E-mail: nurulmuadah@gmail.com ABSTRAK. Kata kunci :Ekstrak, Daya Hambat, Pluchea indica L dan Streptococcus dysgalactiae



dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords: Bacteria, extract methanol, mastitis, pluchea indica L, teat dipping.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. kelenjar susu mamalia. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat.

ABSTRACT. Keywords: Inhibition, Muntingia calabura L., Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Antimicrobial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Hayati et al., 2010). Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 5-10

DAYA HAMBAT DEKOKTA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Muhamad Rinaldhi Tandah 1

PENGARUH TEAT DIPPING SARI DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) TERHADAP KUALITAS SUSU BERDASARKAN CALIFORNIA MASTITIS TEST DAN UJI REDUKTASE

Key words: extract cherry leaves, ether, ethanol, inhibition zone, Staphylococcus aureus and mastitis.

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

Pengaruh ekstrak daun kersen terhadap daya tetas dan mortalitas telur itik hibrida

HASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

Jl. Veteran Malang Indonesia (

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

Analisis Fitokimia (Harborne 1987) Uji alkaloid. Penentuan Bakteriostatik Uji flavonoid dan senyawa fenolik. Penentuan Bakterisidal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

*

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap bakteri Porphyromonas. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

APPLICATION OF STAR ANISE

PENGHAMBATAN EKSTRAK BUBUK TEH HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI YOGURT DAN BAKTERI PATOGEN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Metabolit sekunder Alkaloid Terpenoid Steroid Fenolik Flavonoid Saponin

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UJI AKTIVITAS BAKTERI METODE DIFUSI SUMURAN. Oleh: REZQI NURJANNAH P

RESISTIBILITY OF CHERRY WATER EXTRACT LEAVES (Muntingia calabura L.) TOWARD OF Escherichia coli GROWTH THAT CAUSE MASTITIS DISEASES IN DAIRY COWS

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

kimia tersebut. Penggunaan desinfektan kimia terbukti memiliki banyak kelemahan seperti yang disebutkan oleh Setiawan dkk. (2007) yaitu dapat menimbul

3. METODOLOGI PENELITIAN

Student of Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University, Malang Lecturer of Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University, Malang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dengan konsentrasi 25%, 50%

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

PENGARUH TEAT DIPPING MENGGUNAKAN DEKOK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP HASIL UJI REDUKTASE DAN UJI BERAT JENISSUSU SAPI FH LAKTASI

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP Escherichia coli DAN Bacillus subtilis SECARA IN VITRO

III. METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

ABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008). Tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara dan di

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tercemar kapan dan dimana saja sepanjang penanganannya tidak memperhatikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

LAMPIRAN 1. Skema Alur Pikir

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus

ABSTRAK. Kata Kunci: Ekstrak daun kersen, ether, metanol, daya hambat, Streptococcus agalactiae dan mastitis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

Kata kunci: daun kersen, ekstrak metanol, Staphylococcus aureus dan mastitis

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

EFEKTIVITAS SALEP DAUN SIRIH DAN MENIRAN TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI PADA SAPI PERAH PENDERITA MASTITIS SUB KLINIS

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

KAJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LAMUN (Thalassia hemprichii) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

I. PENDAHULUAN. seseorang. Makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan ancaman yang besar untuk umat manusia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP MASTITIS SUBKLINIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Pertanian Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

Transkripsi:

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) KERING DENGAN PELARUT AQUADES TERHADAP BAKTERI Streptococcus dysgalactiae PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH Nurul Mu adah 1, Sarwiyono 2 dan Endang Setyowati 2 1 Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya 2 Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya E-mail: nurulmuadah@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) kering dengan pelarut aquades terhadap bakteri Streptococcus dysgalactiae penyebab mastitis pada sapi perah. Materi dan bahan penelitian adalah bakteri Streptococcus dysgalactiae, aquades, ekstrak daun beluntas dan larutan Iodip. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan di laboratorium menggunakan metode sumuran dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah ekstrak daun beluntas dengan pelarut aquades dengan konsentrasi P 1 ( 30%), P 2 (40%), P 3 (50%) dan P 0 (iodip)sebagai kontrol atau pembanding. Variabel yang diukur dalam penelitian adalah daya hambat ekstrak daun beluntas terhadap pertumbuhan bakteri setiap perlakuan dimana data yang diperoleh dianalis menggunakan ANOVA one way dan dilanjutkan dengan uji jarak nyata Duncan apabila terdapat perbedaan.hasil penelitian menunjukan bahwa larutan iodip yang digunakan pembanding dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus dysgalactiae berbeda nyata (P<0.05). Diperoleh hasil bahwa pada ekstrak daun beluntas 30% (P 1 ) dan 40% (P 2 ) belum mampu mengimbangi daya hambat iodip (P 0 ) sedangkan konsentrasi 50% (P 3 ) dapat mengimbangi daya hambat iodip (P 0 ). Disimpulkan bahwa ekstrak daun beluntas kering dengan konsentrasi 30% dan 40% memiliki kemampuan lebih rendah dari pada iodip sedangkan 50% mampu melebihi daya hambat pertumbuhan bakteri dari pada iodip. Disarankan menggunakan ekstrak daun beluntas konsentrasi 50% dan mengembangkan metode baru untuk mempermudah dalam proses pengaplikasian. Kata kunci :Ekstrak, Daya Hambat, Pluchea indica L dan Streptococcus dysgalactiae THE INHIBITION ACTIVITY OF WATER EXTRACT DRY Pluchea indica L.ON Streptococcus dysgalactiae THAT CAUSES MASTITIS IN DAIRY COW Mu adah, N 1, Sarwiyono 2, and E, Setyowati 2 1 Student of Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University 2 Lecturer at Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University E-mail: nurulmuadah@gmail.com ABSTRACT The purpose of the research was to know the inhibition activity with water extract of dry Pluchea indica on Streptococcus dysgalactiae that caused mastitis in dairy cow. The materials used were Streptococcus dysgalactiae, dry extract of Pluchea indica and iodip. The methods was laboratory experiment used well diffusion method with 4 treatments and 6 replications. The variable observed was inhibition zone of Streptococcus dysgalactiae growth. The result showed the extract of dry of Pluchea

indica was different (P<0.05) thus proceed with Duncan's multiple range test analysis. The extract of dry Pluchea indica with treatment 30% (P1) and 40% (P2) have not been able to keep up with iodip. however, the concentration of 50% (P3) was able to exceed iodip. The conclusion was the extract of dry Pluchea indica are able to inhibit the growth of Streptococcus dysgalactiae but still below iodip. However the extract of dry pluchea indica in 50% concentration can exceed iodip. Suggestion were using extract of Pluchea indica with concentration 50% and new easy method for application. Keywords : Extract, Inhibition activity, Pluchea indica L, and Streptococcus dysgalactiae PENDAHULUAN Susu merupakan hasil produk utama dari sapi perah yang didapatkan dari kelenjar mamae. Susu memiliki komposisi yang cukup kompleks sehingga dapat memberi nutrisi pada manusia diantaranya air, lemak protein laktosa, vitamin dan mineral. Nutrisi yang didapatkan dari susu sapi tersebut menjadi salah satu penyebab semakin tingginya permintaan susu sapi. Farid dan Sukesi (2011) menjelaskan pada tahun 2014 konsumsi susu sapi di Indonesia meningkat menjadi 15 kg/kapita/tahun yang mana 40%nya dipenuhi dari produsen susu segar dalam negeri. Kekurangan 60% dari konsumsi didapatkan dengan cara mengimpor susu dari luar negeri. Faktor penyebab tidak optimal hingga turunnya produksi susu sapi perah, adalah penyakit. Mastitis adalah penyakit dengan gejala radang pada ambing yang berdampak pada turunnya produksi dari susu pada sapi perah (Handayani, Tuasikal dan Sugoro, 2006). Kasogi, Sarwiyono, dan Surjowardojo (2014) menjelaskan bahwa kejadian mastitis subklinis di lapang sebesar 97-99% sedangkan 2-3% merupakan mastitis klinis. Bakteri-bakteri penyebab mastitis adalah Streptococcus agalctiae, Streptococcus dysgalactiae, Streptococcus uberis dan Streptococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Escherichia coli, Escherichia feundi, Aerobacter aerugenes dan Klebsiella pneumonia (Poeloengan, 2009). Pencegahan yang dilakukan peternak melalui teat dipping setelah proses pemerahan menggunakan iodip. Alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan teat dipping adalah tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman yang digunakan untuk pencegahan mastitis adalah daun beluntas. Daun beluntas (Plucheas indica less) memiliki kandungan antimikroba atau senyawa aktif yang dapat menghambat hingga merusak bakteri penyebab mastitis. Senyawa aktif yang telah diidentifikasi pada daun beluntas adalah fenol hidrokuinon, tanin, alkaloid, steroid, dan minyak atsiri (Ardiansyah, Nuraida dan Andarwulan, 2003). MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dalam bentuk isolat dan pengujian daya hambat antibakteri ekstrak daun beluntas kering pertumbuhan bakteri Streptococcus dysgalactiae dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Ekstraksi daun beluntas dilakukan di Politeknik Negeri Malang. Waktu penelitian

dimulai 1 Desember 2014 sampai dengan 1 Januari 2015. Materi Materi yang digunakan pada penelitian, yaitu: 1. Daun tanaman beluntas (Pluchea indica L.) yang diperoleh dari daerah Joyogrand kota Malang. Daun beluntas di ekstrak dengan menggunakan pelarut aquades. 2. Bakteri Streptococcus dysgalactiae yang didapatkan dari Laboratorium Bakteriologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. 3. Iodip yang digunakan dalam penelitian didapatkan dari Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat dan bahan untuk pengeringan dan grinding daun beluntas, ekstraksi dan uji daya hambat bakteri. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dengan P 1 (30%), P 2 (40%), P 3 (50%) dan P 0 (iodip) sebagai kontrol dan enam ulangan dilanjutkan dengan uji jarak nyata Duncan. Prosedur Penelitian Persiapan Pembuatan Ekstraksi Daun Beluntas Persiapan yang dilakukan sebelum ekstraksi adalah pencucian daun beluntas untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada daun., selanjutnya adalah pengeringan dengan menggunakan oven dengan suhu 60ºC selama 24 jam yang kemudian dilanjutkan dengan proses grinding (Kasogi dkk, 2014). Prosedur Ekstraksi Serbuk daun beluntas sebanyak 100 g dimasukkan kedalam beker glas dan tuangkan larutan dengan perbandingan 1:3. Daun beluntas direndam pada pelarut selama 2 24 jam dengan suhu kamar yang sesekali dilakukan pengadukan. Setelah perendaman, dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas Whatman no 40, filtrat yang diperoleh (yang mengandung zat aktif) di evaporasi untuk menghilangkan sisa pelarut. filtrat dioven pada suhu 40-50ºC. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Prosedur dalam pembuatan media nutrient agar (NA), yaitu memasukkan 23 g NA ke dalam erlenmeyer yang dilarutkan dengan 1000 ml aquades, kemudian dipanaskan diatas hot plate. Media disterilkan di autoklaf dengan suhu 121º C selama 15 menit. (Miksusanti, dkk 2011). Uji Daya Hambat Metode uji daya hambat pada penilitian menggunakan metode sumuran. Prosedur uji daya hambat, yaitu 1. NA yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam cawan petri. 2. Bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri dengan menggunakan mikropipet sebanyak 100nm dan diratakan dengan menggunakan L glass. 3. Sumuran dibuat di permukaan cawan petri dengan diameter 5 mm. 4. Ekstrak yang telah disiapkan diambil 50 pm dan diteteskan pada lubang sumuran yang dibuat.

5. Cawan petri ditutup menggunakan plastic wrap dan disimpan selama 24 jam dengan suhu ruang atau 37 ºC. 6. Diamati zona bening yang terdapat disekitar sumuran. Analisa Data Anova one way dan diuji lanjut dengan menggunakan uji jarak nyata Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukan ekstrak daun beluntas dengan pelarut aquades dengan konsentrasi 30, 40 dan 50% mampu menghambat bakteri Streptococcus dysgalactiae penyebab mastitis subklinis pada sapi perah. Rataan zona hambat yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 1. Perlakuan P 0 Iodip P 1 (30 %) P 2 (40 %) P 3 (50 %) Diameter zona hambat (mm) Streptococcus dysgalactiae 9,137 ± 2,6979 b 6,458 ±4,8101 a 8,446 ± 3,5926 a 9,74 ± 1,4788 b Pada Tabel 1. dapat dilihat semakin tinggi konsentrasi maka daya hambat yang dihasilkan juga akan semakin luas, hal ini disebabkan karena kandungan antibakteri yang terdapat pada kandungan juga semakin bertambah dengan ditingkatnya konsentrasi. Pengeringan daun beluntas yang dilakukan dalam proses persiapan ekstraksi berfungsi untuk menurunkan kandungan air pada suatu tingkatan dan menghilangkan aktifitas enzim yang dapat menguraikan zat aktif yang terdapat pada bahan (Hernani dan Nurdjanah, 2009). Pengeringan juga dapat mempermudah dalam proses pengrindingan untuk dirubah menjadi serbuk atau tepung daun beluntas dan daya simpan lebih lama. Zat aktif yang terdapat pada daun beluntas adalah antimikroba berupa flavanoid, minyak atsiri dan tanin yang merupakan senyawa fenol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri pada mastitis. Antibakteri pada daun beluntas menghambat pertumbuhan bakteri dengan Cara kerja dari antibakteri yang terkandung dalam ekstrak adalah mengganggu kinerja, menghambat proses metabolis hingga merusak sel bakteri tergantung pada jenis kandungan antibakteri yang terdapat pada ekstrak. Flavanoid merupakan antibakteri yang pertama kali bekerja. Haris, et all (2002) yang menjelaskan bahwa pada dinding sel terdapat peptidoglikan. Fungsi dari Peptidoglikan adalah untuk menahan adanya kerusakan apabila terdapat tekanan osmotic yang tinggi. Flavonoid memiliki kepolaran yang sama dengan peptidoglikan sehingga mampu menembus peptidoglikan dan menyebabkan terganggunya dinding sel bakteri. Fungsi flavonoid untuk melakukan gangguan pada fungsi dinding sel dan melindungi dari lisis osmotic dijelaskan oleh Puspita (2012). Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang umumnya terdapat pada tanaman hijauan (Rohyami, 2012). Minyak atsiri merupakan antibakteri kedua yang melanjutkan kerja dari flavonoid dalam menghambat bakteri. Ahmad, dkk (2013) menjelaskan bahwa minyak atsiri yang memiliki kandungan terpenoid akan mempengaruhi permeabilitas sel dan mengakibatkan gangguan struktur fungsi

pada membrane sel (Ahmad dan Gholib, 2013). Tanin dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat protein dalam proses sintesis protein dimana sintesis protein yang dilakukan oleh bakteri berfungsi sebagai proses untuk berkembang biak. Hal tersebut sama dengan penjelasan Aljizah, (2004) yang menjelaskan tanin akan melakukan pengikatan protein ahesin sebagai reseptor yang akan menurunkan daya lekat, menghambat sintesis protein, dan terganggunya permeabilitas. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan, yaitu 1. Ekstrak daun beluntas mampu menghambat bakteri Streptococcus dysgalactiae yang merupakan bakteri penyebab mastitis pada sapi perah 2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun beluntas kering semakin tinggi juga daya hambat pada bakteri Streptococcus dysgalactiae. 3. Ekstrak daun beluntas kering konsentrasi 50% dapat mengimbangi larutan iodip 10%. SARAN Disarankan untuk menggunakan ekstrak daun beluntas dengan konsentrasi 50% dan mengembangkan metode baru untuk mempermudah dalam proses penerapan. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, R.Z dan Gholib, D. 2013. Pengujian Ekstrak Etanol, Etil Asetat dan Minyak Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica (L) Lees.) Terhadap Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Secara In-Vitro. Seminar Nasional Teknologi dan Veteriner. Balai Besar Penelitian Veteriner. Bogor. Aljizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhinium Terhadap Ekstrak Daun Psidium guajava L. Bioscentiae. 1(1) : 31-38. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin. Farid,M. dan Sukesi, H. 2011. Pengembangan Susu Segar Dalam Negeri Untuk Pemenuhan Kebutuhan Susu Nasional. Buletin Ilmiah Linbang Berdagangan. 5(2): 196-221. Handayani, T., Tuasikasl, B.J dan Sugoro I. 2006. Sinar Gamma Pada Streptococcus agalactiae Untuk Bahan Vaksin Iradiasi Mastitis Pada Sapi Perah. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi. Batan. Kasogi,I., Sarwiyono, dan Surjowardojo. 2014. Ekstrak Metanol Daun Kersen (Muntingia calabura L) sebagai Antimikroba Alami Terdapat Bakteri Staphylococcus aureus pada Sapi Perah di Daerah Ngantang, Malang. [Skripsi]. Universitas Brawijaya. Malang. Miksusanti, Fitrya, dan Marfinda, N. 2011. Aktivitas Campuran Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpina sappan L.) terhadap Bacillus cereus. Jurnal Penelitian Sains: 14(3C) :42. Universitas Sriwijaya. Sumatra Selatan. Hernani dan Nurdjanah, R. 2009. Aspek Pengeringan Dalam Mempertahankan Kandungan Metabolit Sekunder Pada Tanaman Obat. Perkembangan

Teknologi TRQ. 21(2):33-39. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor Poeloengan, M. 2009. Aktivitas Air Perasan dan Ekstrak Etanol Daun Encok Terhadap Bakteri yang Diisolasi dari Sapi Mastitis Subklinis. Balai Besar Penelitian Veteriner. Bogor. Puspitasari, G., Murwani, S., dan Hermawati. 2012. Uji Daya Antibakteri Perasan Mengkudu Matang (Morinda citrifolia) Terhadap Bakteri Methcilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)M2306T In-Vitro. Jurnal Veteriner Medika. 2(4):1-8. Rohyami, Y. 2008. Penentuan Kandungan Flavonoid Dari Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dea (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl). Logika. 5(1) : 1-8. UII. Yogyakarta.