PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANJARMASIN POST GROUP (B. POST) Firdaus*

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Jatim Selatan Malang

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS BANJARMASIN 70000

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. HITAKARA DENPASAR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta)

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan, Malang)

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Malalayang. Max Pangkey

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)

HARTINI. Kelua Samarinda Ulu.dibawah bimbingan Prof. Dr.Fl.Sudiran,M.Si,Dra.Hj.Nanik Pujiastuti,Msi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN NEL ARIANTY ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Telkomsel Area III Jawa-Bali Nusra di Surabaya)

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PABRIK ROKOK FAJAR BERLIAN TULUNGAGUNG

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Kutai Barat

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SDN 005 SEKOLAQ MULIAQ DI KUTAI BARAT ABSTRACT

Universitas Diponegoro,

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

Jurnal Benefita 2(2) Juli 2017 ( )

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI SMA NEGERI I SURAKARTA. Oleh: Kutnainah (NPM : ), Kim Budiwinarto ABSTRACT

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN JENJANG KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK BRI CABANG KABUPATEN TULUNGAGUNG 2016

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

Astika Faliani M. Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA OPERATOR PRODUKSI DI PT XXX

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, LOYALITAS KERJA DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. CITRA HARAPAN SEMESTA SIDOARJO

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. Naraya Telematika Malang)

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Keuangan Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

PENGARUH SPESIFIKASI PEKERJAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey pada karyawan tetap Non Manajer pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Kota Tasikmalaya)

PENGARUH KESEJAHTERAAN, KOMPENSASI DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT. HARTONO ELEKTRONIKA KERTAJAYA SURABAYA)

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Hotel Atria & Konferensi Malang)

ABSTRACT. Keywords : Physical and Non-Physical Work Environment, Job Satisfaction and Employee Performance ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk)

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Pengaruh Sikap Pimpinan, Lingkungan Kerja, dan Sikap Rekan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Widya Kartika Surabaya

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Jateng Cabang Koordinator Semarang)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Karakteristik Individu Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Wilayah I Jember

Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Putra Fajar Jaya, Medan

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (StudiPadaKaryawanBagianPabrikasi PG. KebonAgung Malang)

JURNAL PENGARUH MOTIVASI LINGKUNGAN KERJA, DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TIDAR FOODS INDUSTRIES KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Sudirman

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang)

PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang)

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (PT.PLN (persero) TASIKMALAYA) Oleh : Andry Ramdhan Kurniawan

Wisha et al., Pengaruh Kompensasi dan Motivasi untuk Peningkatan Kinerja Karyawan di...

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MERTA SEDANA BADUNG NGAKAN PUTU AGUNG AGASTIA 1

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH:

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INTIMAS LESTARI NUSANTARA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PGASCOM PALEMBANG

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY ASSURANCE PT. PEB BATAM

Transkripsi:

JIEB : JURNAL ILMIAH EKONOMI BISNIS ISSN ONLINE 2615-2134 Situs Jurnal : http://ejournal.stiepancasetia.ac.id/index.php/jieb Jilid 5 Nomor 2 Juli 2019 Hal 282-289 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANJARMASIN POST GROUP (B. POST) Firdaus* Abstract: Abstract: The main objective in this study is to examine and analyze (1) How much organizational culture has an influence on the performance of Banjarmasin Post Group (B.Post) employees (2) How much the work environment has an influence on the performance of Banjarmasin Post Group (B.Post) employees (2) How much organizational culture and work environment together have an influence on the performance of Banjarmasin Post Group (B.Post) employees. This research was conducted with quantitative methods and used analytical methods with SPSS Windows For Data as a data analysis tool. Based on the results of the study, it was found that in multiple linear regression analysis, it was found that the two variables were organizational culture variables, the work environment significantly affected the performance of Banjarmasin Post employees. From the results of the analysis will result in the conclusion that the variable organizational culture, work environment affects the performance of employees in carrying out their daily work Keywords: compensation, job characteristic, work morale, job satisfaction Abstrak: Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis (1) Seberapa besar budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post Group (B.Post) (2) Seberapa besar lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post Group (B.Post) (2) Seberapa besar budaya organisasi dan lingkungan kerja secara bersama mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post Group (B.Post). Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif serta menggunakan metode analisis dengan SPSS Windows For Data sebagai sebuah alat analisis data. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dalam analisis regresi linier berganda didapatkan bahwa kedua variabel yaitu variabel budaya organisasi, lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post. Dari hasil analisis tersebut akan menghasilkan kesimpulan bahwa variabel budaya organisasi, lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sehari hari. Kata kunci : Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Latar Belakang Dengan ketatnya persaingan bisnis sekarang ini, keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang menjalankannya. Umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mempertahankan kehidupan dan kinerja perusahaan. Dari keberhasilan itu tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang berkualitas yang menjalankan semua sistem yang ada di dalam perusahaan. Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi. Lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Maka dari itu organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti ---------------------------------------------------------------------------------- ** Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin Jl.Adhyaksa No.2 Kayu Tangi,Banjarmasin, Kalimantan Selatan e-mail: ampuh53@gmail,com

lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup), serta lingkungan non fisik (hubungan dengan atasan, hubungan antar sesama rekan kerja, hubungan dengan bawahan). Persaingan yang muncul dalam dunia usaha saat ini menuntut semua komponen dalam organisasi untuk selalu mempersiapkan diri terutama kualitas sumber daya manusianya dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing baru dalam dunia bisnis. Sumber daya manusia merupakan arti penting dari suatu realita bahwa setiap individu manusia merupakan elemen yang paling utama karena selalu ada dalam suatu organisasi. Sumber daya terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang yang telah memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usaha mereka kepada organisasi (Handoko, 1997:233). Oleh karena itu, kemajuan suatu perusahaan dapat di tentukan dari sumber daya manusia yang mampu menampilkan kinerja terbaik dari setiap individu. Hasibuan (2000:12) menyatakan bahwa manusia selalu berperan aktif dalam menentukan rencana, sistem, proses, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran karyawan meskipun dukungan sarana dan prasarana serta sumber dana yang dimiliki perusahaan tidak akan ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Pengelolaan sumber daya terkait dan mempengaruhi kinerja organisasional dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya cukup luas. Oleh karena itu faktor manusia juga perlu mendapatkan perhatiaan dari pimpinan atau manajer sehingga pegawai dapat bekerja dengan lebih baik dan tujuan dari organisasi dapat tercapai. Budaya organisasi ialah persepsi yang sama dikalangan seluruh anggota organisasi tentang makna hakiki kehidupan bersama (Siagian, 2002:187). Menurut Robbins (2002:279) mendefinisikan budaya organisasi (organization culture) sebagai suatu system makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Lebih lanjut, Robbins (2002:279) menyatakan bahwa sebuah sistem pemaknaan bersama dibentuk oleh warganya yang sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi lain. Hal ini diperkuat dengan pernyataan mcshane dan Glinow,(2005) dalam Journal of Business systems,governance and ethnics (Olu Ojo,2010;4) menyatakan bahwa budaya perusahaan membantu memahami kegiatan organisasi dan karyawan dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan efisien, meningkatkan kerjasama dengan karyawan yang lain karena mereka saling mengajarkan mental perusahaan secara langsung. Penelitian yang dilakukan Olu Oju menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dan kinerja perusahaan, hal ini berarti bahwa budaya organisasi memiliki peran penting dalam perusahaan (Olu Ojo, 2010;11). Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan (Nitisemito, 1992:183). Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang-orang yang ada didalam lingkungannya. Oleh karena itu, hendaknya diusahakan agar lingkungan kerja harus baik dan kondusif menjadikan karyawan merasa betah berada diruangan dan merasa senang serta bersemangat untuk melaksankan setiap tugas-tugasnya. Hayes (2008), Journal of Business, economic & finance (Demet Leblebici,2012;39) menjelaskan tentang perilaku karyawan di lingkungan kerja memiliki pengaruh yang tinggi terhadap produktivitas. Hasil penelitian yang dilakukan Demet Leblebici menyatakan bahwa komponen perilaku dari lingkungan kerja memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap produktivitas, dibandingkan dengan pengaruh komponen fisik (Demet Leblebici,2012;47). 283

Selain lingkungan kerja, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya organisasi. Menurut Wibowo (2013) budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia, dampak budaya organisasi memberikan kontribusi secara langsung pada kinerja karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang telah dibebankan. Dalam suatu perusahaan diperlukan adanya budaya organisasi yang kuat agar nilai-nilai yang ada dapat benar-benar dipahami dan diterapkan secara mendalam, dianut dan diperjuangkan oleh para karyawan agar dapat tercapai kinerja yang baik dan optimal. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi acuan dalam setiap menyelesaikan tugastugasnya dan kebijakan yang diambil. Oleh karena itu budaya organisasi yang terbentuk sangat berpengaruh dengan cara pikir para karyawan dalam menyelesaikan suatu masalah dan dalam hal pengambilan keputusan. Banjarmasin Post Group (B.Post) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbitan surat kabar harian dan media cetak yang telah lama tumbuh sebagai saah satu perusahaan dengan penjualan Koran dan cetakan komersil.besarnya pangsa pasar dan juga banyaknya kompetitor membawa arus persaingan dalam perusahaan percetakan menjadi sangat ketat. Dalam kondisi seperti ini, perusahaan dituntut memiliki kinerja yang tinggi agar bisa develop dan survive. Kinerja perusahaan merupakan hasil kinerja karyawan secara keseluruhan. Banjarmasin Post Group (B.Post) mempunyai strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan, yaitu dengan memberikan target dan tuntutan kerja yang tinggi. Dengan memberikan target dan tuntutan kerja yang tinggi harapannya karyawan akan termotivasi. Namun pada kenyataannya kinerja karyawan mengalami fluktuasi dan justru sering tidak memenuhi target pekerjaan. Strategi yang diterapkan perusahaan cenderung berdampak negatif terhadap kinerja karyawan. Kajian Literatur Menurut Gibson, Ivancevinch dan Donnelly (1997) dalam Achmad Amins (2013), dikatakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkat keberhasilan seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Batasan tersebut mengandung makna bahwa kinerja karyawan dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Veitzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri (2005), juga menyatakn bahwa kinerja karyawan adalah kesediaan seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil sepertiyang diharapkan. Menurut Wirawan (2009), kinerja adalah keluar yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Menurur Robert L. Mathis & John H. Jackson (2011), menyatakan kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seperapa banyak mereka memberi konstribusi kepada organisasi. Menurut Hasibuan (2001:34) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Menurut Prawirasentono (1992:2), kinerja atau performance adalah hasil yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Mathis (2002:82) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja adalah : 1. Kemampuan yang dimiliki individu 2. Motivasi 284

3. Dukungan yang diterima 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi Menurut Mangkunegara (2008:67) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain : 1. Faktor Kemampuan. Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan), oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuasi dengan keahliannya. 2. Faktor Motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. Karakter seseorang yang mempunyai kinerja tinggi oleh Mc. Clelland (dalam Mangkunegara, 2002:68) yaitu : 1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi 2. Berani mengambil risiko 3. Memiliki tujuan yang realistis 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya 5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkret dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya 6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. Menurut Robert L. Mathis & John H. Jackson (2011), kinerja karyawan dipengaruhi oleh tiga hal: 1. Kemampuan yang dimiliki oleh karyawan 2. Keinginan/ minat seorang karyawan dalam bekerja 3. Lingkungan yang ada disekitar karyawan. Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik seorang karyawan harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga faktor tersebut kinerja yang baik tidak akan tercapai. Dengan demikian, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan (Robert L. Mathis & John H. Jackson, 2011). Robert L. Mathis & John H. Jackson (2011) juga mengungkapkan sejumlah kondisi yang harus dipenuhi agar memperoleh kinerja karyawan yang2007). maksimal dalam setiap perusahaan, salah satunya yaitu: budaya organisasi yang kuat yang memperkokoh manajemen SDM. Lingkungan kerja meliputi pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, musik, keamanan dan kebisingan (Nitisemito, 1992: 184). Alex.S. Nitisemito (2006) mendefinisikan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang diembankan. Lingkungan kerja yang baik yaitu apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatannya secara maksimal, sehat, aman dan nyaman. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut karyawan serta waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya hasil yang optimal Danton Sihombing(2004) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah faktor-faktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini mencakup peralatan kerja, suhu di tempat kerja, kesesakan dan kepadatan, kebisingan, luas ruang kerja 285

sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang terbentuk di instansi antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan. Menurut Sedarmayanti (2009) mendefinisikan lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Menurut Nitisemito (1992: 159) kualitas dari suatu lingkungan kerja dapat diukur melalui hal-hal berikut: 1. Suasana Kerja Hal ini dimaksudkan bahwa kondisi kerja yang ada menyenangkan, nyaman dan aman bagi setiap karyawan yang ada di dalamnya. 2. Hubungan dengan Rekan Sekerja Hubungan dengan rekan sekerja yang harmonis dan tanpa ada saling intrik sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adalah hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan yang harmonis dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. 3. Tersedianya Fasilitas Bekerja Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunaka untuk mendukung kelancaran kerja lengkap atau mutakhir. Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses dalam bekerja. Budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins (2003) adalah sebuah presepsi umum yang dipegang oleh anggota organisasi, suatu sistem tentang keberartian bersama. Budaya organisasi berkepentingan dengan bagaimana bekeja merasakan karakteristik suatu budaya organisasi, tidak dengan apakah seperti mereka atau tidak. Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri (2005), juga menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan suatu konsep yang lebih tidak berbentuk daripada iklim organisasi. Budaya mengarah paa asumsi dan nilai untuk mengetahui mengapa sikap dan aktivitas diberi reward. Sementara itu, John M. Ivancevinch dan Robert Konopaske (2008), memberikan pengertian budaya organisasi sebagai apa yang dirasakan pekerja dan bagaimana persepsi ini menciptakan pola keyakinan, nilai, dan harapan. Definisi lain dikemukakan oleh Moorhead dan Griffin (1992) dalam Wibowo (2013), menyatakan bahwa budaya organisai merupakan seperangkat nilai, yang diterima selalu benar, yang membantu seseorang dalam organisasi untuk memahami tindakan-tindakan mana yang dapat diterima dan tindakan mana yang tidak dapat diterima. Menurut Wibowo (2013), budaya organisasi adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma, dan nilainilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatudalam organiasasi. Keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai tersebut menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi dalam melaksanakan kinerjanya. Adapun menurut Robert Kreitner dan Anggolo Kinicki (2013), budaya organisasi adalah nilai-nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan. Menurut Turner dalam Wibowo (2006:258) budaya organisasi adalah norma-norma perilaku, sosial, dan moral yang mendasari setiap tindakan dalam organisasi dan dibentuk oleh kepercayaan, sikap, dan prioritas anggotanya. Menurut Victor Tan dalam Wibowo (2006:349) budaya organisasi adalah cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya budaya organisasi adlah suatu sistem kesepakatan bersama dari nilai, norma maupun perilaku yang berlaku dalam suatu organisasi yang sifatnya mengikat dan membedakan antara suatu organisasi dengan organisasi yang lain. 286

Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Banjarmasin Post Group (B.Post). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. Stratified random sampling termasuk ke dalam kelompok pengambilan sampel probabilitas. Pengambilan sampel probabilitas/acak adalah suatu metode pemilihan sampel, di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini, setiap karyawan Banjarmasin Post Group (B.Post) memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dalam rangka memperoleh data untuk penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data adalah Observasi, Dokumentasi, Kuisioner. Data yang telah terkumpul setelah dilakukan uji validitas dan reabilitasnya, akan dianalisis secara kuantitatif deskriftif dan imferensial. Teknik uji validitas dengan menggunakan product moment pearson. Sedangkan untuk uji reabilitas instrumen yaitu dengan melihat nilai Alpha Cronbuch. Analisis imferensial ditujukan untuk mengkaji hipotesa yang diajukan dalam penelitian, yaitu dengan menggunakan Metode Regresi Linear Berganda dan secara keseluruhan analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program komputer statistik SPSS for Windows. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil yang ada dalam analisis regresi linier berganda didapatkan bahwa kedua variabel yaitu variabel budaya organisasi, lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post. Dari hasil analisis tersebut akan menghasilkan kesimpulan bahwa variabel budaya organisasi, lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sehari hari. Variabel Budaya Organisasi disini memberikan pengaruh bagi kinerja karyawan. Budaya organisasi disini lebih ditujukan lebih kepada budaya organisasi ekstrinsik yang menekankan kepada sistem aturan baik itu reward maupun punishment. Hal ini menggambarkan bahwa budaya organisasi bisa menjadi senjata bagi suatu perusahaan karena ketika suatu budaya organisasi itu kuat hal itu menunjukkan bahwa setiap karyawan yang ada mengikuti atau menjalankan budaya organisasi yang sudah diterapkan oleh perusahaan dan hal itu tentu saja memperlancar jalannya kegiatan pekerjaan dalam keseharian di dalam suatu perusahaan. Tabel 1. Hasil Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant).489.232 2.111.037 Budaya Organisasi.052.089.048.589.557 LINGKUNGAN KERJA.800.080.810 9.952.000 Berdasarkan tabel 1 diperoleh persamaan regresi berganda Y = 0,489 + 0,052X1 + 0,800X2. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna, Konstanta = 0,489, Jika variabel Budaya organisasi dan Lingkungan organisasi dianggap sama dengan nol, maka variabel Kinerja karyawan sebesar 0,489. Koefisien X1 = 0,052, Jika variabel Budaya organisasi mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara Lingkungan organisasi dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan Kinerja karyawan sebesar 0,052. Koefisien X2 = 0,800, Jika variabel Lingkungan organisasi mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara Budaya organisasi dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan Kinerja karyawan sebesar 0,800. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan di dalam kesehariannya. Semisal di dalam mengerjakan suatu laporan apabila fasilitas yang ada tidak mencukupi ataupun memadai sudah pasti akan 287

menghambat jalannya pekerjaan yang ada. Sehingga dari situ lingkungan kerja menjadi salah satu komponen dalam meningkatkan kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan. Dari beberapa penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel budaya organisasi, lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post. Hasil uji F yang telah dilakukan menghasilkan Fhitung sebesar 122,533, dan Ftabel sebesar 2,3092, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa Fhitung> Ftabel. Hal tersebut berarti membuktikan bahwa ketika variabel bebas budaya organisasi (X1), lingkungan kerja (X2) mengalami pengaruh secara bersama sama hal itu memiliki pengaruh meningkatkan variabel kinerja karyawan (Y) secara signifikan. Tabel 2. Hasil Perbandingan F Hitung dan F Tabel F Hitung F Tabel Sig. 122,533 2,3092 0,000 Dari tabel 2 ternyata F hitung lebih besar (122,533) dari F tabel (2,3092), sehingga keputusannya adalah menolak H0 dan menerima Ha yang artinya variabel X1, X2 secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh pada kinerja karyawan. Dari penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa budaya organisasi di dalam perusahaan Banjarmasin Post kuat dalam artian seluruh karyawan yang bekerja menjalankan apa yang menjadi budaya di dalam perusahaan dengan sungguh ungguh sehingga jika terjadi peningkatan terhadap variabel budaya organisasi kinerja karyawan kinerja karyawan juga mengalami peningkatan. Hal tersebut diperkuat oleh hasil analisis yang telah dilakukan yaitu melalui uji t, menghasilkan nilai untuk thitung seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Tabel UjiT.Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant).489.232 2.111.037 Budaya Organisasi.052.089.048.589.557 Lingkungan Kerja.800.080.810 9.952.000 Berdasarkan tabel 3 maka dapat dijelaskan bahwa variabel X1 (Budaya organisasi) diperoleh nilai thitung = 0,589, dan sig = 0,557 < 0.05 jadi Ho ditolak H1 di terima. Jadi H1 yang menyatakan ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, dapat diterima. Variabel X2 (Lingkungan organisasi ) diperoleh nilai thitung = 9,952, dan sig = 0,000 < 0,05 jadi Ho ditolak H2 diterima. Ini berarti H2 yang menyatakan bahwa Lingkungan organisasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan, dapat diterima. Lingkungan kerja merupakan tempat kerja untuk karyawan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas guna menunjang segala kelancaran kegiatan perusahaan. Jadi kebutuhan akan lingkungan kerja disini sangat berperan dalam mempermudah seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi kewajibannya. Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dalam hasil analisis menunjukkan bahwapvalue sebesar 0,000 < α sebesar 0,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkugan kerja (X2) sebagai variabel bebas dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan peneliti sesuai dengan hasil penelitian, yaitu lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Banjarmasin Post. 288

Kesimpulan Simpulan dari hasil pembahasan penelitian adalah Budaya Organisasi (X1), Lingkungan Kerja (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini bisa disimpulkan ketika kedua variable tersebut mengalami peningkatan sudah pasti kinerja karyawan juga ikut mengalami peningkatan. Budaya Organisasi (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Jadi ketika seorang karyawan semakin memegang teguh budaya organisasi yang telah menjadi aturan yang berlaku pada perusahaan semakin tinggi pula kinerja yang diberikan kepada perusahaan. Lingkungan Kerja (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Jadi ketika seorang karyawan semakin merasa lingkungan kerja fisik yang mereka tempati itu kondusif dan nyaman semakin tinggi pula tingkat kelancaran kinerja karyawan dalam menyelesaikan kewajiban yang diterima. Saran peneliti, berdasarkan hasil penelitian bahwa indikator budaya organisasi masih terdapat kelemahan dalam bidang pengawasan sebaiknya perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap karyawannya yaitu dengan membentuk tim khusus agar pengawasan dapat dilakukan lebih maksimal. Hendaknya setiap karyawan mampu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, khususnya suasana kerja antar kayawan dapat ditingkatkan dengan sering melakukan rotasi antar cabang sehingga tidak terjadi kebosanan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Alwi Suddin (2010) yang berjudul pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja Terhadap kinerja pegawai kecamatan laweyan Kota Surakarta Dwika (2007) yang berjudul Motivasi, Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah) Nitisemito, Alex. 1991. Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Robbins, Stephen.P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga. Siagian, Prof Dr Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : PT. Bina Aksara. Wibowo. 2006. Manajemen Perubahan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 289