STUDI ALIRAN DAYA UNTUK BEBAN TAK SEIMBANG (Studi kasus Sistem Tenaga Listrik 150 kv Jawa Tengah dan DIY) Yasin Mohamad 1 ABSTRAK



dokumen-dokumen yang mirip
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DI YOGYAKARTA. HARDIAN SAKTI LAKSANA, Ir, MT, M.Eng. Semarang, 29 Februari 2016

PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST.

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

ANALISIS KONTINGENSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ALIRAN DAYA

DIgSILENT Power Factory

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Intisari. Kata Kunci : drop tegangan, kurva P-V, kurva Q-V, kualitas tegangan. Abstract

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Intisari. Kata Kunci : drop tegangan, kurva P-V, kurva Q-V, kualitas tegangan. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

PERBANDINGAN ANALISA ALIRAN DAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN METODE NEWTON-RAPHSON

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

KOMPONEN-KOMPONEN SIMETRIS. A. Sintesis Fasor Tak Simetris dari Komponen-Komponen Simetrisnya

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PENGARUH VARIASI KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN NILAI FAKTOR KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN YANG SAMA

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

Penentuan Kualitas Daya Untuk Kondisi Unbalanced Dan Nonsinusoidal Pada Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Dengan Metode Harmonic Load Flow 3 Fasa

Analisis Aliran Daya Tiga Fasa Tidak Seimbang Menggunakan Metode K-Matrik dan Z BR pada Sistem Distribusi 20 kv Kota Surabaya

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

atau pengaman pada pelanggan.

Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

ALGORITMA ALIRAN DAYA UNTUK SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN BEBAN SENSITIF TEGANGAN

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

ANALISIS TEGANGAN SETIAP BUS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK GORONTALO MELALUI SIMULASI ALIRAN DAYA

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik

BAB II DASAR TEORI. Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1


ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

KARYA ILMIAH ANALISIS HUBUNG SINGKAT LINE TO GROUND

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Elektro Fakultas Teknik.

Studi Proteksi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator 100% Dengan Metode Tegangan Harmonisa Ketiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

SOAL UJIAN KOMPREHENSIF WAKTU : 100 MENIT. 1. Yang bukan merupakan representasi dari suatu algoritma adalah..

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

STUDY ALIRAN DAYA TERHADAP PENAMBAHAN UNIT PLTM SALIDO

Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HUBUNG SINGKAT TIGA PHASE

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

DAYA PADA RANGKAIAN BOLAK-BALIK.

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

ANALISA KESEIMBANGAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG KUTILANG SUPPLY DARI GI SEDUDUK PUTIH MENGGUNAKAN ETAP 12.6

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20KV RAYON BELANTI KOTA PADANG BERBASIS PETA RAWAN TSUNAMI MEMPERHITUNGKAN ALIRAN DAYA (LOAD FLOW)

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

Analisis Aliran Daya Harmonisa Dengan Metode ZBR Pada Sistem Distribusi Tiga Fasa Weakly Meshed

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

MINIMISASI ARUS NETRAL DENGAN MENGGUNAKAN AUTOTRAFO ZIG-ZAG PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember I Gusti Ngurah Dwipayana 1, I Wayan Rinas 2, I Made Suartika 3

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) B-153

Transkripsi:

STUDI ALIRAN DAYA UNTUK BEBAN TAK SEIMBANG (Studi kasus Sistem Tenaga Listrik 150 kv Jawa Tengah dan DIY) Yasin Mohamad 1 ABSTRAK Tujuan dari studi Aliran daya untuk Beban Tak Seimbang ini adalah untuk melihat perfomance sistem tenaga listrik jika bebannya dalam kondisi tidak seimbang. Beban yang tidak seimbang pada sistem tenaga listrik tersebut akan berpengaruh pada penurunan tegangan di sisi konsumen dan menyebabkan adanya arus yang mengalir pada titik netral. Metodologi penelitian dilakukan melalui simulasi aliran beban dengan menggunakan program aplikasi EDSA Technical 2000 dengan menjalankan object oriented unbalanced 3 phase load flow. Penelitian ini dilakukan pada sistem tenaga listrik Jawa Tengah dan DIY. Simulasi dilakukan untuk beberapa kondisi sistem yaitu mulai dari kondisi beban rendah, beban puncakt dan pada kondisi beban naik 5 % dari beban puncak. Hasil simulasi menunjukkan ketidakseimbangan tegangan untuk masing-masing fasa tidak begitu signifikan yaitu untuk kondisi beban rendah rata-rata 0,95 %, untuk kondisi beban puncak rata-rata 1,98 % dan untuk kondisi beban naik 5 % dari beban puncak adalah 2,08 %. Kata Kunci : Tiga fasa, Aliran beban tak seimbang, EDSA ABSTRACT The purpose of Unbalanced load flow study is see performance power system if the load in a state of unbalance. Disproportionate burden of the power system affect the voltage drop in the consumer side. Methodology of the research conducted through the load flow simulation using an application program EDSA Technical 2000 with object-oriented unbalanced 3 phase load flow. This research was conducted on electric power system of Central Java and Yogyakarta. Simulations performed for several conditions of the system starting from the lightest load conditions up to the heaviest load and the load conditions up 5% from the peak load. The simulation results show the voltage unbalance for each phase are not so significant that is average for the lightest load conditions is 0.95%, the heaviest load conditions is 1,98 % and the load conditions up 5% from the peak load is 2,08 % Key words: Three phase, unbalanced load flow, EDSA 1 Yasin Mohamad, ST., MT, Dosen jurusan Elektro Universitas Negeri Gorontalo

PENDAHULUAN Perhitungan aliran daya dan tegangan pada sistem tenaga listrik merupakan bagian yang sangat penting dan jaringan direpresentasikan dalam rangkaian satu fasa. Setiap bus dikategorikan dalam empat kondisi yaitu tegangan (V), daya aktif (P), daya reaktif (Q) dan sudut fasa (δ). Dalam perhitungan aliran daya dikenal nama bus referensi (swing bus), bus beban (load bus) dan bus pembangkit (generator bus). Beban dari fasa seimbang adalah beban dengan arus yang mengalir pada bebanbeban simetris dan beban tersebut dihubungkan pada tegangan yang simteris pula. Dalam analisisnya sistem yang melayani beban-beban seperti ini biasanya diasumsikan dipasok oleh tegangan yang simetris. Dengan demikian analisisnya dapat dilakukan pada basis perfasa saja. Jadi dalam hal ini beban selalu diasumsikan seimbang pada setiap fasanya, sedangkan pada kenyataannya beban-beban tersebut tidak seimbang, untuk hal seperti ini penyelesaiannya menggunakan komponen simetris (Nazaruddin, 2006). Fokus penelitian ini melihat ketidakseimbangan beban antar fasa pada masingmasing bus dan membuat suatu formulasi untuk aliran daya tiga fasa. Dalam sistem tenaga listrik, studi aliran daya tiga fasa diterapkan pada sistem yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan dapat terjadi di pembangkit, jaringan dan beban ataupun ketigatiganya. Studi aliran daya tiga fasa dapat digunakan pada operasi pemeliharaan dan perencanaan sistem tenaga listrik tiga fasa. Penelitian ini disimulasikan dengan menggunakan software aplikasi EDSA Tehcnical 2000 (Electrical Distribution and Transmission System Analysis) yaitu dengan menjalankan object oriented unbalanced 3 phase load flow. Studi kasus dilakukan pada Sistem Tenaga Listrik Jawa Tengah dan DIY. TEORI 1. Aliran Beban Secara umum tujuan dari analisis aliran daya adalah dimaksudkan untuk mendapatkan (Saadat, 1999) :

1. Besar dan sudut tegangan masing-masing bus sehingga bisa diketahui tingkat pemenuhan batas-batas operasi yang diperbolehkan. 2. Besar arus dan daya yang dialirkan lewat jaringan, sehingga bisa diidentifikasi tingkat pembebanannya. 3. Kondisi awal bagi studi-studi selanjutnya, seperti studi kontingensi yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Perhitungan aliran daya biasanya memakai mode admintans bus dan representasi saluran transmisi panjang menengah (medium length line transmision) nominal phi lebih sesuai untuk hal ini. Rangkaian ekivalen saluran tranmisi panjang nominal phi perphase ditunjukkan pada gambar (1) impedans antara node i dan j terdiri dari impendans seri Z dan admintans paralel Y sh. Admintans paralel Y sh ini disebut dengan admintans pemuatan saluran (line charging) yang biasanya terdiri dari komponen konduktansi G sh dan suseptans B sh. Sesuai dengan arah arus I, node i dianggap sebagai ujung pengirim (sending end) dan node j dianggap sebagai ujung penerima (receiving end) dan admintans paralel terbagi dua antara node i dan node j seperti pada gambar 1 besar impedans total antara kedua node adalah : Dengan Z Z Z.. (1) Z sh sh 1 Y sh Admintans total antara kedua node adalah : Atau Y 1..(2) Z Y Y Y cos j Y sin G B (3) Dengan G dan B masing-masing menyatakan konduktansi total dan suseptansi total antara node i dan j dan menyatakan sudut yang dibentuk oleh vektor tegangan antara node i dan j, V dan arus I.

i I Z j V i Y sh 2 Ysh 2 V j Gambar 1. Rangkaian ekivalen nominal phi dari saluran transmisi 2. Komponen simetris Menurut Fortescue yang menyatakan tiga fasor tegangan tak seimbang dari sistem tiga fasa dapat diuraikan menjadi tiga fasa yang seimbang dengan menggunakan komponen simetris (Stevenson, 1993). Komponen simetris tersebut yaitu urutan positif, negatif dan urutan nol. Himpunan komponen seimbang tersebut antara lain: a. Komponen urutan positif yang terdiri dari tiga fasor yang sama besar, terpisah satu dengan yang lain dalam fasa sebesar 120, dan mempunyai urutan fasa yang sama seperti fasor aslinya. b. Komponen urutan negatif yang terdiri dari tiga fasor yang sama besar, terpisah satu dengan yang lain dalam fasa sebesar 120, dan mempunyai urutan fasa yang berlawanan dengan fasor aslinya. c. Komponen urutan nol yang terdiri dari tiga fasor yang sama besar dan dengan pergeseran nol antara fasor yang satu dengan yang lain. Pemecahan masalah dengan menggunakan komponen simetris bahwa ketiga fasa dari sistem dinyatakan sebagai a, b, dan c dengan cara yang demikian sehinggga urutan fasa tegangan dan arus dalam sistem adalah abc, sehingga fasa komponen urutan positif dari fasor tak seimbang itu adalah abc, sedangkan urutan fasa dari komponen urutan negatif adalah acb. Jika fasor aslinya adalah tegangan, maka tegangan tersebut dapat dinyatakan Va, Vb, dan Vc. Komponen urutan positif untuk Va, Vb, dan Vc adalah Va1, Vb1, dan Vc1.Deimikian pula komponen urutan negative adalah Va2, Vb2, dan Vc2,

sedangkan komponen urutan nol adalah Va0, Vb0, dan Vc0. Gambar (2) menunjukkan tiga himpunan komponen simetris. Gambar 2. Representasi komponen simetris Tegangan tak seimbang setiap fasanya merupakan penjumlahan masing-masing komponen simetris yaitu: Tegangan fasa a, Va = Va1+Va2+Va0 (4) Tegangan fasa b, Vb = Vb1+Vb2+Vb0 (5) Tegangan fasa c, Vc = Vc1+Vc2+Vc0 (6) METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar ketidakseimbangan beban pada masing-masing fasa dan bus. Selanjutnya dapat diketahui perilaku sistem jaringan dengan bantuan program aplikasi EDSA Technical 2000 dengan menjalankan object oriented unbalanced 3 phase load flow, sehingga dapat diketahui besar tegangan bus, sudut fasa, daya masing-masing bus (daya aktif dan daya reaktif), arah aliran daya, aliran arus melalui cabang, rugi-rugi saluran dan tegangan jatuh. Simulasi dilakukan pada sistem tenaga listrik Jawa Tengah dan DIY yang merupakan area 3 dari sistem interkoneksi Jawa Bali. Sistem tenaga listrik Jawa tengah DIY ini mempunyai 64 Bus.

Adapun pembagian Bus sistem tenaga listrik jawa tengah dan DIY adalah seperti pada Tabel 1. Tabel 1 Pembagian Bus Sistem Jawa Tengah DIY No Nama Bus No Nama Bus 1 Bantul 33 Palur 2 Bawen 34 Pati 3 Bdono 35 Pdlam 4 Blora 36 Pedan 5 Bmayu 37 Pklon 6 Brebes 38 Pltu clp 7 Brngi 39 Pmlng 8 Btang 40 Pwrdi 9 Cepu 41 Pwrjo 10 Dieng 42 Pyung 11 Garng 43 Rbang 12 Gbong 44 Rdrut 13 Gdean 45 Rwalo 14 Jajar 46 Scang 15 Jelok 47 Sgrah 16 Jkulo 48 Smanu 17 Jpara 49 Sragn 18 Kbmen 50 Srdol 19 Kbsen 51 Stara 20 Kdnbo 52 Swing 21 Klatn 53 Syung 22 Klbkl 54 Tbrok1 23 Klngu 55 Tbrok2 24 Klsri 56 Tjati 25 Kntung 57 Tmgng 26 Krapk 58 Ungar 27 Kudus 59 Walin 28 Lmnis 60 Wates 29 Mdari 61 Wleri 30 Mjngo 62 Wngri 31 Mnang 63 Wnsbo 32 Mrica 64 Wsari

Proses simulasi seperti diperlihatkan pada gambar 1. Mulai Penyiapan Data Memasukkan data parameter saluran dan beban Program EDSA (Electrical Distribution and Transmission System Analysis) PROSES SIMULASI object oriented unbalanced 3 phase load flow Kondisi Beban Rendah Kondisi Beban Puncak Beban bertambah 5 %,dsb. ya Kondisi yang lain? tidak Hasil Simulasi SELESAI Gambar 1. Bagan alir proses simulasi

Gambar 2. Peta Sistem 150 kv Jawa Tengah dan DIY Gambar 3. Single line sistem 150 kv Jawa Tengah dan DIY PEMBAHASAN Untuk skenario pertama dilakukan simulasi pada kondisi beban rendah dimana sistem hanya dibebani 50 % dari beban puncak. Ketidakseimbangan beban untuk masingmasing fasa a, fasa b dan fasa c adalah 50%, 30% dan 20%. Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan object oriented unbalanced 3 phase load flow diperoleh tegangan untuk masing-masing fasa seperti diperlihatkan pada grafik 1.

Grafik 1 Ketidakseimbangan tegangan masing-masing fasa untuk kondisi beban rendah. Pada grafik 1 tersebut menunjukkan bahwa ketidakseimbangan tegangan untuk masingmasing fase tiap bus tidak begitu signifikan rata-rata 0,95 % Untuk skenario kedua dilakukan simulasi pada kondisi beban puncak Ketidakseimbangan beban untuk masing-masing fasa a, fasa b dan fasa c adalah 50%, 30% dan 20%. Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan object oriented unbalanced 3 phase load flow diperoleh tegangan untuk masing-masing fasa seperti diperlihatkan pada grafik 2.

Grafik 2. Ketidakseimbangan tegangan masing-masing fasa untuk kondisi beban puncak Pada grafik 2 tersebut menunjukkan bahwa ketidakseimbangan tegangan untuk masingmasing fase tiap bus tidak begitu signifikan rata-rata 1,98 % Untuk skenario ketiga dilakukan simulasi pada kondisi beban ditambah 5 % beban puncak Ketidakseimbangan beban untuk masing-masing fasa a, fasa b dan fasa c adalah 50%, 30% dan 20%. Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan object oriented unbalanced 3 phase load flow diperoleh tegangan untuk masing-masing fasa seperti diperlihatkan pada grafik 3.

Grafik 3. Ketidakseimbangan tegangan masing-masing fasa untuk kondisi beban naik 5 % dari beban puncak Pada grafik 3 tersebut menunjukkan bahwa ketidakseimbangan tegangan untuk masingmasing fase tiap bus tidak begitu signifikan rata-rata 2,08 % KESIMPULAN 1. Pemakaian beban yang tidak seimbang dapat menyebabkan arus saluran antar fasa tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban antara fasa menyebabkan adanya arus yang mengalir pada titik netral. 2. Dari hasil simulasi yang dilakukan diperoleh bahwa ketidakseimbangan tegangan pada masing masing fasa a, fasa b, fasa c tidak begitu signifikan untuk kondisi beban rendah rata-rata berkisar 0.95 %, untuk kondisi beban puncak rata-rata 1,98 % dan untuk kondisi beban bertambah 5 % dari beban puncak adalah rata-rata 2,08 %. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Goran, 2004, Modelling and Analysis of Electric Power System Basri, H. 1993. Sistem Distribusi Daya Listrik. ISTN. Jakarta Dhar, R.N, 1982, Computer Aided Power System Operation and Analysis, McGraw-Hill, New Delhi Gupta, B.R, 1998, Power System Analysis and Design, Third Edition, Wheeler Publishing. Grainger, J.J, William D. Stevenson,jr,1994, Power System Analysis, McGraw-Hill

Gonen, Turan, 1988, Elecric Power Transmission System Engineering (Analysis and Design), John Wiley and Sons. Nazaruddin,2006, Analisis Aliran Daya Tak Seimbang Sistem Tenaga Listrik Berdasarkan Komponen Simetris, Thesis S2. Saadat, Hadi, 1999, Power System Analysis, McGraw-Hill Stagg, G.W and Ahmad H El-Abiad, 1968, Computer Methods In Power System Analysis, McGraw-Hill. Teng, J.H. and Chang, C.H., 2002, A Novel and Fast Three Phase Load Flow forunbalanced Radial Distribution System, IEEE Transaction on Power Systems, Vol. 17, No. 4, pp. 1238-1244.