TEKA TEKI SILANG MATEMATIKA UNTUK KELAS 1 TINGKAT SEKOLAH DASAR SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait sehingga dapat membuahkan hasil belajar yang optimal. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan dan pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran dapat membantu siswa

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .

57126, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

Irma Khairoes 1, Zulfa Amrina 1, Fazri Zuzano 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

OLEH: SITI HALIMAH E1M Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi II, Dosen Pembimbing Skripsi I,

Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

PERMAINAN KIMIA KOTAK KATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD DI SD 18 SILAUT III PESISIR SELATAN

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD SISWA KELAS V SD 20 KURAO PAGANG PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru.

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. Eldayanti et al., Penerapan...

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Rasmitadila 1a. (Diterima: ; Ditelaah: ; Disetujui: ) ABSTRACT ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAH BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SDLB-C DEMAK MELALUI MEDIA GAME EDUKASI MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

BAB I PENDAHULUAN. pada pelajaran Fisika di SMP Negeri 3 Satu Atap Pangkalan Susu, belum

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

Mubashiroh et al., Penerapan...

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Transkripsi:

TEKA TEKI SILANG MATEMATIKA UNTUK KELAS 1 TINGKAT SEKOLAH DASAR SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Arif Rahman Hakim Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Indraprasta PGRI, Jln. Nangka 58C Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Indonesia. e-mail: arsyanriftyrahman@gmail.com Abstrak Pendidikan di Indonesia sudah dilaksanakan dengan baik dan terstruktur serta setiap warga negara dituntut untuk mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar. Perlahan namun pasti, secara bertahap, kualitas pendidikan di Indonesia terus membaik, namun tidak dapat dipungkiri masih terdapat berbagai kelemahan, baik dalam hal proses maupun hasil. Salah satu faktor yang menjadi penyebab adalah lemahnya para guru dalam menggali segenap potensi peserta didik. Proses pendidikan yang baik seyogyanya dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk aktif dan kreatif. Agar dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam belajar, dibutuhkan perangkat pembelajaran yang tepat. Oleh sebab itu, untuk rangkaian kegiatan pembelajaran matematika, diusulkan gagasan agar kebutuhan perangkat pembelajaran di sekolah terpenuhi, yaitu dengan teka teki silang matematika. Artikel ilmiah berupa kajian pustaka ini disusun dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan tertulis perihal perangkat pembelajaran matematika berupa teka teki silang matematika. Tujuan daripada teka teki silang matematika adalah untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran matematika. Hasil yang dapat dicapai melalui artikel ini, yaitu beberapa alternatif teka teki silang matematika untuk kelas 1 tingkat sekolah dasar. Contoh teka teki silang yang ditampilkan dalam artikel ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar. Secara keseluruhan, artikel yang disusun ini dapat disimpulkan bahwa teka teki silang matematika dapat dijadikan alternatif perangkat pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengoptimalkan segenap potensi peserta didik, sehingga peserta didik akan lebih aktif dan kreatif dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika. Kata Kunci: Teka Teki Silang Matematika, Pembelajaran Matematika. Abstract Education in Indonesia is already organized in a structured and every citizen is required to attend a compulsory basic education. Slowly but steadily, incrementally, the quality of education in Indonesia continues to improve, but still undeniable there are various shortcomings, both in terms of process as well as results. One of the factors being the cause is weak teachers in digging all potential learners. The process of education should be able to give you a chance on learners to actively and creatively. In order to make students more active and creative in studying, learning the right device is required. Therefore, for a series of mathematical learning activities, proposed the idea so that the needs are met at the school learning devices, namely crossword puzzles with mathematics. Scientific articles in the form of literature review is organized for the purpose of conveying the idea of writing about a device of learning math in the form of a math crossword puzzles. Destination math crossword puzzles than it is to evaluate a math learning activities. The results that can be achieved through this article, i.e. some alternative math crossword puzzles for elementary school level. Some example crossword puzzles that appear in this article can be used as a reference for the implementation of innovation learning mathematics at primary level. Overall, the article is structured can be inferred that the math crossword puzzles can be used as alternative learning device that can be used to optimize the teachers all potential learners, so that learners will more active and creative in learning, especially in the subjects of mathematics. Keywords: Math Crossword Puzzles, Math Learning. PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia sudah dilaksanakan dengan baik dan terstruktur serta setiap warga negara dituntut untuk mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar. Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi setiap warga negara dilindungi undang undang. Hal inilah yang menjadi salah alasan bidang pendidikan dijalankan secara terstruktur dan berkelanjutan. Perlahan namun pasti, secara bertahap, kualitas pendidikan di Indonesia terus membaik, namun tidak dapat dipungkiri masih terdapat berbagai kelemahan, baik dalam hal proses maupun hasil. Kegiatan pembelajaran matematika di sekolah tidak akan pernah bisa lepas dari karakteristik matematika yang abstrak. Hakim (2017) menyatakan bahwa menuangkan konsep kepada peserta didik 125

tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena konsep konsep dalam matematika bersifat abstrak. Sedangkan pada umumnya peserta didik berpikir dari hal hal yang konkret menuju hal hal yang abstrak. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika yang baik, guru hendaknya memilih dan menggunakan media pembelajaran yang kreatif inovatif serta bervariasi, namun tetap harus bersifat dinamis sehingga banyak melibatkan peserta didik secara lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan khususnya di tingkat Sekolah Dasar masih berjalan secara konvensional. Relatif masih banyak guru matematika yang mendominasi pembelajaran sehingga aktivitas peserta didik cenderung kurang. Dan ditemukan fakta bahwa banyak hal yang menjadi alasan atas kenyataan tersebut, diantaranya guru lemah dalam menggali segenap potensi peserta didik. Selain itu, guru dianggap belum mampu dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang baik dan efisien, khususnya dalam hal menyusun sekaligus mengimplementasikan perangkat pembelajaran. Berdasarkan kenyataan bahwa perangkat pembelajaran yang ada belum efektif dalam memaksimalkan segenap potensi peserta didik. Salah satu perangkat pembelajaran yang sangat penting adalah media belajar. Binangun dan Hakim (2016) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dalam kelas akan terbangun oleh minimal dua hal penting, yaitu metode dan media. Membuat situasi siswa terlibat secara langsung dan senantiasa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara mengkondisikan lingkungan belajar peserta didik berdasar pada media belajar yang tepat. Media dalam proses pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar perlu dikembangkan agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. Peserta didik dalam pelaksanaan proses belajar matematika yang berlangsung di sekolah, mereka merasa jenuh dan cenderung tidak tertarik karena matematika dianggap hanya kumpulan angka angka dan rumus yang tidak dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Selain itu, alasan lain yang juga menyebabkan kegiatan pembelajaran matematika kurang disukai oleh peserta didik adalah guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran. Padahal dengan menggunakan media dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep konsep matematika. Sehingga diperlukannya berbagai media yang bervariasi sekaligus penggunaan media yang tepat. Proses pendidikan yang baik seyogyanya dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk aktif dan kreatif. Agar dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam belajar, dibutuhkan perangkat pembelajaran yang tepat. Oleh sebab itu, untuk rangkaian kegiatan pembelajaran matematika, diusulkan gagasan agar kebutuhan perangkat pembelajaran di sekolah terpenuhi, yaitu dengan teka teki silang matematika. Penawaran konsep dalam pengembangan media pembelajaran salah satu caranya yaitu dengan menggunakan teka teki silang diharapkan dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar matematika. Permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tujuan instruksional matematika yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu pengembangan media pembelajaran matematika yang juga memiliki fungsi lainnya kepada tujuan pendidikan. Fungsi fungsi tersebut, yakni membangun saraf saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai. Karena belajar dengan santai inilah yang dapat membuat siswa menjadi lebih paham dan mudah masuk dalam ingatan siswa sehingga siswa tidak mudah lupa dengan materi yang sudah diajarkan. Teka teki silang matematika ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam rangkaian pembelajaran matematika. Dengan mengisi teka teki silang matematika kondisi pikiran menjadi jernih, rileks, dan tenang, sehingga dapat membuat memori otak kuat. Khalilullah (2012) menyatakan bahwa teka teki silang berfungsi membangunkan saraf saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Untuk lebih memahami konsep matematika, peserta didik diajak untuk mengisi teka teki silang matematika yang sudah disiapkan dengan baik. Sehingga minat peserta didik menjadi lebih baik. Teka teki silang matematika merupakan suatu permainan dengan template yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak kotak yang berwarna, serta dilengkapi dua lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris). 126

METODE PENELITIAN Artikel ilmiah yang disusun menggunakan metode deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menyampaikan gagasan tertulis perihal perangkat pembelajaran matematika berupa teka teki silang matematika. Adapun tujuan daripada teka teki silang matematika adalah untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran matematika. Kajian yang dipaparkan pada tulisan ini didasarkan pada analisis literatur yang relevan (desk analysis) sehingga sifatnya berupa kumpulan pernyataan dari berbagai sumber yang menjadi rujukan referensi. Sudut pandang bidang pendidikan matematika dalam artikel ini adalah pernyataan berupa terdapat dua aspek kajian dan orientasi pembelajaran matematika, yaitu aspek penguasaan ilmu matematika dan aspek keterampilan dalam bermatematika. Untuk pernyataan teka teki silang matematika dibangun sebagai gagasan tertulis untuk dapat dijadikan alternatif perangkat pembelajaran matematika. Spesifik teka teki silang matematika ini sebagai salah satu pilihan inovasi perangkat yang dapat digunakan dalam rangkaian kegiatan pembelajaran matematika. Tahapan objektif berupa kajian pustaka dalam artikel ini dimulai dari pemahaman atas substansi isi materi pelajaran matematika di kelas 1 tingkat Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan untuk mengurai batasan substansi isi mata pelajaran matematika yang dikaji oleh guru dan peserta didik dalam ruang belajar. Dilanjutkan dengan papan atau lembar teka teki silang matematika yang sudah disusun dengan baik, disertai dengan soal mendatar dan soal menurun serta dilengkapi dengan kunci jawaban. Narasi yang sengaja dibangun di bagian akhir artikel ini berupa himbauan teknis untuk menyusun dan menerapkan teka teki silang matematika yang baik untuk dapat dijadikan alternatif pilihan evaluasi atas rangkaian kegiatan pembelajaran matematika di ruang kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil yang diperoleh dari penyusunan artikel ilmiah berupa gagasan tertulis berupa teka teki silang matematika untuk Kelas 1 Semester 1 dan Kelas 1 Semester 2. 22 1 21 2 24 25 10 13 14 3 26 8 9 7 17 18 5 20 4 15 16 11 12 6 19 23 Gambar 1. Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 1 127

Pertanyaan Mendatar untuk Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 1 Gambar di bawah ini untuk pertanyaan nomor 1 dan nomor 3! 1. Urutkan benda dari yang tertinggi!, kipas angin, meja, gelas. 2. Aku lebih dari pada Ayah. 3. Urutkan benda dari yang terendah!, meja, kipas angin, lemari. 4. Ayah lebih daripada Aku. 5. Kereta lebih daripada Bus. 6. Bilangan 11 dibaca. 7. Berapakah jumlah bintang di bawah ini? 9. Tentukan angka sembilan puluh sembilan. 10. 8 baju + 9 baju baju. 11. 26 2 13. Ibu mempunyai 20 ekor bebek, yang 7 ekor dipotong Ayah. Sisa bebek Ibu ada ekor. 15. 71, 72, 73,. Isilah titik titik dengan benar! 17. + =. 19. Diketahui kata: PULPEN Jumlah huruf berdasarkan kata PULPEN adalah. 20. Bu Rina mempunyai 2 handuk, lalu membeli 3 handuk lagi. Berapa handuk milik bu Rina? 21. Tio mempunyai 4 ekor kambing. Salah satu kambing Tio beranak 3 ekor. Berapa kambing Tio sekarang. 128

22. Berapakah tinggi badan Ayu? 150 140 130 120 Doni Ayu 23. Ada berapa banyak jumlah persegi panjang di samping? 24. Panen ikan paling banyak pada tahun. Tahun Panen Ikan 2015 2016 2017 26. Erny mempunyai stoples permen berisi 99 butir. Erny membagi permen kepada adiknya sebanyak 20 butir. Sisa permen Erny sekarang butir. Pertanyaan Menurun untuk Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 1 1. Gelembung sabun berbentuk. 5. Pensil satu jengkal lebih daripada penggaris dua jengkal. 7. Jumlah kuku pada tangan saya ada. 8. Tentukan angka dua puluh sembilan. 10. Awalnya Halimah mempunyai 5 buah pensil. Kemudian Ayah membelikan 6 buah pensil untuk Halimah. Jumlah pensil Halimah pensil. 12. Di kandang ayam milik Paman ada 30 ekor ayam. Paman membeli lagi 10 ekor ayam. Jumlah ayam Paman sekarang ada. 14. 28 apel 4 apel apel + 16., 46, 45, 44. Isilah titik titik tersebut dengan benar! 18. =. 24. Panen ikan paling sedikit pada tahun? Tahun Panen Ikan 2015 2016 2017 25. Angka lima puluh lima, jika ditulis dalam bentuk angka adalah. 129

Kunci Jawaban untuk Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 1 Jawaban Mendatar 1. 1. Lemari 2. 2. Gelas 3. Rendah 4. Tinggi 5. Panjang 6. Sebelas 7. 14 9. 99 10. 19 11. 24 13. 13 15. 74 17. 12 19. 6 20. 5 21. 7 22. 140 23. 3 24. 2015 26. 79 Jawaban Menurun 3. 1. Lingkaran 4. 5. Pendek 7. 10 8. 29 10. 11 12. 40 14. 32 16. 47 18. 22 24. 2017 25. 55 6 1 8 3 9 10 16 23 7 11 19 2 18 4 14 15 17 12 13 20 21 5 22 24 26 28 25 27 Gambar 1. Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 2 Pertanyaan Mendatar untuk Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 2 4. Bangun datar di samping ini berbentuk. 130

5. Gambar orang di atas, yang paling tinggi memakai baju warna. 6. 60 11 =. 7. 49 + 35 =. 8. 13, 14, 15,. Isilah titik titik tersebut dengan jawaban yang benar! 9. Eka meniup 93 buah balon untuk acara ulang tahunnya. Akan tetapi 2 balon yang sudah ditiup ternyata meletus. Sisa balon yang tidak meletus ada buah. 11. Ada berapa jendela di gedung tersebut? 12. Jumlah apel ada buah. 14. 61 9 =. 16. Balok memiliki bentuk persegi panjang sebanyak buah. 17. Eki mempunyai 30 buah karet gelang, kemudian diberikan 10 buah ke Fauziah. Berapakah sisa karet gelang Eki sekarang? 18. 50 20 20. 70 6 =. 22. 81 + 6 =. 23. Adit melompat 3 langkah maju dari bilangan 5. Bilangan berapa yang dicapai Adi? 25. Ibu memiliki 19 butir telur, kemudian membeli lagi 20 butir telur. Berapa butir telur yang sekarang Ibu miliki? 27. 69 + 21 = (60 + 20) + ( 9 + 1) = 80 + 10 =. 28. 53 = puluhan + 3 satuan. 131

Pertanyaan Menurun untuk Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 2 Gambar di bawah ini untuk pertanyaan nomor 1 dan nomor 2! 1. Orang yang paling pendek memakai baju warna. 2. Orang yang paling gemuk memakai baju warna. 3. Bangun datar ini berbentuk. 4. Bangun datar ini berbentuk. 6. 49 9. 7. 99 11 =. 8. Di ruang olahraga ada 25 buah bola basket, 7 buah bola basket sudah rusak. Berapa banyak bola basket yang masih bagus? 10. 23 = 13 +. 13. + + =. 15. 36 = + 14 17. Banyak siswa kelas 1C ada 40 siswa. Banyak siswa laki laki ada 17 siswa. Berapa banyak siswa perempuan? 19. 54 16. 20. 89 24 = (80 20) + ( 9 4) = 60 + 5 =. 21. 41 6. + + 24. 84 + 5 = 26. Dwi berdiri di angka 60. Kemudian Dwi mundur 1 langkah. Sekarang di angka berapakah posisi Dwi berada? 132

Kunci Jawaban untuk Teka Teki Silang Matematika Kelas 1 Semester 2 Jawaban Mendatar 4. Segiempat 5. Hijau 6. 49 7. 84 8. 16 9. 91 11. 9 12. 11 14. 52 16. 6 17. 20 18. 30 20. 64 22. 87 23. 8 25. 39 27. 90 28. 5 Jawaban Menurun 1. Kuning 2. Merah 3. Lingkaran 4. Segitiga 6. 40 7. 88 8. 18 10. 10 13. 12 15. 22 17. 23 19. 70 20. 65 21. 47 24. 89 26. 59 Pembahasan Teka teki silang matematika dalam artikel ini disusun merujuk pada standar isi materi pelajaran matematika kelas 1 tingkat Sekolah Dasar. Teka teki silang matematika dengan segenap pertanyaan yang sudah disusun, dapat dijadikan sebagai perangkat evaluasi untuk mengukur hasil belajar matematika peserta didik. Teka teki silang matematika ini manakala dijadikan inovasi oleh guru, besar kemungkinan dapat meningkatkan kualitas rangkaian kegiatan belajar sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Fajri, Martini, & Nugroho (2012) melalui hasil penelitiannya menyatakan bahwa Penerapan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang dilangkapi dengan TTS dapat meningkatkan kualitas proses belajar dan dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian, Fathonah, Sugiharto, dan Utomo (2013) juga menyampaikan simpulan hasil penelitiannya bahwa penggunaan media TTS lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dibanding media Kartu pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Teka teki silang matematika ini disusun dengan harapan lain berupa meningkatkan efektivitas belajar peserta didik. Siswa yang belajar matematika dengan rasa senang dan penuh aktivitas nyata akan dapat mengeksplor dirinya untuk memahami materi pelajaran. Melalui tulisan ini, teka teki silang matematika diupayakan untuk dapat memperbesar minat belajar siswa sekaligus membangun perhatian siswa dengan baik. Salah satu manfaat alat peraga yaitu memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar matematika (Anitah, Manoy, & Susanah, 2007: 10.14). Asumsinya adalah dengan minat belajar dan perhatian peserta didik yang lebih baik secara normatif akan menjadikan hasil belajar yang lebih baik pula. Teka teki silang matematika sengaja dihadirkan dalam pembelajaran matematika dengan harapan yang baik untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Laksmi, Sujana, & Suryaabadi (2014) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaraan berbasis otak berbantuan media teka teki silang dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik Denpasar Utara. Bukan sekadar hasil belajar secara umum, teka teki silang matematika ini secara khusus juga dapat menjadikan kemampuan pemahaman konsep matematika lebih baik dari sebelumnya. Hal ini sejalan dengan Edriati, Handayani, & Sari (2017) melalui hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan strategi teka teki silang lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, strategi teka teki silang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Guru di setiap langkah pembelajaran matematika seyogyanya dapat menyisipkan teka teki silang matematika pada peserta didik agar peserta didik terbiasa dengan bentuk evaluasi yang baru. 133

Untuk melaksanakan proses pembelajaran matematika agar tumbuh secara optimal, guru harus memperhatikan potensi yang dimiliki siswa, termasuk kecerdasan. Amir (2013) menyatakan bahwa guru perlu menyadari bahwa kecerdasan yang dimiliki oleh masing masing siswa adalah berbedabeda. Oleh karena itu, guru harus mampu mengemas setiap materi pembelajaran matematika dengan menarik yang disertai dan sarat dengan pengetahuan yang disesuaikan dengan kondisi lokal dan potensi yang ada pada siswa atau peserta didik. Dengan begitu, pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh peserta didik di ruang kelas berdasarkan tingkat kecerdasan yang berbeda akan lebih membantu penyesuaian materi dengan melihat kondisi rill yang ada. Hal ini lah yang menjadi salah satu argumen kuat perihal teka teki silang matematika sebagai bagian dari perangkat yang perlu disiapkan guru perihal mengemas setiap materi pembelajaran matematika dengan menarik. SIMPULAN DAN SARAN Akhir daripada penulisan artikel ilmiah ini, hakikatnya menyampaikan pesan bahwasanya tujuan daripada teka teki silang matematika adalah untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran matematika. Hasil yang dicapai melalui artikel ini berupa teka teki silang matematika untuk kelas 1 tingkat Sekolah Dasar dan contoh teka teki silang yang ditampilkan dalam artikel ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran matematika. Secara keseluruhan, artikel yang disusun ini dapat disimpulkan bahwa teka teki silang matematika dapat dijadikan alternatif perangkat pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengoptimalkan segenap potensi peserta didik, sehingga peserta didik akan lebih aktif dan kreatif dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika. Pada akhirnya, melalui artikel ilmiah ini seyogyanya dapat menjadi pemicu dalam hal menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif untuk pembelajaran matematika. DAFTAR PUSTAKA Amir, A. (2013). Pembelajaran matematika dengan menggunakan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Logaritma, 1(1): 1 14. Anitah, S., Manoy, J. T., & Susanah. (2007). Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Binangun, H.H. dan Hakim, A.R. (2016). Pengaruh penggunaan alat peraga jam sudut terhadap hasil belajar matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 1(2): 204 214. Edriati, S., Handayani, S., & Sari, N.P. (2017). Penggunaan teka teki silang sebagai strategi pengulangan dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa SMA kelas XI IPS. Jurnal Pelangi, 9(2): 71 78. Fajri, L., Martini, K.S., & Nugroho, A.C.S. (2012). Upaya peningkatan proses dan hasil belajar kimia materi koloid melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT (Times Games Tournement) dilengkapi dengan teka teki silang bagi siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 1(1): 89 96. Fathonah, R.S., Sugiharto, & Utomo, S.B. (2013). Studi komparasi penggunaan media teka teki silang (TTS) dengan kartu pada pembelajaran kimia melalui pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) terhadap prestasi belajar siswa pada materi zat adiktif dan psikotropika kelas VIII SMP Negeri 2 Ngadirojo Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(3): 68 76. Hakim, A. R. 2017. Pembelajaran matematika yang mudah dan menyenangkan bagi peserta didik. Prosiding Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika Fakultas Teknik, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI, 271-281. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Khalilullah, M. (2012). Permainan teka-teki silang sebagai media dalam pembelajaran Bahasa Arab (Mufradat). Jurnal Pemikiran Islam, 37(1): 15 26. Laksmi, Pt.K., Sujana, I.Wyn., & Suryaabadi, I.B.Gd. (2014). Pengaruh model pembelajaran berbasis otak (brain based learning) berbantuan media teka teki silang terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus I Gusti Ngurah Jelantik. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1). 134