I. PENDAHULUAN A. DASAR PENGIRIMAN DELEGASI

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

Sedangkan tujuan dari Pengiriman Delegasi DPR-RI ke Ethiopia High Level Symposium antara lain sebagai berikut:

lebih banyak pihak yang akan hadir dalam General Assembly nanti. Mengenai materi presentasi juga mereka dapat diminta bantuannya untuk membawakan

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Proses dan Negosiasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Statement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs

Jakarta, 10 Maret 2011

Deklarasi Dhaka tentang

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PROSES & HASIL UNGA BAGI PEREMPUAN

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

RENCANA KEGIATAN BKSAP TAHUN 2017

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Ministry of National Development Planning/Bappenas Kerjasama Pembangunan Internasional dalam Rangka Pelaksanaan SDGs di Indonesia

LAPORAN DELEGASI DPR RI ANNUAL 2011 SESSION OF THE PARLIAMENTARY CONFERENCE ON THE WORLD TRADE ORGANIZATION

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

There are no translations available.

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIANS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (APPCED)

POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan APMC on Public Private Partnerships, 15 April 2010 Kamis, 15 April 2010

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua;

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

Peraturan Presiden 59/2017: Apresiasi dan Beberapa Catatan

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

POINTERS RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAJUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL MEI 2013 DI TEHRAN, IRAN

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

Perhutanan Sosial Dapat Menjadi Sarana Efektif Bagi Pengentasan Kemiskinan

Dari: 1 Januari 2017 Sampai: 31 Desember Bagian I. Pernyataan Dukungan Lanjutan oleh Kepala Eksekutif atau setara

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Press Release Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, Februari 2016

Keynote Speech MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA Surabaya, 8 November 2017

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

RENCANA KEGIATAN DESK REGIONAL BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN (Januari - Desember 2013)

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

KMF 2015 Building & Strengthening Networking

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE THE 5TH MEETING OF ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) CAUCUS MEI 2013 DI DA LAT, VIETNAM

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 22/2002, PANITIA NASIONAL PERTEMUAN TINGKAT MENTERI KOMISI PERSIAPAN KONFERENSI TINGKAT TINGGI DUNIA UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PERAN PARLEMEN DALAM TRANSPARANSI ANGGARAN

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

International Symposium Menuju Aksi Restorasi Lahan Gambut Indonesia yang Terintegrasi secara Nasional Terms of Reference

2 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

Transkripsi:

LAPORAN DELEGASI DPR RI PARLIAMENTARY FORUM AT THE 2019 HIGH LEVEL POLITICAL FORUM ON SUSTAINABLE DEVELOPMENT (HLPF) AND RELATED MEETINGS 14-16 Juli 2019, New York - Amerika Serikat ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ I. PENDAHULUAN A. DASAR PENGIRIMAN DELEGASI Partisipasi Delegasi DPR RI menghadiri Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings pada tanggal 14-16 Juli 2019 di New York, Amerika Serikat berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPR RI No. 94/PIMP/V/2018-2019 tanggal 25 Juni 2019. B. SUSUNAN DELEGASI DPR RI Susunan Delegasi DPR RI pada Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings pada tanggal 14-16 Juli 2019 di New York, Amerika Serikat terdiri dari: 1. Dr. Nurhayati Ali Assegaf,M.Si Ketua BKSAP/Ketua Delegasi/F-PD/A-432 2. Dave Akbarshah Fikarno, ME Wakil Ketua BKSAP/Anggota/F-PG/A-264 3. G. Budisatrio Djiwandono Anggota BKSAP/Anggota Delegasi/ F-P.GERINDRA/AA-386 4. Amelia Anggraini Anggota BKSAP/Anggota Delegasi/ F-P.NASDEM/A-17 C. MAKSUD DAN TUJUAN PENGIRIMAN DELEGASI Maksud dan tujuan pengiriman Delegasi DPR RI ke Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings yaitu: - Memanfaatkan Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings untuk membina dan mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara anggota Inter- Parliamentary Union (IPU). 1

- Melakukan peran diplomasi parlemen sebagai salah satu unsur penting total diplomacy, dalam rangka memfasilitasi dan mendukung kebijakan politik luar negeri RI terkait capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). - Turut serta aktif dalam pencapaian TPB/SDGs baik di tingkat nominal maupun internasional. D. MISI DELEGASI Adapun misi Delegasi DPR RI mengikuti sidang tersebut, antara lain adalah: - Memperdalam pengetahuan terkini mengenai TPB dan capaian TPB negara-negara dunia, mendiskusikan mengenai Self-assessment Toolkit Parliaments and the Sustainable Development Goals, berinteraksi dengan para ahli di bidang TPB, dan mengeksplorasi penganggaran dan pembuatan undang-undang untuk mendukung pencapaian TPB. - Mengawal pemerintah, dalam hal ini diwakili oleh BAPPENAS yang menyampaikan laporan/voluntary National Reviews (VNR), menyampaikan implementasi TPB di Indonesia dan memastikan bahwa prinsip inklusi, kesetaraan, dan pemberdayaan selalu menjadi prioritas dalam mencapai TPB di tahun 2030. - Memanfaatkan event tahunan IPU ini untuk memperkuat dialog multilateral DPR RI dengan mitra dialog di IPU. E. PERSIAPAN PELAKSANAAN TUGAS Sebagai persiapan substansi Delegasi DPR RI ke pertemuan dimaksud, BKSAP telah menyiapkan bahan-bahan masukan untuk masing-masing pertemuan terkait isu-isu yang terkait dengan TPB dengan mempertimbangkan masukan dari Kementerian Luar Negeri dan BAPPENAS RI. Adapun untuk persiapan teknis, Sekretariat BKSAP DPR RI telah melakukan koordinasi dengan pihak Perwakilan Tetap RI (PTRI) di New York dan Sekretariat IPU. II. ISI LAPORAN A. AGENDA SIDANG Agenda yang dibahas dalam Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings adalah sebagai berikut: 15 Juli 2019 11.00 14.00 : Pembacaan Voluntary National Reviews (VNR) oleh Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan didampingi oleh Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si, Ketua BKSAP dan Ketua Panja SDGs DPR RI; Dr. Dian Triansyah Djani, SE, M.A, Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk PBB; serta Agus Joko Pramono, Anggota II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2

15.00 18.00 : Parliamentary Forum at the HLPF Panel discussions on the topics : 1) Growing inequalities and distrust in government: Breaking the cycle 2) Parliamentary Engagement in the SDGs: How can we measure progress? Presentation by Ms. Gabriella Cuevas Barron (IPU President) and Mr. Martin Chungong (IPU Secretary General) 16 Juli 2019 08.30 09.45 : Opening of the High-Level Segment of ECOSOC / Ministerial Segment of HLPF Keynote speech by H.E. Antonio Guterres (UN Secretary General) and opening statement by H.E. Inga Rhonda King (Seventy-Fourth President of the Economic and Social Council) 14.30 18.00 : Parliamentary Workshop by IPU : Parliaments and Sustainable Development Goals, A self-assessment toolkit A group discussion attended by MPs who are divided into four groups and discussing SDGs toolkit, parliaments understanding on SDGs, and opportunities and challenges towards the attainment of SDGs. Opening by Ms. Gabriella Cuevas Barron (IPU President) 18.30 20.00 : UNESCAP side event The Disaster Riskscape across Asia Pacific Presentation by Mrs. Armida Salsiah Alisjahbana (Under- Secretary-General of the UN and Executive Secretary of UNESCAP) and Prof. Bambang Brodjonegoro (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala BAPPENAS) 20.00 21.30 : German Mission side event How to Better Engage Parliaments in the 2030 Agenda Presentation by Dr. Nurhayati Ali Assegaf, MP, Ketua BKSAP DPR RI 3

B. JALANNYA PERSIDANGAN High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) dihadiri kurang lebih 140 anggota parlemen dari 50 negara anggota IPU dan terdiri dari berbagai sesi yang dihadiri pemerintah dan parlemen. Pada tahun 2019, HLPF mengambil tema Empowering people and ensuring inclusiveness and equality. Adapun fokus evaluasi HLPF 2019 adalah terkait dengan SDGs/TPB Goal 4 (pendidikan), Goal 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), Goal 10 (berkurangnya ketimpangan), Goal 13 (perubahan iklim), Goal 16 (perdamaian, keadilan, dan kelembagaan), dan Goal 17 (kemitraan global). Gb.1. Opening of the High-Level Segment of ECOSOC/Ministerial Segment of HLPF Dalam sesi Opening of the High-Level Segment of ECOSOC/Ministerial Segment of HLPF, pada tanggal 16 Juli 2019 pukul 08.30-09.45, Sekretaris Jenderal PBB, H.E. Antonio Gueterres menyampaikan highlight dari laporan 2018 Annual Overview Report of the Chief Executives Board (CEB) yang termasuk saran untuk memperkuat policy coherence, inovasi, dan kemajuan dalam sistem manajemen dan administrasi, serta meningkatkan koordinasi antar badan-badan PBB dalam pencapaian Agenda 2030. Kemudian pada sesi penyampaian Voluntary National Reviews (VNR), Prof. Bambang Brodjonegoro didampingi Dubes dan Wakil Tetap RI untuk PBB Dr. Dian Triansyah Djani menyampaikan pencapaian Indonesia dalam capaian pelaksanaan SDGs. Terdapat beberapa poin yang menjadi fokus pembahasan, yaitu komitmen serta langkah Indonesia 4

dalam mencapai SDGs melalui skema innovative financing yang melibatkan multistakeholders. Di samping itu, belaiu juga menyampaikan keterlibatan DPR dalam melakukan fungsi legislasinya antara lain dengan mengalokasikan 5 persen anggaran untuk sektor kesehatan dan 20 persen untuk sektor pendidikan; dan menginisiasi forum parlemen dunia pertama yang menghadirkan parlemen seluruh dunia guna membahas tantangan, peluang, serta berbagi pengalaman terbaik dalam upaya pencapaian SDGs. Gb.2. Penyampaian Voluntary National Reviews (VNR) Beliau juga menyampaikan bahwa dalam ketidakpastian global yang tengah terjadi, Indonesia berhasil menurunkan ketimpangan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif, menurunkan tingkat pengangguran, meningkatkan akses pendidikan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menguatkan upaya pencegahan, penanganan, dan ketahanan terhadap bencana. Indonesia juga terus berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif, dengan upaya penurunan Rasio Gini pada September 2018 sebesar 0,384, peningkatan kesempatan kerja dengan penciptaan sepuluh juta lapangan kerja pada 2015-2018, penurunan ketimpangan dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, serta peningkatan kualitas adaptasi dan mitigasi sumber daya alam, lingkungan, dan perubahan iklim yang signifikan. Di bidang inklusi sosial, Indonesia patut bangga dengan implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan pengarusutamaan gender serta alokasi pendanaan dan perencanaan yang sensitif gender. Selain itu, Indonesia juga mengembangkan sekam pendanaan non tradisional untuk mengimplementasikan TPB/SDGs melalui SDGs Financing Hub yang menjadi kerangka blended financing, meliputi Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), filantropi berbasis agama, pendanaan hijau, zakat untuk SDGs, juga penggalangan dana filantropi digital. Lebih 5

lanjut beliau menyatakan Indonesia memastikan komitmen untuk mengimplementasikan no one left behind dengan lima langkah strategis, yaitu mengurangi ketimpangan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengimplementasikan Pembangunan Rendah Karbon (PRK), mengintensifkan reformasi birokrasi, dan mendorong pendanaan alternatif dan inovatif untuk pencapaian TPB/SDGs. Gb.3. Suasana sesi Parliamentary Forum at the HLPF Pada sesi Parliamentary Forum at the HLPF, dilakukan diskusi antar anggota parlemen dunia yang menghadiri HLPF 2019. Forum ini diinisiasi oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) dengan menghadirkan Presiden IPU dan Sekjen IPU untuk menjadi pembicara utama, dan dilanjutkan dengan diskusi mengenai beberapa topik pembahasan yaitu: the root cause of income and wealth inequality, how parliamentarians can counter the problem of inequality through democracy and good governance, the main obstacles of SDGs mainstreaming in parliaments, and the challenges to the mechanism to track the impact of laws and budget on the realisation of SDGs. Namun demikian, tidak semua negara yang hadir di HLPF 2019 membawa anggota parlemennya untuk turut hadir. Jumlah negara yang hadir pada sesi ini adalah sekitar 19 negara. Pada sesi workshop Parliaments and the SDGs: A self-assessment toolkit, seluruh anggota parlemen yang hadir dibagi menjadi empat kelompok dan mendiskusikan mengenai berbagai hal yang tertera di dalam IPU & UNDP SDG self-assessment toolkit. Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk mensosialisasikan IPU & UNDP SDG self-assessment toolkit bagi anggota parlemen sehingga dapat menjadi rujukan serta tolok ukur pencapaian SDG di negara-negara dunia. Dalam kesempatan ini, anggota parlemen yang hadir juga berbagi pengalaman terbaik mereka dalam penerapan SDGs di negara- 6

negara masing-masing. Sesi ini lebih banyak diisi dengan diskusi di masing-masing kelompok dan diakhiri dengan presentasi yang disampaikan oleh perwakilan masingmasing kelompok mengenai pencapaian mereka terhadap poin-poin yang tertera dalam IPU & UNDP SDG self-assessment toolkit. Sedangkan pada sesi UNESCAP side event The Disaster Riskscape across Asia Pacific, disampaikan hasil penelitian di lapangan yang dilakukan oleh UNESCAP tentang tantangan serta kondisi geografis di negara-negara Asia Pasifik yang memiliki kecenderungan rawan bencana. Di samping itu, juga disampaikan poin-poin apa saja yang menjadi target aksi UNESCAP dalam mendukung kesiapan negara-negara Asia Pasifik dalam menghadapi bencana; antara lain memberikan edukasi tanggap bencana kepada negara-negara di dunia serta mempromosikan analisis yang ketat dan pembelajaran setara dalam isu ekonomi dan sosial yang terkait praktek pembangunan yang baik. Gb.4. Delegasi saat menghadiri UNESCAP side event The Disaster Riskscape across Asia Pacific Sesi terakhir yakni German Mission side event How to Better Engage Parliaments in the 2030 Agenda merupakan forum diskusi yang dihadiri oleh negara-negara yang menghadiri HLPF dan diadakan oleh Perwakilan Tetap Jerman di PBB. Dalam kesempatan ini, Ketua BKSAP DPR RI Dr. Nurhayati Ali Assegaf mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara bersama-sama dengan 3 pembicara lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang profesi. Dalam forum ini, Dr. Nurhayati berbagi pengalaman mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia, khsususnya DPR melalui fungsi parlemennya, dalam mencapai SDGs. 7

Gb.5. Delegasi bersama dengan Menteri BAPPENAS dan Dubes RI C. PARTISIPASI DELEGASI DPR-RI Pada sesi Opening of the High-Level Segment of ECOSOC/Ministerial Segment of HLPF, Ketua Delegasi Dr. Nurhayati Ali Assegaf (F-PD) beserta anggota delegasi Yth. Dave Akbarshah Fikarno (F-PG) menghadiri sesi tersebut bersama-sama dengan Dr. Dian Triansyah Djani, SE, M.A, Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk PBB, Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pada Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS, beserta Yohana Yembisa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sesi ini diisi dengan pidato kunci yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB mengenai pentingnya pencapaian SDGs yang inklusif serta melibatkan multistakholders. Gb.6. Delegasi pada Opening of the High-Level Segment of ECOSOC/Ministerial Segment of HLPF 8

Delegasi DPR RI juga telah berpartisipasi aktif dalam setiap sesi persidangan dan agenda lain yang ada di Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings. Dalam sesi Parliamentary Forum at the HLPF, anggota delegasi Yth. Dave Akbarshah Fikarno (F-PG) menyampaikan bahwa income and wealth inequality adalah hambatan yang dirasa sangat berarti dalam pencapaian SDGs secara umum, dan pendidikan merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk itu, diperlukan peran parlemen untuk dapat memastikan setiap masyarakat menikmati hasil pembangunan tanpa memandang perbedaan ras, gender, agama, serta kondisi sosial ekonomi lainnya. Untuk menghadapi hal ini, beliau menyampaikan bahwa DPR RI melalui fungsi penganggarannya berupaya untuk mengalokasikan 20% dari APBN untuk sektor pendidikan. Sehingga diharapkan dapat mengurangi tingginya income and wealth inequality. Gb.7.Yth. Dave Akbarshah Fikarno saat menyampaikan intervensi Selain itu, Yth. G. Budisatrio Djiwandono (F-P.GERINDRA) juga menyampaikan bahwa saat ini DPR RI memiliki Panitia Kerja (Panja) SDGs yang merupakan wujud nyata komitmen DPR dalam memastikan pencapaian SDGs di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Selain itu, Panja SDGs juga secara rutin memberikan bahan rekomendasi dan masukan kepada pemerintah terkait implementasi SDGs. Pernyataan wakil Delegasi Indonesia ini mendapatkan apresiasi dari Sekjen IPU Martin Chungong yang menyatakan bahwa Indonesia selama ini menjadi salah satu role model bagi parlemen dunia yang secara kontinyu melakukan SDGs mainstreaming baik di tingkat nasional maupun internasional. 9

Gb.8.Yth. G. Budisatrio Djiwandono saat menyampaikan intervensi Sedangkan pada sesi Workshop Parliaments and the SDGs: A self-assessment toolkit, anggota delegasi yang hadir yakni Yth. Dave Akbarshah Fikarno (F-PG), Yth. Amelia Anggraini (F-P.NASDEM), Yth. G. Budisatrio Djiwandono (F-P.GERINDRA). Mereka terbagi menjadi 3 kelompok yang berbeda. Dalam sesi tersebut, Yth. Amelia Anggraini (F-P.NASDEM) menyampaikan pengalaman bahwa DPR RI memiliki Panitia Kerja (Panja) SDGs yang bertugas memberikan rekomendasi kepada pemerintah terhadap berbagai kebijakan terkait SDGs, serta mewajibkan 20% APBN untuk sektor pendidikan, serta peningkatan 5% APBN untuk sektor kesehatan, serta mendorong dibuatnya program pengentasan kemiskinan. Gb.9. Delegasi saat mengikuti workshop 10

Selain itu, Yth. G. Budisatrio Djiwandono (F-P.GERINDRA).menyampaikan bahwa DPR RI berkomitmen dan berperan aktif dalam mengawasi capaian SDGs, apakah sudah sesuai dengan komitmen pembangunan yang tertera dalam konstitusi. Salah satunya dalam mekanisme pelaporan VNR tahun ini, maka sebelum laporan tersebut dikumpulkan secara resmi, maka pemerintah, dalam hal ini melalui BAPPENAS, melakukan diskusi dan konsultasi kepada DPR mengenai poin-poin apa saja yang telah dicapai Indonesia dalam capaian SDGs. Sedangkan banyak anggota parlemen yang hadir dalam sesi ini menyampaikan bahwa mereka tidak dilibatkan dalam mekanisme pelaporan HLPF dan ini dirasa sebagai salah satu tantangan untuk pelaporan HLPF berikutnya. Dalam kesempatan tersebut, Yth. Dave Akbarshah Fikarno (F-PG) juga berkesempatan menjadi Ketua Kelompok dan beranggotakan parlemen beberapa negara. Dalam presentasinya, beliau menyampaikan salah satu output DPR RI dalam melakukan SDGs mainstreaming adalah membuat kartu SDGs yang berisi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan membagikan kepada anggota parlemen. Hal ini bertujuan untuk membuat semua anggota parlemen lebih familiar dan paham akan tujuan-tujuan tersebut. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa terkait mekanisme penganggaran untuk TPB, DPR RI memiliki Badan Anggaran (Banggar) yang merupakan Alat Kelengkapan Dewan dan bertugas untuk menentukan pokok-pokok kebijakan fiscal umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap kementerian dan lembaga negara terkait, yang tentunya selaras dengan komitmen pembangunan yang tertera dalam TPB. Gb.10. Wakil Ketua BKSAP saat berdiskusi dalam workshop Selanjutnya, Yth. Amelia Anggraini (F-P.NASDEM) juga menyampaikan bahwa tahun 2019 ini, untuk ketiga kalinya DPR RI akan menyelenggarakan forum parlemen dunia pertama yang membahas tentang TPB dalam World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang pada tahun 2017 sudah mengadopsi Bali Declaration dan Bali Commitment pada tahun 2018. Kedua output ini menjadi panduan bagi parlemen dunia 11

terkait penerapan TPB di negara masing-masing. Ia berharap, parlemen dunia yang hadir di Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings dapat juga hadir di World Parliamentary Forum on Sustainable Development ke-3 yang diadakan di Bali pada 4-5 September 2019. Agenda ini merupakan wujud nyata komitmen DPR dalam memastikan penerapan SDGs juga dapat dicapai oleh negara-negara dunia lainnya. Gb.11. Yth. Amelia Anggraini saat mengikuti workshop Pada German Mission side event How to Better Engage Parliaments in the 2030 Agenda, Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si menyampaikan pentingnya melokalkan SDGs dengan menggunakan bahasa nasional dan bahasa daerah masing guna mencapai SDGs. Hal ini dimaksudkan untuk membuat masyarakat lebih familiar dan memiliki kesadaran lebih bahwa tujuan pembangunan adalah tujuan bersama-sama. Menanggapi pertanyaan audiens dalam sesi tanya jawab, beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membangun kemitraan global dengan negara-negara Uni Eropa, salah satunya dengan memastikan inklusifitas dalam sektor perdagangan guna menjamin kesehateraan bagi semua pihak yang tentu saja sejalan dengan prinsip SDGs. Di samping itu, juga disampaikan bahwa sesuai prinsip no one left behind, parlemen memiliki fungsi supervisi atau pengawasan yakni memastikan bahwa manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh semua pihak. Namun demikian, untuk mencapai hal tersebut, maka juga harus dipastikan bahwa no parliament left behind yang bermakna bahwa parlemen harus selalu terlibat dan dilibatkan oleh pemerintah dalam kerangka pembahasan, penerapan, dan pengawasan terkait TPB. Di samping pertemuan-pertemuan tersebut, Ketua delegasi yang juga merupakan Ketua BKSAP DPR RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Mr. Jamil Ahmed, Direktur United Nations Environment Programme (UNEP) dan Mr. Ricardo Mesiano, Sustainable Development Officer of Environment and Development Division of United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP). Pertemuan ini 12

membahas persiapan World Parliamentary Forum on Sustainable Development ke-3 yang diadakan di Bali pada 4-5 September 2019, dimana Jamil Ahmed dan Ricardo Mesiana akan menjadi pembicara dalam forum diskusi yang diadakan di World Parliamentary Forum on Sustainable Development ke-3. Gb.12. Yth. Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si saat menjadi pembicara dalam side event Gb.13. Yth. Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si saat bertemu dengan perwakilan UNEP 13

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Kehadiran Indonesia dalam Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings memiliki nilai strategis baik dalam penguatan hubungan bilateral DPR RI dengan negara-negara anggota IPU maupun dalam kerangka kerja sama multilateral antar parlemen IPU; Peran serta DPR RI diharapkan dapat mendorong kebijakan nasional Indonesia yang mendukung pencapaian SDGs serta melakukan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan yang efektif dalam memastikan pencapaian SDGs yang inklusif; Sesuai dengan salah satu tujuan yang tertera dalam SDGs yakni Partnership for the Goal, maka dalam pertemuan ini banyak pembahasan yang menitikberatkan pentingnya keterlibatan parlemen dalam segala upaya penerapan SDGs di tingkat nasional karena pada kenyataannya, tidak semua parlemen dunia dilibatkan dalam upaya pencapaian SDGs. Maka, sesuai dengan fungsi utama parlemen yakni fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan, parlemen perlu untuk selalu hadir di setiap fase yang berkaitan dengan pencapaian SDGs dan memastikan bahwa pemerintah menerapkan amanah konstitusi untuk mencapai pembangunan nasional yang berkelanjutan. Laporan Voluntary National Reviews (VNR) merupakan capaian strategis 47 negara. Ini adalah pemaparan VNR kedua Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Tercatat, hanya 7 dari 193 negara anggota PBB yang telah menyampaikan VNR untuk kedua kalinya. B. REKOMENDASI BKSAP DPR RI agar dapat menyampaikan poin-poin yang dibahas dalam Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings kepada seluruh Komisi serta Alat Kelengkapan Dewan DPR RI guna memastikan tindak lanjut sesuai bidang yang ditangani dan sesuai mekanisme yang berlaku di DPR RI terkait upaya pengarusutamaan SDGs; Seyogyanya agar dapat diadakan pertemuan dengan Kementerian/Lembaga terkait diseminasi pengalaman DPR RI dalam melakukan salah satu fungsi parlemennya (pengawasan) melalui keterlibatan aktif dalam Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings. Untuk HLPF mendatang agar Pemerintah RI lebih melibatkan lagi DPR RI dalam pelaksanaan di Indonesia maupun pelaporan di dunia internasional. 14

IV. PENUTUP A. ANGGARAN Biaya yang digunakan melakukan perjalanan 4 (empat) Anggota, 1 (satu) Pejabat Sekretariat BKSAP, dan 1 (satu) Tenaga Ahli BKSAP adalah Rp. 699.813.080,- (Enam Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Tiga Belas Delapan Puluh Ribu Rupiah). B. KETERANGAN LAMPIRAN Laporan ini dilengkapi oleh lampiran hasil-hasil persidangan sebagai berikut: Agenda Summary of the Discussion Demikian pokok-pokok laporan Delegasi DPR RI ke Parliamentary Forum at the 2019 High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) and related meetings pada tanggal 14-16 Juli 2019 di New York Amerika Serikat. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jakarta, Juli 2019 15