BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

1. Kebijakan Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk. 6. Pengawasan Pengawasan atas penyelenggaraan pendaftaran penduduk.

K. BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

J. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

4. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pendaftaran penduduk skala daerah.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

J. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 19 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

W ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2016

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Menimbang. : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 07

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Transkripsi:

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63 ayat (1), Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, perlu menetapkan Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial dengan Peraturan Bupati Gresik. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 5. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2007 Nomor 6); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2008 Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gresik; 2. Bupati adalah Bupati Gresik; 3. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial adalah Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kabupaten Gresik; 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kabupaten Gresik; BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan Organisasi Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial terdiri dari:

1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat, terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Program dan Pelaporan; c. Subbagian Keuangan; 3. Bidang Kependudukan, terdiri dari: a. Seksi Pendaftaran Penduduk; b. Seksi Mutasi Penduduk; c. Seksi Informasi dan Mobilitas Penduduk; 4. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, terdiri dari: a. Seksi Kelahiran dan Kematian; b. Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengesahan Anak; c. Seksi Pengolahan dan Pemeliharaan Data; 5. Bidang Pembinaan Sosial, terdiri dari: a. Seksi Pembinaan Kelembagaan Sosial; b. Seksi Pembinaan Kesejahteraan Sosial Keluarga; c. Seksi Kerjasama Sosial dan Peningkatan Nilai-Nilai Sosial; 6. Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Rehabilitasi Penyandang Cacat, Anak dan Lanjut Usia; b. Seksi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Napza; c. Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana; 7. Kelompok Jabatan Fungsional; 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas. BAB III RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kepala Dinas Pasal 3 Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan bidang kependudukan, catatan sipil dan pelayanan sosial yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan sesuai ketentuan peraturan perundangan.

Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan bidang kependudukan, catatan sipil dan pelayanan sosial; b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang kependudukan, catatan sipil dan pelayanan sosial; c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan bidang kependudukan, catatan sipil dan pelayanan sosial; d. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia pengelola informasi administrasi kependudukan skala kabupaten; e. Pelaksanaan pengkoordinasian dan kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/ penataan persebaran penduduk, perlindungan penduduk dalam konteks pembangunan berwawasan kependudukan skala kabupaten; f. Pengkoordinasian kebijakan pelayanan akta catatan sipil yang meliputi kelahiran dan kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan, dan pengesahan anak serta pendokumentasian akta catatan sipil; g. Pelaksanaan kebijakan pembinaan dan penanggulangan masalah sosial, kelembagaan sosial dan peningkatan nilai-nilai sosial; h. Pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan penyediaan perangkat keras dan perlengkapan lainnya serta jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan atau desa/kelurahan sebagai tempat pelayanan dokumen penduduk; i. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan pencatatan sipil skala kabupaten j. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan organisasi sosial serta peningkatan peran serta masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sosial; k. Pelaksanaan pengkoordinasian pemantauan dan analisa kelayakan pemberian bantuan sosial baik ke lembaga sosial maupun kepada masyarakat penyandang masalah sosial;

l. Pengkoordinasian pemberian bantuan sosial bagi korban bencana baik bencana alam maupun bencana karena akibat ulah manusia; m. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bidang kependudukan, catatan sipil dan penanggulangan masalah sosial. n. Pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis dinas kependudukan, catatan sipil dan sosial; o. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga kantor serta mengkoordinasikan penyusunan rencana program, evaluasi dan pelaporan. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan; b. Pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, kearsipan dan dokumentasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; c. Pengelolaan administrasi keuangan dan urusan kepegawaian; d. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris kantor; e. Pelayanan administrasi perjalanan dinas; f. Pengkoordinasian bidang-bidang di lingkup Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial; g. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 7 (1) Sekretariat terdiri dari : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Program dan Pelaporan; c. Subbagian Keuangan; (2) Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 8 (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pelayanan administrasi umum dan ketata usahaan; b. Mengelola tertib administrasi perkantoran dan kearsipan; c. Menyusun agenda kegiatan pimpinan dan keprotokolan; d. Melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan mempersiapkan sarana prasarana kantor; e. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan keuangan perjalanan dinas pimpinan; f. Melaksanakan pengadaan, perawatan inventaris kantor; g. Melaksanakan pelayanan dan pemrosesan administrasi kepegawaian; h. Menyiapkan proses administrasi bagi penempatan dan pendistribusian pegawai dilingkungan dinas kependudukan, catatan sipil dan sosial; i. Menyusun bahan pembinaan kedisiplinan pegawai; j. Menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan pegawai; k. Mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai; l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyusunan rencana strategis di Bidang Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial; b. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan tahunan Dinas; c. Melaksanakan Verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan;

d. Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Dinas; e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Dinas; f. Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial; g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Subbagian Keuangan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan; b. Mempersiapkan dan menyusun kelengkapan administrasi keuangan; c. Mengelola pembukuan dan perbendaharaan; d. Melaksanakan verifikasi kelengkapan bukti-bukti administrasi keuangan; e. Menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan; f. Melaksanakan pengelolaan tertib administrasi keuangan; g. Melaksanakan penyelesaian biaya perjalanan dinas dan pembayaran hak-hak lainnya; h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Kependudukan Pasal 9 (1) Bidang kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang kependudukan yang meliputi pendaftaran penduduk, mutasi penduduk informasi dan mobilitas penduduk. (2) Bidang kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) Bidang kependudukan, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan, program dan kegiatan di bidang kependudukan; b. Penetapan kebijakan pengelolaan administrasi kependudukan dan informasi kependudukan skala kabupaten;

c. Penyelenggaraan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan; d. Pengkoordinasian penetapan kebijakan perkembangan kependudukan skala kabupaten; e. Pelaksanaan penyediaan perangkat keras dan perlengkapan lainnya serta jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan atau desa/kelurahan sebagai tempat pelayanan dokumen penduduk; f. Pelaksanaan penetapan kebijakan pendaftaran penduduk skala kabupaten; g. Perekaman data hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pemutakhiran data penduduk menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan; h. Penyelenggaraan koordinasi kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pengawasan kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/ penataan penyebaran penduduk dan perlindungan penduduk; i. Pengkoordinasian dan sosialisasi penyusunan penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk, dan analisis dampak kependudukan skala kabupaten; j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya Pasal 11 (1) Bidang Kependudukan, terdiri dari: a. Seksi Pendaftaran Penduduk; b. Seksi Mutasi Penduduk; c. Seksi Informasi dan Mobilitas Penduduk. (2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kependudukan. Pasal 12 (1) Seksi Pendaftaran Penduduk, mempunyai tugas : a. Menyusun rancangan program dan kegiatan pendaftaran penduduk;

b. Melaksanakan kebijakan perencanaan kependudukan, penyerasian dan/atau harmonisasi kependudukan antar lembaga pemerintah dan/atau non pemerintah pada skala kabupaten; c. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendaftaran penduduk, menyusun rumusan penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk, dan analisis dampak kependudukan skala kabupaten; d. Melaksanakan sosialisasi hasil penyusunan indikator, proyeksi, dan analisis dampak kependudukan serta kebijakan kependudukan kepada khalayak sasaran; e. Melaksanakan pendaftaran dan kualifikasi kependuduk sesuai indikator kependudukan dan analisis dampak kependudukan untuk perencanaan pembangunan berbasis penduduk skala kabupaten; f. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan pendaftaran penduduk dalam sistem informasi administrasi kependudukan, penerbitan dokumen kependudukan hasil pendaftaran penduduk dan penatausahaan pendaftaran penduduk; g. Melaksanakan pencatatan dan pemutakhiran biodata penduduk serta penerbitan Nomor Induk Kependudukan (nik); h. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan pendaftaran penduduk skala kabupaten; i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Kependudukan sesuai bidang tugasnya. (2) Seksi Mutasi Penduduk, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyusunan rancangan program dan kegiatan mutasi penduduk; b. Melaksanakan usulan kebijakan penetapan kebijakan dalam rangka pengendalian mutasi kependudukan; c. Melaksanakan pendaftaran perubahan alamat, pendaftaran pindah datang penduduk dan pendaftaran warga negara indonesia serta pindah datang antarnegara; d. Melaksanakan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan,

e. Melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas kependudukan; f. Melaksanakan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan penataan penyebaran penduduk, perlindungan penduduk dalam konteks pembangunan berwawasan kependudukan; g. Menyusun rumusan kebijakan dan sosialisasi terhadap ketentuan mutasi kependudukan dengan membuat analisis kebijakan perkembangan kependudukan skala kabupaten; h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk dan mutasi penduduk; i. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala bidang kependudukan sesuai bidang tugasnya. (3) Seksi Informasi dan Mobilitas Penduduk, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penyusunan rancangan program dan kegiatan informasi dan mobilitas penduduk; b. Melaksanakan proses penetapan kebijakan pengelolaan informasi administrasi kependudukan skala kabupaten; c. Melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan; d. Melaksanakan koordinasi pembangunan, pengembangan, pengelolaan jaringan informasi dan komunikasi serta replikasi data dan bank data kependudukan; e. Melaksanakan penyediaan perangkat keras dan perlengkapan lainnya serta jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan atau desa/kelurahan sebagai tempat pelayanan dokumen kependudukan; f. Melaksanakan pembangunan dan perekaman data hasil pelayanan pendaftaran penduduk serta pemutakhiran data penduduk menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan serta penyajian dan desiminasi informasi penduduk; g. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pengelola informasi administrasi kependudukan skala kabupaten;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Kependudukan sesuai bidang tugasnya. Bagian Keempat Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil Pasal 13 (1) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan Bidang Catatan Sipil yang meliputi kelahiran dan kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak, pengolahan dan pemeliharaan data catatan sipil. (2) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 13 ayat (1) Bidang Pelayanan Catatan Sipil, menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program dan kegiatan dibidang pelayanan pencatatan sipil; b. Pelaksanaan kebijakan, penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan dibidang pencatatan sipil; c. Pelaksanaan penetapan kebijakan pencatatan sipil skala kabupaten; d. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan pencatatan sipil skala kabupaten; e. Pengkoordinasian penyelenggaraan pencatatan sipil dalam sistem informasi administrasi kependudukan, terdiri pencatatan kelahiran, lahir mati, perkawinan, perceraian dan kematian skala kabupaten; f. Pelaksanaan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak dan pengesahan anak; g. Pencatatan perubahan nama, perubahan status kewarganegaraan, peristiwa penting lainnya serta perubahan dan pembatalan akta; h. Pemberian rekomendasi pengangkatan anak skala kabupaten penerbitan dokumen kependudukan hasil pencatatan sipil dan penatausahaan dokumen pencatatan sipil; i. Pembangunan replikasi dan perlindungan data pribadi penduduk, bank data dan tempat perekaman data kependudukan di kabupaten;

j. Pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia pengelola pencatatan sipil; k. Pemantauan, evaluasi dan pengawasan atas penyelenggaraan pencatatan sipil skala kabupaten; l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 15 (1) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, terdiri dari: a. Seksi Kelahiran dan Kematian; b. Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengesahan Anak; c. Seksi Pengolahan dan Pemeliharaan Data. (2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil. Pasal 16 (1) Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas: a. Menyusun perencanaan program dan kegiatan bidang catatan sipil urusan kelahiran dan kematian; b. Melaksanakan kebijakan dan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang catatan sipil urusan kelahiran dan kematian; c. Melaksanakan penetapan kebijakan pencatatan sipil kelahiran dan kematian skala kabupaten; d. Menyelenggarakan pelayanan pencatatan sipil kelahiran dan kematian; e. Melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi supervisi, dan konsultasi pelaksanaan pencatatan sipil kelahiran dan kematian skala kabupaten; f. Melakukan koordinasi penyelenggaraan pencatatan sipil dalam sistem administrasi pencatatan sipil kelahiran dan kematian; g. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia pengelola pencatatan sipil kelahiran dan kematian; h. Mempersiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pengawasan atas penyelenggaraan pencatatan sipil kelahiran dan kematian skala kabupaten; i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala bidang pelayanan pencatatan sipil sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengesahan Anak, mempunyai tugas: a. Menyusun perencanaan program dan kegiatan bidang perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak; b. Melaksanakan kebijakan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak; c. Melaksanaan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak dan pengesahan anak; d. Mencatat perubahan nama, perubahan status kewarganegaraan, peristiwa penting lainnya serta perubahan dan pembatalan akta; e. Menerbitkan rekomendasi pengangkatan anak skala kabupaten; f. Menyelenggarakan pencatatan sipil perkawinan, perceraian dan pengesahan anak; g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan catatan sipil perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak; h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala bidang pelayanan pencatatan sipil sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Seksi Pengolahan dan Pemeliharaan Data, mempunyai tugas : a. menyusun perencanaan program dan kegiatan bidang catatan sipil dalam urusan pengolahan dan pemeliharaan data; b. melaksanakan kebijakan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengolahan dan pemeliharaan data catatan sipil; c. penerbitan ulang dan pembetulan/perubahan dokumen kependudukan hasil pencatatan sipil dan penatausahaan dokumen pencatatan sipil; d. pengkoordinasian penyelenggaraan pengolahan dan pemeliharaan data pencatatan sipil dalam sistem informasi administrasi kependudukan, terdiri pencatatan kelahiran, lahir mati, perkawinan, perceraian dan kematian skala kabupaten; e. menyelenggarakan pelayanan data catatan sipil; f. melaksanakan perlindungan dokumen dan data pribadi penduduk dalam proses dan hasil pencatatan sipil; g. melaksanakan koordinasi dalam pengolahan dan pemeliharaan data catatan sipil;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Bidang Pembinaan Sosial Pasal 17 (1) Bidang Pembinaan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan bidang sosial yang meliputi, pembinaan kelembagaan sosial, pembinaan kesejahteraan sosial keluarga serta kerja sama sosial dan peningkatan nilai-nilai sosial. (2) Bidang Pembinaan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Bidang Pembinaan Sosial, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembinaan kelembagaan sosial kesejahteraan sosial keluarga dan kerjasama sosial dan peningkatan nilai-nilai sosial; b. Pelaksanaan kebijakan, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pembinaan kelembagaan sosial, kesejahteraan sosial keluarga dan kerjasama sosial serta peningkatan nilai-nilai sosial; c. Pelaksanaan penggalian, pengembangan dan pendayagunaan pelaku kesejahteraan sosial skala kabupaten; d. Pelaksanaan pengusulan calon peserta pendidikan profesi pekerjaan sosial dan peserta pendidikan dan pelatihan pekerja sosial skala kabupaten; e. Pengembangan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial skala kabupaten; f. Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial; g. Pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan, Taman Makam Pahlawan di kabupaten; h. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional dan perintis kemerdekaan;

i. Penanggungjawab penyelenggaraan hari pahlawan dan hari kesetiakawanan sosial nasional tingkat kabupaten. j. Pelaporan pelaksanaan program bidang sosial skala kabupaten; Pelaksanaan pengkoordinasian pemerintahan di bidang sosial dan sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan pedoman dan standarisasi skala kabupaten; k. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 19 (1) Bidang Pembinaan Sosial, terdiri dari : a. Seksi Pembinaan Kelembagaan Sosial; b. Seksi Pembinaan Kesejahteraan Sosial Keluarga; c. Seksi Kerjasama Sosial dan Peningkatan Nilai-Nilai Sosial. (2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Sosial. Pasal 20 (1) Seksi Pembinaan Kelembagaan Sosial, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, rancangan program dan kegiatan dalam pembinaan kelembagaan sosial; b. Melaksanakan kebijakan, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dalam pembinaan kelembagaan sosial; c. Melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengkoordinasian kelembagaan sosial; d. Melaksanakan penggalian, pengembangan dan pendayagunaan potensi sumber kesejahteraan sosial (psks) skala kabupaten; e. Mengusulkan calon peserta pendidikan profesi pekerjaan sosial dan peserta pendidikan dan pelatihan pekerja sosial skala kabupaten; f. Melaksanakan, monitoring, evaluasi dan pengawasan terhadap terhadap lembaga-lembaga sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan; g. Memfasilitasi pembentukan lembaga/badan, pelaku sosial kemasyarakat; h. Memfasilitasi lembaga sosial dalam peningkatan kualitas sosial kemasyarakatan;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Pembinaan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Seksi Pembinaan Kesejahteraan Sosial Keluarga, mempunyai tugas: a. Menyusun rancangan kebijakan pembinaan kesejahteraan sosial; b. Melaksanakan kebijakan dan menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dalam pembinaan kesejahteraan sosial; c. Melaksanakan penyusunan pedoman dan strategi pembinaan kesejahteraan sosial; d. Melaksanakan koordinasi dan sosialisasi dalam rangka peningkatan kualitas kesejahteraan sosial; e. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial; f. Melaksanakan pengembangan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial skala kabupaten; g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Pembinaan Sosial sesuai bidang tugasnya. (3) Seksi Kerjasama Sosial dan Peningkatan nilai-nilai sosial, mempunyai tugas : a. Menyusun rancangan kebijakan program dan kegiatan kerjasama sosial dan peningkatan nilai-nilai sosial; b. Melaksanakan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kerjasama sosial dan peningkatan nilai-nilai sosial; c. Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial skala kabupaten; d. Melaksanakan pembangunan, perbaikan, pemeliharaan, taman makam pahlawan di kabupaten; e. Menyiapkan bahan kelengkapan usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional dan perintis kemerdekaan; f. Melaksanakan penyelenggaraan hari pahlawan dan hari kesetiakawanan sosial nasional tingkat kabupaten; g. Melaksanakan fasilitasi dan upaya kerja sama sosial antara pemerintah dan/atau non pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten; h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kerjasama sosial dan peningkatan nilai-nilai sosial; i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang pembinaan sosial sesuai bidang tugasnya.

Bagian Keenam Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial Pasal 21 (1) Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang sosial yang meliputi pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia, pelayanan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza dan bantuan sosial dan korban bencana. (2) Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rumusan kebijakan, program kegiatan di bidang sosial yang meliputi pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia, pelayanan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza dan bantuan sosial dan korban bencana; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang sosial yang meliputi pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia, pelayanan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza dan bantuan sosial dan korban bencana; c. Pelaksanaan identifikasi dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial; d. Pelaksanaan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak potensial terlantar, yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu; e. Pengkoordinasian penghimpunan, penyaluran dan pengaturan pemberian bantuan bagi korban bencana; f. Penanggulangan permasalahan sosial korban bencana skala kabupaten; g. Pemberian izin pengumpulan uang atau barang utuk kepentingan sosial dalam wilayah skala kabupaten; h. Pengendalian pengumpulan uang atau barang bantuan sosial skala kabupaten;

i. Pemberian rekomendasi izin, pengendalian dan pelaksanaan pemberian hadiah yang didasarkan pada undian dan atau pemberian hadiah yang bersifat sosial lainnya bila diperlukan; j. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu; k. Pelaksanaan identifikasi sasaran penanggulangan masalah sosial; l. Pengkoordinasian pengawasan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia, pelayanan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza dan bantuan sosial dan korban bencana; m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 23 (1) Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, terdiri dari : a. Seksi Pelayanan Rehabilitasi Penyandang Cacat, Anak dan Lanjut Usia; b. Seksi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Napza; c. Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana. (2) Masing-masing seksi dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial. Pasal 24 (1) Seksi Pelayanan Rehabilitasi Penyandang Cacat, Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas : a Menyusun rumusan kebijakan dan membuat rancangan, program dan kegiatan pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia; b Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanan pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia; c Melaksanakan identifikasi dan penanganan penyandang cacat, anak dan lanjut usia; d Melaksanakan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak potensial terlantar, yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu;

e Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan pelayanan bagi penyandang cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak potensial terlantar, yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu; f Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan pelayanan rehabilitasi penyandang cacat, anak dan lanjut usia; g Melaksanakan monitoring dan evauasi penyelenggaraan pelayanan bagi penyandang cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak potensial terlantar, yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu; h Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Seksi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Napza, mempunyai tugas: a. Menyusun rumusan kebijakan dan membuat rancangan, program dan kegiatan pelayanan rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Napza; b. Melaksanaan kebijakan dan menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanan pelayanan rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Napza; c. Menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza; d. Melaksanakan pembinaan berkelanjutan dalam rangka pelayanan dan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza; e. Melaksanakan identifikasi sasaran penanggulangan masalah sosial skala kabupaten; f. Melaksanakan pengawasan dan pengelolaan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza; g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan rehabilitasi tuna sosial dan korban napza; h. Melaksanakan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu skala kabupaten; i. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Seksi Bantuan Sosial dan Korban Bencana, mempunyai tugas : a. Menyusun rumusan kebijakan dan membuat rancangan, program dan kegiatan penyelenggaraan bantuan sosial dan korban bencana; b. Melaksanaan kebijakan, menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanan penyelenggaraan bantuan sosial dan korban bencana; c. Melaksanakan pengkoordinasian penghimpunan, penyaluran dan pengaturan pemberian bantuan bagi korban bencana; d. Melaksanakan penanggulangan permasalahan sosial korban bencana skala kabupaten; e. Menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi sosial dan peberian bantuan sosial bagi korban bencana; f. Memproses pemberian izin pengumpulan uang atau barang untuk kepentingan sosial dalam wilayah skala kabupaten; g. Melaksanakan pengendalian pengumpulan uang atau barang bantuan sosial skala kabupaten; h. Melaksanakan pengendalian, pelaksanaan dan rekomendasi izin pemberian hadiah yang didasarkan pada undian dan/atau pemberian hadiah yang bersifat sosial lainnya dalam wilayah skala kabupaten bila diperlukan; i. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 25 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial sesuai dengan keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Pasal 26 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 terdiri dari sejumlah tenaga fungsional dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya; (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Ketentuan Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional serta Rincian Tugas Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB IV TATA KERJA Pasal 27 (1) Setiap pimpinan pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar satuan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik serta dengan instansi vertikal sesuai dengan bidang tugasnya; (2) Setiap pimpinan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan tugas bawahan; (3) Setiap pimpinan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik. Diumumkan Dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik Tgl, 14 Nopember 2008 No: 787 Ditetapkan di Gresik Pada tanggal 14 Nopember 2008 BUPATI GRESIK Ttd Dr. KH. ROBBACH MA SUM, Drs., MM.