HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP DI WILAYAH MALALAYANG I KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

STATUS GIZI REMAJA, POLA MAKAN DAN AKTIVITAS OLAH RAGA DI SLTP 2 MAJAULENG KABUPATEN WAJO

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI KOMPLEKS PASAR 45 KOTA MANADO Fitriani Valentine Limpeleh*

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI BATITA UMUR 1-3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN BOLAANG MONGONDOW INDUK SULAWESI UTARA 2014

Tuti Rahmawati Prodi S1 Gizi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD SANTA THERESIA MALALAYANG

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

Keywords: Anemia, Social Economy

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 10 MANADO.

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 2 5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KEPULAUAN KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

HUBUNGAN ANTARA KECACINGAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 4 DAN 5 SD KATOLIK St. THERESIA MALALAYANG KOTA MANADO

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan kelompok peralihan dari masa anak-anak. menuju dewasa dan kelompok yang rentan terhadap perubahanperubahan

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN, ASUPAN ENERGI, DAN SCREEN TIME

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA DI PONDOK PESANTREN AL-IZZAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Remaja dalam bahasa Inggris adolescence berasal dari bahasa. latinadolescere berati tumbuh menjadi dewasa. Menurut World Health

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI PROTEIN LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PELAJAR DI SMPN 1 KOKAP KULON PROGO YOGYAKARTA.


HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau

BAB I PENDAHULUAN. balita, anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut, makanan yang memenuhi syarat

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

VOLUME I No 1 April 2013 Halaman Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Siswa Kelas IV dan V di Sekolah Dasar Tarakanita Gading Serpong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Maks

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

Melewatkan sarapan dapat menyebabkan defisit zat gizi dan tidak dapat mengganti asupan zat gizi melalui waktu makan yang lain (Ruxton & Kirk, 1997;

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

JVK JURNAL VOKASI KESEHATAN

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN EBEN HAEZAR 2 MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP DI WILAYAH MALALAYANG I KOTA MANADO Richard Winerungan*, Maureen I. Punuh*, Shirley Kawengian* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Data hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukan status gizi di Sulawesi Utara, sangat pendek 1,4%, pendek 31,8% sangat kurus 0,0%, kurus 3,6%, normal 94,3%, dan gemuk 2,1%. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari-Maret tahun 2016 pada pelajar di SMP Spektrum Malalayang Kota Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Malalayang Kota Manado. Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 94 pelajar. Analisa data menggunakan korelasi spearman. Data yang dikumpulkan menggunakkan metode wawancara, kuesioner food recall 2x24 jam dan pengukuran Antropometri (Tinggi Badan, dan Berat Badan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan energi yang cukup sebanyak 57 pelajar (60,6%) dan sebanyak 79 pelajar (84%) memiliki status gizi normal. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman nilai koefisien korelasi sebesar r=-0,388 dan taraf signifikan atau nilai p sebesar 0,000 (p <0,05). Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar di SMP Spektrum Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Manado. Kata Kunci: Pelajar, Asupan Energi, Status Gizi ABSTRACT Food intake exceeds body requirements will cause overweight. In contrast, food intake was less than required will cause the body to become susceptible to disease. Riskesdas year results 2010 data shows the nutritional status in North Sulawesi 1.4% short, 31.8% very short, 0.0% very skinny, 3.6% skinny, 94.3% normal and 2.1% fat. This research use analytic observational method with cross sectional approach conducted in January-March the year 2016 at students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. The number of population in this research totalled 94 students. Data analysis using the spearman correlation. Data collected by questionnaire method interview, use their food recall 2x24 hours and measurements of Anthropometry (height and weight). The results of this study showed that intake of sufficient energy amounted to 57 students (60.6%) and as much as 79 students (84%) had normal nutritional status. Based on statistical analysis using the spearman correlation coefficient test correlation of r =-0.388 and significant extent or value of 0.000 p (p < 0.05). There is a significant correlation between the energy intake and the nutritional status of students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. Keywords: Learner, Energy Intake, Nutritional Status. PENDAHULUAN Status gizi merupakan suatu ukuran kondisi tubuh seseorang yang dilihat dari makanan yang di konsumsi dan penggunaan zat gizi di dalam tubuh (Almatsier, 2010). Penentukan status gizi seseorang atau kelompok dapat dilakukan dengan penilaian status gizi secara langsung berupa antropometri, klinis, dan biokimia atau secara tidak langsung

berupa survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi (Supariasa, 2012). Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh akan memicu masalah gizi yang nantinya berdampak pada rentannya tubuh terhadap penyakit dan hal ini sering terjadi di daerah atau negara berkembang (Sulistyoningsih, 2011). Remaja cenderung mengonsumsi makanan tinggi energi, gula berlebihan serta rendah serat dan tinggi sodium. Makanan yang tinggi energi banyak disukai remaja karena memberikan rasa gurih, renyah, dan lezat (Dieny, 2014). Hasil Riskesdas menunjukkan bahwa status gizi remaja usia 16-18 tahun di Indonesia, sangat pendek 7,2 %, pendek 24,0 %, sangat kurus 1,8 %, kurus 7,1 %, dan gemuk 1,4 %. Sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara, sangat pendek 1,4 %, pendek 31,8 %, sangat kurus 0,0 %, kurus 3,6 %, normal 94,3 % dan gemuk 2,1 %. Data hasil Riset Kesehatan Dasar tersebut menunjukkan bahwa persentasi obesitas di Sulawesi Utara tergolong tinggi yaitu 2,1 % dibandingkan dengan rata-rata Indonesia yaitu 1,4 % (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 tentang status gizi remaja usia 16-18 tahun menunjukan bahwa 1,9 % sangat kurus, 7,5 % kurus, 7,3 % gemuk, Normal 83,3%. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa status gizi remaja mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun 2010 ke tahun 2013 (Kementrian Kesehatan RI, 2013). SMP Spektrum Malalayang Kota Manado merupakan SMP yang berada di Kecamatan Malalayang I Kota Manado. Pada saat observasi dan survei data awal, banyak pelajar di SMP tersebut yang memiliki gizi salah yaitu gizi lebih ataupun gizi kurang sedangkan berdasarkan segi ekonomi, banyak orang tua dari pelajar di sekolah tersebut memiliki ekonomi menengah kebawah. Berdasarkan hal tersebut, sehingga peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut. SMP Kristen Lahai Roi merupakan sekolah Yayasan Kristen GMIM yang berada di Kecamatan Malalayang I Kota Manado. Berdasarkan observasi awal, pelajar disekolah ini berasal dari semua lapisan masyarakat dengan status gizi yang beragam. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Pada Pelajar SMP Di Wilayah Kecamatan Malayang I Kota Manado.

METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret tahun 2016. Subjek pada penelitian ini adalah pelajar di SMP Spektrum dan SMP Kristen Lahai Roi Kecamatan Malalayang I Kota Manado dengan total populasi berjumlah 94 pelajar. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, kuesioner food recall 2x24 jam dan pengukuran antropometri (tinggi badan dan berat badan). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Status Gizi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT/U) Setelah melakukan pengukuran di SMP Spectrum dan SMP Kristen Lahai Roi Kecataman Malalayang I Kota Manado didapatkan hasil yaitu responden dengan status gizi normal sebanyak 79 orang (84%), status gizi gemuk sebanyak 3 orang (3,2%), status gizi obesitas sebanyak 8 orang (8,5%), status gizi kurus sebanyak 3 orang (2,6%) dan status gizi sangat kurus 1 orang (1,1%). Dengan melihat hasil di atas dapat di nilai bahwa pelajar di kedua sekolah tersebut terdistribusi paling banyak pada status gizi normal. Status gizi normal pada pelajar di kedua sekolah tersebut memberikan dampak positif bagi proses belajar, karena jika tergolong malnutrisi maka hal tersebut akan menggangu konsentrasi di sekolah maupun di rumah yang berdampak pada prestasi pelajar (Gibney dkk, 2009). Gaya hidup siswa juga berpengaruh dalam hal ini, ada yang mengonsumsi makanan berlebihan tetapi tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, ada yang mengonsumsi makanan dengan jumlah yang terbilang sedikit dikarenakan kurangnya nafsu makan, dan ada juga yang mempunyai aktifitas fisik yang banyak namun mengonsumsi makanan yang sedikit. Sehingga berpengaruh terhadap status gizi para siswa yang menyebabkan obesitas dan kurus. Ada beberapa remaja putri yang takut berat badannya meningkat sehingga melakukan diet tapi belum mengetahui cara melakukan diet yang baik dan benar

sehingga mengakibatkan berat badan mereka tidak sesuai lagi atau di kategorikan kurus. Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif maupun subjektif, untuk kemudian dibandingkan dengan data baku yang telah tersedia dengan tujuan dapat menggambarkan dan menentukan keadaan status gizi seseorang (Arisman, 2010). Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan parameter yang sering digunakan untuk menilai status gizi seseorang, indeks antropometri yang digunakan untuk rermaja umur 5-18 tahun adalah IMT/U. Gambaran Asupan Energi Tabel 2. Asupan Energi Responden Asupan Energi Nilai Asupan (kkal) Nilai Rata-Rata (Mean) 2267,7 Std. Deviasi 405,4 Nilai Minimal(Min) 1500 Nilai Maximal(Max) 3623,3 Berdasarkan pengukuran yang dilakukan di SMP Spectrum dan SMP Kristen Lahai Roi Manado didapatkan hasil yaitu paling rendah adalah 1500 kkal (Min) dan yang paling tinggi adalah 3623,3 kkal (Max) serta rata-ratanya adalah 2267,7kkal (Mean), sedangkan standar deviasi adalah 405,4. Di usia remaja, sebaiknya para orang tua memperhatikan asupan makanan para siswa, yakni makan makanan yang punya nilai gizi, jangan hanya makan makanan yang mempunyai kandungan gizi yang susah di cerna oleh tubuh seperti lemak saja. Pentingnya sarapan di pagi hari juga perlu di terapkan, karna dapat mempengaruhi konsentrasi belajar para siswa. Para siswa sebaiknya di ajarkan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi yang baik, seperti buah-buahan dan sayuran. Kekurangan energi akan menjadikan tubuh mengalami keseimbangan negative. Akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusnya (ideal). Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh. Ini berakibat terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan disebabkan oleh kebanyakan makan, dalam hal ini karbohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena kurang bergerak (Waryana, 2010). Ketidakseimbangan asupan gizi pada remaja menjadi dasar timbulnya permasalahan status gizi pada remaja (Sulistyoningsih, 2012).

Hubungan antara Asupan Energi dengan Status Gizi Berdasarkan hasil uji korelasi spearmandidapat hasil taraf signifikan atau nilai p sebesar 0,000 (p <0,05). Hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar di SMP Spectrum Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Manado. Sedangkan untuk nilai koefisien korelasi yang didapat yaitu sebesar r =-0,388yang berarti bahwa hubungan antara asupan energi dengan status gizi tergolong lemah dengan arah korelasi negatif. Ketidakseimbangan asupan gizi pada remaja menjadi dasar timbulnya permasalahan status gizi pada remaja (Sulistyoningsih, 2012). Para siswa menanggapi dengan positif tentang memperhatikan asupan makanan yang baik dan benar. Asupan makanan para siswa harus seimbang dengan aktivitas siswa sehari-hari. Jangan makan terlalu berlebihan, tapi aktivitas fisik sedikit, serta jangan makan terlalu sedikit padahal aktivitas fisik yang banyak. Itu dapat mengganggu status gizi para siswa, yang dapat menyebabkan kekurusan dan obesitas. Hasil ini sesuai dengan penelitian pada balita di Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Kota Makasar yang menunjukkan terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi TB/U (Muchlis, 2011). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan pada Anak Usia 5-7 Tahun di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menunjukkan terdapat hubungan antara asupan energi dan makronutrien (Regar dan Sekartini, 2012). Namun hasil dari penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada anak Sekolah Dasar kelas 4 dan kelas 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik St. Monica Kecamatan Langowan Barat yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi (Makalew, 2013). Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan normal. Sebaliknya bila makanan tidak dipilih dengan baik maka tubuh akan mengalami kekurangan zat

gizi esensial tertentu. Fungsi dari zat gizi dalam tubuh adalah sebagai sumber energi, membantu proses pertumbuhan dan pemeliharaan kondisi tubuh (Almatsier, 2011). Ketidakseimbangan asupan gizi pada remaja menjadi dasar timbulnya permasalahan status gizi pada remaja. Bila konsumsi gizi selalu kurang dari kebutuhan maka seseorang dapat mengalami gizi kurang, sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan maka seseorang akan mengalami gizi lebih (Sulistyoningsih, 2012). KESIMPULAN 1. Secara umum asupan energi pada pelajar di SMP Spektrum dan SMP Kristen Lahai Roi Kecamatan Malalayang I Kota Manado adalah cukup. 2. Status gizi pada pelajar di SMP Spektrum dan SMP Kristen Lahai Roi Kecamatan Malalayang I Kota Manado adalah status gizi normal. 3. Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar SMP di wilayah Kecamatan malalayang I Kota Manado. SARAN 1. Perlunya pengawasan dan kontrol orang tua dalam konsumsi sehari-hari anak terutama anak dengan asupan energi kurang dan juga lebih. 2. Adanya peran serta orang tua dalam pengawasan pola makan dan aktifitas pelajar terlebih khusus bagi pelajar yang mengalami masalah gizi. 3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar menambah variabelvariabel lain yang mempengaruhi status gizi dan sebaiknya gunakan variabel control agar hasil penelitian lebih akurat. 4. Perlu adanya penyuluhan kesehatan tentang gizi seimbang oleh petugas gizi atau promotor kesehatan puskesmas setempat. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S., Soetardjo, S., Soekatri, M. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Cakrawati D. Mustika NH. 2012. Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Bandung: Alfabet. Dieny, F. 2014. Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu Gibney, M.J., et al. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riskesdas 2013 dalam Angka. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Makalew, Kawengian, S. Malonda, N. 2013. Hubungan Antara Asupan Energi dan Zat Gizi Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 dan Kelas 5 SDN Tounelet dan SD katolik st. Monica Kecamatan Langowan Barat. Nakita. 2010. Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang, Jakarta: Kompas Gramedia Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Pelajar. Yogyakarta: Graha Ilmu. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama