Isolat bakteri Indigenous (Bacillus SB1, Bacillus SB2, Bacillus SB6, Paenibacillus SB7, Paenibacillus SB10)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Tabel Viabilitas bakteri Indigenous pada media tapioka dan skim setelah proses freeze drying. Lama penyimpanan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

UJI KEMAMPUAN BAKTERI Bacillus megaterium DAN Bacillus subtilis UNTUK MEREMOVAL LOGAM BERAT KROMIUM (III)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengisolasi Actinomycetes dan melihat kemampuannya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis percobaan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

3. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

Teknik Isolasi Bakteri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Viabilitas Konsorsium Bakteri Indigenous Media Tepung Beras + Skim

Koloni bakteri endofit

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik yang dilakukan secara in vitro.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Metode Penelitian Perbanyakan Propagul Agens Antagonis Perbanyakan Massal Bahan Pembawa Biopestisida

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi eksploratif untuk

LAMPIRAN. Isolat Bakteri. Karakterisasi Bakteri. Imobilisasi Bakteri. Uji Viabilitas Bakteri

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. A. Peremajaan Salmonella sp. B. Verifikasi Salmonella sp.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Transkripsi:

Lampiran 1: Skema Persiapan Isolat Bakteri Isolat bakteri Indigenous (Bacillus SB1, Bacillus SB2, Bacillus SB6, Paenibacillus SB7, Paenibacillus SB10) Diambil 1 jarum ose, kemudian diinokulasikan pada media NB 100 ml Diinkubasi pada shaker water bath dengan kecepatan 110 rpm, suhu 37 0 C, selama 24 jam Diinokulasikan bakteri dari biakan pertama sebanyak 10% ke dalam 300 ml NB Diinkubasi pada shaker water bath dengan kecepatan 110 rpm suhu 37 0 C, selama 18 jam Diambil 10 ml dan dimasukkan dalam tabung sentrifugasi Disentrifugasi kecepatan 4000 rpm selama 20 menit, sampai bakteri dan NB memisah Supernatant dibuang dan diperoleh suspense basah (pellet) 66

67 Lampiran 2: Skema Pembuatan Media Pembawa Tepung Bekatul Diambil 10 gr dan ditambah 10 gr susu skim Diambil 10 gr tepung bekatul ditambah dengan 10 gr susu skim dan 10 gr glukosa Dimasukkan ke masing-masing Erlenmeyer yang berisi 100 ml aquades steril Dipasteurisasi dengan suhu 62,9 0 C selama 30 menit

68 Lampiran 3: Proses Freeze drying Suspensi basah (pellet) Diambil 1 tabung sentrifuge yang bersi pellet Ditambahkan 10 ml media pembawa pada masing-masing tabung sentrifuge Dikocok, kemudian dimasukkan dalam botol film dan ditutup Di masukkan freezer dengan suhu -20 0 C selama 24 jam Dimasukkan dalam alat freeze drying dan proses freez drying selama 2 hari atau sampai kering.

69 Lampiran 4: Skema Uji Viabilitas Bakteri Indigenous Air Rendaman Kenaf Setelah Freeze drying. Isolat kultur kering bakteri indigenous Di ambil 0,1 gr lalu dimasukkan ke dalam 0,9 ml aquades (10-1 ) Dihomogenisasi dengan vortex Diinokulasikan pada molase 5%, sebanyak 9 ml larutan molase (10-2 ) Diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam Isolat bakteri indigenous dalam Molase Diambil 1 ml lalu diencerkan dengan 9 ml aquades steril (10-3 ) Dihomogenisasi dengan vortex Diambil sampel 1 ml dan diencerkan kembali hingga pada konsentrasi 10-4 sampai 10-8 Diambil 1 ml sampel hasil pengenceran, disebar ke dalam cawan petri, Dituang media Na di atas sampel. Masing-masing pengenceran dibuat 2 ulangan Diinkubasi pada suhu ruang selama 48-72 jam dan diamati Dilakukan uji viabilitas kultur kering pada 0, 4, 6 dan 8 minggu

70 Lampiran 5: Data Hasil Uji Viabilitas 5.1 Data uji viabilitas setelah pembekuan pada media bekatul ditambah dengan skim Jenis Medium Pelindung Bekatul + Skim Ulangan Jumlah Sel Hidup (/ml bahan) Rata-rata 1 1,15x10 9 1,14x10 9 2 1,11x10 9 3 1,17x10 9 5.2 Data Uji Viabilitas pada Media Bekatul ditambah dengan skim Jenis Medium Pelindung Bekatul + Skim Lama Penyimpanan (Minggu) Ulangan Jumlah Sel Hidup (/ml bahan) Rata-rata 0 1 3,4x10 9 2,9x10 9 2 2,4x10 9 4 1 8x10 8 6,5x10 8 2 5x10 8 6 1 8x10 8 1,9x10 9 2 3x10 9 8 1 2x10 9 2,5x10 9 2 3x10 9 5.3 Data Uji Viabilitas pada Media Bekatul Ditambah Dengan Skim dan Glukosa Jenis Medium Pelindung Bekatul + Skim + Glukosa Lama Penyimpanan (Minggu) Ulangan Jumlah Sel Hidup (/ml bahan) Rata-rata 0 1 1,4x10 9 2,05x10 9 2 2,7x10 9 4 1 3,4x10 9 3,6x10 9 2 3,8x10 9 6 1 4,6x10 9 5,25x10 9 2 5,9x10 9 8 1 1,3x10 9 1,5x10 9 2 1,8x10 9

71 Lampiran 6: Gambar Hasil Pengamatan 6.1 Gambar uji viabilitas bakteri indigenous pada media bekatul ditambah dengan skim. Pengenceran 10-4 Pengenceran 10-5 Pengenceran 10-8 Koloni bakteri indigenous pada pengenceran 10-4, 10-5 dan 10-8 6.2 Gambar uji viabilitas bakteri indigenous pada media bekatul ditambah dengan skim dan glukosa. Pengenceran 10-4 Pengenceran 10-7 Pengenceran 10-8 Koloni bakteri indigenous pada pengenceran 10-4, 10-7 dan 10-8

72 Lampiran 7: Foto-Foto Alat dan Media 7.1 Foto-Foto Alat Shaker water bath Centrifuge Autoklaf Laminar air flow Water Bath Colony Counter Vortex Freez dry Tempat Sampel Freeze drying

73 7.2 Foto-Foto Media Pellet Media NB Media Pembawa Pellet Isolat Beku Isolat Kering