Cegah Hoaks Pesan Terusan WA Dibatasi

dokumen-dokumen yang mirip
Hati-hati terhadap Tiket Pesawat Anda!

Badan Siber Terwujud. 06 Juni 2017

ASLI atau PALSU..? REGISTRASI SIMCARD di INDONESIA

PERAN STRATEGIS KEHUMASAN PEMERINTAH (GPR) dalam rangka PUBLIKASI OUTPUT KEMENTERIAN/LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Muda, Hacker, dan Berbahaya

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

Anda dapat mengirimkan video.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

Tips dan Fitur WhatsApp yang Belum Banyak Diketahui

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

100% Kartu Debit Ber-Chip Pada 2021

Hadapi Hoax dengan Bijak, Jangan Reaktif

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

MEDIA LITERASI UNTUK MENANGKAL MEMBAGI INFORMASI HOAX DI MEDIA SOSIAL

, 2015 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG

Media Chatting terpopuler memungkinkan dapat di hack oleh banyak orang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

Kami mengumpulkan data pribadi tentang Anda dari berbagai sumber, termasuk data yang kami kumpulkan dari Anda secara langsung.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERNYATAAN PRIVASI INREACH

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

SIARAN PERS Badan Perlindungan Konsumen Nasional Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta Telp/Fax ,

BAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

MEDIA SOSIAL DAN PEMANFAATANNYA UNTUK ADVOKASI PUBLIK. PPID Pemerintah Kota Madiun Madiun, 21 Februari 2018

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

Tip dan Trik Seputar Photoshop.Com

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

Kebijakan Privasi. Kebijakan Privasi Taralite. Informasi yang Kami Kumpulkan dari Anda

STRATEGI KOMUNIKASI VISUAL DALAM KEGIATAN BERBAGI KENANGAN PADA MASYARAKAT DIGITAL

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

USER MANUAL. TREND MICRO Internet Security Pro. Masalah pada Aktivasi dan Instalasi TIS Pro. By: PT. Amandjaja Multifortuna Perkasa

HASIL PERTEMUAN PEGIAT GERAKAN DESA MEMBANGUN DENGAN MENTERI KOMINFO RI, RUDIANTARA TERKAIT USULAN REVISI PERMEN 5/2015 TERKAIT DESA.

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

Pengantar. Hoax. Waspada Posting

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Rabu, 30 Desember :12 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Desember :18

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

PRINSIP PRIVASI UNILEVER

I. PENDAHULUAN. mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna

Gambar 3.1: Web WhatsApp

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komuni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perlukah Badan Cyber Nasional?

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Multimedia Web Conference merupakan suatu website yang memiliki sistem

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

Internet Sehat dan Aman (INSAN)

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Facebook Advertising Facebook Advertising. 7 Cara Menggunakan Facebook untuk Meningkatkan Income Anda dan Bisnis Anda

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan permasalahan dalam pengambilan setiap keputusan. Hukum. akan mendapatkan sanksi dari eksternal power.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

SELAMAT DATANG Peserta Sosialisasi pemanfaatan internet (internet sehat) untuk Dharma Wanita dan PKK Kecamatan-Kelurahan. Blitar, 27 Oktober 2016

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA LAYANAN INFORMASI YANG ADA DI INTERNET. Nama : Ilham Dimas K Kelas : IX-4 No : 15

7 Aplikasi Pendidikan Berbasis Sosial Mendia

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar telah menjadi budaya pada berbagai level masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pengertian internet (interconnection networking) adalah sekumpulan jaringan

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Tekanan formal dan informal pada peneliti sistem informasi untuk melakukan publikasi

BAB IV PENUTUP. bermedia saat ini agar tidak terombang-ambing dalam ketidakpastian

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Teknik-teknik Kriptografi untuk Menangkal Praktek Phishing

BAB I PENDAHULUAN. pada era reformasi adalah diangkatnya masalah kekerasan dalam rumah tangga

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKEA Indonesia, Customer Support, Jl. Jalur Sutera Boulevard Kav. 45, Alam Sutera Serpong, Serpong, Kec. Tangerang, Banten, INDONESIA.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Cegah Hoaks Pesan Terusan WA Dibatasi 23 Januari 2019 Penggunaan WhatsApp (WA) kini tidak bisa semaunya mengirim pesan berantai kepada pihak lain. Mulai kemarin, platform aplikasi pesan instan tersebut membatasi pesan terusan (forward message) kepada maksimal lima pengguna lainnya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengurangi penyebaran hoaks melalui media sosial (medsos). Keputusan ini diambil penyedia platform aplikasi WA setelah berdiskusi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sejak September 2017. Langkah sama juga dilakukan dengan pemimpin tiga negara lainnya yang sama-sama memprihatinkan dampak hoaks yakni India, Meksiko, dan Brasil.

Dengan adanya pembatasan ini, konten negatif tersebut diharapkan tidak serta merta menjadi viral, bahkan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa seperti terjadi di India. Namun, sejumlah pengamat medsos pesi mistis kebijakan tersebut akan mampu membendung berita hoaks. Walaupun mengapresiasi pembatasan forward message, menurut mereka seharusnya pemerintah memaksa WA dan penyedia aplikasi lainnya membangun pusat data (server) di Tanah Air. Karena persoalannya terkait keamanan informasi dan hukum nasional. Sebagai informasi, WA merupakan salah satu aplikasi komunikasi yang paling banyak dipasang di dunia. Pada 2017, jumlah pengguna WhatsApp mencapai 1,5 miliar, 200 juta di antaranya berasal dari India. Tiga tahun sebelumnya, pengguna WA telah membagikan 700 juta foto, 100 juta video, dan 10 miliar pesan per hari. Pembatasan jumlah pesan terusan berlaku mulai kemarin, 22 Januari2019 Waktu Indonesia Barat. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui, fitur yang membatasi forward message tidak bisa menjamin 100% hoaks tidak akan tersebar. Namun, langkah ini perlu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi penyebaran berita hoaks sehingga tidak semakin parah. Tugas kita adalah mitigasi risiko. Bagaimana menekan penyebaran, membuat angkanya serendah mungkin, jelasnya. Dia mengaku pemerintah sebenarnya tidak akan membatasi pesan terusan. Pasalnya, forward tidak terbatas juga bisa bermanfaat untuk penyebaran konten positif. Namun, pembatasan diperlukan karena ditemu kenali platform aplikasi WhatsApp ternyata digunakan untuk menyebarkan konten hoaks dan konten negatif lainnya. Kalau berkaitan dengan konten negatif atau hoaks akan kita batasi, tandas Rudiantara. VP Public Policy & Communications WhatsApp Victoria Grand menyatakan aplikasi pesan instan WA di sediakan untuk melayani penggunaan one toone. Berdasar riset dan diskusi dengan beberapa pemimpin dunia, kami menemukan angka pembatasan limaitu yang paling ideal untuk menghindari

penyebaran hoaks, ungkapnya. Pengamat keamanan siber Pratama Persada dan pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mengapresiasi kebijakan WA tersebut. Namun, mereka pesimistis langkah tersebut efektif meredam penyebaran berita hoaks. Pratama Persada mengungkapkan, berdasarkan penelitian dari tim riset WA, pembatasan pesan terusan bisa mengurangi 10-20% upaya menyebarkan pesan yang tidak jelas sumbernya. Tapi ini adalah ikhtiar yang patut diapresiasi, ungkapnya kepada KORAN SINDO kemarin. Dia memaparkan, pangkal masalah yang terjadi karena privasi WA sangat lemah. Di WA, siapa pun yang mempunyai nomor kita bisa melakukan kontak, baik teks maupun call dan video call. Berbeda dengan BBM yang menggunakan PIN sebagai identitas dan me merlukan approval dari setiap akun. Ini masalah serius, namun juga rumit. Karena kemudahan memakai WA dan aplikasi chat lain, harus ditebus dengan kurangnya privasi. Apalagi, WA berencana membagikan iklan di aplikasinya. Artinya ada proses keluar-masuk data yang diolah oleh WA, sehingga kita akan melihat iklan yang sesuai dengan aktivitas kita di smartphone, jelasnya. Di sisi lain, idealnya WA dan penyedia aplikasi lain harus membangun server di Tanah Air. Kenapa? Karena terkait keamanan informasi dan juga hukum. Bila terjadi kasus tertentu yang ada kaitan dengan aplikasi chat maka akan mengikuti aturan hukum di Tanah Air, karena pusat datanya di dalam negeri. Ini akan memu dahkan aparat berwenang. Namun praktiknya, kata Pratama, saat ini malah Kominfo melonggarkan aturan dengan membolehkan para pelaku bisnis teknologi memakai layanan pusat data di luar negeri. Sebenarnya ini akan memudahkan koordinasi dan request pemerintah untuk mengurangi hoaks, bila pusat data di dalam negeri. Dia menekankan perlunya regulasi yang bersifat mengikat. Seperti di Inggris dan Jerman, bila ada konten hoaks muncul dan dibiarkan oleh Facebook maka

penyedia platform tersebut harus membayar denda yang cukup besar kepada pemerintah setempat. Dalam pemberantasan hoaks, Pratama menekankan bahwa pendekatan hukum dengan menangkap pelaku penyebar hoaks terbukti cukup ampuh, meski tidak bisa membuat hoaks hilang. Konsekuensinya, hoaks akan banyak muncul di platform tertutup seperti WhatsApp. Selain itu, kata Pratama, pendekatan kultural juga wajib dilakukan dengan edukasi dini lewat kurikulum pendidikan. Yang mengkhawatirkan adalah generasi tua cenderung menjadi penyebar hoaks, karena teknologi adalah hal baru bagi mereka. Di grup keluarga misalnya, bisa dilihat bagaimana banyaknya kabar hoaks yang di-forward oleh orang yang lebih tua. Kuncinya dua hal, pendekatan hukum dan diikuti dengan pendekatan kultural. Bukan pekerjaan 1-2 hari, ini pekerjaan yang setiap hari harus digeber. Perlu Pusat Data Heru Sutadi menyatakan memberantas hoaks tidak sebatas dengan pem batas an pesan terusan di WA. Menurut dia, yang diperlukan adalah strategi akhir pemerintah melawan hoaks. Itu kan hanya untuk keperluan WhatsApp agar jaringannya tidak penuh atau membeludak akibat persebaran message yang sama. Menkominfo kan karena bukan CTO WhatsApp atau Facebook, seharusnya jangan ikut permainan atau kepentingan WhatsApp karena ada hal lebih penting, jelasnya. Menurut dia, hal lebih penting dilakukan pemerintah adalah memaksa WA menggunakan pusat data untuk menerima pesan, memproses dan menyebar kan konten yang berasal dari orang Indonesia atau yang diproduksi di Indonesia. Dalam pandangannya, langkah ini lebih substantif dan bermanfaat besar bagi bangsa. Ini untuk menjaga privasi dan perlindungan data pengguna, keamanan nasional, dengan data center di Indonesia juga memancing investasi. Dan, ini berlaku untuk semua OTT. Tekan mereka dengan membuat badan usaha tetap di Indonesia, tempatkan data center di sini dan tentu nya monitor kewajiban pajak para penyedia platform tersebut.

Di sisi lain, untuk memberantas hoaks, menurut Heru perlu dilihat akar masalah. Pada musim kam panye saat ini misalnya, para kan didat perlu menekan kan siapa pun pen dukung untuk tidak menyebar hoaks. Literasi masyarakat perlu ditingkatkan karena banyak yang merasa mereka menulis biasa kok, tapi tidak tahu bahwa menulis tidakbolehsembarangantapiada aturannya. Lebih jauh dia mengungkapkan, hoaks di Indonesia bisa diatasi dengan teknologi di Kominfo, yakni alat pantau Automatic Identification System (AIS). Alat ini bisa menjejak perkembangan konten di media sosial, terutama jika ada yang hoaks yang harus segera diatasi. dia pun merekomendasikan untuk dibentuk tim menjelang pemilu untuk memantau hoaks. Jelang pemilu gini, bentuklah tim adhoc yang terdiri atas Kominfo, kepolisian, Bawaslu, KPU, Mastel, dan para penyedia platform media sosial dan pesan instan, bilamana ada penyebaran hoaks langsung di-suspend, katanya. Belajar dari India Kebijakan pembatasan pesan terusan WA pertama kali diterapkan di India. Kasus ini muncul bermula dari adanya pesan hoaks penculikan anak lengkap dengan ciri-ciri pelakunya, yang memicu keresahan masyarakat dan berujung penghakiman paksa. Kasus penghakiman massa terhadap orang tak bersalah akibat hoaks mulai terjadi di India sejak Mei 2017. Saat itu dua orang tewas dipukuli di wilayah Jadugora. Bahkan, dampak hoaks di India jauh lebih mem prihatinkan. Sedikitnya 46 orang tewas dan 43 orang luka-luka di tempat dan waktu yang berbeda akibat dihakimi massa. Berdasarkan penyelidikan polisi lokal, para korban tidak bersalah sebab tidak ada satu pun anak yang menjadi korban penculikan dalam tiga bulan terakhir. Sejauh ini, hasil pembatasan message-sharing di India dalam menangkal hoaks selama enam bulan terakhir tidak diketahui. Namun, WhatsApp tampak puas dan telah menerapkannya di tataran global mulai pekan ini. WhatsApp berharap dapat menjadi platform komunikasi yang memberikan manfaat positif. Pembatasan ini kami lakukan untuk mengurangi penyebaran pesan di seluruh dunia dan

membantu menjadikan WA sebagai platform komunikasi pribadi antar orang-orang yang kita cintai, ungkap WhatsApp dikutip cnn.com. Kami akan terus mendengarkan masukan dari para peng guna dan mencari solusi nya. Pemerintah India men desak WhatsApp mengambil langkah lain yang lebih besar. Namun, WhatsApp menolak, termasuk dalam melacak pesan aslinya. Kebijakan itu juga dikeluarkan setelah tingginya protes dari sejumlah negara, termasuk Brasil, yang menuduh Whats App memfasilitasi hoaks selama pemilu pada 2018 lalu. Meski dibatasi, pengguna WA diperhitungkan masih dapat menyebarkan satu pesan hingga 1.280 orang mengingat satu kali chat dapat disebarkan ke 256 orang. (Heru Febrianto/kunthi Fahmar sandy/muh Shamil/ Binti Mufarida). Sumber: Koran Sindo Communication & Information System Security Research Center Jl. Moh. Kafi 1 No. 88D Jagakarsa Jakarta Selatan Email: info@cissrec.org Telp. +6221 78890340