BAB I PENDAHULUAN 2013 BAB I PENDAHULUAN. mengatasi semua permasalahan yang terdapat dalam perusahaan, pimpinan perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, salah satu bidang potensi yang digalakkan di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan di Indonesia dewasa ini cukup pesat, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin ketatnya persaingan usaha. Persaingan sehat sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka melaksanakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks serta berubah secara konstan. Kemajuan dalam teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. Sri Mulyono Herlambang, ketua umum Dewan Pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai pula oleh adanya perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami oleh Bangsa Indonesia beberapa tahun silam,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang berlangsung dengan cepat dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mulai memasuki lingkungan bisnis yang berbeda dari sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil serta penurunan nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. menentu, hal ini dikarenakan ketidak pastian politik dan perekonomian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi suatu perusahaan industri, dalam hal ini penulis membahas yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pariwisata dan bisnis internasional. penerbangan dari penjualan tiket yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha saat ini telah berkembang sangat pesat baik sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor industri dan perdagangan pada saat ini di Indonesia semakin meningkat. Dalam situasi ini, pimpinan perusahaan dituntut untuk dapat mengatasi semua permasalahan yang terdapat dalam perusahaan, pimpinan perusahaan perlu melimpahkan tugas dan wewenang pada bawahannya. Dengan adanya pelimpahan tugas dan wewenang tersebut diperlukan adanya pengawasan dan pengendalian agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah disepakati. Salah satu upaya untuk mengawasi dan mengendalikan operasi perusahaan adalah sistem akuntansi. Dari sistem akuntansi ini, akan diperoleh informasi mengenai operasi perusahaan. Atas dasar informasi tersebut pimpinan perusahaan dapat melakukan pengendalian dan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi sehingga kerugian yang terjadi dapat diperkecil bahkan dihindari. Sistem akuntansi pembelian termasuk sistem akuntansi penting yang harus didesain didalam perusahaan. Sistem akuntansi pembelian pada umumnya dibahas terlebih dahulu, disebabkan sistem akuntansi pembelian merupakan langkah aktivitas operasi perusahaan yang pertama dilaksanakan dalam suatu siklus perusahaan. Page 1

Kegagalan dalam aktivitas pembelian antara lain menyangkut harga, kuantum, dan kuantitas, mempunyai pengaruh terhadap aktivitas lainnya. Misalnya kualitas bahan baku yang salah akan mengakibatkan mutu produksi yang salah, yang mempunyai dampak luas terhadap aktivitas penjualan. Demikian pula apabila nilai pembelian salah dalam arti harga perolehan cukup tinggi sebagai akibat adanya manipulasi dan lain-lain, akan mengakibatkan harga pokok penjualan juga akan tinggi sehingga tidak dapat bersaing dalam pemasaran. Seperti yang diuraikan di atas bahwa fungsi pembelian merupakan transaksi usaha yang meliputi penetapan kebutuhan, pemilihan pemasok, menentukan harga yang layak, membuat kontrak untuk pemesanan pembelian serta mengawasi pengiriman barang. Dalam sistem informasi akuntansi pembelian harus dapat diciptakan informasi mengenai sumber-sumber dimana barang-barang yang diperlukan perusahaan bisa dibeli. Memelihara informasi tentang perkembangan harga, mengawasi pelaksanaan kewajiban pemasok mengenai tanggal penyerahan barang dan syarat pembayaran sistem informasi akuntansi pembelian yang baik akan mempunyai organisasi pembelian, sistem pencatatan, dan pelaporan pembelian. Sejalan dengan kemajuan perkembangan pariwisata, maka bidang perhotelan merupakan salah satu fasilitas utama yang sangat dibutuhkan wisatawan selama mengadakan kunjungan wisata. Hal ini dikarenakan hotel merupakan salah satu sarana pokok yang bergerak dibidang usaha pengadaan akomodasi yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan asing dan domestik. Page 2

Hotel sebagai salah satu bentuk industri, mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan menyediakan jasa berupa penginapan. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu, hotel menyediakan fasilitas dan saranasarananya. Sarana-sarana yang diberikan hotel kepada tamu antara lain : kamar, minuman, hiburan, makanan, transportasi dan rekreasi. Semakin banyaknya hotel yang dibangun menyebabkan semakin ketatnya persaingan atau kompetisi di bidang perhotelan. Terutama untuk mendapatkan keuntungan dan tambahan pendapatan bagi hotel, maka hotel berusaha memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan. Selain itu, pihak manajemen hotel juga berusaha untuk melakukan efisiensi pengendalian jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan operasional hotel. Bagian pembelian merupakan bagian yang sangat penting bila dikaitkan dengan masalah efisiensi pengendalian jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan operasional hotel, sehingga perlu dilakukan pengaturan tata laksana dan prosedur pembelian barang yang diperlukan oleh hotel. Pengaturan tata laksana atau prosedur pembelian barang menjadi suatu hal yang sangat penting, bukan hanya kekhawatiran kehabisan barang atau mencegah kelebihan barang, tetapi juga mencegah pemborosan karena membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, mencegah permainan harga yang merugikan perusahaan, mencegah pembelian-pembelian fiktif dan juga untuk memperpendek masa transaksi dari mulai proses pemesanan sampai barang dating. Page 3

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi berjudul PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN BARANG. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah penerapan sistem informasi akuntansi pembelian barang di telah dilakukan secara memadai. 2. Apakah pengendalian internal pembelian barang yang diterapkan telah efektif. 3. Bagaimana sistem informasi akuntansi pembelian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pembelian barang 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi pembelian barang yang diterapkan 2. Untuk mengetahui pengendalian internal pembelian barang yang diterapkan 3. Untuk mengetahui peran sistem informasi akuntansi pembelian barang dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pembelian barang. Page 4

1.4 Kegunaan Penelitan Diharapkan dari hasil penelitian dapat member kegunaan bagi. 1. Penulis, untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sarjana ekonomi di fakultasi ekonomi universitas widyatama dan untuk memperoleh gambaran tentang sistem informasi akuntansi pembelian barang yang diterapkan dalam dunia usaha sehingga dapat pengetahuan penulis. 2. Pihak perusahaan atau manajemen, untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal pembelian barang. 3. Pihak lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan bahan kajian untuk melanjutkan atau mengembangkan penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Pesatnya pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya menimbulkan tantangan bagi manajemen, manajemen selalu siap mengantisipasi perkembangan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif sehingga dapat menjalankan usahanya secara efektif dan efisien. Bagi sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa, seperti juga perusahaan lainnya fungsi pembelian merupakan salah satu fungsi dasar yang memegang peranan penting. Dalam aktivitas pembelian yang menyangkut masalah harga, kuantitas dan kualitas, mempunyai peranan terhadap aktivitas lainnya, misalnya Page 5

kualitas bahan baku yang salah akan mengakibatkan kualitas hasil produksi juga akan rendah dan hal ini mempunyai dampak yang luas terhadap aktivitas penjualan. Menurut George H.Bodnar dan William S,Hoopwood (2004;1): An accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information. This information is communicated to a wide variety of decision makers. Accounting information system perform this information wether they are essentially manual system or thoroughly computerized. (Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainnya menjadi informasi. Informasi ini disalurkan ke dalam berbagai variasi pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi menjelaskan perubahan ini melalui sistem manual maupun melalui komputerisasi). Menurut Romney dan Steinbart (2005:3) yaitu : 1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. 3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. Page 6

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Menurut pendapat Arens dan Loebbacke yang diterjemahkan oleh Jusuf, A (2003) : 1. Keandalan Pelaporan Keuangan Manajemen bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keuangan untuk investor, kreditor, dan pengguna laporan keuangan lainnya dan memiliki kewajiban hukum dan profesional untuk menjamin bahwa informasi yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan telah disiapkan sesuai dengan standar Akuntansi yang berlaku umum. 2. Mendorong Efisiensi dan Efektivitas Operasional Pengendalian intern digunakan sebagai alat untuk mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu dalam kegiatan usaha, serta untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan tidak efektif. 3. Ketaatan kepada hukum dan peraturan. Organisasi diharuskan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku seperti UU Perpajakan, UU Lingkungan, UU Perlindungan dengan adanya pengendalian diharapkan dapat meningkatkan kesesuaian operasi yang dijalankan organisasi dengan peraturan yang berlaku. Page 7

Mengacu pada pendapat Suharli (2006) pengendalian intern harus memberi keyakinan bahwa seluruh transaksi telah dilaksanakan dengan benar, tujuan pengendalian intern : Otoritas (wewenang) Pencatatan Perlindungan Rekonsiliasi Penilaian Sistem informasi akuntansi yang memadai dapat menjadi alat bantu bagi manajemen atau pimpinan perusahaan dalam menyediakan informasi yang cepat, tepat dan dapat dipercaya. Khususnya mengenai kegiatan pembelian barang dalam perusahaan. Pengendalian internal merupakan salah satu fungsi dasar manajemen, dalam pengendalian yang meliputi kegiatan pengukuran dan koreksi atas pelaksanaan pekerjaan. Adanya pengendalian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas atau operasi-operasi. Namun walaupun pengendalian internal yang ideal telah dirancang bukan berarti semua prosedur telah ditaati, kecurangan dan pemborosan tidak terjadi, serta efisien dan efektivitas tercapai seperti yang diharapkan, melainkan keberhasilannya tetap tergantung pada kendala pelaksanaannya. Kendala-kendala tersebut diantaranya menyangkut Page 8

masalah kelemahan manusia, yaitu adanya kemungkinan kecurangan, ketidakterampilan, kelalaian manusia sehingga kadang-kadang prosedur yang telah ditetapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akibatnya pengendalian internal menjadi tidak efektif. Efektivitas dapat digambarkan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan Menurut Syahril (2000:326), Efektivitas adalah tingkat dimana kinerja sesungguhnya (aktual) sebanding dengan kinerja yang ditargetkan. Agar pengendalian internal dapat berjalan dengan baik, maka dalam pencapaiannya harus dilaksanakan bersama-sama dengan sistem informasi akuntansi, karena antara sistem dengan pengendalian tidak dapat dipisahkan jadi terdapat hubungan positif antara sistem informasi akuntansi pembelian dengan pengendalian pembelian, karena dengan sistem informasi akuntansi yang memadai dapat menunjang pengendalian internal pembelian yang efektif. Berdasarkan uraian dalam dalam kerangka pemikiran ini, maka bagan kerangka pemikiran dapat dijelaskan sebagaimana gambar 1.1 sebagai berikut : Page 9

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Hotel Hilton Bandung Sistem Infomasi Akuntansi Pembelian Barang yang Memadai Efektivitas Pengendalian Pembelian Barang 1. Sumber Daya Manusia 2. Penyiapan Informasi 3. Pelaporan Keterangan : 1. Menjaga Kekayaan Organisasi 2. Mengecek Ketelitian Data Akuntansi 3. Mendorong Efisiensi 4. Mendorong DIpatuhinya Kebijakan Manajemen Alur berfikir Yang diteliti Berdasarkan gambar diatas tampak terlihat ada hubungan yang saling menunjang antar sistem informasi akuntansi dengan pengendalian internal, kedua alat tersebut harus berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Tidak mungkin suatu perusahaan yang telah melaksanakan dalam informasi akuntansi yang baik tanpa memiliki sistem pengendalian internal yang baik pula, karena salah satu tujuan akuntansi adalah meningkatkan sistem pengendalian internal. Page 10

Dipihak lain sistem pengendalian internal yang dijelaskan harus ditunjang oleh sistem informasi akuntansi yang baik agar sistem pengendalian internal dapat mencapai sasaran antara lain mengamankan kekayaan perusahaan, menguji ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaankebijaksanaan yang digariskan pimpinan perusahaan. Agar hal ini dapat tercapai, maka perlu didukung oleh pelaksanaan sistem dan prosedur pencatatan yang baik. Berdasarkan kerangka pemikiran maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Sistem informasi akuntansi pembelian barang yang dilakukan secara memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pembelian barang. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis melalukan pendekatan studi kasus, yaitu meneliti salah satu masalah yang ada dalam perusahaan, sedangkan metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik. Adapun teknik pengumpulan data ditempuh dengan cara : 1) Penelitian Lapangan (field research) Dalam penelitian lapangan ini penulis langsung berhubungan dengan objek penelitian. Teknik yang dilakukan penulis untuk memperoleh data primer tersebut antara lain : Page 11

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan yang erat hubungannya dengan objek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung dengan bagian yang terkait dengan objek yang diteliti dalam perusahaan tersebut. Kuesioner, yaitu berupa serangkaian pertanyaan tertulis dengan cara menyebarkan daftar isian berupa angket pada sebagian karyawan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data mengenai peranan sistem informasi akuntansi pembelian barang dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pembelian barang. 2) Penelitian Kepustakaan (library Research) Penelian ini dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori guna mendukung data primer yang diperoleh selama penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku referensi lainnya. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi adalah. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan februari sampai dengan selesai. Page 12