PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT



dokumen-dokumen yang mirip
PENJERNIHAN AIR DENGAN MEDIA TUMBUHAN

PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA PENYARINGAN I

TEKNOLOGI TEPAT GUNA Mentri Negara Riset dan Teknologi

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PEMBUATAN TOILET KERING

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE SEDIMENTASI

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER)

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

DRUM AIR CARA KERANGKA KAWAT (KAPASITAS 300 LITER)

BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

Mengapa Air Sangat Penting?

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

INSTALASI AIR BERSIH PIPA BAMBU SISTEM PENGALIRAN TERTUTUP

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA I

III Alat. Bab. Penjernih Air. Tugas

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Saringan Rumah Tangga ( SARUT )

Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air

POMPA BAMBU 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HEALTH PROMOTION DI WILAYAH C DESA 8, 9, DAN 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN AIR SUNGAI/GAMBUT SEDERHANA

PRASYARAT. 2. Peserta diklat sudah pernah praktik Plambing, khususnya

LOKAKARYA KESLING DESA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan manusia, segala aktifitas

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK/CAIR MENJADI BIOGAS, PUPUK PADAT DAN CAIR

KAKUS VIETNAM 1. PENDAHULUAN

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

T E M P E 1. PENDAHULUAN

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR

RANCANG BANGUN ALAT PENJERNIH AIR YANG TERCEMAR LOGAM BERAT Fe, Cu, Zn DALAM SKALA LABORATORIUM. Andi Syahputra, Sugianto, Riad Syech

III. METODOLOGI PENELITIAN

JAMBAN SEPTIK TANK GANDA

PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE AERASI & FILTRASI

PEMBUATAN BRIKET MENGGUNAKAN SAMPAH ORGANIK

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

PEMBUATAN PUPUK PADAT DAN CAIR DARI SAMPAH ORGANIK

PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FILTRASI, DESINFEKSI, DAN SOLAR DISINFECTION (SODIS)

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I DESKRIPSI Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan Ruang Lingkup...

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

KAKUS SOPA SANDAS 1. PENDAHULUAN

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

MAKALAH TEKNOLOGI LINGKUNGAN TEPAT GUNA MAKALAH TEKNOLOGI SEDERHANA PENGOLAHAN AIR GAMBUT

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2

PB 9 LINGKUNGAN DAN KESEHATAN TEAM

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

Arang Tempurung Kelapa

BAB IV METODE PENELITIAN

Sanitasi Penyedia Makanan

BAB I PENDAHULUAN. untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut (Wardhana, 2004).

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi

AIR BERSIH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

PENERAPAN PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION) PADA INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA PADANG (IPTEKS) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

Transkripsi:

MODUL: PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun social.permasalahan yang timbul dan sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang berdampak bagi kesehatan masyarakat. 1 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Untuk itu menangani persoalan-persoalan di atas, setidaknya untuk mengurangi dampak negatif bagi kesehatan manusia, dibidang penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga dan pengelolaan sampah, Bapelkes Lemahabang sebagai Sentra Diklat Kesling berupaya mencoba memberikan solusi dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mempraktikkan penyaringan air dengan metode saringan pasir cepat. B. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu : 1. Menjelaskan metode penyaringan air. 2. Mempraktikkan pembuatan alat penyaringan air dengan metode saringan pasir cepat. III. POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan, dengan uraian sebagai berikut: Pokok Bahasan 1. Penjernihan Air dengan Teknik Penyaringan I Sub Pokok Bahasan : a. Pendahuluan b. Uraian Singkat c. Bahan dan Peralatan d. Cara Pembuatan e. Keuntungan 2 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Pokok Bahasan 2. Penjernihan Air dengan Teknik Penyaringan II Sub Pokok Bahasan: a. Pendahuluan b. Uraian Singkat c. Bahan dan Peralatan d. Cara Pembuatan e. Keuntungan Pokok Bahasan 3. Penjernihan Air dengan Teknik Penyaringan III Sub Pokok Bahasan: a. Pendahuluan b. Uraian Singkat c. Bahan dan Peralatan d. Cara Pembuatan e. Keuntungan IV. BAHAN BELAJAR 1. Kepmenkes Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum 2. Power point materi Penjernihan Air dengan Metode Saringan Pasir Cepat 3. Alat peraga Penjernihan Air dengan Metode Saringan Pasir Cepat 4. Modul Penjernihan Air dengan Metode Saringan Pasir Cepat 5. Alat dan bahan praktik V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini. 3 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Langkah 1 Pengkondisian 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan disampaikan. 2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang. Langkah 2 Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming) Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan. Langkah 3 Penyampaian Materi 1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai. 2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk tanya jawab. 4 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan digunakan. Langkah 4 Praktek 1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktek pembuatan alat penyaringan air secara sederhana di ruang workshop yang telah disediakan oleh Bapelkes Lemahabang. 2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan praktek sesuai dengan materi yang di praktekkan di workshop. Langkah 5 Implementasi 1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta ke Lapangan untuk mengimplementasikan alat yang sudah dibuat dan dipraktekkan dalam materi pelatihan. 2. Peserta akan dipandu oleh Tim dalam melakukan implementasi di lapangan sesuai dengan pengaturan jadwal dan lokasi oleh Tim Korlap. Langkah 6 Refleksi dan Rangkuman 1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai? 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta. 5 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

IV. URAIAN MATERI Pokok Bahasan 1. Penjernihan Air dengan Teknik Penyaringan I a. Pendahuluan Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena emakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. b. Uraian Singkat Penjernihan air minum secara sederhana ini merupakan penjernihan air dengan cara penyaringan. Bahan penyaringan yang digunakan adalah pasir dan tempurung kelapa. c. Bahan dan Peralatan 1) 2 (dua) drum ijuk 2) pipa PVC dengan diameter ¾ inci 3) kran air 4) pasir 5) kerikil 6) potongan bata cat 7) gergaji 8) parang 9) besi 10) bor 11) kuas 12) ember 13) cangkul 6 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

d. Cara Pembuatan 1) Membuat pipa penyaringan lihat Gambar 1. a. Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm. b. Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm. c. Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan tali plastik. d. Salah satu ujung pipa dibuat ulir. Gambar 1. Pipa Penyaring 2) Pemasangan pipa penyaring (lihat Gambar 2) Pipa penyaring dipasang pada drum pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum. 3) Membuat drum pengendapan (lihat Gambar 2 dan 3) a. Buat lubang dengan bor besi 10 cm dari dasar pada dinding drum untuk pipa penyaring. b. Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada soket yang sudah tersedia (lihat keterangan No. 2) c. Pasang kran d. Buat lubang pada dasar drum dengan tutup. 7 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Gambar 2. Pemasangan Pipa Penyaring 4) Membuat drum penyaring (lihat Gambar 2 dan 3) a. Buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar drum. b. Isi drum berturut-turut dengan kerikil setebal 20 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm dan potongan bata 10 cm. 5) Penyusunan drum endapan dan penyaringan (lihat Gb. 3) a. Drum pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat. b. Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam drum pengendapan c. Setelah 30 menit air dari drum pengendapan dialirkan ke dalam drum penyaringan. d. Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari drum pengendapan. 8 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Gambar 3. Cara Kerja Penyaring Air e. Keuntungan 1) Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga. 2) Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya. 3) Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah pedesaan. 9 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

f. Kerugian 1) Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga. 2) Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya. 3) Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah pedesaan. Pokok Bahasan 2. Penjernihan Air dengan Teknik Penyaringan II a. Pendahuluan Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. b. Uraian Singkat Cara penjernihan air ini sama dengan cara penyaringan I. Perbedaanya terletak pada penyusunan drum atau bak pengendapan dan bak penyaringan, serta susunan lapisan bahan penyaring. c. Bahan dan peralatan 1) 10 (sepuluh) kg arang 2) 10 (sepuluh) kg ijuk 3) pasir beton halus 10 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

4) batu kerikil 5) 2 (dua) buah stop kran dengan diameter 1 inci 6) batu dengan garis tengah 2-3 cm 7) 1 (satu) buah bak penampungan 8) 1 (satu) buah drum bekas d. Peralatan 1) Alat pertukangan 2) Alat perpipaan e. Alat pelindung diri (APD) f. Cara Pembuatan 1) Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan. 2) Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm (lihat Gambar). Gambar 1. Penyaringan Air secara Fisika 11 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

g. Penggunaan 1) Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran. 2) Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air. 3) Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mulamula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil. h. Pemeliharaan 1) Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering 2) Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering. 3) Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering. 4) Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur. i. Keuntungan 1) Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misalnya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur. 2) Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil. j. Kerugian 1) Air tidak bisa dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu arus diendapkan dulu dan disaring melalui bak penyaringan. 12 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

2) Bahan penyaring harus sering diganti. 3) Air harus dimasak lebih dahulu sebelum diminum Pokok Bahasan 3. Penjernihan Air dengan Teknik Penyaringan III a. Pendahuluan Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. b. Uraian Singkat Penjernihan air ini memakai teknologi penjernihan dengan cara kimia dan proses penyaringan. Bahan mimia yang digunakan adalah kaporit, bubuk kapur dan tawas. Bahan-bahan ini mudah didapat di daerah pedesaan atau kota-kota kecil di seluruh Indonesia. Bahan penyaring yang dibutuhkan adalah kerikil, pasir, ijuk dan arang aktif. c. Bahan dan Peralatan 1) 2 (dua) kg arang aktif 2) 3 (tiga) kg ijuk 3) pasir halus 4) batu kerikil 5) bubuk kapur 10 gram 6) tawas 10 gram 13 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

7) kaporit 2,5 gram 8) 2 (dua) buah drum bekas 9) 2 (dua) buah kran ukuran ½ cm d. Cara Pembuatan 1) Lubangi kedua drum 5 cm dari bagian bawah, dan diberi kran. Drum I untuk bak pengendapan, drum II untuk bak penyaring. 2) Letakkan drum I lebih tinggi dari drum II hubungkan kedua drum tersebut, lihat gambar di halaman berikut ini. Gambar 1. Penyaringan Air Secara Kimiawi 3) Isilah drum II (bak penyaringan) berturut-turut dengan batu kerikil setebal 5 cm; arang setebal 5 cm; ijuk setebal 5 cm dan pasir halus setebal 15 cm (lihat Gambar 1) 4) Isilah drum I (bak pengendapan) dengan air yang akan dijernihkan. Bubuhi dengan 10 gram tawas (untuk 100 liter air) kemudian aduk selama 5 menit. Tambahkan bubuk 14 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

kapur sebanyak 10 gram dan kaporit 2,5 gram, kemudian aduk perlahan-lahan selama 2-3 menit. Tujuan mengaduk, agar butir-butir lumpur menjadi besar dan mengendap. e. Penggunaan 1) Lakukan proses pengendapan ini pada waktu malam hari sehingga pada waktu pagu hari, air dapat dialirkan ke bak penyaringan dan siap untuk dipakai. 2) Buka kran pada bak penyaringan untuk mendapatkan air yang bersih. f. Pemeliharaan 1) Bersihkan endapan lumpur pada bak pengendapan sesering mungkin. 2) Apabila jalan air pada drum/bak penyaringan kurang lancar, cucilah pasir kerikil dan ijuk sampai bersih. 3) Apabila air bersih yang dihasilkan berbau kaporit sangat tajam, gantilah arang aktif dengan yang baru. g. Keuntungan 1) Dapat digunakan untuk air sungai, rawa, sumur,sawah dan telaga. 2) Menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, tidak asam, tidak payau. h. Kerugian 1) Air tidak dapat dialirkan secara teratur. 2) Hanya dapat menjernihkan air dengan jumlah tertentu saja. 3) Bak harus sering dibersihkan. 4) Cara ini tidak dibenarkan untuk air yang tercemar bahan kimia buangan air pabrik. 15 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

VI. REFERENSI Puslitbang Fisika Terapan (1998), Penjernihan air, Puslitbang Fisika Terapan, Bandung. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII LIPI (1991), Buku Panduan Air dan Sanitasi, PDII LIPI, Jakarta. Bourne, Peter G (1984). Water and Sanitation, Academic Press, Orlando, Florida, USA 16 / MI-4A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti