PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut:

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

mengganggu situasi pembelajaran. Perekaman

MENINGKATKAN PERAN GURU MELALUI SUPERVISI

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pelaksanaan (supervisi) kepala madrasah. berasal dari kata super dan visi yang mengandung arti melihat

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung diseputar kelas, maka pada akhirnya keberhasilan atau

IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HAMIDI CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK TUNAGRAHITA PADA SMPLBN-C SALATIGA SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran, dan (h) Sistematika Pembahasan.

SUPERVISI PENDIDIKAN. Pendekatan humanistik. Profesionalisasi. guru 2/12/2012. Bimbingan Bantuan Pembinaan Pengarahan Petunjuk Kemitraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

LANDASAN TEORI. Guru menurut W.J.S. Poerwadarmita guru adalah orang yang. potensi afektif, kognitif dan psikomotorik. 34 Secara ringkas Muhaimin dan

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN

SUPERVISI PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

MANAJEMEN PEMBINAAN KEDISIPLINAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN PADA MADRASAH NEGERI DI KECAMATAN TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA TESIS

UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SEMARANG

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN TERHADAP KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi. Diajukan Oleh :

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka memacu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

besar haluan negara (GBHN, ) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius sesuai dengan kapasitas dan proporsinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK INDIVIDUAL CONFERENCE

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh :

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

tugas sehari-hari (Arwani, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

Transkripsi:

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh FAISYAL MAHDI NIM 11109114 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Faisyal Mahdi NIM : 111 09 114 Jurusan : TARBIYAH Program Studi : S1- Pendidikan Agama Islam Judul : PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/1013 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 14 February 2014 Pembimbing Dra, Siti Farichah M. Pd. NIP. 19610623 199103 2 001 ii

KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.ide-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Faisyal Mahdi NIM : 111 09 114 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : S1-Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 14 February 2014 Yang menyatakan, Faisyal Mahdi 111 09 114 iii

KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.ide-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id SKRIPSI PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB. SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DISUSUN OLEH FAISYAL MAHDI NIM : 11109114 Telah dipertahankan di depan panitia dewan penguji skripsi jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Benny Ridwan, M.Hum NIP. 150296097 Sekretaris Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. NIP. 19670115 199803 2 002 Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag. NIP. 19680613 199403 1 004 Penguji II : Maslikhah, S.Ag., M.Si NIP. 19700529 200003 2 001 Penguji III : Dra, Siti Farichah M. Pd NIP. 19610623 199103 2 001 Salatiga,4 Maret 2014 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002 iv

MOTTO Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak dia ketahuainya. (QS. Al-alaq: 5) PERSEMBAHAN Untuk Abah dan Ibu yang menjadi motivasiku Untuk Istriku tercinta yang menjadi penyemangatku Untuk teman-teman PAI 2009 yang luar biasa Untuk Keluarga besar HMI Cabang Salatiga Untuk Keluarga besar MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang v

KATA PENGANTAR بسم م Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-nya skripsi dengan judul Pelaksanaan Supervisi Klinis Pada Guru Bidang Studi Rumpun Agama Islam Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2012/1013 bisa diselesaikan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Sang Teladan Utama, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, juga kepada para shahabat, keluarga dan orang yang istiqomah mengikuti petunjuk Beliau. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih setulusnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Siti Asdiqoh, M. Si., selaku Ketua Prodi PAI. 3. Dra. Siti Farichah M. Pd., selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini. 4. M. Gufron, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik penulis yang membantu penulis selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 6. Abah, Ibu, istriku tercinta, mbak dini, yang telah memberikan dukungan, moril, materiil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. vi

7. Bapak Abu Hamid selaku kepala sekolah dan Bapak M. Junaidi selaku koordinator guru rumpun agama Islam serta guru-guru beserta siswa dan karyawan di MTs Darul Ma arif yang meluangkan waktu serta memberikan bantuan kepada penulis untuk penelitian. 8. Sahabat Penulis (Misranto, Bibah). Jazakumullah atas bimbingannya selama ini. 9. Keluarga besar HMI Cabang Salatiga. 10. Teman-teman senasib seperjuangan PAI 2009, Terima kasih atas dukungan dan bantuannya. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan dorongannya. Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Azza wa Jalla mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Aamiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin. Salatiga, 2014 Penulis vii

ABSTRAK Mahdi, Faisyal 2013. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Farikha Kata Kunci: Pelaksanaan Supervisi Klinis Pada Guru Bidang Studi Rumpun Agama Islam Supervisi klinis adalah suatu bimbingan yang tertuntun atau terencana oleh kepala madrasah untuk mengetahui kapasitas guru yang sesungguhnya.. Dalam hal ini kepala madrasah dapat memberikan solusi atau bantuan agar guru itu dapat berkembang. Pertanyaan utama yang akan dijawab peneliti adalah (1) Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? (2) Apa kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? (3) Apa upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti mendapatkan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian meliputi pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademisi dan ilmiah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus tahun ajaran 2013/2014 dilaksanakan tiap awal semester yang meliputi administrasi dan melakukan kegiatan Kunjungan atau observasi kelas. (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus tahun ajaran 2013/2014 adalah Kurang disiplin Guru dalam administrasi pembelajaran, masih kurangnya pengetahuan guru tentang pengelolaan proses belajar mengajar yang efektif, dan pendidikan kepala madrasah lebih rendah dari pada bawahanya. (3) Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala Pelaksanaan Supervisi klinis pada Guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus tahun ajaran 2013/2014 adalah memaksimalkan kedisiplinan guru dan memberikan pelatihan. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengharuskan seseorang untuk belajar terus-menerus. Terlebih bagi seorang guru, yang bertugas mendidik dan mengajar. Jika dalam melaksanakan tugasnyaia lengah sedikit saja dalam belajar, maka ia akan ketinggalan dengan perkembangan, termasuk siswa yang diajar. Oleh karena itu, kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui supervisi pembelajaran (Imron, 2011: 1). Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumberdaya pendidikan, guru merupakan komponen sumberdaya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra jabatan (pre-service education) maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi sumberdaya guru itu perlu terus menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat. Itulah ulasan sebabnya ulasan mengenai perlunya supervisi (Sahertian, 2008:1). 1

Dalam dunia pendidikan,guru dan Sekolah merupakan dua kosakata yang terikat sangat erat. Seorang Guru menghabiskan sebagian waktunya untuk melakukan tugasdilingkungan sekolah. Sekolah menjadi ladang pengabdian guru untuk menunaikkan tugas dan fungsinya (Suparlan, 2005: 65).Oleh karena itu hendaknya seorang guru harus menyadari bahwatugas mengajar adalah sebuah pekerjaan yang tidak sederhana dan mudah. Hal ini dikarenakan guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan dan harus mewujudkan gagasan tersebut untuk kepentingan anak didik.sehingga dapat menunjang hubungan sebaik-baiknya antara guru dengan anak didik. Dalam mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama Islam, kebudayaan, dan keilmuwan (Nurdin, 2002:8). Guru adalah salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Tidak semua guru memahami seluk-beluk pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan baik dan benar. Hal ini dapat terjadi disebabkan adanya perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang belum diketahui oleh guru tersebut. Guru yang demikian memerlukan bimbingan atau pelayanan dari supervisor. Kegiatan utama pendidikan di sekolah yakni bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran. Seluruh aktifitas organisasi bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu tugas kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (Mulyasa, 2007: 111). Dunia pendidikan perlu adanya seorang pemimpin. Seorang pemimpin bertugas untuk mengatur, 2

mengawasi dan memberikan contoh pada anggotanya (Guru atau para staf stafnya). Sebagaimana fiman Allah dalam surat An-Nisa ayat 59 : Artinya :Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Qs, Annisa:59). Kata al-amr dalam ayat tersebut artinya: urusan, persoalan, masalah, perintah. Ini menunjukkan bahwa tugas utama seorang pemimpin yaitu menyibukkan hari-harinya untuk mengurus persoalan rakyatnya.menyelesaikan problematika dan masalah yang tengah dihadapi rakyat serta memiliki wewenang untuk mengatur dan menyuruh anggotaserta rakyatnya. (http://www.pejuangislam.com, Jum at 22 Agustus 2013). Berdasarkan kenyataan itulah, maka seorang gurumemerlukan pembinaan (supervisi) secara berkala dan berkelanjutan. Fungsidari adanya pengawasan pada semua jenjang pendidikan itu selalu dioptimalkan untuk memacu mutu pendidikan. Seharusnya pengawasan lebih ditujukan pada aspek-aspek akademik daripada aspek administratif sebagaimana yang berlaku selama ini. Namun dalam kenyataannya, penggunaan aspek administratif lebih 3

diutamakan,karena hal tersebut hanya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan aspek akademik. Kondisi itu terlihat dari peran pengawas (supervisor) yang jarang bertatap muka dengan guru atau kadangkadang dalam mengadakan survei hanya melalui kunjungan kelas. Semua pengawasan itu hanya menitikberatkan padaaspek administratif dalam pengelolaan mekanisme kegiatan pendidikan yang dikelola oleh sekolah/madrasah.sedangkan upaya untukmemperbaiki pembinaan pada aspek kurikulum, kegiatan ekstra dan evaluasi masih kurang diperhatikan. Sehingga permasalahan dalam pengajaran yang dialami oleh guru, yakni sebagian besar tidak diketahui oleh pengawas (supervisor). Praktik pembinaan secara tradisional dalam bentuk perintah dan teguran untuk mencarikesalahan guru masih sangat diberlakukan.sehingga fungsi pengawas sebagai pembinaan terkesan otoriter atau diktator. Semua itu mengakibatkan kurang terdiagnosisnya permasalahan-permasalahan yang dialami seorang guru dalam proses pembelajaran. Bentuk-bentuk program pelatihan atau penataran yang sifatnya untuk meningkatkan kemampuan, sekiranya masih sangat kurang efektif dan efisien. Kenyataan tersebut sangat terlihat dari masih rendahnya penguasaan bahan ajar dan ketrampilan dalam menggunakan metode-metode yang inovatif, menyenagkan dan bervariasi dalam proses belajar mengajar. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan 4

preventif untuk mencegah agar para pendidik tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaanya. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala madrasah terhadap tenaga kependidikanya khususnya adalah guru, itulah yang dinamakan supervisi klinis yang bertujuan meningkatkan kemampuan profesional dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang melalui pembelajaran yang efektif (Mulyasa, 2007:112). Apa yang telah diungkapkan sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala madrasah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan juga bergerak pesat sehingga menuntut penguasaan yang profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melakukan pengembangan pendidikan secara terarah, terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai kegiatan pengawasan, supervisi pendidikan saat ini belum sesuai harapan. Meski terbukti tetap dilakukan hingga saat ini, namun hasil dari supervisi ada yang justru tidak mencerminkan gambaran informasi dan data yang sebenarnya. Supervisi telah kehilangan ruhnya sebagai fungsi controling dan pembinaan terhadap guru di sekolah. Supervisi yang apa adanya (natural) telah hilang dari budaya pendidikan. Yang lazim pelaksanaan supervisi di sekolah sudah diketahui jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan demikian, tidak ada kejutan lagi dan terkesan sudah dipersiapkan. 5

Berdasarkandari uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pelaksanan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama IslamIslamdengan judul PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU BIDANG STUDI RUMPUN AGAMA ISLAMISLAM DI MTsDARUL MA ARIF PRINGAPUS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. B. Fokus Penelitian Penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama IslamIslamdi MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? 2. Apa kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? 3. Apa upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis padaguru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014. 6

2. Untuk mengetahui kendala dari pelaksanaan supervisi sekolah pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTsDarul Ma arif Pringapus Kab. Semarang Tahun pelajaran 2013/2014. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini ada dua: Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya dan pada dunia pendidikan umumnya. Secara praktis, supervisordapat mengevaluasi kinerjanya dalam melakukan bimbingan dan kegiatan sebagai supervisor yang menjadi tanggung jawabnya sebagai supervisor, dapat memberikan bantuan dan dorongan agar semua guru dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta meningkatkan kreatifitasnya dalam mengajar. sehingga gurudapat menemukan inovasiinovasi baru untuk menunjang pembelajaran yang lebih kreatif. E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman judul ini, maka penulis perlu memberi pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini: 7

1. Supervisi klinis Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional(sahertian, 2008: 36). Pengertian diatas supervisi klinis bisa diartikan sebagai salah satu bantuan yang dilakukan oleh supervisor untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengajar dengan cara pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang bagaimana penampilan mengajar guru yang bertujuan untuk melakukan perubahan atau mengembangkan metode pembelajaran. 2. Guru bidang studi rumpun agama Islam Guru bidang studi rumpun agama Islam yang dimaksudkan dalam penelitian adalah, seorang pendidik yang mengajar dalam bidang agama Islam, antaralain: aqidah ahlak, alquran hadist, sejarah keislaman dan fiqih. Yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana supervisor memberikan wacana atau bimbingan kepada guru-guru mata pelajaran agama Islam untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam mendidik siswa di MTs Darul Ma arif Pringapus. F. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian (Suprayogo dan Tobroni, 2003: 7).Untuk 8

mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut: 1. Jenis Pendekatan dan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Moleong (2008:6) menyatakan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara historik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah 2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti pada penelitian kulaitatif sangatlah penting. Karena peneliti harus melakukan pengamatan sekaligus terjun langsung di lapangan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang penelitiannya. Maka, peneliti akan melakukan penelitian langsung di MTsDarul Ma arif Pringapus 3. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTsDarul Ma arif Pringapus Pringapus, Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah. 4. Sumber Data Sumber data adalah subjek yang akan diteliti. Subjek penelitian adalah orang atau siapa saja yang menjadi sumber penelitian (Arikunto, 1989: 102). 9

a. Data primer Data primer adalah data dari sumber utama. Yaitu data yang diperoleh dari kepala sekolah sebagai seorang supervisor di MTs Darul Ma arif Pringapus Kab. Semarang. Tentang pelaksanaan supervisi klinis, kendala yang ditemui dan upaya mengatasinya. b. Data sekunder Data sekunder adalah data tambahan untuk menunjang penelitian. Yaitu data yang diperoleh dari koordinatorguru rumpun agama Islam beserta guru rumpun agama Islam, dan data dokumentasi. 5. Pengumpulan Data Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Interview atau Wawancara Suprayogo dan Tobroni (2003: 167) menyatakan, metode wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face) dengan maksud tertentu. Sedangkan Esterberg dalam Sugiyono (2011: 231), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik. Metode wawancara yang digunkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancaraindepth interview, yaitu merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian 10

kualitatif. Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan (http://www.menulisproposalpenelitian.com. Selasa, 6 Agustus 2013) Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang bagaimana pelaksanaan supervisi klinis, apa yang menjadi kendala pada pelaksanaan supervisi klinis dan bagaimana tindak lanjut pelaksaan supervisi klinis pada guru rumpun mata pelajaran agama Islam. Pelaksananaan metode ini dengan cara wawancara yang mendalam dengan para responden. b. Metode Dokumentasi Arikunto (1998: 236) mengemukakan metode dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, notulen, agenda, dan lain sebagainya. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang profil sekolah dan foto-foto kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaa supervisi klinis. 11

c. Metode Observasi Metode observasi adalah metode dengan pengamatan atau suatu variable yang dilakukan secara sistematis dan objektif dalam kondisi yang didefinisikan secara tepat dan hasil dicatat secara hati-hati (Aritonang, 2007: 147). Dalam penelitian ini metode observasi sebagai metode pelengkap untuk mendapatkan sebuah data yang diinginkan. 6. Analisis Data Menurut Suprayogo dan Tobroni (2003: 19) analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademisi dan ilmiah. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992: 15-19), yaitu meliputi empat komponen kegitan, yakni: a. Pengumpulan Data Pengumpulan data lapangan berwujud kata-kata dilakukan melalui, wawancara, dokumentasi, dan observasi. b. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transfromasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. c. Penyajian Data 12

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. d. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Dalam pandangan ini hanyalah sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. 7. Pengecekan Keabsahan Data Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Dalam penelitian ini, teknik triangulasi akan peneliti gunakan untuk membandingkan antara hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya untuk kemudian peneliti konfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di lapangan sehingga keabsahan data terpenuhi. Teknik ini mencoba mengkroscek temuan dengan membandingkan dengan sumber, metode, pengamat dan teori yang ada(moleong, 2008: 8). G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif, secara garis besar sebagai berikut: 13

BAB I : PENDAHULUAN, meliputi: latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, meliputi: konsep dasar supervisi pendidikan, pengertian supervisi, tujuan supervisi, prinsip dan fungsi supervisi, macam supervisi, teknik-teknik supervisi, pengertian supervisi klinis, tujuan supervisi klinis, ciri-ciri supervisi klinis, langkah-langkah supervisi klinis. BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, yang meliputi: A.Profil sekolahmts Darul Ma arif Pringapus. B. Data penelitian, meliputi: 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif. 2. Kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus. 3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus BAB IV : PEMBAHASAN, meliputi: 1. Pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif. 2. Kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul 14

Ma arif Pringapus. 3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelaksanaan supervisi klinis pada guru bidang studi rumpun agama Islam di MTs Darul Ma arif Pringapus BAB V : PENUTUP, meliputi: kesimpulan dansaran 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan 1. Pengertian Supervisi Pendidikan Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata super dan vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologi supervisi berarti penglihatan dari atas. Pengertian seperti itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat kedudukan lebih tinggi daripada yang dilihat(subari, 1994:1). Kamus besar bahasa indonesia, supevisi berarti pengawasan utama, pengkontrolan utama (Suharso, 2005:506). Sedangkan dalam dictionary of education, Good Carter memberi pengertian supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainya dalam meperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran (Sahertian,2008:17). Ada yang melihat supervisi dari pandangan yang demokratis, sehingga rumusan supervisi dijelaskan sebagai berikut: a. Boardman Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih 16

efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi moderen (Sahertian, 2008:17). b. Mc. Nerney Supervision is the procedures of giving direction to and providing critical avalution of the intrucsional process.(subari, 1994: 4). Kutipan diatas penulis dapat mengartikan supervisi adalah prosedur memberikan arahan dan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran. c. Kimball wiles Supervision is assistance in the development of a better teaching-learning stuation. (Subari, 1994: 4) Kutipan diatas penulis dapat mengartikan supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Berbagai pendapat diatas dapat dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu guru-guru dalam memperbaiki pengajaran dan menyelesaikan tugastugas ataupun membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Supervisi hendaknya dikemas dengan metode yang rileks dan fun supaya menghasilkan kenyamanan bagi guru sebagai objek yang akan di supervisi. 17

Kenyamanan guru dalam pelaksanaan supervisi sangat dibutuhkan, karena sebaik apapun bentuk supervisi yang dilakukan, kalau output yang dihasilkan tidak membuat guru lebih baik, maka dapat dikatakan supervisi tersebut telah gagal. 2. Tujuan Supervisi Pendidikan Supervisi yang baik mengarahkan perhatianya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian umum tujuan pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, dan para pegawai yang sama- sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan mengajar yang baik. Ada beberapa tujuan supervisi pendidikan menurut Pidarta (1992: 20) dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan para siswa (yang bersifat total). b. Membantu kepala sekolah dalam menyesuaikan program pendidikan dari waktu ke waktu secara kontinu. c. Bekerja sama mengembangkan proses belajar mengajar yang tepat. d. Membina guru-guru agar dapat mendidik para siswa dengan baik, atau menegakkan disiplin kerja secara manusiawi. Secara umum supervisi pembelajaran adalah menolong guru agar mampu melihat persoalan yang dihadapi. guru yang dapat berdiri sendiri, 18