BAB I PENDAHULUAN. Sungai adalah aliran air besar dan memanjang yang mengalir secara terusmenerus. organik maupun logam berat ( Cunningham, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dengan meningkatnya pendapatan masyaraka Di sisi lain,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Menurut Palar (1994) pencemaran adalah suatu kondisi yang telah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DI MUARA SUNGAI BONE KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak negatif akibat aktivitas manusia adalah turunnya kualitas

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA TANAH SAWAH DI DESA TALUDUYUNU KECAMATAN BUNTULIA KABUPATEN POHUWATO. Yunita Miu Nim :

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

TUGAS AKHIR (SB )

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lautan merupakan daerah terluas yang menutupi permukaan bumi, sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan industri pertambangan yang berasaskan manfaat serta kebutuhan

Kuesioner Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

BAB I PENDAHULUAN. air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Air

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari

PENDAHULUAN. sumber protein hewani. Kandungan protein kerang yaitu 8 gr/100 gr. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat.

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Berbagai aktivitas seperti industri, pertambangan dan transportasi

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain

KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Apabila air akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

KANDUNGAN LOGAM BERAT Hg, Pb DAN Cr PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG HIJAU (Perna viridis L.) DI PERAIRAN KAMAL MUARA, TELUK JAKARTA DANDY APRIADI

I. PENDAHULUAN. akibatnya air mengalami penurunan akan kualitasnya. maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda-beda.

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan yang sangat terasa akibat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) sebagai zat aditif bensin yang

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

I. PENDAHULUAN. Wilayah pesisir kota Bandar Lampung merupakan suatu wilayah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas kehidupan manusia yang dirasakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai adalah aliran air besar dan memanjang yang mengalir secara terusmenerus dari hulu menuju hilir. Sungai merupakan sumber air yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Sungai juga merupakan salah satu komponen lingkungan yang dapat memengaruhi makhluk hidup yang ada di sekitarnya termasuk manusia dikarenakan terjadinya pencemaran air secara alamiah dan akibat buangan limbah industri yang mengandung berbagai bahan organik maupun logam berat ( Cunningham, 2004). Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 menyebutkan bahwa pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Mulia, 2005). Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air baik itu secara fisik, kimia, biologi, maupun estetika dikarenakan masuknya bahan-bahan pencemar baik itu bahan pencemar organik, anorganik dan logam-logam berat yang berasal dari kegiatan manusia (Fardiaz,1992). Berbagai kasus pencemaran perairan telah terjadi di berbagai belahan dunia. Di negara-negara kurang berkembang seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, 95% limbah yang berasal dari industri maupun rumah tangga di buang ke sungai tanpa proses pengolahan yang baik. Sungai Amazon merupakan salah satu 1

2 contoh sungai yang telah tercemar oleh logam berat merkuri (Hg) yang di gunakan para penambang emas, diperkirakan terdapat 130 ton merkuri tiap tahunnya di sungai ini. Selain itu di India, dua pertiga dari air permukaan dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dikarenakan adanya peningkatan jumlah bakteri koliform mencapai 24 juta sel per 100 ml. Sungai Donau juga telah tercemar oleh logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), kromium (Cr) yang berasal dari kegiatan industri dan pertambangan ( Cunningham, 2004). Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar perairan di Indonesia baik itu sungai maupun laut telah mengalami pencemaran oleh logam berat berbahaya seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsen (As), cadmium (Cd), dan nikel (Ni). Tidak hanya mencemari air akan tetapi logam berat tersebut juga terakumulasi pada biota air seperti ikan, kerang-kerangan, dan tumbuhan air. Salah satu perairan laut yang kualitas perairannya sudah melewati ambang baku mutu kualitas perairan menurut kriteria Menteri Lingkungan Hidup tahun 1988 adalah Teluk Jakarta. Sejak tahun 1972 perairan teluk Jakarta telah mengalami pencemaran bahan organik dan logam berat yang telah melampaui ambang batas (Bangun, 2005). Kandungan logam merkuri (Hg), timbal (Pb) dan kromium (Cr) pada perairan Teluk Jakarta berfluktuatif antara 0,00004 0.056 ppm dan rata-rata nilai kandungan logam di dalam tubuh kerang hijau (Perna viridis L.) sebesar 0,062 47,813 ppm (Apriadi, 2005). Di kelurahan Barombong, Makassar konsentrasi timbal (Pb) pada air laut sebesar 0,516 mg/l dan pada ikan baronang berkisar 1,023-1,761 mg/kg. Sedangkan di kelurahan Tallo konsentrasi timbal (Pb) pada

3 air laut sebesar 0,395 mg/l dan pada ikan baronang berkisar 0,967-1,754 mg/kg. Setelah dibandingkan dengan standar kualitas air menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 dan untuk ikan yaitu berdasarkan BPOM RI No. HK.00.06.1.52.4011, ternyata keduanya telah melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan yaitu 0,05 mg/l untuk air dan 0,3 ppm untuk ikan (Zulfikar, 2013). Di Sumatera Utara, telah dilakukan penelitian terhadap kualitas air sungai Percut dengan mengambil 3 stasiun sebagai sampel yaitu stasiun I pada Kecamatan Medan Amplas, stasiun II pada Kecamatan Medan Tembung, dan stasiun III pada kecamatan Percut Sei Tuan. Dengan didasarkan pada PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran, kandungan timbal (Pb) yang diperbolehkan ada dalam air yaitu 0,03 mg/l. Hasil pengukuran menunjukkan di stasiun I terdapat timbal (Pb) sebesar 0,08 mg/l, stasiun II 0,04 mg/l, stasiun III 0,06 mg/l. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kandungan timbal (Pb) pada air telah melampaui nilai ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 0,03 mg/l (Alhusainy, 2014). Aliran sungai Percut kaya akan biota airnya seperti ikan, kerang, dan kepiting. Pada daerah muara sungai Percut banyak menghasilkan ikan, seperti ikan nila, ikan mujair, ikan gabus, ikan bandeng, kepiting dan kerang. Dari hasil wawancara dengan warga pada tahun 2011 didapatkan bahwa produksi ikan nila 0,6 ton/ha, ikan mujair 0,5 ton/ha, kepiting 0,05 ton/ha. Sedangkan produksi ikan mujair pada bulan Juni tahun 2015 yaitu 10000 ekor tiap panen 3-4 bulan, sedangkan penangkapan ikan menggunakan boat rata-rata diperoleh 30 kg-300 kg.

4 Sungai Percut merupakan sungai yang alirannya melewati kawasan pemukiman kota Medan dan Deli Serdang yang bermuara ke Selat Malaka. Padatnya masyarakat disekitarnya yang memanfaatkan sungai Percut untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan aktifitas lainnya dengan aktivitas tersebut menyebabkan masuknya berbagai limbah domestik. Adanya aktivitas industri karet, kertas, baterai, PVC, pencucian celana jeans, pencucian getah, serta polusi dari bahan bakar kendaraan bermotor di sekitar kawasan sungai Percut menyebabkan masuknya berbagai limbah industri ke badan sungai. Berbagai sumber polutan yang ada di kawasan aliran sungai Percut tersebut menjadi penyebab timbulnya pencemaran logam berat seperti timbal (Pb) di sungai Percut (Safitri, 2014). Air yang tercemar timbal (Pb) mencapai 188 mg/l dapat di akumulasi oleh ikan dan dapat menyebabkan ikan-ikan yang berada di muara sungai Percut mati dan apabila ikan yang mengakumulasi logam berat timbal (Pb) di konsumsi oleh manusia maka akan berdampak buruk bagi kesehatan karena timbal (Pb) dapat merusak sistem hematopoetik, susunan syaraf, serta dapat mengganggu fungsi sistem reproduksi (Palar, 2008). Fenomena pencemaran yang terjadi sepanjang aliran sungai membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kadar timbal (Pb) yang ada pada ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang terdapat di aliran muara sungai Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan. Hasil yang di peroleh penulis akan disesuaikan dengan Standar Nasional Departemen Kesehatan RI tahun 2009. Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) dipilih untuk di teliti dengan alasan produksi dan

5 konsumsi ikan yang cukup tinggi pada masyarakat sekitar, disamping itu sekitar muara sungai terdapat restoran yang menjajakan berbagai jenis ikan dan kerang yang bersumber dari muara. Selain itu, ikan ini mudah menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan disekitarnya dan berpotensi mengakumulasi logam berat dan ikan ini juga merupakan bioindikator untuk monitoring polusi yang ada pada air tawar dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap kadar garam atau salinitas (Setianto, 2012). 1.2 Rumusan Masalah Seiring dengan pesatnya kegiatan industri, maka tidak dapat dipungkiri hal tersebut menyebabkan semakin meningkatnya pencemaran sungai disekitar industri oleh limbah yang dihasilkan baik itu berupa bahan organik maupun logam berat. Air sungai yang tercemar oleh limbah akan terus mengalir ke hilir sungai yang menyebabkan semua bahan pencemar akan terakumulasi di hilir. Aliran sungai Percut merupakan salah satu perairan yang telah mengalami pencemaran oleh logam-logam berat termasuk timbal (Pb) dikarenakan aktifitas manusia yang bersumber dari industri, rumah tangga, dan pencemaran udara akibat asap kendaraan. Keadaan ini dapat menyebabkan terganggunya atau bahkan dapat menyebabkan kematian pada berbagai biota air. Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan salah satu biota air yang rentan terhadap pencemaran, khususnya logam berat timbal (Pb). Ikan ini dapat dengan mudah mengakumulasi logam berat pada tubuhnya. Sehingga apabila dikonsumsi oleh manusia dengan melebihi nilai ambang batas 0,3 mg/kg, dapat berdampak buruk pada tubuh manusia.

6 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk menganalisis kandungan logam berat timbal (Pb) yang terdapat pada ikan mujair (Oreochromis mossambicus) pada aliran muara sungai Percut. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) yang ada pada air muara sungai percut. 2. Untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang berada di aliran muara sungai Percut. 3. Untuk mengetahui Acceptable Daily Intake (ADI) ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang mengandung logam berat timbal (Pb) yang ada di aliran sungai Percut yang di sesuaikan dengan SNI 7387: 2009 tentang batas cemaran logam berat dalam pangan yaitu 0,3 mg/kg. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memeberikan informasi kepada masyarakat disekitar aliran muara sungai Percut mengenai terjadinya pencemaran ikan oleh logam berat timbal (Pb) agar dapat meminimalisasi terhadap paparan timbal (Pb) di lingkungan. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Acceptable Daily Intake (ADI) ikan mujair yang mengandung timbal (Pb). 3. Memberikan informasi kepada pemerintah, khususnya pemerintah yang bergerak dalam bidang manajemen sumberdaya perairan dan perikanan serta dinas kesehatan mengenai pencemaran ikan yang telah terjadi, agar dilakukannya tindakan pengendalian terhadap kualitas air sungai.