Damaiwaty Ray (1), Asmidar Parapat (2) (1) Dosen Program Studi PGPAUD FIP UNIMED (2) Mahasiswa Program Studi PGPAUD FIP UNIMED

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

BAB I PENDAHULUAN. bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini bertujuan. pendidikan nasional Bab I, Pasal I, Butir 14 bahwa:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Pengaruh Metode KWL (Know, Want to Know, Learned)

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOBOARD BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA JETIS

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

Pengaruh Kegiatan Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

A. Populasi dan Sampel

SKRIPSI. Oleh: MASRUROH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK ILMI INSANI JL. LETDA SUDJONO T.A 2014/2015 Damaiwaty Ray (1), Asmidar Parapat (2) (1) Dosen Program Studi PGPAUD FIP UNIMED (2) Mahasiswa Program Studi PGPAUD FIP UNIMED Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model make a match dan model index card match terhadap anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini dilakukan di TK Ilmi Insani kelompok A2 sebagai kelas eksperimen dan kelompok A1 sebagai kelas kontrol yang ditentukan secara random dengan jumlah sampel disetiap kelas sebanyak 20 orang anak Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain penelitian post test only control design. Variabel bebas adalah model make a match sedangkan variabel terikat adalah. Instrumen pengumpulan data adalah lembar observasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan uji signifikasi pada taraf nyata α = 0,05 Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh nilai rata-rata pada kelas control 1,53 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 6, sehingga anak pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 2,57 dengan nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 11, Karena kedua nilai dibawah rata-rata ideal yang berarti anak belum maksimal berkembang dikarenakan masih dalam tahap perkembangan. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model make a match terhadap hal itu dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel yaitu 15.38 > 1,700 pada taraf α = 0.05. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model make a match memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model index card match.. Kata Kunci: model make a match, kemampuan mengenal konsep bilangan, anak usia dini PENDAHULUAN Susanto (2010:23) menyatakan bahwa usia dini merupakan masa emas atau golden age, karena pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Agar anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan guru atau pendidik untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan. Jurnal Usia Dini, Juni 2016, Vol. 2, No. 1 54

Sejalan dengan hal di atas undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Ada lima aspek perkembangan anak yang di kembangkan di PAUD, yaitu aspek nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik/motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, serta aspek sosial-emosional. Salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan di PAUD adalah aspek perkembangan kognitif khususnya dalam mengenal konsep bilangan 1-10. Kemampuan kognitif sangat penting untuk dikembangkan terutama kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10. Mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan 1-10 dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak, sehingga anak memiliki pondasi untuk mampu berpikir kritis dan sistematis untuk memasuki pendidikan di tingkat selanjutnya. Menurut kurikulum PAUD, yaitu PERMENDIKNAS nomor 058 tahun 2009, dimana idealnya tingkat pencapaian perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun anak seharusnya sudah mengenal angka 1-10. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di TK Ilmi Insani Letda Sudjono, anak belum mengenal konsep dan lambang bilangan dengan baik. Hal itu ditandai dengan anak bisa menyebut, satu, dua, tiga, sampai angka 10, tetapi tidak mampu mengidentifikasi angka 1 dengan kata satu, angka 2 dengan kata dua, sampai angka 10 dengan kata sepuluh. Disamping itu, pemahaman anak masih sebatas menghapal, sehingga ketika anak diminta untuk menuliskannya dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) anak cenderung verbalisme. Hal ini terlihat bahwa anak hanya mampu menyebutkan urutan angka atau bilangan saja, tetapi belum mampu menunjukkan angka yang disebutkannya dengan tepat. Ditambah lagi anak hanya mampu meniru lambang bilangannya, tetapi kesulitan mengingat dan menyebutkan kembali angka yang ditirunya. Hal ini membuktikan pengetahuan dan kemampuan anak dalam mengenal angka belum berkembang dengan baik. Seharusnya jika anak mampu menyebutkan bilangan 1-10, anak juga harus Jurnal Usia Dini, Juni 2016, Vol. 2, No. 1 55

mampu menunjukkan dan menuliskannya kembali dengan benar serta memahami makna dari angka yang ditirunya. Kemudian dapat menghubungkan lambang bilangan dengan kata dari lambang bilangan tersebut. Misalnya angka 1 dengan kata satu, angka 2 dengan kata dua, angka 3 dengan kata tiga, sampai dengan angka 10 dengan kata sepuluh. Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, adapun upaya yang telah dilakukan: Guru selalu menggunakan metode ceramah yaitu dengan cara melakukan pengulangan dalam mengenalkan angka kepada anak secara terus-menerus. Selain itu guru mengajak anak untuk menggunakan jarijarinya sambil menyebutkan angka sesuai jumlah yang ditunjukkan jarinya. Kemudian guru mengajak anak untuk menghitung benda sambil menyebutkan angka sesuai jumlah benda. Namun upaya-upaya tersebut masih dirasa kurang maksimal. Perlu adanya metode dan strategi yang tepat untuk mengenalkan konsep bilangan kepada anak. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar konsep bilangan 1-10 di Taman kanak-kanak menjadi lebih menarik ada beberapa solusi yang bisa ditawarkan, antara lain: (1) media pembelajaran yang akan digunakan; (2) pemilihan metode pembelajaran yang menarik (3) penggunaan model pembelajaran yang tepat; (4) pendekatan pembelajaran yang lebih efektif. Dari beberapa alternatif di atas, solusi yang dipilih adalah solusi yang ke tiga. Peneliti menganggap model make a match akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak khususnya dalam mengasah kemampuan kognitif anak. Model make a match adalah teknik mengajar dengan mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan oleh anak, salah satu keunggulannya adalah anak belajar sambil menguasai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Melalui penggunaan model make a match, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan 1-10. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Desain dalam penelitian ini adalah True Eksperimental Design, dengan bentuk Postest-Only Control Design dalam model ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara random. Jurnal Usia Dini, Juni 2016, Vol. 2, No. 1 56

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di TK Ilmi Insani Letda Sudjono T.A 2014/2015. Adapun anak kelompok A terdiri dari 2 kelas yaitu kelas A1 berjumlah 20 anak, kelas A2 berjumlah 20 anak. Dengan jumlah keseluruhan anak sebanyak 40 anak. Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan cara random sampling, yaitu dengan memilih sampel dengan cara acak, karena populasi memiliki karakteristik yang sama terkhusus dilihat dari segi usia yaitu masing-masing anak memiliki usia 4-5 tahun. Selain dilihat dari usia juga dilihat dari kemampuan anak. Sampel dilakukan dengan cara memasukkan kertas dari masing-masing kelas yaitu A1 dan A2 kedalam botol kemudian dikocok. Setelah dikocok, akan diambil satu kertas. Kemudian kertas pertama akan menjadi kelas eksperimen dan kertas kedua akan menjadi kelas kontrol. Maka kelas A2 sebagai kelas eksperimen dan kelas A1 sebagai kelas kontrol. Kelas A2: 20 anak, kelas A1: 20 anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah non tes yaitu observasi terstruktur tentang kognitif anak. Terdapat lima indikator dengan tiga aspek penilaian pada masing-masing indikator dalam lembar observasi anak. Skor diberikan dari 0-3, dengan kriteria; skor 0 jika tidak ada deskriptor yang tampak, skor 1 jika 1 deskriptor yang tampak, skor 2 jika 2 deskriptor yang tampak, skor 3 jika 3 deskriptor yang tampak. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan uji signifikasi pada taraf nyata α = 0,05 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak kelas kontrol terdapat 11 orang anak yang mendapat nilai B (baik), 9 orang anak yang mendapat nilai C (cukup), dengan nilai ratarata 7,65, maka anak di kelas kontrol dapat dikategorikan tingkat kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 dengan baik. Gambar 1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Kemampuan Mengenai Konsep Bilangan 1-10 Pada Kelas Kontrol Jurnal Usia Dini, Juni 2016, Vol. 2, No. 1 57

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa anak yang mendapat skor B (baik) 55% dan anak yang mendapat skor C (cukup) 45%. Hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak kelas eksperimen terdapat 17 orang anak yang mendapat nilai BS (baik sekali), 3 orang anak yang mendapat nilai B (baik), dengan nilai rata-rata 12,85, maka anak di kelas eksperimen dapat dikategorikan tingkat dengan baik sekali. Gambar 2. Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Kemampuan Mengenai Konsep Bilangan 1-10 Pada Kelas Eksperimen Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa anak yang mendapat skor BS (baik sekali) 85% dan anak yang mendapat skor B (baik) 15%. Setelah dilakukan uji statistik data dapat diketahui bahwa data dari kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji-t. Hasil uji hipotesis diperoleh diperoleh t hitung > t tabel yaitu 15.38 > 1,700 pada taraf α = 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan penggunaan model make a match terhadap anak usia 4-5 tahun di TK Ilmi Insani Letda Sudjono Medan. Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda diperoleh rata-rata skor kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak di kelas kontrol 7,65 dan kelas eksperimen 12,85. Dari hasil observasi kedua sampel tersebut diperoleh selisih 5,2 dari data yang diperoleh tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mengenal konsep bilangan l-10 pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini dapat disebabkan karena penerapan model make a match yang jarang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga terasa menarik bagi anak usia 4-5 tahun, dengan adanya model ini yang melibatkan anak-anak untuk berperan dan ikut ambil Jurnal Usia Dini, Juni 2016, Vol. 2, No. 1 58

bagian secara langsung akan lebih mudah bagi anak untuk memahami dengan baik konsep bilangan 1-10. Hasil penggunaan model make a mtch pada kelas yang di eksperimenkan, ternyata sangat memuaskan. Hal ini terlihat dari lebih meningkatnya kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 anak pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Maka berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di TK Ilmi Insani Letda Sudjono dapat disimpulkan bahwa model make a match memberi pengaruh yang positif terhadap pada anak usia 4-5 tahun. SIMPULAN Penggunaan model make a match memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model index card match. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009. Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Propesionalisme Guru. Jakarta: Indeks. Seefeldt, Carol dan Barbara A. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. Sudono, Anggani 2010. Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Nasriah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Medan: Unimed Press. Jurnal Usia Dini, Juni 2016, Vol. 2, No. 1 59