LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : TAHUN : SERI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 1 TAHUN 1996 T E N T A N G

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

Gambar 9 Peta Penutupan Lahan

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

A. Gambaran Umum Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

D A F T A R I S I Halaman

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Indramayu Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

DAFTAR ISI PENGANTAR

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

KATA PENGANTAR. Lumajang, 20 Maret 2015 WAKIL BUPATI LUMAJANG. ttd. Drs. H. A S A T, M Ag. Laporan Kinerja Kabupaten Lumajang Tahun 2014 i

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

IV. PENETAPAN WILAYAH CAKUPAN INDEKS UNTUK PENERAPAN ASURANSI IKLIM

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

VIII. SIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

4.1. Permasalahan Pembangunan

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN BADUNG

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

BAB IV GAMBARAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah.

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU Jln. Mayjen. Sutoyo No. 1 E Indramayu 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2018 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Indramayu disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan ini merupakan upaya Pemerintah Daerah untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2018, hal ini sebagai konsistensi komitmen untuk menciptakan Pemerintah Daerah terhadap transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik, sekaligus merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja pemerintah untuk dapat mengukur keberhasilan atas kepemimpinan kepala daerah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi Kabupaten Indramayu yaitu mewujudkan masyarakat Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera (REMAJA) sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu Tahun 2016 2021. Visi-misi mewujudkan masyarakat Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera Serta Terciptanya Keunggulan Daerah (Remaja i

Tiga), sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 2021. Kami sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang masih dirasakan khususnya belum meratanya pembangunan disemua wilayah dan belum terakomodirnya keinginan-keinginan masyarakat secara utuh selama proses pembangunan di tahun 2018. Ucapan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas kerjasama serta dukungannya. Kami berharap agar upaya-upaya pembangunan yang telah kita lakukan, berguna dan bermanfaat bagi kemajuan dan masyarakat. Aamiin. Indramayu, Maret 2019 BUPATI INDRAMAYU Drs. H. SUPENDI, M.Si ii kesejahteraan

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..... 1 1.2 Isu strategis Kabupaten Indramayu.... 4 1.3 Bidang Kewenangan.... 6 1.4 Gambaran Umum Daerah... 8 1.4.1 Kondisi Geografis Daerah... 8 1.4.2 Gambaran Umum Demografis... 15 1.4.3 Indeks Pembangunan Manusia... 27 1.4.4 Kondisi Ekonomi...... 31 1.4.5 Susunan, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 37 1.5 BAB II BAB III 1 Sistematika Penulisan... PERENCANAAN KINERJA 59 62 2.1. Visi. 62 2.2 Misi... 63 2.3 Tujuan dan Sasaran Organisasi 64 2.4 Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja. 66 2.5 Arah Kebijakan Daerah.. 71 2.6 Perjanjian Kinerja. 72 2.7 Pengukuran Kinerja. 76 AKUNTABILITAS KINERJA 77 3.1 Capaian Kinerja... 78 3.2 Pengukuran Analisis dan Evaluasai Kinerja 3.2.1 3.2.2 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2018.... 78 Perbandingan Capaian Kinerja 83 iii

3.2.3 BAB IV Analisis / Penjelasan capaian Kinerja... 87 3.2.4 Permasalahan Dan Solusi... 154 3.2.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.. 160 PENUTUP.. 179 LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja 2. Keputusan Bupati Indramayu Nomor 130/Kep.74.2-Bappeda/2017 tentang Penetapan Perubahan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu 3, iv

DAFTAR TABEL Halaman Tabel. 3.1.1.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Indramayu tahun 2018... 78 Tabel. 3.2.2.1 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016, Tahun 2018 dan Capaian Terhadap RPJMD Tahun 2018... 83 Tabel. 3.2.2.2 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016, 2017, dan 2018... 85 Tabel. 3.2.4.1 Solusi Permasalahan... 156 Tabel. 3.2.6.1 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... 160 v

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) merupakan salah satu prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Fungsi pemerintahan tersebut akan dapat terselenggara dengan baik apabila terwujudnya good governance. Salah satu pilar good governance adalah akuntabilitas. Akuntabilitas yang berarti pelaksanaan program dan kegiatan harus dapat diukur secara kuantitatif dan dapat dimanfaatkan keberadaannya oleh masyarakat secara umum. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjelaskan bahwa Pelaporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Indramayu adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja 1

Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam pelaksanaan setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan. Dalam perspektif yang lain Pelaporan Kinerja merupakan alat kendali, penilai kinerja secara kuantitatif dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah dalam rangka menuju perwujudan pertanggungjawaban Good Governance, Pemerintah Kabupaten atau sebagai Indramayu media terhadap masyarakat Kabupaten Indramayu. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2018 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) di Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tersebut Bupati menyusun Laporan Kinerja Tahunan Pemerintahan Kabupaten dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencaanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir, sebagai perwujudan dalam rangka memenuhi kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas 2

yang memadai. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka Laporan Kinerja berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2016 2021, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Indramayu Tahun 2018 serta memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD Tahun 2016 2021 sebagai pelaksanaan sasaran program dan kegiatan tahun 2018, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Indramayu yang merupakan laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Bupati kepada Gubernur Jawa Barat, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencaanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2018 dengan berdasarkan RPJMD Tahun 2016 2021. 3

1.2 Issue Strategis Kabupaten Indramayu Penyusunan laporan kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2018 ini tidak lepas dari aspek strategis serta issue strategis pemerintah Kabupaten Indramayu pada tahun 2018. Adapun issue strategis pemerintah Kabupaten Indramayu selama tahun 2018 yaitu : a. Pengamalan kehidupan yang religius dalam masyarakat. b. Mutu dan aksesibilitas pendidikan. c. Kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. d. Peran serta pemuda dalam pembangunan. e. Prestasi olah raga. f. Pelestarian nilai-nilai adat dan budaya daerah. g. Kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan. h. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk. i. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. j. Kebencanaan. k. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas calon tenaga kerja. l. Aksesibilitas sumber-sumber perekonomian terhadap seluruh masyarakat. m. Perkembangan usaha dan industri skala mikro, kecil, dan menengah berbahan baku lokal. n. Optimalisasi produksi hasil pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan perkebunan. o. Kualitas, kuantitas, dan cakupan pelayanan infrastruktur dalam peningkatan pelayanan publik (jalan kabupaten, poros desa, jembatan, irigasi, air bersih, air limbah, drainase, listrik, persampahan dan bangunan pelayanan pada masyarakat/kantor SKPD). p. Kualitas IPAL di sentra industri kecil. q. Kualitas lingkungan hidup wilayah permukiman pesisir. r. Pengembangan kawasan industri dalam antisipasi pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dampak pembangunan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) serta pemerataan pengembangan di wilayah Indramayu bagian barat, timur dan selatan. 4

s. Penguatan dan pengembangan pelaku wirausaha di daerah. t. Optimalisasi potensi daerah untuk meningkatkan daya saing. u. Penguatan usaha berbahan baku lokal. v. Membangun, menguatkan dan meningkatkan kualitas Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW). w. Penataan dan peningkatan efektivitas kelembagaan dan tata kerja. x. Penataan dan penguatan sumberdaya aparatur. y. Penataan aspek legal serta penegakan implementasi Peraturan Daerah. z. Penegakan keamanan dan ketertiban umum. aa. Memperkuat dan mewujudkan pelayanan prima terhadap seluruh urusan dan aspek pembangunan. bb. Optimalisasi Penyelenggaraan Penataan Daerah berdasarkan pada Desain Besar Penataan Daerah serta Kajian Penataan Daerah Otonom di Provinsi Jawa Barat. cc. Sinergitas pembangunan desa dan kabupaten. dd. Penguatan administrasi, pelayanan, pembangunan dan keuangan desa. ee. Peningkatan pemanfaatan potensi desa sebagai sumber perekonomian masyarakat dan pendapatan desa. ff. Penguatan kelembagaan ekonomi desa. gg. Optimalisasi fungsi dan peran BUMDesa. hh. Pengentasan penduduk miskin. ii. Intensifikasi serta ekstensifikasi sumber dan nilai Pendapatan Asli Daerah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2017 mengacu kepada : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 5

5. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu Tahun 2016 2021; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu; 10. Keputusan Bupati Indramayu Nomor 130.04.05/Kep.74.2-Bappeda/2017 tentang Penetapan Perubahan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu; 1.3 Bidang Kewenangan Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 11 bahwa urusan pemerintahan wajib terdiri dari urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar; Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu : a. Pendididkan; b. Kesehatan; 6

c. Pekerjaan umum dan penataan ruang; d. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. Keamanan, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; f. Sosial; Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu : a. tenaga kerja; b. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. pangan; d. pertanahan; e. lingkungan hidup; f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan masyarakat dan desa; h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana; i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika; k. penanaman modal; m. kepemudaan dan olah raga; n. statistik; o. persandian; p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan r. kearsipan. Sedangkan urusan pemerintahan Pilihan meliputi : a. kelautan dan perikanan; b. pariwisata; c. pertanian; d. kehutanan; e. energi dan sumber daya mineral; f. perdagangan; g. perindustrian; dan 7

h. transmigrasi. 1.4 Gambaran Umum Daerah 1.4. 1 Kondisi Geografis Daerah Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah di Lingkungan Provinsi Jawa Barat. Gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut: a. Secara geoastronomi terletak pada posisi 107º 51' sampai dengan 108º 32' Bujur Timur dan 06º 13' sampai dengan 06º 40' Lintang Selatan. b. Secara geopolitik terletak pada jarak 207 Km ke arah Timur dari Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan 180 Km ke arah Timur Laut dari Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi. c. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), secara geoekonomi Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang mengemban fungsi sebagai lumbung pangan nasional dan pusat pengolahan migas. d. Kabupaten Indramayu secara geostrategis terletak di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) sebagai simpul strategis transportasi yang berperan sangat dinamis di Pulau Jawa dan Nasional melayani aktivitas lintas provinsi. Batas-batas wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Indramayu sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon Sebelah Barat : Kabupaten Subang Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon 8

Gambar 1 : Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Indramayu Sumber : Bappeda Kabupaten Indramayu, 2018 Wilayah Kabupaten Indramayu seluas 209.942 Ha, dengan panjang garis pantai 147 Km membentang sepanjang pantai utara melewati 11 (sebelas) Kecamatan yaitu Sukra, Patrol, Kandanghaur, Losarang, Pasekan, Cantigi, Indramayu, Balongan, Juntinyuat, Karangampel dan Krangkeng (Sumber: Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2031). Penggunaan lahan (land used) berdasarkan identifikasi lahan di Kabupaten Indramayu sebagai berikut: Tabel 1.1 Pengunaan Lahan Kabupaten Indramayu NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) (%) 1. Industri 1.011,54 0,48 2. Perkebunan 8.949,88 4,26 3. Hutan 30.854,33 14,70 4. Permukiman 21.067,94 10,03 9

NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) (%) 5. Sawah 117.406,62 55,92 6. Tanah Kosong 150,77 0,10 7. Kolam 395,38 0,18 8. Tambak 26.980,29 12,86 9. Tambang 39,20 0,002 10. Lain-Lain 3.086,05 1,47 209.942 100 JUMLAH Sumber: Hasil Analisa Peta Citra, Bappeda Kabupaten Indramayu, 2018 Wilayah Kabupaten Indramayu mencakup beberapa pulau kecil dan wilayah perairan laut. Wilayah daratan didominasi oleh lahan sawah sebesar 55,92% dari total luas lahan. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Indramayu merupakan daerah pertanian (agraris) dan menjadi alasan pemerintah pusat menentukan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional. Selain sebagai daerah pertanian, sektor perikanan dan kelautan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Indramayu. Pengolahan lahan berupa tambak untuk memproduksi ikan seluas 12,86% menjadi mata pencaharian pokok di beberapa wilayah pantai. Luas permukiman hanya sebesar 10,03% dari total luas wilayah, sementara luas hutan sebesar 14,70%, perkebunan sebesar 4,26%, industri sebesar 0,48%, kolam sebesar 0,18%, tanah kosong sebesar 0,10%, tambang sebesar 0,002% dan lain-lain 1.4.1.1 sebesar 1,47%. Infrastruktur 1.4.1.1.1 Sumber Daya Air dan Irigasi Sumber daya air meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Air tanah terdiri dari tanah bebas dan air tanah tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mangsetan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas, Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk, Prawiro 10

Kepolo, Prawiro Darung, Gebang Sawit, Glayem, Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis dan Kumpulkuista. Selain DAS, kebutuhan air bersumber dari: Bendung Rentang yang berada di Sungai Cimanuk mengairi daerah irigasi rentang melalui saluran induk Cipelang dan Sindopraja seluas 66.621 ha. Bendung Salamdarma yang berada di Sungai Cipunegara melalui saluran induk Bugis seluas 24.504 ha. Waduk Cipancuh yang mengaliri daerah irigasi Cipancuh seluas 6.391 ha. Bendung Sumurwatu yang berada di Sungai Cipanas mengaliri daerah irigasi Cipanas seluas 2.855 ha. Bendung HBM (Hollandsche Beton Maatschappij) yang berada di Sungai Cipanas mengaliri daerah irigasi Cipanas II seluas 3.263 ha. Waduk Situbolang mengaliri daerah Situbolang seluas 365 ha. Bendung Cibolerang yang berada di Sungai Cibolerang mengaliri daerah irigasi Cibolerang seluas 325 ha. Bendung Cipondoh mengaliri daerah irigasi Cipondoh seluas 698 ha. Bendung Lebiah mengaliri daerah irigas Lebiah seluas 271 ha. Bendung Sumbermas mengairi daerah irigasi Sumbermas seluas 382 ha. Bendung Niwo mengaliri irigasi Niwo seluas 173 ha. Bendung Sangkep mengaliri daerah irigasi Sangkep seluas 98 ha. Bendung Lalangan mengairi daerah irigasi Pedati seluas 1499 ha. Bendung Cipapan mengairi daerah irigasi Cipapan seluas 240 ha. Bendung Legeh mengairi daerah irigasi Legeh seluas 408 ha. Pompanisasi mengairi daerah irigasi pompanisasi seluas 318 ha. 1.4.1.1.2 Jalan Penghubung Panjang jalan di Kabupaten Indramayu bersumber dari Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Indramayu Tahun 2017 sebagai berikut: 11

Jalan nasional sepanjang 144.690 Km Jalan propinsi sepanjang 157,490 Km Jalan kabupaten sepanjang 825.836 Km Kondisi jalan kabupaten: Kondisi baik : 522.352 Km (63,25%) Kondisi sedang : 155.202 Km (18,79%) Kondisi rusak ringan : 84.862 Km (10,28%) Kondisi rusak berat : 63.42 Km (7,86%) Jenis permukaan jalan kabupaten : Permukaan beton : 309,101 Km (37,43%) Permukaan hotmix : 416,03 Km (50,38%) Permukaan beton+hotmix : 38,95 Km (4,72%) Permukaan Burda : 52,945 Km (6,41%) Permukaan Sirtu : 6,11 Km (0,74%) Permukaan Tanah : 2,7 Km (0,33%) 1.4.1.1.3 Jembatan Panjang jembatan kabupaten bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Indramayu dengan panjang jembatan 4.520,20 M sebanyak 355 Unit, dengan kondisi jembatan : Kondisi baik : 3.183,24 m sebanyak 250 unit (70,42%) Kondisi rusak sedang : 1.107,77 m sebanyak 87 unit Kondisi rusak ringan 1.4.1.2 (24,51%) : 229,19 m sebanyak 18 unit (5,07%) Transportasi 1.4.1.2.1 Transportasi Darat Pelayanan transportasi darat melalui Terminal Angkutan Umum berada di 6 (enam) titik yaitu : Terminal Indramayu (tipe B), Terminal Sindang (tipe C), Terminal Jatibarang (tipe C/lintas), Terminal Karangampel (tipe C), Terminal Patrol (tipe C), 12

Terminal Haurgeulis (tipe C), dan Jumlah jaringan trayek sebanyak 1.139 Unit yang terdiri : Bus Besar Trayek AKAP sebanyak 1 Unit; Bus Besar Trayek AKDP sebanyak 32 Unit; Bus Kecil Trayek AKDP sebanyak 283 Unit; Trayek Dalam Kabupaten Indramayu sebanyak 823 Unit. Pelayanan transportasi darat melalui stasiun kereta api melalui Staisun Haurgeulis, Cilegeh, Terisi, Kedokan Gabus, Telagasari, Jatibarang dan Kertasemaya. 1.4.1.2.2 Transportasi Laut Transportasi laut masih terbatas pada angkutan niaga dan perikanan. Tercatat sebanyak 4.104 unit kapal terdiri dari 3.335 kapal nelayan dan 769 kapal niaga berlabuh di Kabupaten Indramayu. 1.4.1.3 Pertambangan dan Energi PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan beroperasi sejak tahun 1994 berlokasi di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu yang memasok kebutuhan produk unggulan BBM seperti Premium, Solar, Minyak Tanah, dan BBK seperti Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina DEX, LPG dan Propylene serta gas ke DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. 1.4.1.4 Tenaga Listrik Penyediaan tenaga listrik dilakukan oleh PT PLN (Persero) melalui 3 (tiga) Gardu Induk yaitu UPJ Jatibarang, UPJ Indramayu, dan UPJ Haurgeulis yang melayani kebutuhan listrik untuk seluruh masyarakat dan berbagai sektor usaha dan jasa dengan total kebutuhan listrik JTM sepanjang 1.068.203 Kms; JTR sepanjang 1.092.213 Kms; Gardu 50 KVA sebanyak 30 unit dan total konsumen yang menerima aliran listrik SR/IR sebanyak 315.950 pelanggan. Pelayanan kapasitas Gardu Induk sebesar 2 x 60 MVA dan seluruh gardu induk serta penyulang yang ada di Kabupaten Indramayu sudah interkoneksi. 13

Dalam perkembangan rangka peningkatan kawasan industri pelayanan Losarang dan untuk mendukung Sukra direncanakan pembangunan Gardu Induk Cikedung dengan kapasitas 1 x 60 MVA. Sedangkan untuk membantu kebutuhan energi listrik nasional (10.000 Mwatt) telah dibangun PLTU (Pembangkit Lisrtrik Tenaga Uap) yang berlokasi di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra sebesar 3 x 330 Mwatt, dan Pembangunan PLTU 2 x 1000 MW di Kecamatan Patrol dan Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu yang merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. 1.4.1.5 Telekomunikasi Kapasitas dan jaringan telekomunikasi yang masuk di Kabupaten Indramayu berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu : a. Kapasitas sentral sebanyak 10.00 SST; b. Kapasitas terpasang sebanyak 7000 SST; c. Kapasitas terpakai sebanyak 7000 SST; d. Pelanggan sebanyak 4600 SST; e. Warnet sebanyak 700 SST; f. Rumah tangga berlangganan telepon sebanyak 4.000 RT; g. Penduduk menggunakan HP/telepon sebanyak 800.000 Orang; h. Jaringan telepon genggam sebanyak 10 Unit; i. Jaringan telepon sebanyak 10 Unit;. j. Stasiun Radio sebanyak 11 Unit Adapun media informasi dan elektronik yang masuk Kab. Indramayu : a. Surat kabar lokal sebanyak 4 buah; b. Surat kabar nasional sebanyak 4 buah; c. Televisi lokal sebanyak 5 channel; 14

d. Televisi nasional sebanyak 10 channel; e. Radio lokal sebanyak 11 channel. Sedangkan sistem informasi yang dikelola daerah sebanyak 8 unit sistem informasi manajemen daerah dan 63 unit website daerah 1.4.2 Gambaran Umum Demografis 1.4.2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk tahun 2018 tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu sebanyak 1,855,458 Jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 933,453 jiwa dan penduduk perempuan 922,005 jiwa. Komposisi penduduk Kabupaten Indramayu menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Indramayu Tahun 2018 NO KECAMATAN LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 2 3 4 5 46,704 33,777 29,563 20,520 24,393 15,309 19,126 32,518 34,520 34,539 44,149 32,134 39,244 23,277 59,060 29,057 45,454 32,905 29,737 20,709 24,652 15,111 18,844 32,118 33,632 34,078 43,789 32,126 39,006 23,310 58,616 28,474 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 HAURGEULIS KROYA GABUSWETAN CIKEDUNG LELEA BANGODUA WIDASARI KERTASEMAYA KRANGKENG KARANGAMPEL JUNTINYUAT SLIYEG JATIBARANG BALONGAN INDRAMAYU SINDANG 92,158 66,682 59,300 41,229 49,045 30,420 37,970 64,636 68,152 68,617 87,938 64,260 78,250 46,587 117,676 57,531 15

NO 1 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 KECAMATAN 2 CANTIGI LOHBENER ARAHAN LOSARANG KANDANGHAUR BONGAS ANJATAN SUKRA GANTAR TERISI SUKAGUMIWANG KEDOKANBUNDER PASEKAN TUKDANA PATROL JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN 3 4 15,787 15,333 29,889 29,459 18,881 18,559 28,474 28,081 48,317 46,653 26,020 26,140 44,377 43,948 25,173 25,231 31,647 30,806 29,189 28,522 18,552 18,639 25,468 25,002 14,237 13,470 28,962 29,264 30,590 30,337 933,453 922,005 JUMLAH 5 31,120 59,348 37,440 56,555 94,970 52,160 88,325 50,404 62,453 57,711 37,191 50,470 27,707 58,226 60,927 1,855,458 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu, 2018 1.4.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2016 sebanyak 1,033%. Dihitung mulai dari jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak 1.772.574 Jiwa dibandingkan jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 1.830.614 Jiwa, laju pertumbuhan penduduk tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.3 Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Indramayu Tahun 2016 NO (1) 1 2 KECAMATAN (2) Haurgeulis Kroya TAHUN 2011 (3) 0.87 TAHUN 2013 (4) 0.57 TAHUN 2015 (5) 0.71 1.03 0.66 0.45 16

NO (1) 3 KECAMATAN (2) Gabuswetan TAHUN 2011 (3) 0.63 TAHUN 2013 (4) 0.42 TAHUN 2015 (5) 0.51 4 Cikedung 0.51 0.35 0.42 5 Lelea 0.27 0.21 0.60 6 Bangodua 0.60 0.40 0.52 7 Widasari 0.28 0.22 0.45 8 Kertasemaya 1.09 0.69 0.51 9 Krangkeng 0.19 0.18 0.53 10 Karangampel 0.38 0.28 0.69 11 Juntinyuat 0.01 0.12 0.65 12 Sliyeg 0.29 0.22 0.55 13 Jatibarang 0.07 0.10 0.59 14 Balongan 1.17 0.74 0.59 15 Indramayu 2.12 1.29 0.84 16 Sindang 1.00 0.64 0.57 17 Cantigi 1.05 0.93 0.50 18 Lohbener 1.97 1.20 0.57 19 Arahan 2.08 1.27 0.76 20 Losarang 1.01 0.04 0.56 21 Kandanghaur 0.82 0.54 0.53 22 Bongas 0.88 0.56 0.42 23 Anjatan 0.09 0.11 0.56 24 Sukra 0.40 0.29 0.46 25 Gantar 2.79 1.68 0.47 26 Terisi 0.85 0.55 0.63 27 Sukagumiwang 2.31 1.39 0.47 28 Kedokanbunder 0.04 0.08 0.65 29 Pasekan 1.05 0.66 0.66 30 Tukdana 0.46 0.32 0.52 31 Patrol 1.48 0.92 0.72 0.72 0.41 0,58 Kabupaten Indramayu Sumber : BPS Indramayu, 2017 17

1.4.2.3 Kepadatan Penduduk Menurut kepadatan penduduk yang terekam pada Sistem Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu, Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan Indramayu sebesar 2272.61 Jumlah Penduduk/Luas Wilayah sedangkan kepadatan penduduk yang terendah Kecamatan Gantar yaitu 324.97 Jumlah Penduduk/Luas Wilayah kepadatan penduduk tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.4 Kepadatan Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2018 No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Kecamatan 2 HAURGEULIS KROYA GABUSWETAN CIKEDUNG LELEA BANGODUA WIDASARI KERTASEMAYA KRANGKENG KARANGAMPEL JUNTINYUAT SLIYEG JATIBARANG BALONGAN INDRAMAYU SINDANG CANTIGI LOHBENER ARAHAN LOSARANG KANDANGHAUR BONGAS ANJATAN SUKRA GANTAR TERISI Jumlah Penduduk 3 92 158. 66 682. 59 300. 41 229. 49 045. 30 420. 37 970. 64 636. 68 152. 68 617. 87 938. 64 260. 78 250. 46 587. 117 676. 57 531. 31 120. 59 348. 37 440. 56 555. 94 970. 52 160. 88 325. 50 404. 62 453. 57 711. Luas Wilayah (KM²) 4 64.46 135.55 77.44 113.78 60.83 47.89 40.07 39.53 73.93 30.80 54.14 55.06 43.10 37.74 51.78 34.68 83.32 37.95 33.99 111.61 85.07 48.74 85.52 44.50 172.03 177.59 Kepadatan Penduduk 5 1429.69 491.94 765.75 362.36 806.26 635.21 947.59 1635.11 921.84 2227.82 1624.27 1167.09 1815.55 1234.42 2272.61 1658.91 373.50 1563.85 1101.50 506.72 1116.37 1070.17 1032.80 1132.67 363.04 324.97 18

No Kecamatan 1 27 28 29 30 31 2 SUKAGUMIWANG KEDOKANBUNDER PASEKAN TUKDANA PATROL Jumlah Jumlah Penduduk 3 37 191. 50 470. 27 707. 58 226. 60 927. 1855 458. Luas Wilayah (KM²) 4 33.02 31.70 76.78 73.76 43.06 2 099.42 Kepadatan Penduduk 5 1126.32 1592.11 360.86 789.40 1414.93 883.80 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu, 2018 1.4.2.4 Kelompok Usia Penduduk Kelompok usia penduduk Kabupaten Indramayu lebih banyak pada usia 35-39 tahun sebanyak 166.362 jiwa sedangkan kelompok usia terendah pada usia lebih dari 75 tahun yaitu 24.104 jiwa, kelompok usia penduduk tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.5 Kelompok Usia Kabupaten Indramayu Tahun 2018 No Kelompok Umur Pria Wanita Jumlah 1 1 2 0-4 3 48 333. 4 45 348. 5 93 681. 2 5-9 79 347. 74 408. 153 755. 3 10-14 75 770. 72 119. 147 889. 4 15-19 82 385. 78 013. 160 398. 5 20-24 84 740. 78 792. 163 532. 6 25-29 79 430. 72 673. 152 103. 7 30-34 73 845. 71 548. 145 393. 8 35-39 78 291. 88 071. 166 362. 19

No Kelompok Umur 1 9 2 40-44 3 72 645. 4 81 773. 5 154 418. 10 45-49 68 480. 68 283. 136 763. 11 50-54 55 041. 57 091. 112 132. 12 55-59 46 826. 47 257. 94 083. 13 60-64 35 847. 35 539. 71 386. 14 65-69 26 890. 23 858. 50 748. 15 70-74 13 833. 14 878. 28 711. 16 >=75 11 750. 12 354. 24 104. 933 453. 922 005. 1855 458. Jumlah Pria Wanita Jumlah Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu, 2018 Grafik 1.1 Penduduk Menurut Kelompok Usia 1.4.2.5 Penduduk menurut latar belakang pendidikan Jumlah penduduk menurut latar belakang pendidikan yang terbanyak adalah penduduk yang berpendidikan tamat SD sebanyak 682,073 jiwa, sedangkan penduduk yang berpendidikan S1 sebanyak 12,804 jiwa, selengkapnya jumlah penduduk menurut latar belakang pendidik dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 20

Tabel 1.6 Penduduk Menurut Latar Belakang Pendidikan Tahun 2018 NO KECAMATAN BLM SEKOLA H BLM TAMAT SD TAMAT SD SLTP SLTA D3 D4/S1 S2 S3 JUMLAH 01 HAURGEULIS 22,804 9,170 33,262 13,653 11,251 148 460 1,311 88 92,158 02 KROYA 15,588 6,394 30,497 8,573 4,741 63 235 553 37 66,682 03 GABUSWETAN 13,178 6,296 23,582 9,235 5,930 79 277 689 33 59,300 04 CIKEDUNG 9,906 2,912 17,204 6,324 3,908 73 219 656 25 41,229 05 LELEA 10,329 4,602 20,009 7,294 4,559 97 245 1,871 37 49,045 06 BANGODUA 6,632 3,823 11,999 4,622 2,845 46 135 300 18 30,420 07 WIDASARI 6,908 3,775 13,694 6,580 5,957 56 265 701 33 37,970 08 KERTASEMAYA 14,229 4,409 22,216 12,135 9,911 103 378 1,196 54 64,636 09 KRANGKENG 15,866 7,047 25,337 11,640 6,492 108 227 1,377 51 68,152 10 KARANGAMPEL 12,821 6,285 23,662 11,463 11,826 162 586 1,724 83 68,617 11 JUNTINYUAT 21,117 7,887 33,617 13,904 8,648 122 466 2,104 56 87,938 12 SLIYEG 24,315 7,017 15,453 9,844 6,173 153 288 880 132 64,260 13 JATIBARANG 14,562 7,345 25,881 13,249 14,145 237 777 1,926 123 78,250 14 BALONGAN 11,126 4,015 15,893 8,044 6,044 62 389 970 44 46,587 15 INDRAMAYU 23,208 9,801 33,979 15,883 24,629 729 2,449 6,435 547 117,676 16 SINDANG 14,349 4,529 19,113 7,292 9,038 161 802 2,113 133 57,531 17 CANTIGI 8,831 3,390 12,935 3,780 1,890 27 57 190 20 31,120 18 LOHBENER 14,316 4,882 20,221 9,648 8,366 126 485 1,270 32 59,348 19 ARAHAN 8,353 4,767 16,379 4,746 2,654 42 137 347 15 37,440 21

N O KECAMATAN BLM SEKOL AH BLM TAMA T SD TAMA T SD SLTP SLTA D3 D4/S1 S2 S3 JUMLAH 20 LOSARANG 16,161 3,619 20,937 7,873 6,379 71 360 1,125 29 56,555 21 KANDANGHAUR 22,416 9,095 36,487 13,354 11,173 149 637 1,567 89 94,970 22 BONGAS 18,738 6,736 14,521 6,518 4,755 40 236 578 38 52,160 23 ANJATAN 17,832 8,692 36,062 14,727 9,397 59 481 1,037 36 88,325 24 SUKRA 12,017 3,854 21,012 7,425 5,175 32 258 597 32 50,404 25 GANTAR 13,849 4,098 29,669 8,897 4,874 74 286 674 31 62,453 26 TERISI 11,819 3,511 26,641 8,122 5,348 71 347 1,819 31 57,711 27 SUKAGUMIWANG 7,003 3,005 16,228 6,395 3,825 41 156 520 16 37,191 28 KEDOKANBUNDER 10,359 6,049 18,278 8,143 6,537 56 292 727 28 50,470 29 PASEKAN 6,807 3,006 11,966 2,907 2,469 41 162 326 22 27,707 30 TUKDANA 28,503 5,343 10,820 7,000 5,155 97 337 932 37 58,226 31 PATROL 12,598 5,584 24,519 9,287 7,688 85 375 756 33 60,927 446,540 170,938 682,073 278,557 221,782 12,804 37,271 1,983 1,855,458 JUMLAH 1.4.2.6 3,410 Penduduk Menurut Penganut Agama Penduduk Kabupaten Indramayu sebanyak 1,855,458 jiwa terdiri dari penduduk yang memeluk agama Islam sebanyak 1.849.224 jiwa, Khatolik sebanyak 4,444 jiwa, Protestan sebanyak 1.309 jiwa, Hindu sebanyak 80 jiwa, Budha sebanyak 298 jiwa, dan Konghucu sebanyak 34 jiwa, aliran kepercayaan lainnya sebanyak 69 jiwa, penduduk menurut penganut agama dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 22

Tabel 1.7 Penduduk Menurut Penganut Agama Tahun 2018 NO KECAMATAN ISLAM KATHO LIK PROTE STAN HINDU BUD HA KONG HUCH U ALIRAN KEPERCA YAAN JUMLAH 01 HAURGEULIS 91,354 718 60 0 20 5 1 92,158 02 KROYA 66,335 328 13 0 6 0 0 66,682 03 GABUSWETAN 59,197 87 5 0 8 0 3 59,300 04 CIKEDUNG 41,199 19 3 0 3 0 5 41,229 05 LELEA 48,958 31 51 0 2 0 3 49,045 06 BANGODUA 30,409 10 0 0 0 0 1 30,420 07 WIDASARI 37,929 24 14 3 0 0 0 37,970 08 KERTASEMAYA 64,574 58 1 0 2 0 1 64,636 09 KRANGKENG 68,087 58 6 0 0 0 1 68,152 10 KARANGAMPEL 68,544 39 22 0 12 0 0 68,617 11 JUNTINYUAT 87,885 50 3 0 0 0 0 87,938 12 SLIYEG 64,219 29 5 0 2 4 1 64,260 13 JATIBARANG 76,900 887 359 9 95 0 0 78,250 14 BALONGAN 46,566 16 0 4 1 0 0 46,587 15 INDRAMAYU 116,322 912 355 38 41 7 1 117,676 16 SINDANG 57,476 29 18 5 3 0 0 57,531 17 CANTIGI 31,120 0 0 0 0 0 0 31,120 18 LOHBENER 59,261 47 16 2 13 7 2 59,348 19 ARAHAN 37,439 1 0 0 0 0 0 37,440 20 LOSARANG 56,230 210 92 9 12 0 2 56,555 21 KANDANGHAUR 94,429 396 121 0 24 0 0 94,970 22 BONGAS 52,126 19 13 1 1 0 0 52,160 23 ANJATAN 88,074 196 22 3 10 1 19 88,325 24 SUKRA 50,319 64 13 1 7 0 0 50,404 25 GANTAR 62,419 24 2 4 2 0 2 62,453 26 TERISI 57,620 38 34 0 7 2 10 57,711 27 SUKAGUMIWANG 37,187 1 0 0 2 0 1 37,191 28 KEDOKANBUNDER 50,451 13 0 0 3 0 3 50,470 29 PASEKAN 27,652 2 52 1 0 0 0 27,707 30 TUKDANA 58,205 19 1 0 0 0 1 58,226 31 PATROL 60,738 119 28 0 22 8 12 1.849.224 4,444 1.309 JUMLAH 80 298 34 69 60,927 1,855,458 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu, 2018 23

1.4.2.7 Ketenagakerjaan Jumlah penduduk angkatan kerja tahun 2017 sebanyak 816.531 orang dari jumlah penduduk usia kerja sebanyak 1.289.229 orang atau 63,33% angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Sedangkan jumlah penduduk bukan angkatan kerja pada tahun 2017 sebanyak 472.698 orang dari jumlah penduduk usia kerja sebanyak 1.289.229 orang atau 36,66% bukan angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, sebagai gambaran perkembangan penduduk usia kerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.8 Perkembangan Penduduk Usia Kerja (+15 Th) Kabupaten Indramayu Tahun 2015-2017 Usia Kerja Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan 2015 2016 2017 (2) (3) (4) Angkatan Kerja 766.583 740.199 816.531 Bukan Angkatan Kerja 484.961 524.639 472.698 1.251.544 1.264.838 1.289.229 61.25 58.52 63.33 (1) Penduduk Usia Kerja % Angkatan Kerja Terhadap Penduduk Usia Kerja Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, 2018 1.4.2.8 Sektor Penyerapan Tenaga Kerja Penyerapan tenaga kerja yang terbanyak dari sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, perburuan dan perikanan sebanyak 262.703 orang atau 35,21% angkatan kerja sektor pertanian, kehutanan, perburuan, perkebunan dan perikanan, sedangkan lapangan usaha yang paling kecil menyerap tenaga kerja adalah industri pengolahan sebanyak 44.561 orang 24

atau 5,97% angkatan kerja sektor industri pengolahan. Sebagai gambaran perkembangan sektor penyerapan tenaga kerja dari lapangan usaha Kabupaten Indramayu tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.9 Sektor Penyerapan Tenaga Kerja dari Lapangan Usaha Kabupaten Indramayu Tahun 2015-2017 1. SEKTOR 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) 286.341 233.269 262.703 (40,61) (34,45) (35,21) 28.110 40.349 44.561 (3,99) (5,96) (5,97) 194.114 198.837 217.481 (14,70) (29,36) (29,15) 103.647 93,973 101,883 (14,70) (13,88) (13,65) 92.968 110.773 119.392 (13,18) (16,36) (16,00) 705.180 677.201 746.020 Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 2. Indutri Pengolahan 3. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel 4. Jasa Kemasyarakatan 5. Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, Listrik, Gas & Air, Bangunan, Angkutan Pergudangan, dan Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan) JUMLAH Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, 2018 1.4.2.9 Angka Kemiskinan Angka kemiskinan Kabupaten Indramayu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 terus mengalami penurunan meskipun laju penurunannya melambat. Sebagaimana digambarkan oleh data yang bersumber dari BPS bahwa jumlah penduduk miskin tahun 2017 sebanyak 25

233.380 orang dengan tingkat kemiskinan 13,67%, untuk lebih jelasnya diuraikan pada perkembangan jumlah penduduk miskin dan tingkat kemiskinan. 1.4.2.9.1 Jumlah Penduduk Miskin Berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu jumlah penduduk miskin tahun 2015 sebanyak 253.120 penduduk miskin sedangkan tahun 2017 sebanyak 233.380 penduduk miskin, sebagai gambaran perkembangan antar waktu jumlah penduduk miskin dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 1.2 Perkembangan Antar Waktu Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Indramayu Tahun 2015-2017 255000 250000 245000 240000 235000 230000 225000 220000 Jumlah Penduduk Miskin 2015 2016 2017 253120 237000 233380 Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, 2017 1.4.2.9.2 Tingkat Kemiskinan (P0) Tingkat kemiskinan (P0) diukur dengan prosentasi jumlah penduduk miskin, berdasarkan data BPS Kabupaten Indramayu 3 (tiga) tahun terakhir tingkat kemiskinan Kabupaten Indramayu tahun 2015 sebanyak 14,98% sedangkan tahun 2017 sebanyak 13,67% untuk lebih jelasnya perkembangan antar waktu tingkat kemiskinan Kabupaten Indramayu dari 26

Tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 1.3 Perkembangan Antar Waktu Tingkat Kemiskinan Kabupaten Indramayu Tahun 2015 2017 15.5 15 14.5 14 13.5 13 Tingkat Kemiskinan 2015 2016 2017 14.98 13.95 13.67 Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, 2017 1.4.3 Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Indramayu selama kurun waktu 3 (tiga) tahun dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 secara umum menunjukan peningkatan yang signifikan. Apabila disandingkan IPM Kabupaten Indramayu dengan IPM Provinsi Jawa Barat dengan perhitungan IPM metode baru pada tahun 2015, tahun 2016 dan tahun 2017 Kabupaten Indramayu mendapatkan nilai IPM sebesar 63.36 point, 64.78 point dan 65.58 point sedangkan provinsi Jawa Barat mendapatkan nilai sebesar 69.50 point, 70.05 point dan 70.69 point dapat terlihat pada grafik di bawah ini : 27

Grafik 1.4 Perkembangan Antar Waktu IPM Kabupaten Indramayu dengan IPM Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 2017 75 70 65 60 55 2015 2016 2017 IPM Provinsi Jawa Barat 69.5 70.05 70.69 IPM Kabupaten Indramayu 63.36 64.78 65.58 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2018 Perhitungan IPM motede baru menggunakan 4 (empat) variabel yaitu variabel pertama angka harapan hidup, variabel kedua harapan lama sekolah, variabel ketiga rata-rata lama sekolah dan variabel keempat pengeluaran daerah, untuk lebih jelasnya perhitungan IPM Kabupaten Indramayu dan IPM Provinsi Jawa Barat dengan metode baru sebagai berikut : 1.4.3.1 Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2015 sebesar 70,59 point menjadi 70,78 point pada tahun 2017, apabila disandingkan angka harapan hidup Kabupaten Indramayu dengan angka harapan hidup Provinsi Jawa Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat terlihat pada geafik di bawah ini : 28

Grafik 1.5 Perkembangan Antar Waktu Angka Harapan Hidup Kabupaten Indramayu dengan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 2017 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2018 1.4.3.2 Harapan Lama Sekolah Harapan lama sekolah selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2015 sebesar 12,09 point menjadi 12,21 point pada tahun 2017, apabila disandingkan harapan lama sekolah Kabupaten Indramayu dengan angka harapan hidup Provinsi Jawa Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat terlihat pada grafik di bawah ini : Grafik 1.6 Perkembangan Antar Waktu Harapan Lama Sekolah (EYS) Kabupaten Indramayu dengan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 2017 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2018 29

1.4.3.3 Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2015 sebesar 5,46 point menjadi 5,97 point pada tahun 2017, apabila disandingkan rata-rata lama sekolah Kabupaten Indramayu dengan rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat terlihat pada grafik di bawah ini : Grafik 1.7 Perkembangan Antar Waktu Rata-Rata Lama Sekolah (MYS) Kabupaten Indramayu dengan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 2017 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2018 1.4.3.4 Pengeluaran Pengeluaran daerah selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2015 sebesar 8.769 point menjadi 9.014 point pada tahun 2017, apabila disandingkan pengeluaran Kabupaten Indramayu dengan angka pengeluaran Provinsi Jawa Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat terlihat pada geafik di bawah ini : 30

Grafik 1.8 Perkembangan Angka Pengeluaran Kabupaten Indramayu dengan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 2017 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2018 1.4.4 Kondisi Ekonomi 1.4.4.1 Potensi Daerah 1.4.4.1.1 Pertambangan Kabupaten Indramayu memiliki potensi bahan galian (mineral) yang beraneka ragam dan tersebar di setiap kecamatan. Bahan galian meliputi bahan galian mineral bukan logam dan batuan. Bahan galian mineral bukan logam yang ada di Kabupaten Indramayu adalah tanah liat (clay). Sedangkan bahan galian batuan antara lain sirtu dan pasir urug. Selain itu, Kabupaten Indramayu memilki potensi pertambangan gas dan minyak bumi yang berada di wilayah daratan (on shore) maupun di wilayah perairan (off shore). 1.4.4.1.2 Pesisir dan Laut Secara geografis wilayah Kabupaten Indramayu berada di wilayah pantai utara Jawa dengan panjang garis pantai 147 km, sehingga jika berdasarkan kewenangan kabupaten dalam pengelolaan sumberdaya di wilayah laut sejauh 4 mil, maka luas wilayah lautan Kabupaten Indramayu adalah 946,68 km2. Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Indramayu juga 31

memiliki pulau-pulau kecil, yaitu Gugusan Pulau Biawak yang terdiri dari Pulau Biawak, Pulau Gosong, dan Pulau Candikian. Kondisi fisik dasar pesisir Kabupaten Indramayu terdiri dari dataran pantai dan rawa alluvial pantai dengan kemiringan lereng 0%-5%, merupakan daerah yang bertopografi landai, perairan dangkal, memiliki substrat lumpur, berpasir dan berawa, pola arus yang dipengaruhi arus laut Jawa, serta bervegetasi mangrove dan terumbu karang. Sungai-sungai yang bermuara ke pantura diantaranya Sungai Cimanuk, Cipunagara, Cipanas, Cimanis, Cilalanang, Pangkalan, Kumpulkuista dan Pamengkang. Perairan laut relatif tenang menjadi lingkungan yang kondusif bagi perkembangan wilayah baik aktivitas sosial maupun aktivitas ekonomi. 1.4.4.1.3 Keanekaragaman Hayati Pelestarian keanekaragaman hayati (termasuk plasma nutfah) di Kabupaten Indramayu tersebar dalam kawasan konservasi sebagai lokasi konservasi keanekaragaman ekosistem yang dilakukan secara insitu dan menekankan terjaminnya dan terpeliharanya keanekaragaman hayati secara alami melalui proses evolusi, yaitu di kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya. 1.4.4.1.4 Keanekaragaman Flora Kabupaten Indramayu memiliki keanekaragaman tumbuhan, tumbuhan yang termasuk pohon dan diusahakan sebagai hutan produksi di Kabupaten Indramayu yaitu jati (Tectona grandis), kayu putih, bako-bako, dan ac. Mangium. Sementara itu untuk vegetasi di wilayah pesisir indramayu banyak dijumpai Ekosistem Mangrove dan Estuari. Ekosistem Mangrove merupakan ekosistem peralihan antara Ekosistem Darat dengan Laut. Ekosistem Estuari banyak dijumpai di muara sungai dan merepresentasikan pengaruh daratan terhadap laut di badan perairan kali/kanal. Vegetasi mangrove di kawasan pantai didominasi oleh tegakan api-api (Avicena marina) yang banyak tumbuh di pantai, saluran air dan pematang tambak. Sedangkan tegakan jenis Rirzhopora micronata banyak dijumpai di 32

bagian tengah areal tambak. Dibeberapa lokasi di pesisir Indramayu terutama pada lokasi sekitar pelabuhan (jetty) berpasir landai, dijumpai vegetasi pantai seperti kangkungan (Ipomea pescaprae), putri malu (Mimosa sp), saliara (Lantana camara) alang-alang, cermut dan tumbuhan menjalar lainnya. 1.4.4.1.5 Keanekaragaman Fauna Secara umum dunia fauna dapat dikelompokkan ke dalam kelompok: serangga, pisces, amfibi, reptil, aves dan mamalia. Jenis fauna dari kelompok-kelompok tersebut ada yang langsung berhubungan dengan kepentingan manusia yaitu bisa bermanfaat bagi manusia, bersifat hama, disukai untuk dipelihara atau dikonsumsi dan juga fauna dengan status khusus seperti fauna endemik (hanya ditemui di suatu daerah tertentu), langka/hampir punah dan punah. Di kawasan pesisir Kabupaten Indramayu yang merupakan lahan basah (mud flat), hewan terestrial yang menonjol adalah hewan liar dari kelompok burung. Menurut Syahminan, dkk (2001), di kawasan pesisir Indramayu terdapat 45 jenis burung dari 30 famili, dimana 11 jenis burung di pesisir tersebut diantaranya merupakan jenis burung yang dilindungi yaitu Egretta intermedia, Mycteria cinerea, Acciptiter soloensis, Numenius arquata, N.Phaepus, Chlidonias hybridus, C. Leucopterus, Sterna albrifrons, Halcycon chloris, H. Sanctus dan Alcedo caerulescens. Kelompok ikan, hingga saat ini diketahui ada 132 jenis ikan air tawar yang tercatat di region Jawa dan Bali, 13 jenis diantaranya adalah jenis endemik. Adapun untuk jenis ikan yang berada di kawasan pesisir diantaranya adalah ikan sembilang, bloso, betok, blanak, ikan buntal, cray fish, dan ikan lain dari kelompok artropoda. Selain itu pada kawasan pesisir terutama pada daerah pantai berpasir juga banyak terdapat biota pesisir lain diantaranya kepiting kecil, kerang-kerangan, remis dan lain sebagainya. Kelompok amfibi dan reptil semakin langka, karena habitat yang tersedia semakin berkurang dan belum satupun dari jenis kelompok ini yang sudah bisa didomestikasi dan dibudidaya. Kelangkaan beberapa spesies 33

kelompok ini terjadi sebagai akibat perburuan oleh manusia untuk dikonsumsi dan dipelihara antara lain seperti katak sawah, katak catang, beberapa jenis ular, biawak, bunglon dan lain- lain. Di Jawa dan Bali tercatat setidaknya 142 jenis reptil dan 36 jenis amfibi. Amfibi di Jawa dan Bali terdapat 42 jenis, termasuk di antaranya 11 jenis amfibi endemik. Beberapa jenis amfibi dan reptil yang banyak dijumpai Kabupaten Indramayu adalah biawak terutama di daerah Pulau Biawak. 1.4.4.2 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB 1.4.4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Kabupaten Indramayu pada tahun 2016, berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2010 adalah sebagai berikut : 1. Laju pertumbuhan ekonomi dengan migas sebesar 0,08 persen manurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kinerja ekonomi sektor minyak dan gas menurun. 2. Laju pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 5,65 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 4,62 persen. 1.4.4.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Indikator ekonomi makro yang sering digunakan sebagai acuan antara lain adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), pendapatan per kapita, dan inflasi. Sebagian Indikator ekonomi makro merupakan turunan dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB menggambarkan besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu daerah pada suatu waktu tertentu, biasanya dalam kurun waktu setahun. Data PDRB disajikan dalam dua jenis yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB atas dasar harga berlaku dinilai dengan memisahkan antara dengan migas dan tanpa migas. Secara umum, selama 3 tahun terakhir menunjukkan nilai yang fluktuatif, baik dengan migas maupun tanpa 34

migas. Pada tahun 2014, PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas sebesar 67.625.220,49 (Juta Rupiah), menurun menjadi sebesar 65.391.667,48 (Juta Rupiah) pada tahun 2015, dan di tahun 2016 meningkat menjadi 66.467.586,76 (Juta Rupiah). Sedangkan, PDRB atas dasar harga berlaku tanpa migas pada tahun 2014 sebesar 30.080.070,50 (Juta Rupiah) meningkat menjadi 33.553.655,53 (Juta Rupiah) pada tahun 2015. Pada tahun 2016 menjadi 36.582.914,7 (Juta Rupiah). Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Perkembangan Antar Waktu Nilai PDRB Atas dasar Harga Berlaku Kabupaten Indramayu Tahun 2014-2016. Sumber BPS Kabupaten Indramayu, (2017) 2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan PDRB atas dasar harga konstan seluruhnya dinilai dengan harga tahun dasar (Tahun 2000) untuk melihat perkembangan PDRB secara riil, bukan disebabkan oleh kenaikan harga. PDRB atas dasar harga konstan juga dinilai dengan memisahkan antara dengan migas dan tanpa migas. PDRB atas dasar harga konsntan secara umum selama tiga tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, baik dengan migas maupun 35

tanpa migas.pdrb atas dasar harga konstan dengan migas pada tahun 2014 sebesar 55.464.114,35 (Juta Rupiah), pada tahun 2015 meningkat menjadi 56.663.300,26 (Juta Rupiah), dan di tahun 2016 menjadi 56.706.182,92 (Juta Rupiah). Sedangkan tanpa migas pada tahun 2014 sebesar Rp. 23.742.067,12 meningkat menjadi Rp. 24.838.047,36 pada tahun 2015, perkembangan PDRB atas dasar harga konstan dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Perkembangan Antar waktu Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Indramayu Tahun 2014-2016 Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, (2017) 2.1.2.1.2 PDRB Per Kapita Pendapatan Per Kapita menunjukkan indikasi kesejahteraan masyarakat secara makro dimana semakin tinggi pendpatan yang diterima oleh setiap penduduk, dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraannya bertambah baik. sebaliknya, apabila terjadi penurunan pendapatan per kapita maka dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduknya semakin menurun. Asumsi bahwa pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir keluar (transfer out) sama dengan pendapatan faktor produksi dan transfer yang masuk (transfer in), maka nilai PDRB dapat dianggap sebagai pendekatan 36

(proxy) dari nilai pendapatan regional. Artinya, pendapatan regional adalah sama besar dengan PDRB per kapita. Secara umum, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dan konstan menunjukkan trend kenaikan sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Grafik Perkembangan Antar Waktu Nilai PDRB Per Kapita Kabupaten Indramayu 2013 2016 Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, 2017 1.4.5. Uraian Tugas, Wewenang dan Fungsi Organisasi 1.4.5.1 Tugas dan wewenang Bupati Tugas Bupati adalah : a. Memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; b. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; c. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; 37