PENGGUNAAN TIMER 555 SEBAGAI PEMBANGKIT PULSA UNTUK KONTROL PROSES P ADA PELAPISAN DETO- NATION GUN (D-GUN)



dokumen-dokumen yang mirip
adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1). Synchronous Counter

Osilator RC. Gambar Rangkaian osilator RC dengan inverter

RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDETEKSI KEBOCORAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KOMPOR LPG BERBASIS FPGA

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

RANCANG BANGUN PENGANALISIS KANAL TUNGGAL. Herry Mugirahardjo dan Eddy Santoso

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Percobaan 10 MULTIVIBRATOR (ASTABIL, MONOSTABIL, DAN PICU-SCHMITT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

1). Synchronous Counter

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

PERANCANGAN RANGKAIAN PENGATUR LAMPU LALU LINTAS PADA BERBAGAI PERSIMPANGAN JALAN

ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL

BAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

RANCANG BANGUN TIME-COUNTER SPEKTROMETER NUKLIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

PERCOBAAN 3a MULTIVIBRATOR

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

Security Alarm for Motorcycle

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

ABSTRACT. data. signal sensitivity, and noise resistant up to 200 mv.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK

APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

Simulasi Operasi Logika pada Dua Buah Sinyal Digital

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON

DIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

8 pin DIP 14 pin DIP

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi

REFURBISHING PENGENDALI ARUS LISTRIK PENGELASAN PADA MESIN LAS RESISTANCE SPOT WELDING ME-25 UNTUK PERAKITAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR PLTN

MODUL PRAKTIKUM PHASE LOCKED LOOP DISKRET. oleh Joel Patra Tirtayasa NIM:

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

BAB V MULTIVIBRATOR. A. Pendahuluan. 1. Deskripsi

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PROSES PELAPISAN BAJA DENGAN METODE SEMBURAN KAWAT LAS OKSI-ASITILEN

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

KENDALI LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

IX Strategi Kendali Proses

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

SOUND SWITCH DENGAN DIMMER MENGGUNAKAN DECADE COUNTER CD4017

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik sensor level cairan dan aplikasinya.

PEMBUATAN SIMULASI PENGHITUNGAN DAN PENAMPIL JUMLAH PENDAPATAN BUS WAY PADA SUB TERMINAL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

Jurnal ILMU DASAR Vol. 5 No.1, 2004 : Misto Staf Pengajar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

Transkripsi:

Farid w: Machnmd, dkk. ISSN 0216-3128 249 PENGGUNAAN TIMER 555 SEBAGAI PEMBANGKIT PULSA UNTUK KONTROL PROSES P ADA PELAPISAN DETO- NATION GUN (D-GUN) Farid W. Machmud, Diah Intani, Isnaeni dad Cece Pus/it Fisika -LIP! Serpl}ng ABSTRAK PENGGUNAAN TIMER 555 SEBAGAI PEMBANGKIT PULSA UNTUK KONTROL PROSES PADA PELAPISAN DETO-NATION GUN (D-GUN). Instrumen kontro/ menggunakan pulsa e/ektronik banyak ditemukan da/am mengenda/ikan proses-proses pengo/ahan da/am industri. Pu/sa-pu/sa tersebut dihasi/kan o/eh sebuah rangkaian osi/ator don diinputkan ke rangkaian /ogika untuk mengatur pu/sa sesuai dengan prosesnya. Da/am kegiatan ini sebuah a/at kontro/ digital sederhana te/ah dirancang bangun dan diimp/ementasikan pada proses pe/apisan D-Gun. Campuran gas, powder feeder dan frekuensi tembakan a/at pe/apis D-Gun dapat dikenda/ikan dari pengaturan Lebar pu/sa osi/ator yang menggunakan timer 555. Rangkaian /ogika berikutnya yang terdiri dari sebuah pencacah sinkron dan beberapa gerbang /ogika XOR, OR..4ND dan NOT mengatur pu/sa-pu/sa terse but sehingga dipero/eh pu/sa-pu/sa ke aktuator sesuai dengall urut-urulall proj:es. Hasi/-hasi/ pengujian pu/sa menunjukkan bahwa Lebar pu/sa keadaan tinggi (high) dan keadaall rendah (10\'I) akan sarna hila perbandingan ni/ai kedua resistor pengenda/i Lebar pu/sa mendekati selengah unluk suatu nilai kapasitor /uarnya. Implementasinya pada alai pelapis D-Gun menunjukkan bahwa frea:uensi tembakan /ebih besar dari / Hz untuk ni/ai kapasitor 20 pf atau kurang, sementara pengaturan lebar pulsa ke aktuator-aktuator gas /edak (fuel) don aksigen menentukan perbandingan campuran gas, dan Lebar pu/sa ke penyemprot serbuk (powder feeder) menentukan jumlah serbuk yang diinjeksika/1' ke ruang bakar D-Gun. Dari hasi/-hasi/ pengujian dan imp/ementasinya dapat disimpu/kan bahwa beberapa parameter pelapisan D-Gun dapat dikendalikan dari pengaturan Lebar pu/sa timer tersebul. ABSTRACT THE APPLICATION OF TIMER 555 FOR PULSE GENERATOR IN THE PROCESS CONTROL OF THE D-GUN COATING. Many instrumentation of control that using electronic pulse has been found utilized to control manufacturing process in industry. The pulses were produced by oscillator circuit act as input for logic circuit then adjusts pulse properly to the process. In this work, a simple digital control instrumentation was designed and implemented for the D_Gun coating process. Timer 555 for adjusting oscillator pulse width could control the gas. powder feeder. and detonation frequency. The other logic circuit that was consists of one synchronize counter and some logic gate XOR. OR, AND, and NOT were adjusting pulses to produce pulses for actuator related to the processes queue. The pulses characterization show that high and low pulse width will be the same if the comparison of the two resistors of bandwidth controller almost half for a value of outer capa,r;itor. The implementation shows that the detonation frequency was greater than I H; when the capacitors \'alue is 20 JlF or less, while the adjustment of pulse width to fuel actuators and 02 describe the comparison of the gas. and pulse width to powder feeder describe the amount of powder that have been injected to fire chamber of D_Gun.. From the characterizations and the implementation we conclude that some para,meters of the D_Gun coating can be controlled by the bandwidth of the timer. PENDAHULUAN B erbagai metoda pelapisan pada bahan telah dikembangkan untuk nl1emberikan sifat-sifat khusus pada permukaan bahan tersebut. Bergantung pada proses pelapisannya, sistem kontrol pada pelapisan bahan mencapai berbagai tingkat kerumitan. Sebagai contoh, sistem kontrol pada rf sputtering dapat menggunakan mikroprqsessor untuk mengatur buka/tutup valve, menyalakan/memadamkan (onl off) gerak rotasi/translasi holder, campuran gas dan lain-lain, atau DC sputtering yang telah berkembang menjadi pulsed- DC sputtering. - Pengembangan teknologi Detonation Gun (D-Gun) dewasa ini memberikan altematip lain terhadap proses perlakuan permukaan bahan. D- Gun dapat digunakan untuk melapisi berbagai logam (AI, Zn, Cu, Fe,Ti,Co, Ni), oksida (TiO2 dan lain-lain), logam campuran (20Cr-80Ni clan lainlain), karbida, keramik clan cermet"l. Tujuan pelapisan dengan D-Gun juga bervariasi!21. Pelapisan dengan D-Gun dapat digunakan untuk memodifikasi permukaan bahan sehingga bahan tersebut menjadi tahan korosi, tahan abrasi, tahan gesekan, tahan panas clan lain-lain. Proslding Pertemuan clan Presentasillmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta. 27 Juni 2002

Farid u-: Machmud, dkk. ISSN 0216-3128 251 Injeksi gas dan powder serta penyalaan dilakukan melalui aktuator-aktuator yang terdiri dari relay dan selenoid valve. Aktuator ini melakukan aksi buka/tutup sesuai dengan sinyal (pulsa) kontrol yang diberikan. Pengaturan pulsa dari osilator dilakukan melalui rangkaian logika yang melakukan manipulasi pulsa untuk peng,aturan operasi aktuatot. Rancangan fungsional kontrol D-Gun ditunjukkan dalam Gambar 2. Unit Pembangkit Pu/sa Pembangkit pulsa (osilator) ini merupakan modifikasi dari rangkaian standar LM555(3) sebagai duly cycle yang lebar pulsanya dikendalikan secara teliti oleh dua resistor (Rt dan RJ dan satu kapasitor (C). Rangkaian ini ditunjukkan dalam Gambar 3. (;ambar 2. Rancanganfungsional konlrol elektronik. Oalam keadaan tinggi, lebar pulsa dalam detik adalah : t I = 0,693 R, C dan dalam keadaan rendah. t 2 = -~ C tn(.r2-2 R, - R, +R2 l2r2 -R, Dengan menggunakarl pendekatan deret Taylor hingga suku pertama, rnaka : In(~~ -2RI- 2 R2 -R. =?:(R, + R2 ) 3(Ri-R2) sehingga untuk 1 J = 12 (Iebar pulsa sam a) diperoleh R2 zo.5j RJ (pendekatan). Pacta persamaan di atas, argumen dari logaritma natural haruslah lebih besar dari nol, yang berarti bahwa R2 < '/2 RI. Kaki 2 yang terhubung ke sambungan antara R, dan R2 tidak dapat menghasilkan trigger ke komparator. Namun nilai pendekatan R2 tersebut dapat digunakan untuk Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM.BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002

252 ISSN 0216-3128 Farid W. Machmud, dkk. rnenghitung nilai kedua resistor agar diperoleh lebar pulsa tinggi dan rendah yang rnendekati sarna.' Rangkaian logika. Rangkaian ini berperan untuk melakukan pengblahan pulsa agar aktuator-aktuator dapat beroperasi sesuai dengan urut-urutan proses. Komponen utamanya adalah sebuah pencacah 4-bit dekade naik/turun ltl 74191 [4) dan sejumlah gerbang logika EXOR, AND, OR dan NOT. Pencacah tersebut dapat diprogram dengan menempatkan kaki load dalam keadaan rendah dan memasukkan data pada keempat kaki data untuk mengatur keluaran (output). Clock rlrl..n~rl~li1.jl.nj"l Q;. --J1-J-L_J-'1-..J r-l-ji Qj XORI -l 1 r l! I X0R2 XOR3 1 1- I i L- A B C r D Gambar 4. Diagram pewaktu (timing) rangkaian logika. Perl~ngkapan lainnya adalah sebuah kaki Do\\'nlUp untuk hitungan mundur atau maju, kaki Enable untuk memperbolehkan/menghentikan pencacahan, Rip/lle Clock untuk keluaran sinyal carry ke pencacah lain serta Max/Min. Untuk mengoperasikan TfL tersebut digunakan diagram pewaktu seperti Gambar 4, yang menunjukkan bahwa TfL dioperasikan menurut pencacahan naik. Terlihat bahwa XOR 1 = QA Ef) Qo, XOR2 = XO~ 1 Ef) 1 dan XOR3 = Qo Ef) 1, sedang keluaran A, B, C dan D masing-masing diperoleh dari X@Rl, Q/I, mr2 dan mr3. Dengan operasi OR, NOT dan AND pada keluaran A, B, C dan D berikutnya, diperoleh pulsa berlurutan ke masing-masing aktuator sesuai uruturutan proses. HASIL-HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan pengendali pulsa (R, clan Rz) yang diperoleh dari pendekatan deret Taylor dipergunakan untuk mencari lebar pulsa yang memenuhi tl Z t2. Dalam pengujian pulsa telah digunakan R2 = 3,3 K clan R, variabel (0-10 K), clan C = 20 ~lf. Daerah R1 yang menghasilkan tl = t2 = 0,1 detik adalah 7,5 K sampai 8 K. Bila R1 menuju 2 R2 maka tl menuju Yz t2. Ini bersesuaian dengan nilai R. = 6,7 K. Untuk R,» 2 Rz maka t, menuju 2 t2 pada R, = 10 K. Nilai R, antara 6,7 K sampai 10 K menghasilkan pulsa tl atau t2 antara 0,1 sampai 0,2 detik. Oari diagram pewaktu TTL 74191 (gambar 2.4).lebar pulsa antara 0,1 sampai 0.2 detik akan Prosiding Per1emuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknotogl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002

Farid W. Machmud, dkk. ISSN 0216-3128 253 mengoperasi buka/tutup aktuator selama 0,2 sampai 0,4 detik. Ini berarti bahwa selang waktu penyalaan adalah 0,8 sampai 1,6 detik, yang menghasilkan frekuensi tembakan pada pelapis D-Gun antara 0,6 sampai 1,2 Hz. Gambar 5 menunjukkan hubungan antara volume gas yang mengalir ke ruang bakar u:ntuk berbagai tekanan gas pada frekuensi tembakan I Hz. Pada pengujian ini lama pulsa yang bekerja pada masing-masing aktuator adalah 0,25 detik untuk nitrogen dan 0,5 detik untulc oksigen dan acetylene. Tekanan dalam masing-m;asing tabung gas juga berbeda, yaitu 112 kg/cm2 dalam tabung oksigen, 40 kg/cm2 dalam tabung nitrog;en dan 7 kg/cm2 dalam tabung acetylene. Kurva tersebut memperlihatkan adanya 3 parameter yang mempengaruhi volume gas yang mengalir ke ruang bakar,yakni tekanan dalam tabung gas, tekanan regulator dan lamanya pulsa ke aktuator gas. Aliran gas oksigen sarna dengan aliran gas nitrogen (0,8 liter) walaupun tekanan pacta regulator oksigen 1,4 kg/cm2 sedang tekanan regulator nitrogen adalah 4 kg/cm2. Aliran gas yang sarna (0,5 liter) juga terjadi pacta acetylene dengan tekanan regulator 1,2 kg/cm2 dan nitrogen dengan tekanan regulator 2,5 kg/cm2. Lebar pulsa ke actuator oksigen dan acetylene adalah sarna dan 2 kali lebar pulsa ke actuator nitrogen. Juga aliran gas oksigen selalu lebih besar dari acetylene. Hal yang sarna juga diperoleh pacta pengujian ke penyemprot serbuk, yaitu volume gas yang ke luar dari penyemprot sebanding dengan tekanan regulator pacta frekuensi tembakan 1 Hz. Kur\'8 Alinn Gas w Tekanan Gambar 5.!Curva volume gas ke ruang bakar sebagaifungsi tekanan regulator. KESIMPULAN Berdasarkan basil raru;ang bangun, pengujian dan implementasinya dapat disimpulkan bahwa : I. Pendekatan deret Taylor dapat dipergunakan untuk melakukan estimasi lebar pulsa tinggi dan rendah pacta osilator/timer 555. 2. Rangkaian osilator LM555 dapat dipergunakan sebagai pembangkit puis;! untuk mengendaljkan urut-urutan proses pacta pelapisan D-Gun. Disamping urut-urutan proses, pengendalian lebar pulsa dapat dipergunakan untuk mengatur volume atau campuran gas ke ruang bakar pacta frekuensi 1 Hz. DAFTARPUSTAKA 2. 3. 4. R.C. TUCKER, Detonation Gun Coatings, Journal of Metals, Feb. 1986. Detonation-Gun Coatings, a booklet from the ARCI, Hyderabad. Linier Data Book, N.S. Corporation, California. ROBERT L. MORRIS & JOHN R. MILLER, Designing with TTL Integrated circuits, McGraw-Hill Book Company, Tokyo.

ISSN 0216-3128 Farid w: Machmud, dkk. TANYAJAWAB Subari Santoso -Untuk menyensor tekanan gas, detektor apa yang digunakan dan berapa efisiensi detektomya? -Mohon dijelaskan perhitungan efisiensi kontrol sistem.. Farid W. Machmud -Tekanan gas dibaca dari regulator don pres.sure gauge di distributor. Jadi hanya sebagai. alat ukur. maka hat ini memer/ukan perhitungan daya pada aktuator don sebagainya. Budi Santosa -Apakah sudah dipikirkan hukum kendali yang akan digunakan? Farid W. Machmud -Belurn. Karena kontrol elektronik ini han.va rnengontrol buka tutup valve-valve pada distributor gas, powder feeder dan penyalaan sesuai urut-urutan proses.