ARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)



dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

Kultur Jaringan. Tanaman hasil kultur jaringan dalam botol. Tanaman yang sudah dikeluarkan dari botol. Spellbound Nursery Tissue Culture of Plants 1

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

PENERAPAN BIBIT KULTUR JARINGAN PADA KELOMPOK TANI DI DESA PANCOT TAWANGMANGU

BIOTEKNOLOGI KULTUR JARINGAN

USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

I. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil

USAHA PEMBUNGAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PERAWATAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM

IbM Kelompok Tani Buah Naga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober 2013

PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMA MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN NATA DE COCO

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011, ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

IBM MENGATASI KONFLIK HORIZONTAL DI DESA LABUAN SALUMBONE DAN DESA DALAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

PERBANYAKAN TUNAS APIKAL KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.) DENGAN PENAMBAHAN NAA, BAP DAN AIR KELAPA SECARA KULTUR IN VITRO

PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN DENGAN TEKNIK KULLTUR JARINGAN

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

Kultur Jaringan Tanaman Kopi. Rina Arimarsetiowati 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MASYARAKAT MENSOSIALISASIKAN MANFAAT BERWIRAUSAHA UNTUK IBU RUMAH TANGGA

III. METODE PENELITIAN

Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

Membangun Wirausaha Melalui Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung Bahan Kerajinan Merangkai Bunga Kelompok Usaha Ibu dan Remaja Putri

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

PELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro

METODE PENELITIAN. I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji

LAPORAN KEMAJUAN (I b M)

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali

Ketentuan Pengajuan PKM

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

MODUL KULIAH KERJA NYATA TEMA DAN PROGRAM KERJA BIDANG BIOLOGI. Disusun Oleh: Rudy Agung Nugroho, M.Si., Ph.D

PKMK WIRAUSAHA TANAMAN ANGGREK SECARA KULTUR JARINGAN

IbM Produksi Biopestisida Trichoderma harzianum di Pusat Pemberdayaan Agens Hayati ( PPAH) Ambulu Jember

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan.

III. BAHAN DAN METODE

PENGAYAAN NUTRISI PADA MEDIA VACIN DAN WENT TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK Dendrobium spectabile

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011

III. METODE PENELITIAN

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gunung Merapi. Bunga Anggrek dengan warna bunga putih dan totol-totol merah

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

I. PENDAHULUAN. tantangan yang sangat berbeda sifatnya dibandingkan masa-masa lalu. Tantangan

KULTUR JARINGAN TUMBUHAN

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA

Transkripsi:

ARTIKEL IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM KELOMPOK WANITA TANI ANGGREK DI DESA ADATONGENG, KECAMATAN TURIKALE, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN (Perbanyakan dan Aklimatisasi Anggrek Melalui Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga serta Budidayanya) Oleh: Ir.Hj. Feranita Haring M.P., NIDN 0020125904, Ketua Tim Pengusul Ir. Rinaldi Sjahril, M.Agr, Ph.D., NIDN. 0025096602, Anggota Tim Pengusul Dr. Ir. Muh. Riadi, M.P., NIDN. 0005096403, Anggota Tim Pengusul UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014

IbM KELOMPOK WANITA TANI ANGGREK DI DESA ADATONGENG, KECAMATAN TURIKALE, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN (Perbanyakan dan Aklimatisasi Anggrek Melalui Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga serta Budidayanya) Feranita Haring, Rinaldi Sjahril, Muh. Riadi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar Abstrak Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Wanita Tani Anggrek (Perbanyakan dan Aklimatisasi Anggrek Melalui Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga serta Budidayanya). Permasalahan kekinian adalah pengetahuan dan keterampilan masyarakat di lokasi mitra tentang budidaya anggrek yang baik dan benar masih sangat terbatas. Salah satu tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra dalam melakukan perbanyakan anggrek melalui teknik kultur jaringan tanaman skala rumah tangga, dan aklimatisasi serta budidayanya.. IbM ini dilaksanakan di Desa Adatongeng, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pengabdian ini berlangsung selama 6 bulan dari Juni sampai November 2014. Setelah mengikuti kegiatan ini, Seluruh peserta merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang kultur jaringan dengan cukup baik sehingga 80% dari mereka merasa mampu mempraktikkan perbanyakan dan aklimatisasi anggrek serta budidayanya. Kelompok mitra merasa pelatihan perbanyakan dan aklimatisasi anggrek melalui kultur jaringan skala rumah tangga lebih mudah dipahami dan mereka merasa lebih mudah mendapatkan alat dan bahan yang digunakan sehingga mampu merubah mind set peserta yang sebelumnya menganggap kultur jaringan membutuhkan biaya yang mahal. Peserta berharap adanya penyuluhan dan pendampingan secara kontinyu sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perbanyakan anggrek melalui teknik kultur jaringan tanaman skala rumah tangga, dan aklimatisasi serta budidayanya. Sehingga mereka dapat menyediakan bibit anggrek (asal anggrek botolan) yang telah mengalami perlakuan aklimatisasi atau adaptasi tanaman oleh kelompok mitra yang kemudiaan diharapkan terbentuknya jiwa wirausaha di kalangan kelompok mitra atau anggotanya yang mengembangkan tanaman anggrek sebagai usaha budidaya dan perbanyakan tanaman skala komersil. Kata kunci : kultur jaringan, tanaman anggrek, aklimatisasi dan budidaya. 1. PENDAHULUAN Kabupaten Maros merupakan salah satu wilayah dari 24 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan.Wilayah Kabupaten Maros memiliki posisi yang sangat stategis. Potensi letak lokasi Kabupaten Maros yang strategis ini, menjadi faktor pendukung wilayah untuk mengembangkan produksi komoditas pertanian, termasuk tanaman hortikultura, perikanan, pariwisata dan lainnya dan mendorong pengembangan pemasaran produksi komoditas tersebut. Salah satu jenis tanaman hortikultura yang memiliki prospek pengembangan yang baik adalah tanaman hias anggrek. Kegiatan IbM ini bertujuan untuk mengembangkan tanaman hias anggrek

sebagai usaha budidaya tanaman yang bernilai ekonomis di wilayah Kabupaten Maros, terutama di Desa Adatongeng, Kecamatan Turikale yang merupakan wilayah ibukota kabupaten. Kesuksesan kelompok tani binaan perusahaan tanaman hias/anggrek di desa tetangga yang berjarak 50 km dari lokasi mitra menginspirasi kelompok tani mitra target kegiatan IbM ini yang selama dua tahun berdiri cukup sukses dalam pengembangan tanaman hias non anggrek. Potensi yang mendukung adalah lokasi kelompok mitra yang berada di pinggir jalan nasional antar provinsi dan sangat dekat dengan ibukota provinsi (30 km). Selain itu pasar lokal anggrek, baik dalam bentuk tanaman hias maupun bunga potong hampir tidak pernah sepi. Hal ini menunjukkan prospek yang cerah bagi pengembangan florikultur anggrek di lokasi ini. Kesuksesan kelompok tani mitra target kegiatan IbM ini mendapat perhatian dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi yang sangat mendukung program ini dengan memberikan bantuan (APBN) berupa pengadaan bibit anggrek untuk sebanyak 2000 bibit beserta 2 unit rumah lindung dan screen house untuk tahun 2013. Walaupun sudah mendapatkan bantuan bibit dari Pemerintah, permasalahan yang ditemukan di mitra adalah belum dibudidayakannya tanaman anggrek ini dengan baik dan benar secara intensif karena kurang berpengalaman, dan juga sulitnya perbanyakan bibit tanaman ini setiap tahun. Bantuan sosial dari Pemerintah tidak akan mungkin ada setiap tahun. Sehingga anggrek yang akan dikembangkan oleh mitra umumnya akan merupakan hasil biakan secara vegetatif dari bantuan pemerintah dengan menggunakan anakan atau keiki yang justru sangat lamban pertumbuhannya. Untuk mendorong pengembangan tanaman anggrek maka dibutuhkan suatu inovasi teknologi perbanyakan anggrek. Salah satu teknologi perbanyakan anggrek yaitu melalui teknologi kultur jaringan tanaman. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi ini yaitu adanya anggapan bahwa kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman yang sangat mahal karena membutuhkan bahan-bahan kimia dan peralatan yang mahal. Oleh karena itu dalam kegiatan ini kegiatan pembinaan kelompok mitra meliputi pembinaan mengenai kultur jaringan skala rumah tangga dan teknik aklimatisasi tanaman anggrek serta budidayanya hinggan pembungaan. Pada pelaksanaan kegiatan, kelompok mitra akan dibekali materi teori atau pengenalan 10% dan praktek atau pelatihan 90%, dengan tahapan kegiatan meliputi: a) pengenalan/penyuluhan teknik kultur jaringan, b) perakitan alat laboratorium sederhana skala rumah tangga, c) pelatihan teknik kultur jaringan, aklimatisasi anggrek serta budidaya anggrek hingga berbunga, dan d) diskusi tentang hal-hal yang ditemukan dalam pelatihan. Target yang akan dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra dalam melakukan perbanyakan anggrek melalui teknik kultur jaringan, terciptanya laboratorium kultur sederhana dengan alat dan bahan yang dimodifikasi serta metode praktis yang dapat dilakukan oleh kelompok mitra, tersedianya bibit anggrek (anggrek botolan) yang telah diaklimatisasi hingga pada budidaya dan pembungaan anggrek, dan terbitnya artikel kegiatan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berskala nasional. 2. METODOLOGI PENGABDIAN Tempat dan waktu Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Adatongeng, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang 3

berlangasung selama 6 bulan dari Juni sampai November 2014. Bahan dan alat Kultur jaringan ini akan menggunakan eksplan berupa anggrek botolan atau seedling (Phalaenopsis dan Dendrobium). Eksplan diisolasi dan ditanam dalam enkas (disterilkan dengan formalin tablet dan alkohol 70%) pada media sederhana (Growmore 1,5 g l-1) yang berisi 7 g l-1 bubuk agar dan gula 30 g l-1 serta senyawa organik kompleks (misalnya: air kelapa muda 200 ml l-1, ekstrak ekstrak pisang ambon 100 g l-1, dan ekstrak buncis 100 g l-1). Adapun alat yang digunakan yaitu enkas, Presto Cooker, alat masak, kompor gas, alat diseksi (scalpel, mata pisau, pinset), gelas piala, gelas ukur, handsprayer, botol tanam, penutup plastik, lampu spiritus, ember, gunting, kawat, sekop kecil, kotak plastik, tray+pot (paket) Pelaksanaan Pengabdian Pelaksanakan pengabdian terdiri dari beberapa tahap yaitu 1) melakukan sosialisasi kegiatan. Sosialisasi kegiatan dilakukan dengan tujuan melakukan pengenalan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam hal ini kepada mitra(penentuan jadwal). 2) melakukan penyuluhan dalam hal ini penyajian materi. 3) Pengenalan alat-alat kultur jaringan. 4) Praktikum pembuatan media. 5) Praktikum pembuatan media. 6) Praktikum penanaman. 7) Praktikum aklimatisasi 8) melakukan monitoring dan evaluasi kepada peserta tentang kegiatan yang telah dilakukan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Melalui kegiatan pembinaan ini, selain diharapkan adanya peningkatan keterampilan teknis masyarakat dalam perbanyakan anggrek yang bermuara pada peningkatan pendapatan, juga diharapkan munculnya kesadaran akan pentingnya konservasi anggrek alam di lingkungan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menepis anggapan bahwa kultur jaringan adalah teknologi perbanyakan tanaman yang sulit dilakukan, memerlukan biaya investasi yang besar, dan hanya dapat dilakukan oleh pihak tertentu saja (berpendidikan tinggi). Teknik ini dapat dilakukan oleh masyarakat pedesaan dengan menggunakan alat-alat yang disederhanakan dan media dengan bahan sederhana yang mudah diperoleh dan tersedia di masyarakat. Khusus untuk praktek aklimatisasi belum dilaksanakan dan baru akan dilaksanakan pada September 2014. Tabel 1. Rekapitulasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut: N o Uraian Kegiatan 1 Persiapan dan sosialisasi di lokasi Penyuluhan dan pelatihan 2 teknik kultur jaringan skala rumah tangga 3 Pengenalan kultur dan perakitan enkas 4 Praktek sterilisasi alat, pembuatan dan sterilisasi media 5 Praktek penanaman kultur jaringan 6 Pelatihan aklimatisasi anggrek 7 Pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan J u n J u l Bulan Ag s Se p Ok t No v Gambar 1.Penyuluhan/Penyajian Materi Teknik Kultur Jaringan 4

Gambar 2. Pengenalan Kultur dan Perakitan Enkas (contoh-contoh alat dan bahan yang disederhanakan Gambar 3.Praktikum Pembuatan Media dan Sterilisasi Media jaringan tanaman skala rumah tangga, dan aklimatisasi serta budidayanya. Sehingga tersedia bibit anggrek (asal anggrek botolan) yang telah mengalami perlakuan aklimatisasi atau adaptasi tanaman oleh kelompok mitrayang kemudiaan diharapkan akan terbentuk jiwa wirausaha di kalangan kelompok mitra atau anggotanya yang mengembangkan tanaman anggrek sebagai usaha budidaya dan perbanyakan tanaman skala komersil. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada DIKTI yan telah membiayai pengabdian tentang IbM Kelompok Wanita Tani Anggrek Di Desa Adatongeng, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Perbanyakan dan Aklimatisasi Anggrek Melalui Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga serta Budidayanya). Gambar 4. Praktikum Penanaman I 4. KESIMPULAN Kelompok mitra merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang kultur jaringan dengan cukup baik sehingga 80% dari mereka merasa mampu mempraktikkan perbanyakan dan aklimatisasi anggrek serta budidayanya. Hal tersebut terjadi karena dengan adanya pelatihan perbanyakan dan aklimatisasi anggrek melalui kultur jaringan skala rumah tangga lebih mudah dipahami dan mereka merasa lebih mudah mendapatkan alat dan bahan yang digunakan sehingga mampu merubah mind set peserta yang sebelumnya menganggap kultur jaringan membutuhkan biaya yang mahal. Setelah mengikuti kegiatan ini, Peserta berharap adanya penyuluhan dan pendampingan secara kontinyu sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perbanyakan anggrek melalui teknik kultur 5