Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 1 of 62
LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG Di Susun Oleh I Gede Para Atmaja,ST.,MT Nip. 19691030 199303 1 003 Manado, Desember 2018 Menyetujui Ketua Jurusan Teknik Elektro Koordinator Program Studi D4 Teknik Listrik (Fanny J. Doringin, ST.,MT) (Johan F. Makal,SST.,MT Nip. 19670430 199203 1 003 Nip.19640526 199803 1 001 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 2 of 62
KATA PENGANTAR Puji dan syukur patut dipanjatkan kepada yang Maha besar Tuhan atas kasih dan AnugrahNYA sehingga Modul Praktikum Elektronika Analog boleh terselesaikan dengan baik. Modul ini dibuat untuk melengkapi materi pembelajaran praktikum di DIV Teknik Listrik Semester 2 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado. Di dalam Modul ini berisikan tentang Uraian materi praktek yang sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata kuliah praktek Elektronika Analog sebagai mata kuliah keahlian dan Percobaanpercobaan pada modul praktek ini dikerjakan oleh mahasiswa D4 Teknik Listrik semester 2 selama 14 Kali pertemuan. Modul praktikum ini juga berbobot 2 SKS dan dilakukan dalam waktu 3 jam/minggu. Pada Kesempatan ini perkenaan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Ever N. Slat, MT ; sebagai direktur Politeknik Negeri Manado 2. Ibu Dra. Maryke Alelo, MBA ; sebagai Wakil Direktur Bidang Akademik 3. Bapak Fanny J. Doringin, ST.,MT ;sebagai ketua jurusan Teknik Elektro 4. Bapak Johan F. Makal, SST,MT ; sebagai Koordinator Program Studi DIV Teknik Listrik 5. Teman-teman Tenaga Pendidik di Program Studi DIV Teknik Listrik Akhirnya besar harapan kiranya dengan adanya Modul Praktikum Elektronika Analog diharapkan dapat menunjang kegiatan Belajar mengajar di Program Studi D4 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado. Manado, Desember 2018 Penulis, Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 3 of 62
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Percobaan 1 Beban Resistif 1 Percobaan 2 Beban Induktif 4 Percobaan 3 Rangkaian Seri Beban RL 7 Percobaan 4 Rangkaian Paralel Beban RL 9 Percobaan 5 Beban Kapasitif 11 Percobaan 6 Rangkaian Seri Beban RC 14 Percobaan 7 Rangkaian Paralel Beban RC 16 Percobaan 8 Rangkaian Seri Beban RLC 18 Percobaan 9 Rangkaian Paralel Beban LC 21 Percobaan 10 Power Factor (Faktor Daya) 24 Percobaan 11 Penyearah Setengah Gelombang 1 Fasa 26 Percobaan 12 Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda 35 Percobaan 13 Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda 44 Percobaan 14 Filter Pada Penyearah 53 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 4 of 62
PERCOBAAN 1 BEBAN RESISTIF I. Tujuan 1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus yang mengalir pada rangkaian tahanan. 2. Membuktikan dengan osciloscope bahwa pada rangkaian R memiliki fasa yang sama antara tegangan dan arus. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah 3. Alat ukur arus a.c. (250 Ma) 1 buah 4. Lampu 24 volt/5 watt 1 buah 5. Tahanan R 1 ohm/2 watt 1 buh 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian Ch1 0-20V V G A Rs IV. Langkah Kerja Com Ch2 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 5 of 62
1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Atur osciloskop DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line Channel 1 = 10 volt/div, probe x10 Channel 2 = 200 mv/div, probe x1 T = 5 ms/div 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang. 4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter. I = ma 5. Hitung tahanan lampu pada rangkaian R = U I = = ohm 6. Salin tegangan dan arus terukur pada osciloskop dan berikan tanda atau label setiap chanelnya. I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 6 of 62
7. Matikan rangkaian 8. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan.. I. Tujuan PERCOBAAN 2 BEBAN INDUKTIF Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 7 of 62
1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus yang mengalir pada rangkaian induktif. 2. Membuktikan dengan osciloscope bahwa pada rangkaian induktif memiliki beda fasa antara tegangan dan arus. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah 3. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 1 buah 4. L = 1000 n 1 buah 5. Tahanan RS 1 ohm/2 watt 1 buh 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian Ch1 0-20V L V G A Rs Com Ch2 IV. Langkah Kerja 1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Atur osciloskop Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 8 of 62
DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line Channel 1 = 10 volt/div, probe x10 Channel 2 = 20 mv/div, probe x1 T = 5 ms/div 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang. 4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter. I = ma 5. Hitung tahanan lampu pada rangkaian X L = U I = = ohm 6. Hitung nilai induktansi pada coil dengan frekwensi f = 50 Hz. L = X L 2. π. f = = Henrry 7. Salin tegangan dan arus terukur pada alat ukur osciloskop dan berikan tanda atau label setiap chanelnya. 8. Matikan rangkaian I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 9 of 62 T (ms)
9. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. I. Tujuan PERCOBAAN 3 RANGKAIAN SERI BEBAN RL Membuktikan bahwa pada rangkaian seri tegangan sama dengan jumlah vektor yang ada pada rangkaian II. Peralatan yang digunakan Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 10 of 62
1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 3 buah 3. L = 1000 n 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian V1 R 0-25V V V2 L IV. Langkah Kerja 1. pasang semua kepingan plat yang ada pada coil magnetik L sampai penuh 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 25 volt dengan voltmeter. 4. Ukur tegangan pada rangkaian V =. Volt V1 V2 =. Volt =. Volt 5. Hitung nilai tegangan dengan teorema pitagoras Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 11 of 62
V = V 1 2 + V 2 2 =. + = Volt 6. Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan.. PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PARALEL BEBAN RL I. Tujuan Membuktikan bahwa pada rangkaian paallel mengalir arus yang sama dengan jumlah vektor arus yang ada pada rangkaian. II. Peralatan yang digunakan Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 12 of 62
1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 3 buah 3. L = 1000 n 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya III. Gambar Rangkaian R L 0-25V A1 A2 A IV. Langkah Kerja 1. Pasang semua kepingan plat yang ada pada coil magnetik L sampai penuh. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 25 ma dan cek di alat ukur amperemeter. 4. Ukur tegangan pada rangkaian I =. ma I1 =. ma Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 13 of 62
I2 =. ma 5. Hitung nilai arus dengan teorema pitagoras I = I 1 2 + I 2 2 =. + = ma 6. Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan PERCOBAAN 5 BEBAN KAPASITIF I. Tujuan 1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus pada rangkaian tahanan dan kapasitor. 2. Membuktikan bahwa pada rangkaian RC memiliki perbedaan fasa antara tegangan dan arus. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 volt) 1 buah Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 14 of 62
3. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 1 buah 4. C = kapasitor 1 µf/160 volt 1 buah 5. Tahanan 1 ohm/2 watt 1 buah 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya 8. Gambar Rangkaia Ch1 0-20V C V A Rs Com Ch2 9. Langkah Kerja 1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Atur osciloskop DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line Channel 1 = 10 volt/div, probe x10 Channel 2 = 10 mv/div, probe x1 T = 5 ms/div 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang. 4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 15 of 62
I = ma 5. Hitung Reaktansi kapasitif pada rangkaian X C = U I = = ohm 6. Hitung nilai induktansi pada coil dengan frekwensi f = 50 Hz. C = 1 2. π. f. X C. = = μf 7. Salin tegangan dan arus terukur pada alat ukur osciloskop dan berikan tanda atau label setiap chanelnya. I (ma) V (Volt) T (ms) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 16 of 62
8. Matikan rangkaian 9. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. PERCOBAAN 6 RANGKAIAN SERI BEBAN RC I. Tujuan Membuktikan bahwa pada rangkaian seri tegangan sama dengan jumlah vektor yang ada pada rangkaian seri RC II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 3 buah 3. Kapasitor C = 1 µf/160 volt 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya 7. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 17 of 62
V1 R 0-25V V V2 C 8. Langkah Kerja 1. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 15 volt dengan voltmeter. 3. Ukur tegangan pada rangkaian V =. Volt V1 V2 =. Volt =. Volt 4. Hitung nilai tegangan dengan teorema pitagoras V = V 1 2 + V 2 2 =. + = Volt 5. Matikan rangkaian 6. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 18 of 62
. PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PARALEL BEBAN RC V. Tujuan Membuktikan bahwa pada rangkaian paallel mengalir arus yang sama dengan jumlah vektor arus yang ada pada rangkaian. VI. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 3 buah 3. Kapasitor C = 1 µf/160 volt 1 buah 4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh 5. Papan Percobaan 1 buah 6. Kabel secukupnya 7. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran C Page R 19 of 62 0-25V V
8. Langkah Kerja 1. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 2. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 20 ma dan cek di alat ukur amperemeter. 3. Ukur tegangan pada rangkaian I =. ma I1 =. ma I2 =. ma 4. Hitung nilai arus dengan teorema pitagoras I = I 1 2 + I 2 2 =. + = ma 5. Matikan rangkaian 6. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 20 of 62
PERCOBAAN 8 RANGKAIAN SERI BEBAN RLC I. Tujuan 1. Menganalisa bahwa pada rangkaian seri RLC dengan varisi nilai induktansi dengan merubah-rubah jumlah kepingan plat pada coil. 2. Membuktikan penomena yang terjadi untuk nilai tegangan resonansi II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah 3. Alat ukur tegangan a.c. VC dan VL (150 Volt) 2 buah 4. Alat ukur arus amperemeter ( range 250 ma) 1 buah 5. Kapasitor C = 1 µf/160 volt 1 buah 6. Lampu 24 volt / 5 watt 1 buah 7. L = 1000 n dilengkapi dengan magnetic plat 1 buah 8. Saklar 1 buah 9. Papan Percobaan 1 buah 10. Kabel secukupnya 11. Gambar Rangkaian Vc L C Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran S V Page 21 of 62 20V L VL
12. Langkah Kerja 1. Pasangkan plat magnetic ke coil L sampai Penuh. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif power suplay 20 volt dengan voltmeter. Alat ukur tegangan V dihubungkan dengan output power suplay dan dihubungkan dengan saklar S. 4. Ukur tegangan (UR, UC, UL) dan arus pada rangkaian, catat hasil pengukuran pada tabel untuk nilai dan nomor sesuai dengan jumlah plat magnetik dan lakukan pengukuran berulang. Catatan : a. Nilai induktansi maksimum di semua kenaikan atau penurunan di setiap pemasangan plat magnetik. b. Rangkaian tahanan tergantung filamen lampu. c. Nilai tegangan UR, menunjukkan tahanan pengukuran yang dihubungkan dengan V dengan memindahkan saklar S. d. Operasi tahanan-induktif pada kondisi UL < UC dan tahanan kapasitif pada kondisi UL > UC Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 22 of 62
5. Tabel Pengukuran Jumlah Plat U UR UC UL I N (V) (V) (V) (V) (ma) 38 30 28 24 20 15 10 0 6. Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 23 of 62
PERCOBAAN 9 RANGKAIAN PARALEL BEBAN LC VII. Tujuan 1. Menganalisa pada rangkaian parallel RLC dengan nilai induktansi yang berbeda 2. Membuktikan penomena resonansi arus pada rangkaian parallel RLC. VIII. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. Alat ukur arus a.c. (25 ma) 3 buah 3. Voltmeter (15 Volt) 1 buah 4. Kapasitor C = 3,3 µf/160 volt 1 buah 5. L = 1000n 1 buh 6. Papan Percobaan 1 buah 7. Kabel secukupnya 8. Gambar Rangkaian L C 20V V AL Ac Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 24 of 62 G A
9. Langkah Kerja 1. Masukkan plat magnetic ke dalam coil sampai penuh. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 10 volt dan cek di alat ukur amperemeter. 4. Ukur arus (I, IC, IL) dan arus pada rangkaian, catat hasil pengukuran pada tabel untuk nilai dan nomor sesuai dengan jumlah plat magnetik dan lakukan pengukuran berulang. Catatan : a. Nilai induktansi maksimum di semua kenaikan atau penurunan di setiap pemasangan plat magnetik. b. Rangkaian tahanan tergantung dari besar tahanan Isolasi pada coil 5. Tabel Pengukuran Sheet irons U I IC IL n (V) (ma) (ma) (ma) 38 34 30 25 20 15 10 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 25 of 62
5 0 6. Matikan rangkaian 7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan.. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 26 of 62
PERCOBAAN 10 POWER FACTOR (FAKTOR DAYA) I. Tujuan Membuktikan bagaimana arus beban dan nilai puncak dari daya aktif akibat perubahan beban induktif. II. Peralatan yang digunakan 1. Power suplay a.c. 1 buah 2. A = AE = Alat ukur arus a.c. (250 ma) 2 buah 3. V = VL = Voltmeter (15 Volt) 2 buah 4. Tahanan 12 ohm/5 watt 1 buah 5. Lampu 24 volt/5 watt 1 buah 6. Kapasitor C = 22 µf/25 volt 1 buah 7. L = 1000n 1 buah 8. Papan Percobaan 1 buah 9. Kabel secukupnya 10. Gambar Rangkaian Rs E S 15V V VL L AE C Laboratorium G Instrumentasi dan Pengukuran A Page 27 of 62
11. Langkah Kerja 1. Tempatkan saklar dalam posisi S. 2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam. 3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif power suplay sampai 15 volt dan cek di alat ukur amperemeter. 4. Ukur arus tegangan dan arus pada rangkaian dan catat nilai masukkan dalam tabel percobaan 5. Hubungkan kapasitor C dengan on kan saklar S dan ukur tegangan dan arus lagi kemudian catat nilainya di dalam tabel percobaan 6. Tabel Pengukuran C U I UL IE (V) (ma) (V) (ma) Off 15 On 15 7. Matikan rangkaian 8. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 28 of 62
PERCOBAAN 11 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG 1 FASA I. Tujuan 1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan. 2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang 1 fasa 3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang 1 fasa 4. Menentukan tegangan balik dioda II. Teori Dasar Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier) Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut. Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut : Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 29 of 62
Rangkaian Penyearah ½ gelombang Gelombang input dan output tegangan Penyearah III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 470 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon (IN4007) 1 buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 30 of 62
IV. Gambar Rangkaian V. Langkah Kerja Latihan 1.Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dan berikan tegangan bolakbalik (AC) dengan besar tegangan U = 6 volt yang di ukur dengan multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan 2. 2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak ke puncak input penyearah (UTr). 4. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (AC) dan T = 5 ms/div 5. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan oleh transformator. I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 31 of 62
UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 6. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t) kemudian gambar kembali ke diagram. Catat amplitudo dan frekwensi tegangan output tersebut. UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 7. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output UA = UTr(t) - UF UF = Tegangan tembus dioda Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 32 of 62
UT0 UT0 = Tegangan Penyalaan dioda = 0.7 volt (Si Dioda) UA = UTr(t) UT0 untuk UTr UT0 8. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran? UA = Volt 9. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut... Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 2 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 33 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µf/35 volt, CL2 = 47 µf/35 volt, CL3 = 100 µf/35 volt (perhatikan polaritasnya). Pada titik 3 dan 4 pada gambar 1.3 yang dihubungkan parallel dengan tahanan. 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 34 of 62
Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 3 I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µf/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar 1.3 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang ditampilkan oleh osciloscop. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 35 of 62
Latihan 4 1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada percobaan 1 ke dalam gambar diagram latihan 4 I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µf dengan tahanan RL = ohm untuk menentukan tegangan output UA. Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar latihan 4 3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 1 pada rangkaian untuk mendapatkan tegangan balik dari dioda UR. 4. Gambarkan karakteristik tegangan balik dioda UR yang ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan 4 5. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram latihan 4. 6. Catat besarnya amplitudo untuk tegangan UTR UA =. Volt =. Volt URmax =. Volt Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 36 of 62
7. Berikan komentar percobaan tersebut. PERCOBAAN 12 PENYEARAH GELOMBANG PENUH 2 DIODA I. Tujuan 1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan 2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa 3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa 4. Menentukan tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 37 of 62
II. Teori dasar Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda dapat dilihat pada gambar berikut : : Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh sebagai berikut : Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 38 of 62
III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 470 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon (IN4007) 1 buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah 10. Kabel secukupnya 11. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 39 of 62
12. Langkah Kerja Latihan 1. Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dan berikan tegangan bolak-balik (AC) dengan besar tegangan U = 2. 6 volt yang di ukur dengan multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan 2. 2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Tempatkan chanel 1 pada titik 1 dan 3 untuk mengukur nilai tegangan puncak transformator. 4. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak ke puncak input penyearah (UTr). 5. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (AC) dan T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. 6. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram 1.2 dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan oleh transformator. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 40 of 62
I (ma) V (Volt) T (ms) UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 6. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t) kemudian gambar kembali ke gambar latihan 1 Catat amplitudo dan frekwensi tegangan output tersebut. UTr =. Volt T F =. ms =. Hz 7. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output U A = U Tr(t) 2 U F UF = Tegangan tembus dioda Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 41 of 62
UT0 UT0 = Tegangan Penyalaan dioda = 0.7 volt (Si Dioda) U A = U Tr(t) 2 U T0 untuk UTr UT0 8. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran? UA = Volt 9. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut... Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ke dalam gambar diagram latihan 2 Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 42 of 62
I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µf/35 volt, CL2 = 47 µf/35 volt, CL3 = 100 µf/35 volt (perhatikan polaritasnya). Pada titik 4 dan 5 pada gambar 2.1 yang dihubungkan parallel dengan tahanan. 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 2 di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut. Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 3 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 43 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µf/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar latihan 3 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 3 di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang ditampilkan oleh osciloscop. Latihan 4 Menentukan Tegangan Balik dioda V2 1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada percobaan 1 ke dalam gambar diagram latihan 4 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 44 of 62 T (ms)
2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µf dengan tahanan RL = ohm untuk menentukan tegangan output UA. Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar latihan 4. 3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 3 dan 4 pada rangkaian untuk mendapatkan tegangan balik V2 dari dioda UR. 4. Gambarkan karakteristik tegangan balik V2 dioda UR yang ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan 4. 5. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram latihan 4. 6. Catat besarnya amplitudo untuk tegangan UTR =. Volt UA =. Volt URmax =. Volt 7. Berikan komentar percobaan tersebut Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 45 of 62
.. PERCOBAAN 13 PENYEARAH GELOMBANG PENUH 4 DIODA I. Tujuan 1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan 2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa 3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah setengah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa 4. Menentukan tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 46 of 62
II. Teori Dasar Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut : Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut : Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 47 of 62
III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 10 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon IN4007 1 buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah 10. Kabel secukupnya IV. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 48 of 62
V. Langkah Kerja Latihan 1. Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar 1.1 dan berikan tegangan bolakbalik (AC) dengan besar tegangan U = 6 volt yang di ukur dengan multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan 2. 2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Tempatkan chanel 1 pada titik 1 dan 3 untuk mengukur nilai tegangan puncak transformator. 4. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak ke puncak input penyearah (UTr). 5. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (AC) dan T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 49 of 62
6. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram latihan 1 dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan oleh transformator. I (ma) V (Volt) T (ms) UTr T F =. Volt =. ms =. Hz 7. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t) kemudian gambar kembali ke gambar 3.2. Catat amplitudo dan frekwensi tegangan output tersebut. UTr =. Volt Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 50 of 62
T F =. ms =. Hz 8. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output U A = U Tr 2. U T0 UF = Tegangan tembus dioda UT0 UT0 = Tegangan Penyalaan dioda = 0.7 volt (Si Dioda) UA =. Volt untuk UTr UT0 9. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran? 10. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut. Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor 1. Salin gambar tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 2. I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 51 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µf/35 volt, CL2 = 47 µf/35 volt, CL3 = 100 µf/35 volt (perhatikan polaritas kapasitor). Pada titik 4 dan 5 pada gambar rangkaian yang dihubungkan parallel dengan tahanan. 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 2 di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut. Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R 1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram latihan 3. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 52 of 62
I (ma) V (Volt) T (ms) 2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µf/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar 3.1 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm 3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 3 di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian. 4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat menghubungkan kapasitor dengan rangkaian. 5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang ditampilkan oleh osciloscop. Latihan 4 Menentukan Tegangan Balik dioda V1 1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada latihan 3 ke dalam gambar diagram latihan 4 I (ma) V (Volt) Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 53 of 62
2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µf dengan tahanan RL = ohm untuk menentukan tegangan output UA. Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar latihan 4. 3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 3 dan 4 pada rangkaian untuk mendapatkan tegangan balik V1 dari dioda UR. 4. Gambarkan karakteristik tegangan balik V1 dioda UR yang ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan 4. 5. Salin gambar tegangan UTr (t) seperti yang ditampilkan pada gambar 3.2 yang ada pada titik 1 dan 3 ke dalam gambar latihan 4 6. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram latihan 4. 7. Catat besarnya amplitudo untuk tegangan UTR =. Volt UA =. Volt URmax =. Volt 8. Berikan komentar percobaan tersebut Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 54 of 62
.. PERCOBAAN 14 FILTER PADA PENYEARAH I. Tujuan 1. Menjelaskan tegangan ripple pada penyearah 2. Mengetahui fungsi komponen kapasitor dan beban resistor terhadap tegangan ripple. 3. Menghitung dan mengukur nilai r.m.s. tegangan ripple. 4. Menyelidiki pengaruh komponen RC terhadap tegangan ripple. II. Teori Dasar Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 55 of 62
Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut : III. Peralatan yang digunakan 1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah 2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah 3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah 4. Kapasitor 10 µf/35 volt 1 buah 5. Kapasitor 47 µf/35 volt 1 buah 6. Kapasitor 100 µf/35 volt 1 buah 7. Dioda silicon IN4007 1 buah 8. Osciloscope 1 buah 9. Power supply 1 buah 10. Kabel secukupnya IV. Gambar Rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 56 of 62
V. Langkah Kerja Latihan 1. Menjelaskan tegangan ripple pada penyearah 1. Rangkailah rangkaian seperti gambar rangkaian dan berikan tegangan bolak-balik (AC) dengan besar tegangan U = 12 volt, frekwensi 50 Hz pada titik 1 dan 2 dengan menggunakan osciloscope. 2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 khz. 3. Atur osciloscope pada posisi Yt = 5 volt/div (DC) dan T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. 4. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram latihan 1 dan berikan label pada gambar tersebut 5. Atur kembali osciloscope Yt = 5 volt/div (AC) dan kembali melakukan pengukuran seperti percobaan diatas untuk mengetahui tegangan ripple dari U1. 6. Salin gambar tegangan ripple (UBR) yang ditampilkan osciloscope ke dalam gambar diagram latihan 1, berikan label pada gambar. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 57 of 62
I (ma) V (Volt) T (ms) 7. Amati nilai puncak ke puncak tegangan ripple dilihat dari gambar diagram latihan 1. kemudian catat. UBRPP =. Volt 8. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut. Latihan 2. Menentukan tegangan Ripple dari perubahan nilai kapasitor dan nilai tahana beban. 1. Hubungkan amperemeter antara titik 1 dan 3 pada gambar rangkaian untuk mengukur arus DC yang mengalir pada beban. 2. Ukur arus d.c. IL dan tegangan ripple UBRPP dengan menggunakan oscilloscope untuk kombinasi komponen tahanan R dan kapasitor C. 3. Masukkan ke dalam tabel nilai ILdan nilai UBRPP. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 58 of 62
1 IL (ma) 2 UBRPP (V) 3 UBRPP (V) RL= 1 kohm CL= 100µF CL= 10µF CL= 47µF CL= 100µF RL= 100Ω RL= 10 kω 4. Berikan komentar masing-masing penggantian nilai kapasitor atau nilai tahanan beban. Hitung nilai puncak ke puncak dengan menggunakan rumus masukkan ke dalam tabel pada baris ke 3. U BRPP = 0.75. I L F BR. C L 5. Hitung nilai error tegangan relatif ripple antara perhitungan dan pengukuran. Frel =.. % Latihan 3. Menghitung dan mengukur nilai r.m.s. tegangan ripple 6. Nilai r.m.s. tegangan ripple dapat dihitung dengan rumus U BRPP = U BRPP 2. 3 7. Hitung nilai r.m.s. tegangan ripple untuk gambar rangkaian Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 59 of 62
UBR = Volt 8. Ukur tegangan ripple dengan menggunakan multimeter dan bandingkan nilai pengukuran dengan nilai perhitungan UBR = Volt 9. Berikan komentar. Latihan 4. Menyelidiki pengaruh komponen RC pada rangkaian Penyearah 1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar latihan 4 2. Gunakan chanel 1 osciloscope untuk mengukur komponen tegangan a.c. UBR1 pada tegangan U1 dan chanel 2 untuk mengukur komponen tegangan a.c. UBR2 yang ada pada tegangan U2 yang ditunjukkan pada Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 60 of 62
3. Atur osciloscope pada posisi Y1 Y2 = 0.5 volt/div (a.c.) = 0.5 volt/div (a.c.) T = 5 ms/div Dan tempatkan saklar triger pada Line. 4. Buat gambar kurva UBR1 dan UBR2 ke dalam gambar diagram latihan 3. I (ma) V (Volt) T (ms) Tentukan nilai UBRPP1 dan UBRPP2 yang didapat dari gambar diagram latihan 3. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 61 of 62
UBRPP1 =.. Volt UBRPP2 =.. Volt 5. Kombinasi nilai komponen RS dan Komponen CS untuk menunjukkan komponen RC sebagai elemen penyaring. 6. Bandingkan hasil pengukuran dengan pengaruh filtering terhadap tegangan ripple yang diberikan ke beban resistor. 7. Hitung nilai S sebagai faktor penyaringan dengan menggunakan rumus : S = U BRPP1 U BRPP2 8. Berikan komentar percobaan tersebut.. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 62 of 62