Asnita SD Negeri Tebet Barat Kecamatan Tebet Jakarta Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Bambang Supriyanto 36

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Transkripsi:

1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Jenis-Jenis Pesawat Sederhana Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Asnita SD Negeri Tebet Barat Kecamatan Tebet Jakarta Selatan itaasnita@gmail.com Abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya proses pembelajaran dan perolehan hasil belajar yang tidak seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor di SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan. Subjek penelitian dilakukan di kelas V SD dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Perbaikan di titik beratkan pada pemilihan model pembelajaran, agar model yang dipilih lebih mengutamakan keterlibatan siswa secara efektif di dalam memahami dan menerapkan konsep yang dipelajarinya, model yang dimaksud adalah model penerapan metode pembelajaran koperatif teknik jigsaw. Upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep jenis-jenis pesawat sederhana melalui model koperatif teknik jigsaw diawali dengan menyusun perencanaan pembelajaran yang mengacu pada KTSP 2006, pelaksanaan pembelajaran melalui alur (a) Pengungkapan pengetahuan awal, (b) Eksplorasi, (c) Diskusi dan Penjelasan konsep dan (d) Pengembangan dan Aplikasi konsep. Dari data hasil analisis terhadap pengetahuan awal siswa, terbukti bahwa pemahaman terhadap konsep jenis-jenis pesawat sederhana siswa masih sangat minim. Dalam proses pembelajaran IPA, siswa mengalami perkembangan dalam aspek keterampilan mengamati, mengkomunikasikan, berdiskusi. Sikap ilmiah siswa pun mengalami peningkatan baik selama proses pembelajaran maupun setelah proses pembelajaran diantaranya; sikap bekerja sama, dan sikap ingin tahu. Aktivitas di luar jam pelajaran dari siklus I pertemuan 1, siklus I pertemuan 2, siklus II pertemuan 1 sampai siklus II pertemuan 2 semakin berkurang dan pembelajaran semakin efektif dan tentunya menyenangkan. Pada siklus I pertemuan 1 hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai 63,50. Pada siklus I pertemuan 2 hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70,83 dari siklus sebelumnya. Pada siklus II pertemuan 1 hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 81,00 dari siklus sebelumnya. Dan siklus II pertemuan 2 rata rata nilai 87,40. Peningkatan hasil belajar ini sebagai bukti bahwa model koperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep jenis-jenis pesawat sederhana pada pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar dalam II siklus tindakan. Kata Kunci Teknik Jigsaw, Pesawat Sederhana, Hasil Belajar.

2 I. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA di sekolah dasar memiliki arti penting bagi siswa, karena melalui pembelajaran IPA inilah pertama kali diletakkan berbagai ilmu kemampuan dasar mengenai alam beserta isinya. Pembelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itu pembelajaran IPA harus dibuat lebih menarik dan mudah dipahami, karena IPA lebih membutuhkan pemahaman dari pada penghafalan berbagai rumus yang begitu banyak. Guru memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang matang agar proses pembelajaran berhasil dengan baik, tetapi kenyataan di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Kenyataannya rata-rata guru hanya menggunakan teknik atau metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah saja serta setiap pembelajaran berpusat pada guru bukan berpusat pada siswa. Selain itu, ditemukan sejumlah masalah yang terjadi dan sedang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kebanyakan siswa cenderung pendiam (kurang aktif), 2. Siswa jarang terlihat berkomunikasi baik dengan temannya ataupun dengan guru, 3. Siswa haya mendengarkan saja, 4. Kurang adanya kegiatan yang menuntut praktek siswa. Kondisi demikian mengakibatkan siswa kurang aktif bahkan cenderung mengalami kejenuhan dalam belajar IPA. Menurut data yang diperoleh dari hasil tes formatif pada mata pelajaran IPA materi Jenis-jenis Pesawat Sederhana pada siswa kelas V SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, hasil pembelajaran rendah sekali. Rata-rata nilai ulangannya adalah 58,33 Rata-rata ini masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar IPA khususnya penguasaan konsep pada siswa. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh berbagai hal, termasuk di dalamnya guru kurang kreatif dalam penyampaian bahan pelajaran karena hanya menggunakan cara klasikal tanpa memperhatikan pengunaan metode dan teknik yang tepat, sehingga

3 dalam pembelajaran tidak ada peningkatan aktivitas siswa maupun guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu ada inovasi dalam proses pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif, kreatif dan menyenangkan. Banyak metode pembelajaran yang dapat mengembangkan aktivitas siswa, salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Begitu kompleksnya permasalahan yang terjadi, maka penggunaan metode pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw, diyakini sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana di kelas 5 SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw di sekolah dasar dalam pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana? 2. Apakah dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana? Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam materi Jenis-jenis Pesawat Sederhana pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw sebagai salah satu upaya untuk melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dalam pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana. 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dalam pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana. Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirasakan oleh siswa, guru, maupun sekolah. 1. Bagi siswa:

4 a. membantu siswa memahami suatu materi lebih mendalam, khususnya dalam materi Jenis-jenis Pesawat Sederhana pada mata pelajaran IPA. b. memberikan pengalaman baru dan diharapkan memberikan pula kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar siswa. c. lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dalam mengemukakan pendapat dan memahami materi IPA. 2. Bagi guru: a. meningkatkan kemampuan profesional dan pembelajaran Kooperatif menjadi alternatif pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dalam suatu materi dan sesuai dengan tujuan, karakteristik siswa, serta kondisi pembelajaran. c. meningkatkan kemampuannya dalam mengaktifkan siswa dan memusatkan pengembangan potensi diri siswa, sehingga pembelajaran dapat lebih menarik, menyenangkan dan lebih bermakna. d. dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan berbagai perbaikan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa di SD. 3. Bagi sekolah: Dengan hasil penelitian ini, SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan mempunyai tambahan cara pembelajaran yang dapat diberikan pada siswa agar siswa lebih dapat menangkap materi pelajaran yang diberikan. II. METODE PENELITIAN A. Setting dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan yaitu kelas 5 SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang Terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan semester 2 tahun ajaran 2016/2017. Kegiatan ini dilaksanakan 2 siklus 4 pertemuan yaitu : Siklus I pertemuan 1 hari Selasa tanggal 09 Mei 2017, Siklus I pertemuan 2 hari Selasa tanggal 16 Mei 2017,

5 Siklus II pertemuan 1 hari Selasa tanggal 23 Mei 2017, dan Siklus II pertemuan 1 pertemuan 2 hari Selasa tanggal 30 Mei 2017 B. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 pada pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana. Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan dilaksanakannya kegiatan yang berbentuk siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe) dan refleksi (reflect). Dari kegiatan refleksi akan muncul permasalahan yang perlu mendapat penanganan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Kegiatan ini terus dilakukan secara berulang sampai permasalahan dianggap dapat diatasi. Jenis kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada dasarnya sama pada setiap siklusnya, akan tetapi ada perbaikan pada setiap tahapan sesuai dengan hasil refleksi siklus sebelumnya.. C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini diantaranya adalah : Rencana Pelaksanaan Pembelajaaran (RPP), Tes Tulis, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi kegiatan guru dan Catatan Lapangan. D. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan ada yang bersifat data kuantitatif, yaitu yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan mengetahui hasil belajar siswa, juga untuk memperoleh perubahan sikap siswa dalam pembelajaran, serta aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.. E. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk

6 menampilkan bahan-bahan yang dapat diguakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. F. Indikator Keberhasilan Tolok ukur atau kriteria keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu : sisi proses dan dari sisi hasil. Dari sisi proses, keberhasilan penelitian ini dengan penerapan model pembelajaran metode kooperatif teknik jigsaw yang dipilih sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku belajar siswa yang relevan, seperti meningkatnya motivasi belajar siswa di kelas, meningkatnya partisipasi belajar siswa, meningkatnya keberanian bertanya, meningkatnya kreatifitas belajar siswa. Sedangkan keberhasilan dari sisi hasil, dapat dilihat dari meningkatnya prestasi hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar (KKM) siswa secara signifikan yaitu 65. Adapun acuan yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Kriteria Penguasaan Materi > 80% Sangat Baik 60% - 70% Baik 40% - 59% Cukup 20% - 39% Rendah 0% - 19% Sangat Rendah 2. Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa > 90% Sangat Tinggi 75% - 89,99% Tinggi 40% - 74,99% Sedang 30% - 54,99% Rendah 0% - 29,99% Sangat Rendah

7 III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjabarkan pembahasan dari hasil penelitian siklus I pertemuan 1, siklus I pertemuan 2, siklus II pertemuan 1 dan siklus II pertemuan 2. Perencanaan yang disusun pada siklus I sampai siklus II menggunakan sistematika yang sama dengan sistematika pada umumnya, namun pada kegiatan inti RPP ini terbagi dalam tahap-tahap jigsaw, yaitu tahap pembentukan kelompok asal (Home Group), tahap pembagian materi pelajaran, tahap diskusi kelompok ahli, tahap diskusi kelompok asal, tahap penyajian kelompok, dan tahap evaluasi. Metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan aktivitas siswa, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tidak lagi hanya duduk, mendengar, mencatat, dan menghafal materi saja, melainkan siswa aktif dalam berdiskusi dengan teman kelompoknya. Hal tersebut sejalan dengan hal yang diungkapkan oleh (Slavin, 1994 dalam Sudrajat, 2008) yaitu bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Mulai dari siklus 1 sampai dengan Siklus II, aktifitas guru mengalami perubahan kearah perbaikan guna meningkatkan mutu pembelajaran dan atau meningkatkan kompetensi guru. Keberhasilan ini terjadi karena beberapa hal, yaitu diantaranya: 1. Siswa sudah mulai mengerti bagaimana cara melakukan diskusi kelompok dengan tertib, 2. Guru bisa mengatasi siswa yang main-main ketika melakukan demonstrasi dan diskusi kelompok, 3. Dalam pembagian kelompok siswa sudah tertib, 4. Siswa sudah lebih baik dalam melaksanakan demonstrasi, 5. Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib, mampu bekerja sama dan berdiskusi. Siswa tidak lagi kebingungan melaksanakan praktikum. Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson and Johnson (dalam Kunandar, 2010: 273) yang mengemukakan beberapa kelebihan dari cooperative learning, yaitu: 1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan social 2. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri. 3. Menghilangkan siswa dari penderitaan akibat kesendirian atau keterasingan. 4. Meningkatkan keyakinan terhadap ide atau gagasan sendiri.

8 5. Meningkatkan motivasi belajar. 6. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas. 7. Meningkatkan sikap positif terhadap belajar dan pengalaman belajar. Perkembangan aktivitas guru dari setiap siklus pun ditunjukkan dalam presentase perkembangan aktivitas guru yang diamati oleh observer melalui instrument lembar observasi. Peningkatan tersebut dapat diamati pada tabel dibawah ini. TABEL 1 PERSENTASI AKTIVITAS GURU PADA SETIAP SIKLUS Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 10% 50% 75% 100% Dari tabel diatas, dapat dilihat adanya kenaikan persentase aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 dan hasil dari Siklus I pertemuan 2 dengan kenaikan nilai sebesar 40% dan kenaikan persentase aktivitas guru pada Siklus II pertemuan 1 dan hasil dari Siklus II pertemuan 2 dengan kenaikan nilai sebesar 25%. Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus I sampai II, peneliti bersama observer setuju jika metode kooperatif teknik jigsaw sangat baik untuk diterapkan pada pembelajaran IPA dalam materi jenis-jenis pesawat sederhana. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil post test siswa dari siklus 1 hingga Siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

9 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 81,00 87,40 93,33 83,33 63,50 70,83 63,33 53,33 Nilai Rata-rata Ketuntasan Belajar Gambar 1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 sampai Siklus II pertemuan 2 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan dengan metode pembelajaran kooperatif teknk jigsaw, hasil belajar siswa tentang jenis-jenis pesawat sederhana menjadi meningkat, yaitu nilai rata-rata pada siklus I pertemuan 1 sebesar 63,50, siklus I pertemuan 2 sebesar 70,83, Siklus II pertemuan 1 sebesar 81,00 dan Siklus II pertemuan 2 sebesar 87,40. Dengan persentase ketuntasan belajar siswa yang meningkat pula yaitu pada siklus I pertemuan 1 sebesar 53,33%, siklus I pertemuan 2 sebesar 63,33%, Siklus II pertemuan 1 sebesar 83,33%, dan Siklus II pertemuan 2 sebesar 93,33%. Dari grafik diatas pula, dapat dilihat adanya kenaikan rata-rata kelas pada siklus I pertemuan 1, siklus I pertemuan 2, Siklus II pertemuan 1 dan hasil dari Siklus II pertemuan 2. Kenaikan nilai rata-rata dari siklus I pertemuan 1 menuju Siklus I pertemuan 2 sebesar 7,33, kenaikan nilai rata-rata dari Siklus I pertemuan 2 menuju Siklus II pertemuan 1 sebesar 10,17 dan kenaikan nilai rata-rata dari Siklus II pertemuan 1 menuju Siklus II pertemuan 2 sebesar 6,40. Dari data nilai yang telah dibahas diatas bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi jenis-jenis pesawat sederhana. Penelitian dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memperbaiki aktivitas guru. Peningkatan ini didukung oleh perencanaan yang matang serta sarana dan prasaranana yang digunakan dalam pembelajaran. Penerapan metode kooperatif teknik jigsaw ini memberikan

10 suasana belajar yang berbeda dan lebih komunikatif baik antar siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa, serta hasil pembelajaran siswa pun meningkat. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2009:196) yang mengemukakan bahwa dalam Cooperative Learning guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pemikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan mengacu pada rumusan masalah dan berdasarkan hasil pembahasan dan temuan tentang pembelajaran IPA, penggunaan metode kooperatif teknik jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatandapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode kooperatif teknik jigsaw pada pembelajaran IPA materi jenisjenis pesawat sederhana dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas kinerja guru dan aktivitas siswa. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan metode kooperatif teknik jigsaw ini terdiri dari enam tahapan, yaitu tahap pembentukan kelompok asal (Home Group), tahap pembagian materi pelajaran, tahap diskusi kelompok ahli, tahap diskusi kelompok asal, tahap penyajian (presentasi) kelompok, dan tahap evaluasi. 2. Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw pada pokok bahasan jenis-jenis pesawat sederhana di kelas 5 SD Negeri Tebet Barat 01 Kecamatan Tebet Jakarta Selatandapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Pada siklus I pertemuan 1, jumlah siswa sebanyak 30 orang yang dikategorikan sudah mencapai ketuntasan belajar ada 53,33% dengan nilai rata-rata 63,50. Pada Siklus I pertemuan 2 hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Di Siklus I pertemuan 2 ini yang dikategorikan sudah mencapai ketuntasan terdapat 19 siswa atau 63,33% dengan nilai rata-rata 70,83. Pada Siklus II pertemuan 1 hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Di Siklus II pertemuan 1

11 ini yang dikategorikan sudah mencapai ketuntasan terdapat 25 siswa atau 83,33% dengan nilai rata-rata 81,00. Selanjutnya, pada Siklus II pertemuan 2, jumlah siswa sebanyak 28 yang sudah mencapai ketuntasan belajar atau sebanyak 93,33% dengan nilai rata-rata kelas 87,40. Peningkatannya pun semakin pesat, persentase kenaikannya pun bertambah pada siklus I pertemuan 1 ke Siklus I pertemuan 2 sebesar 7,33%, siklus I pertemuan 2 ke Siklus II pertemuan 1 sebesar 10,17%, dan dari Siklus II pertemuan 1 ke Siklus II pertemuan 2 naik sebesar 6,40%. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai beikut: 1. Untuk siswa, dalam proses pembelajaran sebaiknya lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan memahami materi IPA. Tidak perlu takut dalam mengemukakan ide/pendapat atau pun dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 2. Untuk guru, metode kooperatif teknik jigsaw merupakan pembelajaran yang bisa dikembangkan guru untuk memberikan situasi belajar yang aktif dan menyenangkan. Dengan adanya ide yang diangkat dalam penelitian ini semoga dapat mendorong peneliti khususnya dan guru-guru pada umumnya untuk terus mengembangkan diri agar dapat menjadi guru yang professional. 3. Untuk sekolah, melalui penelitian ini semoga menjadi bagian dari upaya mengembangkan kurikulum di sekolah agar dapat diterapkan saat pembelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana. DAFTAR PUSTAKA Adela. 2006. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle. Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azmiyawati Choiril, Hadi Omegawati Wigati, Kusumawati Rohana. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Depdiknas Badan Standar Nasional Pendidikan. (Lampiran I Peraturan Mendiknas No.22 Tahun 2006). Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

12 Departemen Pendidikan Nasional. Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Depdiknas. Kurikulum 2006. Jakarta: Alat Peraga makmur Majumandiri Dimyati, Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hatimah, Ihat, dan dkk. 2009. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press. Huda Miftahul. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, dan Model Peneparan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Isjoni. (2011). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Kunandar. (2010). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers. Rusman. (2009) Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana Nana. 1990. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya Suprijono Agus. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar