KEBUGARAN JASMANI UNTUK LANJUT USIA. Oleh Sllmintarsih Dosen MPK Olahraga UPN " Veteran" Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN - UNIVERSITAS NEGERL YOGYAKARTA

OLAHRAGA PADA USIA LANJUT (LANSIA) Oleh : Akmarawita Kadir Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Abstrak

ISBN : PROCEEDING asmnal PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Yogyakarta, 12 Mei 2012 Hotel Quality

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya dengan baik (Depkes, 2006). Dalam sebuah negara

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

MENJAGA KESEHATAN DAN KEBUGARAN BAGI LANSIA MELALUI BEROLAHRAGA. Oleh: C. Fajar Sriwahyuniati. Abstrak

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Mulai di usia 30-an, efektifitas berbagai fungsi fisiologik mulai

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

MANFAAT OLAHRAGA RENANG BAGI LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAHAN AJAR TEORI & METODOLOGI LATIHAN ORKES KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHANNYA. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

PRINSIP PROGRAM OLAHRAGA UNTUK KESEHATAN

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

GENERAL FITNESS TRAINING

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

2015 PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB IV OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN KESEHATAN

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KIAT SEHAT DAN BUGAR PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

Latihan Renang untuk Lansia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN JOGING DAN JALAN CEPAT TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI. Sugeng Purwanto

MANFAAT SENAM BAGI KESEHATAN

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

Transkripsi:

Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut usia KEBUGARAN JASMANI UNTUK LANJUT USIA Oleh Sllmintarsih Dosen MPK Olahraga UPN " Veteran" Yogyakarta Abstrak Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan mengakibatkan terjadinya penurunan angka kematian sehingga usia manusia lanjut usia meningkat. Untuk membantu mempertahankan kebugaran jasmani bagi lansia perlu diupayakan cara agar lansia tetap mempunyai kebugaran jasmani yang baik supaya tidak menjadikan beban bagi keluarganya. Komponen kebugaran jasmani dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: (1) kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari lima komponen dasar adalah daya tahan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot, t1eksibelitas dan komposisi tubuh. (2) Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan ada enam komponen adalah keseimbangan, day a ledak,. kecepatan, kelincahan, koordinasi,dan kecepatan ~e,~si;(3) Keb~garan jasmani yang berhubungan dengan.wellnds'adalah tidak sakit. dipalldang sebagai keadaan yang Dengan adanya proses penuaan menyebabkan adanya kemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas tisik seseorang, untuk mempertahankan agar kondisi kebugaran jasmani maka diperlukan olahraga. Jenis olahraga yang sesuai bagi lansia adalah jenis olahraga yang sifatnya aerobic seperti jalan kaki, berenang dan senam Kata-kata kunci : Kebugaran jasmani, lanjut Usia. 147 -- --

Olaltraga, Edls; Agustus 2006 tj) engan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta berhasilnya pembangunan khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan maka mengakibatkan teljadi penurunan angka kematiaan, sehingga usia harapan hidup meningkat. Apabila dengan meningkatnya penduduk usia lanjut ini tiaak diberikan langkah-iangkah untuk tetap mempertahankan kebugaran jasmani maka akan menjadi tanggungan keluarga dan menjadikan beban apabila teijadi penurunan kebugaran jasmani semakin memburuk. Kebugaran jasmani ini mempunyai hukum reversibility, pada prinsipnya manusia itu mempunyai adaptasi yang tillggi, baik terhadap stress latihan maupun stress mental. Prillsip latihall yang harus diperhatikan adalah reversible atau berkebalikan, maksudnya fullgsi organ manusia mempunyai sifat yang alami, yaitu akan meningkat jika diberi stress latihan atau berlaku sebaliknya jika menghentikan aktifitas latihan. (Mansur, 1996: 34 ). Agar fungsi organ tubuh tetap dalam keadaan optimal, perlu mempertahankan latihan jasmani secara teratur dan terukur dalam bat as manusia masih hidup. Menghentikan latihan dalam periode waktu yang relatif lama, fungsi organ manusia secm'a bertahap akall terus-menerus menurun. Kondisi ini akan menyebabkan gangguan fungsi organ dan pada gilirannya akan mempengaruhi produktifitas serta memperbesar beaya perawatan kesehatan. Seiring dengan penmnbahall usia atau dengan adanya proses penuaan, maka kebugaran jasmani akan mellgalami penurunan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya mensikapi agar kebugaran jasmani di usia lanjut tetap teijaga oleh kerena itu kesehatan dan kesejahteraan para lanjut usia perlu dipertahankan. Maka kita harns mengetahui dahulu apa yang dimaksud dengan kebugaran jasmani, manfaat olahraga, proses penuaan dan manusia lanjut usia sertajenis olahraga yang sesuai bagi lanjut usia. 148

Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut usia KEBUGARAN JASMANI Pengertian kebugaran jasmani. Secara umum yang dimaksud kebugaran jasmani adalah kebugaran fisik (Physical Fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran jasmani dipandang dari aspek fisiologis adalah kapasitas fungsional untuk memperbaiki kualitas hidup (Fox, 1987: 6). Dalam kontek di atas kebugaran berarti kebugaran total (total fitness), sedangkan kebugaran jasmani merupakan salah satu bagian dari kebugaran total. Menurut awi fisiologi olahraga, kebugaran jasmani adalah kapasitas seseorang untuk melakukan kerja dengan usaha minimal (Mangi, 1987: 11). Kebugaran jasmani juga berarti kapasitas untuk dapat menyesuaikan diri terhadap latihan melelahkan dan segera pulih dari kelelahan tersebut. Komponen Kebugaran jasmani Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kebugaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kebugaran jasmani dengan metoda latihal1 yang benar. Dalam kebugaran jasmani terdapat komponen yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu : 1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari lima komponen dasar saling berhubungan antara yang satu -del1gan yang lain yaitu: daya tahan kardiovaskuler, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh (berat badan ideal, persentase lemak). a) Daya tahan kardiovaskuler. Komponen ini menggambarkan kemampuan dan kesanggupan melakukan kerja dalam keadaan aerobik, 149 -

Olahrap, Edlsl Agustus 2006 artinya kemarnpuan dan kesanggupan sistem peredaran darah pemapasan, mengambil dall mengadakan penyediaan oksigen yang dibutuhkan. Pada lalljut usia komponen ini sangat penting diperhatikan mengingat ballyaknya penyakit degeneratif usia. mengellai sistem tersebut ballyak pada lanjut b) Kekuatan otot. Kekuatan otot banyak digunakan dalarn kehidupan seharihari, terutama Ulltuk tungkai yang harus menahan berat badan. Makin otot. tua seseorang makin kurang pula kekuatan e) Daya tahan otot Daya tahan otot adalah kemampuan dall kesanggupan otot untuk kerja berulang-ulang tanpa mengalami kelelahan. d) Fleksibilitas. Fleksibilitas adalah kemarnpuan gerak maksimal suatu persendian. Pada lanjut usia banyak keluhan kaku persendian, kalestenik. hal ini dapat dilakukan dengan latihan e) Komposisi tubuh Komposisi tubuh berhubungan dengan pendistribusian otot dan lemak di seluruh tubuh dan pengukuran komposisi tubuh ini memegang peranan penting, baik untuk kesehatan tubuh maupull untuk berolahraga. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas dan meningkatkan resiko untuk menderita berbagai maearn penyakit. Dalam olahraga kelebihan lemak ini dapat memperburuk kinerja karena tidak memberikan sumbangan tenaga yang dihasilkan oleh kontraksi otot, malahan memberikan bobot mati yang menambahkan beban karena memerlukan energi tarnbahan untuk menggerakkan tubuh. 2. Kebugaran jasmani yang berhubungall dengan keterampilan. Selain komponen kebugaran jasmani yang berhubullgan dengan kesehatan diperlukan pula keterampilan. Adapun Kebugaran 150

Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut usia jasmani yang terkait dengan keterampilan motorik ada enam komponen yaitu : a) Keseimbangan Keseimbangan adalah berhubungan dengan sikap mempertahankan keadaan keseimbangan (Equilibrium) ketika sedang diam atau sedang bergerak. b) Daya ledak (power) Daya ledak adalah berhubungan deangan laju ketika seseorang melakukan kegiatan atau daya ledak merupakan hasil dari daya X kecepatan. c) Kecepatan Kecepatan adalah berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu yang singkat. d) Kelincahan Kelincahan adalah yang berhubungan dengan kemampuan dengan cara merubah arah posisi tubuh dengan kecepatan dan ketepatan tinggi. e) Koordinasi Koordinasi adalah yang berhubungan dengan kemampuan untuk meggunakan panca indra seperti penglihatan dan pendengaran, bersama-sama dengan tubuh tertentu di dalam melakukan kegiatan motorik dengan harmonis dan ketepatan tinggi. t) kecepatan reaksi kecepatan reaksi adalah yang berhubungan dengan kecepatan waktu yang dipergunakan antara mulai adanya simulasi atau rangsangan dengan mulainya reaksi. Untuk lanjut usia tidak semua komponen di atas dilakukan yang dianjurkan adalah komponen a, c dan e saja. Keseimbangan dianjurkan bagi Ianjut usia karena berhubungan dengan sikap mempertahan keadaan keseimbangan ketika sedang diam atau bergerak. Lanjut usia yang mempunyai kebugaran jasmani dituntut untuk tidak tergantung pada orang lain maka diharapkan masih bisa tetap berdiri dan berjalan dengan baik. 151

O/ahraga, Edisl Agustus 2006 Kecepatan dianjurkan karena lanjut usia diharapkan mampu melakukan gerakan dalam waktu yang singkat, lanjut usia yang masih produktif bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Koordinasi dianjurkan karena berhubungan dengan menggunakan panca indra seperti penglihatan dan pendengaran sehingga lanjut usia masih bisa menerima informasi tanpa tergantoog pada orang lain. 3. Kebugaranjasmani yang berhubungan dengan Wellness Wellness diberikan pengertian sebagai suatu tingkat dinamis dan terintregrasi dari fungsi-fungsi organ tubuh yang berorientasi terhadap upaya memaksimalkan potensi yang memiliki ketergantoogan pada tanggung jawab diri sediri. Wellness dipandang sebagai keadaan yang tidak sakit saja. LANJUT USIA Manusia yang sudah memasuki usia 60 tahun disebut lanjut usia. Pada usia ini ada yang masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang ataupun jasa, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti apabila mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik, tetapi ada pula yang sudah tidak berdaya sehingga hidupnya tergantoog pada orang lain. Manusia dapat dikatakan lanjut usia apabila umurnya sudah melampaui 60 tahoo. Sedangkan lanjut usia dapat dikatakan potensial apabila lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang ataupoo jasa. (Amrum Bustaman, 2003: 272). MANFAAT OLAHRAGA TERATUR Kebanyakan orang yang melakukan olahraga secara teratur dan terukur mempunyai pendapat bahwa salah satu alas an utama melakukan olahraga adalah menyebabkan perasaan lebih enak. Olahraga menyebabkan mereka dapat mencapai dan mempertahankan 152

Kebugaran Jasmani Un/uk Lanju/ usia keadaan sehat dan bugar. Jika mayoritas masyarakat mengetahui bahwa olahraga sangat bermanfaat bagi pelakunya, masalahnya bagaimana mengupayakan agar konsistensi konsep dan perwujudannya dapat selaras, serasi dan seimbang. Penyakit jantung koroner terjadi dua kali lebih sering pada orang-orang yang secara fisik tidak aktif jasmaninya. Dari mereka yang menderita penyakit jantung koroner ini, mereka yang secara fisik tidak aktif cenderung lebih berat penyakitnya dan kemungkinan penyembuhan maupun kelangsungan hidupnya lebih kecil. Jadi manfaat olahraga yang teratur dan terukur membantu meningkatkan etisiensi jantung. Perlu diketahui bahwa Perbandingan denyut jantung orang yang terlatih dengan tidak terlatih dapat dilihat tabel sebagai berikut DJ istirahat orang tidak terlatih 70 kali permenit. DJ istirahat orang terlatih 60 kali permenit DJ istirahat selama 24 100.800 86.400 iami sehari DJ tambahan selama 0 5.400 * latihan Total DJ /bari 100.800 91.800 (Mansur, 1996: 12) Keterangan : * = 1jam latihan dengan denyut jantung 150 kali permenit. Penambahan denyut jantung ( 150-60 ) =90 denyutan permenit. Jadi total penembahan =90 x 60 =5.400 denyut perhari Perbedaan denyut jantung orang yang terlatih dan tidak terlatih adalah sebagai berikut : 100.800-91.800=9.000 denyut / hari =270.000 denyut /bulan =3.285.000 denyut / tahun =164.250.000 denyut / 50 tahun sama dengan penghematan 4.5 tahun daripada denyutjantung orang normal tidak terlatih. 153 - ---

O/ahraga, Ed/sl Agustus 2006 Dengan demikian perbedaan denyut jantung orang yang terlatih dengall orang yang tidak terlatih sangat nyata dall telltunya akall berpellgamh terhadap harapan hidup. Prillsip yang sarna juga diterapkan pada organ-organ dan fullgsi-fullgsi yang laiu, tennasuk tekanan darah dan kecepatan pemafasan. Orang yang secara fisik aktif cenderullg mempul1yai fullgsi otot dan selldi lebih baik. Oleh karella itu orang yang terlatih lebih kuat dan lebih leutur. Hampir 80 % dari kasus l1yeri piuggal1g yang diketemukall para doker seriug disebabkan oleh kurangnya latihall fisik yang teratur dan terukur. Mereka yang secara fisik aktif lebih kecil kemungkiua1111ya menderita penyakit hipokiuetik. Diantaranya penyakit hipokiuetik yang sangat berbahaya adalah penyakit jal1tung koroller dan kenciug manis, khususllya kenciug manis berat. Alasan di atas mungkiu disebabkan adanya pengaturan gula darah yang lebih baik sehiugga terhiudar dari obesitas ( kegemukan ). Mereka yang secara fisik aktif mempunyai fungsi pam-paru lebih baik, mereka umumllya juga jaral1g merokok dan jarang menderita saluran pemafasan. Mereka yag secara fisik aktif mempunyai tiugkat adaptasi yang lebih baik terhadap stress emosional dan mental dan jarallg mempunyai kelaiuan kepribadian. Berolahraga hiugga sekarang illi sudah cukup untuk memberikan kehidupan yang sehat dan nyaman bila telah mengikutiuya. Otot-otot menjadi kuat, jantul1g menjadi sehat, tekanan darah melljadi nonnal, kadar gula dapat terkontrol dan berat badan menjadi seimbang yang semuanya iui akan membuat tubuh sehat dan nyarnan. Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa anak-anak akan terhenti pada usia 17 tahun untuk wallita dan 20 tahun untuk pria. Capaian kualitas fisik pullcak periode usia 20 sampai 30 tahul1 dalam ilmu kedokteral1 disebut sebagai The Golden Age. Setelah usia 30 tahun iui akan terjadi penurullan fungsi fisik secara bertahap sering kali tidak terasakan, misaluya penurunall kapasitas aerobik ( Oxygen Consumtion = V02Max ) 154

Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut usia Kapasitas aerobik atau V02 max merupakan indikator pemakaian oksigen oleh jantung, paru-paru dan otot untuk metabolisme. Dalam kesehatan olahraga V02 Max menunjukkan tingkat kebugaran jasmani atau kapasitas fisik seseorang. Dengan' bertambahnya usia di atas 30 tahun akan terjadi penambahan lemak tubuh, penurunan masa otot dan pengurangan jaringan organ tubuh. Dengan demikian pula V0 2 Max secara otomatis akan menurun secara bertahap, yang juga menunjukkan terjadinya kemunduran dalam kebugaran dan kesehatan jasmaninya (Hardiyanto Wibowo, 2003: 248) PROSES MENUA Proses menua adalah masalah yang akan selalu dihadapi oleh semua manusia. Dalam tubuh terjadi perubahan- perubahan struktural yang merupakan proses degeneratif. Misalnya sel-sel mengecil atau menciut, jumlah sel berkurang, terjadi perubahan isi atau komposisi sel, pembentukan jaringan ikat baru meggantikan sel-sel yang menghilang atau mengecil dengan akibat timbuh1ya kemunduran fungsi organ tubuh Apa yang terjadi dengan tubuh manusia dalam proses menua ini? Menurut (Hardianto Wibowo, 2003: 245) secara ringkas dapat dikatakan a. kulit tubuh dapat menjadi lebih tipis, kering dan tidak elastis lagi. b. Rambut rontok warnanya berubah menjadi putih, kering dan tidak mengkilat. c. Jumlah otot berkurang, ukuran juga mengecil, volume otot secara keseluruhan menyusut dan fungsinya menurun. d. Otot-otot jantung mengalami perubahan degeneratif, ukuran jantung mengecil, kekuatan memompa darah berkurang. e..pembuluh darah mengalami kekakuan (Arteriosklerosis). f. Terjadinya degenerasi selaput lender dan bulu getar saluran pemapasan, gelembung' pani-paru menjadi kurang elastis. g. Tulang-tulang menjadi keropos (osteoporosis). 155 --

Olahraga, Ed1s1 Aflustus 2006 h. Akibat degenerasi di persendian, permukaan tulang raw an menjadi kasar. 1. Karena proses degenerasi maka jumlah nefron (satuan fungsional d~i ginjal yang bertugas membersihkan darah) menurun. Yang berakibat kemampuan mengeluarkan sisa metabolisme melalui air seni berkurang pula. J. Proses penuaan dianggap sebagai peristiwa fisiologik yang memang hams dialami oleh semua makluk hidup. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya proses menua. Para pakar menduga karena adanya senyawa radikal bebas, artooklerosis dan kurangnya aktifitas fisiko Proses penuaan merupakan tantangan yang hams ditanggulangi karena diartikan dengan proseskemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas fisik seseorang. Akibatnya kaum lansia menjadi kurang produktif, rentan terhadap penyakit dan banyak bergantung pada orang lain. Dengan tetap bekerja dan melakukan olahraga secara teratur dapat memperlambat proses kemunduran dan penurunan kapasitas tersebut di atas. Karena bekerja maupun olahraga pada dasarnya berkaitan dengan aktifitas sistem musculoskeletal (otot dan tulang) serta sistem kardiopulmonal (jantung dan pam-pam). JENIS OLAHRAGA YANG SESUAI UNTUK LANJUT USIA Semua jenis olahraga yang pada prinsipnya dapat dilakukan oleh lansia, asalkan jenis olahraga tersebut sudah dikerjakannya secara teratur sejak muda. Namun untuk amannya olahraga yang dianjurkan oleh para ahli adalah olahraga yang sifatnya aerobik yang dinamis misalnya jalan kaki, senam dan berenang. Olahraga berenang adalah jenis olahraga yang terbaik, sebab cabang ini memberi resiko cidera paling kecil atau sedikit kemungkinannya. Pada waktu berenang, badan kita terapung, hingga mengurangi tekanan yang berlebihan terhadap persendian dan tulang. Sebelum Ipelakukan latihan olahraga sebaiknya para lansia hams dilakukan tes dan pengukuran yang bertujuan untuk mengukur 156

Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut usia kemampuan dan kesanggupan tisik awal seseorang. Menurut (Amrum Bustami, 2003: 279) Sebelum dilakukan tes kebugaran jasmani ada beberapa syarat yang hams dipatuhi, antara lain sebagai berikut : a. Peserta dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. b. Malam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukall, peserta hams cukup tidur (6 jam). c. Makan terakhir paling tidak 4 jam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan. d. Sebaiknya mengenakall pakaian dan sepatu olahraga. e. Pelaksanaan pengukurall sebaiknya pada pagi hari. Orang yang sudah lanjut usia apabila melakukan blahraga tidak boleh mengalami kelelahan yang berlebihan, bila intensitasllya berlebihan dapat terjadi sesak napas, nyeri dada, atau pusingl kunangkunang. Maka kegiatan olahraga hams segera dihentikan. lntensitas olahraga yang boleh dilakukan oleh lansia bersifat individual tergantung pada usia, jenis kelamin, usia awal menekuni olahraga, keteraturan dan kondisi fisik organ-organ tubuhnya. Ada rumus umum untuk yang dapat digunakan untuk mengetahui batas mana lansia boleh melakukan olahraga, yaitu dengan menentukan denyut nadi maksimal atau dikenal sebagai maksimal pulse. Rumusnya adalah 220 - umur. Ambang yang aman adalah, bila aktivitas olahraga hanya mencapai (denyut nadi sub maksimal) 70 % - 85 % dari denyut nadi maksimal yang disebut sebagai target Zone. Seorang berumur 70 tahun denyut jantung maksimalnya adalah 220-70 = I5O/menit, ia hanya boleh berolahraga sampai denyut nadi sub maksimal, dengall perhitungan (220-70 ) X 70 % sid 85 % = 105-127 kali permenit. Tahapan Latihan Kebugaran Jasmani Tahapan latihan adalah rangkaiall proses dalam setiap latihan, meliputi pemanasall, Kondisioning, dan Penellangan. Tahapan ini dikerjakan secara ~rurutall.. a. Pemanasan Pemanasan dilakukan sebelum latihall. Bertujuan menyiapkall fungsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih 157 --~

O/ahraga, Ed/sl Agustus 2006 berat pada saat latihan sebenatnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain detak jantung telah mencapai 60 % detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 1-2 derajat Celsius, dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi terjadinya cidera atau kelelahan. (Djoko Pekik Irianto, 2004 : 14) b. Kondisioning Setelah pemanasan cukup diteruskan tahap kondisioning, yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan tujuan program latihan, misalnya jogging untuk meningkatkan daya tahan pam - jantung atau untuk pembakaran lemak tubuh, latihan stretching untuk meningkatkan kelentukan persendian dan latihan beban untuk kekuatan dan daya tahan otot. Latihan ini kurang lebih berlangsung antara 20 menit sampai 30 menit, atau disesuaikan dengan tujuan atau latihan yang dilakukan. Karena latihan ini merupakan latihan kebugaran jasmani sebaiknya berisikan salah satu komponen kebugaran jasmani. c. Penenangan Penenangan merupakan periode yang sangat penting dan esensial. Tahap ini bertujuan : (1) mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan melakukan serangkaian gerak berupa stetching dan aerobic ringan misalnya jalan di tempat atau jogging ringan. Tahapan ini ditandai dengan menurunnya frekwensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh dan semakin berkurangnya keringat, (2)mengembalikan darah ke jantung untuk reoksigenasi sehingga mencegah genangan darah diotot kaki dan tang an. Lama tahapan ini kira-kira 5 menit sampai 10 menit. Program Latihan Kebugaran Jasmani Keberhasilan mencapai kebugaran sang at ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi tujuan latihan, pemilihan modellatihan, penggunaan sarana latihan dan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan yang dijabarkan dalam konsep PITT. Contoh program latihan selama 1 bulan bagi lansia 70 tahun, dengan menggunakan pedoman konsep PITT (Frekwensi, intensitas, time dan 158

Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut usia tipe latihan). MaIm hams mengetahui duhulu denyut jantung maksimalnya 220-70 = 150 Imenit. MINGGU I FREKWENSI INTENSITAS TIME TIPE LATIHAN Senin 70% X 150 = 105 20 menit Jalan kaki Rabu 70% X 150 = 105 20 menit Renang di/menit Jumat 70% X 150 = 105 25 menit Senam di/menit MINGGU II FREKWENSI INTENSITAS TIME TIPE LATIHAN Senin 75% X 150 = 112 25 menit Jalan kaki Rabu 75% X 150 = 112 25 menit Renang Jumat 75% X 150 = 112 25 menit Senam MINGGU III FREKWENSI INTENSITAS TIME TIPE LATIHAN Senin 80% X 150 = 120 30 menit Jalan kaki Rabu 80% X 150 = 120 30 menit Renang Jumat 80% X 150 = 120 30 menit Senam MINGGU IV FREKWENSI INTENSITAS TIME TIPE LATIHAN Senin 85% X 150 = 127 30 menit Jalan kaki Rabu 85% X 150 = 127 30 menit Renang Jumat 85% X 150 = 127 30 menit Senam 159 --------

a'ahraga, Edis' Agustus 2006 KESIMPULAN Kebugaran jasmani pada Ianjut usia perlu dipertahankan agar tidak menjadikan beban bagi keluarganya. Komponen kebugaran jasmani dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: (1) kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari daya tahan kardiovaskuler, kekutan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh. (2). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan yaitu keseirnbangan, daya ledak, keeepatan, kelineahan, koordinasi dan keeepatan reaksi. (3) Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan wellness. Manusia dikatakan lanjut usia apabila telah memasuki umur 60 tahun. Jenis olahraga yang sesuai untuk usia lanjut adalah jenis olahraga yang sifatnya aerobic misalnya jalan kaki, berenang dan senam Tahapan latihan kebugaran jasmani meliputi tahap-tahap latihan sebagai berikut : Pemanasan, kondisioning dan penenangan. DAFf AR PUST AKA Amrum Bustaman. (2003). Pembinaan Kesegaran Jasmani Untuk Lanjut Usia. Jakarta: PT Grafmdo Persada. Djoko Pekik.Irianto. (2004) Pedoman Praktis Berolahraga untuk kebugaran dan Kesehatan, Yogyakarta: Andi Offset. Fox, E.L., and Kirby, T.E. (1987). Basis Of Fitness. New York: Me Milan publishing Company. Hardiyanto Wibowo. (2003) Lanjut Usia dan Olahraga. Jakarta: PT Grafmdo Persada. Mangi, R., and Jokl, P., (1987) Sport Fitness and Training. New York: Panteon Books. Mansur, (1996) Olahraga dan Kebugaran Jasmani. Materi Perkuliahan UPN "Veteran" Yogyakarta. 160