PENERAPAN VISUAL AUDITORY KINESTETHIC DAN PENDEKATAN TEKNIK PASSING ATAS BOLA VOLI SMK SWASTA ISTIQOMAH TANAH JAWA. Dewi Hamda Mukminingsih Sirait

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

IBRAHIM Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Medan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan servis atas bola voli

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1. : SMPN 2 SilangkitangKabupatenLabuhanbatu Selatan. : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS K K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2015.

UPAYA PENINGKATAN BELAJAR MENGGIRING BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN AJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMK Muda Patria Kalasan : Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. : Bola Volley (Passing Atas dan Smash)

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Dedi Asmajaya

Dedi Asmajaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

PENERAPAN SAINTIFIK MELALUI GAYA MENGAJAR PEMECAHAN MASALAH PADA PASSING BAWAH BOLA VOLI

III. METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas/Semester : IX / 1 (Ganjil ) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permainan kucing bola dalam lingkaran dapat meningkatkan kemampuan passing

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian. No Rencana Kegiatan Tahun 2012

MOH. HABSA ALIEFTIYAN

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dalam bentuk siklus-siklus penelitian, 2) Menyajikan Deskripsi datadata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kondisi awal hasil belajar passing bawah bola voli siswa putra kelas V

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII-1 SMP N I TOJO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

BAB I PENDAHULUAN. kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar adalah suatu atau serangkaian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

SURAT KETERANGANPENELITIAN Nomor : 800.2/20/2012

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MINI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA KARET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Sedangkan objek

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu melakukan pengamatan lokasi tempat penelitian, kondisi sekolah,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar bisa beradaptasi.

Transkripsi:

PENERAPAN VISUAL AUDITORY KINESTETHIC DAN PENDEKATAN TEKNIK PASSING ATAS BOLA VOLI SMK SWASTA ISTIQOMAH TANAH JAWA Dewi Hamda Mukminingsih Sirait Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia E-mail: dewihamdamukminingsihsirait@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing atas bola voli melalui Penerapan Visual Auditory Kinestethic dan Pendekatan Teknik pada siswa kelas XI SMK Swasta Istiqomah Tanah Jawa Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI akuntansi SMK Swasta Istiqomah Tanah Jawa dengan jumlah siswa 30 orang, terdiri dari 10 orang siswa putra dan 20 orang siswa putri. Berdasarkan hasil observasi kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran, pada siklus I kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori cukup. Sedangkan pada siklus II kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran meningkat menjadi sangat baik. Selanjutnya, sesuai hasil observasi partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori kurang. Sedangkan pada siklus II keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat menjadi lebih baik. Dari tes hasil belajar siklus I diperoleh 18 (60,00%) siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 (40,00%) siswa tidak mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 70,94. Pada tes hasil belajar siklus II, siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu 26 (86,66%) siswa telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 4 (13,33%) siswa tidak mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata nilai klasikal 78,43. Dengan itu diperoleh peningkatan nilai rata-rata dari siklus I dan siklus II sebesar 26,66%. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh kesimpulan bahwa melalui Penerapan visual auditory kinestethic dan pendekatan teknik dapat memperbaiki hasil belajar passing atas bola voli pada siswa kelas XI SMK Swasta Istiqomah Tanah Jawa Tahun 2017. Kata Kunci: Visual Auditory Kinestethic, Passing Atas Pendahuluan Bola voli termasuk kedalam salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran pendidikan jasmani kelas XI SMK Swasta Istiqomah Tanah Jawa, dan menjadi bagian materi tersebut adalah passing atas. Passing merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam permainan bola voli dan penting bagi pemain individu dan tim. SMK Swasta Istiqomah Tanah Jawa merupakan salah satu sekolah yang ada dikecamatan Tanah Jawa. Dari hasil observasi yang dilakukan di 22

SMK Swasta Istiqomah Tanah Jawa, dalam melakukan praktek olahraga khususnya permainan bola voli ternyata kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar terutama passing atas masih kurang baik. Hal ni terjadi karena kurangnya minat dan bakat siswa dalam pembelajaran bola voli, siswa kurang aktif dan kurang termotivasi, siswa belom memahami teknik-teknik dasar bola voli, terutama yang sering terjadi adalah saat melakukan gerakan passing atas, kesalahan yang sering terjadi di sikap pelaksanaan dan sikap akhir dalam melakukan passing atas, gaya mengajar guru yang terlalu monoton atau masih menggunakan gaya mengajar komando, dan juga sarana dan prasarana yang kurang memadai pada sekolah, seperti sarana olahraga yang ada terdiri dari satu lapangan sepak bola dan satu lapangan voli, bola voli yang jumlahnya hanya 5 bola, tetapi yang bagus hanya 3, serta pada saat mengikuti pembelajaran siswa hanya duduk-duduk atau bermalas-malasan, sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Ditinjau dari hasil belajar khususnya mata pelajaran Pendidikan Jasmani kebanyakan siswa masih memiliki nilai dibawah KKM (Ketuntasan Kriteria Minimum). Dimana nilai KKM (Ketuntasan Kriteria Minimum) yang ditetapkan di sekolah tersebut adalah 75. Dan diperoleh bahwa nilai materi passing atas bola voli masih banyak dibawah KKM, dari 30 siswa hanya 6 (20%) siswa yang mencapai KKM dan 24 (80%) siswa belum mencapai KKM atau Tidak Tuntas. Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini perlu diiringi peningkatan proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi yang tepat. Metode yang digunakan guru terpusat pada guru dan monoton sehingga terkesan membosankan dan membuat siswa tidak serius memperhatikan materi pelajaran yang sedang diberikan guru khususnya pembelajaran pendidikan jasmani. Strategi dan metode yang tepat digunakan agar proses belajar mengajar meningkat adalah dengan penerapan metode visual, auditori, kinestetik dan pendekatan teknik. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinestetic). Model pembelajaran VAK merupakan gaya yang menggunakan 3 macam sensori dalam menerima informasi yaitu visual ( Belajar dengan cara melihat ), auditori ( belajar dengan cara mendengar), Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh). Pembelajaran akan berlangsung efektif dan efesien dengan memperhatikan ketiga hal tersebut. Model pembelajaran visual, auditori, kinestetik ini merupakan anak dari model pembelajaran Quantum yang berprinsip untuk menjadikan situasi belajar menjadi nyaman dan menjanjikan kesuksesan bagi pembelajarannya di masa depan. Metode Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Istiqomah Tanah Jawa pada kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun 2017, penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI- Akuntansi dengan jumlah 30 siswa. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menemukan 23

informasi tentang pelaksanaan pembelajaran melakukan passing atas dalam permainan bola voli melalui penerapan visual, auditori, kinsetetik dan pendekatan teknik yang disampaikan dengan perlakuan tindakan kelas, yaitu adanya tahapantahapan siklus dalam pembelajaran. Pembahasan Tabel 1. Data Hasil Observasi Guru dalam Proses Pembelajaran Passing atas bola voli No. Indikator Siklus I Siklus II 1. Membuka Pelajaran 3 4 2. Kegiatan Inti 2 3 3. Pemanfaatan Model Pembelajaran VAK 3 4 4. Pemanfaatan Pendekatan teknik 3 4 5. Pemberian umpan balik 3 4 6. Pengaturan waktu 3 4 7. Menutup Pelajaran 3 4 Jumlah 20 27 Rata-rata 2,85 3,85 Persentase (%) 71,4% 96,4% Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dalam dua siklus kegiatan pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa aktifitas guru pendidikan jasmani dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I presentase guru adalah 71,4% (kategori cukup) sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 96,4% (kategori sangat baik). Tabel 2. Data Hasil Observasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Passing Atas Bola Voli No. AspekPenilaian Kriteria Siklus I Siklus II 1. Disiplin : Mengikuti segala proses pembelajaran, 2 3 2. Tekun : Keaktifan siswa dalam pembelajaran. 2 3 3. Tanggung jawab : Siswa dalam menjalankan tugas 2 3 4. Ketelitian : Kemampuan siswa dalam melakukan materi yang diajarkan sesuai demonstrasi. 1 2 5. Kerjasama : Menunjukkan sikap biasa membentuk relasi dalam kelompok. 2 3 6. Toleransi : Memberikan saran / pendapat atas proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik 2 3 yang lain. 7. Percaya diri: Mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan rasa percaya diri 2 3 8. Berani : Berani mencoba kegiatan / tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan pembelajaran 2 3 JumlahSkor 15 23 Nilai 62,50 % 95,83 % Hasil observasi yang telah dilakukan dalam dua siklus kegiatan pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas atau keaktifan siswa adalah 62,50 % (kategori kurang) sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95,83 % (kategori sangat baik). 24

Dan hasil observasi yang telah dilakukan dalam dua siklus kegiatan pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas atau keaktifan siswa adalah 62,50 % (kategori kurang) sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95,83 % (kategori sangat baik). Siklus I Pada tahap observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru dan siswa menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru digunakan lembar observasi guru dan untuk mengamati proses partisipasi belajar siswa dapat menggunakan lembar observasi siswa. Sedangkan untuk menilai hasil belajar passing atas bola voli siswa digunakan lembar penilaian portofolio. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran passing atas bola voli maka proses pembelajaran yang dilakukan guru dapat digambarkan berdasarkan indikator sebagai berikut: 1. Kemampuan guru membuka pembelajaran dalam kategori sangat baik. Deskriptor yang sudah semuanya terpenuhi yaitu guru memimpin doa bersama siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengarahkan siswa melakukan pemanasan. Sedangkan yang belum terpenuhi adalah guru belum memberikan motivasi belajar kepada siswa. 2. Kemampuan guru dalam pembelajaran kegiatan inti dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu menerapkan metode visual, auditori, kinestetik dan pendekatan tehnik, melakukan pengulangan teknik passing atas sampai siswa benar-benar paham. Sedangkan deskriptor yang belum terpenuhi adalah kreatif dan variatif, sehingga mampu menarik perhatian siswa serta penjelasan materi membosankan 3. Kemampuan guru dalam pemanfaatan model pembelajaran VAK dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu ketersediaan media / alat peraga, guru menayangkan sebuah video yang berkaitan dengan passing atas bola voli, dan guru menjelaskan passing atas bola voli. Sedangkan deskriptor yang belum terpenuhi adalah kualitas model pembelajaran. 4. Kemampuan guru dalam hal pemanfaatan pendekatan teknik dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu ketersediaan media / alat peraga, kesesuaian media dengan materi, dan melakukan pengulangan teknik dasar passing atas sampai siswa benar-benar paham. Sedangkan descriptor yang belum terpenuhi adalah keterampilan guru dalam melakukan variasi passing atas. 5. Kemampuan guru dalam hal pemberian umpan balik guru dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu guru mendengarkan segala sanggahan siswa, guru dan siswa saling bertanya jawab, dan memberi kesempatan yang sama bagi semua siswa. Sedangkan deskriptor yang belum terpenuhi yaitu bekerja sama memecahkan masalah yang kurang dimengerti siswa 25

6. Kemampuan guru dalam hal pengaturan waktu dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu ketepatan menyajikan pelajaran, ketepatan mengadakan evaluasi, dan ketepatan mengakhiri pelajaran. Sedangkan deskriptor yang belum terpenuhi yaitu ketepatan memulai pelajaran. 7. Kemampuan guru dalam hal menutup pelajaran dalam kategori baik. Deskriptor yang tercapai yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari, mengarahkan siswa melakukan pendinginan, dan memimpin doa sebagai penutup pelajaran. Sedangkan deskriptor yang belum terpenuhi adalah menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Untuk melihat partisipasi atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat menggunakan hasil observasi siswa. Partisipasi atau keterlibatan siswa tersebut dapat digambarkan berdasarkan indikator sebagai berikut: 1. Disiplin, Mengikuti segala proses pembelajaran dalam kriteria sedang. 2. Tekun, Keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria sedang. 3. Tanggung jawab, Siswa dalam menjalankan tugas dalam kriteria sedang. 4. Ketelitian, Kemampuan siswa dalam melakukan pengulangan teknik passing atas sampai siswa benar-benar paham dalam kriteria cukup. 5. Kerjasama, Menunjukkan sikap bias membentuk relasi dalam kelompok dalam kriteria sedang. 6. Toleransi, Memberikan saran / pendapat atas proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik yang lain dalam kriteria sedang. 7. Percaya diri, Mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan rasa percaya diri dalam kriteria sedang. 8. Berani, Berani mencoba kegiatan / tugas yang diberikan untukmencapai tujuan pembelajaran dalam kriteria sedang. Berdasarkan dari hasil observasi kegiatan pembelajaran siklus I, proses pembelajaran melalui penerapan visual, auditor, kinstetik dan pendekatan teknik yang dilakukan guru dan siswa telah mengalami peningkatan. Walaupun pada siklus I masih terlihat kebanyakan siswa masih belum tepat pada saat melakukan proses passing atas bola voli. Pada saat melakukan tahap awalan, kaki dibuka selebar bahu, salah satu kaki berada di depan, lutut ditekuk, pada saat akan melakukan passing segeralah menempatkan diri dibawah bola, tangan di angkat keatas depan kira-kira setinggi dahi, jari-jari tangan terbuka membentuk segitiga, saat tahap pelaksanaan perkenaan bola pada jari adalah ruas pertama pada ibu jari, pada saat jari bersentuhan pada bola maka jari agak ditegangkan sedikit, pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan, lengan kearah depan atas agak eksplosif., dan pada tahap akhir setelah bola berhasil dipassing maka lengan harus lurus sebagai sesuatu gerakan lanjutan diikuti dengan badan, langkah kaki kedepan agar koordinasi tetap terjaga, gerakan tangan, pergelangan tangan, dan kaki harus merupakan suatu gerakan yang harmonis, pandangan kearah datangnya bola. Jumlah keseluruhan yang diperoleh siswa pada saat melakukan sikap awalan adalah 88 dengan nilai rata-rata siswa 2,93, saat melakukan sikap pelaksanaan 83 dengan nilai rata-rata siswa 2,76, dan jumlah keseluruhan yang diperoleh siswa pada saat melakukan sikap akhir gerakan adalah 87 dengan nila rata-rata 2,9 dan 26

nilai rata-rata kelas 70,94 dengan nilai persentase ketuntasan klasikal hasil belajar passing atas bola voli (PKK) yang diperoleh mencapai 60%. Dari hasil tes siklus I diketahui bahwa dari 30 orang siswa, ada 18 siswa (60%) mencapai ketuntasan belajar dan 12 orang siswa (40%) belum mencapai ketuntasan belajar. Ini dikarenakan ada beberapa faktor siswa tersebut belum bisa mencapai tingkat ketuntasan belajar yaitu kurang pahamnya siswa dengan proses melakukan teknik passing atas bola voli. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing atas bola voli sudah dikatakan mulai meningkat sebesar 26,66%. Tabel 3. Data Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I No. Hasil Tes Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1 0-74 Belum Tuntas 12 40% 2 75-100 Tuntas 18 60% Jumlah 30 100 % Gambar 1. Diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I Siklus II Dari hasil analisa data refleksi I, maka dibuat kembali rencana tindakan II sebagai upaya mengatasi permasalahan yang belum terselesaikan pada siklus II. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan tetap membuat perencanaan tindakan sebagai upaya mengatasi kesulitan belajar siswa dalam melakukan passing atas bola voli melalui penerapan visual, auditori, kinestetik dan pendekatan teknik dalam proses pembelajaran. Kegiatan lain yang dilakukan adalah menyusun kembali RPP siklus II dan menyusun kembali tes hasil belajar siklus II. Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada siklus I, maka peneliti dan guru pendidikan jasmani melakukan upaya mengatasi masalah tersebut. Guru pendidikan jasmani terus memberikan motivasi secara langsung kepada siswa. Kemudian guru pendidikan jasmani dan peneliti melakukan tahap tindakan ini dilaksankan pada materi passing atas bola voli yang dilaksanakan 3 jam pelajaran (3 x 45 menit) dan pada akhir siklus dilakukan tes siklus II untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa. 27

Berdasarkan hasil refleksi peneliti, maka rencana tindakan siklus II akan disusun untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada siklus I dan mengatasi permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran passing atas bola voli. Setelah perencanaan disusun maka dilakukan tindakan atau pelaksanaan terhadap kesulitan siswa yaitu guru pendidikan jasmani memberikan perlakuan dengan menerapkan pendekatan teknik dalam proses pembelajaran. Sementara peneliti berperan sebagai pengamat atau observer. Pemberian tindakan II difokuskan pada proses belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli melalui penerapan visual, auditori, kinestetik dan pendekatan teknik. Pada tahap pelaksanaan tindakan II, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan yaitu: 1. Pendahuluan: membentuk siswa dalam barisan, berdoa sebelum memulai pembelajaran, menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran, dan mengarahkan siswa melakukan pemanasan. 2. Kegiatan Inti: guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok menjadi 3 kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari 10 orang, kemudia guru mengarahkan siswa mempraktekkan teknik passing atas dengan beberapa variasi, yaitu : a) Variasi passing atas dengan posisi sit up b) Variasi passing atas secara berhadapan c) Variasi passing atas dengan berjalan dengan jarak 5M. 3. Penutup: guru menyimpulkan hasil belajar siswa dan sekaligus memberikan evaluasi tentang teknik passing atas, guru kemudian memberikan penghargaan kepada siswa yang dinilai mampu melakukan passing atas dengan benar, guru mengarahkan siswa melakukan pendinginan, dan berdoa sebelum menutup pembelajaran. Pada tahap observasi siklus II terhadap pelaksanaan tindakan yang menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Lembar observasi tersebut terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa guna mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan guru dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran passing atas bola voli. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran passing atas bola voli maka proses pembelajaran yang dilakukan guru dapat digambarkan berdasarkan indikator sebagai berikut: 1. Kemampuan guru membuka pembelajaran dalam kategori sangat baik. Deskriptor yang sudah semuanya terpenuhi yaitu guru memimpin doa bersama siswa, menyampaian tujuan pembelajaran, dan mengarahkan siswa melakukan pemanasan serta memberikan motivasi belajar kepada siswa. 2. Kemampuan guru dalam pembelajaran kegiatan inti dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu penjelasan materi tidak membosankan, menerapkan metode visual, auditori, kinestetik dan pendekatan tehnik, melakukan pengulangan teknik passing atas sampai siswa benar-benar 28

paham. Sedangkan deskriptor yang belum terpenuhi adalah kreatif dan variatif, sehingga mampu menarik perhatian siswa. 3. Kemampuan guru dalam pemanfaatan model pembelajaran VAK dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu ketersediaan media / alat peraga, guru menayangkan sebuah video yang berkaitan dengan passing atas bola voli, guru menjelaskan passing atas bola voli, dan kualitas model pembelajaran. 4. Kemampuan guru dalam hal pemanfaatan pendekatan teknik dalam kategori baik. Deskriptor yang terpenuhi yaitu ketersediaan media / alat peraga, kesesuaian media dengan materi, dan melakukan pengulangan teknik dasar passing atas sampai siswa benar-benar paham dan keterampilan guru dalam melakukan variasi passing atas. 5. Kemampuan guru dalam hal pemberian umpan balik guru dalam kategori sangat baik. Deskriptor semuanya terpenuhi yaitu guru mendengarkan segala sanggahan siswa, guru dan siswa saling bertanya jawab, dan bekerjasama memecahkan masalah yang kurang dimengerti siswa serta memberi kesempatan yang sama bagi semua siswa. 6. Kemampuan guru dalam hal pengaturan waktu dalam kategori sangat baik. Deskriptor semua terpenuhi yaitu ketepatan menyajikan pelajaran, ketepatan mengadakan evaluasidan ketepatan mengakhiri pelajaran, serta ketepatan memulai pelajaran. 7. Kemampuan guru dalam hal menutup pelajaran dalam kategori sangat baik. Deskriptor semuanya tercapai yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari, mengarahkan siswa melakukan pendinginan, dan memimpin doa sebagai penutup pelajaran serta menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah meningkat dibandingkan dari siklus sebelumnya. Pada siklus II proses pembelajaran yang dilakukan guru mencapai persentase 96,4% atau SANGAT BAIK. Untuk melihat partisipasi atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat menggunakan hasil observasi siswa. Partisipasi atau keterlibatan siswa tersebut dapat digambarkan berdasarkan indikator sebagai berikut: 1. Disiplin, mengikuti segala proses pembelajaran dalam kriteria baik. 2. Tekun, keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria baik. 3. Tanggung jawab, siswa dalam menjalankan tugas dalam kriteria sedang. 4. Ketelitian, kemampuan siswa dalam melakukan materi yang diajarkan sesuai demonstrasi dalam kriteria baik. 5. Kerjasama, menunjukkan sikap bias membentuk relasi dalam kelompok dalam kriteria baik. 6. Toleransi, memberikan saran/pendapat atas proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik yang lain dalam kriteria baik. 29

7. Percaya diri, mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan rasa percaya diri dalam kriteria baik. Dari hasil keseluruhan observasi siklus II, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran passing atas bola voli berada dalam kategori BAIK dengan persentase 95,83%. Dan dari hasil tes passing atas bola voli pada siklus II yang dilakukan kemampuan siswa telah meningkat menjadi lebih baik jika dibandingkan pada tes awal dan siklus I. Pada siklus II diperoleh yaitu 26 orang siswa (86,66%) yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 orang siswa (13,33%). Jumlah keseluruhan yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan sikap awalan adalah 103 dengan rata-rata siswa 3,43, jumlah keseluruhan siswa yang melaksanakan tahap gerakan adalah 93 dengan nilai rata-rata siswa 3,1, dan jumlah keseluruhan yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan tahap gerakan akhir adalah 99 dengan nilai rata-rata 3,3. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah 295 dengan nilai rata-rata 9,8 dan rata-rata kelasnya 78,43. Untuk mempermudah dalam melihat hasil belajar siswa dalam siklus II secara visual dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel 4. Data Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II No. Hasil Tes Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1 0-74 Belum Tuntas 4 13,33% 2 75-100 Tuntas 26 86,66% Jumlah 30 100 % Gambar 2. Diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II Kesimpulan Hasil tes siklus I nilai PKK yang diperoleh siswa 60,00% dan hasil tes siklus II nilai PKK telah mencapai 86,66% mengalami peningkatan sebesar 26,66%. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui Penerapan Visual Auditory Kinestethic dan Pendekatan Teknik Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Pada Siswa Kelas XI SMK Swasta Istiqomah Tanah JawaTahun 2017. Daftar Pustaka Barbara L. Viera dan Bonnie Jill Ferguson, 2000. Bola voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 30

Deporter, 2009. Jurnal Studi Komparatif Strategi Belajar dan Strategi Belajar Visual, Auditory, Kinestethic. Indra Kasih, 2016. Belajar dan Berlatih Pass Bawah dan Pass Atas. Medan: Penerbit Unimed Press. Djamarah dan Zein, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Muhajir, 2013. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Muhajir, 2016. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Suharsimi Arikunto, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Sukintaka, 1979. Permainan dan Metodik. Bandung: Remadja Karya Offset. Toto Subroto, 2000. Pemantapan Kemampuan Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 31