4/16/2012 16/04/2012 11:16



dokumen-dokumen yang mirip
02/11/2012. Disampaikan Pada: Bimtek Penyusunan RKPD Kabupaten Situbondo 2 4 Mei 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap

KONSEP DAN TEORI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. Ekonomika Terapan

BAB III KONSEP WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru

PENGUATAN EKONOMI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Ketimpangan ekonomi antar wilayah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Konsep Wilayah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

PENDAHULUAN. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN. percepatan terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat (Bappenas,

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. dunia menghadapi fenomena sebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

DAMPAK OTONOMI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR PEREKONOMIAN DI KABUPATEN TAPANULI UTARA OLEH RUTH ELISABETH SIHOMBING H

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor lainnya dalam suatu daerah terutama

Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional jangka panjang secara bertahap dalam lima tahunan

BAB I PENDAHULUAN. Desa Laut Dendang merupakan salah satu daerah pinggiran Kota Medan. Hal

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :

PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

TEORI PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE THEORY)

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VI PENUTUP. hasil analisis yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

BAB 8 PENUTUP. Manfaat Investasi terhadap Ekonomi

Prinsip dan Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VII KETERKAITAN EKONOMI SEKTORAL DAN SPASIAL DI DKI JAKARTA DAN BODETABEK

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH. Tetty Harahap, ST, M.Eng

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Copyright , Kamaruddin HP ,

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN PERANCANGAN KOTA

Tgs PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN DAN PERKOTAAN. Rv Ppr

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies)

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau pemasaran hasil pertanian. Padahal pengertian agribisnis tersebut masih jauh dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dapat meningkatkan

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

Pengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun

BAB 4 UPAYA MEREFLEKSIKAN PREFERENSI LOKAL DALAM PENYUSUNAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

D. Conyers dan Hills (1984): Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran a untuk mencapai tujuan tertentu tu di masa mendatang. MT Todaro (Economic Development, 7 th ed., 2000): Perencanaan Ekonomi adalah upaya pemerintah secara sengaja untuk mengkoordinir pengambilan keputusan ekonom dalam jangka panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat dan laju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk mencapai tujuan pembangunan yang tela ditentukan dte tu sebelumnya Jhingan: Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencana Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai sasaran social, politik atau lainnya. 1

Lingkup Kegiatan Perencanaan Klassifikasi berdasarkan disiplin / profesi Sosio economic Planning Natural Resourceb Planning Architectural and Engineering Planning Berdasarkan sektor (Pertanian, Industri dsb) Pendekatan antar disiplin (Ekonomi, Sosiologi, Politik, SDA, dsb) Tingkatan Spasial dari Kegiatan Perencanaan International Planning National Planning Regional Planning/Local Planning Town/Village Planning Individual/Family/Enterprice Planning Perencanaan uniter: perencanaan menyeluruh (komprehensif) yang disusun oleh satu lembaga tertentu, t t umumnya oleh pemerintah. Perencanaan plural mencoba melihat dari berbagai pihak, misalnya perencanaan yang didasarkan atas Polical bargaining process. Dalam hal ini pemerintah harus dapat memfasilitasi peraturan dan kebijakan yang dapat menangkap seluruh aspirasi masyarakat. 2

Apakah perencanaan yang diusulkan kaum pluralis ini dapat berjalan? Jika dikaitkan dengan isu dominasi orang kaya terhadap orang miskin, kelompok elit terhadap orang biasa, militer terhadap non militer atau peran media masa. Memunculkan perencanaan partisipatif, advokasi dan komunikatif. Konsep advokasi / pembelaan muncul dari praktek hukum yang berimplikasi pada sanggahan / perlawanan yang muncul dari masing-masing pihak yang memiliki dua pandangan yang saling bersaing. Umumnya perencanaan advokasi dilaksanakan bukan oleh perencana (formal), melainkan oleh pekerja sosial dan organisator kemasyarakatan terlatih dan mahasiswa. Perencanaan advokasi muncul karena pada umumnya ada suatu kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan perencana pada saat proses pembangunan berlangsung, yang pada umumnya berada dalam kelompok berpenghasilan rendah. 3

Berawal dari pengamatan pada prilaku perencana dan karakteristik proses perencanaan rasional. Pada umumnya perencana mengenali dan menjelaskan segala hal (persoalan pembangunan) dalam wilayah publik berdasarkan kekuatan dan kekuasaan ekonomi dan birokrasi. Manusia bukan subyek yang berdiri sendiri secara kompetitif berusaha untuk mengejar keinginan individual, tapi manusia adalah makluk yang mamiliki kesadaran akan diri sendiri dan keinginan yang muncul melalui hubungan antar sesama melalui komunikasi dan kerjasama kolektif yang diakibatkannya. Dalam perencanaan komunikatif, perencanaan dilakukan secara dialogis, sehingga praktek-praktek kmunikatif, seperti mendengar, belajar dan memahami satu sama lain menjadi diperlukan. Perencanaan yang menjadikan masyarakat sebagai salah satu sumber daya terbesar yang dianggap sangat memahami potensi dan masalah yang ada, lebih dari pemerintah sekalipun. Dalam perencanaan partisipatif masyarakat diberi kesempatan untuk menyertakan masalah yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan untuk berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan kemampuan masyarakat itu sendiri. 4

Perencanaan Sektor Riil Adalah perencanaan pada sektor riil, seperti: pertanian, industri dll, dimana suplainya adalah produksi dan demannya adalah pasar. Perencanaan pada sektor pertanian ataupun sektor industri yang perlu diperhatikan adalah upaya dalam meningkatkan produktivitas. Perencanaan Sektor Penunjang Adalah perencanaan sektor yang menunjang sektor riil, seperti: sektor transpotasi, dimana suplainya adalah kapasitas dan demannya adalah pasar. 5

6

Wilayah Homogen Wilayah Nodal Wilayah Administrasi Wilayah Perencanaan merupakan wilayah yang dipandang dari satu aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Seperti ditinjau dari aspek: Ekonomi : daerah dengan struktur produksi dan konsumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin, dll Geografi : wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama Agama, suku dll 7

merupakan wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat (inti) ti)dan daerah hbelakangnya (hinterland). t l Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari : Arus penduduk Faktor produksi Barang dan Jasa Komunikasi dan Transportasi dll wilayah yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti: Propinsi, Kabupaten/Kotamadya, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan RT/RW 8

Boudeville (dalam Glasson, 1978) didefiniskan sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memnungkinkan terjadinya perubahanperubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan perencanaan dapat dipandang sebagai suatu kesatuan. Cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi yang berskala ekonomi. Mampu nengubah industrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada. Mempunyai struktur ekonomi yang homogen Mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan (growth point) ) Menggunkan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan Masyarakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-persoalannya. 9