PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPS TERPADU) PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS VIII MTS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA. HIDAYATUSSIBYAN NW

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE

MELALUI PENERAPAN METODE EXPLICIT INTRUCTIONS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non-Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bireun

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sikap dan keterampilan peserta didik. Pelaksanaannya bukanlah usaha mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Kata kunci : pendidikan matematika realistik, pemahaman konsep, materi prisma dan limas.

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

p BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ISSN No Media Bina Ilmiah 39

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

Transkripsi:

GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan http://journal.ummat.ac.id/index.php/geography p-issn 2339-2835 e-issn 2614-5529 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPS TERPADU) PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS VIII MTS Muhammad Zamroni, Agus Herianto INFO ARTIKEL Riwayat Artikel: Diterima: 10-08-2018 Disetujui: 30-09-2018 Kata Kunci: Metode Outdoor Learnig, Prestasi Belajar, Lingkungan Hidup. ABSTRAK Penerapan metode pembelajaran outdoor learnig untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada IPS Terpadu materi lingkungan hidup di kelas VIII MTs. Nurul Yaqin Teniga Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini bertujuan Untukmeningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan metode Outdoor Learnigpada IPS Terpadu materi lingkungan hidup di kelas VIII MTs. Nurul Yaqin Teniga Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan pendekan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar evaluasi (soal-soal) dan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian adalah prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan penerapan outdoor learning dalam pembelajaran. Hal ini didasarkan pada peningkatan nilai ratarata siswa pada siklus 1adalah 69.56dan untuk ketuntasan belajar siswa 56.52% Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Outdoor Learning pada siklus I dinyatakan Belum menycapai ketuntasan atau belum memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal yaitu 80%. Sedangakan pada rata- rata niai siklus II adalah 85dan untuk ketuntasan belajar siswa 91,70% Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Outdoor Learning pada siklus II dinyatakan berhasil sehingga menycapai keriteria ketuntasan atau sudah memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal yaitu 80%. Jadi kesimpulan yang di dapatkan dari penelitian ini ialah bahwa Perencanaan dan persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Pembelajaaran Outdoor Learningyang dilaksanakan secara optimal dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran lingkungan hidup. This is an open access article under the CC BY-SA license A. PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu prantara kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia yang menjadi pilar utama dalam pembangunan masyarakat sejahtera. Secara jelas tujuan Pendidikan Nasional yang dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. Dalam permasalahan metode mengajar merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Metode mengajar tidak berdiri sendiri melainkan sangat berkaitan dengan komponen-komponen lainnya misalnya kemampuan guru, materi yang disampaikan, sarana prasarana dan sebagainya. Penggunaan metode mengajar yang tepat akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat di tingkatkan. Djamarah yang menyebutkan bahwa guru sebaiknya menggunakan metode mengajar yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar 1

2 GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang relatif untuk mencapai tujuan pengajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa (Djamarah, 1994: 10). Metode outdoor learning merupakan metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat semua peristiwa langsung dengan tujuan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya, diduga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Yaqin Teniga. Berkaitan dengan itu pula hasil observasi awal di MTs Nurul Yaqin Teniga dapat digambarkan secara khusus yaitu dalam proses belajar mengajar guru IPS terpadu biasanya menggunakan metode ceramah, penugasan, diskusi dan metode tanya jawab yang diterapkan guru selama ini masih terbatas dan hanya proses belajar mengajar berada di dalam kelas sehingga siswa jenuh danbosan. sedangkan metode pembelajaran outdoor learning ini belum pernah di terapkan dalam pembelajaran, khususnya kelas VIII dan masih memakai kurikulum yakni KTSP (Kuruikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan KKM (Keriteria Ketuntansan Minimal) siswa kelas VIII adalah 70%, akan tetapi KKM yang diperoleh dari siswa kelas VIII rata- rata kurang maksimal pada mata pelajaran IPS terpadu. Oleh karena itu, peneliti berminat untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode outdoor learnig agar terjadi prestasi belajar siswa pada IPS Terpadu materi lingkungan hidup di kelas VIII MTs. Nurul Yaqin Teniga Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2016/2017. B. KAJIAN TEORI Pengertian Outdoor Learning Menurut Yuliarto (dalam Husamah, 2013: 18) kejenuahan pengembangan didalam ruang turut memberikan dorongan berkembangnya konsep pendidikan di luar kelas. Pendidikan yang bersifat kaku dan formalitas dapat menimbulkan kebosanan, termasuk juga kejenuhan terdapat rutiniatas di sekolah. Sedangkan menurut Hernowo (dalam Husamah, 2013: 18) menyatakan bahwa dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali ke pemikian bahwa anak didik akan belajar lebih baik jika lingkungn diciptakan alamiah. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa metode pembelajaran ourdoor learning ialah proses pembelajaran atau metode pembelajaran yang mengajak siswa belajar di luar kelas tentang lingkungan sekitar oleh guru dalam mata pelajaran tertentu khususnya mata pelajaran IPS terpadu yang akan di teliti ini. Pengertian Prestasi Belajar Poerwardarminta berpendapat (dalam Djamarah, 1994: 20) bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut Sardiman (dalam Djamarah, 1994: 21) mengemukakan suatu rumusan, bahwa belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari para pemdapat di atas bahwa Prestasi adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Otto Soemarwoto (dalam IPS Terpadu semester 1:30) lingkungan adalah semua benda yang adadisekitar kita dan berpengaruh terhadap lingkungan kita. Menurut Emil salim (dalam IPS Terpadu semester 1:30)lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, atau keadaan dalam ruangan yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan Menurut UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Juga menurut UU No. 23 tahun 1997 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilaku yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta maklhuk hidup lainnya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah semua benda baik yang hidup maupun yang mati di sekitar

Muhammad Zamroni, Penerapan Metode Pembelajaran...3 kita yang mempengaruhi kehidupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerangka Berpikir Metode pembelajaran Outdoor learning yaitu metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat semua peristiwa langsung dengan tujuan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya, dalam metode ini siswa lebih giat sehingga siswa tidak jenuh dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Oleh karna itu penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut: Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di MTS Nurul Yaqin Teniga bertempat di Dusun Dasan Tengak di Desa Teniga Kec.Tanjung khususnya siswa kelas VIII Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan alasan MTs Nurul Yaqin Teniga yang termasuk sekolah yang masih menggunakan metode belajar lama yang berbentuk ceramah dan tanyajawab. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Pada Mata Pelajaran IPS terpadu materi lingkungan hidup. Penelitian ini direncanakan dengan 2 siklus, rencana penelitian pada tindakan ini dapat dilihat pada diagram Spiral Tindakan Kelas dibawah ini: Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesa dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dengan pokok materi permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dapat di tingkatkan dengan menggunakanoutdoor learning. C. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dirancang melalui desain penelitian tindakan kelas (PTK) dan akan dilaksanakan di kelas VIII MTS Nurul Yaqin Teniga. berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara tidak berstruktur pada tanggal 12 Pebruari 2016, diketahui bahwa Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu materi lingkungan hidup masih sangat rendah. Subjek Penelitian Subyek penelitian disini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 24 siswa MTS Nurul Yaqin Teniga Desa Teniga Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun pelajaran 2016/2017. Teknik Penelitian Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Instrumen dirancang dalam bentuk skenario pembelajaran oleh peneliti untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan secara kontinyu setiap kali pembelajaran berlangsung, dalam pelaksanaan tindakan dengan mengamati kegiatan guru dan aktivitas siswa. b. Wawancara (interview) Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2010: 231). c. Metode Dukumentasi Dokumentasi artinya barang-barang tertulis. Dalam penelitian dokumentasi

4 GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan digunakan oleh peneliti untuk menyediakan denda-benda tertulis sebagai instrumen penelitian, dokumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data-data mengenai keadan lokasi penelitian seperti buku-buku, dokumen tentang sejarah sekolah, jumlah guru dan siswa, struktur organisasi lembaga pendidikan, sarana dan prasarana yang terdapat di MTs. Nurul Yaqin Teniga Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2016/2017. Instrumen penelitian Instrument adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Jadi instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan datadata atau informasi dalam penelitian ini maka instrument yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Soal Tes Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran. Adapun tes yang digunakan peneliti adalah tes yang disusun dalam soal pilihan ganda dan essai. b. Lembar Observasi Dalam penelitian ini terdapat dua jenis lembar observasi yang dikembangkan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. 1. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berbentuk daftar cek (cek list) yang berisikan tentang tahapan-tahapan selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berisikan kolom tentang kelebihan atau kekurangan dalam proses pembelajaran dan kolom refleksi. 3. Kriteria Keberhasilan Adapun kriteria keberhasilan pembelajaran mata pelajaran IPS terpadu materi lingkungan hidupyang menggunakan metode outdoor learningadalah sebagai berikut: 1. Dilihat dari pelaksanaan pembelajaran (tindakan), pembelajaran IPS terpadu yang menggunakan metode pembelajaran dikatakan optimal jika secara kualitatif pelaksanaan pembelajaran lebih berfokus pada siswa, baik pada tahap persiapan, pendahuluan, kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu, dan pengelolaan kelas. Secara kuantitatif, 70-100% dari keseluruhan unsur penggunaan metode outdoor learning. a. Dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa, pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang menggunakan metode pembelajaranoutdoor learningdikatakan meningkat jika minimal 70% dari keseluruhan siswa. Teknek Analisis Data Teknik Analisis Data pada penelitian ini ialah: a. Analisi Data Ada dua jenis data yang akan dianalisis yaitu : 1) Data Hasil Observasi a) Data Keterlaksanaan Pembelajaran Data hasil observasi tentang keterlaksanaan proses pembelajaran dinyatakan dalam presentase yaitu persen pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: A keterlaksanaan pembelajaran = x100% B Keterangan : A = langkah pembelajaran yang terlaksana B = langkah pembelajaran yang harus dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. b) Data Pelaksanaan Pembelajaran Data pelaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif atau kualitatif yaitu dengan cara mendiskripsikan secara langsung data hasil pengamatan mengenai kelebihankekurangan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan data refleksi antara guru dan pengamat. 2) Data Hasil Tes Siswa Data hasil tes dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu dengan menghitung parameterparameter statistik sebagai berikut: a). Nilai Rata-rata Untuk menentukan nilai rata-rata akan digunakan rumus sebagai berikut: PG & essai Nilai = x 100% skor jumlah Sumber: penelitian tindakan kelas (Zaenal aqib, dkk. 2009:41). b). Ketuntasan individu Seorang siswa dikatakan tuntas secara individual apabila memperoleh nilai 65 c). Ketuntasan klasikal

Muhammad Zamroni, Penerapan Metode Pembelajaran...5 Ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: X KK= Y x 100% Keterangan: KK : Ketuntasan Klasikal X : Banyak siswa yang memperoleh nilai 65 Y : Banyak siswa yang ikut tes. Sesuai dengan tehnik penilaian, siswa dikatakan tuntas secara klasikal terhadap materi yang disajikan jika minimal 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai 65(Zaenal aqib, dkk. 2009:41) D. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 1Agustus 2016 dan 3 Agustus 2016 dengan pokok bahasan permasalahan lingkungan hidup dan upaya mengatasinya dalam pembangunaan berkelanjutan. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus pertama sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai, untuk nilai rata-rata 69.56dan untuk ketuntasan belajar siswa 56.52% Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Outdoor Learning pada siklus I dinyatakan Belum mencapai ketuntasan atau belum memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal yaitu 80%. Deskripsi Siklus II Pelaksanaan tindakan kelas dengan metode tutor sebaya pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Senen 8 Agustus 2016, dan pertemuan kedua hari Rabu 10 Agustus 2016 di kelas VIII MTs Nurul Yakin Teniga. Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai, untuk nilai rata-rata 85dan untuk ketuntasan belajar siswa 91,70% Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Outdoor Learning pada siklus II dinyatakan berhasil sehingga menycapai keriteria ketuntasan atau sudah memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal yaitu 80%. Pembahasan Dalam Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang telah ditetapkan dan dilaksanakan menurut tahapantahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dalam dua kali pertemuan untuk masing-masing siklus dari dua siklus atau kegiatan pembelajaran yang direncanakan. selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap keterlaksanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dicatat pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat dalam tabel dan grafik dibawah: Table perbandingan siklus I dan siklus II Grafik Ketuntasan Klasikan Siswa Kelas VIII MTs Nurul Yaqin Teniga

6 GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan 120 100 80 60 40 20 0 Siklus I Siklus II Niai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan Median Modus Berdasarkan analisis data pada tabel dan grafik diatas, pada pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata 69,56dan presentase ketuntasan 56.52% ini berarti hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I menunjukkan prosentase keterlaksanaan sebesar 56.52% ini berarti ada beberapa dari tahapan-tahapan metode pembelajaran Outdoor Learningyang belum terlaksana dalam proses pembelajaran sehingga, diadakan siklus selanjutnya. Dari pemberian tindakan pada siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus I baik dari segi hasil evaluasi maupun hasil observasi keterlaksanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Dimana perolehan prosentasi keterlaksanaan proses pembelajaran, rata-rata kelas 85 dan prosentase ketuntasan klasikal telah mengalami peningkatan yakni 91,70%, telah mencapai target yang diinginkan, sehingga penerapan metode pembelajaran Outdoor Learning pada pokok bahasan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Yakin Teniga Pelajaran 2016-2017. E. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas tentang Penerapan Metode Pembelajaaran Outdoor Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Materi Lingkungan Hidup di Kelas VIII MTs Nurul Yaqin Teniga Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2015-2016 dapat disimpulkan bahwa Perencanaan dan persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Pembelajaaran Outdoor Learning yang dilaksanakan secara optimal dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam materi lingkungan hidup. Hal ini terlihat dari pelaksanaan pembelajaran yang berjalan lancar dan hasil observasi menunjukan tercapainya setiap indikator dengan baik dan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu meningkat. Melalui prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan model pembelajaran, hal ini didasarkan pada peningkatan nilai rata-rata siswa 69,56 dari data awal pada siklus 1 mencapai 56,52% pada siklus II menjadi 85 disertai dengan peningkatan ketuntasan belajar 91,70% dari data awal menjadi 56,52% pada siklus 1 dan 91,70% pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widja. Arikunto, Suharsimi. dkk. 2015. Penelitian tindakan kelas. jakarta: Bumi Aksara. Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Surakarta: Putra Grahadi. Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi belajar dan kemepetensi guru. Surabaya: Usaha Nasional. Ferdianto.Penerapan MetodeOutdoor Study. http://lib.unnes.ac.id. diakses pada tanggal 14-05-2016. Husamah. 2013. Pembelajaran luar kelas outdor learning. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Putra Grafika, 2009). Ratna.penerapan OLP (outdoor learning process).http://digilib.uinsuka.ac.id. diakses pada tanggal 14-05-2016. Sedamaryanti.2002. Metodologi penelitian. Bandung: Mandar Maju. Slameto. 2013. Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhi jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alpabeta. Sumarmi. 2012. Model- model pembelajaran geografi. Yogyakarta: Aditya Media Publising. Supardi. 2006. Metodologi Penelitian. Mataram: Cerdas Pres