BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi rumah sakit sebagai salah satu dari sistem pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sangat bergantung pada kinerja manajemen yaitu, perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain yang memiliki produk, layanan dan segmentasi pasar sama, maka

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

MUHAMMAD ARDIANSYAH /FE/EA

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGHARGAAN, DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI. Diajukan Oleh : Anita Aprilyati

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi global yang sangat perkembang pesat, perusahaan dituntut untuk

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu Negara secara global dipengaruhi oleh. perkembangan perekonomian pada umumnya. Era globalisasi memiliki arus

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB V PENUTUP. perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, dimana dapat

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN KEPERAWATAN RSUD. RAA. SOEWONDO PATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP UDANG DI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manajemennya, khususnya dalam bidang sumber daya manusia (SDM).

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

ACHMAD SUWASTIKO /FE/EA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi oleh organisasi publik yang ada pada masa sekarang.

BAB I. Pendahuluan Visi, Misi dan Tujuan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan (Sigalotang, et al dalam Santoso, 2008). Tantangan

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk mengontrol sistem yang baru pada era ekonomi global dengan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan penerbangan regional secara langsung (open sky policy) di

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Farah Esa B

PENGARUH PEMBERIAN UPAH, JAMINAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. ROSALIA INDAH PALUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Pangabean 2003:13)

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun sebuah perusahaan. Agar seluruh aktivitas perusahaan berjalan dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. barang yang berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi menjadi lebih berkembang. Oleh karena itu, setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pusat-pusat pertanggungjawban dan

Undang-Undang Dasar 1945, secara berkesinambungan hams dilakukan berbagai. optimal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991a), menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi rumah sakit sebagai salah satu dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat dituntut untuk terus-menerus meningkatkan kualitas pelayanannya. Mengingat semakin pesat dan majunya perkembangan IPTEK di bidang kesehatan dan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan serta semakin membaiknya tingkat pendidikan, sosial, dan ekonomi mengakibatkan sebagian besar masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang lebih baik. Peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta memperluas jangkauan/cakupan pelayanan sehingga dapat diterima secara merata oleh semua lapisan masyarakat merupakan salah satu upaya nyata yang terus dilaksanakan pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis dan pelayanan klinik. Sistem pelayanan tersebut mengharuskan setiap rumah sakit daerah untuk bekerja secara professional. Rumah sakit dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam membantu dan meningkatkan kesehatan bagi warga masyarakat sehingga mampu survive dan bersaing pada era globalisasi sekarang dan masa yang akan datang. Permasalah manajemen di rumah sakit pada akhir-akhir ini banyak disoroti oleh masyarakat. Khususnya keluhan-keluhan masyarakat yang merasa kecewa 1

2 dengan pelayanan rumah sakit, baik segi mutu, fasilitas, tenaga ahli dan biaya. Pelayanan yang ramah dan didukung tenaga medis yang handal membuat kepercayaan masyarakat tinggi untuk berobat di rumah sakit tersebut. Sebaliknya jika pelayanannya kurang baik, maka masyarakat akan meninggalkan dan beralih untuk menggunakan jasa di rumah sakit lain. Oleh karena itu, rumah sakit berusaha meningkatkan pelayanan jasa untuk memenuhi standar yang tinggi dan prefesional. Dengan adanya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pihak rumah sakit. Karyawan di rumah sakit khususnya manajer harus membuat trobosan kebijakan demi peningkatan kemajuan di rumah sakit. Seseorang yang memegang posisi manajer diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengan kinerja karyawan yang pada umumnya bersifat konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berbeda di dalam daerah wewenangnya (Mulyadi, 2000: 164). Oleh karena itu, peran manajer ini lebih diutamakan karena rumah sakit memberikan kepercayaan lebih besar terhadap kualitas pelayanan yang dihasilkan sehingga dapat unggul dalam bersaing dengan rumah sakit lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Minjte (2013) yang menyatakan bahwa kinerja manajerial yang baik adalah untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan hidup perusahaan. Kinerja manajerial yang maksimal diharapkan mampu membawa keberhasilan bagi rumah

3 sakit yang dipimpinnya. Sebagian besar keberhasilan rumah sakit diukur dengan prestasi dan kinerja manajerialnya. Disamping melakukan peningkatkan kinerja manajer atau sumber daya manusianya, rumah sakit juga dituntut untuk melakukan peningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan agar mampu bersaing dalam pesaingan global. Peran kinerja manajerial yang kuat akan mengakibatkan penerapan TQM yang terencana dan terarah. Penerapan TQM perlu dilaksanakan pada suatu rumah sakit agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global, yaitu dengan menghasilkan pelayanan yang berkualitas baik dengan biaya yang wajar dan mampu bersaing. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Menurut Tjiptono (2001: 4) TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas pelayanan, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Penerapan TQM juga tidak lepas dari penilaian kinerja karyawan. Oleh karena itu rumah sakit membutuhkan sebuah sistem untuk memotivasi dan mempengaruhi prilaku karyawan dengan berbagai cara agar memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan. Dalam hal ini, menurut Jusuf (2013) sistem akuntansi manajemen sangat cocok digunakan untuk hal tersebut. Sistem akuntansi manajemen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sistem pengukuran kinerja dan sistem reward.

4 Sistem pengukuran kinerja di rumah sakit diperlukan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan dan standar-standar kinerja yang telah ditetapkan. Menurut Handoko (2007) dalam Kumentas (2013) menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja merupakan proses dimana organisasi-organisasi menilai kinerja karyawan untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam perusahaan. Hal ini dapat dijadikan dasar perencanaan strategi dan operasional rumah sakit untuk masa yang akan datang. Melalui pengukuran kinerja, manajer juga dapat mengetahui apakah target yang telah ditetapkan tercapai atau tidak, sehingga dapat segera dianalisis terhadap kelemahan-kelemahan yang terjadi. Selain itu, penerapan pengukuran kinerja pada suatu rumah sakit adalah untuk mengetahui karakteristik dan kualitas kinerja serta mengidentifikasi tindakan apa yang perlu dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja. Dengan adanya sistem pengukuran kinerja akan membuat manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dari apa yang telah dilakukan selama ini. Selain TQM dan sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dalam rumah sakit dapat meningkatkan kualitas kinerja (Mintje, 2013). Sistem penghargaan juga berfungsi sebagai motivator bagi karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi. Sehingga, penghargaan yang diberikan oleh rumah sakit sangat mempengaruhi produktisitas dan memberikan pengaruh bagi karyawan untuk tetap bekerja dalam rumah sakit tersebut. Karyawan yang bekerja dalam rumah sakit akan semakin terpacu apabila mereka diberikan penghargaan baik berupa fisik maupun non fisik yang layak atas hasil kinerjanya. Untuk itu, semakin besar

5 perhatian rumah sakit terhadap kebutuhan karyawan maka rumah sakit tersebut akan mendapat timbal balik yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam produktivitas kerja karyawan (Jusuf, 2013). Beberapa penelitian mengenai pengaruh TQM, sistem pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial telah dilakukan. Namun, hasil penelitian tersebut masih menunjukkan ketidak konsistenan. Berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara TQM dengan kinerja manajerial, yaitu dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Lowing, dkk. (2014), dan Jusuf (2013). Namun, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan negatif antara TQM dengan kinerja manjerial, diantaranya Kumentas (3013) dan Minjte (2013) dimana hasilnya tidak terdapat pengaruh antara TQM dan kinerja manajerial. Beberapa penelitian yang berhasil membuktikan adanya hubungan yang positif antara sistem pengukuran kinerja dengan kinerja manajerial, antara lain dilakukan oleh Kumentas (2013), Minjte (2013), dan Lesmana (2011). Tetapi tidak semua penelitian mendukung hubungan antara sistem pengukuran kinerja dengan kinerja manajerial. Terdapat penelitian yang menunjukkan hubungan negatif antara kedua variabel tersebut, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Jusuf (2013). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jusuf (2013), dan Minjte (2013) berhasil membuktikan bahwa sistem penghargaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitia yang

6 dilakukan oleh Kumentas (2013) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara sistem penghargaan dengan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil penelitian yang berbeda-berbeda tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan terhadap kinerja manjerial. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kumentas (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah RSUD RAA Soewondo Pati. Sedangkan dalam penelitian Kumentas (2013) obyeknya adalah PT. Pos Indonesia. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada RSUD RAA Soewondo Pati). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah ada pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah ada pengaruh sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial. 2. Mengetahui pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. 3. Mengetahui pengaruh sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti mengenai pengaruh TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial. 2. Bagi RSUD RAA Soewondo Pati Memberi pertimbangan dan tambahan informasi sehingga bermanfaat dalam meningkatkan kinerja rumah sakit agar lebih produktif, efektif dan efisien. 3. Bagi Manajer Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan memotivasi manajer dalam bekerja. 4. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat di sumbangkan dan digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini di masa yang akan datang.

8 E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca di dalam memahami isi ini, maka suatu sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penlitian, manafaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis, dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan pengukuran, dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang sejarah singkat RSUD RAA Soewondo Pati, falsafah, visi, misi, tata nilai, motto dan tujuan rumah sakit, hasil pengumpulan data, analisis statistik deskriptif, pengujian instrumen, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis, dan pembahasan.

9 BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang diberikan.