BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KAPASITAS SUMBER LUAS. 100 karya lukisan, 5 karya patung/ instalasi dan 20 panel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

4. BAB 4 PROGRAM ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V HASIL. Potential Demand tim produksi komik dan animasi = standar x 6 (genre) Berikut perhitungan program ruang Animated Comic Studio:

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

S K E M A T I K D E S A I N

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

Transkripsi:

6.1 Program Dasar Perencanaan BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1.1 Program Ruang KELOMPOK RUANG Publik (dengan Publik (tanpa Non publik (dengan Non publik (tanpa Area parkir RUANG KAPASITAS SUMBER LUAS R. Pameran tetap 100 karya lukisan, 5 karya patung/ instalasi dan 20 panel SB, AN R. Pameran temporer 60 karya lukisan 600 m 2 Lobby 125 orang DA 172 m 2 R. seminar 200 orang SB,MH 390 m 2 Perpustakaan 20 orang DA 70 m 2 Toko souvenir DA 36 m 2 Kafetaria 50 orang MH 210 m 2 Lavatory pengunjung pria Lavatory pengunjung wanita 2 unit WC 2 urinoir DA 6 m 2 4 unit DA 12 m 2 LUAS TOTAL 1300 m 2 1900 m 2 924 m 2 560 m 2 Mushola 10 orang DA 28 m 2 R. Konservasi 2 orang NPS 50 m 2 R. Penyimpanan NPS 510 m 2 R. Kepala Museum 1 orang MH 9 m 2 R. Staff administrasi 3 orang MH 21 m 2 R. Staff teknis 3 orang MH 21 m 2 R. Rapat 20 orang MH 40 m 2 Lavatory 2 unit DA 6 m 2 R. CCTV 2 orang DA 9 m 2 Loker & pantry 15 orang SB, DA 22 m 2 R. Mekanikal elektrikal SB, AN 40 m 2 Parkir pengelola 5 mobil 20 motor AN, DA 184 m 2 Parkir 25 mobil pengunjung 40 motor AN, DA 914 m 2 2 bus Loading dock 2 truk barang AN, DA 82 m 2 168 m 2 1180 m 2 SANI PUSPANING NAIMA 21020114130103 78

Keterangan: AN : Analisa SB : Studi Banding DA : Data Arsitek MH : Metric Handbook NPS : National Park Service Jumlah 4732 m 2 Ruang gerak (30%) 1419.6 m 2 Total 6151.6 m 2 Pembulatan 6150 m 2 Tabel 5.1 Program Ruang 6.1.2 Tapak Terpilih Gambar 6.1 Tapak Terpilih Lokasi perencanaan terletak di Jl. Ir. H. Djuanda (lebih dikenal dengan Jalan Dago), Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Peraturan bangunan di kawasan ini adalah KLB 1.5 dan KDB 50%. Tapak memiliki luas kurang lebih sebesar 8.237 m 2. Batas-batas tapak antara lain adalah: Sebelah Utara: Jl. Bukit Dago Selatan 1 Sebelah Timur: Jl. Ir. H. Djuanda Sebelah Selatan: Hotel Jayakarta Sebelah Barat: Perumahan warga SANI PUSPANING NAIMA 21020114130103 79

Batas Tapak Sebelah Utara Batas Tapak Sebelah Timur Batas Tapak Sebelah Selatan Batas Tapak Sebelah Barat Lokasi tapak yang terpilih memiliki perbedaan kontur dikarenakan topografi daerah sekitar yang semakin ke atas semakin tinggi. Kawasan ini terletak di dekat universitas, penginapan, dan dilewati oleh beberapa trayek angkutan kota. Jl. Ir. H. Djuanda atau Jl. Dago merupakan jalan yang memiliki 4 ruas dan merupakan jalan dua arah, sehingga aksesibilitas pada lokasi ini terbilang cukup baik. 6.2 Program Dasar Perancangan 6.2.1 Aspek Kinerja a) Sistem Penerangan Sistem penerangan pada museum ini lebih banyak mengutamakan sistem penerangan buatan namun menggunakan penerangan atau pencahayaan alami pada beberapa ruang tertentu yang memungkinkan mendapatkan penerangan alami seperti pada SANI PUSPANING NAIMA 21020114130103 80

lobby, restoran, dan toko cinderamata. Sedangkan pada fasilitas yang menggunakan penerangan buatan, maka perlu diperhatikan pengaplikasiannya sehingga dapat memunculkan kesan estetis dan atraktif. b) Sistem Penghawaan Penghawaan buatan pada museum ini menggunakan sistem VRV yaitu AC tipe multi-split dengan kendali zona individu di setiap ruangan yang dipasang di plafon (tipe ceiling mounted). c) Sistem Jaringan Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke gardu utama. Untuk keadaan darurat disediakan genset atau generator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis akan langsung menggantikan daya listrik utama jika terjadi pemutusan aliran listrik. d) Sistem Instalasi Air Kebutuhan air bersih diambil dari PDAM. Distribusi air menggunakan sistem down feed. Sementara itu untuk pembuangan air kotor dari kloset diolah dalam septick tank dengan sewage treatment plant (STP) kemudian dialirkan ke riol kota. e) Sistem Keamanan Sistem keamanan pada museum menggunakan tiga komponen yaitu sistem penguncian, CCTV, dan alarm. Setiap juru jaga ruangan diharapkan dapat menghafal dan mengingat letak dan jumlah koleksi, sehingga setiap pemindahan atau perubahan letak dapat segera dikenali. Termasuk apabila kurator dan staf memindahkan koleksi ke ruangan tertentu, dibutuhkan kesaksian dari petugas keamanan. 6.2.2 Aspek Teknis a) Pondasi Menggunakan pondasi footplat dan pondasi lajur dengan pertimbangan jumlah lantai bangunan yang tidak lebih dari 3 lantai. b) Lantai Lantai yang direncanakan pada bangunan museum ini menggunakan plat lantai dengan beton bertulang pracetak (precast), kemudian dilapisi dengan lantai keramik sesuai dengan konsep desain. SANI PUSPANING NAIMA 21020114130103 81

c) Dinding Menggunakan konstruksi ruang yang bebas kolom hingga bentang 6m, sehingga lebih mudah dalam menata sirkulasi galeri. Dinding bangunan menggunakan bata dan penutup panel GRC untuk beberapa area museum. d) Atap Atap menggunakan rangka atap baja dengan penutup atap genteng metal. Genteng metal dipilih karena daya tahan yang tinggi, bebas perawatan, memiliki bobot yang ringan, mudah dipasang, ramah lingkungan dan harga yang murah. Kebisingan yang ditimbulkan dari penutup atap tersebut bisa diatasi dengan melapisi permukaan genteng dengan pasir atau batu alam, agar ketika hujan deras suara berisik akan teredam. 6.2.3 Aspek Arsitektural a) Penampilan Bangunan Gambar 6.2: Ilustrasi Arsitektur Kontemporer sumber: (Dekoruma, 2018) Sesuai dengan prinsip arsitektur kontemporer yang menyesuaikan bangunan dengan kondisi lingkungan sekitar dan keadaan pada masa itu, maka bangunan museum yang direncanakan akan membuat banyak bukaan terutama di bagian depan agar menarik pengunjung. Akan tetapi pada bagian galeri/ ruang pamer, bukaan-bukaan berupa jendela didesain sedemikian rupa agar cahaya yang masuk tidak berlebihan karena dapat merusak koleksi. b) Massa Bangunan Bentuk massa bangunan yang direncanakan akan menyesuaikan kebutuhan ruang dan fungsi dari bangunan museum. Bangunan yang akan dirancang terdiri dari dua atau SANI PUSPANING NAIMA 21020114130103 82

lebih blok massa bangunan, menyesuaikan dengan konsep desain dan ketersediaan lahan yang ada pada tapak. c) Orientasi Bangunan Orientasi bangunan akan menghadap ke jalan utama, namun untuk ruang-ruang seperti kantor dan bagian lain yang sifatnya privat diharapkan dapat dirancang pada orientasi Utara - Selatan untuk menghindari sinar matahari sore. Apabila terdapat massa bangunan yang menghadap ke arah Barat maka akan digunakan sun shading sebagai salah satu cara menghalangi radiasi panas matahari. Gambar 6.3: Ilustrasi Penggunaan Sun-shading Pada Bangunan sumber: (The American Institute of Architects, 2017) SANI PUSPANING NAIMA 21020114130103 83