BAB I PENDAHULUAN. fungsinya luar biasa besar dalam kehidupan manusia. Rasulullah SAW

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

. (1985g11). Tafsir Al-Azhar (Juz 23). Jakarta: Pustaka Panjimas.. (1985h 25 ). Tafsir Al-Azhar (Juz 25). Jakarta: Pustaka Panjimas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. kebathilan. Untuk mengungkap petunjuk dan penjelasan dari al-qur a>n, telah

BAB V PENUTUP. melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang

BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. perilakunya terhadap Tuhan dan implikasinya dalam interaksi sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas, sehingga tidak berlebihan, jika Alquran diibaratkan sebagai lautan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keotentikannya telah dijamin oleh Allah, dan al-qur an juga merupakan kitab

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Al-Qur an sendiri

1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6. Program. 7. Bobot. : Tafsir II. Tafsir II. Written by Administrator

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. terkutuk tidak sedikit pun jumlahnya. Tetapi diantara semua itu ada yang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB V PENUTUP. air sebagai sumber kelangsuhan kehidupan di bumi Qs, al-furqon ayat 49, Qs, al-araaf ayat 160 dan Qs, an-nisa ayat 43.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Bahan penelitian berhadapan langsung dengan (nash) atau data angka dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan.

BAB IV ANALISIS TERHADAP TAFSIR TAFSIR FIDZILAL ALQURAN DAN TAFSIR AL-AZHAR TENTANG SAUDARA SEPERSUSUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2009), hlm. 1. Rosdakary a, 2008), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. saw. penutup para Nabi dan Rasûl, dengan perantara

BAB V PENUTUP. Dari seluruh apa yang diuraikan terdahulu> dapat di. 1. Metode penafsiran para muffasir (sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam adalah Agama yang ditetapkan Allah SWT untuk manusia, segala

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) ", 25

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Ahsin W., Kamus Ilmu Al-Qur an, Jakarta: Amzah, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. sulit diterima bahkan mustahil diamalkan (resistensi) 4. Dan yang lebih parah,

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad melalui malaikat Jibril untuk di sampaikan kepada seluruh umat

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB III PENAFSIRAN AYAT 33 SURAT MARYAM


BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Manusia membutuhkan rambu-rambu lalu lintas yang memberinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber nilai Islam adalah Al-Qur'an yang di sampingnya ada juga Hadits

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

mempunyai fungsi vital keberlangsungan dalam kehidupan manusia, karena keduanya merupakan daya yang bisa mengapresiasi, merespon, berfikir, dan

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Ali Al-Salibiy, Pengantar Studi al-qur an, Terj. Moch. Mukhdlori dkk, al-ma arif, Bandung, 1987, hlm. 18.

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. telah berfirman dalam al-quran surat al-baqarah ayat177:

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa kepada jalan yang buruk. Perzinahan termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi Sumber Daya Insani (selanjutnya disebut SDI) berkualitas. Dan

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. al-awzar wa al-dzunub, Penerjemah: Maman Abdurrahman Assegaf, Pelatihan Lengkap Tazkiyatun Nafs (Jakarta: Zaman, 2012), p. 492.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berlainan jenis antara laki-laki dan perempuan serta menjadikan hidup

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, pada waktu yang sama juga kepercayaan tersebut harus mengandung

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Qalb merupakan salah satu karunia Allah Swt. yang sifat dan fungsinya luar biasa besar dalam kehidupan manusia. Rasulullah SAW bersabda: "Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekepal daging, kalau itu baik, baiklah seluruh tubuh, kalau itu rusak, rusaklah seluruh tubuh, itulah qalb" (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, Allah pada hari kiamat tidak akan melihat rupa dan fisik kita, tetapi yang dilihat dan dinilai oleh-nya adalah hati dan amal perbuatan kita. Penjelasan tentang qalb hingga saat ini masih diperdebatkan oleh banyak kalangan. Hati (qalb) menurut Imam Ghazali adalah unsur halus yang bersifat ketuhanan dan metafisik yang berada pada bentuk hati yang bersifat jasmani. Dengan hati, manusia mampu menembus rahasia alam ghaib dan nilai-nilai ilahiyah. 1 Sedangkan menurut Ibnu 'Araby, qalb adalah suatu organ tubuh yang menghasilkan pengetahuan yang benar, intuisi yang menyeluruh, mengenal Allah SWT dan misteri ketuhanan. 2 Berbeda lagi menurut para mufassir, misalnya Quraish Shihab, qalb bemakna membalik, karena sering kali ia berbolak-balik, sekali senang sekali 1 Rafy Sapury, Psikologi Islam: Tuntunan Jiwa Manusia Modern (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 44. 2 Ibid., 160.

2 susah, sekali setuju dan sekali menolak. Qalb amat berpotensi untuk tidak konsisten. 3 Kata qalb dalam al-quran disebutkan sebanyak 19 kali dalam 14 surat, dan 19 ayat 4, dan itu semua memiliki kandungan makna dan konteks yang berbeda-beda, diantaranya hati berpenyakit dalam surat al-baqarah ayat 10. Dlm Tafsir Jalalain makna hati berpenyakit adalah penyakit keragua-raguan dan kemunafikan yang menyebabkan sakit atau lemahnya hati. 5 Ibnu Katsir juga berpendapat demikian. Namun ada juga pendapat yang mengatakan penyakit itu adalah riya dan kekejian. 6 Ada yang bermakna kasih sayang dalam surat al-hadid ayat 27. Quraish Shihab dan Hamka juga berpendapat sama, menafsirkan dengan rasa kasih sayang, yaitu rasa kasih sayang yang timbul dari dalam hati karena mengikuti jejak para nabi dan rosul terdahulu. 7 Ada juga yang bermakna keimanan dalam surat al-hujurat ayat 7. Musthafa al-maraghi juga berpendapat demikian. Allah menerangkan bahwa para sahabat Nabi menghendaki agar pendapat mereka mengenai berbagai peristiwa diikuti. Tetapi sekiranya Nabi melakukan hal itu, niscaya mereka terjerumus dalam kesulitan dan kebinasaan. Akan tetapi, Allah menjadikan sebagian mereka mencintai iman dan menjadikan iman itu indah dalam hati 3 M. Quraisy Shihab, Wawasan al-qur'an: Tafsir Maudhu'i Atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996), 288. 4 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Mu jam Al-Mufahrasy Li Alfadhi Al-Qurani Al-Karim (Beirut: Dar Al-Fikr, t.t), 549. 5 Imam Jaluddin Al-Mahali dan, Imam Jaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul, Terj. Bahrun Abu Bakar ( Bandung: Mizan, 2004), 7. 6 Muhammad Nasib Ar-Rifa I, Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Terj. Syihabuddin (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), 82. 7 Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 27 (Jakarta: Pustaka Panjimas, 2004), 305.

3 mereka dan menjadikan mereka membenci kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. 8 Selain itu al-qur'an menggambarkan ada hati yang disegel atau dikunci dalam surat al-syura ayat 24. Muhammad Hasby as Shiddieqy berpendapat bahwa orang-orang musyrik itu mengatakan bahwa apa yang dibaca oleh Muhammad SAW kepada kita sekarang, yaitu al-quran, tidak lain adalah ciptaannya sendiri, bukan wahyu Allah. Jika Allah menghendaki Muhammad SAW membuat kebohongan atas Dia, tentulah Allah telah memasukkan Muhammad SAW ke dalam golongan orang-orang yang dikunci matahatinya. Allah tidak menjadikan Muhammad SAW dari golongan mereka. Kalau demikian al-quran itu bukan ciptaan Muhammad SAW. Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa, walaupun al-qur an sudah memberi gambaran dan penjelasan tentang makna qalb dalam berbagai konteks, serta apa sebenarnya hakikat qalb itu sendiri, tetapi para pemikir muslim masih berbeda pendapat dalam mendefinisikan qalb itu. Tulisan singkat ini akan menjelaskan makna, kualitas dan kandungan, sifat, dan fungsi qalb (hati) dalam al-qur'an. Hal ini menarik untuk dikaji lebih mendalam lagi, dengan demikian bisa ditarik judul "QALB DALAM AL- QUR AN". 8 Ahmad Mustofa Al-Maragi, Tafsir Maraghi Juz 26, Terj. Baharudin Abu Bakar, (Semarang: Toha Putra, 1993), 214.

4 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana klasifikasi ayat-ayat qalb dalam al-qur an? 2. Bagaimana kontekstualisasi ayat-ayat qalb dalam al-qur'an? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui klasifikasi ayat-ayat qalb dalam al-qur an. 2. Untuk mendeskripsikan kontekstualisasi ayat-ayat qalb dalam al-qur'an. D. Manfaat Penelitihan 1. Manfaat Teoritis Untuk memperkaya konsep keilmuan tentang qalb dengan menyajikan wacana tentang qalb dari berbagai perspektif, baik dari para mufasir dan juga para cendekia lainnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pembaca untuk memperjelas makna qalb dalam al-qur an sekaligus bisa dijadikan sebagai acuan peneliti berikutnya. b. Bagi penulis untuk menjawab kegelisahan yang selama ini muncul tentang kontroversi para ulama mengenai qalb. E. Telaah pustaka Banyak sekali buku-buku yang membahas tentang qalb, diantaranya buku yang berjudul Rekonsiliasi Psikologi Sufistik dan Humanistik karya Dr. H. Abdulloh Hadziq MA. terbitan penerbit RaSAIL Semarang 2005. Dalam

5 buku ini lebih banyak memaparkan pemikiran-pemikiran al-ghazali, begitu juga dalam bab yang membahas qalb juga berdasarkan pemikiran al-ghazali. Buku ini menyimpulkan bahwa menurut al-ghazali, qalb tidak hanya dimaknai sebagai bentuk yang bersifat fisik seperti jantung dalam pengertian medis, tetapi diartikan juga sebagai hal yang bersifat metafisik yang selalu cenderung baik sesuai fitrah asalnya. Sedangkan karya Dr. Baharudin, Paradigma Psikologi Islam, Studi Tentang Elemen Psikologi dari al-quran terbitan penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta 2004, membahas tentang hubungan antara qalb dan 'aql, dan qalb dan ruh. Buku ini juga memaparkan kata qalb dalam al-quran berdasarkan kata jadiannya, dan juga makna yang terkandung dalam kata qalb tersebut. Sebuah karya lagi yaitu buku yang berjudul Menyelami Lubuk Tasawuf karya Mulyadhi Kartanegara terbitan Erlangga Jakarta. Buku ini menjelaskan bahwa ruh, 'aql, qalb, dan nafs yang dikutip dari pendapat Alatas, bukanlah merupakan suatu kecakapan yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi kesemuanya itu hanyalah aspek-aspek dari substansinya, tapi berbeda dari sudut fungsinya. Ketika jiwa kita mengarahkan dirinya kearah asalnya yang bersifat rohani, ia disebut ruh. Ketika ia mengadakan penalaran rasional dan diskursif, ia disebut 'aql. Ketika ia berkemampuan untuk mendapatkan cahaya dari Tuhan secara langsung, ia disebut qalb. Dan ketika ia berhubungan dengan badan maka ia disebut nafs. Berarti dapat disimpulkan bahwa ruh, 'aql, qalb, dan nafs sama dalam esensinya, tetapi berbeda dalam fungsinya.

6 F. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan disini merupakan penelitian pustaka (Library Research) murni. Yaitu data dikumpulkan dan diolah dari sumber-sumber kepustakaan yang telah ditelaah secara maksimal. 2. Data Dalam sebuah penelitian data merupakan hal paling pokok dan utama, karena dengan adanya data yang diperlukan, penelitian dapat dilakukan. Untuk mendapatkan data tentu diperlukan sumber-sumber data, dan dalam kajian ini ada beberapa jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu: a. Ayat-ayat tentang qalb dalam al-qur an b. Pandangan mufasir tentang qalb 3. Sumber Data Sumber-sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini dalam rangka menggali data-data tersebut diatas dipilah menjadi dua kategori, yaitu: a. Sumber data Primer; adalah sumber data pokok yang kami jadikan obyek kajian yaitu kitab-kitab tafsir al-qur an antara lain kitab al- Misbah, Jalalain, Ibnu Katsir dan lain-lain. b. Sumber data sekunder; yaitu sumber data kedua yang digunakan penulis untuk membantu menelaah data-data yang dihimpun dan

7 sebagai pembanding dari pada data primer; yakni; buku-buku yang membahas tentang qalb, karya ilmiah, dan lain-lain. 4. Teknik Pengumpulan Data Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya, bahwa dalam penelitian ini ada dua data yang hendak dijaring dalam penelitian ini, yaitu: Ayat-ayat tentang qalb dalam al-qur an dan pandangan mufasir tentang qalb. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan semua ayat-ayat tentang qalb. Setelah ayat-ayat tersebut terkumpul, langkah berikutnya yakni mengkajinya secara mendalam baik dari segi kosa kata, makna dan sebagainya dengan menukil pendapatpendapat para mufasir. Dari tahapan tersebut, data kami olah untuk kemudian kami simpulkan ke dalam sebuah kerangka yang sistematis, jelas dan ringkas. 5. Analisis Data Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah al-qur an, terutama ayat-ayat yang bertema tentang qalb. Dengan demikian pendekatan yang cocok dalam menganalisa data adalah dengan tafsir tematik (maudhù i), yakni suatu metode penafsiran al-qur an di mana seorang mufasir mengkaji al-qur an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan dalam al-qur an. Dalam metode ini semua ayat yang berkaitan, dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti asbabun nuzul, kosa kata,

8 dan sebagainya. Selain metode tersebut, peneliti juga menggunakan metode deskriptif dalam melakukan penelitian. G. Sistematika Pembahasan Secara garis besar penyusunan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Pendahuluan sebagai bagian pertama yang dibahas pada bab pertama, Isi sebagai bagian kedua yang dibahas pada bab kedua, ketiga, keempat dan penutup sebagai bagian terakhir yang dibahas pada bab kelima. Adapun secara terperincinya adalah sebagai berikut: Bab Pertama; mencakup persoalan-persoalan yang terkait dengan arah dan acuan penulisan skripsi yang meliputi: Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian, serta Metode penelitian yang meliputi; Jenis penelitian, Data, Sumber data, Pengolahan data, dan Sistematika pembahasan sebagai bagian yang terakhir. Bab Kedua; pada bab ini merupakan pengertian umum tentang qalb yang ditinjau dari beberapa kajian, diantaranya dari filsafat, psikologi, dan tasawuf. Bab Ketiga; pada bab ini akan dibahas terminologi qalb dalam al- Quran dan klasifikasi ayat tentang qalb berdasarkan kata jadiannya yang dilengkapi dengan asbab al-nuzul serta penafsiran dari para mufasir, sehingga dapat diketahui makna yang lebih sempurna. Bab Keempat; kesimpulan dan saran-saran.