BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai respon dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari diri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siang hari dan/atau malam hari. Merencanakan pekerjaan-pekerjaan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan perekonomian mereka masing-masing, sedangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyelesaikan atau mengatasi stres dengan efektif maka stres tersebut berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

I. PENDAHULUAN. kompetitif dan dinamis menimbulkan banyak tantangan baru yang harus dihadapi

merupakan salah satu fungsi manajemen SDM. Biasanya manajemen prestasi organisasi. Manajemen prestasi kerja menjadi tanggung jawab bersama dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karena Sumber Daya Manusia menentukan keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. menempuh berbagai macam cara agar tetap mampu bertahan. Untuk itu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini industrialisasi berkembang dengan pesat. Untuk lebih menjamin

BAB I PENDAHULUAN. sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktifitas untuk. mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang diharapkan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satunya adalah faktor sumber daya

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan dan terus-menerus dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki seoptimal mungkin, dalam arti perusahaan harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - -

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENYEBAB STRES KERJA PADA KARYAWAN PD JAYA PRATAMA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kuncoro, 2013). Tingkat turnover yang tinggi dapat menimbulkan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan walaupun perusahaan tersebut telah

KONFLIK PERAN PEKERJAAN DAN KELUARGA PADA PASANGAN BERKARIR GANDA

BAB I PENDAHULUAN. kepada kebutuhan yang paling mewah sekalipun. Kebutuhan mendasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai.untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan modal salah satunya adalah

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB II URAIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Perusahaan dengan kualitas SDM yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000).

KUESIONER PENELITIAN TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai. sumber daya manusia.(depkes,2002).

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman yang serba modern ini, hampir semua pekerjaan manusia telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stres kerja merupakan keadaan yang wajar karena terbentuk pada diri manusia sebagai respon dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dari diri manusia terlebih menghadapi jaman kemajuan disegala bidang yang dihadapi dengan kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan, disalah satu pihak jam kerja disatuan unit organisasi semakin bertambah.biasanya para karyawan yang mengalami masalah demikian, cenderung merasa lelah (terutama secara psikis), karena seharian memaksakan diri untuk bertahan ditempat kerja. Perusahaan diharapkan tidak mengabaikan masalah stres kerja karyawan, sebaliknya harus memperhatikan bagaimana stres tersebut dapat merugikan perusahaan.kerugian perusahaan dapat berupa absensi karyawan yang meningkat, dan hilangnya produktivitas.stres kerja juga dapat menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan.kerugian finansial ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan stres kerja di dalam pekerjaan, antara lain: beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, buruknya kualitas supervisi, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai, wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan tanggung jawab, kemenduaan

peranan, frustasi, konflik antar pribadi dan antar kelompok dan perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan Handoko(2000:200). Menurut Fathoni(2006:176) salah satu faktor penyebab stres kerja adalah beban kerja yang sulit dan berlebihan, Beban kerja yang sulit dan berlebihan menyebabkan karyawan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.menurut Komaruddin (2006:235) analisa jam kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. Undang-Undang No.13/2003. Ketentuan waktu kerja diatas hanya mengatur batas waktu kerja adalah maksimal 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Menurut Handoko (2008: 201), mengatakan ada dua kategori penyebab stress, yaitu Stress on the job dan Stress of the job.stress of the jobadalah suatu kondisi dimana pegawai mengalami suatu tekanan dari luar pekerjaannya.salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran finansial.mathis dan Jackson (2002:245),Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Stres kerja karyawan merupakan salah satu masalah yang harus dipikirkan oleh setiap perusahaan. Stres kerja adalah kondisi dinamik yang mana individu di dalamnya menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai hal yang tidak pasti tetapi esensial bagi setiap individu Robbins (2006:793). Stres kerja akan membawa

dampak negatif kepada setiap individu sehingga dapat mempengaruhi psikologis, fisik, dan perilaku karyawan. Meningkatnya karyawan yang mengalami stres dalam suatu organisasi akan mengakibatkan produktivitas organisasi akan mengalami penurunan. PT Karya Tanah Subur Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) menjadi produk minyak mentah (CPO) dan inti sawit (karnel). Bahan baku utamanya adalah kelapa sawit yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit yang ada di daerah Sumatera Utara dan Aceh. Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari karyawan sering dihadapkan masalah pada kelebihan jam kerja dan jaminan kemanan kerja, tekanan pekerjaan yang tinggi, kondisi lingkungan pekerjaan yang kurang mendukung dan faktor lain yang menyebabkan stres dalam bekerja, bila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan dampak yang sangat berarti bagi usaha pencapaian tujuan perusahaan, salah satunya adalah rendahnya semangat kerja karyawan secara keseluruhan akan mempengaruhi produktifitas. Tabel 1.1 Jadwal Jam Kerja Karyawan Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Kerja Lanjutan Jam Selesai Kerja Senin 07.20 12.00 12.50 17.25 Selasa 07.20 12.00 12.50 17.25 Rabu 07.20 12.00 12.50 17.25 Kamis 07.20 12.00 12.50 17.25 Jumat 07.00 12.00 13.20 17.25 Sabtu 07.20 12.00 12.50 17.25 Minggu Libur Sumber : PT Karya Tanah Subur Medan Berdasarkan Tabel 1.1 rata-rata jam kerja per hari adalah 9 jam 15 menit perhari diketahui dari jam masuk kerja mulai pukul 7.20 sampai pukul 12.00

berarti karyawan bekerja selama 4 jam 40 menit ditambah jam kerja lanjutan dari 12.50 sampai 17.25 berarti lama bekerja lanjutan adalah 4 jam 35 menit yang berarti jam kerja karyawan 9 jam 15 menit. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan Undang-Undang No.13/2003. Ketentuan waktu kerja diatas hanya mengatur batas waktu kerja adalah maksimal 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Jika keadaan ini terus berlanjut maka akan dapat menimbulkan stres kerja bagikaryawannya. Selain masalah jam kerja, terlihat juga masalah pada jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Dalam memberikan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3), langkah nyata yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu meliputi: pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, memberikan pendidikan mengenai kesehatan dan keamanan kerja kepada para karyawan secara kontinyu, memberikan perlindungan dalam bekerja dan penerapan peraturan secara tegas agar para karyawan berhati-hati dalam bekerja. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu masalah penting dalam setiap proses operasional. Manajemen perlu mempunyai kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat diterapkan dalam setiap subsistem perusahaan.seyogyanya setiap perusahaan mempunyai ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang didukung oleh satu struktur organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Langkah tersebut dilakukan dalam rangka menghindari segala bentuk kejadian-kejadian yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga mereka lebih produktif dan meminimalkan stres kerja.namun demikian dalam kenyataannya program-program jaminan keselamatan kesehatan kerja

(K3)tersebut kurang dapat berjalan secara maksimal.tabel 1.2 menunjukkan jumlah peralatan keamanan kerja. Tabel 1.2 Data Peralatan Bagian Karyawan Pabrik dan Pengadaan Nama Jumlah Alat Yang Jumlah Alat Layak Jumlah Peralatan Dimiliki Pakai Karyawan Sarung Dodos 120 100 120 Helm 120 109 120 Kacamata 114 99 120 Sepatu 115 95 120 Berdasarkan tabel 1.2 jumlah alat yang layak dipakai tidak sesuai dengan jumlah karyawan, adanya beberapa alat yang tidak layak pakai dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti pada tabel 1.3 menunjukan data kecelakaan kerja. Tabel 1.3 Data Kecelakaan Kerja Kategori Kecelakaan Tahun Berat (orang) sedang (orang) Ringan (orang) Jumlah 2012 4 6 8 18 2013 6 10 6 22 2014 9 13 10 32 Sumber : PT Karya Tanah Subur Medan Dari Tabel 1.3terlihat kecelakaan kerja diperusahaan dikategorikan menjadi berat, sedang, ringan seperti karyawan yang terkena mesin termasuk dalam kategori kecalakaan berat, karyawan yang terkena gigitan hewan berbisa termasuk dalam kategori kecelakaan sedang, dan karyawan yang terkena benda tajam seperti egrek termasuk dalam kategori kecelakaan ringan.dari data tersebut dapat terlihat kasus kecelakaan kerja karyawan itu menandakan adanya indikasi

jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) yang kurang memadai dari PT Karya Tanah Subur Medan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut untuk dijadikan skripsi dengan judul: Pengaruh Jam Kerja dan Jaminan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres Kerja Karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu : 1. Apakah jam kerja karyawan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan? 2. Apakah Jaminankeselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan? 3. Apakah jam kerja karyawan dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan berpengaruh secara simultan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah dan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya pengaruh jam kerja karyawan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan.

2. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya pengaruh jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan. 3. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya pengaruh jam kerja karyawan dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) karyawan secara simultan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Bagi PT Karya Tanah Subur Medan Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan jam kerja dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) b. Bagi Peneliti Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh jam kerja dan jaminan keselamatan kesehatan kerja (K3) terhadap stres kerja. c. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.