BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebuah rencana bisnis (ide bisnis) bisa datang secara tiba tiba baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak ide yang betul betul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Bisnis terdiri dari semua aktivitas yang bertujuan mencari laba dan perusahaan yang menghasilkan barang serta jasa yang dibutuhkan oleh sebuah sistem ekonomi. Menurut wikipedia (Situmorang 2011:32,33), Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta/berkerasi. Memiliki Kreativitas berarti kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Menurut wikipedia (Situmorang 2011:42), inovasi dapat diartikan sebagai Proses dan/atau Hasil pengembangan, pemanfaatan, mobilisasi pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk.
Menurut Daft (2000:8) Manajemen (management) adalah pencapaian sasaran sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melauli perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumberdaya organisasi. Manajemen yang baik harus dimulai dari perencanaan yang baik pula. Perencanaan dalam memulai sebuah bisnis mutlak diperlukan karena dari perencanaan inilah kita mengetahui bagaimana perkembangan bisnis di tahun yang akan datang. Menurut Griffin (2000:8) manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengembalian keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi dengan cara efektif dan efisien. Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi jaringan bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008:42). Salah satu jenis UKM yang bergerak dalam usaha makanan ringan di kota Medan saat ini adalah bisnis tela-tela. Bisnis tela-tela merupakan bisnis yang menarik dan menggoda selera, yang bahan utamanya adalah singkong (atau ubi). Pada zaman sekarang peminat untuk makan ubi kurang, karena makanan pokok
sekarang yang diminati adalah nasi. Selain karena ubinya yang enak untuk dikonsumsi, ubi juga mengandung berbagai macam zat gizi dan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh. Selain itu, ubi yang di kukus dan di goreng setelah itu dicampur bumbu tela-tela, yang berbagai macam rasa. Segmentasi dari usaha ini terletak di pinggir jalan tepatnya di Jalan Kapten Muslim Gg. Jawa No.41 yang target pemasarannya adalah masyarakat di sekitar daerah tersebut dan masyarakat di daerah luar, mulai dari kalangan anak anak seperti anak anak sekolah hingga orang dewasa. Produk ini tidak dikelompokkan ke dalam kriteria tertentu karena produk ini aman dikonsumsi oleh siapa saja. Usaha ini akan terus beroperasi secara luas karena bahan utama produk ini adalah singkong. Oleh karena itu, usaha ini dipastikan akan sukses, karena jajanan telatela ini belum ada saingan untuk specimen tela-tela di kelas ini. Selain itu memberikan alternatif baru dalam penyajian dengan tampilan yang lebih enak, lebih masyarakat, menyehatkan karena tanpa bahan pengawet yang berbahaya, disukai dari segala jenis usia baik anak anak hingga orang dewasa dengan harga yang terjangkau yaitu Rp 3000,-/bungkus. Pemberian nama tela-tela karena menggunakan bahan dasar ubi/singkong, yang biasanya ubi di di rebus dan dimakan di campur dengan garam untuk menambahkan rasanya saja. Yang membuat beda disini adalah terletak pada bumbunya seperti rasa Pizza, Balado, Keju. Bisnis Tela-tela merupakan salah satu bisnis yang telah berkembang di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di kota Medan. Dalam proses
produksinya Tela-tela merupakan home industry sehingga tidak perlu tempat khusus. Indonesia kaya akan hasil alamnya, yang terkadang menjadikannya memiliki nilai jual yang rendah. Bahkan di daerah tertentu, banyak terbuang percuma dan membusuk karena tidak termanfaatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual ubi adalah dengan menjadikannya tela-tela. Dengan menjadikan nilai jual buah bisa meningkat. Begitu banyak manfaat dari ubi, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencarinya untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Oleh karena itu, saya berencana memproduksi tela-tela. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi di dalamnya membuat prospek pengolahan Tela-tela mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan maka dilakukan kegiatan pengolahan ubi tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan. Tela-tela pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005, yang sejak itu sedang naik daunnya yaitu Perusahaan Tela 77 di Jogyakarta. Sejak itu banyak kalangan masyarakat yang menyukain singkong. Dengan makanan yang menyehatkan, gizi tinggi serta dapat di konsumsi oleh siapa saja. Perencanaan bisnis ini sangat memperhatikan kwalitas produk, makanan yang bergizi, yang disukai oleh semua kalangan masyarakat. Dari anak-anak, dewasa hingga orang tua menyukai makanan ini. Penyajian menu tela-tela ini sangat enak, dan mudah, serta sehat untuk dikonsumsi untuk menyangi pesaing yang lain.
Masyarakat yang hidup sehat dengan cara makan makanan yang bergizi, agar meningkatkan kecintaan produk ubi Indonesia yang saat ini sudah tidak disukai oleh masyarakat kalangan atas. Sehingga penulis memikirkan bagaimana agar masyarakat tertarik Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA. B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan prospek usaha perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut : a. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makanan bergizi b. Menyajikan menu makanan baru yang sehat dan bergizi c. Menyajikan menu tela-tela dengan tata cara penyajian yang menarik, enak, dan sehat d. Masyarakat hidup sehat dengan cara makan makanan bergizi e. Meningkatkan kecintaan terhadap produk ubi Indonesia f. Memberikan menu alternatif untuk cemilan g. Melatih dan mengembangkan keterampilan berbisnis dan manajemen sejak dini, dan membuka kesempatan untuk menjadi pengusaha muda h. Memperoleh keuntungan usaha i. Memperluas lapangan pekerjaan
C. MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat prospek usaha bisnis ini adalah sebagai berikut : Manfaat Ekonomi Berdasarkan uraian gagasan usaha di atas maka dari segi ekonomi, usaha ini memiliki manfaat : a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya, dan nasional pada umunya b. Dengan adanya kesempatan bekerja secara merata akan meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat c. Dalam operasional usaha, orang orang / tim yang berada di dalamnya akan terlatih mengaplikasikan manajemen keuangan usaha dengan baik, dan mendapat penghasilan sendiri d. Dengan adanya bisnis ini, maka pemiliki usaha dapat memperoleh penghasilan untuk digunakan dan meningkatkan kesejahteraan hidup khususnya. Manfaat sosial Di samping manfaat yang diharapkan dari segi ekonomi, selanjutnya ada beberapa manfaat di bidang sosial, meliputi :
a. Konsumsi makanan yang bersifat ringan ini diharapkan bermanfaat untuk peningkatan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat b. Menumbuhkembangkan solidaritas tim dalam berwirausaha c. Meminimalisasikan tingkat pengangguran di kota Medan (khususnya).