Upaya Konvergensi Program/Kegiatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)

dokumen-dokumen yang mirip
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan Melalui Peningkatan Efektifitas Anggaran untuk Pembiayaan Layanan Dasar

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Mendorong Konvergensi dan Efektifititas Intervensi untuk Penurunan Stunting

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KESEHATAN ANAK. Website:

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI.

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

TENTANG RAKYAT, tentang. Pembantuan, sebagian. Kementeriann. urusan. b. bahwa. Pemerintah. d dalam Menteri. Peraturan. Pelimpahan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

PROGRESS REPORT PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

Transkripsi:

Upaya Konvergensi Program/Kegiatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Bambang Widianto Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/ Sekretariat Wakil Presiden RI Workshop Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Anak Kedil (Stunting) Juli 2019 1

Prevalensi Stunting (%) Indikator Status Gizi Anak (Stunting) Riskesdas 2013 & 2018 (%) 40 30 20 37.2 32.8 30.8 29.9 10 0 Balita 2013 2018 Baduta 2

DKI Jakarta DI Yogyakarta Bali Kepulauan Riau Bangka Belitung Sulawesi Utara Banten Kalimantan Utara Lampung Riau Papua Barat Bengkulu Sulawesi Tenggara Kalimantan Timur Sumatera Barat Jambi INDONESIA Jawa Barat Jawa Tengah Maluku Utara Sumatera Selatan Sumatera Utara Sulawesi Tengah Gorontalo Jawa Timur Papua Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Maluku Kalimantan Tengah Sulawesi Selatan Aceh Sulawesi Barat Nusa Tenggara Timur Prevalensi Balita Kerdil (Stunting) 2013-2018 Berdasarkan Provinsi 60 51.7 50 40 30 20 27.5 37.2 30.8 42.6 10 17.7 0 2013 2018 Sumber: Riskesdas 2013-2018, Diolah Balitbangkes 3

Indikator Status Gizi Anak Lainnya Riskesdas 2013 & 2018 (%) 41 Proporsi Balita Yang Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) 58,3 Dari 41 % Balita yang mendapatkan PMT, 58,3% Mendapatkannya Dari Program PMT Kemenkes 25 20 15 10 5 0 Proporsi Panjang Badan Lahir Kurang dari 48 Cm & Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) < 2500 gr 22.7 20.2 Panjang Kurang 5.7 2013 2018 BBLR 6.2 70 60 50 40 30 20 10 Proporsi Imunisasi Dasar Lengkap Usia 12 23 Bulan & Tidak Imunisasi 0 59.2 57.9 Lengkap 8.7 2013 2018 9.2 Tidak Imunisasi 4

Komitmen Presiden dan Wakil Presiden 12 Juli 2017 Wakil Presiden memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (Ratas) dan memutuskan bahwa pencegahan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui konvergensi program di semua tingkatan. 9 Agustus 2017 Wakil Presiden memimpin Ratas yang menetapkan 5 Pilar Percepatan Pencegahan Stunting 5 April 2018 Rapat terbatas tentang pencegahan anak kerdil (stunting) yang dipimpin oleh Presiden 5

Pilar Pencegahan Stunting PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5 Komitmen dan Visi Pimpinan Tertinggi Negara Kampanye Nasional Berfokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Nasional, Daerah, dan Masyarakat Mendorong Kebijakan Nutritional Food Security Pemantauan dan Evaluasi 6

Kerangka Pencegahan Stunting 1 Intervensi Gizi Spesifik (berkontribusi 30%) Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. 2 Intervensi Gizi Sensitif (berkontribusi 70 %) Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK. 7

No Pelaksanaan Intervensi Gizi Spesifik Intervensi 1 Pemberian makanan tambahan untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis 2 Pemberian suplementasi zat besi dan asam folat 3 Mengatasi kekurangan iodium 4 Penanggulangan infeksi kecacingan 5 Pencegahan dan penatalaksanaan klinis malaria 6 Pemeriksaan kehamilan secara rutin (minimal 4 kali selama masa kehamilan) 7 Pemberian konseling/edukasi gizi 8 Pencegahan, deteksi, tatalaksana klinis dan dukungan gizi bagi ibu dengan HIV 9 Suplementasi kalsium bagi ibu hamil Sasaran: Ibu Hamil 8

Pelaksanaan Intervensi Gizi Spesifik Sasaran: Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 bulan No Intervensi 1 Promosi dan edukasi inisiasi menyusu dini disertai dengan pemberian ASI jolong/colostrum 2 Promosi dan edukasi pemberian ASI eksklusif 3 Pemberian konseling/edukasi gizi selama menyusui 4 Pencegahan, deteksi, tatalaksana klinis dan dukungan gizi bagi ibu dan anak dengan HIV 9

Pelaksanaan Intervensi Gizi Spesifik Sasaran: Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan No Intervensi 1 Promosi dan edukasi pemberian ASI lanjut disertai MP-ASI yang sesuai 2 Penanggulangan infeksi kecacingan pada ibu dan anak 3 Pemberian suplementasi zink pada anak 4 Fortifikasi zat besi ke dalam makanan / suplementasi zat gizi mikro e.g. zat besi 5 Pencegahan dan penatalaksanaan klinis malaria pada ibu dan anak 6 Pemberian imunisasi lengkap pada anak 7 Pencegahan dan pengobatan diare pada anak 8 Implementasi prinsip rumah sakit ramah anak 9 Implementasi prinsip manajemen terpadu balita sakit/mtbs 10 Suplementasi vitamin A pada anak usia 6-59 bulan 11 Penatalaksanaan malnutrisi akut parah pada anak 12 Pemantauan tumbuh kembang anak 10

Pelaksanaan Intervensi Gizi Sensitif No Intervensi No Intervensi 1 Penyediaan akses pada air bersih 2 3 4 Penyediaan akses pada sarana sanitasi dan kebersihan pribadi Fortifikasi bahan pangan misalnya dengan Vitamin A,D, yodium Penyediaan akses kepada layanan kesehatan dan keluarga berencana (KB) 5 Pemberian Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 6 Pendidikan pengasuhan anak pada orang tua 7 Program Pendidikan Anak Usia Dini Universal 8 Program pendidikan gizi masyarakat 9 Edukasi kesehatan seksual, reproduksi, dan gizi pada remaja 10 Pemberian bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin 11 Peningkatan ketahanan pangan dan gizi 12 Manajemen gizi dalam bencana 13 Diverfikasi pangan 14 Pencegahan dan tatalaksana klinis penyakit 15 Pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu hamil 16 Pemberdayaan perempuan 17 Upaya perlindungan anak 18 Telemedicine 11

Konvergensi Penggunaan Anggaran Salah Satu Upaya Percepatan Pencegahan Stunting adalah Konvergensi Penggunaan Anggaran untuk Pelaksanaan Program/Kegiatan Anggaran K/L Mendanai Kewenangan 6 Urusan (Mutlak) Dana Vertikal Program/Kegiatan Pusat (K/L) APBN Belanja Pemerintah (Pusat) Mendanai Kewenangan Diluar 6 Urusan Anggaran non-k/l Dana Otsus dan Keistimewaan DIY Dana Perimbangan DAU DBH Dana Sektoral: Dikerjakan oleh UPT Dana Dekonsentrasi: Dilimpahkan ke Gubernur Dana Tugas Pembantuan: Ditugaskan ke Gub/Bupati/Walikota Subsidi Block Grant DESA JATI SAWIT 1. Intervensi Sasaran Ibu Hamil 2. Intervensi Sasaran Ibu Menyusui dan Anak 0-6 Bulan 3..dst. 4. Intervensi Air Bersih 5. Sanitasi 6. Edukasi 7..dst Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Masuk dalam APBD APBD Dana Insentif Daerah Dana Desa DAK Specific grant, penggunaanya di-earmark untuk bidang tertentu Mendanai kebijakan tertentu Pemerintah (misal: infrastruktur) Bentuk: Transfer ke Kabupaten Program/kegiatan ke Desa 12

23 Kementerian/Lembaga Berkolaborasi untuk Percepatan Pencegahan Stunting KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA 13

Kemajuan Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Stunting Hingga Juni 2018 (1) Pilar 1: Komitmen dan Visi Pimpinan Negara Presiden dan Wakil Presiden mempunyai komitmen yang kuat dalam upaya percepatan pencegahan stunting di Indonesia sebagai salah satu prioritas nasional Rembuk stunting sudah dilakukan untuk Kabupaten prioritas tahun 2018 Hingga Juni 2019, sebanyak 74 kab/kota telah menandatangani komitmen untuk melakukan percepatan pencegahan stunting di daerahnya masing-masing Pilar 2: Kampanye Perubahan Perilaku dan Komunikasi Antar Pribadi Kementerian Kesehatan telah menyusun Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk percepatan pencegahan stunting 67 kab/kota telah menyusun peraturan untuk pelaksanaan kampanye dan komunikasi percepatan pencegahan stunting di daerahnya Kementerian Kominfo sedang melaksanakan serangkaian kegiatan kampanye tentang stunting di daerah 14 14

Kemajuan Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Stunting Hingga Juni 2018 (2) Pilar 3: Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Desa Mendorong Konvergensi Program di Tingkat Pusat 1. StraNas Percepatan Pencegahan Stunting sudah disusun sebagai acuan bersama dalam melaksanakan program 2. Lokasi prioritas sudah ditentukan sebagai lokus bersama pelaksanaan program 3. Memastikan intervensi prioritas dibiayai dan dilaksanakan di lokasi prioritas melalui Tagging dan Tracking Anggaran, serta evaluasi kinerja anggaran 4. Pengalokasian DAK khusus untuk stunting 5. Penguatan Design dan Pelaksanaan Program di Pusat seperti Program PAUD lebih sensitive gizi bagi anak 0-2 thn; BPNT lebih sensitive gizi dan mencakup seluruh lokasi prioritas; dan Sanitasi dan Air minum focus di rumah tangga 1000 HPK Mendorong Konvergensi Program di Kab/Kota dan Desa 1. Kemendagri telah melakukan pendampingan dan pelatihan pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi kepada 160 Kab/Kota prioritas 2. 51 Kab/Kota telah mempunyai SK Tim Koordinasi Percepatan Percepatan Pencegahan Stunting 3. Kemendesa telah memasukan pencegahan stunting sebagai salah prioritas yang dapat didanai menggunakan dana Desa 4. Kemendesa telah menyusun Panduan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang akan memfasilitasi pelaksanaan Progra di Desa 5. 12,379 orang KPM sudah dimobilisasi dan sedang dalam proses pelatihan 15 konvergensi pencegahan stunting 15

Kemajuan Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Stunting Hingga Juni 2018 (3) Pilar 4: Mendorong Kebijakan Ketahanan Pangan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah mencakup lebih dari 72% Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di lokasi prioritas Program BPNT akan diperluas di seluruh lokasi prioritas Penambah jenis item makan dalam paket BPNT sedang dalam proses pembahasan Fortifikasi makanan didorong untuk dilakukan perluasan Pilar 5: Pemantauan dan Evaluasi Setwapres telah telah menyusun mekanisme pemantauan yang akan dilakukan secara berkala. Untuk memperoleh data stunting tahunan, BPS dan Balitbangkes sedang melaksanakan Suvei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) dan diharapkan hasilnya dapat dipublikasikan pada akhir tahun 2019. Kemendagri akan melakukan evaluasi kinerja konvergensi untuk Kabupaten secara berkala BPS sudah menyusun Indek Khusus Pencegahan Stunting (IKPS) yang akan digunakan untuk menilai konvergensi di Kab/kota Untuk Evaluasi, akan dilakukan beberapa study tematik untuk menilai pelaksanaan program, termasuk base line dan end line survey 16 16

Terima Kasih 17