BAB II TELAAH PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center di

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB I PENDAHULUAN. yang akan membuka usaha atau mengembangkan usahanya harus berpikir dengan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang cukup besar. Bahkan pada bulan Ramadhan nilainya akan

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

Integrated Marketing Communication II

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan Manusia akan barang dan jasa jumlahnya bertambah dengan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman di Indonesia, maka kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut para ekonom harga, nilai, dan faedah (utility) merupakan

Manajemen Operasional DESAIN & PENGEMBANGAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

Strategi Diferensiasi Produk

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK. 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. unik dengan perusahaan lain untuk terus memajukan perusahaan. Belum lagi akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tentunya ingin menguasai pasar yang sebesar-besarnya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

Nama kelompok : Novia desy kartika sari Tyanma maygirtasari Widya putri ayuningtyas

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Minggu-2. Product Knowledge and Price Concepts. Keputusan Produk Dan Jasa (product and service decisions) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS D ISTRO BUSANA MUSLIMAH

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjang eksistensi penampilan masyarakat tertentu. namun juga sebagai shopping goods dan speciality goods.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat mendorong pula berkembangnya sektor perekonomian yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Pemasaran Produk Industri Kreatif Oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D 1

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. persaingan bisnis, perusahaan harus mampu memberikan nilai (value) yang lebih

Transkripsi:

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Adzwin & Anggadwita (2016) meneliti tentang analisis pengembangan baru berbasis teknologi pada rintisan usaha wallts (Start-Up). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara dan tahapan pada pengembangan baru pada rintisan usaha Wallts menurut teori Kotler. Metode ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil ini yang mana hasil didapatkan dari Waltts sudah melakukan tahapan dalam pengembangan baru yang sesuai menurut teori Kotler, akan tetapi dalam melakukan pengembangan terpacu dalam poin pengembangan dan pengujian konsep, Wallts tidak melakukan analisis pasar ke segi konsumen yang lebih luas, disebabkan oleh pengembangan diharuskan mencakup produsen dan sesuai dengan keinginan dari konsumen itu sendiri. Perbedaan antara yang dilakukan oleh M. Adzwin dan Grisna Anggadwita dengan terdapat pada nya jika di ini dilakukan pada teknologinya sedangkan yang dilakukan penulis pada fashion busana muslimah. Persamaan antara yang dilakukan oleh M. Adzwin dan Grisna Anggadwita dengan yaitu sama-sama meneliti tentang pengembangan (Adzwin & Anggadwita, 2016). Gurindawangsa, Topowijono, & Supriono (2017) meneliti tentang analisis strategi pengembangan pada agrowisata (studi pada desa wisata Gubugklakah kecamatan poncokusumo kabupaten Malang Jawa Timur). Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan agrowisata di Desa Wisata Gubugklakah. Adapun ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui keadaan sekitar Desa Wisata Gubugklakah agar bisa melihat potensi agrowisata yang dapat dikembangkan di Desa Wisata Gubugklakah sehingga dapat menerapkan 11

12 strategi dalam pengembangan agrowisata ditempat wisata tersebut. Hasil ini menyimpulkan perkembangan Desa Wisata Gubugklakah mengalami peningkatan pada tiap tahunnya bila dilihat dari kondisi umum pariwisata. Sehingga perkembangan ini dapat mendorong strategi dalam pengembangan yang meliputi beberapa strategi, mulai dari pengembangan, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan pasar dan promosi, pengembangan SDM, pengembangan kemitraan atau kerjasama dengan pihak yang bersangkutan. Perbedaan pada yang dilakukan oleh Saga Ardian Gurindawangsa, Topowijono dan Supriono dengan penulis yaitu pada bidang dan objeknya, bila ini objeknya di Malang dan pada bidang agrowisata. Sedangkan penulis melakukan pada bidang fashion busana muslimah dan objeknya butik di Yogyakarta. Persamaan antara ini dengan penulis yaitu sama-sama membahas tentang strategi pengembangan (Gurindawangsa, Topowijono, & Supriono, 2017). Kasmiruddin (2014) meneliti tentang analisis pengembangan industri kecil sebagai strategi menghadapi persaingan bisnis (Kasus Industri Kerajinan Rotan, Rumbai, Pekanbaru). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dalam pelaksanaan usaha pada pengembangan dari kerajinan rotan untuk dapat menerapkan strategi dalam menghadapi persaingan. Hasil ini menyimpulkan pengembangan pada kerajinan rotan Rumbai Pekanbaru belum berjalan sempurna disebabkan usaha dalam menghasilkan kerajinan rotan yang beragam jenis dan berbeda, memodifikasi kerajinan, mengahsilkan kerajinan rotan yang standar minimum serta menghasilkan kerajinan rotan yang bermacam-macam kepada kelompok konsumen tertentu. Perbedaan Kasmiruddin dengan yang baru di teliti terletak pada nya, dimana dalam ini pada industri kecil yaitu kerajinan rotan, bila ini objeknya di Pekanbaru sedangkan saya melakukan fashion busana muslimah dan objek butik di

13 Yogyakarta. Persamaannya antara Kasmiruddin dengan yang baru yaitu meneliti pengembangan (Kamiruddin, 2014). Alkurni & Zuliarni (2014) meneliti tentang analisis proses pengembangan baru dalam rangka menghadapi persaingan bisnis (Kasus Pada MM. Cake & Bakery Pekanbaru). Tujuan dari ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan dalam menciptakan baru yang dilakukan MM. Cake & Bakery dalam menghadapi persaingan bisnis. Hasil ini menyimpulkan bahwa tahapan proses dalam menciptakan pengembangan baru yang dilakukan MM. Cake & Bakery Pekanbaru meliputi enam tahapan yaitu : penciptaan gagasan, penyaringan gagasan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, serta analisis bisnis dan komersialisasi. Perbedaan antara ini dengan saya adalah analisis proses pengembangan baru pada MM. Cake & Bakery sedangkan penulis mengenai strategi pengembangan fashion busana muslimah dan objek nya pada toko kue di Pekanbaru sedangkan penulis pada butik di Yogyakarta. Persamaan ini dengan penulis yaitu meneliti pengembangan (Alkurni & Zuliarni, 2014). Wijaya & Mustamu (2013) meneliti tentang analisis pengembangan pada perusahaan tepung terigu di Surabaya. Tujuan ini yaitu untuk menggambarkan pengembangan inovasi yang telah diciptakan perusahaan dan mengetahui bagaimana pengembangan yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Hasil ini adalah perusahaan tepung terigu telah melakukan kegiatan pada pengembangan dan inovasi melalui dua cara begitu juga menerapkan strategi yang diterapkan perusahaan dengan tujuh tahapan pengembangan dalam pencarian ide hingga ketahap komersialisasi. Perbedaan ini dengan penulis dapat dilihat pada objek dan perusahaan, dimana ini berada di Surabaya dan perusahaan tepung terigu, sedangkan penulis objeknya di Yogyakarta dan bisnisnya yaitu pada fashion busana muslimah. Persamaan antara yang dilakukan Wirawan Surya Wijaya dan

14 Ronny H. Mustamu dengan penulis terletak pada bahasan pengembangan (Wijaya & Mustamu, 2013). Niqris & Hidayat (2017) meneliti tentang strategi bisnis pada sablon baju beatmap di Waru Sidoarjo. Tujuan dari ini adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan perusahaan yang dimaksud yaitu strategi yang tepat digunakan pada sebuah perusahaan dalam kegiatan usahanya. Hasil ini menyimpulkan bahwa perusahaan lebih cenderung memberikan kekuatan daripada kelemahan yang ditimbulkan perusahaan secara internal, dan peluang cenderung lebih besar daripada ancaman secara eksternal yang mana jika dilihat dari kondisi ini dimana perusahaan berada dalam kuadran 1. Perbedaan antara yang dilakukan oleh Citra Niqris dan Rusdi Hidayat dengan yang baru yaitu ini pengembangan dilakukan pada sablon baju beatmap, objek ini toko sablon baju beatmap di Waru Sidoarjo dan menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui strategi apa yang akan dilakukan dalam mengambil subjeknya sedangkan saya tidak menggunakan metode analisis SWOT pada pengambilan subjeknya. Persamaan antara Citra Niqris dan Rusdi Hidayat dengan peneliti yaitu dengan tujuan sama mengetahui strategi apa yang digunakan dalam pengembangan pada bisnis tersebut (Niqris & Hidayat, 2017). Agustina & Karmalia (2012) meneliti tentang perumusan strategi pengembangan kurma salak berdasarkan analisis product life cycle (plc) dan analisis swot pada Kelompok Tani Ambudi Makmur II Bangkalan. Tujuan ini yaitu terbagi menjadi 2 tujuan yang pertama, merumuskan strategi yang dapat digunakan yaitu strategi alternatif dalam pengembangan pada kurma salak yang dilihat dari analisis siklus hidup dan analisis SWOT kemudian yang kedua, menerapkan strategi alternatif yang diutamakan untuk di implementasikan. Hasil ini menyimpulkan bahwa dalam pengembangan ada sepuluh strategi alternatif yang digunakan yang mana strategi ini lalu diurutkan berdasarkan nilai total menarik skor. Adapun tiga strategi alternatif dengan Total Skor

15 Menarik (TAS) terbesarnya yaitu dapat memperluas area pemasarannya untuk dengan tujuan mengembangkan lokasi si diarea lain, meningkatkan si kurma. Perbedaan yang dilakukan oleh Fitri Agustina dan Muzullis Lailatul Kamalia dengan yang peneliti lakukan yaitu nya dengan metode analisis product life cycle (plc) dan analisis SWOT dalam merumuskan strategi pengembangan sedangkan yang saya lakukan tidak menggunakan metode analisis SWOT dalam strategi pengembangan nya dan objek nya pada kelompok tani Bangkalan sedangkan saya pada butik di Yogyakarta. Persamaan antara ini dengan yang baru mengenai strategi pengembangan (Agustina & Kamalia, 2012). Kurniawan & Haryati (2017) meneliti tentang analisis strategi pengembangan usaha minuman sari buah sirsak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu strategi yang sesuai dengan situasi pada Usaha Kecil dan Menengah atau disingkat dengan UKM minuman sari buah sirsak dalam mengembangan usahanya. Adapun pengembangan ini dilakukan dalam bebebrapa strategi yaitu dengan pengembangan pasar,, dan fungsifungsi lain dalam perusahaan tersebut. Perbedaan antara yang dilakukan oleh Miftakhurrizal Kurniawan dan Novi Haryati dengan yaitu Miftakhurrizal Kurniawan dan Novi Haryati pada nya menggunakan metode analisis SWOT sedangkan peneliti tidak menggunakan analisis SWOT dalam analisis strateginya dan objek nya UKM minuman sari buah sirsak sedangkan saya pada butik di Yogyakarta. Persamaan anatara Miftakhurrizal Kurniawan dan Novi Haryati dengan yaitu melakukan pengembangan inovasi dalam strateginya (Kurniawan & Haryati, 2017). Indira Maharani Putri & Mein Kharnolis (2017) meneliti tentang karakteristik busana muslim yang diminati konsumen di Sakinah Bordir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik busana muslim yang diminati konsumen di Sakinah Bordir berdasarkan personal order dan sistem si. Hasil ini menunjukkan bahwa

16 karakteristik selalu mengikuti tren melalui ide dari desain dan bukan untuk di si secara masal kemudian fitur teletak pada desain hiasan busana muslim. Perbedaan antara yang dilakukannya dengan saat ini yaitu pada konsep pengukuran jika yang terdahulu pengembangan melihat dari minat konsumen sedangkan berdasarkan perspektif Islam namun menggunakan metode kualitatif. Sedangkan persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang busana muslimah (Putri & Kharnolis, 2017). Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang No. Peneliti dan Judul Persamaan Perbedaan Keterangan 1 M. Adwin dan Grisna Anggadwita (2016) Analisis Produk Baru Berbasis Teknologi Pada Rintisan Usaha Wallts (Start-Up) 2. Saga Ardian Gurindawangsa, Topowijono dan Supriono (2017) Analisis Strategi Produk Pada Agrowisata (Studi pada teknologi - pada agrowisata -objek agrowisata di Malang pada terdahulu dilakukan pada teknologinya, sedangkan pengembangan pada busana muslimah pada terdahulu dilakukan pada agrowisatanya dan objek terdahulu agrowisata di Malang.

17 Pada Desa Wisata sedangkan Gubugklakah pengembangan Kecamatan Poncokusumo pada Kabupaten busana Malang Jawa muslimah dan objek Timur) butik di Yogyakarta. 3. Kasmiruddin - (2014) pada Analisis industri kecil terdahulu dilakukan kerajinan rotan pada industri Produk Industri kecil kerajinan rotan Kecil Sebagai -objek dan objek Strategi industri kerajinan terdahulu industri Menghadapi rotan di Pekanbaru kerajinan rotan di Persaingan Bisnis Pekanbaru, (Kasus Industri sedangkan Kerajinan Rotan, pengembangan Rumbai, Pekanbaru) dilakukan pada busana muslimah dan objek butik di Yogyakarta 4. Wais Alkurni dan - Sri Zuliarni pada kue (2014) terdahulu dilakukan Analisis Proses -objek pada kue dan toko kue di objek

18 Produk Baru Pekanbaru terdahulu toko kue di dalam Rangka Pekanbaru, Menghadapi sedangkan Persaingan Bisnis pengembangan (Kasus Pada MM Cake & Bakery dilakukan Pekanbaru) pada busana muslimah dan objek butik di Yogyakarta. 5. Wirawan Surya - Wijaya dan Ronny pada tepung H. Mustamu terigu terdahulu dilakukan (2013) pada tepung Analisis -objek terigu dan objek perusahaan tepung terdahulu Produk Pada terigu di Surabaya perusahaan tepung Perusahaan terigu di Surabaya, Tepung Terigu di sedangkan Surabaya pengembangan dilakukan pada busana muslimah dan objek busana muslimah dan objek butik di Yogyakarta.

19 6. Citra Niqris dan - Rusdi Hidayat pada sablon (2017) baju terdahulu dilakukan Strategi Bisnis pada sablon Pada Sablon Baju -objek baju, objek Beatmap di Waru toko sablon baju terdahulu Sidoarjo beatmap di Waru toko sablon baju Sidoarjo beatmap di Waru Sidoarjo dan metode -metode yang terdahulu digunakan analisis yang digunakan SWOT analisis SWOT dalam pengambilan subjeknya, sedangkan pengembangan dilakukan pada busana muslimah, objek butik di Yogyakarta dan metode yang digunakan wawancara/intervie w. 7. Fitri Agustina dan - Muzullis Lailatul pada kurma Kamalia (2012) salak terdahulu dilakukan Perumusan pada kurma

20 Strategi -objek salak, objek kelompok tani terdahulu Produk Kurma ambudi makmur II kelompok tani Salak Berdasarkan Bangkalan ambudi makmur II Analisis Product Bangkalan dan Life Cycle (PLC) -metode analisis metode dan Analisis Product Life Cycle terdahulu yang SWOT Pada (PLC) dan analisis digunakan analisis Kelompok Tani SWOT Product Life Cycle Ambudi Makmur (PLC) dan analisis II Bangkalan SWOT dalam pengambilan subjeknya, sedangkan pengembangan dilakukan pada busana muslimah, objek butik di Yogyakarta dan metode yang digunakan wawancara/intervie w. 8. Miftakhurrizal - Kurnawan dan pada Novi Haryati minuman sari buah terdahulu dilakukan (2017) sirsak pada Analisis Strategi minuman sari buah

21 -objek sirsak, objek Usaha Minuman UKM minuman terdahulu Sari Buah Sirsak sari buah sirsak UKM minuman sari buah sirsak dan -metode analisis metode SWOT terdahulu yang digunakan analisis SWOT, sedangkan pengembangan dilakukan pada busana muslimah, objek butik di Yogyakarta dan metode yang digunakan wawancara/intervie w. 9. Indira Maharani Produk busana -karakteristik Perbedaan antara Putri & Mein muslim pada yang Kharnolis (2017) busana muslim dilakukannya dengan karakteristik yang diminati saat ini busana kosnumen yaitu pada konsep muslim yang pengukuran jika diminati -objek yang terdahulu konsumen di Sakinah Bordir pengembangan Sakinah Bordir. melihat dari -metode kualitatif minat konsumen sedangkan

22 berdasarkan perspektif Islam namun menggunakan metode kualitatif. Sedangkan persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang busana muslimah Sumber : Data di olah Penelitian yang baru diteliti ini merupakan yang menggunakan teori yang berbeda dalam strateginya berdasarkan perspektif Islam yang dimana sesuai dengan ketentuan syariat dari Al-qur an dan Sunnah. Dikarenakan sebelumnya yang belum menggunakan tinjauan dari perspektif Islam dalam strategi pengembangan nya. Hanya saja terdahulu yang dilakukan (Putri & Kharnolis, (2017) merupakan jenis yang serupa mengenai dengan teori yang digunakan dalam namun tidak menggunakan pandangan dengan perspektif Islam. Objek yang diteliti juga pada satu usaha yaitu Sakinah Bordir. Sedangkan baru yang ingin peneliti lakukan pada bisnis busana muslimah yaitu pada 3 (tiga) bisnia dalam pengembangan dan menggunakan perspektif Islam. Tujuan dari yang dilakukan oleh (Putri & Kharnolis, (2017) dengan sebelumnya yaitu untuk memahami karakteristik busana muslim. Dengan metode yang digunakan peneliti sebelumnya hampir sama dalam yang akan dikaji yaitu studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif pada. Kemudian pada yang dilakukan oleh Wijaya & Mustamu (2013) memiliki kesamaan dalam strategi pengembangan yang mana pada terdahulu menggunakan teori yang sama yaitu Kotler & Keller dimana teori tersebut membahas pengembangan yang diterapkan dengan tujuh tahapan pengembangan mulai dari pencarian ide hingga ketahap komersial.

23 Namun yang menjadi pembeda antara yang terdahulu dengan yang yaitu pada pengembangan nya jika yang terdahulu pada perusahaan tepung terigu di Surabaya. Sedangkan yang menjadi pembahasan di yang baru yaitu pada pengembangan fashion busana muslimah di Yogyakarta ditinjau dari pespektif Islam. B. Landasan Teori 1. Strategi a. Pengertian Strategi Strategi berasal dari kata Yunani strategia yaitu ilmu perang dimana yang dimaksud adalah suatu seni dalam merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara mengatur posisi atau siasat berperang. Strategia dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan dalam mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum bisa diartikan bahwa perang merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi yaitu sebuah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. Strategi adalah teknik atau cara untuk mencapai tujuan dengan melakukan perumusan perencanaan komprehensif dan terintegrasi. Strategi diawali dari konsep bagaimana memberdayakan sumber-sumber dari perusahaan secara efektif dalam menghadapi persaingan dan melihat peluang bisnis untuk mendapatkan keunggulan (Purwanto, 2006). Strategi dalam pemasaran pada bisnis dapat memungkinkan terhadap memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-sebaiknya dengan maksud untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran dalam bisnis terbagi menjadi dua unsur (1) seleksi dan analisis pasar sasaran, dan (2) menciptakan dan menjaga kesesuaian bauran pemasaran, perpaduan antara, harga, distribusi, dan promosi. b. Manajemen Strategi Manajemen strategi adalah suatu rangkaian kegiatan terhadap pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif serta

24 dengan penetapan proses aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilakukan oleh seluruh pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen strategi ini juga sebagai sistem yang digunakan sebagai satu kesatuan dalam memiliki beragam komponen yang saling bersangkutan dan mempengaruhi satu sama lain serta bergerak secara bersamaan menuju kearah yang sama pula (Dr. Taufiqurokhman, 2016). 2. Produk a. Pengertian Produk Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang dipasarkan kepada pembeli yaitu konsumen individu atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Produk yang ditawarkan kedalam pasar dan akan dijual untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga bisa memberikan kepuasan pada kebutuhan dan keinginan konsumen atau pembeli tersebut (Ato'Illah, 2015). Hiburan, obyek wisata, perlengkapan pesta, pelayanan hotel, konsultasi hukum, jasa akuntan, mobil, semuanya termasuk kategori. Produk dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dipasarkan atau dijual untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Yang dimaksudkan adalah dapat dimanfaatkan, dikonsumsi atau dinikmati oleh konsumen (Machfoedz, 2007). b. Produk Individu Bahasan tentang pengembangan dan pemasaran individu difokuskan pada keputusan mengenai sifat, penerapan merek, kemasan, dan penerapan label. meliputi beberapa manfaat yang dikomunikasikan dan dijelaskan melalui ciri, seperti kualitas, bentuk, dan desain. Keputusan tentang sifat yang dibuat ini sangat mempengaruhi reaksi dari konsumen terhadap suatu. 1) Kualitas Produk

25 Kualitas memiliki dua dimensi, tingkat, serta konsistensi. Pada pengembangan, langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan yaitu memilih tingkat kualitas yang unggulan dalam meningkatkan peluang untuk dipasarkan. Kualitas juga melambangkan keunggulan dalam pemanfaatan fungsinya yang meliputi keawetan, keandalan, kemudahan penggunaanya dan sifat lainnya. 2) Bentuk Produk Bentuk suatu dapat dipasarkan dalam berbagai model. Perusahaan dapat mengembangkan dengan desain dan inovasi sehingga akan bervariasi terhadap modelnya. Untuk mengetahui bentuk baru dan menentukan pilihan yang akan diterapkan dalam inovasi, perusahaan secara berkala harus melihat pangsa pasar dan minat beli konsumen dengan melakukan survei. Tujuannya ialah untuk mencari dan memperkaya ide dalam mengembangkan dengan inovasi yang lebih menarik dan disukai oleh konsumen. 3) Desain Produk Cara lain untuk mempertajam dengan pesaing ialah dengan melakukan desain terhadap. Desain adalah suatu konsep yang lebih besar daripada model. Model hanya memperlihatkan tampilan yang menarik pandangan. Berbeda dengan desain lebih sekedar memperlihatkan tampilan. Desain yang baik memberikan kontribusi pada manfaat maupun penampilan. 3. Produk a. Pengertian Produk merupakan kegiatan usaha yang terus dilakukan untuk meningkatkan penjualan dengan membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada diperusahaan untuk mengembangkan. (Purnomo & Raditya, 2017). dibutuhkan oleh produsen dengan tujuan mempertahankan atau

26 meningkatkan peluang dalam pasar dengan cara menidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen akan manfaat, desain, hingga ke tingkat perencanaan memsi sebuah tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kondisi tersebut. Perancangan yang baik akan menghasilkan yang memiliki keunggulan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, perancangan yang baik membutuhkan input dari berbagai sisi dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu (Ginting, 2010). Sedangkan menurut Kotler dan Amstorng (2008:309), merupakan pengembangan konsep menjadi yang dapat digunakan dan bisa dipastikan bahwa ide untuk mengubah menjadi yang bisa dikerjakan. adalah strategi dalam pemasaran dengan membutuhkan pembuatan baru dapat dijual, dengan tahap merubah aplikasi untuk teknologi yang baru kedalam yang dapat dipasarkan. Pengertian pengembangan sebagai berikut : 1) Produk Baru Produk baru yaitu yang belum ada dan akan dipasarkan untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan perusahaan. baru meliputi, yang inovatif dan unik, yang menggantikan lama dan berbeda, imitiatif yaitu baru bagi perusahaan tetapi tidak baru di pasar serta yang menggunakan bahan baru dan baku. 2) Produk yang melakukan proyek dengan riset pemasaran, rekayasa dan desain pada. 3) Modifikasi Produk Modifikasi adalah memperbaiki yang lama dengan memperhatikan kualitas, fitur, dan style yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Modifikasi menghasilkan tiga

27 dimensi, meliputi perbaikan mutu, perbaikan ciri khas, dan perbaikan gaya. 4) Barang Dagang Barang dagang yaitu kegiatan perencanaan baik dari produsen hingga pedagang dengan maksud untuk menyesuaikan antara yang diciptakan dengan permintaan konsumen. merupakan suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa dengan mengubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat pokok yang ada dalam segi motif, merek dan kuantitas. dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pasar yang sudah ada dengan lebih meningkatkan pemasarannya, memenuhi usaha untuk mendapatkan barang baru yang lebh bagus, serta melakukan kegiatan dari teknik, perekayasaan dan pembuatan Tahap-Tahap Produk (Menurut Cross, (1994) Adapun tiga fungsi yang penting dalam melakukan pengembangan konsep, sebagai berikut : 1) Pemasaran Fungsi pemasaran yaitu menjadi jalan dan proses interaksi antara perusahaan dan konsumen. Peranan lainnya ialah memberikan fasilitas terhadap proses identifikasi peluang, pendefinisian segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dan konsumen, menetapkan target harga dan melakukan rancangan dalam peluncuran serta promosi. 2) Perancangan/desain Produk Fungsi perancangan atau desain termasuk peranan penting dalam mendefiniskan sebuah bentuk fisik itu sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam

28 konsep ini tugas bagian perancangan dan desain melakukan teknik desain dan desain usaha. 3) Manufaktur Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem pada melakukan proses si pada. Fungsi ini mencakup pembelian, instalasi dan distribusi. dilakukan dengan proses yang berbeda pada tiap perusahaan, karena tergantung nya dan kegiatan ini lebih memerlukan daya analisis intelektual dana manajemen organisasi. dilakukan dengan cara yang teratur atau terarah, serta terperinci dengan baik, sangat dibutuhkan perusahaan dalam merancang yang akan dipasarkan kepada konsumen. Tahap-tahap pengembangan yang baru yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:287-306), sebagai berikut : a. Penciptaan ide. Proses pengembangan baru diawali dengan mencari ide. Ide untuk menciptakan baru bisa berasal dari pemikiran dan interaksi dengan kelompok organisasi lain dan menggunakan teknik kreatif dan inovatif. Untuk menghasilkan arus ide baru yang berkaitan maka perusahaan harus dengan terus menggali informasi dari banyak sumber gagasan. b. Penyaringan Ide. Tujuan dari penyaringan yaitu untuk menemukan sejumlah ide yang baik dan menghindari yang buruk sejak dini mungkin dan membuang ide yang tidak baik untuk digunakan. Ide bisa bertahan dengan disaring lebih lanjut menggunakan proses secara bertingkat sederhana dan manajemen merasa bahwa ide tersebut cocok untuk digunakan dalam pemasaran maka perusahaan akan meningkatkan tingakatan ide secara menyeluruh. c. dan Pengujian Konsep. Ide yang menarik harus disempurnakan dengan sebuah konsep pepduk yang akan diuji. Ide yaitu ide untuk mengemukakan pemikiran dan dapat

29 memperbaharui yang baru. Konsep yaitu rincian dari suatu ide yang dijelaskan dalam istilah yang berarti bagi konsumen. Citra yaitu gambaran yang konsumen dapatkan dari potensial. Dalam menerapkan berbagai konsep yang akan diujikan pada kelompok konsumen yang tepat, sehingga akan mendapat kan respondari konsumen yang mana semakin menyamakan akhir, maka pengujian konsep ini semakin bisa diandalkan. d. Strategi Pemasaran. Setelah uji konsep berhasil maka baru akan dikembangkan dengan rencana strategi selanjutnya ada tiga rencana strategi awal untuk memperkenalkan baru ke pasar, yaitu : a) Bagian pertama. Menggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur, dan perilaku konsumen. Postioning yang akan dibuat, lalu pemasaran, pangsa pasar, dan tujuan keuntungan yang dicari dalam beberapa tahun pertama. b) Bagian kedua. Mengembangkan inti yang direncanakan yaitu harga, strategi distribusi, dan anggaran promosi yang direncanakan selama tahun pertama. c) Bagian ketiga. Rencana strategi pemasaran menggambarkan tujuan dalam menjual dan mendapatkan laba dalam jangka panjang serta strategi bauran pemasaran setiap waktu. e. Analisis Bisnis. Setelah proses pengembangan maka langkah selanjutnya yaitu melakukan evaluasi pada daya tarik bisnis. Hal yang harus disiapkan dalam menganalisis yaitu penjualan, biaya, dan proyeksi laba untuk menentukan pemuasan tujuan perusahaan. Jika setuju maka dapat dilanjutkan ketahap pengembangan. f. Produk. Jika konsep melewati tahap ujian bisnis, konsep ini dapat melanjutkan litbang untuk dikembangkan keproses fisik. Setelah itu kebagian si untuk dibuat, diberi merek dan kemasan yang menarik.

30 g. Pengujian Pasar. Selanjutnya manajemen puas dengan kinerja maka dapat siap dikemas dengan nama merek dan kemasan dalam uji pasar. h. Tahap Komersialisasi. Mempromosikan baru ke pasar merupakan aktivitas penyelesaian rencana pemasaran, pengaturan kegiatan perkenalan dengan fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran serta pengontrolan. b. Strategi Produk Strategi pengembangan memiliki lima yang harus diperhatikan yaitu, sebagai berikut : 1) Memperbaharui bentuk dan desain yang sudah ada. Dalam strategi ini perusahaan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi dari nya. 2) Memperluas lini. Perusahaan dapat membuka alternatif dalam melakukan penawaran pilihan barang dan kepada konsumen dan pelanggan. 3) Menambah model dan desain yang ada. Perusahaan dapat melakukan penambahan motif, corak, model untuk variasi baru dari nya. 4) Meniru strategi pesaing. Sebagian pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara biaya pengembangan dan perancangan dengan keuntungan yang akan didapatkan pada waktu mendatang tidak dapat ditentukan. 5) Menambah yang belum ada berkaitan dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap mahal karena yang baru sering menggunakan cara si baru dengan demikian fasilitas untuk promosi dan distribusinya. c. Produk dalam Islam Produk menurut Islam yaitu semua yang halal dengan memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Dapat dilihat disini terdapat perbedaan antara prinsip lainnya. Islam dalam hal pembuatan yang sangat mengutamakan moralitas dan menyentuh

31 nilai dasar kebutuhan manusia. Namun tidak harus selalu merespon kebutuhan konsumen, Karena dalam Islam akan menyaring keinginan orang dalam menggunakan sebuah. Produk dalam Islam juga tidak mengatakan bahwa konsumen adalah raja ataupun yang diminta oleh konsumen asal puas akan dilayani oleh perusahaan. Islam juga dalam hal tersebut juga sangat menghargai keinginan konsumen dan berusaha untuk menyenangkannya namun Islam akan menyaring hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam untuk tidak disi (Qardhawi, 2001). Batasan dalam Islam untuk membuat sebuah sangat jelas, yang benar tidak bisa dicampurkan dengan yang salah atas dasar apapun. Islam juga sangat menekankan dalam kualitas pelayanan tetapi kepuasan konsumen dibatasi dalam bingkai syariat Islam. Produk dalam Islam tidak boleh sekedar merespon permintaan pasar saja tetapi juga mengedepankan moralitas. Sehingga produsen dalam Islam tidak hanya mencari keuntungan maksimum saja, namun juga menghasilkan barang dan jasa yang dapat bermanfaat bagi konsumen untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat. Produk yang dilarang keras beredar ialah yang dapat memberikan dampak negatif dengan merusak akidah, etika dan moral manusia (Qardhawi, 2001). 4. Busana Muslimah Bagi kaum muslimah diwajibkan mengenakan pakaian busana muslim. Pada saat ini perkembangan akan kesadaran untuk menggunakan busana muslim semakin meningkat, dimana kondisi ini diikuti dengan perkembangan pada mode pakaian yang semakin bertambah variasi pada tiap waktunya. Sebagaimana dimaksud busana muslim ini dikhususkan kepada kaum wanita (busana muslimah). Busana selain memiliki fungsi sebagai penutup aurat tubuh, menjaga kesehatan, memperindah penampilan, juga merupakan bentuk cerminan diri dan status sosial seseorang. Dalam syariat Islam busana muslimah menekankan pada arti menutup aurat bagi perempuan bahwa Allah memerintahka umatnya (wanita) untuk mengenakan busana muslimah (Widyarini, 2014).

32 Busana muslimah adalah berbagai jenis pakaian yang digunakan oleh wanita muslimah dengan ketentuan syariat Islam dengan maksud untuk menutupi bagian tubuh yang tidak pantas untuk diperlihatkan kepada orang lain dan publik Intinya busana muslimah harus berkaitan dengan sikap taqwa terkait nilai psikologis terhadap pemakainya. Untuk menumbuhkan konsep diri pakaian yang muslimah semua itu kembali kepada individu tetapi dengan memperhatikan bentuk mode busana. Ada beberapa syarat busana muslimah berdasarkan dalil Al-Quran dan Sunnah yang dikemukakan oleh Syaikh Muhammad Nashirudin Al-Albani yang dapat dijadikan sebagai ketentuan busana muslimah, yaitu : 1) Pakaian harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. 2) Pakaian hendaknya tidak berwarna-warni dan mencolok sehingga dapat menjadi perhatian orang lain. 3) Bahan kainnya harus tebal tidak transparan dan tipis sehingga tidak terlihat kulit benar-benar tertutup aurat. 4) Ukuran pakaian harus longgar tidak ketat sehingga tidak memperlihatkan bentuk dan lekukan tubuh. 5) Pakaian hendaknya tidak diberi parfum atau wangi-wangian. 6) Bentuk pakaian tidak menyerupai lawan jenis. 7) Desain pakaian tidak menyerupai pakaian perempuan non muslim atau yang tidak beriman. 8) Hendaknya menggunakan pakaian itu yang tidak untuk mendapatkan sanjungan dan perhatian orang lain.