LABORATORIUM KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JOB SHEET PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
MERANGKAI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN SEDERHANA F.20.07

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

JOBSHEET PRAKTIKUM 2 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Komponen instalasi tenaga listrik

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

JOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

KETENTUAN PEMASANGAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERLENGKAPAN INSTALASI LISTRIK

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

Tujuan pembelajaran ini mengacu pada kompetensi dasar yang dijabarkan dari stkalianr kompetensinya. Tujuan pembelajaran tersebut sebagai berikut.

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI

PRAKTIKUM I N S T A L A S I L I S T R I K

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

BAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SESUAI PUIL 2000

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

MODUL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas

JOBSHEET PRAKTEK INSTALASI LISTRIK RESIDENTIAL

DIKAN TEKNOLOGI DASAR

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MANDIRI PELATIHAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN PADA RUMAH TINGGAL

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

JOBSHEET PRAKTIKUM 5 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Tim Penyusun. Tim Penyusun :

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BENGKEL LISTRIK SEMESTER III INSTALASI PENERANGAN 3 FASA

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

DESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

CCTV Installation Guide

PENYULUHAN DAN PELATIHAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA BAGI MASYARAKAT DESA MADUSARI KEC. SECANG KAB. MAGELANG

PENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

MODUL PEMBELAJARAN PANEL KENDALI PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETENSI KEAHLIAN. : XII (Duabelas) Penyusun : SISWANTA, S.Pd NIP

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

NAMA BARANG MERK / UKURAN SATUAN

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

Persyaratan Instalasi Listrik

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Studi Kelayakan Instalasi Penerangan Rumah Di Atas Umur 15 Tahun Terhadap Puil 2000 Di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang

Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan. Oleh Maryono

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

LANGKAH LANGKAH MERANCANG INSTALASI. Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN LISTRIK RUMAH TANGGA

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) serta komponennya

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

ADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI

ASPEK KESELAMATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA LISTRIK

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN

STUDI ANALISIS HARGA SATUAN BAHAN INSTALASI LISTRIK

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL

Transkripsi:

1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui simbol-simbol instalasi listrik 2. Mahasiswa dapat mengenal komponen instalasi penerangan 3. Mahasiswa dapat merancang gambar instalasi penerangan 4. Mahasiswa dapat memasang instalasi penerangan 2. DASAR TEORI Instalasi Listrik Penerangan merupakan rangkaian dari beberapa komponen instalasi seperti lampu, saklar, kabel dan lain-lain sehingga membentuk satu kesatuan rangkaian. 2.1. KABEL Kabel listrik yang baik harus memenuhi syarat mekanis, elektris, thermis, dan kimia. Kabel listrik harus mempunyai kekuatan mekanis, yaitu mampu menghantarkan arus listrik yang sebesar-besarnya, dengan kerugian yang terkecil mungkin, tidak terpengaruh adanya panas, korosi dan pengaruh lainnya. Pemasangan kabel listrik dapat dilakukan pemasangan kabel diudara maupun pemasangan dibawah tanah. Jenis-jenis kabel : 1. Kabel NYA. Jenis kabel NYA berinti tunggal dari bahan tembaga sebagai inti, berisolasi PVC. Pemasangannya tidak boleh menempel didinding/tembok, tetapi harus menggunakan rol isolator atau pipa instalasi listrik. Kabel NYA tidak boleh dipasang pada tempat yang terbuka atau dibawah tanah. Gambar dibawah adalah gambar kabel NYA: Gambar 1. Kabel NYA 1

2. Kabel NYM. Jenis kabel NYM, mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi dari PVC, selubung dalam dari karet dan selubung luar dari PVC. Pemasangan kabel NYM boleh langsung menempel pada tembok tanpa menggunakan rol isolator/pipa instalasi. Pemasangan kabel NYM tidak boleh dipasang di bawah tanah dan tempat terbuka. Gambar dibawah ini merupakan gambar dari kabel NYM: Gambar 2. Kabel NYM 3. Kabel NYFGby. Jenis kabel NYFGby, kabel berinti tembaga, berisolasi PVC, kabel ini mempunyai inti lebih dari satu dan mempunyai kekuatan mekanik tinggi. Gambar dibawah ini merupakan jenis kabel NYFGby dan gambar penampangnya. 2

Gambar 3. Kabel NYFGby 2.2. ROSET Untuk memasang lampu pada plafon tidak dibolehkan langsung ke plafon, tetapi terlebih dahulu dipasang roset pada plafon kemudian disusul dengan fiting. 3

Gambar 4. Roset 2.3. FITTING LAMPU Fitting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu. Fitting harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas dan bagian bodinya harus mempunyai tahanan isolasi yang besar. Bentuk/konstruksi fitting lampu: a. Fitting plafon/duduk (menempel ditembok, plafon atau papan). b. Fitting gantung (menggantung pada plafon). c. Fitting yang dilengkapi dengan stop kontak. d. Fitting yang dilengkapi saklar tarik. e. Fitting kedap air atau WD (Water Dift). Menurut jenis lampu yang digunakan, fitting dibedakan menjadi dua: 1. Fiting jenis Edison, yaitu fitting yang menggunakan ulir. 4

2. Fitting jenis lampu bayonet, yaitu fitting yang menggunakan pink pisau pengunci. 2.4. SAKLAR Gamabar 5. Fitting Lampu 1. Saklar tunggal. Gambar 6. Saklar Tunggal Secara umum, fungsi saklar adalah untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Pada instalasi listrik penerangan, saklar tunggal berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sebuah dan sekelompok lampu (beban listrik) dari suatu tempat. Saklar tunggal banyak digunakan didalam kamar atau suatu ruangan yang memilki ukuran kecil dan hanya mempunyai satu buah pintu. Contoh ruangan: kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, dll. 5

2. Saklar Seri. Gambar 7. Saklar Seri Saklar seri berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan dua buah lampu dari suatu tempat secara bergantian atau bersamaan. Saklar seri biasanya digunakan pada ruangan yang luas tetapi hanya mempunyai satu pintu. Contoh pada ruang pertemuan, toko, dll. 3. Saklar Tukar. Gambar 8. Simbol Saklar Tukar Saklar tukar berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sebuah lampu (beban listrik) dari dua tempat. Saklar tukar disebut juga saklar hotel, karena banyak digunakan di hotel. Untuk mengoperasikan sebuah lampu dari dua tempat diperlukan 2 saklar tukar. Pemasangannya dengan cara sebuah saklar tukar dan sebuah lampu pada kamar tamu sedangkan satu saklar tukar yang lain dipasang pada ruang operator. Saklar tukar bisa juga digunakan untuk menyalakan lampu penerangan tangga. Satu saklar diletakkan di lantai atas dan satu saklar di lantai 6

bawah sehingga lampu bisa dinyalakan dan dimatikan dari lantai atas maupun lantai bawah. 4. Saklar Silang. Gambar 9. Saklar Silang Saklar silang befungsi untuk menghidupkan dan mematikan sebuah (sekelompok) lampu (beban listrik) dari minimal tiga tempat, penggunaannya dibantu dengan dua buah saklar tukar. Saklar silang digunakan pada ruangan yang panjang atau bertingkat. Contohnya pada; rumah tingkat/tangga, loronglorong, ruang yang luas dan panjang yang mempunyai tiga pintu. 2.5. STOP KONTAK (KOTAK KONTAK). Gambar 10. Stop Kontak 7

Stop kontak berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik (catu daya) yang banyak digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik misalnya radio, tv, lampu, seterika, kipas angin, kulkas, pompa air, dan beban listrik lainnya. Stop kontak mempunyai dua titik sambung utama yang dihubungkan ke sumber tegangan (satu titik sambung dihubungkan ke hantaran fasa, satu titik sambung lagi dihubungkan ke hantaran nol), dan satu titik sambung yang dihubungkan ke hantaran ground sebagai hantaran pengaman yang ditanam dalam tanah. 2.6. PIPA INSTALASI Pemakaian pipa dalam instalasi pada umumnya untuk : Melindungi penghantar terhadap pengaruh mekanik (benturan, goresan dan lain-lain). Melindungi bangunan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran akibat hubungan singkat (korsleting). Mempermudah pencarian gangguan. Mempermudah pembongkaran dan pemasangan penghantar pada waktu perbaikan. Melindungi penghantar dari pengaruh kimia, thermis dan lain sebagainya. Gambar 11. Pipa Listrik 8

1. Jenis pipa untuk instalasi listrik : Pada umumnya jenis pipa instalasi listrik yang digunakan adalah: a. Pipa Union (besi/baja). Pipa ini mempunyai kekuatan mekanik yang besar sehingga dapat digunakan sebagai tulang beton jika ditanam dalam tembok. Pipa union yang digunakan mempunyai tebal sekurang-kurangnya 0,7 mm. b. Pipa PVC (Poly Vinyl Clorida). Pipa PVC (paralon) mempunyai keuntungan, yaitu tahanan isolasinya besar, tidak dapat dilalui oleh arus listrik dan tahan panas. Kerugiannya jika ditanam dalam tembok tidak mempunyai kekuatan mekanik. 2. Bentuk pipa instalasi listrik. a. Pipa Ulir. Pipa ulir dipasang dengan ulir sehingga mendapatkan pemasangan yang sangat rapat/rapi terutama pada sambungan terhadap komponen bantu. Pemasangan pipa ulir biasanya pada tempat-tempat atau menyusur pada daerah yang lembab. b. Pipa Sorong. Pipa sorong dipasang dengan mendorong lepas kedalam pada kompnen bantu. Sambungan pipa sorong yang kurang rapat tidak dapat digunakan pada daerah yang lembab. 3. Komponen bantu dalam pemasangan pipa. Potongan penampang dari sambungan pipa 1 ke pipa 2 melalui suatu sok 5/8 (peralihan dari pipa 1 ke pipa 2). 9

Pada umumnya pemasangan dengan pipa sorong seperti terlihat pada gambar. 2.6. KLEM PIPA Gambar 12. Kompoen Bantu pada Pemasangan Pipa Klem pipa berfungsi untuk mengikat pipa pada instalasi pasangan luar. 2.7. PENYAMBUNG PIPA Gambar 13. Klem Pipa Gambar 14. Penyambung Pipa 10

Penyambung pipa berfungsi untuk membuat sambungan lurus, sambungan 90 o dan sambungan T. 2.8. KOTAK SAMBUNG Gambar 15. Kotak Sambung Kotak sambung berfungsi sebagai tempat sambungan kabel untuk percabangan. Pemilihan kotak sambung yang akan digunakan harus diesuaikan dengan kondisi ruangan, misalnya: Ruang kering menggunakan kotak sambung jenis kotak dari PVC. Ruang lembab menggunakan kotak sambung jenis kotak, dari bahan ebonit. Ruang dengan bahaya mekanik menggunakan kotak sambung jenis bulat, bahan dari baja. Ruang dengan bahaya ledakan menggunakan kotak sambung jenis bulat, bahan dari galvanis. 2.9. FUSE (SEKERING) Gambar 16. FUSE Gambar 17. Bagian-bagian Fuse 11

Fuse atau pengaman lebur berfungsi untuk mengamankan rangkaian listrik dari gangguan arus hubung singkat. Pemasangannya pada hantaran fasa dihubungkan seri terhadap beban. 3. DAFTAR PERALATAN No Nama Jumlah 1 Tang pengupas kabel 1 buah. 2 Tang potong 1 buah. 3 Tang lancip. 1 buah. 4 Obeng + 1 buah. 5 Obeng - 1 buah. 6 Palu besi 1 buah. 7 Sekrup kayu 1 buah. 8 Kabel 1 buah. 9 Isolasi pita 1 buah. 10 Pipa 1 buah. 11 Klem Pipa 1 buah. 12 Penyambung Pipa 1 buah. 13 Kabel NYA 1,5 mm warna hitam 4 meter Secukupnya 14 Kabel NYA 1,5 mm warna merah 4 meter. Secukupnya 15 Kabel NYA 1,5 mm warna biru 4 meter. Secukupnya 16 Pipa PVC 5/8. 1 buah. 17 Kotak sambung T doos. 1 buah. 18 Stop kontak 220 volt 1 buah. 19 Saklar tunggal 1 buah. 20 Fitting duduk 1 buah. 21 Saklar seri 1 buah. 22 Saklar Tukar 1 buah. 23 Saklar Silang 1 buah. 12

24 Lampu Pijar 25 Lampu TL 26 MCB 27 L bow 28 Megger 29 AVO meter 30 Papan rangkaian dari kayu (1,5 x 1,5)m 4. LANGKAH KERJA. 1. Buat penandaan tata letak komponen instalasi listrik beserta jalur pengawatannya pada papan instalasi agar sesuai dengan gambar kerja. 2. Pemasangan pipa dengan klem, doos tempat sambungan, stop kontak, saklar, fitting. Jarak pemasangan klem pada pipa harus diatur sedemikian supaya kelihatan rapi dan indah, ukuran paku sekrup untuk klem disesuaikan dengan lubang klem agar klem tidak pecah lubangnya, sehingga pipa tidak keluar dari klem. Gunakan doos dengan jumlah cabang sesuai permintaan pada gambar, tanpa mengurangi atau membuat cabang baru. Stop kontak, saklar dan fitting disekrup pada papan yang telah diberi gambar penandaan (penyekrupan jangan kencang dulu). 3. Pada pekerjaan pengawatan dilakukan pengupasan dan pemotongan kabel dengan tang potong dan tang kupas atau pisau. Pada pemotongan dan pengupasan kabel tersebut, maka bagian inti (penghantar) tidak boleh tergores supaya kekuatan mekanis dan daya hantar listriknya tidak berkurang. Penyambungan kabel di titik sambung sekering, stop kontak, saklar, fiting dibuat mata kabel pada ujung kabel dan mata kabel tersebut disekrup pada titik sambung (titik kontak) tersebut. Menyekrup mata kabel dititik kontak 13

harus kencang supaya mata kabel menempel kuat sehingga kabel tidak lepas. Penyambungan di doos harus sambungan ekor babi, panjang kabel harus dilebihkan supaya kalau terjadi kabel putus pada sambungan ekor babi maka bisa disambung lagi tanpa harus mengganti kabel baru. Setelah penyambungan kabel pada komponen listrik tersebut selesai, komponen yang telah disekrup di papan dikencangkan. Cara menyekrup menggunakan obeng supaya komponen tidak pecah (bukan menggunakan paku dan palu). 5. Mengecek tahanan isolasi kabel. Setelah pekerjaan instalasi selesai, maka tahanan isolasi kabel pada rangakaian harus dicek apakah memenuhi syarat atau tidak. Periksa jalur rangkaian instalasi menggunakan ohm meter. Kawat didalam kotak sambung ditata melingkar dan panjang kawat dilebihkan secukupnya. 6. Sambungan kawat harus sambungan ekor babi. 7. Pipa dan klem harus dipasang terlebih dahulu, lalu masukan kawat kedalam pipa tersebut. 8. Ketetapan ukuran, tata letak komponen dan kerapian harus diperhatikan. 9. Setelah pemasangan selesai, lakukan pengujian tahanan isolasi dengan megger, cek dengan ohm meter hasil rangkaian instalasi tersebut. 10. Laporkan ke instruktur jika pekerjaan telah selesai. Lakukan uji fungsi rangkaian dengan menghubungkan ke sumber tegangan. 11. Bongkar semua instalasi yang telah dipasang setelah dinilai oleh instruktur. 12. Jika semua telah selesai, rapikan alat dan bahan yang telah digunakan dan kembalikan ke tempat semula. 14

GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN Instalasi penerangan dengan saklar tunggal dan stop kontak. Gambar 18. Diagram Segaris Gambar 19. Diagram Pelaksanaan/ Pengawatan Gambar 20. Pemipaan 15

Instalasi Penerangan dengan Saklar Seri Saklar seri digunakan untuk menyalakan dua buah lampu. Gambar 21. Diagram Segaris Gambar 22. Diagram Pengawatan Gambar 23. Pemipaan 16

Instalasi Penerangan dengan Saklar Tukar Gambar 24. Diagram Segaris Gambar 25. Diagram Pengawatan Gambar 26. Pemipaan 17

Instalasi Penerangan dengan Saklar Silang Gambar 27. Diagram Segaris dengan Saklar Silang Gambar 28. Diagram Pengawatan dengan Saklar Silang Gambar 29. Pemipaan dengan Saklar Silang 18

CARA KERJA/PETUNJUK. Gambar 30. Pemasangan Klem Gambar 31. Pemotongan kabel pada kotak sambung Gambar 32.Pengupasan selubung kabel NYM dan isolasi. Gambar 33. Pengupasan isolasi kabel dengan tang pengupas 19

Gambar 34. Penyambungan jika menggunakan terminal pada dus sambung Gambar 35. Penyambungan menggunakan terminal blok Gambar 36. Pemasangan dan penyambungan kabel pada fitting, saklar dan KK 20

Gambar 37. Pemasangan dan penyambungan pada box TL PETUNJUK: Gambar 38. Sambunglah kabel lampu dengan terminal batang 1. Saklar tunggal untuk menghidupkan dan mematikan lampu mempunyai dua titik sambung. Satu titik sambung dihubungkan ke hantaran fasa sumber tegangan, satu titik sambung lainnya dihubungkan ke ke hantaran fasa lampu pada lidah fitting bagian dalam. 2. Fitting sebagai tempat dudukan lampu mempunyai dua titik sambung utama (satu titik sambung dihubungkan ke hantaran fasa dari saklar, satu titik sambung lagi dihubungkan ke hantaran nol sumber tegangan), dan satu titik body dihubungkan ke hantaran ground sebagai hantaran pengaman yang ditanam dalam tanah. 3. Fuse (sekering) berfungsi sebagai pengaman mempunyai dua titik sambung (satu titik sambung input dihubungkan ke hantaran fasa sumber tegangan, satu 21

titik sambung output dihubungkan dengan hantaran fasa yang menuju ke rangkaian instalasi). 4. Sambungan kawat harus selalu dalam kotak sambung. 22