Seni Virtual Bali di Masa Pandemi (Kajian Estetika dan Refleksi Kesejarahan) oleh I Wayan Kun Adnyana

dokumen-dokumen yang mirip
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

LAPORAN REKTOR ISI DENPASAR SIDANG TERBUKA SENAT ISI DENPASAR

RIWAYAT HIDUP 1. Gedung T.11..., FBS Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya Kode Pos: Telepon Kantor , Fax:

PROPOSAL KARYA. PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA 2009 MENILIK AKAR Galeri Nasional Indonesia Mei Nama : Sonny Hendrawan

PENGUMUMAN NO.131/IT5.3/PG/2018

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI SENDRATARI KOLOSAL BIMA SWARGA

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional, Bogor, 17 September 2011 Sabtu, 17 September 2011

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

TATA TERTIB MAHASISWA

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BANDUNG SPIRIT 55 BANDUNG 55

PENGUATAN KOMPETENSI DI TENGAH DUNIA SERBA CEPAT Pidato Rektor Pada Dies Natalis XXIX Institut Seni Indonesia Yogyakarta Kamis, 30 Mei 2013

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM PERSPEKTIF PERGURUAN TINGGI RISET

Aplikasi Augmented Reality Book and Stick Wayang Kulit Panca Pandawa Berbasis Mobile

KERAGAMAN EKSPRESI SENI DI ERA GLOBAL: PENGALAMAN BALI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Kehadiran dan kepiawaian Zulkaidah Harahap dalam. memainkan instrumen musik tradisional Batak Toba, secara tidak

DESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA

: RISTIYANTO CAHYO WIBOWO. : TEGAL KOPEN RT 19/RW 29 NO.822 BAHAN DAN MEDIA : POTONGAN POTONGAN MAJALAH, DRAWING PEN, PEN COLOUR DI ATAS KERTAS.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1

INDONESIA ART AWARDS 2013

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

LAPORAN Kunjungan kerja dan Studi Banding Program Studi Desain Interior Ke Insititut Seni Indonesia Denpasar

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

KAMPUNG SENI ISI LAPORAN PENYUNTINGAN DIGITAL VIDEO TRAILER

Kata Kunci: Teknologi Simulasi, Simulasi Desain, Realitas Virtual, Citra, Posrealitas.

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

SOSIALISASI PANDUAN HIBAH PENELITIAN & PENGABDIAN RISTEKDIKTI EDISI X

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

RANCAK KECAK PASOLA DI PURA LUHUR ULUWATU PERANG SAMBIL BERKUDA MEMBER OF INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR NOVEMBER 2017 NOVEMBER 2017

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition

UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

LUH MIRA AMBARASARI SAKA

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulisan. Dalam suatu tulisan pengarang memaparkan suatu ide atau

BAB V PENUTUP. D. Kesimpulan. Hadirnya warna-warna primer dalam karya Wedha s Pop Art

KUNJUNGAN STUDI KE ISI TV

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB VI PENUTUP. ditemukannya teknologi pencitraan tiga dimensi. Video game memiliki efek

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasama dari berbagai pihak kami sampaikan terima kasih.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB V KESIMPULAN. Dari uraian hasil penelitian mengenai aspek pewarisan Tari. Klasik Gaya Yogyakarta (TKGY) yang dilakukan oleh Kraton

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PERINGATAN HUT KE 115 KOTA NEGARA DAN HUT KE 65 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 DI KABUPATEN JEMBRANA

PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL FILM PENDEK KEMARITIMAN 2017

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

RAJA YOGA. Pameran Internasional: Truly Bagus II, Australia. Oleh. Nama : Dr. Drs. I Wayan Mudana, M.Par NIP

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

EQUEVALENSI WAKTU MENGAJAR PENUH ( E W M P )

GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR

EcoReality. Oleh: I Wayan Setem, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Seni Virtual Bali di Masa Pandemi (Kajian Estetika dan Refleksi Kesejarahan) oleh I Wayan Kun Adnyana santir.jiwa@gmail.com Dosen Program Studi Seni Murni, Program Sarjana, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar Disampaikan dalam Rangka Dies Natalis XVII ISI Denpasar Tahun 2020 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2020 1

Seni Virtual Bali di Masa Pandemi (Kajian Estetika dan Refleksi Kesejarahan) oleh I Wayan Kun Adnyana santir.jiwa@gmail.com Abstrak Seni virtual dalam beragam eksplorasi telah dikreasi seniman, situasi pandemi menjadikan seni ini hadir dalam varian ekplorasi yang spesifik. Tujuan penulisan artikel ini, yakni untuk mengkaji estetika seni virtual Bali masa pandemi Covid-19. Kajian juga dilakukan melalui penelusuran konsep virtual dalam konteks kesejarahan Bali. Sampel karya dipilih dari peragaan dan pergelaran seni virtual yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2020, yaitu: Trunyan (Kuas Magis Hendra Gunawan, Seandainya Kata-kata Pecah di Keningmu di Gawaimu, Kala Ing Bhuwana, Coronarang, dan Guna Pandawa. Analisis karya dilakukan berdasar perspektif teori simulakrum Baudrillard, sinema Deleuze, dan Nawaruci Empu Siwamurti. Seni virtual Bali masa pandemi mengekplorasi dimensi niskala-sakala lewat perekaman peragaan/pergelaran seni, rekayasa teknik digital dan artistik sinema. Seni virtual Bali dapat dirumuskan sebagai konstruksi estetika simulacrum yakni realitas nirnyata, rekaan, serta perpaduan citra waktu (ruang, bunyi dan cahaya/optik); tautan antara realitas niskala (spirit, ruh, mistik, dan/atau konsep dewata) dengan realitas sakala (artistik olah tubuh, objek budaya, dan ruang seharihari), ditayangkan melalui kanal media sosial baik dalam jaringan (daring) maupun tunda (luar jaringan). Seni virtual Bali menghayati pandemi secara reflektif menjangkau renungan niskala-sakala. Kata kunci: Seni virtual Bali, pandemic Covid-19, estetika simulakrum, Nawaruci Empu Siwamurti Bali Virtual Art in the COVID-19 Pandemic (An Aesthetic studies and Historical Reflection) Abstract Artists have created virtual arts on many explorations. Moreover, the pandemic issue of COVID-19 drives virtual arts presented on many more kinds of exploration variants. The aim of this article is a study of an aesthetic of virtual Balinese artwork during the COVID-19 pandemic. In addition, this study also examines the virtual concept in Bali history. Sample for this study is gathered from virtual art performances that are held by Bali Province Culture Office 2020, such as Trunyan (Hendra Gunawan s Magical Brush), Seandainya Kata-kata pecah di Keningmu di Gawaimu (if words are broken in your gadget), Kala Ing Bhuwana, Coronarang, and Guna Pandawa. The samples then are analyzed with the theory of simulacrum Baudrillard, cinema Deleuze, and Nawaruci Empu Siwamurti. Bali virtual arts during the COVID-19 pandemic explores the dimension of niskala-sakala (noetic-reality or intangible-tangible) through recording art performances, digital manipulation, and cinema artistic. Bali virtual arts can be concluded as an aesthetic simulacrum construction; it means a reality of noetic, a fiction, and the time-image (space, sound, and light/optic). It is also a link between noetic (spirit, mysticism, and/or the concept of Gods) with reality (artistic body movement, cultural objects, and daily activities) that aired through social media both online and offline. Hence, Bali virtual arts appreciate COVID-19 pandemics reflectively reach the noetic-reality reflections. 2

Keywords: Bali virtual art, the COVID-19 pandemic, simulacrum aesthetic, Nawaruci Empu Siwamurti I. PENDAHULUAN A. Salam Pembuka Om Swastiastu, Assalammualaikum Warahmatulahi Wabarrakatuh, Salam Sejahtera, Salom, Namo Budaya, Rahayu. Bersama kita hormati dan banggakan, Gubernur Bali selaku Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar beserta Ibu Putri Koster, Yang saya hormati Wakil Gubernur Bali, Prof Dr. Ir. Tjokorda Artha Ardana Sukawati, Yang saya hormati Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha beserta Ibu, Yang saya hormati semua mantan Ketua dan Rektor ISI Denpasar yang hadir, Yang saya hormati Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Yang saya hormati seluruh anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar, Yang saya hormati Ketua Senat beserta seluruh anggota Senat ISI Denpasar, Seluruh Undangan baik yang hadir langsung, maupun yang menghadiri Acara Dies Natalis ISI Denpasar ke-17, dan Pengukuhan Profesor di lingkungan ISI Denpasar melalui media daring yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang saya cintai dan hormati pula. Puja pangastuti dan rasa angayubagia saya haturkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena berkat sinar suci dan berkahnya, kita bersama dapat berkumpul merayakan Dies Natalis ISI Denpasar ke-17, dan Pengukuhan Profesor hari ini, Selasa, 28 Juli 2020, dalam keadaan sehat dan bahagia. Ijinkan saya menyampaikan orasi ilmiah berjudul Seni Virtual Bali di Masa Pandemi: Tinjauan Estetika dan Refleksi Kesejarahan, sebagai tanda sukacita, dedikasi keilmuan, sekaligus pertanggungjawaban publik atas amanah sebagai Profesor bidang Sejarah Seni Rupa pada Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, tanggal 1 Agustus 2019 Nomor: 30604/M/KP/2019. A. Latar Belakang Pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh belahan dunia, termasuk Bali, telah menyebabkan interaksi antar manusia tidak sebebas masa sebelum pandemi ini merebak. Protokol kesehatan pencegahan telah diacu sebagai standar baru dalam 3

perilaku sehari-hari, yakni selalu memakai pelindung wajah, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, antar orang diharuskan menjaga jarak, dan berlaku hidup sehat. Termasuk penerapan pola kerja dan belajar dari rumah, sembahyang di rumah, serta menghindari kerumunan. Kondisi pandemi telah mengubah secara serentak cara hidup seluruh masyarakat. Keramaian dan kerumunan yang selama ini menjadi ruang aktualisasi, sontak berubah menjadi perilaku soliter di ruang-ruang privat atau rumah tinggal. Pola interaksi tatap muka antar pribadi dan masyarakat berubah menjadi pertemuan tidak langsung, salah-satunya dengan penggunaan berbagai piranti teknologi informasi berbasis jaringan. Kegiatan yang mengharuskan hadirnya para pelaku secara langsung dibatasi dengan jumlah tertentu. Mencermati perilaku sosial masa pandemi, menjadi relevan untuk kembali menimbang seperangkat teori yang dirumuskan Kant, yakni Kritik Rasio Murni yang menerangkan bahwa akal budi manusia mengerti alam semesta tersusun atas kausalitas yang solid pandangan Kant ini dipengaruhi temuan Newton tentang teori gravitasi; Kritik Rasio Praktis yang mengakui bahwa manusia menggandrungi kebebasan. Tegangan antar keduanya, melahirkan rumusan hukum etik (Kant dalam Bartens, 2014: 343). Virus corona merupakan pembuktian ke sekian kali dalam sejarah peradaban manusia, bahwa alam semesta tersusun dalam kausalitas yang ketat, seperti dikatakan Kant. Hukum kausalitas ditunjukkan dengan daya infeksi virus tersebut yang luar biasa. Berawal dari Wuhan, Tiongkok akhir 2019, pada bulan Maret 2020 telah mewabah ke seluruh dunia. Bahkan banyak yang percaya, virus corona adalah cara Tuhan agar kita kembali berpikir dan bertindak secara benar. Virus ini membuat yang kuat menjadi bersujud dan telah menghentikan dunia. Di tengah keputusasaan yang mengerikan, justru memberi peluang untuk memikirkan ulang mesin kiamat yang telah dibuat, yakni bahwa tidak ada yang lebih buruk daripada kembali pada normalitas (Roy, dalam Maqin, et.al., (editor), 2020: 57). Seluruh dunia melakukan usaha-usaha bersifat spiritis, dan keagamaan dalam menanggulangi dampak, selain upaya praktis bersifat fisikal. Pemerintah Provinsi Bali, salah satunya, melalui penetapan Peraturan Gubernur Nomor 32 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 15 tahun 2020 tentang Paket Kebijakan Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali, selain mengatur penanganan kesehatan, sosial, dan ekonomi, juga terkait upaya niskala melalui upakara dan proses upacara yadnya dari tingkatan Desa Adat. Dimensi niskala ini 4

berangkat dari kearifan lokal Bali, yakni ajaran spiritual tentang mitigasi masa pandemi (gering agung). Mulai Kamis, 9 Juli 2020, Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru untuk semua sektor. Secara historis, pandemi memang telah memaksa manusia untuk putus dengan masa lalu, dan membayangkan dunia yang baru. Pandemi yang terjadi saat ini juga sama. Ia adalah sebuah portal, sebuah pintu gerbang di antara satu dunia dengan dunia berikutnya (Roy, dalam Maqin, et.al., (editor), 2020: 57). Pada konteks Bali, pandemic Covid-19 juga menjadi gerbang memasuki Tatanan Kehidupan Era Baru yang berdimensi niskala dan sakala. Pada bidang budaya, pandemi virus corona yang telah mengakibatkan berbagai peragaan dan pergelaran seni batal terselenggara, justru memunculkan kegairahan baru dalam berkesenian. Penonton tidak lagi dipertemukan dengan kehadiran tatap muka bersama pergelaran seni, melainkan disambungkan dengan kanal dan layar jaringan teknologi informasi, baik dalam jaringan maupun tayangan tunda. Kegairahan itu mewujud kreasi seni virtual. Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Kebudayaan memfasilitasi 202 komunitas untuk menciptakan peragaan dan pergelaran seni virtual. Pergelaran pertama kali diluncurkan bertepatan dengan Tumpek Wayang, Sabtu, 13 Juni 2020 melalui kanal youtube Disbud Prov. Bali. Peragaan dan pergelaran seni virtual ini diselenggarakan untuk tetap menjaga elan kreatif seniman Bali di tengah situasi pandemi, sekaligus sebagai implementasi Visi Pemerintah Provinsi Bali 2018-2023, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang berarti membangun kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk menuju Krama Bali yang sejahtera sakala-niskala. Setiap komunitas menampilkan masing-masing 2 versi karya (durasi 5 menit dan 30-45 menit). Jadi terdapat 404 karya, dengan melibatkan sekitar 4040 seniman dan pekerja seni dari seluruh Bali. Tentu ini angka yang tidak sedikit. Koran harian Kompas, edisi Minggu, 12 Juli 2020, pada halaman Jendela menyebut pergelaran seni virtual ini sebagai Bali Bersemi di Musim Pandemi. Menjadi relevan dan penting kemudian untuk melakukan pengkajian secara fokus terhadap karya-karya yang dihadirkan tersebut, sehingga akhirnya menemukan rumusan pemaknaan atas pencapaian karya, baik artistik maupun estetik. B. Rumusan Masalah dan Tujuan Permasalahan yang diajukan, yaitu: bagaimana seni virtual Bali di masa pandemi Covid-19 dari sisi artistik dan estetik, berikut bagaimana merumuskan konseptual seni virtual tersebut berdasar refleksi kesejarahan lokal. 5

Kajian ini bertujuan untuk merumuskan konsep seni virtual Bali di masa pandemi dari sudut pandang artistik dan estetik. Temuan konsep juga dirumuskan berdasar konteks (refleksi) kesejarahan lokal. C. Teori dan Metode Kajian merupakan penelitian kualitatif dengan perspektif estetika, serta konteks reflektif yang bersifat kesejarahan. Konsep sinema Gilles Deleuze dipergunakan dalam analisis artistik karya, dan teori simulakrum Jean Baudrillard untuk analisis estetika. Pada analisis estetika juga dilakukan pendalaman melalui interpretasi atas konsep kuasa (gaib bersifat niskala-sakala) Nawaruci Empu Siwamurti. Teori sinema Deleuze yang dipakai dalam analisis artistik visual, yakni tentang citra waktu (the time-image), menunjuk pada citra yang menggambarkan kerangka pikir manusia modern, yakni mengungkap ketidakpastian antara kebenaran dan kepalsuan, relasi antara ruang dalam dan luar; alam dan manusia, otak dan tubuh (Tomlison dan Galeta, dalam Deleuze, 2013a: XVI). Identifikasi citra waktu pada karya seni virtual Bali masa pandemi dibaca dari elemen gerak, bunyi, dan cahaya/optik. Konsep citra gerak (the movement-image) dibaca melalui identifikasi frame (bingkai gambar/tayangan), shot (perekaman), cutting (pemotongan gambar), dan montage (penumpukan/menyusunan lapis-lapis gambar) (Deleuze, 2013: 12-29). Untuk penguatan analisis, konsep virtual (dalam pengertian relasi dunia niskala-sakala) juga dilakukan penajaman analisis yang bersifat reflektif kesejarahan. Dalam hal ini merujuk pada kitab Nawaruci karya Empu Siwamurti (era 1500-1613) masa Gelgel, yang mengajarkan tentang mandigua, yaitu delapan ilmu gaib, lazim disebut Kastesywaryan (Anima, Laghima, mahima, isyitwa, wasyitwa, prapta, prakamya, dan yathakamawasyayitwa). Anima artinya kuasa yang menjadi terbesar dari yang paling besar, pun sebaliknya; Laghima kuasa untuk menjadi berat atau ringan; mahima kuasa berupa apa saja; isyitwa kuasa untuk kelihatan atau tidak; wasyitwa kuasa untuk menjelajah matahari, bulan, dan lain-lain; Prapta kuasa untuk datang sekehendaknya; prakamya berjalan tanpa menemuai kesukaran; yathakamawasyayitwa masuk ke dunia seluruhnya (Adhikara, 1984: 32). Delapan konsep kuasa niskala-sakala tersebut, sangat penting dijadikan landasan penggalian pemaknaan atas karya seni virtual Bali yang dimaksud. Kemudian diakslerasi dengan teori simulakrum Jean Baudrillard, tentang citra yang menghilangkan realitas, sebuah kemiripan yang nampak masuk akal tanpa merampas yang asli, hiper-realitas yang membuat realitas tidak diperlukan lagi. Ini 6

adalah bentuk kosong, tanda referensial atas diri sendiri, artefak yang hadir hanya berdasar realitas dirinya (Asanowicz, 2014: 6). Baudrillard menerangkan, bahwa simulakrum itu merupakan fase citra level ke-5: (1)refleksi realitas; (2)memelesetkan realitas, (3)menghilangkan realitas, (4)tidak berhubungan dengan realitas yang lain, (5)murni tentang dirinya: simulakrum (Baudrillard, 1994: 6). Konsep simulakrum sebagai sesuatu yang murni hadir untuk dirinya tersebut, memiliki kesamaan dengan konsep realitas virtual (virtual reality), yakni bukan tiruan dari realitas, melainkan simulasi (simulation). Imitasi membutuhkan model, yang diambil dari kehidupan real, sedangkan simulasi datang dari realitas yang tidak eksis (non-existent reality) (Asanowicz, 2014: 6). Kajian dilakukan atas 5 (lima) sampel peragaan dan pergelaran seni virtual yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2020. Sampel dipilih berdasar pertimbangan (purposive sampling), yaitu: ide dan visual karya dipandang menarik. Kelima sampel dimaksud, yaitu: (a) Trunyan (Kuas Magis Hendra Gunawan oleh Yayasan Symphony Kasih, Seandainya Kata-kata Pecah di Keningmu di Gawaimu oleh Teater Kalangan, Kala Ing Bhuwana oleh Yayasan Sahaja Sahati, Coronarang oleh Teater Kini Berseri, dan Guna Pandawa oleh Sanggar Petak Cemeng. II. PEMBAHASAN A. Pembingkaian, Montase dan Virtualisasi Citra Waktu Semua peragaan dan pergelaran seni melalui media virtual yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali pada masa pandemi Covid-19, tampil dalam format video seni virtual. Video tersebut tayang perdana/tunda melalui kanal youtube Disbud Prov. Bali, sejak Sabtu, 13 Juni 2020. Konsep seni virtual dalam kerangka acuan kegiatan, disebutkan; (realitas) virtual sebagai proses tayang melalui teknologi informasi dalam jaringan (daring), realitas rekaan yang dihasilkan dengan berbagai perangkat pengolahan citra secara digital, dan juga virtual menyangkut konsep-konsep niskala atau alam nir-nyata. Pada video seni virtual yang telah tayang tersebut, segala potret sosial sehari-hari, juga gerak tari dan pentas drama tidak sepenuhnya hadir utuh seperti apa yang disaksikan atau ditonton langsung. Pada tayangan semua jadi potonganpotongan yang terangkai bebas; ruang satu dengan ruang lain tersambung dalam bingkai kewaktuan yang sama. Pada satu bingkai tayangan, yang muncul pada layar, ruang berbeda jarak dan waktu tersebut luluh bertemu secara padu. Citra waktu yang hadir serba virtual, tersambung oleh teknologi informasi jaringan, atau pun lewat teknik gunting/pilah gambar, dan sambung (cutting and editing) secara 7

digital. Setidaknya terdapat 3 pola penggabungan gambar, dalam membingkai citra waktu yang dimaksud, yakni pembingkaian/kolase, penumpukan/lapisan gambar (montase), dan virtualisasi (dari teknik green screen sampai augmented reality (AR)). Foto 1, petikan bingkai tayangan karya Seandainya Kata-kata Pecah di Keningmu di Gawaimu. Pertama, penggabungan lewat jejeran potongan shot (suasana, objek, atau adegan) dalam satu bingkai tayangan. Jejeran potongan shot disusun dengan teknik kolase. Pada satu bingkai tayangan muncul lebih dari satu shot yang berbeda. Seperti, pada karya Seandainya Kata-kata Pecah di Keningmu di Gawaimu, durasi 5,23 menit oleh Teater Kalangan, bingkai tayang suasana pasar Kumbasari, hadir lewat tiga layar gawai yang tersusun berjejer (kolase). Layar gawai paling kiri memutar video suasana pasar Kumbasari, layar gawai di tengah memutar rekaman sosok perempuan sedang membaca puisi, sementara paling kanan menampilkan foto Kumbasari yang dipetik dari berita media sosial (online). Pada satu bingkai tayangan tentang Kumbasari tersebut berdurasi 25 detik. Panjang-pendek durasi satu bingkai tayang biasa ditentukan oleh narasi, bunyi atau musik, dan juga teks. Panjang teks puisi yang dibaca menjadi penentu durasi satu bingkai tayangan tentang Kumbasari, sebelum kemudian beralih ke bingkai yang berikutnya, dengan shot yang lain. Hadirnya tiga layar gawai yang menterakan tentang rekaman video dan foto tentang Kumbasari, seperti menguji relasi teks puisi dengan situasi faktual. Teks puisi menunjuk pada realitas imajiner dan rekaan yang dikreasi penyair, sementara kolase rekaman video dan foto, merupakan tiruan mini dari realitas sehari-hari Kumbasari. Pada bingkai tayangan ini, realitas virtual 8

merupakan citra waktu yang dipertemukan dalam bingkai tayangan yang sama, sementara peristiwa berlangsung/terjadi pada ruang yang berbeda. Foto 2, petikan bingkai tayangan karya Coronarang Kedua, gerak atau suasana/situasi ditampilkan saling menumpuk (montase). Kesan optis menyerupai kerlap-kerlip bintang, dan kilau halilintar dipadu dalam membangun citra waktu. Seperti disebutkan Deleuze, bahwa optis murni dan situasi bunyi (2013: 41), juga berpengaruh dalam bangunan citra waktu. Karya berjudul, Kala Ing Bhuwana, durasi 7,9 menit, oleh Yayasan Sahaja Sahati, menghadirkan gerak dalam kelindan suasana yang saling menindih, dan kemudian saling menghilangkan. Lapis-lapis suasana yang dihadirkan, seperti berbicara tentang aura, energi, atau pun dialog batin antara tubuh dengan ruang kosmos. Dalam sinopsis karya dijelaskan, bahwa referensi yang dirujuk antara lain: lontar Purwa Bhumi Kamulan, lontar Kala Tatwa, puisi Panca Tan Matra, puisi Upacara (Subagio Sastrowardoyo), puisi Ambang Petang (Warih Wisatsana), serta petikan Mimpimimpi Einstein (Lightman) tentang waktu. Karya Kala Ing Bhuwana memiliki kesamaan visi dengan karya Trunyan (Kuas Magis Hendra Gunawan) oleh Yayasan Symphony Kasih, yang bicara soal waktu; bingkai citra waktu juga dihadirkan lewat teknik kolase. Pada video virtual berdurasi 7.25 menit ini, petikan rekaman ikan berenang pada air (boleh jadi danau Batur) yang berkabut, dan gerak juntai akar beringin, juga potret lukisan karya Hendra Gunawan (koleksi Taman Budaya Provinsi Bali) muncul berkelindan saling menerangkan dan menguatkan, sebelum kemudian ditampilkan kabur oleh tumpukan teks puisi Hendra Gunawan tentang Trunyan. Teks puisi Hendra menjadi 9

muara pemaknaan antara realitas magis Desa Trunyan dengan rupa lukisan maestro Lekra tersebut. Teknik montase mewujudkan citra waktu dalam kelindan gerak, suasana, dan kesan optis pada ruang dan kewaktuan yang satu. Ini berbeda dengan teknik kolase, yang mana citra waktu merupakan penjejeran realitas dari ruang-ruang yang berjarak pada satu bingkai tayangan. Pada teknik kolase seluruh gerak, suasana, dan juga realitas hadir berjejer dan bertautan, bukan luruh menyatu. Ketiga, artistik seni virtual hadir lewat beragam teknik digital, seperti pemakaian layar hijau (green screen), atau pun teknik animasi Augmented Reality (AR). Karya Coronarang oleh Teater Kini Berseri, dan karya Guna Pandawa oleh Sanggar Petak Cemeng mewakili kecenderungan ini. Karya Coronarang, secara satiristik mengungkap narasi kisah Calonarang, menggunakan tekni layar hijau yang disediakan aplikasi Zoom. Melalui penggunaan layar hijau sebagai latar belakang pentas, sehingga pentas tersebut seakan dilangsungkan di berbagai tempat yang dikehendaki, dari istana raja India, pegunungan, hingga hutan. Seluruh pemain direkam dari studio, sementara pada tayangan seakan pentas berlangsung di manamana. Karya Guna Pandawa, memadukan penggunaan layar hijau dan animasi AR. Objek wayang kayonan menari sendirian, tanpa kelihatan hadirnya dalang, ia menjelajah ruang-waktu secara virtual; kayonan menari di altar candi Ardha Candra Taman Budaya, dan juga tempat lain secara bebas dan lepas. Pemain teater yang pentas di depan istana raja India, pun objek wayang kulit kayonan yang dinamis bergerak ke mana saja, tidak pernah ada sebagai realitas faktual. Karena secara fakta, semua hanya hadir dalam realitas virtual, pada video seni virtual yang ditayangkan pada kanal Youtube Disbud Pro. Bali. Secara artistik, seni virtual Bali menghadirkan citra waktu dalam realitas rekaan atau nir-nyata dalam beragam varian teknik visual video. Karya seni virtual dalam format video ini, berhubungan dengan tradisi seni video (video art), dalam seni rupa kontemporer dunia. Karena tradisi perekaman video dilakukan untuk sama-sama mengeksplorasi gerak, cahaya, dan waktu dalam kredo yang independen, yang berbeda dengan kecenderungan sinema (film). Seni video, mengolah media elektronik untuk menghadirkan kemungkinan-kemungkinan visual bergerak menjadi obsesi konseptual, seperti perupa era 1960-an di Amerika Serikat. Diantaranya, dinyatakan perupa video Bill Viola, bahwa seni rupa video tidak mengenal awal, akhir, tanpa petunjuk, juga tanpa durasi. Seni rupa video adalah pikiran itu sendiri (pernyataan ini tentu menunjuk perbandingan dengan karya sinema atau pun film); perupa video Anri Sala menyebut seni rupa video sebagai kode waktu (Martin, 2006: 6). 10

B. Konsep Niskala dalam Estetika Seni Virtual Seni virtual dalam format video memungkinkan segala gagasan yang berhubungan dengan ajaran atau konsep dunia niskala (nir-nyata) dapat diwadagkan dalam bingkai citra waktu yang lepas dan bebas; mewujud peristiwa tatapan dalam layar. Seperti mempertemukan dengan leluasa gerak juntai akar beringin, dengan ikan koi yang berenang di tengah telaga berkabut, dengan rupa lukisan Hendra Gunawan yang berkisah tentang Trunyan, seperti Karya video Trunyan (Kuas Magis Hendra Gunawan). foto 3, petikan bingkai tayangan karya Kala Ing Bhuwana Begitu juga pada karya Kala Ing Bhuwana dan Seandainya Kata-kata Pecah di Keningmu di Gawaimu, citra waktu menjadi hibriditas antara teknik virtual dengan peragaan/pertunjukan tubuh penyaji (live action). Virtual dalam karya video memungkinkan pembingkaian gerak dari pengembangan bentuk/rupa hibrid dari unsur sinema, seperti sebagian animasi, dan sebagian lagi rekaman peragaan langsung (Rush, 2007: 237). Pada Kala Ing Bhuwana, yang berangkat dari konsep waktu, kehadiran gerak tari kontemporer pada video, seperti hadir menembus waktu yang dikehendaki bebas, tiba-tiba muncul berikutnya seketika hilang dan lenyap. Inilah terjemahan konsep-konsep niskala yang bersifat gaib, seperti ajaran mandigua dalam Nawaruci karya Empu Siwamurti. Terutama tentang Laghima, berarti kuasa untuk menjadi berat atau ringan, berikutnya isyitwa yaitu kuasa untuk kelihatan atau tidak, wasyitwa artinya kuasa untuk menjelajah matahari, bulan, dan lain-lain; termasuk Prapta 11

sebagai kuasa untuk datang sekehendaknya; bahkan yathakamawasyayitwa yakni masuk ke dunia seluruhnya (Adhikara, 1984: 32). Berdasar kuasa gaib mandigua tersebut, pada Nawaruci dikisahkan Bima (putra kedua Pandawa) dapat memasuki perut Dewa Nawaruci, menjadi bima kecil, kemudian menyaksikan ruang tanpa batas tata surya. Citra waktu yang menghadirkan secara hibrid antara realitas fisikal hasil rekaman, dengan simulasi realitas rekaan digital, Rush menyebutnya sebagai citra sintetik (2007: 237). Citra sintetik, yang memadukan antara realitas tubuh dengan rekaan, termasuk di dalamnya memungkinkan perangkat konsep-konsep tentang gaib atau niskala hadir dalam wujud wadag (tayangan). Keseluruhan disimulasikan lewat seni virtual, termasuk dalam format video virtual. Begitu juga pada karya Guna Pandawa dan Coronarang, yang memformulasi adegan real dengan beragam artistik animasi, semakin mendekatkan bahwa kerangka konsep niskala tidak lagi berhenti menjadi suratan teks, melainkan dapat disimulasikan sebagai citra waktu yang virtual. Objek wayang kayonan atau gunungan menari, atau sosok Bima, Arjuna, dan lain-lain, melompat sekehendaknya, tanpa ada tangan dalang yang memainkan. Itulah kemungkinan citra gerak yang hadir dari teknologi Augmented Reality (AR). Seni virtual mengakomodasi seluruh unsur seni kontemporer, dari cahaya, ruang, bunyi, sensasi, persepsi, visualisasi, dan disrupsi (Rush, 2007: 235). Begitu luas lingkup seni virtual menyentuh soal-soal sensasi, persepsi, dan disrupsi dalam simulasi citra waktu (tayangan video) maka virtual adalah realitas simulakrum. Seperti yang digariskan Baudrillard, bahwa simulakrum merupakan realitas kelima: realitas murni tentang dirinya, setelah upaya refleksi atas realitas, memelesetkan, menghilangkan, dan realitas yang tidak berhubungan dengan realitas lain (Baudrillard, 1994: 6). Upaya kreatif dalam peniruan realitas (mimesis) telah dimulai pada masa Mesir dan juga Yunani Kuno, kemudian pada abad ke-21 ini, hadir penciptaan estetika simulakrum; citra waktu virtual. Pemadatan waktu atau pun menghidupkan waktu dalam ingatan visual, memang relevan diungkap melalui media video virtual. Seperti, perupa On Kawara (kelahiran 1933, Kariya, Jepang) sejak tahun 1960-an telah secara total dan konsisten mengeja waktu. Melalui seni rupa videonya, ia menata kalender; karya klasik sebagai seni rupa konsep, penumbuhan imajinasi penuh tentang mental pejalan (Heartney, 2008: 145). Begitu juga yang dilakukan seniman muda yang terkabung dalam teater Kalangan, Sahaja Sahati, dan 200 komunitas lainnya yang difasilitasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. 12

III. PENUTUP A. Simpulan Seni virtual Bali di masa pandemi Covid-19, secara artistik menunjuk pada penayangan rekaan citra waktu dalam format video virtual. Rekaan citra waktu (realitas virtual) dikreasi melalui teknik kolase, montase, dan juga virtualisasi. Teknik kolase menghadirkan jejeran berbagai realitas rekaman dalam satu bingkai tayangan. Realitas yang terjadi pada ruang dan tempat yang berbeda, hadir serentak dalam sebingkai format tayang. Biasanya perbedaan dan keberagaman shot dari rekaman tersebut, pada bingkai tayangan disambungkan oleh elemen bunyi, cahaya/optik, dan teks. Realitas yang terekam hadir bersamaan, kadang melalui teknologi informasi dalam jaringan (daring). Teknik montase membangun realitas virtual dari hibridisasi realitas rekaman dengan simulasi realitas rekaan. Beragam shot dihadirkan berkelindan, saling menumpuk, membentuk lapis-lapis ruang waktu. Terakhir, teknik virtualisasi merupakan metode reka dengan menggunakan perangkat teknik digital virtual reality, seperti beragam aplikasi animasi, termasuk Augmented Reality (AR). Citra waktu nir-nyata yang dihasilkan, dapat menghadirkan konsep isyitwa (objek tiba-tiba kelihatan atau kemudian lenyap), atau wasyitwa (objek rekaan yang menjelajah matahari, bulan, dan juga planet lain) dengan sangat unik. Konsep kuasa gaib, yang diambil dari khasanah teks Bali Klasik abad ke-16 Nawaruci tersebut, menjadikan karya seni virtual Bali hadir dalam refleksi kesejarahan lokal yang sangat kental. Secara estetika karya seni virtual seniman Bali di masa pandemi, merupakan refleksi situasi sosial sehari-hari dan renungan tentang kondisi/kekuatan niskala. Ulang-alik antara realitas sehari-hari dengan kehendak menyentuh konsep-konsep gaib yang bersifat niskala, mewujud menjadi karya video virtual berbasis estetika simulakrum. Realitas rekaan, atau nirnyata tersebut ditampilkan melalui simulasi konsep niskala dalam beragam citra rekaan, baik dengan kolase, montase, maupun virtualisasi elemen rupa, gerak, ruang, cahaya/optik, bunyi, dan teks. Estetika simulakrum yang dihadirkan tersebut, mendampingkan realitas sehari-hari dengan realitas rekaan, untuk semakin membangun oposisional antara yang real dengan rekaan. Jadi realitas virtual yang dimunculkan sama sekali bukan tiruan dari realitas sehari-hari, melainkan dikonstruksi secara sadar oleh seniman dengan menggunakan perangkat teknik artistik (virtual reality) digital. B. Saran-saran dan Ucapan Terimakasih Mengingat jumlah komunitas yang difasilitasi dalam peragaan atau pergelaran seni virtual oleh Pemerintah Provinsi Bali begitu banyak, yakni 202 komunitas, dengan 13

menyodorkan 2 format luaran, yakni video durasi 5-7 menit dan durasi 30-45 menit, maka sangat memungkinkan dilakukan kajian berikutnya, baik terkait identifikasi tema, maupun kemungkinan-kemungkinan pewacanaan estetika dari perspektif yang lain. Termasuk pula kajian dalam pendekatan sosiologi seni, dan lain-lain. Oleh karena itu disarankan kepada teman-teman akademisi bidang seni untuk melakukan kajian lanjutan, sehingga kehadiran karya seni virtual seniman Bali di masa pandemi juga menghidupkan atmosfir kajian seni. Akhirnya, melalui mimbar Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ISI Denpasar ke-17, dan Pengukuhan Profesor di lingkungan ISI Denpasar ini, saya menghaturkan syukur kehadapan Hyang Widhi Wasa, Bhatara-Bhatari, Lelangit, dan Leluhur atas limpahan rahmat yang telah disematkan kepada prati sentana-nya ini. Pada momen yang membuat hati dan nurani haru ini pula, ijinkan saya menghaturkan terimakasih kepada Bapak Gubernur Bali beserta Ibu Putri Koster, Bapak Wakil Gubernur Bali, Bapak Sekretaris Daerah dan jajaran Pimpinan, juga Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Provinsi Bali, atas segala dukungan dan spirit positif dalam bersama-sama mengemban amanah pengabdian kepada rakyat. Saya juga haturkan terimakasih kepada Bapak Rektor ISI Denpasar beserta Ibu, dan juga seluruh mantan Ketua dan Rektor ISI Denpasar, atas segala bimbingan dan timbang pengalaman dalam menjalankan pengabdian keilmuan seni. Terimakasih yang sedalam-dalamnya juga saya ucapkan kepada seluruh Dewan Penyantun, dan sivitas akademika ISI Denpasar, yang sejak mula saya menjadi mahasiswa baru S1 pada 1997, sampai kini, telah diberikan pergaulan yang tulus dan bersahaja sekaligus mendewasakan. Tentu tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih dari kedalaman hati kepada seluruh Sahabat, dari seniman, budayawan, pendidik (baik guru maupun dosen), aktivis (beberapa nama kini telah mengemban amanah sebagai Pejabat Negara), teman-teman pers, kolektor seni, dan juga pekerja seni di mana pun berada. Oleh persahabatan dalam perjuangan, dedikasi, dan rasa bangga yang satu, yakni menjunjung perikemanusiaan yang adil dan beradab, maka pencapaian sebagai Profesor bidang Seni dan Budaya sepenuhnya saya abdikan untuk perjuangan kemanusiaan dan keberagaman dunia. Kepada orang tua kami yang telah meneladani segala kemuliaan hidup, adikadik, dan juga istri tercinta Ayu Ketut Putri Rahayuning, dan anak-anak terkasih Gede Wilwa Wicitra Nusantara dan Kade Prabha Wicitra Tranggana, saya haturkan terimakasih atas segala doa, dukungan, dan juga pengorbanan yang tulus, sehingga anakmu, saudaramu, suamimu, dan juga ayahmu, dapat mengemban amanah sebagai Guru Besar dengan baik dan lurus. 14

Demikian penyampaian Orasi Ilmiah ini, mohon maaf kalau ada hal-hal yang kurang berkenan. Sekian dan terimakasih. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. Wassalammualaikum Warahmatulahi Wabarrakatuh, Rahayu. Daftar Pustaka Adhikara, S.P., 1984, Nawaruci, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Asanowicz, Aleksander., 2014, The Phenomenology and Philosophy of Simulacra Influence On The VR, dalam Architecturae et Artibus, 1/2014, Bialystok University of Technology, Bialystok. Baudrillard, Jean., 1994, Simulacra and Simulation, penerj. Sheila Faria Glaser, The University of Michigan, Ann Arbor. Bertens, K. 2014, Filsafat Barat Kontemporer Jilid II: Prancis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Deleuze, Gilles. 2013, Cinema I: The Movement-Image, penerj. Hugh Tomlinson dan Barbara Habberjam, University of Minnesota Press, Minneapolis.. 2013a, Cinema II: The Time-Image, penerj. Hugh Tomlinson dan Robert Galeta, University of Minnesota Press, Minneapolis. Martin, Sylvia., 2006, Video Art, Taschen GmbH, Koln. Roy, Arundhati., 2020, Pandemi adalah Sebuah Pintu Gerbang, penerj. Taufiqurrahman, dalam Waba, Sains, dan Politik, Maqin, Khoiril, et.al., (editor), Antinomi, Yogyakarta. Rush, Michael., 2007, Video Art, Thames & Hudson, London. Tomlinson, Hugh., dan Robert Galeta, 2013 Pengantar Penerjemahan (Sinema 2: Gilles Deleuze), dalam Sinema 2, University of Minnesota Press, Minneapolis. Tunggal, Nawa., 2010, Bali Bersemi di Musim Pandemi, dalam Jendela (harian Kompas), edisi Minggu, 12 Juli 2020, Kompas, Jakarta. 15

Riwayat Hidup A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn. 2 Nama Panggilan Kun 3 Jenis Kelamin Laki-laki 4 Pangkat/Golongan Pembina Tk I/IVb 5 Jabatan Fungsional Guru Besar bidang Sejarah Seni Rupa sejak 1 Agustus 2019 (Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, RI, Nomor: 30604/M/KP/2019) 6 NIP/NIK/Identitas lainnya 197604042003121002 7 NIDN 0004047603 8 Tempat dan Tanggal Lahir Bangli, 4 April 1976 9 E-mail kun_adnyana@yahoo.com 10 Alamat Kantor Jln Nusa Indah Denpasar, Bali, 80235 11 Jabatan Tambahan/Struktural 1. Koordinator Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar (Februari 2016-Oktober 2017). 2. Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyakarat dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) ISI Denpasar (Oktober 2017-9 April 2019). 3. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali/Eselon IIa (10 April 2019-sekarang). B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Tinggi STSI Denpasar ISI Yogyakarta ISI Yogyakarta Bidang Ilmu Penciptaan Seni Rupa Pengkajian Seni Pengkajian Seni Rupa Murni/ Seni Lukis Rupa /Seni Lukis /Seni Lukis Tahun Masuk-Lulus 1997-2002 2006-2008 2011-2015 Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Kamasukha Sebagai Ketelanjangan Pita Maha: Gerakan Konsep Berkarya Seni Lukis dalam Seni Lukis Indonesia (Perspektif Kritik Seni Rupa) (Tesis) Sosial Seni Lukis Bali 1930-an (Disertasi) Nama Pembimbing/Promotor Drs. I Ketut Murdana, M.Sn., Drs I Wayan Suardana M.Sn,. Dr. Drs. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum. Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, MFA., PhD; Dr. St. Sunardi C. Pengalaman Penelitian No Tahun Judul Penelitian Pendanaan 1 2019 Ikonografi Kepahlawanan Relief Yeh Pulu: Landasan Penciptaan Seni Lukis Kontemporer (Skema Penelitian Terapan, Tahun ke-3) 2 2018 Ikonografi Kepahlawanan Relief Yeh Pulu: Landasan Penciptaan Seni Lukis Kompetisi Nasional skema Penelitian Terapan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Kompetisi Nasional skema Penelitian Terapan, Kementerian 1

Kontemporer (Skema Penelitian Terapan, Tahun ke-2) 3 2018 Tim Penyusun Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Bali (anggota) 4 2017 Ikonografi Kepahlawanan Relief Yeh Pulu: Landasan Penciptaan Seni Lukis Kontemporer (Skema P3S/Terapan, Tahun ke-1) 5 2017 Kajian Akademik: Seni Lukis Bali Gaya Batuan (Dokumen Usulan Warisan Budaya Nasional Tidak Benda); Ketua Peneliti 6 2017 Kajian Akademik: Seni Lukis Klasik Bali (Dokumen Usulan Warisan Budaya Nasional Tidak Benda); Anggota Peneliti 7 2014 Modal Sosial Institusional Pita Maha (Praktik Sosial Pelukis Bali 1930-an) Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Kompetisi Nasional skema Penelitian, Penciptaan dan Pengabdian Seni (P3S) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Hibah Disertasi Doktor, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DIPA ISI Denpasar 8 2008 Seniman Barat di Bali dan Pengaruhnya terhadap Seniman Setempat 9 2007 Ketelanjangan dalam Seni Lukis Putu Biro Kerjasama Luar Negeri Sutawijaya dan IGAK Murniasih (Studi Kementerian Pendidikan Nasional Perbandingan) 10 2006 Traumatik-Satir Seni Lukis Wayan Sadha Penelitian Dosen Muda ISI Denpasar D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyelenggara 1 2020 Anggota Mitra Bestari CHATARSIS: Journal of Arts Education 2 2020 Tim Juri Lomba Video Edukasi Tertib Lalulintas, HUT Bayangkara ke-74 3 2019 Pengembangan Diri Anak Autistik Melalui Pembelajaran Seni Lukis Media Baju Kaos di Rumah Belajar Autis Sarwahita, Peguyangan, Denpasar (Skema PKM) 4 Oktober Anggota Kelompok Ahli Pembangunan 2018-9 April bidang Adat, Tradisi, Agama, Seni dan 2019 Budaya, Provinsi Bali 5 2018 Anggota Tim Perumus Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Seni Rupa Pendidikan Seni, Pasca Sarjana, Universitas Negeri Semarang Polda Bali Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Bapedalitbang Provinsi Bali Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2

6 2018- sekarang Penyunting pada Jurnal Seni Budaya Mudra (Akreditasi Sinta 2) 7 2018 Bersama 40 peserta Kongres Kebudayaan Nasional ke-100 diterima Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta 8 2017 Anggota Tim Peneliti Pengabdian Masyarakat program Rekonstruksi Wayang Kopang, Kerambitan, Tabanan 9 2016 Anggota Panitia Pengabdian Masyarakat program Rekonstruksi Seni Lukis Prasi, Tenganan, Karangasem 10 2016 Tim Perumus Rekomendasi Forum Masyarakat Kesenian Indonesia di Jakarta, 17-19 Mei 2017 11 2013 Ikut serta mendirikan dan menjadi Dewan Ketua Bali Art Society 12 2009 Free Art Program kerjasama dgn Gaya Art Fusion 13 2008- Beberapa kali diundang sebagai sekarang narasumber acara talkshow Dewata TV (Kompas TV), TVRI Bali, Bali TV, dan RRI Denpasar Pusat Penerbitan, LP2MPP ISI Denpasar Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia LP2MPP ISI Denpasar LP2MPP ISI Denpasar Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Bali Art Society Gaya Art Fusion, Ubud Dewata TV (Kompas TV), TVRI Bali, Bali TV, dan RRI Denpasar E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor /Tahun 1 Estetika Ketelanjangan dalam Lukisan Rupa, ISI Denpasar Vol. 7/ No.1/2008 Murniasih dan Sutawijaya Surya Seni, Pascasarjana ISI Yogyakarta 2 Ketelanjangan dalam Seni Lukis Indonesia: Surya Seni, Vol 5/No.1/2009 Perspektif Kritik Seni Rupa Pascasarjana ISI Yogyakarta 3 Modal Sosial Seni dan Dialektika Kontrol Tonil, ISI Yogyakarta Vol. 2/No.24/2011 4 Teori Bourdieu-Althusser dalam Gerakan Sosial Seni Lukis Bali 1930-an Jurnal Seni Budaya Mudra, Institut Seni Indonesia Denpasar Vol. 29/No.2/2014 5 Arena Seni Pita Maha: Ruang Sosial dan Estetika Jurnal Seni Vol. 25/No. 2/2015 Seni Lukis Bali 1930-an Panggung, Institut Seni dan Budaya Indonesia, Bandung 6 Pita Maha Social-Institutional Capital (A Social Practice on Balinese Painters in 1930s) IJCAS, (International Journal For Creative and Arts Studies), Pascasarjana ISI Yogyakarta Vol. 2, No.2, Desember, 2015 3

7 Exploring Yeh Pulu Relief: An Iconography Approach 8 Membaca Indikasi Idiosinkratik Perupa Bali era 30-an 9 Comparative Studies of Baroque and Renaissance Aesthetic: Last Supper s da Vinci and Caravagio 10 Tiger-Hunting Scene on Yeh Pulu Relief in Bali. Romanticism of People s Heroism in the Study of Iconology 11 Multinarasi Relief Yeh Pulu, Basis Penciptaan Seni Lukis Kontemporer 12 Tiga Tipe Praktik Sosial dan Gaya Visual Pelukis Barat di Bali 13 Metafora Baru dalam Seni Lukis Kontemporer Berbasis Ikonografi Relief Yeh Pulu 14 The Scene of a Woman Grabbing a Horse s Tail in Yeh Pulu Relief, and Its Connection to Panji Narrative: The Basis of Contemporary Painting Creation Jurnal Seni Budaya Mudra, Institut Seni Indonesia Denpasar Jurnal Seni Rupa Galeri, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Jurnal Seni Panggung, Institut Seni dan Budaya Indonesia, Bandung Cultura. International Journal of Philosophy of Culture and Axiology Jurnal Seni Budaya Mudra, Institut Seni Indonesia Denpasar Jurnal Kajian Bali, Universitas Udayana, Denpasar Jurnal Seni Budaya Mudra, Institut Seni Indonesia Denpasar Cultura. International Journal of Philosophy of Culture and Axiology Vol. 32, No 3, September 2017 (penulis kedua: Nengah Sudika Negara, penulis ketiga: Ni Luh Desi In Diana Sari, penulis ketiga: AA Bagus Udayana) Volume 3, Jilid 2, Oktober 2017, ISSN: 2356-1963 Vol. 27, No. 4 Desember 2017 e-issn: 25023640 Vol. 15(1)/2018:147-160 ISSN 2065-5002 Vol. 33, No 2, Mei 2018, (sebagai penulis kedua; AA Gde Rai Remawa, penulis ketiga: Ni Luh Desi In Diana Sari) Vol. 09, Nomor 01, April 2019: 55-70, e-issn 2580-0698 Vol. 34, No 2, Mei 2019, (sebagai penulis kedua; AA Gde Rai Remawa, penulis ketiga: Ni Luh Desi In Diana Sari) Vol. 17 (1)/2020:159-172, ISSN 2065-5002 F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat/Penyelenggara 4

1 Webinar Bulan Bung Karno Provinsi Bali 2020: Aktualisasi Trisakti Bung Karno dalam Menyongsong Bali Era Baru 2 Webinar Nasional, Internalisasi Pendidikan Karakter di Tengah COVID- 19 3 Webinar How Local Culinary & Farmer Community Face The Pandemic 4 Webinar Seni Rupa Bali: Antara Tradisi dan Kontemporer 5 Narasumber dalam Rapat Teknis Pelestarian Nilai Budaya 6 Kongres Nasional Asosiasi Profesi Pendidik Seni Indonesia (APSI) ke IV 7 Pesamuhan Agung Desa Adat dan Desa Sejebag Jagat Bali 8 Konferensi Nasional Sastra, Bahasa, dan Budaya SABADA 9 Orasi Ilmiah dalam Rangka Wisuda Sarjana S1 dan S2 ISI Denpasar 10 Seminar Internasional Indonesia Studies Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui Pemajuan Seni dan Budaya Bali Pentas Seni Virtual (Internalisasi Pendidikan Karakter pada Pandemi COVID-19) Kuliner Bali: Langkah Penguatan dan Pemajuan Peran Pemerintah Provinsi Bali dalam Penguatan dan Pemajuan Seni Rupa Bali Penguatan dan Pemajuan Tradisi, Seni-Budaya, serta Kearifan Lokal Jalan Gontai Menuju Profesor Seni Penguatan dan Pemajuan Tradisi, Seni-Budaya, Kearifan Lokal di Desa Adat Tiga Pendekatan Estetika dan Moral Etik: Proyeksi Interpretasi Ikonografis Relief Yeh Pulu Tiga Pendekatan Estetika Seni Lukis Kontemporer: Proyeksi Interpretasi Ikonografis Relief Yeh Pulu Three Major Approaches: Reframing, Recasting, and Globalizing of Yeh Pulu Reliefs Lempad, Yeh Pulu, dan Pita Maha 11 Dialog Seni tentang Maestro Lempad 12 Workshop Seni Media Seni Rupa Video (Video Art): Sejarah Barat dan Bali Hari Ini Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Sabtu 6 Juni 2020, Pemerintah Provinsi Bali Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Universitas Dwijendra, Bali, Senin, 15 Juni 2020 Inkubator Bisnis, Universitas Hindu Indonesia, Denpasar, Selasa, 16 Juni 2020 Sarasvati Art Communication and Publication, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020 Hotel Aston, Kuta, 5-7 Pebruari 2020, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali mewilayahi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur Hotel Universitas Negeri Yogyakarta, 13-14 Desember 2019, APSI Wantilan Pura Samuhan Tiga, 25 November 2019, Pemerintah Provinsi Bali Hotel Grand Bali Beach, 16-18 Oktober 2019, Program Magister S2 Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar 2 Oktober 2019, Gedung Citta Kalangen, ISI Denpasar 26 Juli 2019, University of Sydney, Australia 26 Juni 2020, Galeri Salihara, Jakarta 21-24 Maret 2019, Bentara Budaya Bali, Direktorat Kesenian, 5

13 Pembicara Program MACAN A to Z, Museum MACAN, Jakarta 14 Timbang-Pandang/Diskusi Seni Tingkat Nasional Semesta Kita 15 Konferensi Internasional ke-3, Creative Media, Design & Technology (REKA 16 Seminar nasional Agama, Adat, Seni dan Sejarah di Zaman Milenial, 17 Seminar Nasional Konvergensi Keilmuan Seni dan Desain pada Era 4.0, 18 Symposium Post-Orientalism and Cultural Appropriation 19 Sarasehan Pesta Kesenian Bali Endih-endih Api 20 Talkshow Seni Rupa dan Kewirausahaan 21 The 2 nd Annual of International Interdiciplinary Conference of Arts Creative and Studies (IICACS) 22 Sarasehan Srawung Seni Sastra Hindu Sumbangan Sastra Hindu terhadap Sastra Indonesia 23 Seminar Nasional Seni Rupa Basis Keunggulan Nusantara Seni Lukis Klasik Bali: Wayang Kamasan Art Brut, Akar Spontanitas, dan Jiwa Merdeka Seven Methods In Creating Contemporary Painting: Exploring Yeh Pulu Reliefs Aplikasi Teori Ikonologi dalam Kajian Relief Yeh Pulu Penciptaan Seni (Lukis) Kontemporer Berbasis Riset (Relief Yeh Pulu dalam Tujuh Pendekatan Artistik) Tiga Tipe Praktik Sosial dan Gaya Visual: Pelukis (Perupa) Barat di Bali Strategi Disrupsi Pemajuan Kebudayaan di Tahun Politik Tata Kelola Seni dalam Pita Maha 1930-an Creative Contemporary Painting: Based on Iconography of Yeh Pulu Relief Sastra Rupa Made Wianta Supremasi Simbolis Ketuhanan (Konsep dan Filsafat Lingo-Yoni dalam Karya Seni Rupa) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI 6 Februari 2019, Museum MACAN 19 Januari 2019, Bentara Budaya Bali dan Direktorat Kesenian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI 25 September 2018, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, prosiding :penerbit Atlantic Press, Paris, 2018, ISBN: 978-94-6252-612-9. 5 Juli 2018, Universitas Hindu Denpasar, Prosiding ISBN: 978-602-5225-1-2 25 Oktober 2018, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya, Prosiding ISSN 2541-6626 24 Januari 2018, Galeri Nasional Jakarta, Lembaga Indonesia- Perancis di Jakarta 10 Juli 2018, Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali 2 Juni 2018, Museum Puri Lukisan, Ubud 14-15 Oktober 2017, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 28 Oktober 2016, Pasca Sarjana Universitas Hindu Indonesia, Denpasar 28 Oktober 2016, Gedung Citta Kalangen, FSRD ISI Denpasar 6

24 Fokus Group Discussion Pemetaan Regulasi Ekonomi Kreatif 25 Seminar Kreativitas Berbasis Seni Budaya dalam Menghadapi MEA 26 Sarasehan Seni Tiga Pilar: Pelukis, Museum, dan Komunitas Penyangga Pendidikan Seni di Masyarakat: Refleksi Kesejarahan Arie Smit 27 The 2 nd International Conference for Asia Pasific Arts Studies (ICAPAS) 28 Sarasehan Seni Budaya: Taman Budaya di Mata Seniman 29 Pemutaran Film Bali Tempo Doeloe dan Diskusi Seni Pemetaan Regulasi Ekonomi Kreatif 30 September 2016, Kuta Bali, Universitas Gadjah Mada Pasar Seni Rupa Asia 23 September 2016, Gedung Citta Kalangen, UKM bidang Penalaran, Penelitian, dan Keilmuan ISI Denpasar Menemu Matahari: Jalan Pulang Pelukis Arie Smit Pita Maha Social-Institutional Capital (A Social Practice on Balinese Painters in 1930s) Rancang Arena + Modal Simbolik Seni Rupa Rudolf Bonnet dan Arie Smit: Cerita Dunia Seni Rupa Bali 30 Presentation and Artist Talk From Venus to Bodies Theater Series 31 International Conference 50 th Udayana University, Bali in Global Asia 32 Diskusi Seni Rupa Tingkat Nasional QuaVadis Seni Rupa Bali 33 Seminar Akademik Reinterpretasi Lokal Genius dalam Perkembangan Seni Rupa dan Desain Mutakhir, FSRD ISI Denpasar Nilai Ketradisian dalam Seni Lukis Kontemporer Bali Arena dan Gerakan Sosial Baru Seni Rupa di Bali Wacana Ketradisian dalam Medan Seni Rupa Kontemporer 27 Agustus 2016, Museum Neka, Ubud, Prodi Seni Murni ISI Denpasar Konser Hall Pascasarjana ISI Yogyakarta, 31 Oktober 2014, Pascasarjana ISI Yogyakarta 18 September 2014, Taman Budaya Provinsi Bali 25 April 2014, Bentara Budaya Bali Desember 2013, Modern Painters Society, Gwen Frostic School of Art, Western Michigan University, US Juli 012, Universitas Udayana, Denpasar Oktober 2012, Bentara Budaya Bali Juli 2011, ISI Denpasar G. Penulisan Buku No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit 1 Sudra Sutra (An Iconographical Interpretation of Yeh Pulu Reliefs) 2019 64 halaman berwarna, ditulis bersama: Erick Thohir, Jean Couteau, dan Made Surada Penerbit Prasasti, Denpasar, ISBN: 978-623- 90407-6-5 7

2 Santarupa: A Revival of Narrative in Contemporary Art 3 Pita Maha, Gerakan Sosial Seni Lukis Bali 1930-1n 4 Inside The Hero: Creative Contemporary Painting Based on an Iconography of Yeh Pulu Reliefs 5 Titi Wangsa: Creative Contemporary Painting Based on an Iconography of Yeh Pulu Reliefs 6 Multinarasi Relief Yeh Pulu (Tujuh Pendekatan Artistik Seni Lukis Kontemporer 7 Ikonografi Kepahlawanan Relief Yeh Pulu: Penelitian, Penciptaan dan Penyajian Seni Lukis Kontemporer 8 Candra Sangkala: Reinterpretation of Ancient Reliefs Visual Codes in Contemporary Painting 9 Barong Landung: Anak Agung Gde Sobrat 2019 40 halaman berwarna, ditulis bersama: Thienny Lee, Adrian Vikcers, dan Bruce Carpenter 2018 238 halaman berwarna (keseluruhan isi merupakan karya Disertasi penulis) 2018 64 halaman berwarna, ditulis bersama: Ming Hsia Lin, Bambang Wibawarta, I Gede Arya Sugiartha, dan Adrian Vickers 2018 88 halaman berwarna, ditulis bersama: Dr. Jend. Purn. Moeldoko, Mary- Louise Totton, I Gede Arya Sugiartha, I Gusti Ngurah Seramasara, Bedjo Riyanto, M. Fadjroel Rachman, Tossin Himawan, dan Warih Wisatsana Penerbit Prasasti, Denpasar, ISBN: 9786239040734 Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, ISBN: 978-602-424-270-1 Penerbit Arti, Denpasar, ISBN: 9786026896209 Penerbit Arti, Denpasar, ISBN: 9786026896216 2018 152 halaman berwarna Penerbit Arti, Denpasar, ISBN: 9786026896223 2017 148 halaman berwarna Penerbit Arti, Denpasar, ISBN : 9786026896155 2017 64 halaman berwarna, ditulis bersama: Pande Wayan Suteja Neka, Warih Wisatsana, Sukardi Rinakit, I Gede Arya Sugiartha, Ildegarda E. Scheidegger 2017 52 halaman, 21X29,7 Cm, berwarna Penerbit Arti, Denpasar, ISBN: 9786026896148, Penerbit Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 8

10 Seni=Sains 2017 269 halaman (menjadi salah satu penulis bersama 14 penulis/alumni Pasca Sarjana ISI Yogyakarta 11 Pita Prada: The Golden Creativity 2009 274 halaman berwarna, ditulis bersama Jean Couteau, dan Agus Dermawan T 12 Gigih Wiyono: Diva SriMigrasi 2008 120 halaman berwarna, ditulis bersama Dr M Dwi Marianto ISBN: 9786025635007 Penerbit Karpindo, Surakarta, ISBN: 9786025090813 Penerbit Bali Bangkit, Jakarta, tanpa ISBN Penerbit Galeri 678, Jakarta, tanpa ISBN 13 Nalar Rupa Perupa 2007 96 halaman Penerbit Buku Arti, Denpasar H. Sebagai Kurator Pameran Seni Rupa (terseleksi) No Judul/Tema Tahun Tempat Penyelenggara 1 Pameran dan Pagelaran Empowering Taksu dalam rangka Festival of Indonesianity in The Arts (FIA) 2018 Bentara Budaya Bali LP2MPP ISI Denpasar 2 Pameran Seni Lukis Endih Baturan Sanggar Baturulangun, Batuan pada Pesta Kesenian Bali, ke- 40 2018 Gedung Kriya, Taman Budaya Bali 3 Pameran Tunggal Made Djirna: The Logic of Ritual 2013 Sangkring Art Space, Yogyakarta 4 Sudamala: An Artistic Journey (Pameran bersama 2012 Sudakara Art 18 perupa Bali) Space, Sanur 5 The Birth of Colors (Pameran bersama khusus karya 2012 Shyang Art bermedium cat air) Space, Magelang 6 Bali Making Choice (Pameran Bersama 30 Perupa Bali) 7 Sawen Awak : Cross Culture of Balinese and Foreign Contemporary Artists 8 Songs of The Rainbow (Pameran Tunggal Pelukis Made Sumadiyasa) 9 Souls of Expression (Pameran bersama 8 perupa Indonesia) 2011 Galeri Nasional Jakarta 2011 Jakarta Art Distrik 2008 Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Jimbaran, Bali 2007 TonyRaka Art Gallery, Ubud Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Gajah Gallery, Singapura Sudakara Art Space, Sanur Shyang Art Space, Magelang Mondecor Gallery, Jakarta TonyRaka Art Gallery, Ubud Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Jimbaran, Bali TonyRaka Art Gallery, Ubud 9

I. Pengalaman Lawatan Seni dan Riset ke Luar Negeri No Jenis Tahun Tempat Pendanaan/Sponsor/ 1 Lawatan Pameran Tunggal Santarupa dan Seminar Internasional 2 Lawatan pameran tunggal Inside the Hero 3 Peserta South East Asia Forum-Art Stage Singapore, Net Present Value: Art, Capital, Futures 4 Lawatan Pameran Taiwan- Indonesia Art Exchange Penyelenggara 2019 Thienny Lee Art Gallery, dan Kementerian Riset, University of Sydney, Teknologi, dan Australia Pendidikan Tinggi 2018 Mizuiro Workshop Kementerian Riset, Contemporary, Tainan, Teknologi, dan Taiwan Pendidikan Tinggi 2017 Marina Bay, Singapura Independen dan Art Stage Singapura 2016 Mizuiro Art House dan Licence Art Gallery, Tainan, Taiwan TonyRakaArt Gallery 5 Riset Arsip Pita Maha 2015 Neuwenkamp Foundation, Independen Leiden dan Stichting Nationaal Museum Van Wereldculturen/Tropen Museum, Amsterdam (supervisor: Dr Hedi Hinzler dan Drs Pim Westerkamp) 6 Lawatan Seni untuk Even Singapura Biennale 2013 Singapore Art Museum Independen 7 Sandwich-Like: Visiting 2013 Gwen Frostic School of Art, Direktorat Scholar/Artist Western Michigan Pendidikan University, Amerika Serikat Jakarta J. Penulisan Artikel di Media Cetak (terseleksi) Jenderal Tinggi, No Judul Penerbit Edisi 1 Obituari Maestro Nyoman Gunarsa: Jalan Seni, Harian Kompas 23 September 2017 Nubuat Tujuh Presiden 2 Catatan Budaya: Penanda Kebangsaan Versus Politik Harian Kompas 3 Juni 2017 Identitas 3 Peristiwa Tatapan, Mula Imajinasi T Hartono Harian Kompas 16 Oktober 2016 4 Obituari A.A. Gede Raka Pudja, Penjaga Ideologi Majalah Mei 2016 Pita Maha Bulanan Sarasvati 5 Obituari Jalan Pulang Pelukis Arie Smit Majalah April 2016 Bulanan Sarasvati 6 Catatan Budaya: Revolusi Seni Lukis Bali Baru Kompas 14 Februari 2016 1930-an 7 Idiom Perlawanan dan Refleksi Seni Agraris Majalah Bulanan Sarasvati Agustus 2015 10

8 Tubuh Erotis Lempad Majalah 10 Agustus 2014 Mingguan Tempo 9 Interupsi Stephan Spicher Harian Kompas Minggu 24 Maret 2013 10 Republik Seni Lukis Batuan Harian Kompas Minggu, 23 Desember 2012 11 Seni(man) dalam Liga Seni (Polemik Soal Etik dan Profesi) Harian Kompas Minggu, 2 Oktober 2011 12 Gesticulation: Ihwal Merangkai (Resensi Pameran Putu Sutawijaya di Bentara Budaya Bali) Harian Kompas Minggu, 9 Januari 2011 13 Obituari; Sukari, Seni Sehari-hari Harian Kompas Minggu, 23 Mei 2010 14 111 Tahun Walter Spies: Pengelana Memaknai Kesejatian Harian Merdeka Suara Minggu, 28 Januari 2007 K. Penghargaan (dari pemerintah, asosiasi atau institusi swasta) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 Satyalancana Karya Satya 10 Tahun Presiden Republik 2018 Indonesia Ir. H. Joko Widodo 2 Penghargaan Dosen Berprestasi I (Pertama) Institut Seni Indonesia 2016 (ISI) Denpasar 3 Nominee UOB Painting of The Year Competition UOB Bank, Jakarta 2016 4 Finalis UOB Painting of The Year Competition UOB Bank, Jakarta 2014 5 Visiting Scholar s Award, Gwen Frostic School of Art, Western Michigan University, US 2013 6 Finalis UOB Painting of The Year Competition UOB Bank, Jakarta 2012 7 Finalis UOB Painting of The Year Competition UOB Bank, Jakarta 2011 8 Nominee Jakarta Art Awards Pemrov DKI Jakarta 2011 9 Lulusan Terbaik Predikat CumLaude Pascasarjana ISI 2008 Yogyakarta 10 Widya Pataka Bidang Penulisan Kritik Seni Rupa Gubernur Bali 2007 L. Pengalaman Pelatihan No Nama Pelatihan Institusi Penyelenggara 1 Pelatihan Pra-Jabatan Gol III di Denpasar Badan Diklat Provinsi Bali 2 Pelatihan Applied Approach/Ancangan Lembaga Penjaminan Aplikasi di Denpasar Mutu ISI Denpasar 3 Lokakarya Pengelolaan Konferensi Institut Hindu Dharma Internasional, di Badung, Bali Negeri Denpasar 4 Pelatihan Reviewer Nasional bidang Penelitian, Pusat Diklat, di Badung, Bali Kementerian Riset, Tahun 28 September-11 Oktober 2004 10-14 Agustus 2010 6-8 Oktober 2017 27 Februari-2 Maret 2018 11

5 Workshop Penyusunan Pokok Pikiran Pemajuan Kebudayaan, Menuju 100 Tahun Kongres Kebudayaan di Jakarta 6 Lokakarya Kepemimpinan Perguruan Tinggi Era 4.0 di Jakarta Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI SS Knowledge, Jakarta 22-25 Februari 2018 28-29 November 2018 M. Pengalaman Organisasi No Nama Organisasi Jabatan Tahun 1 Asesor Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) Anggota 2018-2020 bidang kepakaran seni lukis 2 Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Ketua 2017-2019 Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Seni Indonesia 3 Asosiasi Dewan Editor Indonesia (ADEI) Anggota 2017- sekarang 4 Bali Art Society (BAS) Dewan Ketua 2013-2014 N. Pengalaman Kepanitiaan No Nama Kegiatan Jabatan Tahun 1 Pameran Seni Rupa Dosen Prodi Seni Murni ISI Wakil Ketua 2016 Denpasar di Museum Neka, Ubud 2 Pameran Seni Rupa Dosen dan Alumni Prodi Seni Wakil Ketua 2017 Murni ISI Denpasar di Museum Puri Lukisan, Ubud 3 Seminar Nasional Seni Rupa dan Desain: Penanda Ketua 2017 Sejarah Kebangsaan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, di Gedung Citta Kalangen ISI Denpasar 4 Panitia Penyusunan Borang Akreditasi Prodi Seni Anggota 2017 Murni, FSRD ISI Denpasar 5 Panitia Penyusunan Borang Akreditasi Perguruan Anggota 2017 Tinggi ISI Denpasar 6 Tim Pelaksana Persiapan Kuliah Umum Presiden Pelaksana 2018 Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di ISI Denpasar 7 Seminar Internasional Seni, Identitas dan Wakil Ketua 2018 Masyakarat Festival Kesenian Indonesia, di Surabaya 8 Pengisian Kinerja Inovasi Perguruan Tinggi ISI Ketua 2019 Denpasar 9 Penyusunan Rentra ISI Denpasar 2020-2025 Anggota 2019 10 Panitia Pelaksana Pesta Kesenian Bali XLI Ketua 2019 11 Panitia Pelaksana Festival Seni Bali Jani I Ketua 2019 12

O. Sertifikat Keahlian No Nama Keahlian Sertifikat Tahun 1 Dosen Profesional bidang Ilmu Seni Rupa Murni Kementerian Pendidikan Nasional RI No Reg. 11100200705208 2011- sekarang 2 Asesor Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) bidang kepakaran seni lukis Direktorat Pengelola Kekayaan Intelektual, Kemeristekdikti RI (tanpa nomor) 3 Research Reviewer (Reviewer Penelitian) Quantum HRM Internasional dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) No : 1792-9-QHRM- 16097-0419-3-2018 4 Ahli Cagar Budaya Badan Nasional Sertifikasi Profesi No Reg. 917 00263 2019 P. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 2018-2020 2018-2021 2019-2021 No Judul Karya Jenis HKI/Nomor Reg. Tahun 1 Karya Seni Lukis Tea Party Hak Cipta/ 2018 EC00201851746 2 Karya Seni Lukis Embracing The Goddess Hak Cipta/ 2019 EC00201987598 3 Karya Seni Lukis Paradise Interior Hak Cipta/ 2019 EC00201987612 4 Karya Seni Lukis Indonesia Arts Hope Hak Cipta/ 2019 EC00201987614 5 Karya Seni Lukis Here Begin at Kitchen Hak Cipta/ 2019 EC00201987617 6 Karya Seni Lukis On Battle Hak Cipta/ EC00201987607 2019 Denpasar, 20 Juli 2020 Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn 13