Orasi Ilmiah HUT RSUP Dr. Sardjito Ke - 37 Penyakit Ginjal Kronik dan Transplantasi Ginjal dr. Iri Kuswadi, Sp.PD-KGH Divisi Ginjal dan Hipertensi RSUP Dr. Sardjito FKKMK UGM
Situasi Global Penyakit Ginjal Penyakit Ginjal Kronis (PGK) di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius, data Global Burden of Disease tahun2010, PGK merupakan penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke 18 pada tahun 2010. Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialysis atau transplantasi ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut. Sepuluh persen penduduk di dunia mengalami PGK dan jutaan meninggal setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk pengobatan.
Situasi Penyakit Ginjal Kronik di Indonesia PGK merupakan masalah kesehatan dengan beban biaya kesehatan yang tinggi. Sementara, penyakit dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan, pengendalian dan tatalaksana Hipertensi dan Diabetes Melitus sesuai standar. Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes. Terjadi peningkatan beban biaya kesehatan untuk pelayanan penyakit Katastropik. Secara berurutan 2014 8,2 triliun, 2015 13,1 triliun, 2016 13,3 triliun. PGK merupakan penyakit katastropik nomor 2 yang paling banyak menghabiskan biaya kesehatan setelah penyakit jantung. Sumber: Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes
Penyebab Penyakit Ginjal Kronik di Indonesia Tahun 2015
Penyebab Penyakit Ginjal Kronik di Indonesia Tahun 2016 24% Sumber: Indonesian Renal Registry (IRR) 2016
Data Pasien yang Menjalani Hemodialisis Sumber: Indonesian Renal Registry (IRR) 2016
Riskesdas tahun 2013, prevalensi penduduk Indonesia yang menderita Gagal Ginjal sebesar 0,2% atau 2 per 1000 penduduk Prevalensi Penyakit Gagal Ginjal tertinggi ada di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 0,5%. WHO Country Health Profile (2012) penyakit ginjal merupakan penyebab kematian ke 10 di Indonesia (3%).
Karakteristik Penderita PGK di Indonesia Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi PGK pada laki-laki (0,3%) dan perempuan (0,2%). Berdasarkan karakteristik umur prevalensi tertinggi pada kategori usia di atas 75 tahun (0,6%), tetapi mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas. Berdasarkan strata pendidikan, prevalensi gagal Ginjal tertinggi pada masyarakat yang tidak sekolah (0,4%). Berdasarkan masyarakat yang tinggal di pedesaan (0,3%) lebih tinggi prevalensinya dibandingkan di perkotaan (0,2%). Sumber: Indonesian Renal Registry (IRR) 2016
Data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2016, sebanyak 96,5% penderita gagal Ginjal menjalani terapi Hemodialisis, 2% menjalani terapi Peritoneal Dialisis (PD), dan <3% menjalani transplantasi ginjal Penyebab PGK terbesar adalah nefropati diabetik (52%), hipertensi (24%), kelainan bawaan (6%), asam urat (1%), penyakit lupus (1%) dan lain-lain. Jumlah pasien hemodialisis baik pasien baru maupun pasien aktif sejak tahun 2007 sampai 2016 mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2015 hingga 2016. Berdasarkan usia, pasien hemodialisis terbanyak adalah kelompok usia 45 64 tahun, baik pasien baru maupun pasien aktif. Sumber: Indonesian Renal Registry (IRR) 2016
Karakteristik Usia Penderita PGK Sumber: Indonesian Renal Registry (IRR) 2016
Jumlah Pasien CAPD di Indonesia Sumber: Indonesian Renal Registry (IRR) 2016
Bulan Pengukuran Tekanan Darah Tahun 2017
Diagnosis Utama Hemodialisis di Indonesia
Rerata Harapan Hidup yang menjalani Hemodilisis pada PGK Sumber: Indonesian Renal Registry 2015
Bagaimana Tantangan di Masa Depan Terhadap Besarnya Biaya akibat PGK? Sampai saat ini terapi pengganti ginjal di US adalah 63,7% hemodialisis, 6,8% peritoneal dialisis, dan 29,2% transplantasi ginjal. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar terapi yang dilakukan untuk pasien gagal ginjal adalah hemodialisis. Sementara di Indonesia menurut IRR masih sangat sedikit sekali terapi pengganti ginjal dengan metode transplantasi ginjal Apakah hemodialisis merupakan terapi terbaik untuk Penyakit Ginjal Kronik? Agarwal, R. 2012. Prevalence, determinants and prognosis of pulmonary hypertension amonh hemodyalisis patients. Nephrol Dial Transplant doi:10.1093/ndt/gfr661.
Transplantasi Ginjal Sumber: Kementerian Kesehatan Indonesia
Prof. dr. R. P. Sidabutar (1936-1996) Pelaksana Dialisis pertama di Indonesia Hemodialisis (HD) :1973 Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD): 1985 Pelaksana Transplantasi Ginjal pertama di Indonesia Tx ginjal : RSCM & RS PGI Cikini (1977) Pendiri Unit Pelayanan Terpadu Penyakit Dalam Ginjal Hipertensi (PDGH) di RS PGI Cikini Pendiri Renal Unit RS PGI Cikini (1973)
Dasar Hukum Transplantasi Ginjal Transplantasi ginjal di Indonesia mengacu pada konsensus Amsterdam Forum tahun 2004 dan The Declaration of Istanbul tahun 2008 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan merupakan dasar hukum transplantasi ginjal di Indonesia
Transplantasi ginjal adalah terapi penggantian ginjal yang melibatkan pencangkokan ginjal dari orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan. Transplantasi ginjal masih menjadi terapi pilihan untuk sebagian kecil pasien dengan gagal ginjal dan penyakit ginjal tahap akhir. Ginjal transplan diletakkan di fossa iliaka, sehingga diperlukan pasokan darah yang berbeda, seperti arteri renalis yang dihubungkan ke arteri iliaka eksterna dan vena renalis yang dihubungkan ke vena iliaka eksterna.
National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC)
Bagaimana keunggulan Transplantasi Ginjal dibanding dengan Hemodialisis?
Aspek Biaya Dari aspek pembiayaan untuk tindakan hemodialysis antara Rp. 800.000 s/d Rp. 1.000.000 sehingga dalam waktu 1 tahun untuk 1 pasien sudah menghabiskan biaya Rp. 86.400.000 s/d Rp.108.000.000. Satu kali melakukan transplantasi ginjal membutuhkan biaya ± Rp 350.000.000 atau sama dengan hampir tiga tahun biaya untuk hemodialysis. Bila diperhitungkan dengan total biaya yang timbul sebagai penyerta PGK ysng menjalani Hemodialisis (seperti rehospitalisasi dan terapi penunjang) maka 1x transplantasi ginjal hampir setara dengan hanya 2 tahun hemodialysis. Ginjal transplan bisa bertahan sampai minimal sepuluh tahun.
National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC)
Aspek Resipien Ginjal Setelah transplantasi ginjal selesai dan pasien boleh keluar dari Rumah Sakit maka pasien tersebut relatif tidak ada perbedaan dengan orang lain yang sehat. Tetap bisa beraktivitas dan produktif. Diet menjadi lebih bebas, Kualitas hidup meningkat, merasa lebih sehat. Sementara pada hemodialisis maka pasien harus ke Rumah Sakit secara rutin minimal 2x/minggu, sehingga pasien akan menjadi kurang produktif.
Kesintasan Pasien Resipien (Survival Rate) Untuk transplantasi ginjal angka harapan hidup lebih tinggi dari terapi lainnya. Dalam satu tahun, angka harapan hidup pasien transplantasi ginjal mencapai 95,3%, dibandingkan pasien dialisis yang hanya mencapai 80,6%. Bila dihitung dalam kurun waktu 5 tahun, maka angka harapan hidup pasien dengan transplantasi ginjal juga masih tinggi mencapai 82%, dibandingkan pasien dengan dialisis yang jauh merosot tajam mencapai hanya 39.8%, National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC)
National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC)
Bagaimana Kesintasan Pendonor Ginjal? Dari penelitian besar di University of Minnesota terhadap 3986 orang pendonor ginjal sejak tahun 1963 sampai tahun 2007 yang dimuat dalam New England Journal of Medicine didapatkan hasil yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna kesintasan dan risiko menjadi penyakit ginjal tahap akhir antara pendonor dibanding populasi umum. Dinilai dari parameter GFR (fungsi ginjal), ekskresi albumin, dan kualitas hidup tidak ditemukan perbedaan bermakna. Sumber: Long-Term Consequences of Kidney Donation. Hassan N. Ibrahim, M.D., Robert Foley, M.B., B.S., LiPing Tan, M.D., et al. N Engl J Med 2009;360:459-69
Transplantasi Ginjal di RSUP DR.Sardjito Tim Transplantasi Ginjal RSUP DR.Sardjito: Sejak tahun 1991 sampai 2019 sudah mengerjakan 51 transplantasi ginjal pasien dewasa. Anggota tim terdiri dari Nefrologi, Urologi, Radiologi, Patologi Klinik, Anestesi, Perawat, Nutrisionis, dan nonmedis Angka keberhasilan sejak 2017 sampai 2018 sudah mencapai 95% dari 14 transplantasi ginjal RSUP dr.sardjito sudah mampu mengerjakan 2 pasangan transplantasi ginjal setiap bulan dengan prospek ke depan akan bisa 1x /minggu Sampai saat ini sudah terdapat 14 pasangan yang mengantri untuk dilakukan transplantasi ginjal yang berasal dari dalam dan luar Daerah Istimewa Yogyakarta dan setiap minggu terdapat 2-3 calon pasangan transplantasi ginjal yang mendaftar. Meskipun RSUP DR.Sardjito belum melakukan promosi aktif
Daftar Nama Pasangan Cangkok Ginjal RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta R E S I P I E N D O N O R TGL No. N A M A N A M A CANGKOK 1. Aryo Gatot Aji Suryo 20/04/1991 2. Kun Haryati Kun Oktasari 15/12/1991 3. Drs. Darham Anang Nor Abidinsyah 03/08/1992 4. Supangat Kusnudin Agus Arif Efendi 15/08/1992 5. Drs. PC Sunardi Setyo Darmojo 09/01/1993 6. Harnowo Prastiwi Puji Rahayu 15/05/1993 7. Kenny Ambarwati Haryati 04/09/1993 8. Suhadi Made Rori Liandra N. 05/02/1994 9. Abdul Karim Abdullah Hadijah Abdullah 10/09/1994 10. Sri Luky Coniati Eddi Priyanto 24/09/1994 11. Sigit Nugroho Sumiyatun 15/06/1996 12. E. Ari Krisnawati Sudiro 07/12/1996 13. Pria Natalisa Suparmi 25/01/1997 14. Fitriyanti Gufron 20/02/1999 15. Martuti Maryatmi 05/02/2000 16. Ferry Erlansah Yusri Indrajaya 23/05/2000 17. Veronica Sulastri Supomo 14/03/2001 18. Kushartono Kusdartini 01/12/2001 19. Bambang Sugiyatno Sri Mulyo Utami 12/01/2002 20. Abu Zakar Minarni 23/03/2002
R E S I P I E N D O N O R TGL No. N A M A N A M A CANGKOK 21. Khairudin Ermi Rosita 01/10/2002 22. Rhein Permasinta Siwi Purwanto 23/10/2002 23. Landung Erna Nurjanah 03/07/2003 24. Tuk Hendargo Tuti Hendrayani 27/08/2003 25. Sihani Yamidi 15/12/2004 26. Sudirman Yanis Irman Yanis 16/05/2005 27. Farida Akhsanti Maqsudi 10/08/2005 28. Erliza Robiatun 19/12/2006 29. Peringeten Peranginangin Eli Rosyati 18/09/2007 30. Triyono Tritanto 09/12/2008 31. Syahidin Mahmunah 13/04/2013 32. Citra Ayuningtyas Devi Ayu Ellya Rizky 03/09/2013 33. Maria Yuliana M FR Romana 26/11/2013 34. Andreas Tomi Setiawan Yohanita Rini Kristiani 25/11/2014 35 Regina Mongkareng Grace Wattimena 09/06/2015 36 Andina Prameswari Ahmad Baedowi 15/08/2017 37 Chasanuddin Zubaidi 05/12/2017 38 Alvian Zanuar Asmiri 09/01/2018 39 Cholid Mahmud Tri Joko 13/02/2018 40 Nuratip Widiyanto 27/03/2018
R E S I P I E N D O N O R TGL No. N A M A N A M A CANGKOK 41 A. Manan Usman Seno 08/05/2018 42 Erick Thie Dedik S 03/07/2018 43 Taufik Ribut 14/07/2018 44 Irawan Deddy 31/07/2018 45 Eureka Desanta Silvia Putri 14/08/2018 46 Sriningsih Aris Yunanto H 13/11/2018 47 Hendra Aprilianto Muhammad Ridwan 27/11/2018 48 Deny Ismantara Ethwar Vionita Attamimi 04/12/2018 49 RA Astridyastuti Nina Nurhasanah 18/12/2018 50 Cahyani Anggorowati Dede Sarwenda 15/01/2019 51 Siti Hardianti Wulandari 29/02/2019
Tantangan dan Harapan Untuk Transplantasi Ginjal di Masa Depan Tantangan ke depan adalah mengusahakan agar transplant dari Cadaver atau donor dari orang meninggal Bagaimana proyeksi ke depan kepada RSUP DR.Sardjito menghadapi tantangan untuk melakukan transplantasi ginjal dari Cadaver?
Semua keberhasilan ini bukan karena kita yang hebat, tetapi karena Allah SWT mempermudah jalan kita. Semoga rahmat Allah SWT selalu bersama kita untuk melanjutkan keberhasilan kita. Aamiin. Mohon dukungan kepada Bapak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan seluruh stakeholder agar transplantasi ginjal di RSUP DR. Sardjito bisa lebih maju dan berkembang.