Yayan Tahyan, Martalena, Wayan R.S Pus at Produksi Radioisotop - Badan Tenaga Atom Nasional



dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

BAB I PENDAHULUAN di Bandung dan Reaktor Kartini yang berada di Yogyakarta. Ketiga reaktor

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN URANIUM DALAM BAHAN GALIAN SECARA ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON.

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah banyak dibangun di beberapa negara di

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA RUANG KERJA DI IRM TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan

PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

ANALISIS RADIONUKLIDA 137 CS DALAM PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 2,96 G/CM 3 PASCA IRADIASI

ANTARBANDING PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 57 Co DAN 131 I (II)

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

RESIKO PEMBANGKITAN ENERGI

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

REAKTOR PEMBIAK CEPAT

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

STUDI PENENTUAN KANDUNGAN Au DALAM BATUAN DENGAN METODE AKTIVASI NEUTRON

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK UNSUR-UNSUR DI DALAM STANDARD REFERENCE MATERIAL. NIST 1577b BOVINE LIVER INDRIA KURNIATI PRATASIS

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODA AKTIF DAN PASIF

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

PENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

REAKTOR AIR BERAT KANADA (CANDU)

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA

EVALUASI KEGIATAN PROTEKSI RADIASI DALAM PROSES PEMINDAHAN BAHAN PASCA IRADIASI

ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI SUHU PEN- DINGIN PRIMER PADA DAERAH RING B, C, D, E DAN F TERAS KARTINI UNTUK DAYA 250 KW.

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

EVALUASI PELAKSANAAN PEMINDAHAN SPENT FUEL DARI INSTALASI RADIOMETALURGI KE KH-IPSB3 TAHUN 2010

SETTING DAN KALIBRASI INSTRUMEN PROSES PADA TANGKI DI-301 INSTALASI PEMURNIAN DAN KONVERSI

PENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMANTAUAN KERADIOAKTIFAN UDARA RUANGAN KERJA INSTALASI RADIOMETALURGI SAAT SUPPLY FAN DIMATIKAN

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

PENENTUAN ISOTOP 137 Cs DAN UNSUR Cs DALAM LARUTAN AKTIF CsNO 3

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM

Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

EVALUASI LEGALISASI KEGIATAN PENGENDALIAN DAERAH KERJA RADIASI DI LINGKUNGAN RSG-GAS

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

ASPEK KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI NUKLIR, LIMBAH RADIOAKTIF DAN BENCANA GEMPA PADA PLTN DI INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PERHITUNGAN DESAIN HTTR

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

I. PENDAHULUAN. Telah dilakukan beberapa riset reaktor nuklir diantaranya di Serpong

UJI PRODUKSI 99 Mo HASIL FISI DENGAN BAHAN SASARAN FOIL LEU BUATAN P2TBDU-BATAN

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KONTROL KINERJA SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN METODE QUALITY CONTROL CHART

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

RISET KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR PADA SAAT REAKTOR MENGALAMI FLUKTUASI DAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Proceedings Seminar ReM tor Nuklir dalam Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - BATAN ANALISIS URANIUM-235 DALAM TABUNG SASARAN Yayan Tahyan, Martalena, Wayan R.S Pus at Produksi Radioisotop - Badan Tenaga Atom Nasional ABSTRAK. ANALISIS URANIUM-235 DALAM TABUNG SASARAN. Untuk tujuan akunting U-235 serta untuk menjamin mutu sasaran Uranium agar diperoleh efisiensi dan keamanan iradiasi yang tinggi, telah dilakukan analisisjumlah U-235, uji distribusi, clan uji kerontokan pada tabung sasaran Uranium serta penentuan keandalan metode analisis yang digunakan. Jumlah U-235 yang ada dalam tabung sasaran ditentukan secara spektrometri gamma pada energi 185.7 kev menggunakan detektor NaI. Sebagai standar digunakan 3 buah tabung sasaran standar, serta standar U-235 NBL untuk control chart. Uji distribusi dilakukan dengan menentukan homogenitas cacahan U-235 pada beberapa bagian tabung sasaran, seclangkan uji kerontokan ditentukan dengan membandingkan cacahan rontokan U-235 yang dikumpulkan pada salah satu ujung tabung terhadap cacahan rontokan U-235 pada tabung sasaran standar. Keandalan metode analisis ditentukan dari ketepatan anal isis dan ketelitian (%CV)dari pengukuran analisis suatu standar. Dari penelitian ini diperoleh bahwa metode analisis ini cukup andal karena memberikan ketelitian ( %CV= 0.69%) clan ketepatan 95 %. Disamping itu diperoleh pula hasil bahwa mutu tabung sasaran Uranium yang dibuat di PPR cukup baik, karena U-235 yang terdapat dalam tabung dan U-235 yang rontok tidak melebihi batas yang telah ditentukan serta jumlah U-235 dalam tabung sasaran tidak jauh berbeda satu sarna lain (%CV < 15%). PENDAHULUAN. ANALYSIS OF U-235 IN TARGET ';"UBE. For U-235 accounting and to assure the quality of the Uranium target tube, the analysis ofu-235, distribution test and fall off test of the U target tube have been carried out. The validity ofilie method has also been determined. U-235 content ofu target tube was determined using Gamma Spectrometri at 185.7 kev with NaI detector. Three U target tubes were used for standard and NBL U- 235 standard was also used for control chart. A test for distribution was performed by determination of the homogenity of counts at several part of the target tube. Fall off test was done by comparing the standard counts to the counts of the U-235 fall off which is collected at the one end of the tube. The validity was determined from the precision and accuracy of the method. The method was found to be valid as the precision found is 0.69% CVwith the accuracy of more than 95%. It has also been found that the quality of the Uranium target tubes were satisfactory since the U content and U fall off were not higher than that of the requirement, and also the U content was not varied for one batch to another ( %CV< 15%). Uranium ( U-235 93,15 % ) Gambar 1. Tabung sasaran Uranium-235 Salah satu tugas pokok Pusat Produksi Rudioisotop, adalah memproduksi radioisotop hasil fisi seperti Mo-99,Xe-133, 1-131yangdibuat dengan penembakan sasaran Uranium-235 dengan neutron termal di fasilitas iradiasi Reaktor Serba Guna Serpong atau Triga Mark II, PPTN - Bandung. Tabungsasaran Uranium-235 ya.ng digunakan berbentuk kelongsong dari tabung stainless steel, dimana Uranium terplating dalam tabung tersebut (GambaI' 1.). Uranium yang dipakai dalam proses produksi adalah salah satu bahan nuklir yang khusus (Special Nuclear Material), yang pemakaiannya mendapat pengawasan dari Badan Tenaga. Atom Internasional (IAEA), terutama dari segi akuntingnya (1). Oleh karena itu diperlu- kan suatu metode analisis Uranium, baik untuk Uranium prairadiasi maupun pasca iradiasi. Selain untuk keperluan akunting, analisis Uranium-235 dalam target diperlukanjuga untuk menjamin keselamatan selama dilakukan iradiasi sasaran di Reaktor. Jumlah Uranium 235 yang lebih besar dari batas yang telah ditentukan, bila di iradiasi di reaktor dapat me- 404

Proceedings Seminar Recmtor Nuklir dalam Penelitian Sains don, Teknologi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Oktober 1991 P1>TN- BA1"AN nimbulkan suhu yang sangat tinggi akibatgamma heating sehingga menyebabkan selongsong tabung meleleh dan dapat menyebarkan zat-zat radioaktif di sekitar reaktor. Ketidak homogenan Uranium-235 dalam sasaran dan jumlah kerontokan (Fall Off)yang melebihi ketentuan, juga dapat menimbulkan distribusi panas yang tidak merata, sehingga dapat menimbulkan keretakan dan kemungkinan dapat menimbulkan terjadinya kontaminasi. Uranium-235 mempunyai energi y 185,7 key dengan Intensitas 57,5% (2). Pengukuran Uranium-235 dilakukan dengan menggunakan Spektometri Gamma. Pemilihan metode yang digunakan selain ditentukan oleh keunggulan juga dipertimbangkan dan disesuaikan dengan peralatan yang ada. Dari penelitian ini diharapkan dapat ditentukan keandalan metode ana lisis Uranium 235 dalam bentuk tabung sasaran dan dapat mengetahui mutu sasaran Uranium-235 yang diproduksi. TATAKERJA. Bahan dan peralatan : Bahan yang digunakan antara lain: larutan standar U-Spike (kandungan Uranium-235 99.8195%) dari NBS (National Beareau Standar) atau NBL (National Bronswick Laboratory) yang digunakan untuk kontrol; tabung sasaran standar yang mengandung Uranium-235 sebanyak 0.0225 gram buatan Bidang Produksi Radioisotop yang telah distandarisasi dengan Standar Uranium-235 dari NBS/NBL. Tiga tabung standar Uranium-235 Standar (buatan Bidang Produksi Radioisotop) yang mengandung Uranium-235 0,5 gram, 1 gram, 2 gram yang telah distandarisasi dengan menggunakan standar NBS/NBL. Peralatan yang digunakan adalah Multi Channel Analyzer buatan E&G ORTEC Model 7450 yang dilengkapi dengan detektor NaI. Sebagai alat pemutar tabung sasaran digunakan Rotator Model612-.TFiltered DC Power Supply. Metode kerja a. Penentuan Kurua Kalibrasi Berat Uranium-235. Sebelum dilakukan pencacahan tabung sasaran Uranium-235, perlu dilakukan pencacahan larutan Standar U-Spike sebanyak 3 kali dengan waktu cacahan 5 menit. Apabila nilai rata-rata cacahannya terletak dalam rentang X± 2 SD, baru kemudian pencacahan tabung sasaran U-235 dilakukan. Masing-masing ta- bung sasaran dicacah sambil diputar sebanyak 3 kali dengan waktu cacahan 5 menit (Gambar Gambar 2. Skema pencacahan tabung sasaran Uranium-235. X 100 % ROTATOR UETEKTOR 2.). Setelah didapatkan nilai cacahan dari masi:t1gmasing tabung, isi masing-masing tabung dilarutkan dengan larutan asam nitrat. Kemudian dari larutan tersebut ditentukan berat Uranium totalnya secara Potensiometri dengan memakai metode Davies & Gray (4). Berat Uranium-235 dalam masing-masing sasaran dihitung dengan rumus : U-235 = Berat U-Total x Faktor Pengaya.an Dari pengerjaan di atas didapat data husil pencacahan dan berat Uranium-235 dari masing-masing tabung sasaran standar. Kemudian dibuat persamaan garis antara nilai cacllhan tabung sasaran standar terhadap berat Uranium-235 dalam tabung sasaran standar. b. Penentuan Ketelitian Analisis. Pencacahan terhadap larutan standar U-Spike dari NBS/NBL dilakukan masing- masing selama 5 menit sebanyak 50 kali. Kemudian dihitung rata-ratanya (X),Standar Deviasi (SD) dan koefisien variasi (%CV) dari pengukuran tersebut. Ketelitian pengujian ditentukan dari % CVyang didapat. C. Penentuan Ketepatan Analisis. Ketepatan analisis ditentukan dengan mencacah 0,186 gram Uranium-235. Kemudi.an Uranium-235 tersebut ditentukan kembali dengan menggunakan prosedur yang sarna sepe,rti pada prosedur f. Ketepatan ana lisis ditentukan dari % daur ulang ("recovery") yang dihitung sebagai berikut : % Ketepatan = berat U - 235 Hasil Pengujian Berat U - 235 sebenarnya ( 0,186 g) Na I 405

Pr(lceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - BATAN Ketepatan analisis diyakinkan dengan menentukan Uranium- 235 dengan dua metode, yaitu dengan metode Spektrometri Gamma dan dibandingkan terhadap pengujian dengan metode Potensiometri Davis & Gray. d.penentuan Jumlah Uranium-235 dalam cuplikan tabung sasaran. Cuplikan tabung sasaran dicacah sambi! diputar sebanyak 3 kali dengan waktu cacahan 5 menit. Berat Uranium-235 dalam cuplikan tabung sasaran dapat diketahui dari kurva kaliblasi. e. Penentuan Distribusi Uranium-235 dalam cuplikan tabung sasaran. Penentuan distribusi Uranium-235 dalam ta bung sasaran ditentukan dengan mencacah tabung sasaran yang dibagi menjadi lima bagian. Tiap bagian dicacah selama 5 menit. Selama pencacahan tabung sasaran dimasukkan ke dalam perisai timbal khusus (gambar 3). Distribusi Uranium-235 dalam target dihitung dalam %..f_:l_ l ;) (~~L C L~-I~3~L~~~TJ}jo U-235. TABUNG SASARAN IL..- dingkan cacahan cuplikan terhadap cacahan standar. Gram Fall Off = ~ z X g x = cacahan yang tidak rontok + yang rontok y = cacahan yang tidak rontok z = cacahan standar g = berat U-235 dalam tabung Standar Sedangkan % kerontokan (Fall Off) dihitung sebagai berikut : % U - 235 yang rontok = Gram Fall Off X 100 % Berat U - 235 dalam tabung sasaran HASIL 3;( 10.).1 DAN PEMI1AHASAN Penentuan jumlah Uranium-235 dalam A D"~:'=_'1L J'.'" _ Gambar 3. Skema penentuan distribusi Uran:ium-235 dalam tabung sasaran. % U _ 235 = Fraksi Cacahan x 100 % Cacahan Total f. Penentuan kerontokan (FallOff) Uranium-235 dcuam tabung sasaran. Untuk menentukanjumlah Uranium-235 yang rontok dalam tabung sasaran, terlebih dahulu diperlukan tabung sasaran standar yang berisi Uranium-235 yang tidak menempel seberat 0,0225 gram dari NBSjNBL. Ujung tabung sasaran standar terse but dicacah selama 5 menit (z). Cuplikan tabung sasaran diketukk etukkan ujungnya pada posisi tegak dan k'~mudian dicacah selama 5 menit (x). Cuplikan tubung sasaran dibalik dan diketuk-ketukkan kembali, lalu ujung tabung sasaran yang tadi, dicacah kembali selama 5 menit (y). Jumlah Uranium-235 yang rontok dalam cuplikan tabung sasaran dapat dihitung dengan memban-... 0.5 BEAAT U 235 r "-0 99794 Gambar 4. Penentuan jumlah Uranium-235 dalam tabung sasaran yang dihitung dengan memakai kurva linier standar. tabung sasaran yang dihitung dengan memakai kurva linier standar (Gambar 4) mempunyai ketepatan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat bila dibandingkan dengan cara Potensiometri yang memberikan hasil tidak jauh berbeda 98.13% (Gambar 5, lihat halaman berikut). Dalam penentuan ini sasaran yang dicacah harus diputar agar sinar yang tertangkap detektor sedapat mungkin mewakili seluruh Uranium-235 yang ada dalam tabung sasaran., 1.0 (OAlAM GIU") ± '.5 406

Proceedings Seminar Realttor Nuklir dalam Penelitian Sains clan Tekrwlogi MenuJu Era Tinggal Landas BancWng, 8-10 Oktober 1.991 PPTN - BA1'AN 5.Q1 kaan tabung sasaran dalamjumlah yang tertlmtu dapat menimbulkani akumulasi panas yang Tabel2. Hasil penentuan kerontokon (Fall Off). I, U-004 U-022 U-023 U-008 U-009 U-010 U-012 U-007 0,310 0,190 0,130 0,133 0,030 0,033 0,100 0,017 % Fall Off ~ /.I.II!: ~._./ 86 34 52 7 Sasaran No. Tabung 1 ~~ i -.-.- _._/-- - -i"! ~ ~ I ~4.1r- ~ ~3.u I.. ", ~s-,,~... Il~-_"._'_'_"_" ;51 ~. _'8_"_" i" ~,"00 2.0 J.O.,0,.0.-- HASIL SEC.-'U SPEt';"PO~~ uu SINAR IC B) '['IAlA~ (,~"M U 'J5) Gambar 5. Korelasi hash antara metode Potensiometri dan metode Spektrometri Gamma. Penentuan distribusi Uranium-235 dalam sasaran perlu dilakukan agar dapat ditentukan posisi sasaran pada saat iradiasi. Posisi tabung sasaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga panas yang timbul selama iradiasi tidak terlalu jauh berbeda pada seluruh bagian tabung sasaran. Dari hasil penentuan selama ini (Tabel 1), bagian 1 selalu sedikit lebih besar dari bagian lainnya. Ini disebabkan sewaktu larutan Urani- tinggi pada suatu tempat dimana U-235 yang rontok terkumpul. Adanya akumulasi panas yang tinggi dapat menimbulkan perbedaan suhu yang tinggi dan memungkinkan terjadinya keretakan tabung. Oleh karena itu Uranium-235 yang rontok jumlahnya tidak boleh melebihi batas yang diijinkan 0,0225 gram ( 1.5% ). Penentuan ketelitian dan ketepatan analisis memberikan %CV 0.69 dan % recovery 95%. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang Tabung Tabel 1. Hasil penentuan distribusi Uranium dalam sasaran. III No. 21,0 20,1 21,7 12,1 14,8 17,2 10,1 21,9 20,2 12,4 26,2 14,4 24,5 15,3 22,0 21,8 IV 20,7 20,9 17,5 15,2 19,3 13,8 12,3 11,5 18,5 19,5 Batch27,8 29,5 23,2 27,7 22,5 22,3 28,5 I U-004 % Distribusi um-235 di electroplating, posisi bagian 1 merupakan bagian pertama yang menerima larutan Uranium-235. Hasil penentuan kerontokan (Fall Of!)(Tabel 2), belum pernah melebihi batas yang ditentukan yaitu 1.5% dari total Uranium-235 yang ada dalam sasaran (2). Adanya Uranium-235 yang tidak menempel dengan baik pada permui = 90031,74 SD = 624,07 % CV = 0,69 % denganp=95% _ :!:2SD P= 99% - :!:3SD Gambar 6. Control Chart Standar U-235 NBS dalam pengujian Uranium-235 di PPR digunakan mempunyai ketelitian dan ketepa.tan yang cukup tinggi (Gambar 6 dan 7). Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa habil yang didapat dari pemeriksaan jumlah Uranium-235 dalam tabung sasaran pada setiap bat(:h

Pro.~eding8 Seminar Reakwr Nuklir dalam Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Okwber1991 PPTN - BATAN saran 0.'..J 0,1 Z 0.186 ~- - - - ll: ---'- --~- -_n- O 0,1 (,. n.:? ~,.. --_ HASIL PEN(j,i.:JIA'" Gnmbar 7. Grafik antara Gram Fall Off sebena.rnya terhadap Gram Fall Offhasil pengujian Tabel 3. Hasil pemeriksaan jumlah Uranium 235 dalam setiap tabung sasaran pada setiap batch yang diproduksi. U-009 U-004 U-010 U-007 U-012 U-022 U-023 u-008 Berat 1,6465 1,6804 1,2570 1,1890 1,4437 1,4733 1,5273 1,7167 ( gram) U-235 No. Tabung x = 1,4917 SD = 0,19303 %CV= 12,94 % yang diproduksi memberikan hasil yang bervariasi tetapi lebih kecil dari 15%. Pada penentuan Uranium-235 secara keseluruhan, sumber kesalahan pada pengujian dapat berasal dari kesalahan pembacaan alat Multi Channel Analyzer, dimana sensitifitasnya sangat dipengaruhi oleh fluktuasi arus listrik yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini digunakan control chart. Standar U-Spike tersebut dicacah setiap akan melakukan pengujian. Harga rata-rata replikat sumber standar harus berada pada rentang x ± 2SD. Jika nilai rata-rata cacahan sumber standar tidak dalam rentang x ± 2SD, perlu dilakukan kalibrasi ulang terhadap alat tersebut. Dalam penentuan ini digunakan detektor NaI karena mempunyai efisiensi lebih tinggi dari HPGe/GeLi walaupun daya pisahnya lebih rendah. Dalam analisis Uranium-235 ini tidak diperlukan day a pisah yang tinggi karena umumnya tidak banyak pengotor nukli- da yang lainnya. KESIMPUlAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, metode pengukuran Uranium-235 dalam tabung sasaran secara Spektrometri Gamma merupakan metode yang andal, karena memberikan hasil analisis dengan ketelitian (%CV) 0.69 dan ketepat~n >95%. Di samping itu, juga dapat digunakan secara rutin dalam akunting Uranium-235 maupun dalam menjamin keselamatan iradiasi sasaran di reaktor. Dari penelitian ini pula dapat diketahui bahwa sasaran Uranium yang digunakan dalam proses produksi radioisotop bermutu baik, karena memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, yaitu dalam hal jumlah berat Uranium 235, distribusi dalam tabung dan besarnya fall off DAFfAR PUSTAKA 1. DONALD R. ROGERS, Handbook of nuclear safeguards measurement methods, United States Nuclear regulatory Commission (1985) 2. ANONIM, Quality control manual fission product Mo-99, Medi-Physics (1985) 3. ANONIM, EG & G Ortec, Multichannel Analyzer Instruction manual Model 7450. 4. R. SUPARNA, WAYAN, Dasar-dasar analisis U-235 dan U-total dalam produksi radioisotop hasil fisi, Diklat Keahlian Operator Kendali Kualitas PPR-BATAN, 7 Januari - 1 Februari 1991. 408

II Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalum Penelitian Sains dm1, Teknologi Menuju Era Tinggal Landas Bclltdung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - BA'J'AN DISKVSI Wisnu Susetyo : Mengapa untuk menentukan presisi dari sistem analisis yang sedang Saudara teliti digunakan spike-v (dalam ampul) dan dicacah pada geometri berbeda dengan tabung V standar maupun cuplikan Yayan Tahyan : V-spike hanya digunakan untuk menentukan ketelitian dari alat-alatnya sendiri. Seharusnya memang geometri antara penentuan cuplikan dan standar harus sarna, tetapi berhubung standarnya telah kami larutkan kembali ( untuk penentuan V-total secara Potensiometri). Terimaksih atas sarannya, untuk perbaikan pada penentuan kurva kalibrasi yang akan datang. Nasfryzal CorIo: Saya ingin mengetahui; jenis reaktor apa yang digunakan/dipakai di PPR karena bahanbahannya U-235 diperkaya sangat tinggi ( ± 93,.. %), pada hal menurut kemat saya, bahan bakar suatu reaktor (PLTN) dengan bahan bakar U-235 diperkaya sebesar 2-6 %. Dan reaktor TRIGA MARK II saja, bahan bakarnya hanya diperkaya sebesar ± 20 % saja. Mohon dijelaskan jel1is reaktor, buatan negara mana? Yayan Tahyan : Di PPR tidak ada reaktor, jadi reaktor yang digunakan memanfaatkan reaktor GASiwabessy atau TRIGA MARK II PPTN. fasilitas yang ada di V-235 dengan pengkayaan 93,12 % digunakan agar didapat radioisotop yang dihasilkan dari hasil fisi mempunyai aktivitas yang tinggi, tetapi digunakan raw material yang sedikit. Dengan 1,5 gram V-235 (93,15 %) diharapkan dapat menghasilkan Mo-99 ± 40 Ci dengan dalya reaktor ± 5 MW. 409