MANAJEMEN KURIKULUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH (MDTA) RIYADUL FATA TEMBONGRAJA SALEM BREBES

dokumen-dokumen yang mirip
Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

DAFTAR PUSTAKA. Ardy Wiyani, Novan. Manajemen Kelas; Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Simpulan

DAFTAR PUSTAKA. Abu al E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Madrasah, Konsep Strategi dan Implementasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB V PENUTUP. analisis data, akhirnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: XII, namun pihak sekolah setiap saat tetap mengkaji berbagai

DAFTAR PUSTAKA. Agil Said Siraj et. AL. Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999)

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan Teori, Konsep dan Isu, Bandung : Alfabeta, 2004.

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sekolah benar-benar sangat diperlukan, karena sekolah

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia.

DAFTAR PUSTAKA. Al-Barry, Dahlan, Kamus Induk Istilah Ilmiah, Surabaya : Target Press, 2003

BAB I PENDAHULUAN. UNNES PRESS, 2005), hlm. 51. hlm.2. 1 Achmad Sugandi, dkk, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual. 1 Sedangkan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 11.

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa kepanitiaan disusun sesuai dengan kegiatan yang. dilaksanakan. karena kepanitiaan tersebut hanya melibatkan tim Humas

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

DAFTAR PUSTAKA. Abor, Rahman. (1994). Kepemimpinan Pendidikan Bagi Perbaikan dan Peningkatan. Pengajaran. Yogyakarta: Nur Cahaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009), hlm Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR RUJUKAN. Ahmad, M., dkk, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia 1998

BAB I PENDAHULUAN. peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola. satuan pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam mendidik

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri,

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BACA TULIS AL-QUR AN DI SDN KEMIRISEWU 2 KEC.PANDAAN KAB.PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Sadirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: PT Rajagrafindo Persada.

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

Pranyono, F. E. (2012). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Ikatan Pamong Belajar Indonesia Masa Bakti [Online].

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, (Semarang: Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang Press, 1990), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pedoman, penyelenggara kegiatan pembelajaran, untuk mencapai. kompetensi dasar dan tujuan pendidikan (Mulyasa, 2007: 46).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Putra, 2012), hlm Fatah Syukur, Sejarah Pendidikan Islam, (Semarang: Pustaka Rizki

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

Analisis terhadap Pengelolaan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Kemuhamadiyahan di SD Muhamadiyah 7 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan pada dasarnya adalah sebagai upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

DAFTAR PUSTAKA. Abuddin Nata. Kapita Selekta Pendidikan Islam Isu-Isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Terlepas dari pro dan kontra dari berbagai kalangan terkait dengan kebijakankebijakan. manusia memiliki pendapat yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi anak berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 37.

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

PENGUATAN MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DENGAN PENYULUHAN KURIKULUM KTSP UNTUK GURU MADRASAH DINIYAH DI MDTA MAMBAUL HIKAM SRAMBAH PROPPO, PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

Transkripsi:

1 MANAJEMEN KURIKULUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH (MDTA) RIYADUL FATA TEMBONGRAJA SALEM BREBES TESIS Disusun dan diajukan kepada Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan OLEH : HASANAH NIM : 1717651041 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO TAHUN 2019 1

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah Diniyah adalah suatu lembaga pendidikan nonformal yang mengajarkan tentang nilai-nilai ke-islaman. Nilai-nilai ke-islaman itu tertuang dalam bidang studi yang diajarkannya seperti adanya pelajaran Fiqih, Tauhid, Akhlaq, Hadist, Tafsir dan pelajaran lainnya yang tidak diperoleh murid saat belajar di sekolah formal yang bukan madrasah. Jam belajar madrasah ini pun dimulai sore hari antara pukul 14.30 hingga pukul 17.00 dengan tipe peserta didik yang bervariasi umurnya. Madrasah Diniyah menempati pendidikan strategis tidak hanya dalam transmisi pengetahuan agama, tetapi juga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan, pertama, Madrasah Diniyah berlokasi di pedesaan, sementara sebagian besar masyarakat Indonesia bertempat tinggal di desa. Kedua, Madrasah Diniyah yang pengelolaannya secara swadaya masyarakat adalah menyajikan pendidikan dengan biaya murah dan terjangkau bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Berbeda dengan rumah sakit, yang jika swastaumumnya bertaraf lebih mahal, madrasah justru bertaraf lebih murah padahalmasyarakat berstatus sosial ekonomi menengah ke bawah. Dengan demikian, maka tanpa Madrasah Diniyah tampaknya sangat sulit bagi bangsa Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan agama yang mendalam secara nasional sesuai dengan program pendidikan nasional. 1 Dari sini tersirat bahwa Madrasah Diniyah merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang agama Islam baik secara 1 Zubaidi, Strategi dan Program Pengembangan Madrasah dalam Era Otonomi Daerah,Laporan Penelitian Pribadi, (Semarang: Perpustakaan Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2002), hlm. 2. 15

16 formal, non-formal maupun informal. 2 Bagi umat Islam, agama merupakan dasar utama dalam mendidik anak-anaknya melalui sarana-sarana pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan pada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta tanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan keagamaan yang formal memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pendidikan informal (dalam lingkungan keluarga). Pertama, pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isipendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi-segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Kedua, pendidikan di sekolah dapat memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam. Ketiga, karena memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana, sistematis, dan lebih disadari, karena yang memiliki rancangan atau kurikulum formal dan tertulis adalah pendidikan di sekolah.keberadaan Madrasah Diniyah di masyarakat masih cukup banyak dijumpai di daerah-daerah. Karena Madrasah Diniyah memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat para generasi muda dalam hal menanamkan nilai-nilai moral dan keagamaan sejak dini. Apalagi di tengah derasnya arus informasi dan canggihnya teknologi. Dimana sudah tidak ada sekat ruang dan waktu untuk mengakses informasi apapun karena banyaknya pemanfaatan teknologi data dalam jaringan (daring) di kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi dampak negatif dari tidak terkendalinya pemanfaatan daring bagi masyarakat khususnya generasi muda, maka sangat perlu untuk tidak hanya mengoptimalkan pendidikan agama dan pembentukan karakter di sekolah tetapi juga didukung dengan peran Madrasah Diniyah. Madrasah Diniyah memiliki peran yang penting untuk mengajarkan nilai- 2 Depag RI, Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah, (Jakarta, Dirjen Binbaga Islam, 2003), hlm., 41 16

17 nilai Islam yang lebih mendalam, seperti tentang Fiqih yang mempelajari tentang hukum-hukum syariah dalam praktek beribadah. Akhlaq yang mengajarkan tentang bagaimana menjaga tutur kata dan tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, serta beberapa pelajaran lain seperti Tauhid, Hadist dan Tafsir yang juga akan sangat bermanfaat bagi setiap pribadi yang memahaminya. Hal inilah yang perlu dipahami oleh setiap orangtua bahwa pendidikan yang penting tidak hanya soal pengetahuan umum saja yang bisa diperoleh di sekolah formal, tetapi juga perlu diimbangi dengan nilai-nilai keagamaan agar ilmu yang diperoleh dapat digunakan untuk kemanfaatan masyarakat luas. 3 Demi terlaksananya layanan pendidikan yang bermutu bagi siswa dalam konteks MBS maka diperlukan manajemen dalam bidang pendidikan, yaitu sebuah proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan efektif. Manajemen pendidikan ditujukan untuk mengelola garapan yang dikembangkan dalam system pendidikan meliputi peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana prasarana, keuangan, kemitraan dengan masyarakat, serta bimbingan dan pelayananan khusus. 4 Sama halnya dengan manajemen pendidikan Islam sebagai proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien demi meningkatkan mutu lembaga pendidikan Islam. Selama ini, madrasah dianggap sebagai lembaga pendidikan Islam yang mutunya lebih rendah daripada mutu lembaga pendidikan lainnya, terutama sekolah umum. Walaupun beberapa madrasah justru lebih maju daripada sekolah umum, namun belum mampu menghapus kesan negative yang ada. 5 Manajemen pendidikan Islam merupakan solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan 3 Zulfia Hanum Alfi Syahr, Intizar, Vol. 22, No. 2, 2016 Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI 4 Engkoswara & Komariah, A. Administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta.2010).hlm. 88 5 Qomar, M. Manajemen pendidikan islam. (Malang: Erlangga.2002).hlm. 80 17

18 Islam yang memuat komponen-komponen dasar manajemen pendidikan Islam yang mutlak harus ada dalam proses pendidikan Islam yaitu manajemen personalia, kesiswaan, kurikulum, dan sarana prasarana pendidikan Islam. 6 Untuk meningkatkan kualitas madrasah diniyah diperlukan peranan kurikulum, kurikulum sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Diungkapkan oleh Rifai & Murni 7 bahwa di antara kegiatan pokok upaya peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan menengah adalah menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah, mampu meningkatkan kreativitas guru-guru, inklusif dan tidak bias gender sesuai dengan kapasitas peserta didik, serta menekankan perlunya peningkatan keimanan dan ketakwaaan, wawasan kebangsaaan, kesehatan jasmani, kepribadian yang berakhlak mulia, beretos kerja, memahami hak dan kewajiban, serta meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu dasar. Hal ini mengimplikasikan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan dibutuhkan manajemen kurikulum agar relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Kurikulum pendidikan islam yang menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat, dan tekniknya harus menyesuaikan dengan tuntutan zaman tanpa harus keluar dari nilai-nilai keislaman yang menjadi cirri khasnya. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan islam perlu dikelola dengan baik agar menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan lulusan sekolah umum dengan memiliki keunggulan di bidang penguasaan ilmu agama islam. Melalui manajemen kurikulum untuk pendidikan Islam diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan kurikulum yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan Islam itu sendiri. 8 Kurikulum madrasah dengan cirri khas nilai-nilai keislaman dalam penyelenggaraan pendidikannya tetap mengacu pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi dan diatur secara lebih rinci melalui Permenag 6 Qomar, M Manajemen pendidikanislam. (Malang: Erlangga.2002). hlm. 128 7 Rivai, V & Murni, S. Educationmanagement: analisis teori dan praktik. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010).hlm 86 8 Qomar, M. Manajemen pendidikan islam. (Malang: Erlangga.2002), hlm. 151 18

19 Nomor 2 Tahun 2008 tentang standar kompetensi dan standar isi pendidikan agama Islam dan bahasa arab di madrasah, serta memperhatikan surat edaran dirjen pendidikan islam nomor DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 tanggal 1 agustus 2006 tentang pelaksanaan standar isi yang intinya bahwa madrasah dapat meningkatkan kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar lebih tinggi. Struktur kurikulum madrasah untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam dirinci menjadi empat mata pelajaran yaitu al-qur an hadits, akidah akhlak, fikih, dan sejarah kebudayaan Islam sehingga beban belajar siswa pada madrasah menjadi bertambah setiap minggunya. Struktur kurikulum program keagamaan untuk mata pelajaran pendidikan agama islam dirinci menjadi tujuh mata pelajaran yaitu akhlak, sejarah kebudayaan islam, bahasa arab,tafsir, hadits, fikih dan ilmu kalam. Ilmu-ilmu keislaman dipelajari secara mendalam dan menyeluruh pada program keagamaan sehingga desain kurikulum yang dimiliki pun berbeda. Untuk menunjang keberhasilan belajar mengajar diperlukan Manajemen kurikulum pendidikan, karena tanpa adanya manajemen maka pendidikan tidak akan dapat berjalan dengan baik Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi peserta didik. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehinga mendorong perkembangan dan pertembuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut, sekolah menyediakan lingkungan pendidikan bagi peserta didik untuk berkembang. Itu sebabnya, kurikulum disusun sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik melakukan beraneka ragam kegiatan belajar, kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik, seperti : bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain lain, untuk mencapai tujuan dan standar kompetensi 19

20 tersebut perlu manajemen yang baik, menurut Goerge R.Terry manajemen memiliki fungsi planning Organizing, actuating dan controlling. 9 Dalam kaitannya dengan manajemen; tidak dapat dibantah lagi bahwa manajemen merupakan aspek penting yang menyentuh, mempengaruhi dan bahkan merasuki seluruh aspek kehidupan manusia; karena dengan manajemen dapat diketahui kemampuan dan kelebihan serta dapat dikenali kekurangan suatu organisasi. Manajemen menunjukkan cara efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen dapat mengurangi hambatan dalam pencapaian tujuan serta memberikan prediksi dan imajinasi agar segera mengantisipasi dengan cepat perubahan lingkungan. Demikian pula halnya dengan dunia pendidikan; maka peranan manajemen pendidikan sangat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Adapun Fungsi manajemen kurikulum mata pelajaran dapat dipahami dari Standar Nasional Pendidikan dalam PP 32 th 2013 Pasal 19 ayat (3) dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses Pembelajaran, merupakan perencanaan kurikulum mata pelajaran dan pengorganisasian kurikulum mata pelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran merupakan pelaksanaan kurikukulum mata pelajaran, penilaian hasil Pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran merupakan evaluasi kurikulum mata pelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 10 Melalui observasi pendahuluan, Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem mempunyai citra khusus yaitu (1) Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem mempunyai jumlah siswa yang banyak (2). Lembaga pendidikan ini menerapkan manajemen kurikulum yang mampu bersaing dengan sekolah lain (3). Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata 9 George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.E.M., Prinsip- Prinsip Manajeman (Jakarta: Bumi Aksara. 2014), hlm.22 10 Salinan Peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan RI Bo 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, hlm. 10 20

21 Tembongraja Salem mempunyai nilai lebih dalam pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan / alumni yang mempunyai daya saing. Dari kenyataan di atas, dapat memberikan keinginan pada penulis untuk meneliti tentang lembaga tersebut. Maka dari itu penulis akan meneliti tentang Manajemen Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes B. Batasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan tesis sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes 2. Bagaimana pengorganisasian manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes 3. Bagaimana pengarahan manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes 4. Bagaimana pengawasan manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes C. Tujuan Penelitian Kegiatan penelitian ini ada beberapa tujuan yang dirumuskan, antara lain : 1. Mendeskripsikan dan menganalisis perencanaan manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes 2. Mendeskripsikan dan menganalisis pengorganisasian manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes 3. Mendeskripsikan dan menganalisis pengarahan manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes 21

22 4. Mendeskripsikan dan menganalisis pengawasan manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu manfaat dari segi ilmiah dalam kerangka pengembangan ilmu (manfaat teoritis) dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya kajian ilmu pendidikan yang dapat dipergunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti dan pengamat masalah pendidikan yang terkait manajemen pengembangan karakter. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan umpan balik bagi manajemen kurikulum di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Riyadul Fata Tembongraja Salem Brebes b. Menjadi bahan kajian dan pembanding program serupa ditempat lain bagi peneliti E. Sistematika Pembahasan Agar lebih mempermudah dalam memahami isi tesis inidan untuk mengetahui hubungan antar bagian-bagiannya. Maka penulis membuat sistematika Proposal tesis ini sebagai berikut. Tesis ini terdiri dari tiga Bab, yang masing-masing Bab terdiri dari beberapa sub-bab dan merupakan rangkaian utuh yang sistematis. Bab I : merupakan pendahuluan yang berisi tentang judul, latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan dan daftar pustaka. Bab II : merupakan landasan teori yang akan menjawab latar belakang masalah sesuai dengan rumusan masalah dan sesuai dengan teori yang ada Bab III : pada bab ini membahas metode penelitian yang meliputi paradigm dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, data dan 22

23 sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan pemeriksaan keabsahan data. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari deskripsi wilayah penelitian Bab V : Simpulan, Implikasi dan Saran 23

119 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian studi kasus yang telah dipaparkan pada bab-bab di atas, mengenai analisis pengembangan kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadul Fata Tembongraja Salem, dilakukan dengan cara : 1. Perencanaan kurikulum, pada tahapan perencanaan meliputi langkahlangkah sebagai berikut: a. Analisis kebutuhan, b. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis, c. Menentukan desain kurikulum, d. Membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian. 2. Pengorganisasian Kurikulum. Pengorganisasian Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yakni membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang di inginkan dan menilai bagaimana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada siswa, dilakukan dengan cara : a. Perumusan rasional atau dasar pemikiran, b. Perumusan visi, misi, dan tujuan, c. Penentuan struktural dan isi program, d. Pemilihan dan pengorganisasian materi, e. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran, f. Pemilihan sumber, alat, dan sarana pembelajaran, g. Penentuan cara mengukur hasil belajar. 3. Implementasi Kurikulum. Implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional dan fisiknya.adapun tahap implementasi atau pelaksanaan kurikulum meliputi langkah-langkah: a. Penyusunan rencana dan program pembelajaran (silabus, RPP), b. Penjabaran materi, c. Penentuan strategi dan metode 119

120 pembelajaran, d. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran, d. Setting lingkungan pembelajaran. 4. Ketenagaan dalam pengembangan Kurikulum. Ketenagaan dalam pengembangan kurikulum atau Staffingadalah fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan dan diorganisasikan. Fungsi ini mensuplai sumber daya manusia untuk melaksanakan misi dan memvitalisasikan departemen/kelembagaan, Staffing terjadi setelah tugastugas tersebut ditetapkan terlebih dahulu. Pekerjaan dibagi-bagi lalu menetapkan oranguntuk melaksanakannya 5. Evaluasi Penilaian kurikulum. Penilaian kurikulum dapat mencakup: a. Penilaian konteks yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam program yang bersangkutan, b. Penilaian input yaitu bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan pendidikan, c. Penilaian proses yaitu pelaksanaan nyata dari program pendidikan, d. Penilaian produk yaitu keseluruhan hasil yang di capai untuk program pendidikan yang mencakup: jangka pendek danjangka lebih panjang. B. Saran-Saran Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadul Fata Tembongraja Salem mengenai analisis pengembangan kurikulum Madrasah Diniyah, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Instansi madrasah merupakan salah satu tempat untuk mendidik anak selain di dalam keluarga yang senantiasa di bawah pengawasan guru, dantentunya juga bertujuan untuk memajukan bangsa. Begitu juga dengan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadul Fata Tembongraja Salem bertujuan untuk mencetak generasi Islam yang ahlussunnah wal jama ah yang bertaqwa, bertafaqquh fiddin dan berakhlakul karimah di desa tersebut dan desa sekitarnya. Jadi saya harapkan kepada madrasah untuk tetap mempertahankan eksistensinya 120

121 dalam memperjuangkan agama Allah melalui jalur pendidikan. Karena pada era globalisasi dan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, mempunyai dampak negatif yang salah satunya adalah terjadinya kemerosotan akhlak, dan sasaran yang paling rawan adalah pada anakanak. Hal itu terjadi dikarenakan mereka kurang mengerti atau bahkan tidak tahu tentang agama. Oleh karena itu, madrasah lah yang bertugas untuk membekali mereka pengetahuan tentang agama dalam rangka memperbaiki akhlak mereka. 2. Ustad dan Ustadzah di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadul Fata Tembongraja Salem supaya semakin meningkatkan pembelajaran baik dari segi metode atau yang lain, serta senantiasa memberikan motivasi-motivasi kepada peserta didiknya, sehingga peserta didik lebih bersemangat lagi dalam belajar. Kemudian untuk kegiatan ekstra yang merupakan pendukung dalam proses pembelajaran, supaya tetap dipertahakan eksistensinya, syukur-syukur bias ditingkatkan. 3. Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terkait analisispengembangan kurikulum Madrasah Diniyah, semoga dapat dijadikansebagai bahan kajian dan pertimbangan bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Riyadul Fata Tembongraja Salem serta Madin- Madin lainnya dalam meningkatkan dan menngembangkan atau memantapkan kurikulum yang sudah diterapkan. 121

122 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Aly, Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren (Telaah terhadap kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta), (Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2011) Abdul Majid dan Dian Andayani,Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi; Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) Abdur Rohman Sholeh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Visi, Misi, dan Aksi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001) Allan C. Ornstein dan Francis P. Hunkins, Curriculum-Foundations, Principles, and issues Foerth Edition, (United State America: Pearson Education, Inc, 2004) Badrudin. Dasar-Dasar Manajemen. 2013. Alfabeta, B.Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta,2004) Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Gaung Persada Press, 2007) Depag RI, Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah, (Jakarta, Dirjen Binbaga Islam, 2003) Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) Dinn Wahyudin, Manajemen Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014) Engkoswara & Komariah, A. Administrasi pendidikan. Bandung: Alfabeta.2010 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah PanduanPraktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006) Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2011), George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.E.M., Prinsip- Prinsip Jaja George R. Terry, Asas-asas Menajemen, terj. Winardi, 122

123 (Bandung: PT. Alumni, 2006) George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, terjemah J. Smith D.F.M, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993) George A. Beauchamp, Press, 1975) Curriculum Theory: Third Edition, (Illinois: The Kagg Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005) Heidjarachman Ranupandojo, Dasar-Dasar Manajemen (Yogyakarta: UUP AMPYKPN,1996) Husaini Usman, Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset pendidikan edisi 4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) http://www.uny.co.id/akademik/sharefile/files/270920077164614_pengembangank urikulum.doc, di akses 12-10-2019 http:akhmad Sudrajat.Wordpress.com/2008/01/22/Manajemen-Kurikulum/, diakses 12-10-2019 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponenkurikulum/,di akses 12 Oktober 2019 Ibrahim Bafadhal, Dasar Dasar Manajemen & Supervisi Taman Kanak Kanak, (Jakarta: Bumi Akasara, 2006) Iwa Sukiswa, Dasar Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: TARSITO, 1986), hlm., Jahari & Amirulloh Syarbini. Manajemen Madrasah. 2013. Alfabeta Khaeruddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Jogyakarta: Nuansa Aksara, 2007) Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profentik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi Evaluasi dan inovasi, (Yogyakarta: Teras, 2009) Muslam, Pengembangan Kurikulum PAI, Teoritis & Praktis, (Semarang: PKPI2, 2003 Nur Ahid, Problematika Madrasah Aliyah di Indonesia, (STAIN Kediri Press, 123

124 Kediri, 2009) Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (PT. Remaja Rosdakarya, 2000) Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah (Bandung: Sinar Baru, 1991) Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008) Penelitian Pribadi, (Semarang: Perpustakaan Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2002) Qomar, M. Manajemen pendidikan islam. (Malang: Erlangga.2002) Saefulloh, Manajemen Pendidikan Islam (Bandung:CV Pustaka Setia),2014 Salinan Peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan RI Bo 81 A Tahun 2013 tentang Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) Suhendra, Manajemen dan Organisasi dalam Realita Kehidupan, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008) Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: CV. Alfabeta, 2014) Rivai, V & Murni, S. Educationmanagement: analisis teori dan praktik. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010) Rusman, Manajemen Kurikulum, Seri II; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada: 2009 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Aditya Media, 2009) Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: 124

125 S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) S. Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (PT. Citra Aditya Bakti: Bandung, 1993) S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Bumi Aksara, Jakarta, 1999) Tim Dosen AP, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2011) Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009) Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pelajaran, (PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013) Udi Syaefudin Sa ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan pendidikan, Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) Udi Syaefudin Sa ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan pendidikan, Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1, ayat 19. Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Prenada Media Group, 2008) Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Cet. I; ( Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2011) Zulfia Hanum Alfi Syahr, Intizar, Vol. 22, No. 2, 2016 Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI 125