BAB IV MF^TODE PENKLITIAN. A. Jen is Penelitian. Penelitian ini nienggunakan studi korelasi ekologi dengan pendekalan spasial.



dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB HI V KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN MIPOTESIS. \. Kcrangka 1 scp. ^pada bahasan sebcluinnya yaitu latar belakang, tinjauan pustaka scrta

3. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Tempat Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian D. Identifikasi Variabel Penelitian E. Definisi Operasional Variabel...

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone

BAB IV METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan

PENGARUH KELEMBABAN UDARA, SUHU UDARA, CURAH HUJAN DENGAN KASUS PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BATUBARA TAHUN T E S I S.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

ANALISIS SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PER KECAMATAN DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN MAHEKA KARMANIE PUTRI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan kasus kontrol (case control) yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan jenis penelitian case control

III. METODOLOGI. Gambar 3.1 Lokasi Penelitian WP Bojonagara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja. Poowo, Poowo Barat, Talango, dan Toto Selatan.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) tuberkulosis merupakan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Corynebacterium Diphtheria bersifat toxin-mediated desease yang ditandai dengan

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SPASIAL KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA MANADO TAHUN Arsito Kuncoro*, Afnal Asrifuddin*, Rahayu H. Akili*

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei kuantitatif (Masri Singarimbun, 1989:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei sampai 2 Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalali. Tubcrkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah dikenal sejak dahulu kala,dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Puskesmas Dulalowo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo.. sampai dengan tanggal 25 Desember tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan plesetan dari bahasa medis: diarrhoea. Penyakit diare

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Z 2 α P Q n = d 2

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 4. C. Pembatasan Masalah.. 5. D. Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus...

Transkripsi:

47 BAB IV MF^TODE PENKLITIAN A. Jen is Penelitian Penelitian ini nienggunakan studi korelasi ekologi dengan pendekalan spasial. Studi korelasi ekologi yaitu studi epideiniologi dengan nienggunakan populasi sebagai unit analisis. i^enelitian in; melihat hubungan korelasi antara variabct indepcnden dengan (inibuliiya variabel de[)enden (penyakit) dengan nienggunakan data sckundcr. Menurut English (1996), studi ekologi bcrtujuan untuk menjabarkan secara kuanlitatii" hubungan antara frekucnsi penyakit dengan tingkat eksposure untuk setiap ai^cnr [-Hinyakit. Scdangkan fokus dari analisis keruangan (spasial) adalah telaah tentang lokasi dan persebaran gejala yang terjadi di dalam luang, interaksi,struktur ruang, proses di dalam ruang, makna ruang serta pcrbcdaan antar ruang (F^ahardjo, 2004) B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke empat bulan Mei 2005 sampai dengan minggu I bulan Juli 2005 di Kabupaten Sukabumi. C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi. Karena seluruh kecamatan akan dianalisis maka tidak dilakukan pemilihan sample.

48 I). Sumbcr Data i^cnelitian ini menggunai<an data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, yailli IDinas Kesehatan. Sub.Dinas P2MPL, Biro Pusat Statistik, Dinas Kependudukan Kabupaten Sukabumi, serta Badan Meteorologi dan Geotlsika Wilayah II, dan Lab-SIG I-MIPA UI dengan perincian sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan, Sub.Dinas P2MI*L, Kabupaten Sukabumi: a.lumlah kasus TB paru BTA positil'tahun 2002-2004 b Kchiarga miskin tahun 2002-2004 c. Tenaga medis tahun 2002-2004 d I-asilitas kesehatan mikroskopis tahun2002-2004 2 Biro Pusat Statistik dan Dinas Kep)cndiidukan Kabupaten Sukabumi: Kepadatan penduduk tahun 2002-2004 3 Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah II a Data kelembaban udara tahun 2002-2004 b Data suhu udara tahun 2002-2004 4. Laboratorium Sistim Informasi Geografl FMIPA-UI a. Peta ketinggian Kabupaten Sukabumi b. Peta kerapatanjaringan jalan Kabupaten Sukabumi tahun 2002-2004 L. Pcngolahan Data Pcngolahan data dilakukan dengan mengunakan uji statistik dan analisis spasial. Proses pcngolahan data dimulai dengan memeriksa semua data sekunder yang

49 diperlukan, pemberian kode, penyuntingan data, pembuatan data file, entry data dan kilning data dilanjutkan dengan analisis data. r. Analisis Data Menurut Rahardjo (1996), ada dua konsepsi niengenai analisis keruangan yaitu: tcori niatematis dari proses keruangan dan pola keruangan {spatial pattern). Teori mateniatis dari proses keruangan nienggunakan uji statistik sedangkan pola keruangan (analisis spasial) nierupakan ganibaran persebaran suatu gejala diatas muka bumi yang lajim disajikan dalam bentuk peta atau gambar. Adapun uji statistik mcliputi: 1, Univariat, digunakan untuk mengetahui ganibaran distribusi frekuensi dari angka kejadian TB paru BTA positif dan variabel-variabel indepcnden menurut waktu. 2. Bivariat, untuk menguji korelasi antara variabei-variabel indepcnden dengan kejadian variabel dependen (TB paru BTA positiquntuk mengetahui derajat hubungan dua variabel digunakan korelasi rcgresi, nilai korelasi (r) berkisar dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), bila disertai dengan arahnya nilai antara -1.sampai dengan +1. Nilai r sama dengan 0 menunjukkan tidak adanya hubungan linier, r sama dengan -i menunjukkan hubungan linier negatif sempurna dan r sama dengan + 1 menunjukkan hubungan linier positif sempurna. Menurut Colton kckuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi menjadi 4 area yaitu r = 0,00-0,25 menunjukkan hubungan yang lemah, r = 0,26-0,50 hubungan sedang, r = 0,5 1-0,75 hubungan kuat, r = 0,76 1,00 hubungannya sangat kuat dan sempurna. (Hastono, 2001).

50 3 Multivariat, dilakukan dengan mengluibungkan beberapa variabel indcpenden dengan satu variabel dependen pada waktu bersamaan. Tujuan dari analisis ini untuk mengetaliui: a. variabel indepcnden mana yang paling besar pengaruhnya terliadap variabel dependen; b. apakah variabel indepcnden berhubungan dengan variabel dependen di[x;ngaruhi oleh variabel lain atau tidak. c. [bentuk berhubungan beberapa variabel indepcnden dengan dependen, apakah berhubungan langsung atau pengaruli tidak langsung. U i multivariat dalam penelitian ini nienggunakan analisis rcgresi logistik ganda. yaitu analisis dengan memasukkan seluruh variabel indepcnden yang telah diindentifikasi dalam penelitian secara bersamaan dan dilihat pengaruhnya dengan variabel dependen. Analisis multivariat ini dilakukan untuk mcnjawab hipotesis dan niclihal taktor yang doniinan. Analisis spasiai, sebagai unit analisis spasial dalam penelitian ini adalah jumlah kasus TB paru BTA positif di wilayah Kabupaten Sukabumi. Analisis spasial mencakup proses overlay dari; 1 Jumlah kasus TB paru BTA positif di wilayah Kabupaten Sukabumi menurut tingkat kecamatan. 2 Jumlah kasus TB paru BTA positif di wilayah Kabupaten Sukabumi menurut bentuk permukaan bumi (ketinggian). 3. Jumlah kasus TB paru BTA positif menurut tingkat kepadatan penduduk. 4. Jumlah kasus TB paru BTA positif menurut keluarga miskin.

51 5. Jumlah kasus TIB pam BTA positif menurut kondisi unit-unit pelayanan kesehatan. 6. Kcrapatan jaringan jalan ke puskesmas di setiap kecamatan Kabupaten Sukabumi. 7. Wilayah kerawanan jumlah kasus TB paru BTA positif di wilayah Kabupaten Sukabumi dari tahun 2002-2004. G. Penyajian Data Data yang telah bcrhasil dikumpulkan, diolah dengan nienggunakan program komputer SPSS dan Sistem Informasi Geografls (SIG) yang ada di laboratorium komputer Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik dan gambar peta.