ARTIKEL. Oleh: OKTAVIA DWI CAHYANI NPM : Dibimbing oleh : 1. Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi. 2. Anik Lestariningrum, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015

ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING GAMBAR IKAN KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TANJUNGSARI KECAMATAN KARANGREJO

JURNAL. Oleh: HALIMATUS SA DIYAH NPM P. Dibimbing oleh : 1. Dr. ZAINAL AFANDI, M.Pd. 2. ROSA IMANI KHAN, M.Psi

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

DEVELOP THROUGH METHOD NUMERACY PLAY MEDIA USING NATURAL MATERIALS IN CHILDREN GROUP A TK PLUS MIFTAHUL ULUM BENDOSARI KRAS KEDIRI ACADEMIC YEAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

JURNAL. Oleh: Dibimbing oleh : RIRIN KURNIASARI P. 1. Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd. M.Psi. 2. Widi Wulansari, M.Pd.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN MEDIA GYPSUM PADA KELOMPOK B TK PERMATA PELANGI KECAMATAN PESANTREN KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM AL - FALAH KOTA KEDIRI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

BINTI HIDAYATUL MU AZAROH NPM. :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : SULIYAH NPM :

IMPROVED ABILITY OBSERVING OBJECTS GROWTH THROUGH OBSERVATION SEEDS GREEN BEAN GROUP B TK DHARMA WANITA 01 JOHO KALIDAWIR TULUNGAGUNG

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MERIANA PURDHOWATI P

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD.

ARTIKEL. Oleh: YULI HARIYANTO NPM: Dibimbing oleh : 1. Hanggara Budi Utomo, M. Pd, M. Psi 2. Nur Lailiyah, M. Pd

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada program studi PG-PAUD

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUKARMI NPM : P

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri

MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: CANDRA AGUS SETIANI NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

Oleh : NANING PUAN ROHANI NPM :

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA AN-NUR KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MENGGUNAKAN SOFTWARE MIXED COLORING APPLICATION PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: BINTI NUR AFIDAH NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Oleh : SITI AISAH NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD UNP Kediri.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

Oleh : TYAS CRISTIANINGSIH NPM :

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

JURNAL. Oleh: Dibimbing oleh : 1. Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi. MARISKHA SUKMAWATI BUDIONO. 2. Itot Bian Raharjo, S.Pd., M.M.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

TUTIK SUMIAH NPM P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 1 KECAMATAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS A PAUD IT BAITUL IZZAH KOTA BENGKULU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ROFIKA KARTIKASARI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : W I N A R S I H NPM : P

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD. Oleh:

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : RENA EKA FEBRYANTI NPM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

Transkripsi:

ARTIKEL UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SIMPAI PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: OKTAVIA DWI CAHYANI NPM : 13.1.01.11.0579 Dibimbing oleh : 1. Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi. 2. Anik Lestariningrum, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : OKTAVIA DWI CAHYANI NPM : 13.1.01.11.0579 Telepon/HP : 085790223414 Alamat Surel (Email) : oktacahyani0410@gmail.com Judul Artikel : Upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar melalui permainan simpai pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut Tulungagung tahun pelajaran 2016/2017 Fakultas Program Studi : FKIP-PG PAUD Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K.H. Achmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri Jawa Timur Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 14 Agustus 2017 Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi. NIDN. 0701038303 Anik Lestariningrum, M.Pd. NIDN. 0708027803 Oktavia Dwi Cahyani NPM. 13.1.01.11.0579 1

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SIMPAI PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OKTAVIA DWI CAHYANI NPM : 13.1.01.11.0579 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini email : oktacahyani0410@gmail.com Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi. dan Anik Lestariningrum, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa di TK Aisyiyah Ngunut dalam pembelajaran motorik kasar adalah anak kurang terampil dalam melakukan gerakan meloncat dan melompat, kegiatan pembelajaran motorik kasar belum bisa menarik minat anak, dan pemanfaatan keterampilan motorik kasar anak masih kurang bervariasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut, anak kurang terampil dalam melakukan gerakan meloncat dan melompat, dimana saat melakukan gerakan meloncat dengan rintangan kaki anak masih mengenai rintangan tersebut. Dari 27 anak hanya 8 anak (30%) yang mampu melakukan kegiatan motorik kasar dengan baik, serta terdapat 8 anak (30%) yang belum mampu menjaga keseimbangannya untuk berdiri dengan salah satu kaki ditekuk selama beberapa detik saat melakukan pemanasan sebelum senam. Terdapat 6 anak (22%) yang masih kesulitan dalam menirukan gerakan secara terkoordinasi, 5 anak (18%) belum bisa melakukan kegiatan melempar dan menangkap bola dengan tepat, baik yang diakukan secara berkelompok, berpasangan, maupun individu. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah penerapan permainan simpai dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung? Metode penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart dengan subyek penelitian anak didik kelompok A TK Aisyiyah Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian unjuk kerja anak dan penilaian observasi guru. Hasil penelitian pada Siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan belajar anak didik 67%, pada Siklus II ketuntasan belajar anak mencapai 70%, dan pada Siklus III ketuntasan belajar anak meningkat menjadi 93%. Kesimpulan hasil penelitian adalah bahwa penggunaan permainan simpai dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2016 / 2017, sehingga hipotesis penelitian ini diterima. KATA KUNCI : Motorik Kasar, Bermain Simpai 2

I. LATAR BELAKANG Anak usia dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka). Golden age merupakan waktu paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Pada masa peka, kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya. Artinya golden age merupakan masa yang sangat tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003). Anak-anak pada masa usia dini memerlukan berbagai layanan dan bantuan orang dewasa, dari kebutuhan jasmani dan rohani. Dimana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk memfasilitasi pertumbuhan sebagai peletakan dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya, sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai nilai, norma serta harapan masyarakat. Dalam upaya mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki anak usia dini yang berdasarkan prinsip PAUD, seharusnya setiap pendidikan anak usia dini memahami setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan karena segenap upaya yang dilakukannya harus berdasarkan pada tahapan tumbuh kembang anak agar mencapai hasil yang optimal. Menurut Permendikbud No. 137 Tahun 2014 mengenai standar pendidikan anak usia dini, terdapat undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah modal dalam mengembangkan anak untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang akan membangun bangsa menjadi semakin maju dan berkembang serta siap untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa masa depan bagi bangsa kita ditentukan oleh pendidikan yang diperoleh oleh anak cucu kita, oleh sebab itu pendidikan anak usia dini perlu perhatian khusus karena modal yang berharga dan merupakan tahap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Maka dari itu Negara yang maju sangat memperhatikan dan mengembangkan pendidikan anak usia dini. Pemberian stimulasi yang baik dan optimal sangat diperlukan untuk 3

mengembangkan enam aspek perkembangan pada anak. Menurut Permendikbud No. 146 tahun 2014, mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, social emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan. Perencanaan pembelajaran yang tepat dan terarah sesuai dengan tahapan perkembangan dapat dikembangkan untuk semua aspek perkembangan. Salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangkan ialah aspek perkembangan fisik-motorik. Perkembangan fisik-motorik sangat berkaitan dengan perkembangan fisik anak, dan berbagai aktivitas fisik yang mampu menunjang keterampilan motorik anak. Hal ini memudahkan anak dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangan lainnya. Perkembangan kemampuan motorik pada manusia merupakan aspek perkembangan individu yang menonjol dan jelas bisa dilihat (Sumantri, 2005: 46). Hal ini terlihat apabila anak mengalami peningkatan dalam perkembangan kemampuan motoriknya, maka anak akan dapat menampilkan suatu keterampilan motorik dengan baik. Gerakan gerakan yang ditampilkan anak dalam berbagai aktivitasnya, merupakan suatu unsur sederhana dari keterampilan motorik yang dimilikinya. Keterampilan motorik yang dimiliki anak akan semakin meningkat dan berkembang seiring bertambahnya usia (Sukamti, 2007: 17). Perkembangan fisik motorik berkembang sangat cepat pada anak usia lima tahun pertama, dimana pada usia ini anak sangat aktif dalam melakukan gerakan-gerakan yang dapat merangsang kemampuan motorik. Wardiman (2010: 1) mengemukakan bahwa perkembangan motorik kasar adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Keterampilan motorik kasar merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan pada anak usia dini. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam menggunakan otot - otot besar yang mampu mengembangkan keterampilan gerak pada anak. Gerak itulah, yang dapat mengekspresikan segala apa yang ada dalam pikirannya. Dalam pembelajaran di TK kegiatan pengembangan kemampuan motorik kasar tidak terlepas dari pembelajaran jasmani. 4

Contoh dari kegiatan jasmani yang dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar adalah berlari, melompat, meloncat, menendang bola, melempar, menangkap, memantulkan bola, memukul, dan berjalan. Selain dapat membuat anak lebih sehat, pembelajaran jasmani pada anak juga dapat membuat anak lebih terlihat segar dan bersemangat dalam belajar di sekolah. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut, anak kurang terampil dalam melakukan gerakan meloncat dan melompat, dimana saat melakukan gerakan meloncat dengan rintangan kaki anak masih mengenai rintangan tersebut. Dari 27 anak hanya 8 anak (30%) yang mampu melakukan kegiatan motorik kasar dengan baik, serta terdapat 8 anak (30%) yang belum mampu menjaga keseimbangannya untuk berdiri dengan salah satu kaki ditekuk selama beberapa detik saat melakukan pemanasan sebelum senam. Terdapat 6 anak (22%) yang masih kesulitan dalam menirukan gerakan secara terkoordinasi, 5 anak (18%) belum bisa melakukan kegiatan melempar dan menangkap bola dengan tepat, baik yang diakukan secara berkelompok, berpasangan, maupun individu. Sebagian besar anak masih kesulitan dalam menendang bola terarah dan tepat sasaran. Penggunaan dan pemanfaatan alat untuk menunjang kegiatan pembelajaran motorik kasar masih minim. Kegiatan pengembangan keterampilan motorik kasar belum optimal dan belum dikemas dalam bentuk permainan yang menarik bagi anak, sehingga anak mudah bosan dan kurang antusias dalam melakukan kegiatan motorik kasar. Pengembangan motorik kasar yang dilakukan oleh guru di TK Aisyiyah Ngunut sudah dilaksanakan namun belum optimal, hal ini terlihat dari kegiatan pengembangan motorik kasar dilaksanakan seminggu sekali melalui kegiatan jalanjalan dan kegiatan senam. Guru masih minim dalam memanfaatkan alat permainan yang dimiliki sekolah untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar pada anak dan kegiatan pengembangan keterampilan motorik kasar yang dilakukan guru kurang bervariasi. Hal inilah yang mempengaruhi rendahnya keterampilan motorik kasar yang dimiliki anak dalam melakukan berbagai gerakan motorik. Mengingat pentingnya keterampilan motorik kasar bagi perkembangan anak selanjutnya, maka sebagai pendidik perlu menerapkan kegiatan pembelajaran yang menarik untuk melatih keterampilan motorik kasar anak sesuai dengan kurikulum pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang menarik tentu akan menciptakan suasana belajar yang 5

menyenangkan dan nyaman. Salah satu kegiatan yang menarik bagi anak adalah melalui kegiatan bermain dalam bentuk permainan. Kegiatan pengembangan yang dilakukan dalam bentuk permainan tentu akan membuat anak lebih tertarik, senang, dan tidak cepat bosan saat belajar di sekolah. Sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai, dan kemampuan anak akan meningkat. Permainan dengan simpai merupakan salah satu permainan yang dilakukan dengan menggunakan alat simpai. Permainan ini merupakan salah satu permainan kecil dengan alat yang tidak memiliki aturan baku dalam permainanya sehingga bentuk-bentuk permainannya mudah dimodivikasi, peralatan yang digunakan mudah didapat, tidak membahayakan, dan mudah dibawa kemana- mana. Permainan dengan simpai, mengajarkan anak berbagai keterampilan gerak saat bermain yang berfungsi untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar anak. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar melalui permainan simpai pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut Tulungagung tahun pelajaran 2016/2017. II. METODE A. Subjek dan Setting Penelitian Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah anak kelompok ATK Aisyiyah Ngunut. Dalam satu kelas berjumlah 27 anak dengan perincian 7 anak laki-laki dan 20 anak perempuan. Anak kelompok A adalah anak yang berada pada rentang usia 4 5tahun. Pemilihan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan simpai. Kegiatan ini dilakukan di kelas kelompok A. Alasan dipilihnya kelompok A sebagai subyek peneliti karena peneliti adalah pengasuh kelompok tersebut dan peneliti berupaya mengkoordinir kemampuan motorik kasar melalui permainan simpai, anak didiknya sehingga dapat mengarah pada kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangan fisik motorik anak pada perkembangan selanjutnya. B. Prosedur Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif antara peneliti dengan guru, dimana penelitiannya dilakukan dengan keterlibatan peneliti sebagai pengumpul data, penafsir data, pemakna data dan pelapor temuan, serta guru sebagai pelaksana tindakan. Selanjutnya Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2002: 83) mengatakan 6

bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari observasi, dan refleksi, yang selanjutnya memungkinkan diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu model Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002: 83) yang dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu, plan (perencanaan), act (pelaksanaan), observe (observasi) dan rafflect (refleksi). Penelitian tindakan kelas ini digambarkan pada bagan di bawah ini: Bagan 3.1 Model Siklus Kemmis dan Mc Taggart(dalam Arikunto, 2002: 83) Teknik dan Instrumen yang digunakan : 1. Subyek yang dinilai : Anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung 2. Kemampuan yang dinilai : Kemampuan motorik kasar 3. Indikator : Anak merangkak dengan gerakan yang benar (bertumpu pada telapak tangan dan lutut). 4. Teknik Penilaian : Unjuk kerja 5. Prosedur : a. Anak berbaris sesuai dengan urutan. b. Anak melakukan gerakan meloncat dengan mengggunakan dua simpai. Caranya adalah anak meloncati simpai kemudian simpai yang anak loncati dimasukkan dalam tubuhnya lalu dipindahkan kedepan, kemudian anak meloncati simpai yang ada didepannya dan simpai yang ada dibelakang dipindahkan kedepan secara bergantian sampai sepuluh kali loncatan kemudian anak berdiri dengan menaruh dua simpai berjajar, lalu anak berbalik badan dan melakukan gerakan melompat kebelakang sebanyak dua kali. c. Anak melakukan gerakan merangkak melewati simpai-simpai yang ditata berjajar membentuk lorong menggunakan gerakan yang benar. Yaitu dengan tumpuan telapak tangan dan lutut. d. Guru menilai anak dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar melalui metode permainan bermain simpai 7

Kriteria Penilaian 1. Anak mendapatkan bintang empat ( ) : jika anak mampu merangkak ke dalam simpai dengan sangat baik sampai selesai dan cepat. 2. Anak mendapatkan bintang tiga ( ): jika anak mampu merangkak biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. ke dalam simpai dengan cepat namun belum sampai batas akhir. III. HASIL DAN KESIMPULAN 3. Anak mendapat bintang dua ( ) : jika anak mampu merangkak ke dalam simpai masih dengan bimbingan guru. 4. Anak mendapat bintang satu ( ) : jika anak belum mampu merangkak ke dalam simpai dengan baik dan cepat. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Unjuk kerja (performance) Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa unjuk kerja (performance) kemampuan motorik kasar anak. Unjuk kerja ini digunakan untuk mengetahui kemampuan anak sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. 2. Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi. Menurut Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 203) bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses A. Pembahasan Hasil peningkatan kemampuan motorik kasar anak dalam kegiatan bermain simpai dapat dilihat dari perbandingan perolehan nilai belajar anak, serta persentase ketuntasan belajar anak mulai dari pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III pada tabel di bawah ini : Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan Motorik Kasar mulai dari Pra tindakan sampai dengan siklus III No. Hasil Penilaian Pra Tindakan Tindakan Siklus I Tindakan Siklus II Tindakan Siklus III 1. 30% 22% 15% 0% 2. 30% 11% 15% 7% 3. 22% 33% 30% 7% 4. 18% 33% 41% 85% Jumlah 100% 100% 100% 100% Berdasarkan observasi yang dilakukan pada anak kelompok A TK Aisyiyah Ngunut, anak kurang terampil dalam melakukan gerakan meloncat dan melompat, dimana saat melakukan gerakan meloncat dengan rintangan kaki anak masih mengenai rintangan tersebut. Dari 27 anak hanya 8 anak (30%) yang mampu melakukan kegiatan motorik kasar dengan baik, serta terdapat 8 anak (30%) yang 8

belum mampu menjaga keseimbangannya untuk berdiri dengan salah satu kaki ditekuk selama beberapa detik saat melakukan pemanasan sebelum senam. Terdapat 6 anak (22%) yang masih kesulitan dalam menirukan gerakan secara terkoordinasi, 5 anak (18%) belum bisa melakukan kegiatan melempar dan menangkap bola dengan tepat, baik yang diakukan secara berkelompok, berpasangan, maupun individu. Sebagian besar anak masih kesulitan dalam menendang bola terarah dan tepat sasaran. Penggunaan dan pemanfaatan alat untuk menunjang kegiatan pembelajaran motorik kasar masih minim. Kegiatan pengembangan keterampilan motorik kasar belum optimal dan belum dikemas dalam bentuk permainan yang menarik bagi anak, sehingga anak mudah bosan dan kurang antusias dalam melakukan kegiatan motorik kasar. Hasil observasi dan refleksi guru dalam merancang satuan kegiatan harian masih bersifat konvensional. Media dan sumber belajar yang digunakan masih kurang menarik bagi anak didik, hal ini tampak pada media pembelajaran saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Rendahnya kemampuan motorik kasar dikarenakan anak kurang tertarik terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru. Dengan adanya masalah tersebut, guru merasa perlu melakukan suatu usaha perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran motorik kasar, khususnya dengan memanfaatkan media belajar yang lebih menyenangkan bagi anak didik. Dalam hal ini, guru memilih alat permainan yaitu permainan simpai. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan yang baik namun masih terdapat beberapa kelemahan/ kekurangan pada proses pembelajaran. Anak masih bingung dengan aturan main dalam melakukan kegiatan menggunakan media simpai. Guru / peneliti pun masih belum bisa memberikan perhatian yang lebih terhadap anak. Sehingga dalam kegiatan menyampaikan pembelajaran guru masih belum maksimal. diketahui perolehan nilai dari 27 anak terdapat 6 anak mendapatkan nilai bintang 1 ( ) dengan prosentase 22%, 3 anak mendapatkan nilai bintang 2 ( ) dengan prosentase 11%, sedangkan 9 anak mendapatkan nilai bintang 3 ( ) dengan prosentase 33% dan 9 anak mendapatkan nilai bintang 4 ( ) dengan prosentase 33%. Hal ini dapat diikuti hasil penilaian kemampuan motorik kasar dengan prosentase kegiatan anak mencapai 67%, sedangkan prosentase kegiatan guru mencapai 67% sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan belum tuntas, sehingga diperlukan tindakan. 9

Dari hasil pembelajaran pada siklus II sudah mulai ada peningkatan yang lebih baik lagi walaupun belum tuntas dan para proses pembelajaran masih ditemukan sedikit kendala, anak masih kurang semangat dan aktif dalam melakukan pembelajaran melalui penggunaan media simpai. Guru terlihat masih kurang maksimal dalam memberikan motivasi kepada anak saat pembelajaran berlangsung sehingga anak kurang aktif dalam melakukan kegiatan. Perolehan nilai dari 27 anak terdapat 4 anak mendapatkan nilai bintang 1 ( ) dengan prosentase 15%, 4 anak mendapatkan nilai bintang 2 ( ) dengan prosentase 15%, sedangkan 8 anak mendapatkan nilai bintang 3 ( ) dengan prosentase 30% dan 11 anak mendapatkan nilai bintang 4 ( ) dengan prosentase 41%. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar anak belum memenuhi harapan peneliti yaitu 75% dari anak keseluruhan, sehingga diperlukan tindakan. Hal tersebut diikuti oleh penilaian kemampuan motorik kasar mencapai 70% sehingga dinyatakan belum tuntas sedangkan pada hasil observasi kegiatan guru mencapai 79%. Berdasarkan hasil analisis dan observasi di atas, dapat diketahui bahwa pada siklus II ini didapatkan data bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan kekurangankekurangan pada pertemuan sebelumnya sudah dapat diperbaiki serta dengan penggunaan media simpai yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar, namun masih diperlukan tindakan pada siklus III. Dari hasil pembelajaran dari siklus III menunjukkan hasil yang signifikan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan anak yang meningkat dan guru yang melakukan kegiatan dengan maksimal dan menunjukkan hasil observasi penilaian kegiatan yang sudah tuntas. diketahui bahwa penilaian nilai anak meningkat dengan baik, dari 27 anak tidak ada anak mendapatkan nilai bintang 1 ( ), 1 anak mendapatkan nilai bintang 2 ( ) dengan prosentase 7%, sedangkan 2 anak mendapatkan nilai bintang 3 ( ) dengan prosentase 7% dan 23 anak mendapatkan nilai bintang 4 ( ) dengan prosentase 85%. Hal ini menunjukkan rata-rata ketuntasan belajar anak mencapai 93%, dengan demikian penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Dengan penilaian kemampuan motorik kasar hasil observasi kegiatan anak mencapai 93% dinyatakan tuntas, sedangkan hasil observasi kegiatan guru mencapai 96%. Dengan demikian penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Adapun perbandingan ketuntasan belajar anak terlihat pada grafik di bawah ini: 10

IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S.S. 2002. Cetakan Keenam. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Pada grafik di atas menjelaskan bahwa terjadi kenaikan prosentase ketuntasan belajar kemampuan motorik kasar anak pada kegiatan bermain simpai dari pra tindakan sebesar 30%, siklus I sebesar 67%, tindakan siklus II sebesar 70%, tindakan siklus III sebesar 93%. B. Pengambilan Kesimpulan : Setelah melaksanakan dan menyelesaikan tindakan pada setiap siklus sebagaimana telah dideskripsikan di atas. Kemudian dilakukan tindakan belajar anak dari siklus ke siklus pembahasan data antar siklus, dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa mengalami peningkatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media simpai dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A TK Aisyiah Ngunut Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, sehingga hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat diterima. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan. No 137 Tahun 2014. Tentang Standard Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Sukamti, M.S. 2007. Diktat Perkembangan Motorik. Yogyakarta: UNY. Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendididkan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Suyanto. 2003a. Dasar- dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Wardiman. 2010. Lima puluh tahun perkembangan pendidikan Indonesia. Jakarta: Depdikbud. 11