PENGARUH PLYOMETRICS DENGAN BENTUK SPLIT SQUAT JUMP DAN BOX JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA ATLET FUTSAL PEMUDA PAPAR TAHUN AJARAN 2016-2017 THE INFLUENCE OF PLYOMETRICS WITH SPLIT SQUAT JUMP AND BOX JUMP SHAPE TO INCREASE LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER IN FUTSAL ATHLETES ACADEMIC YEARS 2016-2017 Oleh: SELO NUR FAUZI NPM: 12.1.01.09.0318 Dibimbing oleh: 1. Budiman Agung Pranata, M.Pd. 2. Yulingga Nanda Hanief, M.Or. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : SELO NUR FAUZI NPM : 12.1.01.09.0318 Telepun/HP : 082214640291 Alamat Surel (Email) : VAVAFAFA123@GMAIL.COM Judul Artikel : Pengaruh Plyometrics Bentuk Split Squat Jump Box Jump terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Futsal Pemuda Papar Tahun Ajaran 2016-2017 Fakultas Program Studi : FKIP/ Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri (64112) Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I II. Demikian surat pernyataan ini saya buat sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data pernyataan ini atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab diproses sesuai ketentuan berlaku. Mengetahui Kediri,.. Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Budiman Agung Pranata, M.Pd. NIDN. 0706078801 Yulingga Nanda H, M.Or. NIDN.0701079001 Selo Nur Fauzi NPM. 12.1.01.09.0318 1
PENGARUH PLYOMETRICS DENGAN BENTUK SPLIT SQUAT JUMP DAN BOX JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA ATLET FUTSAL PEMUDA PAPAR TAHUN AJARAN 2016-2017 Selo Nur Fauzi 12.1.01.09.0318 Vavafafa123@gmail.com Budiman Agung Pranata, M.Pd. Yulingga Nanda Arif, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian kwantitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap daya ledakotot tungkai siswa Pemuda tahun 2016-2017. 2) Untuk mengetahui pengaruh latihan box jump terhadap daya ledakotot tungkai siswa Pemuda tahun 20162017. 3) Untuk mengetahui mana lebih baik antara latihan split squat jump box jump terhadap daya ledakotot tungkai siswa Pemuda tahun 2016-2017 Metode digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan diskriptif analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra Pemuda Papar mengikuti sebanyak 20 siswa sekaligus juga menjadi sampel dalam penelitian ini. Instrumen digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Test daya ledak otot tungkai sebelum sesudah diberi latihan split squat jump. 2) Test daya ledak otot tungkai sebelum sesudah diberi latihan box jump. Teknik Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik stastistic analisis uji t. Hasil penelitian menunjukan: 1) ada hubungan signifikan antara latihan split squat jump terhadap daya ledak otot tungkai, ditunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 taraf signifikan 0,5%. 2) ada hubungan signifikan antara latihan box jump terhadap daya ledak otot, ditunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 taraf signifikan 0,5%. 3) Latihan split squat jump memberikan pengaruh lebih baik dari box jump terhadap daya ledak otot tungkai siswa Pemuda tahun ajaran 2016-2017, ditunjukkan nilai rata-rata daya ledak menggunakan latihan split squat jump sebesar 196.90000 daya ledak latihan box jump sebesar 124.5000, (196.9000 > 124.5000). KATA KUNCI : Split squat jump, box jump, daya ledak otot tungkai 2
I. lawan. Dengan lapangan sempit, LATAR BELAKANG Olahraga olahraga permainan merupakan sekarang sudah berkembang pesat, karena diminati oleh seluruh permainan ini menuntut teknik penguasaan bola tinggi, kerjasama antar pemain, kekompakan tim. kalangan Latihan plyometrics merupakan masyarakat baik anak-anak, remaja suatu sampai orang dewasa baik pria maupun meningkatkan wanita. Futsal sangat populer karena cabang olahraga. Latihan hanya plyometrics memerlukan peralatan metode khusus power untuk dasarnya sesuai untuk sederhana mengung kesenangan memperpendek siklus pemendekan otot. dalam memainkannya. Futsal dapat Karena saat melakukan gerakan otot dimainkan di dalam ruangan maupun di mengalami dua jenis gerakan, yaitu luar ruangan tidak memerlukan kontraksi relaksasi. tempat sangat luas. Sehingga lebih relaksasi otot memproduksi praktis dibandingan sepakbola. untuk melompat. Saat otot memendek Jadi saat energi Permainan dimainkan oleh untuk kontraksi, maka saat itulah otot regu, masing-masing melepaskan energi elastisnya untuk beranggotakan lima pemain. Tujuannya melompat. Plyometrics dasarnya adalah memasukkan bola ke gawang adalah latihan memperpendek siklus itu lawan, sehingga menghasilkan energi dua dengam memanipulasi bola kaki. Selain lima pemain utama, cukup setiap regu juga diizinkan memiliki sebenarnya kombinasi latihan antara pemain seperti kecepatan kekuatan, artinya melatih permainan sepakbola dalam ruangan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan lainnya, lapangan dibatasi garis, tinggi. Latihan ini memberikan bukan net atau papan. Futsal dikenal nilai pengaruh lebih baik terhadap berbagai nama istilah. Istilah nilai dinamis jika dibandingkan adalah istilah internasionalnya, latihan kekuatan saja. Chu (1992:1) berasal dari kata Spanyol atau Portugis, menjelaskan plyometrics is defined as futbol ini exercise that enable a muscle to reach membentuk seorang pemain agar selalu maximum strength in as short a time as siap menerima mengumpan bola possible. Hal ini menjelaskan bahwa cepat dalam tekanan pemain plyometrics adalah suatu latihan cagan. sala. Tidak Olahraga besar. Latihan plyometrics 3
memungkinkan otot untuk mencapai Lapangan (PPL) bagi penulis. Selama kekuatan melaksanakan maksimal dalam waktu Praktek Pengalaman sesingkat mungkin. Latihan plyometrics Lapangan (PPL), penulis mengamati banyak sekali bentuk-bentuk latihannya seluruh kegiatan ada di seperti Pemuda jumps in place, standing khususnya jumps,box jump, multiple hops and. jumps, bounding, box drill, depth Pemuda jumps. para siswa mendapat dukungan dari Latihan sepakbola plyometrics menurut Chu Ekstrakurikuler tahun 2016 banyak diminati pihak sekolah. Akan tetapi,hingga saat (1992:74) ini tim Pemuda Papar kediri yaitu: Split squat jump, lateral jump belum over barrier, alternating push off, cone kejuaraan baik tingkat pelajar maupun hops umum. with 180 degree turn, and pernah mengikuti kejuaran- Faktor-faktor menjadi overhead throw. Karena karakteristik penghambat sepakbola tidak terlalu jauh Pemuda Papar tahun 2016 dalam meraih maka peneliti akan meneliti latihan prestasi hal ini karena minimnya jadwal plyometrics cabang latihan hanya satu kali pertemuan dalam olahraga. Bentuk latihan satu minggu. Hal itu membuat siswa akan dijadiakan penelitian adalah split kurang banyak menerima materi selain squat jump box jump. Dengan itu kurangnya sikap disiplin para siswa penjelasan makapeneliti dalam melakukan latihan. Selain itu plyometrics teknik dasar belum terkuasai bentuk split squat jump box baik oleh para atlet tidak jump aya tersebut di mengambil atas, dualatihan diharapkan dapat program latihan plyometric meningkatkan daya ledakotottungkai khususnya latihan split squat jump atlet. box jump untuk meningkatkan power Banyak pertama sekolah (SMP) menengah menggunakan atas menengah ataupun (SMA) sekolah tungkai. Di dalam penelitian ini, Penulis menggunakan sampel siswaputra sebagai Pemuda, salah satunya Papar tahun 2016. Berdasarkan uraian Pemuda papar bertepatan di atas dapat diketahui bahwa latihan pelaksanaan plyometric mempunyai peran penting Praktek Pengalaman 4
untuk meningkatan daya ledak tungkai jongkok berdiri. Split squat jump oleh karena itu,penulis tertarik untuk sebenarnya dilakukan dalam konteks mengangkat mengenai olahraga. (Ansori, M : 2011) gerakan pengaruh latihan split squat jump eksplosif. Berjongkok hingga posisi boxjumpterhadapdaya otot squat, tekan ujung kaki dorong permainan tubuh ke udara setinggi mungkin, belakang saat turun, segera tekuk lutut, tertarik turun kembali ke posisi squat melakukan penelitian judul melompat lagi. Gerakan ini sangat Pengaruh Plyometrics Bentuk membutuhkan kekuatan Split Squat Jump Box Jump maksimal kecepatan terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot maksimal pula. tungkai lebih dalam ledak dalam.berdsarkan latar masalah peneliti Tungkai diatas Atlet Futsal Dalam penelitian ini peneliti Pemuda Papar Tahun Ajaran 2016- mencoba 2017 pelatihan Split squat jump Tujuan dari penelitian ini adalah metode untuk interval menggabungkan pendek, sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui meningkatkan hubungan signifikan antara latihan tungkai. Oleh karena itu, perlu split squat jump terhadap daya ledak aya otot tungkai. 2) Untuk mengetahui menggunakan pendekatan pelatihan hubungan signifikan antara latihan Split squat jump metode box jump terhadap daya ledak otot otot interval pendek terhadap daya ledak tungkai3) Untuk mengetahui lebih baik (power) otot tungkai. mana antara latihan split squat jump daya untuk ledak penelitian otot 2. Box Jump dari box jump terhadap daya ledak Latihan jump to box otot tungkai siswa menurut Chu (1992:48) adalah loncat Pemuda tahun ajaran 2016- ke atas kedepan, mendarat 2017. kedua kaki di atas kotak. 1. Split Squat Jump Latihan ini memerlukan beberapa Split adalah kotak, bangku, atau panggung semacam bentuk olahraga tingginya antara 12-24 inci.adapun cara uraian latihan box jump adalah dua squat tangan jump dikaitkan di belakang kepala, kemudian meloncat sebagai berikut: Ambillah sikap 5
berdiri releks menghadap melakukan tolakan serta seberapa kotak, bangku, atau panggung kira- cepat orang berlari sebaliknya. kira berjarak 18-20 inci. Lengan Daya berada disamping ba tungkai sebuah agak ditekuk. Gunakan lengan untuk tahanan beban kecepatan membantu tolakan, loncatlah keatas tinggi dalam situasi gerakan kedepan, mendarat kedua utuh Suharno HP (1988:50) kaki di atas kotak, bangku, atau menurut Sajoto (1988: 50) adalah panggung. segera kemampuan seseorang melakukan kebelakang ke tempat posisi awal kekuatan maksimal ulangi gerakan ini. usaha Loncatlah Usahakan ibujari lutut ledak ialah otot kemampuan untuk mengatasi dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. untuk membantu keseimbangan Unsur berkonsentrasilah untuk melakukan perpaduan antara kekuatan gerakan cepat, memperpendek kecepatan. Daya ledak otot tungkai waktu sentuh tanah dapat kotak, panggung, memberikan latihan kekuatan otot lakukan 3-6 set, jumlah ulangan 8-12 tungkai kecepatan gerak dari kali, waktu istirahat kira-kira 2 otot tungkai. bangku, atau dasar power ditingkatkan adalah menit diantara set. Latihan box jumpdalam penelitian ini menggunakan bangku panggung mempunyai ketinggian 36 cm, II. METODE 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan 40 cm, 45 cm, 50 cm, 55 cm sesuai pendekatan kemampuan awal sampel Azwar (2007) penelitian dalam melakukan tes vertical jump pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya 3. Daya Ledak Otot Tungkai Daya ledak kuantitatif. Menurut data-data merupakan numerikal (angka) diolah suatu komponen biomotorik dalam metode statistika. Pada kegiatan olahraga, karena daya dasarnya, ledak akan menetukan seberapa dilakukan keras orang memukul, meneng inferensial (dalam rangka pengujian seberapa hipotesis) jauh orang dapat pendekatan kuantitatif penelitian menyandarkan 6
kesimpulan hasilnya suatu dalam mengumpulkan data agar probabilitas kesalahan penolakan pekerjaannya hipotesis nihil. Dengan metode hasilnya akan lebih baik, dalam arti kuantitatif lebih akan diperoleh lebih mudah cermat, lengkap signifikansi perbedaan kelompok sistematis sehingga mudah diolah atau signifikansi hubungan antar (Suharsimi Arikunto, 2002). Sesuai variabel Teknik metode penelitian True akan digunakan dalam penelitian penelitian diteliti. menggunakan Experimental Design ini yaitu metode menggunakan desain Pretest- teknik tes pengukuran, Postest Control Group Design. maka Menurut digunakan dalam penelitian ini Sugiyono (2014:112), instrument eksperimen test menjelaskan bahwa Pretest- adalah: Postest Group Design a. Test Daya Ledak Otot Tungkai adalah dua kelompok dipilih sebelum sesudah diberi secara random, kemudian diberi latihan Split Squat Jump. Control pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah kelompok perbedaan sebelum sesudah diberi 1 eksperimen 2. Hasil Test daya ledak otot tungkai nilai dipakai dalam penelitian ini kelompok experimen tidak berbeda menggunakan test vertical jump secara signifikan. (Widiastuti, kelompok pretest experimen antara b. Test Daya Ledak Otot Tungkai baik Adapun populasi bila dalam dijadikan penelitian latihan Box Jump. 2015: 109). Selanjutnya hasil dari tes vertical ini jump tersebut dimasukkan kedalam adalah seluruh siswa putra rumus untuk menentukan power/ Pemuda daya ledak yaitu: Papar ikut sebanyak 20 siswa sekaligus sebagai sampel dalam penelitian ini. 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat digunakan oleh peneliti P = * ( ) + Keterangan: P = Power/ daya ledak W = Berat ba D = Selisih antara tinggi loncatan tinggi raihan 3. Analisis Data 7
Sebelum diolah Pemuda Papara dalah 125.7 terlebih dahulu diuji persyaratan standar deviasi sebesar 4.57165. hipotesisnya, yaitu uji normalitas Daya ledak otot tungkai minimum uji homogenitas terhadap skor adalah daya ledak otot tungkai. adalah 131.00 Segkan rata-rata Uji data normalitas 115.00 maksimum daya ledak otot tungkai setelah tujuan mengetahui apakah data diberi latihan split squat jump dari 10 siswa mengikuti kegiatan diperoleh tersebut terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas Pemuda Papara dalah 126.9 menggunakan Kolmogorov-Smirnov SPSS 20 standar deviasi sebesar 4.70106 Daya ledak otot tungkai minimum adalah Uji homogenitas digunakan untuk adalah 133.00 apakah di ada menggunakan taraf signifikan 0,05. mengetahui 116.00 maksimum kelompok Rata-rata daya ledak otot eksperimen kelompok kontrol tungkai sebelum diberi latihan box memiliki jump dari 10 siswa mengikuti varians sama (homogen) atau tidak. Uji kegiatan di homogenitas dalam Pemuda Papara dalah 123.5 penelitian ini menggunakan chi standar deviasi squor bantuan program 4.35252. Daya ledak otot tungkai SPSS 20.0 for winsdows. Pengujian minimum hipotesis dilakukan menggunakan maksimum adalah 130. Segkan uji t ada SPSS 20. rata-rata daya ledak otot tungkai adalah 114 sebesar setelah diberi latihan box jump dari III. 10siswa mengikuti kegiatan HASIL DAN KESIMPULAN 1. Diskriptif Statistik di Berdasarkan hasil penelitian Pemuda Papara dalah 124.5 dapat di ketahui bahwa rata-rata standar deviasi sebesar 4.35252. daya ledak otot tungkai sebelum Daya ledak otot tungkai minimum diberi latihan split squat jump dari adalah 10 siswa mengikuti kegiatan adalah130.00 di 115.00 maksimum 2. Uji normalitas 8
siswa diberi latihan squat jump Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dayaledaks dayaledak quatjump boxjump N 10 10 Mean 126.9000 124.5000 Normal Std. Parametersa,b 4.70106 4.35252 Deviation Absolute.193.183 Most Extreme Positive.107.146 Differences Negative -.193 -.183 Kolmogorov-Smirnov Z.609.578 Asymp. Sig. (2-tailed).852.892 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. sebesar 0.903, siswa diberi latihan box jump signifikansinya nilai sebesar 0.991. Karena nilai signifikan dari kedua variabel > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian tersebut homogen. 4. Uji Hipotesis Berdasarkan Sample tabel Uji hipotesis penelitian One Kolmogorov-Smirnov di mengkaji hubungan pengaruh atas, dari banyaknya data 10 siswa, latihan squat jump latihan box diperoleh nilai signifikansi daya jump terhadap peningkatan daya ledak siswa diberi latihan ledak otot tungkai, Squat Jump sebesar 0.852, nilai analisis uji t. Perhitungan signifikansi daya ledak siswa statistik diberi latihan Box Jump menggunakan 0.892. Karena variabel dapat nilai sebesar (sig) tersebut disimpulkan Ho dari maka t berdistribusi normal. Test Statistics daya ledak daya ledak squat jump box jump Chi-Square 2.800a 1.200a df 7 7 Asymp. Sig..903.991 a. 8 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.3. bantuan program Tabel Uji Hipotesis artinya data berasal dari populasi Tabel Uji Homogenitas dilakukan SPSS 20. diterima 3. Uji homogenitas dilakukan Daya ledak squatjup Daya ledak boxjump One-Sample Test df Sig. Mean (2- Differ tailed ence ) 95% Confidence Interval of thedifference Lowe Uppe r r 85.362 9.000 126.9 123.5 130.2 0000 371 629 90.454 9.000 124.5 121.3 127.6 0000 864 136 Dari uji hipotesis penelitian pertama signifikansi diperoleh latihan squat nilai jump Berdasar hasil analisis terhadap daya ledak otot tungkai menggunakan Chi Kuadrat sebesar 0.000 α = 5%. Karena didapat nilai signifikan daya ledak nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka 9
demikian H0 ditolak sehingga sehingga hipotesis Ha diterima, hipotesis Ha diterima, berarti berarti Latihan split squat ada jump memberikan pengaruh lebih hubungan signifikan antara latihan split squat jump baik terhadap daya ledak otot tungkai daya ledak otot tungkai siswa siswa Pemuda Pemuda tahun ajaran 2016- tahun ajaran 2016-2017. 2017. dari box jump terhadap 5. Kesimpulan Dari uji hipotesis penelitian kedua signifikansi diperoleh nilai jump latihan terhadap daya ledak tungkai siswa sebesar 0.000 α = 5%. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 Pemuda tahun 2016-2017. (0,000 < demikian latihan box jump a. Terdapat pengaruh split squat 0,05), H0 maka ditolak otot b. Terdapat pengaruh box jump sehingga latihan terhadap daya ledak otot hipotesis Ha diterima, berarti tungkai ada hubungan signifikan antara latihan box jump terhadap daya ledak otot tungkai siswa siswa Pemuda tahun 2016-2017. c. Latihan split squat jump Pemuda memberikan pengaruh lebih baik tahun ajaran 2016-2017. dari box jump terhadap daya Berdasarkan uji penelitian ketiga nilai rata-rata daya hipotesis ledak otottungkai siswa diperoleh ledak otot Pemuda tahun 2016-2017. tungkai latihan split squat jump sebesar 126.90000 ratarata daya ledak otot tungkai latihan box jump sebesar 124.50000. Karena nilai rata-rata daya ledak otot tungkai latihan split squat jump lebih besar dari ledak otot tungkai latihan box jump, demikian H0 ditolak DAFTAR PUSTAKA Ansori, M. 2011. Pengertian Squat Jump, http: // suzaridian. blogspot. Com /2009/03/hukuman-bagi-atlet pingpong-dadakan di.html, diakses tanggal 20 Februari 2016 Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipt 10
Azwar, Saifuddin. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Chu, Donald. A. 1992. Jumping into Plyometrics. Champaign, Illinois: Human Kinetics Pub Sajoto, Mochamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikti P2LPTK. Dedikbud Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta Suharno, HP. 1988. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung. PT. Karya Ilmu Widiastuti. 2015. Tes Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Grafindo Persada. 11