PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK. (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

KENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) oleh 1) Sumiyatun dan 2) Achmad Muhibbin ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN PKn Studi Kasus: Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: ROHMAH KURNIAWATI A220100166 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN PKn Studi Kasus: Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014) Rohmah Kurniawati, A220100166, Program Studi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, Halaman (termasuk lampiran) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran PKn siswa kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Strategi penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang dengan subjeknya adalah kepala sekolah, guru, siswa kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Metode penggumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan dua macam trianggulasi yaitu sumber data dan penggumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan yaitu (1) penanaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran PKn telah diupayakan guru dan kepala sekolah hal tersebut telah diapresiasikan oleh peserta didik, antara lain mengerjakan soal ulangan sendiri tanpa bantuan orang lain, belajar mandiri. (2) Kendala dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, lebih banyak datang dari siswanya yaitu kurangnya motivasi dalam diri. (3) Solusi dari masing-masing masalah dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan selalu memberi motivasi, dorongan untuk belajar lebih giat dan memberi fasilitas dalam belajar. Kata kunci: Karakter Tanggung Jawab, Ulangan Harian, Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 07Klego Surakarta, 05 Juni 2014 Penulis, Rohmah Kurniawati

PENDAHULUAN Karakter merupakan sifat kejiwaan atau tabiat seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki Undang-Undang yang mengatur segala yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Salah satunya adalah UU. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal (3) Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Lebih lanjut dalam pasal 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Definisi pendidikan dapat dikemukakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia melalui pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi suatu kemampuan atau kompetensi. Kemampuan yang harus mereka miliki, pertama adalah kekuatan spiritual keagamaan, atau nilai-nilai keagamaan yang tergambar dalam kemampuan pengendalian diri dan pembentukan kepribadian yang dapat diamalkan dalam bentuk akhlak mulia, sebagai suatu aktualisasi potensi intelektual (EQ), kedua kompetensi akademik sebagai aktualisasi potensi intelektualnya (IQ), dan ketiga kompetensi motorik yang dikembangkan dari potensi indrawi atau potensi fisik. Menurut Franky Gaffar sebagaimana yang dikutip oleh Kesuma, dkk. (2011:5), pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang. Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak

dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan. Pendidikan karakter yang memiliki dimensi individual berkaitan erat dengan pendidikan nilai dan pendidikan moral seseorang. Sementara, pendidikan karakter berkaitan dengan dimensi sosial-struktural lebih melihat bagaimana menciptakan sebuah sistem sosial yang kondusif bagi pertumbuhan individu. Terdapat 18 pendidikan karakter yang dikemukakan oleh pusat kurikulum yang dikutip oleh Samani dan Haryanto (2011:9), yang salah satunya adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menjalankan tugas dan kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Tanggung jawab belajar memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena dengan adanya tanggung jawab akan lebih dewasa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dengan tanggung jawab dapat memecahkan masalah dan menumbuhkan percaya diri. Akan tetapi realita dilapangan menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak memiliki tanggung jawab belajar yang tinggi pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kurangnya tanggung jawab dalam ulangan harian pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dikarena masih terdapat peserta didik yang tidak percaya diri dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Masalahmasalah kurangnya percaya diri siswa antara lain: banyaknya peserta didik yang selalu mencontek, membuat jiplakan dll. Rendahnya tanggung jawab peserta didik juga dialami siswa kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali. Faktor yang menyebabkan rendahnya tanggung jawab adalah kurang percaya diri dan pembelajaran yang berpusat pada guru. Dalam penyampaian materi tidak bervariasi bahkan cenderung kaku karena proses belajar di dominasi oleh guru, sehingga siswa akan merasa bosan dan malas belajar. Di samping itu ada faktor yang mempengaruhi siswa untuk malas belajar dan mengandalkan siswa yang pintar untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Semua itu seperti jarum jam yang selalu berputar tanpa henti atau suatu kebiasaan buruk yang selalu dibawa terus-menerus.

Jika hal ini terjadi secara terus-menerus dan tidak ada tindakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan nyaman serta mempermudah untuk dipahami bagi siswa. Maka hal ini sangat mempengaruhi tanggung jawab dalam melaksanakan ulangan harian khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai penenaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan studi kasus siswa kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk penenaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII B di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Kendala apa saja yang dialami guru dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII B di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Solusi apa saja yang dilakukan guru dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII B di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan bentuk penanaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII B di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Untuk mendiskripsikan kendala apa saja yang dialami guru dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian

dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII B di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Untuk mendiskripsikan Solusi apa saja yang dilakukan guru dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII B di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014? KAJIAN TEORI Kajian mengenai penanaman Menurut Sugono, dkk. (2008:1615), penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami atau menanamkan. Kajian mengenai tanggung jawab Menurut Purwanto (1986:49), menyatakan bahwa tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menjalankan tugas dan kewajiban yang dipikul kepadanya dengan sebaik-baiknya. Sedangkan Menurut Fitri (2012:112), tanggung jawab adalah nilai moral penting dalam kehidupan masyarakat, tanggung jawab adalah pertanggungan perbuatan, orang tua dan diri sendiri. Kajian mengenai ulangan harian Menurut Anonim (2011), Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Kajian mengenai pembelajaran pendidikan kewarganegaraan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pembelajaran yang memfokuskan pada pembantuan kewarganegaraan yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan dalam pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting, karena Pendidikan Kewarganegaraan dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang menunjang proses pendidikan. Penanaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan karakter menyebutkan bahwa untuk menanamkan nilai karakter pada anak akan lebih mudah diberikan pada anak usia dini dan dalam menanamkannya akan mudah diberikan melalui jalur pendidikan. Karakter tanggung jawab sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, seorang pendidik dituntut untuk bisa menanamkan karakter tanggung jawab pada setiap siswanya agar menjadi manusia yang beradab. Krisis karakter yang dialami bangsa saat ini disebabkan oleh kerusakan individu-individu masyarakat yang terjadi secara kolektif sehingga menjadi budaya. Bahkan krisis karakter ini dialami oleh siswa terutama dalam karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian. Siswa tidak bertanggung jawab terhadap kemandirian belajarnya yang selalu berusaha untuk mengandalkan teman yang lebih pintar dalam mengerjakan ulangan hariannya bahkan kegiatan tersebut telah membudidaya dalam kehidupan sekolah saat ini. Untuk itu, guru dituntut untuk bekerja keras dalam menanamkan karakter tanggung jawab dalam ulangan harian. Dalam menanamkan karakter tanggung jawab guru dituntut untuk selalu memotivasi kepada peserta didiknya untuk mempunyai sifat kemandirian dalam belajar dan sikap penuh ketekunan untuk merencanakan dan mewujudkan harapan-harapan yang menjadi impiannya. Serta selalu mengawasi peserta didiknya dalam segala bentuk kegiatan belajar di sekolah. Peserta didik harus juga mempunyai sikap kemandirian dalam belajar dan sadar terhadap kewajibannya, sehingga penanaman tanggung jawab yang dilakukan oleh pendidik akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Metode Penelitian Tempat dan waktu penelitian. Tempat penelitian ini adalah MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali. Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama empat bulan yaitu mulai bulan Februari sampai Mei 2014. Jenis penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan yaitu mengadakan penelitian di MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali. Sumber data dalam penelitian ini meliputi informan, tempat dan aktivitas serta arsip maupun dokumen. Strategi

penelitian. Strategi penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Teknik penggumpulan data. Teknik yang digunakan untuk menggumpulkan data dalam penelitian yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Sebagaimana yang dikutip Sugiyono (2000:121-129) ada empat macam trianggulasi yaitu trianggulasi sumber data, trianggulasi teknik, trianggulasi waktu dan trianggulasi teori. Validitas data ini hanya terfokus pada dua tianggulasi saja yaitu trianggulasi sumber data berupa informasi, tempat peristiwa, dokumen dan trianggulasi teknik atau metode pengumpulan data berasal dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan model analisis data menurut Miles Hubermen sebagaimana yang dikutip oleh Patimili (2005:97-100), penggumpulan data yaitu pengumpulan data dilokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara dengan menentukan strategi pengumpula data yang dipandang tepat dan untuk menentukan focus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya, reduksi data yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengapstrakan, transformasi data kasar yang ada dilapangan langsung dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian, penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Dalam penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel dan penarikan kesimpulan yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung dilapangan yang menyusun polapola pengarahan dan sebab akibat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bentuk penanaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Pada dasarnya karakter tanggung jawab sudah ditanamkan melalui lingkungan keluarga. Karakter tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap individu, karena dengan adanya tanggung jawab seseorang akan dipercaya oleh orang lain. Lembaga

pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam menumbuhkan karakter tanggung jawab. Hal tersebut juga mempengaruhi terhadap tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian, karena dengan adanya tanggung jawab saat ulangan harian dapat diketahui tentang penanaman tanggung jawab itu berhasil atau tidak. Adapun indikator karakter tanggung jawab dalam penelitian ini adalah kemandirian siswa dalam belajar, kesadaran siswa dalam belajar dan kemampuan siswa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Indikator yang pertama, kemandirian siswa dalam belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar. Bentuk penanaman karakter dalam kemandirian belajar siswa yaitu dengan cara kesadaran pada diri sendiri, selalu belajar ketika tidak ada yang memerintah untuk belajar. Apabila ada jam kosong siswa berusaha untuk mengunakan waktu yang ada untuk belajar atau sekedar mengerjakan soal-soal dalam buku paket atau LKS. Indikator yang kedua,kesadaran siswa dalam belajar merupakan sikap yang harus dimiliki peserta didik. Kesadaran belajar peserta didik harus berdasarkan hati nurani siswa. Karena kesadaran berasal dari dalam diri setiap individu, tetapi kesadaran tersebut dapat dipengaruhi oleh guru ataupun masyarakat sekitarnya. Kesadaran siswa dalam belajar dapat dilihat ketika ingin diadakan ulangan siswa tidak harus diberi tahu terlebih dahulu, selalu belajar ketika tidak ada yang menyuruh untuk belajar. Indikator yang ketiga, kemampuan siswa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Kemampuan siswa dalam menjalankan tugas dan kewajiban harus dimilik oleh setiap peserta didik. Faktor yang mempengaruhi dalam menjalankan tugas dan kewajiban berasal dari dalam diri sendiri, keluarga, guru, dan lingkungan masyarakat. Kemampuan siswa dalam menjalankkan tugas dan kewajiban, pada dasarnya sudah melekat pada setiap siswa seperti ketika ada pekerjaan rumah dikerjakan, masuk sekolah sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh sekolah, memakai sragam sesuai dengan jadwal di sekolah. Kendala utama yang dialami siswa terdapat dari dalam diri sendiri, selain itu juga terdapat dari teman sebaya dan guru. Guru juga mengalami kendala dalam menanamkan karakter tanggung jawab dalam pelaksanaan ulangan harian yaitu

kurangnya percaya diri siswa ketika mengerjakan ulangan harian, kurangnya motivasi siswa untuk maju dalam berprestasi. Kurangnya kemauan siswa untuk mempelajari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jadi guru disini sangat mempunyai andil besar dalam menanamkan karakter tanggung jawab dalam pelaksanaan ulangan harian. Solusi dari masing-masing masalah dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian pada siswa MTs Muhammadiyah 07 Klego berusaha dilakukan guru untuk memberikan solusi yaitu memberikan model belajar yang berfariasi agar anak tidak bosan ketika pelajaran berlangsung, selalu memotivasi siswanya untuk mempunyai kesadaran dalam belajar, memberi sarana untuk belajar, memberikan bimbingan belajar ketika berada dalam lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah. KESIMPULAN Penanaman karakter tanggung jawab di MTs Muhammadiyah 07 Klego dapat dilihat melalui proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang diaplikasikan dalam ulangan harian. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada sisawa. Dalam upaya menanamkamn karaktet tanggung jawab pasti terdapat kendala atau masalah yang dihadapi oleh guru. Kendala tersebut berada dalam diri siswa antara lain kurangnya percaya diri dalam mengerjakan soal-soal ulangan sehingga mengakibatkan siswa tidak mempunyai tanggung jawab, kurangnya motivasi diri siswa untuk belajar disiplin. Guru diharuskan mempunyai solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Cara menanamkan karakter tanggung jawab dalam pelaksanaan ulangan harian guru memberikan solusi sebagai berikut, guru dalam mengajar selalu memberikan motivasi, bimbingan belajar, dan dalam proses belajar mengajar guru menggunakan berbagai model pembelajaran agar proses belajar bisa lebih hidup sehingga siswa lebih bersemangat untuk menerima pelajaran yang ingin disampaikan, sedangkan dari siswa yaitu mendisiplinkan diri dalam belajar, meminta bantuan guru dalam menyelesaikan masalah belajar, selalu menumbuhkan percaya diri dalam mengerjakan soal yang diberikan guru dan memotivasi untuk selalu belajar ketika tidak ada yang menyuruh untuk belajar dan menggunakan waktu yang ada untuk selalu belajar.

DAFTAR PUSTAKA Fitri, Agus Zainal. 2012. Reiventing Human Charakter: Pendidan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah. Jogja: Ar-Ruzz Media. Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Purwanto, Ngalim. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sugono,dkk. 2008. Kamis besar indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa http://rinerlis.blogspot.com/2011/12/pengertian-tujuan-dan-prinsip-penilaian.html. Diakses hari selasa 25 maret 2014 pukul 09.00 WIB.