BAB I PENDAHULUAN. mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

2015 KREASI TARI RONGGENG LENCO DI DESA CURUG RENDENG KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

Kata kunci: Wayang Topeng, pelatihan gerak, pelatihan musik, eksistensi.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

SANGGAR SENI TARI DAN BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. Selo Soemardjan dalam Simanjuntak (2000:107) Menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Koentjaraningrat dalam buku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Innez Miany Putri, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB II LANDASAN TEORI. menurut tuntutan sejarahnya sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak bisa terlepas dari hidup bermasyarakat karena, hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IBING PENCAK PADA PERTUNJUKAN LAKON TOPENG PENDUL DI KABUPATEN KARAWANG

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

Setiap manusia sudah mengenal yang namanya seni yang sudah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ARIF RAMDAN, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis merupakan aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antar bagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Menurut Sugiyono analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Pencak silat merupakan seni beladiri tradisional yang berasal asli dari Nusantara, dan pencak silat merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Pencak silat adalah merupakan metode bela diri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya

yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Pencak silat dulu digunakan hanya untuk mempertahankan diri seiring berkembangnya zaman silat juga dikembangkan sebagai cabang olahraga bela diri, namun sekarang pencak silat juga bisa dimasukkan dalam cabang seni tari. Menurut Ferry Lesmana (2002:2) Seni Pencak Silat adalah melakukan gerak dengan menggunakan pola langkah dengan kuncian dan jurus, sehingga membentuk gerakan yang indah untuk membela diri dari musuh yang juga dapat diiringi musik tradisional serta menjalin silahturahmi dengan sesama pencak silat khususnya masyarakat umum. Pencak silat salah satu kesenian bela diri yang juga sering dipertunjukan biasanya silat di pertunjukan pada acara tertentu, seperti upacara adat, perlombaan silat, dan sebagai seni pertunjukan untuk masyarakat sekitar. Pencak silat juga seni pertunjukan yang banyak akan penikmatnya karna memiliki penampilan yang dapat membuat penonton terkesima akan aksi yang ditampilkan. Seni pertunjukan merupakan tontonan bernilai seni yang disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton. Seni pertunjukan termasuk bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan antara berbagai bidang seni. Jika diperhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater atau sendratari biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan seni rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai aktor atau aktrisnya. Menurut Edi Sedyawati seni pertunjukan merupakan khasanah budaya yang perlu dilestarikan di tengah-tengah masyarakat. Seni pertunjukan pada umumnya

mungkin dapat dikatakan hampir semua dapat berkesan dan bertahan dalam hati masyarakat. Seni pertunjukan merupakan kekayaan dari kesenian Indonesia (2007:39). Kesenian atau seni adalah wujud dari unsur kebudayaan yang berupa kegiatan manusia yang memiliki nilai. Hal ini sesuai dengan pendapat Y. Sumandyo Hadi Bahwa kesenian sebagai unsur kebudayaan dapat dipandang sebagai ide-ide, gagasan atau nilai. Kemudian sebagai akktifitas tindakan yang berpola dan juga berupa berbagai macam benda hasil karya manusia (2005:20) Seni tari termasuk salah satu wujud dari unsur kebudayaan yang mengungkapkan sebuah ekspresi dilakukan melalui media gerak, tari juga salah satu cabang seni yang melestarikan budaya indonesia. Diketahui juga indonesia banyak memiliki tarian tradisi, dan dapat menarik jiwa pemuda-pemudi untuk ikut serta dalam melestarikan budaya Indonesia terutama dalam cabang seni tari. Seni tari termasuk salah satu seni yang banyak diminati oleh pengamat karena didalam seni tari biasanya menampilkan semua cabang seni tidak hanya tari tetapi juga musik dan drama sehingga pengamat seni tari tidak bosan akan penampilan dari cabang seni tari. Edi Sedyawati (1986) Tari adalah salah satu pernyataan budaya. Oleh karena itu maka sifat, gaya dan fungsi tari selalu tak dapat dilepaskan dari kebudayaan yang menghasilkannya. Dan kebudayaan didunia ini begitu banyak coraknya. Bahkan di Indonesia sendiri saja sudah begitu beraneka macam ragamnya. Perbedaan sifat dan ragam tari dalam berbagai kebudayaan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, sseperti : lingkungan alam, perkembangan sejarah, sarana komunikasi dan temperamen

manusianya yang semuanya itu akan membentuk suatu citra kebudayaan yang khas. Hidup dan tumbuh tari sangat erat berkaitan dengan citra masing masing. Tari memiliki beberapa jenis menurut pola garapannya, yaitu tari tradisional dan tari kreasi. Tari tradisional adalah sebuah tarian yang sudah ada sejak jaman nenek moyang dan sudah melewati beragam sejarah yang bisa terbilang cukup lama dan yang selalu bertumpu pada pijakan gerak tradisi yang sudah ada dan berkembang dahulunya. Sedangkan tari kreasi adalah merupakan sebuah garapan baru yang berkembang dari tari klasik ataupun tari kerakyatan, yang menciptakan sebuah garapan baru yang berpijakan pada gerak dasar tradisi. Sebuah karya seni meliputi perpaduan beberapa unsur terutama seni Tari, yaitu Wiraga (raga) yaitu tubuh adalah sebagai media penyampaian dalam tarian, Wirama (irama) irama atau musik yang mengiringi pada sebuah tarian dan Wirasa (rasa) yaitu perasaan atau jiwa yang dapat merasakan rasa dalam melakukan gerakan tarian tersebut. Jika ini di jadikan satu maka dapat terciptalah suatu tarian yang harmonis. Bicara tentang karya seni tari tidak akan pernah lepas dari kata Gerak, dimana gerak adalah sebagai media utama yang digunakan dalam melakukan tarian. Gerak sebagai simbol yang akan menceritakan langsung maksud dari tarian tersebut, dalam garapan sebuah tari tidak hanya gerak sebagai unsur pendukung tetapi musik, tata busana, tata rias, set panggung, lighting, properti dan lain-lain juga termasuk pendukung dalam sebuah garapan tari yang sifatnya membantu akan penyampaian pesan dalam sebuah karya.

Dengan adanya perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka tarian mulai dikembangkan baik dari bentuk-bentuk geraknya dan fungsi tarian tersebut, yang telah ditentukan sehingga tarian tersebut tidak punah oleh perkembangan zaman salah satunya tari tradisional Tari Silat Poncak 12 di Kabupaten Kampar. Tari Silat Poncak 12 di Kabupaten Kampar adalah salah satu tradisi yang ada di kampar yang sudah menjadi warisan pada masyarakat setempat secara turun menurun. Ragam ragam gerak pada tarian ini berasal dari ide-ide kreatif yang diusut oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kampar yang juga bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kampar untuk membentuk sebuah karya seni tari yang baru dengan pijakan pada ragam gerak Silat Harimau, Silat Bungo dan silat Perisai. Bagong Kusudiarjo (1978:1), silat dan tari merupakan suatu ekspresi yang tali menali yang saling mengisi karena kedua-duanya mempergunakan tubuh manusia sebagai materi pokok, disamping ketajaman fikiran dan perasaan yang selalu berdampingan sewaktu orang melaksanakan silat dan menari, ditambah dengan ketahanan fisik dan keuletan, teknik silat dan tari. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran silat yang khas. Misalnya daerah jawa barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di jawa tengah ada aliran Merpati putih dan di jawa timur ada aliran Perisai Diri, sementara di Riau kabupaten kampar, terkenal dengan silat harimau, silat buno dan silat perisai. Dari hasil informasi yang penulis dapatkan Tari Silat poncak 12 Boleh merupakan penilitian seniman dari kabupaten kampar ( Sudirman Agus, salman, Khaidir, Wan Harun Ismail dan Awal Zumardi) yang berangkat dari ragam gerak-gerak

silat dikabupaten kampar yaitu silat harmiau, silat bugo dan silat perisai seperti gejak bajawek salam, olang abega, punte tali bowouk, concang ateh, concang tongah, concang bawah dan sebagainya yang menjadi dasar pijakan terbentuknya tari Silat Poncak 12 dan ragam tari Silat Poncak 12 tersebut, yaitu : 1). Sepok (duduk seperti bersilah dengan tumpuan tumit), 2). Olang Manyambau (elang menyambar), 3). Concang (mencincang, memotong) 4). Ulu Limpiong (ujung bamboo, batang seperti yang kecil tumbuh menjulang), 5). Gletek (menyentak, mengangkat 1 kaki tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah) 6). Tandek Randai (bertumpu pada kedua kaki sambil memutar kedua tangan), 7). Klenjek (terkejut)m 8) Punte Tali Bowouk (memutar, menggulung tali beruk/monyet), 9). Sibuak Kobou Baodam (mengitip kerbau berendam), 10). Siamang Gagok (beruk/monyet gagap), 11). Sedeng (miring, memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri), 12). Elosembah (menutup salam). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Tari Silat Poncak 12 di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Dikarenakan sepengetahuan penulis penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya dan ini merupakan penelitian awal selain itu tradisi ini masih sangat dibudayakan dan dilestarikan dikalangan masyarakat kampar.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis meruuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Analisis Pertunjukan Tari Silat Poncak 12 di Kabupaten Kampar Provinsi Riau? 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas, maka tujuan penelitian juga menjuru kepada pokok permasalahan tersebut. Adapun tujuan penelitian adalah: 1). Untuk mengetahui bagaimanakah Analisis Pertunjukan Tari Silat Poncak 12 di Kabupaten Kampar Provinsi Riau? 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1) Bagi peneliti untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang berkaitan tentang penulisan Tari Silat Poncak 12 dan penulisan karya ilmiah. 2) Bagi seniman untuk menjadi sumber informasi dan memberikan motivasi dan membuat ide garapan tari yang lebih kreatif dalam dunia pertunjukan. 3) Bagi lembaga pariwisata menjadi sumber informasi mengenai tarian yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Kampar. 4) Bagi masyarakat umum menjadi pemahaman dan pengetahuan baru mengenai tari dan budaya yang ada.

5) Bagi program pendidikan sendratasik sebagai kajian, informasi dan referensi untuk dunia akademik khususnya dibidang seni tari. 1.4 Definisi Istilah Judul Menurut Sugiyono analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Menurut Wiradi dalam Cinta Lestari Analisis adalah aktivitas yang membuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kinerja tertentu dicari kaitannya dan ditaksir maknanya (2014). Menurut Edi Sedyawati seni pertunjukan merupakan khasanah budaya yang perlu dilestarikan di tengah-tengah masyarakat. Seni pertunjukan pada umumnya mungkin dapat dikatakan hampir semua dapat berkesan dan bertahan dalam hati masyarakat. Seni pertunjukan merupakan kekayaan dari kesenian Indonesia (2007:39). Menurut Wan Harun Ismail Silat Poncak 12 adalah salah satu tradisi yang ada di kampar yang sudah menjadi warisan pada masyarakat setempat secara turun menurun. Ragam ragam gerak pada tarian ini berasal dari ide-ide kreatif yang diusut oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kampar yang juga bekerja sama dengan Dewan

Kesenian Kampar untuk membentuk sebuah karya seni tari yang baru dengan pijakan pada ragam gerak Silat Harimau, Silat Bungo dan silat Perisai.