Classification and Diagnosis. Psikologi Klinis

dokumen-dokumen yang mirip
Classification and Diagnosis. Kuliah 2 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

Pedologi. Batasan Pedologi Bidang Terapan. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

NORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM PSIKOLOGI KLINIS

*LGBT. Medic & Psychological View. Dr.Anggia Hapsari, SpKJ

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

PREVALENSI ABORTUS DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : WONG SAI HO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DI ICU DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE BULAN JULI 2014 HINGGA OKTOBER

Gordon Emmerson (2007) Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

1. Ggg mental krn memperoleh Pengobatan Psikiatris, org yg terganggu mentalnya ad org yg memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris. 2.

Kata kunci : Work-family Conflict, WIF, FIW, Time-Based, Strain-Based, Behavior Based, Polda Jabar.

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-170.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS

ABSTRAK. Kata kunci : conflict resolution styles, pasangan yang akan menikah, kursus persiapan perkawinan. iii Universitas Kristen Maranatha

Kuliah 1 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA D3 POLITEKNIK KESEHATAN GIGI MAKASSAR MENGENAI PROTEKSI RADIASI PADA FOTO ROENTGEN SKRIPSI

ABSTRAK GAMBARAN GANGGUAN JIWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENYARINGAN MEODE 2 MENIT

EMA SAFITRI

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

SKRIPSI PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA

ABSTRAK. Kata Kunci : mahasiswa, attachment style, long-distance relationship UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata kunci: conflict resolution style, dewasa awal, pacaran. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. : psychological well-being, male employee, period of retirement process. viii. Universitas Kristen Maranatha

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

STRESS MANAGEMENT. Problems To Be Addressed. Menjawab Masalah Apa. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGOLAHAN TEH PT. X DI KOTA GARUT

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : Informed Consent dalam keadaan darurat, Perlindungan Hukum bagi Dokter

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL

KAJIAN TINGKAT KECENDERUNGAN PRIA DENGAN TESTOSTERON DEFICIENSI SYNDROM TERHADAP RISIKO MENDERITA METABOLIC SYNDROM

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011

ABSTRAK. Kata kunci: Home, Hijau pastel, bentuk

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

ABSTRAK. Kata Kunci: pola adult attachment, secure. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK GAMBARAN KECEMASAN PADA SISWA DAN SISWI KELAS XII IPA/IPS SMA SANTA MARIA 2 ANGKATAN 2009

ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN

PROGRAM STUDI ILMU GIZI (S1) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2004

Penggolongan gangguan jiwa pada PPDGJ-III menggunakan pendekatan ateoretik dan deskriptif.

PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr.

Pengetahuan Keluarga tentang Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan

KARAKTERISTIK DAN VARIASI DIAGNOSIS KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK JIWA RSUP SANGLAH

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DERAJAT DAN FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2008 PERIODE SEPTEMBER 2009 DESEMBER

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

1. Pemahaman pasien secara holistic melalui komunikasi efektif

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

EFEKTIVITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY

ABSTRAK. dan Behavior based FIW serta data penunjang mengenai work family conflict dari work domain dan family domain.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PEKERJAAN JASA KULI ANGKUT DI PASAR BADUNG MENINGKATKAN RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG TAHUN 2016

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

v Universitas Kristen Maranatha

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-152.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI DENPASAR

ABSTRAK PROFIL DAN FAKTOR-FAKTOR PENCETUS AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) PADA PENDERITA ASD DI DUA LEMBAGA PENDIDIKAN AUTISME DI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN KECEMASAN PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) B-C BAGASKARA SRAGEN

EFEKTIVITAS RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP PENURUNAN DURASI BERMAIN PEMAIN GAME ONLINE YANG MENGALAMI ADIKSI

ABSTRAK. Kata kunci : Stress Kerja, Dukungan Sosial, Kepuasan Kerja.

ABSTRACT. This research was conducted to determine the degree of self-compassion

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK. Kata Kunci: antrian, layanan, model antrian. vi Universitas Kristen Maranatha

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Trauma kapitis merupakan salah satu kasus yang paling sering dijumpai

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASTITIS DENGAN USAHA-USAHA PENCEGAHANNYA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

MANFAAT DATA DISABILITAS RISKESDAS BAGI PERENCANAAN KESEHATAN Dl INDONESIA

JOHN SKILLPA S DISSOCIATIVE DISORDERS IN PEACOCK THESIS BY DHIMAS IRFANTARA NIM

ABSTRAK Kata kunci :

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Health Care Service Questionnaire

Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan. Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Pusat. Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2011

Transkripsi:

Classification and Diagnosis Psikologi Klinis

Apa yang dimaksud dengan klasifikasi dalam psikologi klinis?

Klasifikasi v.s. Labeling Pemberian klasifikasi perlu dilakukan untuk menetapkan suatu diagnosis pada klien atau pasien. Labeling: memberikan cap pada orang ke dalam suatu klasifikasi atau penggolongan tanpa tujuan yang jelas. Dampak bagi masyarakat? Bagi orang yang diberikan label? Bagaimana mahasiswa psikologi seharusnya berperan?

Classification: sebuah cara para peneliti untuk mengorganisir, mendeskripsikan, serta menghubungkan dengan disiplin keilmuannya, termasuk psikologi Terdapat 2 prinsip utama: Validity: Apakah skema klasifikasi memberikan gambaran serta pemahaman yang tepat - sesuai dengan keilmuan serta simptoms Utility: seberapa berguna klasifikasi tersebut. Diagnosis system: Klasifikasi yang dilakukan berdasarkan aturan tertentu untuk mengorganisasi serta memahami suatu gangguan ataupun penyakit (kedokteran) Categorical Approach Dimensional Approach

Categorical Approach Subjek ditentutakan untuk menjadi anggota dari suatu kategori atau tidak. Ditentukan berdasarkan kualitas - pengukuran kualitatif Asumsi: terdapat perbedaan kualitatif antara hal yang menjadi keluhan dengan yang hal yang sudah masuk klasifikasi Contoh: Seseorang dikategorikan memiliki gangguan depresi mayor atau tidak

Dimensional Approach Subjek memiliki diklasifikasikan berdasarkan tingkat tertentu berdasarkan norma - merupakan sebuah kontinum Ditentukan berdasarkan kuantitatif - ada perhitungan norma tertentu Merefleksikan Higher-order constructs - neuroticism Contoh: Berat badan, tinggi badan, inteligensi. Contoh dalam konteks klinis: mildly depressed, moderately depressed, severely depressed Prototype model: members of a category may differ in degree to which they represent a common example (used in DSM)

Tujuan Klasifikasi (Kaplan, Sadock, dan Grebb) Komunikasi Memungkinkan dan memudahkan para ahli untuk berkomunikasi tentang suatu gangguan tanpa harus membuat daftar panjang dari tanda-tanda suatu gangguan. Kontrol/pengendalian Membuat prevensi terhadap munculnya gangguan serta untuk memilih atau mengubah terapi terhadap klien. Pemahaman Memahami penyebab gangguan, proses terjadinya dan mengapa gangguan tersebut bisa muncul serta bertahan.

The Key is Categorical approach assumes that people differ in kind a person who has a particular disorder is qualitatively different from a person who does not whereas the dimensional approach assumes that people differ by degree alone, or quantitatively.

Diagnostic System Klasifikasi yang didasarkan pada aturan-aturan yang digunakan untuk memahami gejala dan gangguan tertentu Diagnosis: memasukkan seseorang ke dalam suatu kategori tertentu Terdapat keuntungan dan kerugian dalam melakukan diagnostik Keuntungan:? Kerugian:?

Memberikan deskripsi yang jelas mengenai kondisi klien atau pasien. Merefleksikan pemahaman yang tepat berdasarkan pada science untuk menjelaskan kondisi psikopatologis Membuat para ahli serta praktisi dapat berkomunikasi dengan lebih baik untuk mendefinisikan sebuah kondisi kesehatan mental tertentu. Memberikan indikasi yang menjadi sebuah kondisi pencetus (etiologi) Memberikan gambaran serta indikasi terhadap sebuah kondisi yang mungkin akan dihadapi (prognosis) Provide guidance on possible co-existing problems - komorbid Provide guidance on treatment Provide key term Provide a framework for determining reimbursement of health services and eligibility for special programs

Abnormal v.s Mental Disorder What is abnormal? Many factors need to be considered including: The cultural and societal context Whether there is distress or discomfort Whether the problem is harming others How common the problem is How much it is interfering with a person s ability to function If it is common for that person s developmental stage (developmental psychopathology)

Abnormal Untuk menentukan tingkah laku adalah abnormal atau tidak dibutuhkan informasi mengenai konteks perilaku muncul. Abnormal sangat tergantung dengan budaya, values dan konteks lingkungan di sekitarnya Mendefinisikan abnormal harus bergantung dengan data-data ilmiah sehingga akan lebih akurat Contoh: mengucapkan salam dalam budaya Indonesia Timur dan budaya Indonesia secara universal? Kesurupan? Cara mengekspresikan kesedihan? Apa lagi?

No diagnosis is based on a single symptom DSM-IV-TR defines disorder in a complicated fashion including Symptoms associated with distress or impairment/ disability Increased risk of suffering Culturally atypical Not just deviant behaviour (unless there is also dysfunction)

Mental Disorder Menurut APA:...each of the mental disorders is conceptualized as a clinically significant behavioral or psychological syndrome or pattern that occurs in an individual and that is associated with present distress or disability or with a significantly increased risk of suffering death, pain, disability or an important loss of freedom. In addition, this syndrome or pattern must not be merely an expectable or culturally sanctioned response to a particular events. Whatever its original cause, it must currently be considered a manifestation of a behavioral, psychological, or biological dysfunction in the individual. Neither deviant behavior nor conflicts that are primarily between the individual and society are mental disorder unless the deviance or conflict is a symptom of a dysfunction in the individual, as describe above

Menurut Wakefield Harmful dysfunction = tidak dapat berfungsi sehari-hari dan membahayakan Definisi ini terdapat value judgement! bukan saja gejala penyerta saja yang dilihat namun juga pada fungsi seharihari dari individu. Misalnya: diagnosa untuk MR Definisi Widiger: Dyscontrol: tidak dapat mengkontrol perilaku. Namun memang sangat tergantung niat dan tindakan. Konsekuensinya terletak pada area hukum

Matchstick Men

Perkembangan Psikopatologis Pendekatan ini mengulik masalah tingkah laku yang berkaitan dengan tahapan perkembangan manusia Berkaitan erat dengan: sistem biologis dan tingkah laku Para ahli harus menentukan apakah perilaku yang dikeluhkan masih masuk dalam tahapan perkembangan atau tidak! gangguan perkembangan/developmental psychopathology. Misal: Autism, Conduct Disorder

Perkembangan Mental Disorder Penyebab mental disorder:biopsychosocial model (Biologis, psikologis, dan sosial). Masing-masing faktor menyumbangkan beragam bentuk dan berbeda-beda pada masing-masing kasus Stress memicu terjadinya mental disorder, digabungkan dengan individual differences Kadang ada yang sekali mengalami kemudian tidak mengalami, tapi ada juga yang tiada henti-hentinya disorder muncul

DSM Approach to Diagnosis Sejarah perkembangan DSM Pertama kali dipublikasikan:1952! emphasized psychodinamic etiological factor! treatment yang digunakan Psikoanalisa 2 nd Edition was in 1968! neurological and biological factor for etiology!drug treatment 3 rd Edition was in 1980! improving the organization and classification of mental disorder

Perbedaan DSM III dengan sebelumnya Manual lebih dapat menjangkau profesional dalam bidang kesehatan mental karena deskripsi perilaku sangat nyata dari setiap disorder Daftar gejala lebih jelas dari setiap disorder Reliabilitas lebih baik Mengenalkan multiaxial diagnostic system DSM-R III was publised in 1987! updated information

DSM IV DSM III banyak dipakai oleh beragam profesional dari mental health, sehingga data juga menjadi lebih banyak Dasar membuat DSM IV!written literature review, proposal for developing diagnostic criteria DSM IV was published in 1994. DSM IV-TR was published in 2000 DSM V was published in 2013 - masih banyak perdebatan dalam DSM V

Diagnosis Multiaksial Cara melakukan klasifikasi atau penggolongan perilaku abnormal telah mengalami berbagai perubahan. DSM - Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder DSM IV TR - DSM V > APA; di Indonesia PPDGJ Millon dan Davis (2000) - penggunaan model multiaksial memungkinkan terjadinya penilaian yang bersifat komprehensif dan sistematis

5 Aksis Aksis I: berisi sindrom klinis dan kondisi-kondisi lain yang mungkin merupakan fokus perhatian klinis. Aksis II: gangguan kepribadian, termasuk ciri kepribadian yang menonjol, dan retardasi mental Aksis III: berisi kondisi medis umum Aksis IV: berisi problem psikososial dan lingkungan Aksis V: berisi penilaian fungsi secara global (GAF), ditulis dalam bentuk skala angka yang berkisar antara 0-100

Aksis III: digunakan untuk melaporkan kondisi medis umum terakhir dari klien yang secara potensial berhubungan dengan pemahaman dari gangguan seseorang. Apabila tidak ada, pada kasis tersebut dituliskan None atau Tidak ada Aksis IV: dipakai untuk melaporkan berbagai problem psikososial dan lingkungan yang bisa memengaruhi diagnosis, pengobatan, dan prognosis gangguan yang tertera pada aksis I dan II. Problem bisa merupakan peristiwa hidup negatif, masalah pekerjaan, ekonomi atau berkaitan dengan kelompok pendukung utama (keluarga). Tuliskan problem 1 tahun sebelum evaluasi yang terakhir, namun tidak menutup kemungkinan untuk mencatat masalah sebelumnya jika jelas ada kontribusinya dengan gangguan yang sedang menjadi fokus terapi. Aksis V: melaporkan penilaian ahli mengenai taraf berfungsinya seseorang secara global. GAF (Global Assesment of Functioning) berguna untuk merencanakan penanganan, mengukur dampak pengobatan serta meramalkan hasil terapi dan taraf pemulihan.

AXIS I 295.60 Schizophrenia residual type AXIS II None Ciri kepribadian inferior, tidak mau menerima kenyataan dari permasalahan yang sedang dihadapi, keras kepala, sering mencoba memanipulasi, ego tidak adekuat, sulit berinteraksi dengan lingkungannya karena kurang memiliki minat terhadap kehidupan sosial, selalu membutuhkan afirmasi dari orang lain terkait dengan pencapaiannya selama ini AXIS III none AXIS IV occupational problem, family problem AXIS V 65 (current)

Komorbid Bila seorang pasien memiliki diagnosa lebih dari satu Satu diagnosis yang dominan dimiliki, yang lainnya penyerta DSM attempts to decrease the likelihood of this with several exclusionary rules However, comorbidity is very common in the DSM (often >40%) Diagnosa tidak berlaku bagi rekasi kejadian normal terhadap stressor (misal: perceraian, terminal illness)

Shades of Abnormality Berikan rating terhadap kasu-kasus ini: 1 = Pada dasarnya O.K. Tidak dibutuhkan penanganan psikoterapi 2 = Ada gangguan, namun belum parah. Perlu mempertimbangkan psikoterapi 3 = Sangat terganggu. Perlu mendapatkan psikoterapi 4 = Gangguan sangat parah. Harus rawat inap di rumah sakit jiwa!

Bob is a very intelligent, 25 year old member of a religious organization that is based on Buddhism. Bob's working for this organization caused considerable conflict between him and his parents, who are devout Catholics. Recently Bob experiences acute spells of nausea and fatigue that prevent him from working and which have forced him to return home to live with his parents. Various medical tests are being conducted, but as yet no physical causes of his problems have been found.

Jim was vice president of the freshman class at a local college and played on the school's football team. Later that year he dropped out of these activities and gradually became more and more withdrawn from friends and family. Neglecting to shave and shower, he began to look dirty and unhealthy. He spent most of his time alone in his room and sometimes complained to his parents that he heard voices in the curtains and in the closet. In his sophomore year he dropped out of school entirely. With increasing anxiety and agitation, he began to worry that the "Nazis" were plotting to kill his family and kidnap him.

Mary is a 30 year old musician who is very dedicated and successful in her work as a teacher in a local high school and as a part-time member of local musical groups. Since her marriage five years ago, which ended in divorce after six months, she has dated very few men. She often worries that her time is "running out" for establishing a good relationship with a man, getting married, and raising a family. Her friends tell her that she gets way too anxious around men, and that she needs to relax a little in general.

Larry, a homosexual who has lived for three years with a man he met in graduate school, works as a psychologist in a large hospital. Although competent in his work, he often feels strained by the pressures of his demanding position. An added source of tension on the job is his not being able to confide in all his coworkers about his private life. Most of his leisure activities are with good friends who belong to the gay subculture.