ASKEP ANAK DENGAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) Oleh : Erna Susilowati

dokumen-dokumen yang mirip
5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN


Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

KELOMPOK III. Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia Intan tiara D Arsini Widya Setianingsih

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

D. Patofisiologi Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB II TINJAUAN TEORI. disebabkan oleh virus, dan merupakan suatu peradangan yang menyebabkan. lumen pada bronkiolus (Suriadi & Rita, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB I PENDAHULUAN. pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai The

DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: ARI PRABOWO J KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEW BORN

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bronchitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronchitis

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. MORBILI

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma

BAB 1 PENDAHULUAN. memulihkan fungsi fisik secara optimal(journal The American Physical

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

BAB I PENDAHULUAN. maka masa balita disebut juga sebagai "masa keemasan" (golden period),

BAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. bahan kimia dan biologis, juga bahaya fisik di tempat kerja (Ikhsan dkk, 2009).

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM

BATUK. Ebta Narasukma Anggraeny. etha's doc 1

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

BAB I KONSEP DASAR. stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi. Morbili adalah suatu penyakit yang sangat menular karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para orang tua menjadi khawatir ketika anak menderita sakit. Ibu. ketika anak terserang penyakit (Widodo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, walaupun dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

Klebsiella pneumoniae. Gamma Proteobacteria Enterobacteriaceae. Klebsiella K. pneumoniae. Binomial name Klebsiella pneumoniae

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

3. Potensial komplikasi : dehidrasi. 3. Defisit pengetahuan

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : NOLDI DANIAL NDUN NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I KONSEP DASAR A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA EFUSI PLEURA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

BAB I PENDAHULUAN. terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibutuhkan manusia dan tempat pengeluaran karbon dioksida sebagai hasil sekresi

BAB III ANALISA KASUS

Disusun Oleh : Olivia Nurul Masruroh J

Transkripsi:

ASKEP ANAK DENGAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) Oleh : Erna Susilowati

Latar Belakang Penyebab kematian paling sering Menyebabkan 22,1 % kematian bayi berumur 0 1 tahun dan 28% kematian anak berumur 1-5 tahun

Klasifikasi ISPA Pneumonia Bronkhitis Bronkhiolitis Infeksi saluran nafas atas: Rinitis, Faringitis,Tonsilitis

PNEUMONIA Batasan : Radang paru yang disebabkan oleh bermacam macam etiologi seperti bakteri virus jamur dan benda asing Radang parankim paru Radang paru yang ditandai oleh adanya konsolidasi exudat yang mengisi alveoli dan bronkiolus

Asuhan Keperawatan Pengkajian Identitas: Terjadi lebih banyak bayi dan anak, terbanyak usia kurang dari 3 tahun, kematian terbanyak usia bayi kurang dari 2 bulan Keluhan utama: sesak nafas RPS: Infeksi saluran nafas atas selama beberapa hari kmd mendadak timbul panas tinggi,sakit kepala/dada kadang timbul kejang,distensi abdomen dan kaku kuduk,nafsu makan menurun

RPD : Riwayat menderita penyakit infeksi saluran nafas atas Nutrisi/Cairan:nafsu makan menurun,mual muntah,kembung, turgor jelek,kulit kering Pemeriksaan fisik Inspeksi: PCH, Tachipnea,Dyspnea,sianosis,distensi abdomen,batuk non produktif Palpasi: Traktil fremitus meningkat disisi yang sakit Perkusi: Suara redup pada paru yang sakit Auskultasi: ronkhi halus, tachicardia

NURSING DIAGNOSIS 1. Primary Nursing Diagnosis a. Ketidakefektifan pola nafas b/d infeksi paru b. Defisit volume cairan b/d respiratory distress, penurunan intake cairan 2. Related Nursing Diagnosis a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d respiratory disstres,anoreksia, vomiting, peningkatan konsumsi kalori sekunder terhadap infeksi b. Perubahan rasa nyaman b/d letargi,demam dan sesak c. Kecemasan :anak b/d hospitalisasi

Nursing Care Plan Ketidakefektifan pola nafas b/d infeksi paru Tujuan: Pola nafas efektif Kriteria: RRdbn, suara nafas bersih,suhu dbn,tdk ada batuk,pch (-), retraksi(-), sianosis(-), lekosit dbn, saturasi oksigen 85% - 100%

INTERVENSI Obs RR,suhu, suara nafas Berikan oksigen sesuai indikasi Lakukan fisioterapi dada Kolaborasi: anti biotik dan anti piretik Lakukan suction bila perlu Observasi saturasi oksigen Tingkatkan partisipasi keluarga dalam: fisioterapi dada, pemberian obat obatan,mengenali tanda tanda ketidak efektifan pernafasan Ciptakan lingkungan yang nyaman

Defisit volume cairan b/d respiratory destres, penurunan intake cairan, demam Tujuan: Volume cairan adekuat Kriteria: intake cairan adekuat, lethargi(-), muntah(-), suhu tubuh dbn,membran mukosa lembab, turgor kulit dbn,urine output dbn, Bj urine dbn Intervensi: 1. Observasi intake dan output 2. Kolaborasi cairan per iv 3. Beri cairan peroral b/p 4. Lakukan perawatan mulut 5. Ciptakan lingkungan yang nyaman

BRONKHITIS Definisi : Suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamasi bronkus Secara klinis Bronkitis sebagai suatu penyakit gangguan respiratorik dengan batuk sebagai gejala yang dominan Penyebab: Virus spt Rhino virus,respiratory sincytial virus,virus influensa, coxsackie virus Faktor predisposisi: alergi,perubahan cuaca,polusi udara Prognosis : Bila tidak ada komplikasi akan membaik. Pada Bronkitis akut yang berulang dan bila anak merokok pasif maka dapat terjadi kecenderungan untuk menjadi bronkitis kronik pada usia dewasa

Gambaran Klinik Batuk 2/3 hari mulai berdahak sampai dahak kental,nyeri retrosternal,sesak nafas,ronki dan whezing Catt; Batuk biasanya menghilang setelah 2-3 minggu, bila setelah 2 minggu batuk masih tetap ada mungkin telah terjadi kolaps paru segmental Px dengan bronkitis tidak perlu dirawat di RS kecuali ada komplikasi

INTERVENSI Akibat batuk yang lama : gangguan rasa nyaman,kurang tidur, daya tahan tubuh menurun, anoreksia, BBsukar naik, megg kesenangan bermain,mgg konsentrasi belajar Intervensi: Batasi aktivitas anak,kolaborasi pemberian ekspektoran, berikan minum hangat,fisioterapi dada, Hindari makanan yang merangsang batuk,jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, mandikan dengan air hangat

Bila terjadi komplikasi Berikan banyak minum untuk membantu mengencerkan lendir, berikan buah/mkn bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya,perlu perawatan di RS.

TERIMA KASIH