Institut Goresan Santri PENYAMBUNG PIKIRAN SANTRI I Koperasi Menjadi Tempat Mengisi Perut WARTA PESANTREN, oleh Zaki gurih, sangat memanjakan lidah para santri dan harganya juga murah: 500 Setiap orang pasti ingin mendapat harga yang murah. Maupun itu makanan, rupiah. Dengan ini para santri Madrasah Darus-Sunnah tak perlu khawatir lagi minuman, pakaian, dan lain-lain. Nah, dengan jajanan mahal, tak hanya santri di Darus-Sunnah menyediakan makanan, minuman yang harganya sangat madrasah saja, tapi mahasantri pun juga dapat jajan di koperasi. Dalam koperasi terjangkau: koperasi Darus-Sunnah. juga terdapat minuman serbuk seperti Selain harga yang sangat murah, tempatnya pun juga sangat strategis, yaitu Nutrisari, Milo, Beng-Beng, dan lain-lain, dan lagi lagi pasti harganya murah yaitu di dekat toilet. Setelah buang air kecil dengan harga 1.000 rupiah dan juga kita atau buang air besar, kita bisa singgah bisa mengatur sendiri takaran air yang dulu di koperasi untuk jajan. Di kita inginkan, tapi untuk Milo dan Bengkoperasi Darus-Sunnah bukan hanya Beng seharga Rp. 2.000, koperasi Darussunnah juga menyediakan roti-roti yang menyediakan makanan dan minuman, ada juga peralatan sekolah seperti sangat enak serasa roti di café, seperti pulpen, tip-x, spidol, dan lain-lain. Ada roti sosis yang disukai oleh santri-santri juga perlengkapan salat, salah satunya madrasah. Untuk harga Roti cuma Rp. peci hitam dengan harga 40.000... 3.500, pokoknya untuk masalah uang sangat murah! Dan di koperasi terdapat makanan yang paling disukai, bulanan sedikit, jajanan mahal solusinya yup sekali lagi: koperasi Madrasah Darus-Sunnah yakni Komo. Dengan rasa asin dan jawabannya. Namun masih ada kekurangan dari koperasi ini. Kadang kebersihannya masih kurang dijamin. Terkadang para pembeli tidak tertib, para pembeli membuang sampah sembarangan di depan koperasi, jadi dapat mengganggu suasana karena tidak bersihnya lingkungan seandainya ada tamu yang datang. Namun pihak koperasi tentu saja tidak diam, pihak koperasi memberikan tanda-tanda agar para pembeli membuang sampah pada tempatnya. Dengan ini insyaallah koperasi jadi bersih kembali. Koperasi Darus-Sunnah berdiri sejak 2018 kalau kita hitung koperasi ini baru berdiri 2 tahun dan tak lama lagi akan 3 tahun. Menurut santri Madrasah koperasi ini sangat bermanfaat apabila waktu sudah tak boleh jajan keluar kita masih bisa jajan di koperasi. Di koperasi ini juga menyediakan radio agar para pembeli tidak merasa bosan, jadi apabila lagu dari radio diputar terkadang para pembeli memilih jajanan mereka sambil bernyanyi atau sambil menari. Dengan ini para pembeli merasa enjoy. Selain radio, koperasi menyediakan kursi untuk para pembeli yang ingin makan atau minum sambil ngobrol di koperasi. Pihak koperasi mungkin akan menambah daftar jajanan baru agar para santri tidak bosan dengan jajanan itu terus menerus. Dan apabila ada stok makanan yang habis akan diisi dengan stok yang baru: agar koperasi tidak kekurangan, sehingga dapat mengakibatkan kurangnya pembeli. Untuk jadwal jaga koperasi terkadang dari ma- Halaman 1
hasantri dan terkadang juga dari santri. Untuk waktu jam buka koperasi kadang waktu sebelum sekolah: sekitar pukul 06:00-06:30. Dan kadang juga koperasi baru buka di jam istirahat dan setelah itu koperasi buka lagi setelah dzuhur, ashar, dan isya. Koperasi tutup ketika para santri sedang berpuasa, tapi apabila menjelang maghrib koperasi akan dibuka kembali sebagai tempat santri memenuhi perut. Meski Keburukan Masih Mengikatku CATATAN SANTRI, oleh Ahmad Bani ISDAR adalah singkatan dari Ikatan Santri Madrasah Darus-Sunnah, yang menjadi organisasi terbesar dalam mengurus semua santri di bidang kedisiplinan, ketertiban, dan keagamaan. Dalam pemilihan keanggotaan ISDAR ini dipilih dengan cara penyesuaian seorang anggota, di manakah tempat yang cocok untuknya. Tidak ada anggota yang dipilih dengan cara sembrono, karena itu, akan menghasilkan sebuah divisi menjadi berantakan dan akan membu- at nama ISDAR ini turun di mata ustadz, santri, dan wali santri. ISDAR ini sudah ada sejak Madrasah Darus-Sunnah berdiri: tepatnya pada tahun 2014 silam, yang dimana waktu itu angkatan pertama Madrasah Darus-Sunnah menjabat ISDAR ini selama kurun waktu tiga tahun lamanya, yang pada akhirnya digantikan oleh angakatan kedua Madrasah Darus-Sunnah yang sekarang sedang menjabat sebagai ISDAR dari tahun 2018 sampai akhir tahun 2019, tepatnya Desember nanti. Tapi ISDAR sekarang ini sangatlah memiliki banyak perubahan dalam semua bidang dibanding dengan ISDAR sebelumsebelumnya yang hanya menjadi bahan percobaan awal Madrasah Darus-Sunnah. Sekarang ini kami selaku ISDAR ingin sekali menjadikan santrisantri Darus-Sunnah menjadi santri yang mushlih di dunia dan akhirat, karena kami tidak ingin para santri menjadi seperti anggota ISDAR yang mungkin kurang baik seandai dicontoh di real life. Banyak sekali cobaan-cobaan saat kami menjabat sebagai ISDAR, mulai masalah dengan santri sendiri, asatidz sekitar, bahkan dengan wali santri sendiri. Kami sangat miris melihat itu semua karena menurut kami PENERBIT: Institut Goresan Santri (INGORI) PELINDUNG: Ust. Ahmad Ubaydi Hasbillah, Lc., MA PEMBINA: Ust. Ja far Tamam Lc. KETUA: Afda Alif Muhammad ANGGOTA: Seluruh anggota INGORI INFORMASI LENGKAP: /INGORI Redaksi menerima tulisan berupa artikel. Redaksi berhak mengedit tulisan yang masuk tanpa mengurangi substansinya. tidak ada peraturan yang kami lakukan dengan semena-mena, walau terkadang ada juga satudua peraturan yang kurang konsultasi dengan para asatidz semua. Tapi yang perlu para santri ketahui, kami semua menjabat sebagai ISDAR bukan semata-mata ingin dihormati dan ditakuti, melainkan kami semua menjabat sebagai ISDAR menjadikan keorganisasian kami ini menjadi khidmah yang lebih untuk apa yang telah kami beri pada pondok, bukan apa yang pondok beri pada kami selaku ISDAR. Maka daripada itu, selama kami menjabat sebagai ISDAR tidak ada di antara kami semua yang mencari nilai di mata para ustadz dan santri sekalian, karena nilai itu hanya formalitas di atas kertas bukan sebuah kebanggaan yang diagungkan selamanya, melainkan khidmah lah sebuah capaian yang akan mengantarkan kami menuju pintu keberkahan para ustadz semua. Di akhir penjabatan kami sebagai ISDAR kami ingin para santri menjalani apa yang kami pinta karena kami ingin diakhir menjabat sebagai ISDAR menjadi seorang yang husnul khatimah bukan seorang yang su ul khatimah. Kami mohon dengan amat sangat untuk para asatidz agar terus membimbing kami di jalan yang lurus menuju keberkahan, kami tidak mau dilepas atau digantung begitu saja oleh santri semua yang mungkin saja sudah jera dengan perilaku kami yang kalau kalian lihat sering melanggar Halaman 2
aturan-aturan pondok. Dan terakhir kami berharap pada asatidz sekalian untuk tidak menjadikan kami sebagai kambing hitam di atas semua kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak sengaja kami lakukan. Karena kalau seperti itu caranya kami sendiri juga muak mungkin untuk melihat dengan cara seperti itu memperlakukan kami semua sebagai ISDAR. Horor Santri di Pondok CERBUNG PART II, oleh Nizar Eh Yan, kok perasaan gua ga enak ya? kata Emon. Ah masa? Udeh makan dulu ae. Beneran Yan? kaya ada yang ngeliatin kita. Iya dari atas kayanya dah, saut Ohang. Coba liat keatas yuk, bareng tapi ye! Iya iya. Wahid itsnani tsalasah! Saat menengok keatas, mereka sangat terkejoed. Bibir mereka tiba-tiba kering. Nasi yang ditaruh di atas bangku dapur di dalam kamar mandi terjatuh saking kagetnya Ohang tibatiba kentut. Aroma lavender dari perut Ohang langsung merebak bagai oksigen monoksida di dalem kamar mandi 33 yang membuat suasana semakin mencekam. APAAN TUH! teriak Emon. Ustadz Han!? kata mereka serempak. Hahahaha gepsss kelean semua, kata Ustadz Burhan yang biasa dipanggil Ustadz Han dengan kepala nongol di lubang atas kamar mandi. Eh, tad. Kenapa ya? Wkwk, saya lagi mau mandi, kata Ayan, ngeles. Iya tad. Baru mo buka baju nih ngoehehe, timpal Ohang MANA ADA MANDI BETIGA BEGINI, UDAH-UDAH GAUSAH NGELES, UDAH KEGEP! amuk Ustadz Han. Iya tadz. Singkat cerita mereka dibawa ke MA (Mahkamah Acul) untuk dihukum. Ternyata, Bang Aculnya lagi pergi (lagi machew kayanya) jadi MA diambil alih Bang Oman. Karena Bang Oman abangabangannya Ayan, Ayan dkk. dikasih hukuman ringan. Yan.. Yan.. makanya kalo mabar jangan di nomer 33, ustaz udah pada apal di situ. Nomer 30 kan bisa, saran Bang Oman pada adek -adeknya. Iya bang.. mangap Yaudeh lu pada beresin aja daondaonan di belakang kamar kelas 1 lantai tiga, buru! Ett dah bang.. dah sore nih, ngeringeri gitu. Lu mau bang Acul yang ngehukum? kaga..kaga.. Yaudah sono keburu malem Mereka bertiga lanjut jalan ke atap belakang kamar kelas 1. Konon, di dekat situ ada penunggu atau penghuni pohon abu-abu yang berkeluarga. Ada bapak, emak, sama anaknya. Setiap kali dedaunannya dibersihin, besok bakal banyak lagi karena dedemit pohon suka maen di pohon jadi daunnya pada jatuh. Kadang pas malem hari sering keliat ada sosok putih berambut hitam sama anak kecil yang suka lari-larian yang membuat suarasuara pas malem. Setelah mereka sampai, Emon megangin plastik sampah, Ohang ngumpulin daun, Ayan naik ke atas pohon trus digoyangin biar rontok semua. Lagi sibuk-sibuknya beresin tiba-tiba tampak sesuatu. Woy, Hang Mon, gc ambilin pegel nih gua goyang-goyang mulu. Lu kata dugem goyang-goyang, sewot Emon. Eh..eh Yan lu turun dulu dah dari ntu puun, kata Ohang dengan muka pucat. Ett apaan lagi si? Ustaz Han lagi? Gamungkin.. disini tuh kalo bukan gua ya setan. Nah itu liat belakang lu. Aelah berabe bat lu. Ayan pun nengok ke belakang. ASTAGHFIRULLAH.. ALLAHU AK- BAR WALILLAHILHAMD! Ada seorang wanita baju putih Halaman 3
muka item, mata putih terbang idup lagi, eh mati. Ayan kaget bukan main. Dia baca semua semua doa yang dia hafal: doa makan, doa tidur, doa dapet jodoh. Emon dan Ohang langsung ngibrit kaya orang abis liat setan. WOY LU BEDUA TUNGGUIN GUE. MAMAKKKK! Ayan ikutan kabur kaya orang kesetanan. Hantu tadi cuman cengar -cengir creepy. Abis kejadian tersebut mereka bertiga kapok. Bukan kapok bukber siang, tapi kapok dihukum sama Bang Oman. Sampe-sampe Ayan baper sama Bang Oman 2 hari 2 siang 2 malem. Bang Oman cumin cengingisan mang enak lu wkwkw. Setelah itu trio bader sudah beraktifitas seperti biasa (solat 5x, maen, bukber siang, kucing-kucingan sama pengurus). Namun dedemit itu masih setia menunggu di pohon sambil cengingisan kalo ngeliat Ayan yang pas kabur kemaren ada banjir di sarungnya. (TAMAT) Menjunjung Khidmat di Era Milenial OPINI, oleh Muhajir Khidmat, mungkin kata ini sudah tidak asing di kalangan sobat gurun sekalian. Kata khidmat adalah kata serapan dari bahasa Arab yang artinya mengabdi. Khidmat atau berkiprah tidak hanya dilakukan di pondok saja, kita juga bisa berkhidmat di manapun kita berada. Karena pada hakikatnya khidmat itu menaati, mematuhi, dan mengikuti segala perintah yang ada di daerah tersebut dengan baik dan benar. Tetapi karena kita sekarang berpijak di pondok, maka saya akan mengulas tentang khidmat pada pondok. Di dalam pondok pesantren, segala khidmat yang kita lakukan pada pondok pasti akan membuahkan hasil, yaitu barokah dari pondok dan juga para guru yang ada maupun sudah tiada. Barokah yang dihasilkan dari khidmat yang kita lakukan bisa berupa mudah dalam menghafal materi, mudah dalam memahami pelajaran, mudah dalam mengamalkan ilmu dll. Contohnya kiai kita KH. Ali Mustafa Ya qub, sewaktu beliau berada di pondok, beliau mengerahkan seluruh jiwanya untuk berkhidmat kepada pondok, bahkan sewaktu beliau mondok di Tebuireng, beliau menjadi khodam dari KH. Idris Kamali. Suatu saat Mbah Yai Idris Kamali menyuruh santrinya untuk memijit beliau selagi beliau membaca kitabnya, tiba-tiba saja beliau tertidur saat sedang membaca kitab, akan tetapi santri tersebut tidak berhenti memijit beliau. Saat terbangun beliau langsung meyuruh santri itu untuk beristirahat kembali, santri itu adalah KH. Ali Mustafa Ya qub, ya itu adalah kiai kita. Berkat khidmat beliau kepada kiainya, Kyai Ali Mustafa Ya qub muda bisa menjadi orang yang sangat sukses. Sampai dini hari nama beliau masih disebut-sebut dalam setiap doa santrisantrinya. Beliau juga pernah berkata Kun khadiman lirasulillah, jadilah abdi rasul, seandainya saya hidup pada zaman rasul pasti saya akan menjadi abdi rasul. Secara tidak langsung beliau memerintahkan kepada para santrinya untuk berkhidmat pada guru dan pondok. Namun zaman sekarang godaan dalam berkhidmat makin merajalela. Banyak santri-santri yang malas melakukan Halaman 4
kegiatan karena sudah menyentuh landasan cinta. Tiap hari ia hanya galau, galau, dan galau. Ada juga santri yang membawa alat-alat elektronik terlarang. Karenanya ia bolos sekolah, ia tak peduli dengan sekitar dll. Padahal masih banyak yang dapat kita lakukan selama di pondok. Setiap masalah pasti ada solusinya, begitupun masalah ini, mungkin solusi yang sangat mudah yaitu mengikuti segala kegiatan pesantren yang ada, seperti mengikuti ekstrakurikuler yang disediakan oleh pihak pondok. Perlahanlahan kita akan melupakan bahkan meninggalkan hal-hal yang tidak baik. Pada dasarnya jika kita melihat orangorang di luar sana, lulusan dari sekolah negeri, kebanyakan dari mereka kurang terampil dalam melakukan sesuatu, seperti berkebun, menyapu, dan bertani. Tetapi jika kita melihat para lulusan pesantren, pasti mereka terampil dalam melakukan sesuatu dan mereka juga pasti lebih sering mengikuti kegiatan yang diadakan di kampung atau desanya, mungkin itu semua berkat apa yang ia lakukan di masa mudanya sewaktu mondok. Oleh karena itu bagi kita para santri harus lebih menjunjung rasa khidmat pada pondok. Karena itu sangat bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat. Khidmat yang kita lakukan juga berpengaruh pada kehidupan karena khidmat menghasilkan berkah. Ilmu yang banyak tanpa berkah dan ridho dari guru maka ilmu itu akan sia-sia. Tetapi ilmu sedikit yang diberkahi dan diridhoi guru maka akan bermanfaat dunia akhirat, insyaallah. Semoga kita bisa lebih baik dalam berkhidmat bahkan bisa meniru sampai melebihi kiai kita dalam hal ini. Seutas Kata Bijak خ ي ر األ ص ح اب م ن ي د ل ك ع ل ى الخ ي ر Sebaik-baik kawan adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan ا ص ل ح ن ف س ك ي ص ل ح ل ك الن اس Perbaiki dirimu, maka akan baik kepadamu semua manusia Halaman 5