BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan di Kabupaten Lombok Barat. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap situs kependudukan pada tingkat

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BERBASIS WEB

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

2015 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

K A T A P E N G A N T A R

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

URUSAN DESENTRALISASI

BUPATI SIDOARJO KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 188/ / /2012 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN SIDOARJO

Rupinus, SH, M.Si Rupinus, SH, M.Si Aloysius, SH, M.Si Ignasius Boni, SH, MH

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

JUMLAH PENDUDUK W N I

BAB 4 ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PBB DAN TINJAUAN PERANAN PBB SEBAGAI PAJAK DAERAH

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 63 TAHUN 2015

LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2014

PROFIL KEPENDUDUKAN KABUPATEN SEKADAU 2014

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU 23 TAHUN 2006 DIPERBAHARUI UU 24 TAHUN 2013

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PROFIL KEPENDUDUKAN KABUPATEN SEKADAU 2015 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2015

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENDAPATAN ASLI DAERAH, PAJAK DAERAH DAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN SIDOARJO

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2013

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Keadaan Geografis. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara sampai

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

AKUNTABILITAS KINERJA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO. SKRIPSI

JUMLAH PENDUDUK W N I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

I. PENDAHULUAN. pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut

BAB 2 LANDASAN TEORI

URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN SIDOARJO Kabupaten Sidoarjo merupakan bagian wilayah provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan sebutan kota Delta karena berada diantara dua sungai. Secara astronomi terletak pada posisi 112,5-112,9 Bujur Timur dan 7,3º - 7,5 Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik Sebelah Timur : Selat Madura Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo 714.243 Km 2, 40,81% terletak di ketinggian 3-10 m yang berada di bagian tengah dan berair tawar, 29,9% memiliki ketinggian 0-3 m yang berada di sebelah timur dan merupakan daerah pantai serta pertambakan, 29,2% terletak di ketinggian 10-25 m di bagian barat. Kabupaten Sidoarjo mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan, karena letaknya yang berada di sekitar garis khatulistiwa, dimana musim kemarau berkisar antara bulan Juli sampai Oktober dan musim penghujan antara bulan November sampai Juni. 4.2 KONDISI DEMOGRAFIS KABUPATEN SIDOARJO Kondisi demografis adalah kondisi kependudukan suatu daerah atau wilayah tertentu. Aspek-aspek demografi meliputi distribusi penduduk/kepadatan penduduk, jumlah penduduk, komposisi penduduk, pendidikan maupun kelas sosial/jenis pekerjaan. Keseluruhan aspek diuraikan sebagai berikut. 4.2.1 PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu wilayah selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Sehingga jumlah penduduk merupakan banyaknya orang yang menempati suatu wilayah dalam waktu tertentu. IV-1

Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo dapat digambarkan sebagaimana Gambar 4.1 berikut ini: 2.207.600 2.220.960 2.161.659 2.127.043 2.090.619 2014 2015 2016 2017 2018* Keterangan : *) jumlah penduduk hingga Bulan Juni 2018 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2018 Gambar 4. 1 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014-2018 Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo 5 (lima) tahun terakhir memiliki trend yang terus meningkat. Berdasarkan hasil registrasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), jumlah penduduk pada bulan Juni tahun 2018 sebanyak 2.220.960 jiwa, mengalami kenaikan 0,61% dibandingkan dengan tahun 2017. Kebutuhan akan sumberdaya dan ruang/lahan akan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas penduduk. Perubahan yang terjadi tersebut selain membawa dampak positif terhadap kemajuan wilayah juga akan membawa dampak negatif berupa penurunan kualitas lingkungan, terjadinya kesenjangan wilayah maupun kesenjangan sosial dan ekonomi. Peningkatan jumlah penduduk di suatu daerah juga erat hubungannya dengan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan baik di kelurahan maupun di kecamatan. Semakin banyak penduduk, kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan di wilayah tersebut juga semakin banyak. 4.2.2 KEPADATAN PENDUDUK Kepadatan penduduk memberikan gambaran jumlah penduduk yang menempati suatu luasan tertentu (Km 2 ). Untuk mengetahui kepadatan penduduk, IV-2

jumlah penduduk menurut jenis kelamin serta sex rasio di Kabupaten Sidoarjo disajikan Tabel 4.1. Tabel 4. 1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan dan Sex Ratio Kabupaten Sidoarjo Bulan Juni 2018 No Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km²) sex ratio 1 Sidoarjo 62,56 224.472 3.588,11 101,16 2 Buduran 41,03 105.012 2.559,40 102,08 3 Candi 40,67 163.584 4.022,23 100,67 4 Porong 29,82 85.571 2.869,58 101,41 5 Krembung 29,55 74.125 2.508,46 100,76 6 Tulangan 31,21 104.186 3.338,22 101,66 7 Tanggulangin 32,29 105.559 3.269,09 101,22 8 Jabon 81,06 60.430 745,50 99,70 9 Krian 32,51 136.205 4.189,63 101,07 10 Balongbendo 31,41 78.883 2.511,40 101,42 11 Wonoayu 33,92 88.230 2.601,12 102,86 12 Tarik 36,06 70.944 1.967,39 102,69 13 Prambon 34,23 83.531 2.440,29 103,00 14 Taman 31,54 231.837 7.350,57 103,89 15 Waru 30,32 238.431 7.863,82 102,07 16 Gedangan 24,06 132.749 5.517,41 102,40 17 Sedati 79,45 108.770 1.369,04 103,32 18 Sukodono 32,68 128.441 3.930,26 100,24 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2018 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Waru yaitu sebanyak 238.431 jiwa. Suatu wilayah dikatakan mempunyai kepadatan penduduk yang sangat tinggi (sangat padat) apabila kepadatan penduduknya >3.873 jiwa/km 2, tinggi (padat) apabila kepadatan penduduknya 2.432-3.873 jiwa/km 2 dan kepadatan penduduk sedang apabila <2.432 jiwa/km 2. Sehingga secara umum, Kabupaten Sidoarjo memiliki kepadatan penduduk dengan kategori padat. Oleh karenanya program-program terkait dengan penyediaan pelayanan pendidikan, kesehatan, perumahan, lingkungan, pemberdayaan, keluarga berencana, sanitasi dan air bersih harus lebih ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan, sosial maupun ekonomi warganya. IV-3

4.2.3 PIRAMIDA PENDUDUK Piramida penduduk merupakan gambaran struktur umur penduduk menurut jenis kelamin, yeng tersusun oleh komponen kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan (mobilitas). Piramida penduduk ini dapat digunakan untuk menyusun perencanaan pembangunan dengan memperhatikan umur dan jenis kelamin dan juga berguna untuk mengevaluasi perkembangan kependudukan. 70-74 60-64 50-54 40-44 30-34 PEREMPUAN LAKI-LAKI 20-24 10-14 0-4 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2018 Gambar 4. 2 Piramida Penduduk Kabupaten Sidoarjo Bulan Juni Tahun 2018 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Sidoarjo saat ini didominasi oleh penduduk usia produktif, terutama penduduk pada usia 35-39 tahun. Komposisi ini juga menunjukkan bahwa kedepan nanti penduduk Kabupaten Sidoarjo sedang mengarah pada struktur penduduk tua. Jumlah usia produktif sesuai dengan uraian piramida penduduk diatas berimplikasi pada kondisi sektor pelayanan Dispendukcapil Kabupaten Sidoarjo. Tingginya usia produktif sejalan dengan jumlah yang menggunakan fasilitas pelayanan publik di Dispendukcapil Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, penduduk usia produktif cenderung lebih berani mengungkapkan ketidakpuasannya dibandingkan dengan penduduk usia yang tua. Penduduk usia produktif cenderung lebih banyak menuntut dan mengkritik serta berharap banyak terhadap kemampuan pelayanan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan nilai kepuasannya terhadap pelayanan cenderung rendah. IV-4

4.3 TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO Pendidikan sebagai sarana penunjang pembangunan sangat penting untuk membentuk manusia yang berkualitas, mempunyai wawasan pandang dan berfikir yang luas dan berkepribadian. Keadaan tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Sidoarjo cukup beragam, ada tamatan SD, SLTP, SLTA dan ada juga yang sampai tingkat perguruan tinggi. Keadaan sosial budaya masyarakat Kabupaten Sidoarjo dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari pola pikir dan wawasan masyarakat sangat dipengaruhi sejauh mana pengetahuan masyarakat terhadap suatu masalah. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting bagi kemajuan kehidupan suatu bangsa baik melalui jalur formal maupun non formal. Tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini: S-III 15.52% S-II 0.34% D-IV/S-I 6.38% AKADEMI/D-III/ SARJANA MUDA D-I/II 1.36% 0.27% SLTA/SEDERAJAT 25.17% SLTP/SEDERAJAT TAMAT SD/ SEDERAJAT 12.91% 15.58% BLM TAMAT SD/ SEDERAJAT 6.05% TDK/BLM SEKOLAH 16.41% Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2018 Gambar 4. 3 Tingkat Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Bulan Juni 2018 Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Sidoarjo didominasi oleh penduduk lulusan pendidikan SLTA/Sederajat yaitu sebesar 25,17% dari total penduduk Kabupaten Sidoarjo. Kemudian untuk penduduk yang tidak/belum sekolah sebanyak 16,41% dan tamat SD/Sederajat sebanyak 15,58%. Lalu sebanyak 15,52% penduduk merupakan lulusan S-III. Selain itu, penduduk dengan lulusan SLTP/sederajat sebanyak 12,91% dan lulusan D-IV/S-I sebanyak 6,38%. Terdapat penduduk belum tamat SD/Sederajat yaitu sebanyak 6,05%. IV-5

Tingkat pendidikan akan berdampak pada semakin kritis atau kompleksnya tututan masyarakat yang menginginkan adanya birokrasi dalam organisasi pemerintahan yang profesional, khususnya dalam pelaksanaan pelayanan publik yang berkualitas. Selain itu tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai akibat dari pertambahan pengetahuan dan keterampilan. Selain itu pendidikan juga akan mendukung proses pemahaman dan tingkat kesadaran masyarakat dalam proses implementasi dan pelaksanaan kebijakan pemerintahan terutama kebijakan layanan publik. Hal ini dapat membantu pemerintah baik melalui saran ataupun kritikan dari masyarakat sebagai bagian dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan akan mengakibatkan nilai kepuasan terhadap layanan cenderung rendah. 4.4 MOBILITAS PENDUDUK Kabupaten Sidoarjo merupakan kota yang menarik banyak orang untuk datang dikarenakan selain bersebelahan dengan kota Surabaya yang termasuk kota besar, terdapat juga fasilitas bepergian yaitu Bandara Udara Internasional Juanda merupakan bandara internasional tersibuk kedua di Indonesia, serta tingginya fasilitas pendidikan yang tersedia merupakan salah satu faktor yang mendorong tingginya jumlah orang untuk datang ke Kabupaten Sidoarjo. IV-6

WARU SEDATI GEDANGAN BUDURAN SUKODONO TAMAN BALONGBENDO KRIAN WONOAYU TULANGAN SIDOARJO CANDI TANGGULANGIN JABON PORONG KREMBUNG PRAMBON TARIK 699 643 869 811 770 878 911 887 726 746 1,159 1,117 1,589 1,592 1,532 1,496 1,418 1,153 1,374 1,275 1,685 1,565 1,590 1,508 1,549 1,509 1,913 1,731 2,825 2,397 2,477 2,322 2,938 2,649 2,505 2,434 Perempuan Laki-laki Gambar 4. 4 Jumlah Migrasi Masuk ke Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017 Pada tahun 2017 banyaknya orang yang datang ke Kabupaten Sidoarjo mencapai 55.252 jiwa, terdiri atas 48,4 persen berjenis kelamin laki-laki dan 51,6 persen berjenis kelamin perempuan, dengan rata-rata per bulan 3.069 jiwa, seperti disajikan pada Gambar 4.6. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas Negara atau batas adaministrasi dengan tujuan untuk menetap. Migrasi keluar adalah angka yang menunjukan banyaknya penduduk yang keluar/pindah per 1.000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam waktu satu tahun. IV-7

WARU SEDATI GEDANGAN BUDURAN SUKODONO TAMAN BALONGBENDO KRIAN WONOAYU TULANGAN SIDOARJO CANDI TANGGULANGIN JABON PORONG KREMBUNG PRAMBON TARIK 931 935 1,225 1,238 914 938 1,032 1,076 518 554 1,094 1,079 724 776 827 890 1,369 1,443 1,301 1,286 1,097 1,065 1,201 1,219 482 580 629 636 571 606 2,285 2,252 1,974 1,862 2,148 2,085 Perempuan Laki-laki Gambar 4. 5 Jumlah Migrasi Keluar Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 Berdasarkan registrasi SIAK Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidoarjo, jumlah penduduk yang migrasi keluar di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2017 adalah 40.842 jiwa, terdiri atas 50,24 persen berjenis kelamin lakilaki dan 49,76 berjenis kelamin perempuan. Rata-rata jumlah penduduk yang melakukan migrasi keluar di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 2.269 jiwa per bulan. 4.5 KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN Dokumen Kependudukan dikelompokkan menjadi Kartu keluarga (KK), KTP- EL (KTP-Elektronik), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, dan Akta Pengakuan Anak. IV-8

4.5.1 Kepemilikan Kartu Keluarga Kartu Keluarga (KK) merupakan dokumen penting yang wajib dimiliki oleh setiap keluarga, dimana di dalamnya memuat data-data kelahiran, pernikahan, kependidikan, dan perubahan-perubahan status dan kondisi yang lain. Adapun landasan hukum kepemilikan Kartu Keluarga adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang ditindak lanjuti Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 1 tahun 2008 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan Kabupaten Sidoarjo. WARU TAMAN SIDOARJO CANDI KRIAN GEDANGAN SUKODONO SEDATI TULANGAN BUDURAN TANGGULANGIN WONOAYU PRAMBON PORONG BALONGBENDO KREMBUNG TARIK JABON 48,307 40,402 39,629 37,796 33,197 32,111 31,375 31,171 26,621 26,291 26,261 24,516 23,285 22,132 18,602 70,226 67,091 75,378 Gambar 4. 6 Jumlah Pemegang Kartu Keluarga Menurut Kecamatan tahun 2017 Berdasarkan Gambar 4.8 jumlah pemegang KK di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2017 adalah 674.391 KK. Kecamatan Waru merupakan kecamatan dengan pemegang KK tertinggi, yaitu sebesar 75.378 KK, sedangkan Kecamatan Jabon memiliki jumlah pemegang KK terendah sebanyak 18.602 KK. Persentase capaian IV-9

penduduk yang memiliki KK tahun 2017 sebesar 98,03% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 95,87%. Artinya ada peningkapan capaian sebesar 2,16%. 4.5.2 Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Dasar hukum ketentuan kepemilikan KTP adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang persyaratan dan tata cara pendaftaran penduduk dan sipil serta Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan secara Nasional beserta perubahannya, Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 yang mengatur tentang perubahan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009. Dimana disebutkan bahwa KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai tanda bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin. Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2017, di Kabupaten Sidoarjo masih terdapat penduduk yang wajib KTP. Tercatat 1.601.909 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo, sedangkan yang sudah melakukan perekaman KTP-El sebanyak 1.345.763 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo (Gambar 4.9). IV-10

WARU TAMAN SIDOARJO 136,705 136,791 135,578 167,680 163,793 176,115 CANDI KRIAN GEDANGAN SUKODONO TANGGULANGIN TULANGAN BUDURAN 95,071 95,658 85,238 95,084 80,428 89,742 73,561 77,012 64,666 73,951 65,773 73,860 61,681 117,370 SEDATI 45,944 78,214 WONOAYU PORONG PRAMBON BALONGBENDO KREMBUNG TARIK JABON 63,455 58,380 62,653 57,274 60,708 57,062 56,967 53,553 54,298 47,455 51,541 49,159 43,808 41,444 Penduduk Wajib KTP-El Memiliki KTP-El Gambar 4. 7 Persentase Kepemilikan KTP-El Tiap Kecamatan tahun 2017 Gambar 4.9 menunjukan bahwa penduduk yang memiliki KTP-El tertinggi terdapat pada Kecamatan Waru sebesar 176.115 jiwa dan penduduk wajib KTP-El sebesar 136.705 jiwa. Sedangkan penduduk yang memiliki KTP-El terendah yaitu pada Kecamatan Jabon sebesar 43.808 jiwa dan penduduk wajib KTP-El sebesar 41.444 jiwa. IV-11

4.5.3 Kepemilikan Akta A. Akta Kelahiran Kepemilikan akta kelahiran merupakan bukti yuridis, bahwa seseorang anak berhak untuk mendapatkan perlindungan hak-hak kewarganegaraannya, misalnya hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas pemukiman, dan hak atas sistem perlindungan sosial. 3,172 2,530 2,617 2,516 2,611 2,678 2,779 2,610 2,077 2,192 2,372 1,943 Gambar 4. 8 Jumlah Akta Kelahiran Menurut Bulan Tahun 2017 Pada tahun 2017 penerbitan Akta Kelahiran di Kabupaten Sidoarjo mencapai 30.115 akta, dimana rata-rata 2.508 akta yang diterbitkan tiap bulannya. Jumlah akta kelahiran paling banyak terdapat pada bulan Agustus yaitu 3.172 akta. Sedangkan jumlah akta kelahiran paling sedikit terdapat pada bulan Juni yaitu 1.943 akta. B. Akta Kematian Akta Kematian adalah sebagai bukti kematian seseorang. Jangka waktu pendaftaran paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak meninggal dunia, kecuali bagi Warga Negara Asing, jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah kematian. IV-12

122 131 131 121 123 104 101 104 97 93 84 49 35 36 37 43 41 49 41 14 1 47 59 51 Laki-laki Perempuan Gambar 4. 9 Jumlah Akta Kematian Menurut Bulan Tahun 2017 Akta Kematian yang diterbitkan sepanjang 2017 sebanyak 1.714 akta, dengan rata-rata penerbitan 142 akta kematian setiap bulannya. Gambar 9.4 menunjukan bahwa bulan dengan kepemilikan akta kematian paling tinggi adalah bulan Oktober yaitu sebanyak 178 akta. Sedangkan terendah terdapat pada bulan September yaitu sebanyak 15 akta kematian. C. Akta Pengakuan Anak Pada tahun 2017 tercatat sebanyak 34 akta pengakuan anak di Kabupaten Sidoarjo, dengan rata-rata 2 akta tiap bulannya. Penerbitan akta tertinggi yaitu pada bulan November dengan penerbitan Akta Pengakuan Anak mencapai 9 akta di bulan tersebut. 9 2 3 1 1 0 1 4 3 2 4 4 Gambar 4. 10 Jumlah Akta Pengakuan Anak Menurut Bulan Tahun 2017 IV-13