ANALISIS URANIUM SECARA RADIOMETRI GUNA KLARIFIKASI AKUNT ANSI BAHAN NUKLIR



dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA

PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PROSES PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI

UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA

ANALISIS RADIONUKLIDA 235 U DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U3Si2-Al PASCA IRADIASI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROMETRI ALFA

STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA RUANG KERJA DI IRM TAHUN 2009

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENERAPAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN BAHAN NUKLIR PADA PEMINDAHAN SPENT FUEL DARI MBA RI-F KE MBA RI-G

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

METODA PENENTUAN DAYA SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

FISIKA ATOM & RADIASI

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT TERHADAP PEMISAHAN ISOTOP 137 Cs DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al PASCA IRADIASI

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG IEBE TAHUN 2009

ANALISIS ISOTOP TRANSURANIUM DALAM BAHAN BAKAR NUKLIR U 3 SI 2 -Al PASCA IRRADIASI

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

No Penghasil Limbah Radioaktif tingkat rendah dan tingkat sedang mempunyai kewajiban mengumpulkan, mengelompokkan, atau mengolah sebelum diser

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

PELURUHAN RADIOAKTIF

PENGUKURAN KONSENTRASI LURUHAN THORON DENGAN SPEKTROMETER GAMMA HP-Ge

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

ASPEK SAFEGUARD DAN PROTEKSI FISIK FASILITAS PERANGKAT SUBKRITIK SAMOP

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PE GARUH BUR -UP TERHADAP KUA TITAS DA KARAKTERISTIK BAHA BAKAR UKLIR BEKAS PLT. urokhim Pusat Teknology Limbah Radioaktif-BATAN

ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

PENENTUAN KONSENTRASI TORIUM-232 DAN ANAK LURUHNYA SECARA SPEKTROMETRI ALPA

KESELAMATAN STRATEGI PENYIMPANAN LIMBAH TINGKAT TINGGI

SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

PEMBUATAN SUMBER EKSITASI Am-241 UNTUK PEM8EF~DAYAAN INSTRUMENT X-RAY FLUORESCENT. Teddy Sumantry

ANALISIS RADIONUKLIDA 137 CS DALAM PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 2,96 G/CM 3 PASCA IRADIASI

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR BEKAS BERBAGAI TIPE REAKTOR. Kuat Heriyanto, Nurokhim, Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS PB-210, PB-212 DAN PB-214 DALAM CUPLIKAN DEBU VULKANIK PASCA GUNUNG MERAPI MELETUS

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB VI PENERAPAN RADIOKIMIA DI BIDANG ANALITIK

OXEA - Alat Analisis Unsur Online

ANALISIS ISOTOP TRANSURANIUM DALAM BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al PASCA IRADIASI MENGGUNAKAN ALPHA SPEKTROMETER

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah banyak dibangun di beberapa negara di

METODE ANALISIS FISIKOKIMIA PADA BAHAN BAKAR U 3 SI 2 -AL DENSITAS 4,8 GU/CM 3 PASCA IRADIASI

216 ISSN IDENTIFIKASI KALSIUM BATU GINJAL YANG TERLARUT OLEB EKSTRAK BENALU PETE DENGAN METODA ANALISA PENGAKTIFAN NEUTRON (APN) :

adukan beton, semen dan airmembentuk pasta yang akan mengikat agregat, yang

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN URANIUM KONSENTRASI RENDAH DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

SOAL. Za-salsabiila Page 1

[::IJ PADAPUSATPENGEMBANGAN PEN G ELO LAAN LIMBAH RAD IOAKTIF. Sabat M. Panggabean PENGELOLAANLIMBAH

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

Transkripsi:

Prosiding Seminar T eknologi pengamanan Jakarta, 29 September 24 Bahan Nuklir ke-5 ISSN: 1412-2812 ANALISIS URANIUM SEARA RADIOMETRI GUNA KLARIFIKASI AKUNT ANSI BAHAN NUKLIR Yusuf Nampira Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir clan Daur Ulang-BATAN ABSTRAK ANALISIS URANIUM SEARA RADIOMETRI GUNA KLARIFIKASI AKUNTANSI BAHAN NUKLIR. Uranium digunakan dalam kegiatan pengembangan bahan bakar nuklir. Penggunaan bahan tersebut terkena peraturan safeguard yaitu diberlakukannya akuntansi bahan nuklir. Sehubungan dengan hal terse but, maka aliran bahan nuklir yang digunakan dalam proses pengembangan perlu diklarifikasi keberadaannya. Dalam rangka klarifikasi ini dilakukan analisis uranium baik dalam bahan dasar, produk pengembangan proses maupun limbah yang dihasilkan. Berdasarkan sifat radionuklida uranium yang meluruh dengan memancarkan radiasi alpha dan gamma, uranium dapat dianalisis dengan metode radiometri. Analisis uranium menggunakan metode radiometri akan memberikan informasi ten tang total kandungan dan komposisi isotopic uranium dalam bahan nuklir. ABSTRAT URANIUM ANALYSIS BY RADIOMETRY FOR LARIFIATION OF NULEAR MATERIAL AOUNTANY. The uranium was used in the activity of the development of nuclear fuel. Using of the fissile material incurred by regulation of safeguard that is implemented by accounting of nuclear material. Referring to this mentioned, so the stream of the nuclear material used in the development require to be clarified its existence. In order to this clarification has been done by analysis of uranium in elementary material, product of development process and also the waste yielded. Pursuant to nature of radionuclide of uranium which decays by transmitted alpha and gamma radiation, the uranium can be analyzed by radiometry method. The uranium analysis use radiometry methods shall give information of total content and isotopic abundance of nuclear material. PENDAHULUAN Dalam kegiatan pengembangan bahan bakar nuklir yang selalu berkaitan dengan bahan dapat belah, yang dimulai dari pengembangan proses pembuatan bahan bakar nuklir, penggunaan bahan bakar dalam reaktor hingga pengujian pasca iradiasi. Adapun bahan dapat belah terse but sejak pengolahan dari bahan mineral, penyimpanan maupun penggunaan bahan nuklir dalam pe-ngembangan bahan bakar, baik dalam proses pembuatan bahan bakar maupun pengujiannya perlu dilakukan penghitungan atau akuntansi bahan nuklir[l,21. Dalam melakukan akuntansi terse but dilakukan dengan cara penghitungan, penimbangan maupun dengan pengukuran. Bahan dapat belah yang terkena peraturan tersebut antara lain U-235 dan Pu-239. Uranium terdiri dari beberapa isotop, yaitu U-234, U-235, U-236 dan U-238. Semua isotop uranium terse but merupakan inti tidak stabil dan mengalami peluruhan dengan memancarkan radiasi alpha. Isotop U-234 dan U-235 disamping memancarkan radiasi alpha juga memancarkan radiasi gammal3]. Peluruhan U-235 dan U-238 ditunjukkan pad a Gambar 1. Di dalam reactor, U-235 sebagai bahan bakar akan mengalami pembelahan dan menghasilkan beberapa jenis radionuklida yang sebagian besar memancarkan radiasi gamma, disam ping itu dalam bahan bakar pasca irradiasi mengandung hasil pembiakan dari U-238, sisa U-235 dan radioisotop uranium lainnva.

Ano/isis Uronivm Secoro Rodiometri Gvno Klorifikosi Akvntonsi ISSN: 1412-2812 Bohon Nvk/ir, Yvsvf Nompiro, 31-39 : wl IIU '2 T"-.. 2 l."ya"'-fth "-" Rci?)...z;;..r-OO6W /.22JI- 2261- i Zi9,.J "'p...i"e. Ol I> :rl?. I)"._,, 2 "'u /" 234 lj4t.4j....'14 23 i 22tr 21'11.." I-,."../ " L "," ' "'". 214 lot ".1811 ".I.-.L..:.I 1 1 1 IJ 61 82 8) 84 8 86 / 68 89 9 91 92 AI.m..o"bl'. Z Gambar la. Proses Peluruhan 235U Guna mendukung kegiatan akuntansi bahan nuklir analisis uranium dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan cara kimia maupun dengan cara analisis tidak merusak[4j. Berdasarkan sifat peluruhan uranium di atas, analisis bahan nuklir uranium dan plutonium dapat dilakukan dengan radiometri, yaitu dengan mengukur radioaktivitas isotop uranium atau melalui pengukuran radioaktivitas anak luruh atau hasil belah uranium-235. Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur radiasi gamma atau radiasi alpha dari isotop uranium atau mengukur radiasi gamma radionuklida yang bersangkutan dengan uranium. Penghitungan dalam pengukuran kuantitatif uranium menggunakan metode ini ditentukan dengan mengukur intensitas radiasi pada energi yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam net area per waktu pencacahan. Bila net area per waktu pencacahan sampel dinyatakan sebagai cacah per detik (ps)sampel dan standar mengandung isotop uranium beraktivitas Ast adalah (ps)st, maka untuk menghitung kandungan uranium dalam sampel!i':" 8:'" 8) '.';;;'.!'O,,4!()f'o G! / Ulrtl/.'6 URo.-"." 1 "' liu!!)t./ 1'" ".! I I.- I '_I Gambar lb. 82 84 8(; 8e 9 9t AIOOl" numb',. l Proses Peluruhan 238U didasarkan pacta penggunaan rumus di bawah ini : A= (QS}l EXYi E = Efisiensi pengukuran Yi = Prosentasi radioaktivitas pacta energi pengukuran Bila pengukuran standar dan cu plikan dilakukan pacta energi radiasi alpha yang sarna rnaka penentuan terse but dapat dilakukan dengan rnenggunakan persarnaan relatif : atau PS)samD1 = Asampl (ps)st Ast Asampel.(PS)samEel X Ast [ps)st Berdasarkan persamaan di atas dapat diturunkan menjadi persamaan perbandingan isotop uranium-235 terhadap isotop uranium-238, sehingga persamaan tersebut menjadi: {(N)U-235/U23S}sampel = {(ps)u-235/u23s}sampel {(ps)u-235/u23s}st X {(N)U-235/U-238}st (N)U-235/U-238 = Perbandingan atom uranium-235/uranium-238 (3) Sedangkan prosentase isotop uranium dalam uranium-235 dalam sampel adalah:,..(1) 32

235U % 235U = X 1% 234lJ + 235lJ + 236lJ + 238lJ (4) Vi = (N)u-i / 6,2.123 X = (psji/(e X Yi X Aj / 6,2 123) ANALISIS URANIUM SEARA RADIMETRI ALPHA Sifat dati radiasi alpha yaitu mempunyai tenaga besar dan berdaya tembus rendah (radiasi alpha bertenaga 4 MeV menghasilkan 13. pasangan ion dalam udara sebelum berhenti, hal ini ekivalen dengan jarak tembus,5 mm dalam aluminium). Sehubungan dengan sifat tersebut, agar hasil analisis uranium menggunakan metode ini mendekati nilai kandungan sebenarnya dalam bahan yang dianlisis dibutuhkan suatu sampel mendekati keadaan lapisan tunggal. Hal ini diperlukan untuk memperkecil serapan radiasi alpha oleh matriks sampel, sehingga radiasi yang terdeteksi mencerminkan radiasi alpha dari sampel tersebut. Energi radiasi alpha maksimum dari isotop uranium ditunjukkan dalam Tabel 1. Berdasarkan energi radiasi tersebut digunakan untuk analisis isotop uranium dalam sampel. Tabel 1 Energi Radiasi Alpha dan Aktivitas Jenis Isotop Uranium Hasil pengukuran cacah radiasi alpha menggunakan pencacah salur ganda (MA) dengan detektor semikonduktor sawar muka dati beberapa radio-aktivitas standar SRM U- 993 yang dipersiapkan dengan cara elektrodeposisi dalam media amonium klorida jenuh pacta pelat kuningan dilapis krom[si, ditunjukkan pad a spektrum Gambar 2. Hasil pencacahan berbagai kandungan uranium dalam larutan tersebut menunjukkan suatu hubungan linear dengan aktivitas uranium-235 dalam sam pel. Hubungan ini mempunyai koefisien arab sebagai nitro 1/ (E x Yi). Keadaan ini menunjukkan bahwa radiasi yang terukur mencerminkan kandungan uranium yang acta dalam sam pel (Gambar 3) dan pacta hasil pengendapan dengan cara elektrodeposisi terse but belum tampak adanya serapan radiasi alpha oleh sam pel yang terendapkan. Hal ini sesuai dengan persamaan (1) di atas.

Anolisis Uranium Secoro Rodiometri Guno Klorifikosi Akuntonsi ISSN: 1412-2812 Bohon Nuklir, Yusuf Nompiro, 31-39 'i '-..c cu u cu (.,) 2 y = O,1439x +,54 1,8 R2 1,6 1,4 1,2 1,8,6,4,2 o. L -r- 1 12 14 Gambar 2. Hubungan antara Aktivitas Uranium dalam Standar U SRM-U993 Adapun spektrum uranium alam yang diperoleh dari analisis seperti pacta analisis uranium standar di atas, ditunjukkan dalam Gambar 3(51, Hasil analisis komposisi isotopik uranium alarn menggunakan cara ini dengan pembanding standar di atas menunjukkan nilai yang mendekati harga komposisi isotopik di dalam tabel nuklida (Tabel 2) Pengukuran komposisi isotopik uranium dalam limbah uranium yang disementasi mempunyai matriks SiO2 dan A123. Matriks terse but akan menyerap radiasi alpha dari isotop uranium di dalamnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pemindahan energi dari radiasi alpha ke matriks tersebut. Adanya pemindahan terse but maka energi alpha yang terdeteksi tidak menunjukkan energi radiasi isotop yang acta dalam cuplikan. Keadaan ini ditunjukkan dalam Gambar 4a. Bila sampel tersebut disiapkan melalui pemisahan uranium dari matriksnya menggunakan cara ekstraksi dalam media asam nitrat- TBP dan kerosen, uranium yang berada dalam rase organik diambil melalui elektrodeposisi dalam media amonium klorida jenuh, peinisahan tersebut menyebabkan pengaruh efek matrik semen pacta analisis. Puncak-puncak spektrum radiasi alpha yang diperoleh menggambarkan isotop uranium dalam limbah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4b[6J. Berdasarkan pengukuran yang dengan didahului pemisahan ini, kandungan dalam sam pel dan komposisi isotopik uranium dapat ditentukan menggunakan Persamaan Persamaan 3 di atas. 1 dan

!H Prosiding Seminar Teknologi Pengamanan Bahan Nuklir ke-5 akarta, 29 September 24 ISSN: 1412-2812 i III III III ); I IiI -- IIAII Gambar 4a: Spektrum Alpha dari Gambar 4b Spektrum Alpha dari Limbah Uranium yang Limbah Uranium yang Disementasi tanpa Disementasi melalui Pemisahan Matriks Pemisahan Matriks Semen Semen PENENTUAN URANIUM DENGAN METODE RADIOMETRI GAMMA Seperti yang telah dikemukakan pacta pendahuluan bahwa U-235 dalam peluruhannya memancarkan radiasi alpha dan radiasi gamma, sedangkan uranium-238 meluruh dengan memancarkan radiasi alpha, akan tetapi anak luruhnya yaitu thorium-234 disamping memancarkan radiasi beta juga memancarkan radiasi gamma. Berdasarkan peluruhan isotop uranium terse but maka analisis uraium dapat dilakukan melalui pecacahan radiasi pacta energi 186 key yang mengidentifikasi adanya radionuklida U-235 dan energi 92 key untuk dasar analisis uranium 238. Adapun spektrum pencacahan gamma uranium menggunakan detektor Ge(Li) dan penganalisa salur ganda (MA) ditunjukkan dalam Gambar 5. 1. c'" G, Gambar 5. Spektrum Gamma dan U3S

1 2 3 4 5 6 7 8 9 kadungan uranium dalam sampel (g) 1 Gambar 6a. Hubungan antara Laju acah terhadap Berat Uranium Radiasi gamma yang dipancarkan oleh uranium-235 maupun radiasi dari thorium-234 (anak luruh uranium 238) dapat menembus hingga ketebalan sam pel 5 mm (berat sam pel loog) atau dapat dikatakan bahwa hingga ketebalan sampel tersebut belum terjadi penyerapan radiasi oleh matriks sampel[7). Hal ini ditunjukkan dengan hubungan an tara laju cacah radiasi dengan berat sampel menunjukkan hubungan linier. Oleh sebab itu analisis uranium menggunakan metode ini dengan standar U-OO5-A, memberikan hasil Gambar 6b. Perbandingan an tara Kandungan Uranium Hasil Pengukuran terhadap Kandungan dalam Sampel kandungan uranium relatif mendekati nilai kandungan uranium dalam sam pel dengan penyimpangan relatif sekitar 4%, keadaan terse but ditunjukkan dalam Gambar 6b. Adapun kestabilan analisis komposii isotopik uranium (angka banding 235U/238U) dengan radiometri gamma ditunjukkan dalam Gambar 7a dan Gambar 7b. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa efek matriks kurang berpengaruh pacta analisis perbandingan U-235/U-238. Adapun hasil pengukuran komposisi isotopik uranium ini ditunjukkan dalam Tabel 2..c { :J ṇ c c I c '6 c,9,8,7,6,5,4 5 1 konsetrasi uranium (g/i) 15 5 1 15 berat uranium (g) Gambar 7a. Pengaruh Konsentrasi Uranium pada Perbandingan acah Radiasi Gamma 235U terhadap 238U Gambar 7b. Pengaruh Berat pada Perban. dingan acah Radiasi Gamma 235U terhadap 238U

I r-.. r- OX) I r- Z VI..-) <i> -" => z.c U) c E c ) QJ t) ' t) o,!j l.- t) ro @ bd Q t) ' @ or. ro o bd - t) ro -; ' S. I.- os. +"' cn : -; -- '5.....!!. (: as.r:. as - S: :;=, I V i i I-. v - := Zo"'" t: VV.!)cn I :, af.r:. - '< "i:: +-' G) E Ij td E.s::1.9.e. -U«td (l. i:: +-' V E (/J (/J 1. V- r/)!.- \.. e S.2 S I. i Nil) vvil) ")vo NOO-- nn v X) t--1 ('), N N '1 l1\ If)N O\N If)'""'N! (V) X).- N -,- \ O rn X)I!) VVV 1)VD ('fdd v It) r:-- Il) t--.n <X) N N t'--- - \ \ONOt-- ""ON"" '>NO"" OOOO -ti-ti-ti+i 1/) I/) N '>'>NO NNNO'I t-- t-- t-- f:fi :.8>8 ON -" QJ QJ.D ';:: E c QJ o- -a. E QJ QJ'" ",- )('1. - c -at ;; -".tq -"U3 :I: N V E-- v /) a Q)..., q) '" M :I: 1 S.. t11o; OI"'a):;jroO",() O.c""MI-o <..,1-o2oOv.3:::e. U) '" :::>

Analisis Uranium SecorD Radiametri Guna Klarifikasi Akuntansi Bahan Nuklir, Yusuf Nampiro, 31-39 ISSN: 1412-2812 PENGGUNAAN ANALISIS RADIOMETRI URANIUM DALAM KLARIFIKASI AKUNT ANSI BAHAN NUKLIR PADA PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR NUKLIR Pelaksanaan akuntansi bahan nuklir dalam kegiatan pengembangan bahan bakar nuklir mencakup proses pengubahan yellow cake ke uranium oksida, proses peletisasi dan perakitan, kemudian diikuti pengujian pasca iradiasi elemen bakar. Di dalam kegiatan pengembangan bahan bakar hingga peletisasi dilakukan analisis uranium baik komposisi isotopik uranium maupun kandungan uranium dalam basil proses, masuk dalam limbah dan YaP;:; hilang dalam proses (Material Un-accounted Fo7j, hill ini dibutuhkan untuk mengklarifikasi uranium yang digunakan. Analisis uranium menggunakan metode radiometri alpha dapat memberikan data komposisi isotopik secara menyeluruh, maka klarifikasi bahan awal akan lebih tepat hila dilakukan menggunakan metode tersebut sedangkan pada menggunakan metode radiometri gamma yang hanya dapat memberikan data angka b!illding 235U/238U. Bila kegiatan pengembangan bahan bakar dilakukan dengan menggunakan bahan uranium yang mempunyai komposisi isitopik uranium sarna, maka pemantauan yang dilakukan dalam proses pengembangan (pemumian kandungan hingga peletisasi) hanyalah uranium dalam hasil pengembangan dan limbah proses pengembangan terse but. Seandainya pengembangan terse but menggunakan bahan uranium dengan komposisi isotopik yang tidak sarna, maka dalam melaksanakan klarifikasi perlu juga memperhitungkan komposisi uranium atau angka banding isotopik uranium dari hasil pengembangan maupun dalam limbah yang dihasilkan, karena peggunaan uraium yang berbeda komposisi isotopiknya memungkinkan untuk teijadinya penrubahan komposisi pada kedua hasil tersebut. Dalam hill klarifikasi uranium pada produk pengembangan, maupun limbah akan lebih cepat dengan menggunakan metode radiometri gamma, karena metode ini dilakukan dengan penyiapan sarnpel yang sederhana (kalibrasi pengukuran dan penimbangan) dan memberikan basil yang tepat. Sedangkan dalam bahan bakar pasca irradiasi kandungan maupun komposisi uranium dalam bahan bakar pasca iradiasi cukup bervariasi, hal ini tergantung dari energi yang dihasilkan, yang tergantung pada fluks dan waktu irradiasi yang dilakukan. Oleh sebab itu guna klarifikasi bahan nuklir dalam bahan baker pasca irradiasi dibutuhkan suatu analisis kandungan uranium maupun komposisi uranium dari bahan baker pasca iradiasi tersebut, hila memungkinkan dapat juga menganalisis plutonium-239. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode radiometri alpha. Analisis terse but dilakukan dengan memisahkan uranium dari basil belah uranium-235. Bila pemisahan dilakukan menggunakan menggunakan cara ekstraksi pelarut degan sistem asam nitrat- TBP-kerosen, dalam rase organik akan mengandung uranium dan basil biak plutonium. Analisis sisa uranium-235 dalam bahan bakar pasca iradiasi tersebut dapat pula dilakukan berdasrkan analisis derajat bakar (bum-up) bahan bakar tersebut, analisis ini dilakukan berdasarkan pengukuran basil belah uranium-235 menggunakan spektrometri gamma!8). Hasil analisis terse but hanya memberikan informasi tentang sisa uranium-235 dalam bahan bakar yang dianalisis. KESIMPULAN Dari keadaan di atas menunjukkan bahwa analisis uranium menggunakan metode radiometri dapat memberikan informasi tentang kandungan maupun komposisi isoto pis uranium. Hasil analisis tersebutdapat dilakukan dengan cara cepat dan memberikan hasil yang cukup handal guna klarifikasi bahan nuklir. Untuk radiometri gamma dapat dilakukan secara langsung (tidak merusak), maka tidak akan menimbulkan limbah dalam penganalisaannya. PUSTAKA [1]. BAPETEN, Sistem Pertanggungjawaban dan Pengendalian Bahan Nuklir, Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Nomor 13 I Ka. BAPETEN IVI -99

[2]. Undang-undang RI Nomor 1 tahun 1997 ten tang Ketenaga-nuk1iran. [3]. Benedict, M., Pigford, T. H., Nuclear hemical Engineering, Mc Graw- Hill Book ompany. [4]. IAEA, International Verification Series, No.1, Safeguards Tecniques and Equipment, Vienna, 1997. [5]. Nampira, Y., Analisis Uranium secara Spektrometri Alpha, Proceedings Seminar PJYrN -BAT AN, Bandung, 1989. [6]. Nampira, Y., Teknik Pengukuran aktivitas Radionuklida Pemancar Alpha dalam uplikan Limbah Uranium Dipadatkan dengan Semen, Proceedings Seminar Sains dan Teknologi Nuklir, PPTN-BATAN, Bandung, 1997. [7]. Nampira, Y., Nasution, H., dan Nugroho, A., Penggunaan Spektrometer Gamma untuk Penentuan Angka Banding Uranium 235/238, Proceedings Seminar Sains dan Teknologi Nuklir, PPTN-BATAN, Bandung, 1998. [8]. Rein, J.E., Status of Burn Up Measurement Methodology, IAEA- SM-149. DISKUSI Mukhlis, BSc 1. Mana yang lebih akurat analisis U dengan radiometri dibandingkan dengan secara kimia? 2. Mengukur Uranium dengan radiometri, apakah bisa sekalian ditentukan masingmusing unsure radioaktif seperti analisis secara kimiawi? Yusuf Nampira 1. Analisis U menggunakan cara kimia hanya dapat memberikan inforrnasi kandungan uaranium dalarn sarnpel, sedangkan inforrnasi guna klarifikasi akuntansi bahan nuklir tidak hanya inforrnasi kandungan uranium tetapi juga komposisi isotopic uranium dalarn sarnpel, inforrnasi tersebut dapat diperoleh dengan metode radiometri. Akurasi pengukuran analisis kandungan U dengan cara radiometri relative lebih rendah dari analisis cara kimia, akurasi pengukuran dengan radiometri sekitar 96%. 2. Dengan menggunakan multichanel analyzer (MA) radionuklida yang mempunyai radiasi dengan energi yang berbeda dapat dideteksi keberadaan masing-masing radionuklida yang ada dalarn sarnpel dan diukur radioaktifitasnya.