BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Self Service Aplikasi self service adalah suatu transformasi aplikasi web yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat transaksi SDM yang melibatkan pegawai, atasan maupun administrator SDM sehingga tugas dan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan aplikasi self service ini berbeda-beda, yaitu: [2] 1. Bagi Pegawai Aplikasi self service memungkinkan pemberdayaan pegawai untuk menangani sendiri proses administrasi kepegawaian bagi dirinya. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pegawai terhadap atasan dan human resource sehingga efisiensi dan efektivitas pegawai dapat ditingkatkan dengan lebih fokus kepada pekerjaan masing-masing. 2. Bagi Atasan Aplikasi Self Service memungkinkan pemberdayaan atasan untuk melakukan approval terhadap proses administrasi kepegawaian. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas atasan baik people management maupun business management. 3. Bagi Administrator SDM Aplikasi self service memungkinkan pemberdayaan administrator untuk melakukan final checking terhadap proses administrasi kepegawaian. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas human resource. II-1
II-2 2.2 Ticketing Tiket merupakan sebuah dokumen yang berisi perjanjian kontrak antara perusahaan dengan penumpang. Tiket memuat ketentuan yang telah disepakati bersama dan telah ditaati oleh kedua belah pihak. Dengan kata lain ticketing pada perusahaan travel adalah suatu bentuk pelayanan perusahaan travel yang diberikan kepada penumpang untuk melakukan pemesanan tiket. [5] 2.3 Reservasi Reservasi adalah suatu permintaan penumpang terhadap pihak perusahaan untuk penyediaan ruang, tempat duduk, atau akomodasi. Manfaat reservasi bagi penumpang dan SPA Travel adalah: [10] 1. Bagi Penumpang - Memberikan kepastian perjalanan. - Efisiensi waktu. - Mempermudah untuk mempersiapkan keperluan penumpang. 2. Bagi Perusahaan. - Sarana untuk meningkatkan produksi. - Mempermudah penjualan tiket. - Menyediakan layanan secara maksimal. 2.4 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pengelolaan adalah serangkaian aktivitas-aktivitas koordinasi yang mencakup perencanaan, pengarahan, pengendalian, penempatan, serta pengambilan keputusan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang efektif dan efisien. Sedangkan sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Pengelolaan sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan yang memusatkan pada praktek dan kebijakan, serta fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan pada perusahaan. Pengelolaan dilakukan dengan menggunakan bantuan manusia dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang tersedia. [8]
II-3 2.4.1 Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tujuan pengelolaan sumber daya manusia secara umum adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai keberhasilan melalui manusia yang merupakan sumber daya organisasi yang memiliki kapabilitas. [7] Secara khusus, pengelolaan sumber daya manusia bertujuan untuk: 1. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas dan kemampuan yang melekat pada manusia. 2. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur seleksi yang lebih teliti. 3. Menciptakan hubungan yang produktif dan harmonis pada suatu organisasi. 4. Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental. 2.4.2 Fungsi-Fungsi Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pengelolaan sumber daya manusia membutuhkan fungsi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengelolaan terdiri dari: [1] 1. Planning. Menentukan tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan. 2. Organizing. Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan. 3. Staffing. Menentukan keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja. 4. Motivating. Mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan. 5. Controlling. Mengukur pelaksanaan dengan tujuan menentukan sebab penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan kolektif.
II-4 2.5 Black Box Testing Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti dengan melihat suatu kotak hitam, yang hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa mengetahui dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box yang mengevaluasi hanya dari fungsionalitas dan tampilan luarnya saja tanpa mengetahui apa yang terjadi dalam proses detailnya. [3] Pengujian dengan metode black box adalah suatu pendekatan untuk dapat menguji dalam setiap fungsi pada suatu program agar dapat berjalan dengan benar. Beberapa proses yang dilakukan dalam pengujian ini diantaranya yaitu: [9] 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input ataupun output. Misalnya pada form input data identitas, jika user melengkapi form maka program akan melakukan proses simpan, namun jika user tidak melengkapi form program tidak boleh melakukan proses simpan. Hal ini perlu diperbaiki jika program user tidak melengkapi form namun dapat tersimpan. 2. Kesalahan interface, misalnya tampilan web dengan menggunakan framework yang tidak mendukung beberapa browser hingga tampilan interface kurang maksimal. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database, hal ini akan berdampak pada akses web user menjadi lama. 2.6 My Structure Query Language (MySQL) MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL dapat dijalankan pada semua platform, baik windows maupun linux. Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). [4]
II-5 2.7 Use Case Diagram Use case diagram adalah salah satu jenis diagram pada UML (Unified Modeling Language) yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan actor. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisa untuk menangkap requirements atau permintaan terhadap sistem dan untuk memahami bagaimana sistem tersebut harus bekerja. [6] Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram No Gambar Nama Keterangan 1 Menspesifikasikan himpunan peran Actor yang pengguna lakukan ketika berinteraksi dengan use case. 2 Menspesifikasikan use case sumber Include secara eksplisit. 3 Menspesifikasikan bahwa use case Extend target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan. 4 Menspesifikasikan hubungan pada Association objek satu dengan objek lainnya. 5 Menspesifikasikan paket yang System menampilkan sistem secara terbatas. 6 Menspesifikasikan urutan aksi Use Case yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil bagi actor.