DAFTAR PUSTAKA Abuya,BA., Ciera, J., Kimani-MurageE. 2012. Effect of Mother s Education on Child s Nutritional Status in the Slums of Nairobi.BMC Pediatrics. 12(80):2-10. Agustina, A. 2014. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosial Palembang. Skripsi. Universitas Sriwijaya. Palembang. Anindita P. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc dengan Stunting (Pendek) pada Balita Usia 6-35 bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang.Jurnal Kesehatan Masyarakat.1(2):617-626. Anshori, Al. 2013. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-24 Bulan di Kecamatan Semarang Timur).Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Aridiyah, FO., Ninna, R., Mury, R. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. e-journal Pustaka Kesehatan. 3(1):163-170. Astuti, DK. 2016. Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulonprogo DIY.Skripsi. Surakarta. Black, R.E., Allen, L,H., Bhutta, Z,A., Caulfield, L,E., de Onis, M., Ezzati, M., Mathers, C., River J. 2008. Maternal and Child Undernutrition: Global and Regional Exposures and Health Consequences. Lancet. 371(9608):243-60. Bentian, I. 2015. Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Anak TK di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. JIKMU. 5(1):1-7. Berk, L. E. 2012.Development Trough the Lifespan (edisi ke lima). Dari Prenatal sampai Remaja, Transisi Menjelang Dewasa. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Branca, F. dan Ferrari, M. 2002. Impact of Micronutrient Deficiencies on Growth: The Stunting Syndrome. Ann Nutr Metab 2002:46(suppl 1):8 17. Candra, A. 2010. Hubungan Underlying Factors dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 1-2 tahun.universitas Diponegoro. Semarang. Coad, DM. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. EGC. Depkes RI. 1995. Pedoman Pelayanan Antenal di Tingkat Pelayanan Dasar. 46
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2002.Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.Sagung Seto. Departemen kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. Ernawati, A.2006. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Higiene Sanitasi Lingkungan, Tingkat Konsumsi dan Infeksi dengan Status Gizi Anak Usia 2-5 tahun di Kabupaten Semarang tahun 2003. Thesis Universitas Diponegoro. Semarang. Fitri, J., Saam, Z., Hamidy, MY. 2012. Analisis Faktor-Faktor Risiko Infeksi Kecacingan Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012.Jurnal Ilmu Lingkungan.6(2): 146-161. Fernald,LC dan Nuefeld LM. 2007. Overweight With Concurrent Stunting In Very Young Children From Rural Mexico: Prevalence and Assosiated Factors. European Journal of Clinical Nutrition.61(5):623-632 Fikawati, S dan Syafiq, A. 2010. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.1(14):17-24. Hanum, F., Ali, K., dan Yayat, H. 2014. Hubungan Asupan Gizi dan Tinggi Badan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita. Jurnal Gizi dan Pangan.9(1):1-6. Hardivian dan Syilvia, J. 2003. Pengaruh Karakteristik Ibu dan Pendapatan Keluarga terhadap Tingkat Kecukupan Energi dan Protein serta Status Gizi Anak Balita di Desa Suwawal Barat, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Hurlock, E. 2004. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi ke lima. Erlangga. Hoffman, DJ., Sawaya AL., Verreschi I., Tucker KL., Roberts SB., Martins, PA., Nascimento, C. 2000. Why are Nutritionally Stunted Children at Increased Risk of Obesity? Studies of Metabolic Rate and Fat Oxidation in Shanty Town Children from São Paulo, Brazil. Am.J. Clin. Nutrition. 132(9):2265-70. Institute of Medicine (IOM).1990.Nutrition during Pregnancy: Part I, WeightGain: Part II, Nutrient Supplements. Washington DC: National AcademicPress. Kartono, P. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Mandar Maju. Bandung. 47
Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan.Raja Grafindo Persada. Kusuma, EK., dan Nuryanto. 2013. Risk Factors For Stunting Among Children Aged 2-3 Years (Study at East Semarang Sub District). Artikel penelitian. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Lameshow. 1997. Metodologi Penelitian Kedokteran. EGC. Mamiro, PS., Kolsteren. P., Roberfroid. D., Tatala. S. 2005. Feeding Practices and Factors Contributing to Wasting, Stunting, and Iron-Deficiency Anemia Among 3-23 Month Old Chidren in Kilosa District, Rural Tanzania. Journal Health Population Nutrition. 23(3):222-230. Mamabolo, RL., Alberts. M., Steyn, NP., Re Van de Wall, HAD., dan Levitt, NS., 2005. Prevalence and Determinants of Stunting and Overweight in 3 Year Old Black South African Children Residing in the Central Region of Limpopo Province, South Africa. Public Health Nutrition. 8(5):501-508. Manurung, JJ dan Adolf HM. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter Cetakan Pertama. Salemba Empat. Martorell, R., Horta dan Adair. 2010. Consortium on Health Oriented Research in Transitional Society Group. Weight Gain in The First Two Years of Life is an Important Predictor of Schooling Outcomes in Pooled Analyses from Five Birth Cohortfrom Low and Middle Income Countries. J. Nutr. 140(2):348-354. Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan edisi ke-2. UGM Press. Yogyakarta. Nasikhah, R. 2012. Faktor-faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Artikel Penelitian. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang. Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta Oktarina, Z dan Sudiarti, T. 2013. Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 bulan) Di Sumatera.Jurnal Gizi dan Pangan.8(3):175-180. Proverawati, AS. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika. Yogyakta. Proverawati AS, dan Ismawati CS.2010. BBLR : Berat Badan Lahir Rendah. Nuha Medika. Yogyakarta. 48
Purwandini, K., Kartasurya MI.2013.Pengaruh Pemberian Mikronutrient Sprinkle Terhadap Perkembangan Motorik Anak Stunting Usia 12-36 Bulan. Journal of Nutrition College. 2(1):147-163. Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Cendekia. Bandung. Puspitasari, DP., Sudargo,T,.Laksmi, G.2011.Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Sosiodemografi dengan Kemampuan Kognitif Anak Sekolah Dasar di Daerah Endemis Gaki. Gizi Indonesia. 34(1):52-60. Rahayu LS. 2011. Hubungan Pendidikan Orang Tua Dengan Perubahan StatusStunting dari Usia 6-12 Bulan ke Usia 3-4 Tahun. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta. Riskesdas ProvinsiJawa Tengah 2013 (buku 1), Buku 2: Riskesdas dalam Angka Provinsi Jawa Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riyadi H., Ali K., Dadang S., Faisal A dan Eddy SM. 2006. Studi Tentang Status Gizi Pada Rumah Tangga Miskin dan Tidak Miskin. Gizi Indon. 29(1):33-46. Roosita K., Sunarti E., Herawati T.2010.Nutrient Intake and Stunting Prevalence among Tea Plantation Workers Children in Indonesia. Journal of Development in Sustainable Agriculture.5(1):131-135. Sajogyo. 1998. Menuju Kemandirian Masyarakat. Prisma No. 1 Tahun XVII. LP3ES. Sastroasmoro, S., dan Ismail, S. 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ketiga. CV Agung Seto. Satoto. 1990. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak : Pengamatan Anak Umur 0-18 Bulan di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Disertasi. UniversitasDiponegoro. Semarang. Semba, R.D, de Pee S, Sun K, Sari M., Akhter N., dan Bloem MW. 2008. Effect of Parental Formal Education on Risk of Child Stunting in Indonesia and Bangladesh: a Cross-Sectional Study. Lancet.371(9606):322-328. Senbanjo, IO. 2011. Prevalence and Risk factors for Stunting among School Children and Adolescents in Abeokuta, Southwest Nigeria. J Health Popul Nutr. 29(4):364-370. Solihin RDM., Anwar F., dan Sukandar D. 2013. Kaitan antara Status Gizi, Perkembangan Kognitif, dan Perkembangan Motorik pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan.36(1):62-72. Supariasa, I., Bakri, B., Fajar, I. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. 49
Umeta, MC. 2003. Factors Associated with Stunting in Infanst Aged 5-11 Months in the Dodota-Sire District, Rural Ethiopia. The Journal Nutrition.133(4):1064-1069. UNICEF. 1990. Guide to the Convention on the Rights of the Child. UNICEF. UNICEF. 2002. Pedoman Hidup Sehat. UNICEF. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama.Yogyakarta. WHO. 2010. WHO Child Growth Standars. Geneva. WHO. 2012. Risk Factors. WHO Library Cataloging in Publication Data. Geneva. Yunitasari L. 2012. Perbedaan Intellegence Quotient (IQ) Antara Anak Stunting dan Tidak Stunting Umur 7-12 tahun di Sekolah Dasar (Studi pada Siswa SD Negeri Buara 04 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes). Jurnal Kesehatan Masyarakat.1(2):586-595. Zottarelli, LK., Sunil, TS., dan Rajaram, S. 2007. Influence of Parenteral and Socioeconomic Factors on Stunting in Children Under 5 Years in Egypt. La Revue de Santela de la Mediterranee Orientale. 13(6):1330-1342. 50