BAB IV PEMBAHASAN. untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan data dalam variabel. deskriptif dapat dilihat dalam tabel 4.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

Transkripsi:

36 BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan dalam menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Menurut Ghozali (2009) analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan data dalam variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi. Statistik deskriptif adalah statistika yang digunakan dalam mendiskripsikan data menjadi informasi yang lebih jelas serta mudah dipahami yang memberikan gambaran mengenai penelitian berupa hubungan dari variabel-variabel independen yang diproksikan dengan dewwan direksi dan ukuran perusahaan Hasil penelitian analisis statistik deskriptif dapat dilihat dalam tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dewan Direksi 57 2.00 8.00 3.9123 1.97557 Ukuran Perusahaan 57 9.87 16.78 13.8072 1.54895 KinerjaKeuangan 57.27 46.55 13.4212 10.92758 Valid N (listwise) 57 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa N atau jumlah data setiap variabel yang valid berjumlah 57, dari 57 data sampel kinerja 36

37 keuangan(y), nilai minimum sebesar 0.027, nilai maksimum sebesar 46.55, dari periode 2014-2016 diketahui nilai mean sebesar 13.4212, serta nilai standar deviasi sebesar 10.92758 yang artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata. Dewan direksi (X 1 ) dari 57 buah sampel diketahui bahwa nilai minimum sebesar 2.00, nilai maksimum sebesar 8.00, nilai mean dari periode 2014-2016 sebesar 3.9123, serta nilai standar deviasi sebesar 1.97557 artinya nilai mean dewan direksi periode 2014-2016 lebih besar dari nilai standar sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata Ukuran perusahaan (X 2 ) dari 57 buah sampel diketahui bahwa nilai minimum sebesar 9.87 yang nilai maksimum sebesar 16.78, nilai mean dari periode 2014-2016 sebesar 13.8072, serta nilai standar deviasi sebesar 1.54895 artinya nilai mean periode 2014-2016 lebih kecil dari nilai standar deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya merata. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk apakah data terdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan grafik. Normal tidaknya data dapat dideteksi juga level plot grafik histogram. Uji normalitas dengan

38 menggunakan alat uji analisis metode Kolmogorov Smirnov. Berikut tabel hasil uji metode Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.2 Uji Normalitas Nilai Kolmogorov- Asymp. Sig Kriteria Keterangan Smirnov Z 1,121 0,162 > 0,05 Data normal Dengan dasar apabila probabilitas (sig) > 0,05 berarti data telah terdistribusi secara normal. Dari hasil pengujian SPSS 20.00 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,162 maka nilai 0,162 > 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi secara normal. b. Uji Multikoloniretas Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS, dengan hasil sebagai berikut: 1) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. 2) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam model regresi

39 Tabel 4.3 Uji Multikoloniretas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 DewanKomisaris.965 1.036 UkuranPerusahaan.965 1.036 Berdasarkan tabel 4.3 uji multikolinearitas diatas dapat diketahui bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas, sebab hasil perhitungan nilai tolerance dari tiap variabel independen tidak ada yang meunjukkan hasil kurang dari 0,10 dan hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF) juga menunjukkan hasil tiap variabel independen tidak ada yang lebih dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada antar variabel independen dalam model regresi ini c. Uji Heteroskedasitas Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (ZRESID), jika tidak ada pola tertentu serta titik titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

40 Tabel 4.4 Uji Heteroskedasitas Berdasarkan gambar 4.4 hasil uji heterokedastisitas diatas menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya gejala heterokedastisitas. Dapat dilihat dari titik-titik yang menyebar secara acak diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola terstentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terdapat gejala heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Nilai ini adalah nilai uji autokorelasi yaitu interdepensi antar residual ƥres =0. Nilai d ini

41 kemudian dibandingkan dengan nilai statistic Durbin Watson. Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi atau tidak maka dilakukan identifikasi dengan menggunakan Uji Durbin Watson, Menurut Winarno (2011:528) apabila nilai Durbin Watson berada di antara 1,54 dan 2,46 maka tidak ada autokorelasi. Dengan demikian berdasarkan ketentuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengandung autokorelasi Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.325 a.106.072 10.52433 1.013 Dari nilai durbin watson tabel di atas adalah sebesar 1.013 maka nilai durbin watson berada di antara 0.987 hingga 2,46 maka tidak terjadiautokorelasi dalam penelitian ini. 3. Uji Hipotesis a. Analisis Linear Berganda Menurut (Ghozali, 2009) Analisis regresi digunakan dalam mengukur seberapa kuat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Analisis ini diperlukan dalam mengetahui koefisien-koefisien regresi serta signifikansi sehingga dapat

42 digunakan dalam menjawab hipotesis yang ada. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini Tabel 4.6 Analisis Lienar Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -15.935 12.622-1.263.212 Dewandireksi -.625.725 -.113 -.863.392 UkuranPerusahaan 2.303.924.326 2.492.016 t Sig. Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda di atas diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= -15.935 0.625X 1 + 2.303X 2 + 12.622 Dilihat dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan sebagi berikut: 1) Berdasarkan persamaan regresi linier berganda diatas diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 15.935, artinya bila variabel bebas dewan direksi dan ukuran perusahaan dianggap konstan maka dapat diprediksi kinerja karyawan sebesar 15.935 satuan. 2) Variabel dewan direksi (X 1 ) pada model regres linier berganda diatas nilai koefisien sebesar 0.625, artinya apabila nilai variabel dewan direksi meningkat sebesar 1 orang dan yang lain konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel kinerja keuangan turun sebesar 0.625. 3) Variabel ukuran perusahaan (X 2 ) pada model regres linier berganda diatas nilai koefisien sebesar 2.303, artinya apabila nilai

43 b. Uji t variabel ukuran perusahaan meningkat sebesar 1 orang dan yang lain konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel kinerja keuangan naik sebesar 2.303. Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali;2009). Dalam penelitian ini uji statistik t digunakan dalam mengetahui secara parsial pengaruh variabel kinerja perusahaan yang diproksikan dalam dewan direksi, ukuran perusahaan kriteria yang digunakan dalam menguji statistik dapat dilihat pada nilai signifikansi, maka:apabila nilai sig <0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila nilai sig >0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini: Tabel 4.7 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -15.935 12.622-1.263.212 Dewandireksi -.625.725 -.113 -.863.392 UkuranPerusahaan 2.303.924.326 2.492.016 t Sig. Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil penelitian untuk uji t adalah sebagai berikut:

44 1) Dewan direksi mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.392>0.05, dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 2) Ukuran Perusahaan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.016< 0.05, dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan c. Uji F Tabel 4.8 Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 705.950 2 352.975 3.187.049 a Residual 5981.124 54 110.762 Total 6687.074 56 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.049<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen (dewan direksi dan ukuran perusahaan) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja perusahaan).

45 d. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan dalam mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menggambarkan variasi variabel independen. Nilai R 2 yang kecil maka kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka masing-masing variabel independen secara parsial dan secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yang dinyatakan dengan R 2 untuk menyatakan uji derajat determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel Dewan Komisaris, Komite Audit dan Nilai Perusahaan terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini: Model R R Square Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.325 a.106.072 10.52433 Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) diatas menunjukkan nilai Adjusted R Square (R 2 ) sebesar 0.325. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel dependen Dewan Komisaris dan Nilai

46 Perusahaan sebesar 32,5%, sedangkan sebesar 67.5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar dari penelitian ini B. Pembahasan 1. Pengaruh Dewan Direksi Terhadap Kinerja Perusahaan (ROE) Variabel Dewan Direksi mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.392>0.05, dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan dewan direksi sebagai manajemen senantiasa memiliki keinginan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Secara teori dewan direksi memiliki peranan yang sangat vital dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pemisahan peran dengan dewan komisaris, dewan direksi memiliki kuasa yang besar dalam mengelola segala sumber daya yang ada dalam perusahaan. Dewan direksi memiliki tugas untuk menentukan arah kebijakan dan strategi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut berarti konsisten dengan penelitian Holiwono (2016), Ardiatmi (2014), Hartono (2013) yang menyatakan bahwa Dewan direksi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (ROE) Ukuran Perusahaan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.016< 0.05, dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan ukuran perusahaan dalam

47 penelitian ini diukur dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki perusahaan ini menggambarkan hak dan kewajiban serta permodalan perusahaan, sehingga dengan modal yang besar, memungkinkan perusahaan dapat bekerja dengan baik dan kinerja perusahaan semakin meningkat. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini konsisten dengan penelitian Holiwono (2016), Ardiatmi (2014) dan Hartono (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.