PELAKSAMAAN PJRBUM SEBAGAI WAHANA PEMERATAAN PENDAPATAN PETANI KEG11 Dl JNDQNESllA (Studi Kasus di PIR I Talang Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin) Oleh C.C. HERAWATI MEII(E LESTARI S.C.8. A 18. 1231 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN 1NSTlTUT PERTANIAN BOGOR B O G O R IS385
RINGKASAN C.C. Herauati Meike Lestari S.C.B. Pelaksanaan PIRBUN I Talang Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin PropLnsi Sumatera Selatan. (Dibawah bimbingan Ir. W. HARDJANTO WIRJOKUSUMO). Penelitian dilakukan di Proyek PIR I Talang 3aya di Ka - bupaten Rusi Banyuasin dan PPKR I Prabumulih di Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah Propinsi Sumetera Selatan dua bulan, mulai dari bulan Raret sampai bulan April selama tahun 1985. Tujuan penelitian ini adalah melihat pelaksanaan PIR I (NES I) Talang Jaya dan PPKR I (SRDP I) Prabumulih meliputi aspek pembinaan, budidaya, pembiayaan, pengembelian kredit dan pemanfaatan penerimaen. Selain itu juga untuk melihat pengaruh pola pernbangunan perkebunan dan pengalaman bertani karet terhadap pendapatan petani. Disamping itu juga untuk melihat peranan KUD dalam pemasaran karet pada petani peser ta PIR, PPKR dan petani lokal. Pendapatan total rata-rata petani peserta PIR drpat mancapai 4 1.336.464,- per KK per tahun pada tahun 1985, sg hingga diharapkan pendapatan total rata-rata dapat mencapei US 6 1.500 atau 4 1.672.500,- per KK per tahun pada tahun 1990 sesuai dengan tujuan PIR. Perbedaan pendapatan peserta PIR bardasarkan latar belakang sebagai petani karet dan non karet tidak berbeda nyp ta. Akan tetapi kontribusi pendapatannya berbeda, yaitu petani berlatar belakang petani karet mempunyai. kontribusi pendapatan dari tanaman karet lebih besar (92,s $) dari pa-
da petani yang berlatar belakang petani non karet (82.5 %). Pengaruh pola PIR terhadap pendapatan petani sangat berbeda nyata dibandingkan dengan pendapatan pecani peserta PPKR dan petani bukan peserta PIR dan PPKR jika belum dikurangi angsuran kredit. A.kan tetapi setelah pendapatan dikurangi angsuran kredit, pengaruh pola PIR hanya sedikit berbeda dibandingkan dengan pendapatan petani peserta PPKR dan petani lokal. Kurangnya kesesuaian lahan untuk berbagai jenis tanam an pangan yang direkomendasikan menyebabkan produktivitas- nya rendah. Akibatnya lahan terbengkalai dan tidak dita- nami menurut pola yang dianjurkan, karena tidak menguntunq kan. Peserta yang berasal dari pemukiman seternpat lebih su - lit dibina dibandingkan peserta dari transmigrasi yang le- bih ulet dan mempunyai motivasi yang tinggi tarhadap pro- yek. Latar belakang yang sangat bervariasi baik pendidik- an maupun kehidupan sosial ekonominya merupakan salah satu sebab timbulnya berbagai macam permasalahan sehingga me- nyulitkan pembinaan. Keterampilan mengalihkan teknologi melalui bimbingan dan penyuluhan yang efektif belum cukup dimiliki oleh para pelaksana PTP. Keikutsertaan aparat'pemerintah di lapang- an, keterpaduan di bidang pendidikan, kesehatan, koperasi, pertanian dan penyuluhan masih sangat kurang berkembang. Pembinaan untuk mempersiapkan petani melalui lembaga wadah kerjasama untuk menangani berbagai kegiatan konversi kurang mantap dan belum terarah.
PERNYATAAN DENGAN IN1 SAYA RENYATAKAN BAHWA KARYA IL.MIAH IN1 BE- NAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUII PEANAH DIAJU- KAN SEWGAI KARYA ILBIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN. Bogor, 10 Oktober 1985 C.C. HERAWATI NEIKE. LESTARI S.C.B. Nrp. A. 18.1231