BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh manusia di dalamnya (Safina & Endang, 2011). kaitannya, dimana munculnya investasi pasti akan memunculkan produksi

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

I. PENDAHULUAN. Setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI SEKTOR PERDAGANGAN DAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN...xiii

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PEDAHULUAN. Memasuki millennium ke tiga, perdebatan melalui penanaman modal asing

BAB I PENDAHULUAN. haruslah ditekankan pada pembangunan produksi dan infrastruktur untuk memacu

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pertanian memegang peran stretegis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 aliran investasi asing langsung (Penanaman Modal Asing, PMA)

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dilakukan bertujuan untuk mengentaskan pengangguran dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara

PENDAHULUAN. 2011:18-19). Hal ini serupa dengan yang diutarakan oleh Rovia (2013:1) dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk meningkatkan standar hidup pada masa yang akan datang. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. peranan daripada modal atau investasi. Modal merupakan faktor yang sangat

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

LANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan. merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

Herdiansyah Eka Putra B

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. angka pengangguran dapat dicapai bila seluruh komponen masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkat yang disebabkan oleh faktor-faktor produksi yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode , secara umum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi sebagai indikator dari tumbuh dan kembangnya ekonomi di suatu wilayah atau daerah. Investasi merupakan faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi, dan investasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja. Munculnya investasi akan mendorong munculnya proses produksi (output) dan output tersebut salah satu dihasilkan oleh manusia di dalamnya (Safina & Endang, 2011). Jadi hubungan antara investasi dengan kesempatan kerja sangat erat kaitannya, dimana munculnya investasi pasti akan memunculkan produksi yang dilakukan oleh beberapa tenaga kerja. Besarnya investasi di suatu negara/daerah menggambarkan besarnya aktivitas perekonomian, dan besarnya aktivitas perekonomian menggambarkan proses produksi yang cukup tinggi. Investasi merupakan suatu faktor krusial bagi kelangsungan proses pembangunan ekonomi (sustainable development), atau pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan adanya kegiatan produksi maka terciptalah kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, yang selanjutnya menciptakan atau meningkatkan permintaan pasar (Tambunan dalam Safina & Endang 2011). Dalam mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah masih belum mampu mendanai seutuhnya kebutuhan pembiayaan yang diperlukan. Oleh sebab itu, pemerintah memerlukan bantuan dari luar negeri. 1

2 (Sarwedi dalam Kresna, 2008) menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara maju yang membutuhkan dana yang besar untuk menjalankan pembangunan nasional, karena Indonesia masih mencari dana dalam upaya menyetarakan pembangunan dari berbagai sektor dari negara maju, di tingkat regional maupun tingkat global, oleh karena itu Indonesia mengupayakan sumber pembiayaan dalam negeri, dengan cara memanfaatkan sumber pembiayaan, yaitu Investasi Asing. Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan pembangunan, investasi pada hakikatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi, dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi (Andrian, 2013). Pengeluaran pemerintah tidak dibedakan antara pengeluaran rutin dan pembangunan, meski pengeluaran pembangunan yang memiliki pengaruh terdekat dengan investasi, namun secara umum pengeluaran pemerintah haruslah dilihat secara utuh sehingga pengaruh atau timbal balik pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian dapat terlihat. Keynes mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah diperlukan untuk mendorong meningkatnya pengeluaran agregat di saat daya beli masyarakat menurun atau lesu. Pengeluaran pemerintah dapat memberikan pendapatan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi seperti biasanya (Kuncoro dalam Sasana, 2008). Efek crowding out dari pengeluaran pemerintah dapat terjadi apabila sektor swasta dan pemerintah saling bersaing dan tumpang tindih dalam melakukan peranannya dalam perekonomian. Namum crowding out lebih

3 terjadi pada pasar obligasi dan tidak terjadi pada sektor investasi riil yang manfaatnya lebih terasa dalam masyarakat. Oleh karena itu crowding out tidak begitu diperhitungkan dalam penelitian ini. Pengeluaran pemerintah lebih mendapatkan peran sebagai pendorong/stimulus bagi kegiatan perekonomian di suatu daerah dimana pengeluaran pemerintah memberi dukungan terhadap sektor swasta dalam meningkatkan perekonomian daerah terutama untuk meningkatkan invesatsi (Sasana, 2008). Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia memiliki potensi pasar yang cukup besar dilihat dari sisi input tenaga kerja. Jumlah penduduk yang besar dapat menggerakkan pasar dari sudut permintaan melalui multiplier effect karena adanya aggregat demand yang tinggi. Namun pada kenyataannya masih banyak penduduk indonesia yang belum bisa mendapatkan pekerjaan. Peduduk dan tenaga kerja yang besar di Indonesia belum dapat menjadi asset potensial yang dapat dikembangan dan mendorong kegiatan ekonomi. Hal ini didukung oleh pendapat beberapa para ahli yang menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi (Riswandi dalam Kurniawan, 2017). Disaat inilah peran investasi asing sangat dibutuhkan peranya sebagai pembuka kesempatan lapangan kerja. Dimana investasi asing dapat menyediakan kesempatan kerja atau lapangan kerja yang sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Peranan modal asing dalam pembangunan telah lama diperbincangkan oleh para ahli ekonomi pembangunan. Secara garis besar pemikiran mereka

4 sebagai berikut : Pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi, kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan dengan perubahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi (meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif) (Sodik & Nuryadin dalam Sutawijaya, 2008). Penanaman modal dalam suatu daerah juga berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan investasi di setiap wilayah Indonesia berkembang secara dinamis mengikuti pertumbuhan ekonomi. Perkembangan investasi di setiap wilayah berbedabeda tergantung pada kemampuan daerah dalam menciptakan iklim investasi di wilayahnya. Perkembangan realisasi PMDN dan PMA di Jawa Tengah pada tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perkembangan PMA dan PMDN di Jawa Tengah Tahun 2011-2015 Tahun PMDN PMA (Juta Rupiah) (JutaRupiah) 2011 775.828,58 1.347.740,28 2012 1.633.952,39 954.861,18 2013 859.088,00 278.014,00 2014 3.142.280,00 3.788.598,00 2015 7.369.688,86 1.466.839.124.758 Sumber : BPS. Jawa Tengah Dalam Angka

5 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa perkembangan investasi di Jawa Tengah periode 2011-2015 baik PMA maupun PMDN cenderung mengalami perubahan yang fluktuatif atau berubah-ubah di setiap tahunnya. Puncak tertinggi pencapaian PMDN periode 2011-2015 terjadi pada tahun 2015, dimana jumlahnya sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini merupakan capaian investasi yang menggambarkan terciptanya iklim investasi yang baik bagi para investor. Iklim investasi yang terus meningkat mencerminkan keadaan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang. Perkembangan PMA periode 2011-2015 juga mengalami perubahan yang fluktuatif di setiap tahunnya, walaupun mengalami penurunan pada tahun 2013. Puncak tertinggi realisasi PMA periode 2011-2015 terjadi pada tahun 2015. Dengan adanya penanaman modal asing dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, selain itu dengan adanya investasi asing masyarakat akan mendapatkan ketrampilan. Penanaman modal asing juga merupakan sumber tabungan kerena dengan adanya investor asing yang menanamkan modalnya maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat (Arsyad dalam Asiyan 2016). Penanaman modal asing memiliki arti penting bagi negara sedang berkembang, disamping sebagai sumber devisa, baik negara penerima maupun negara pemberi. Penanaman modal asing yang pada umumnya dilakukan investor dari negara maju dan negara penerima dapat berperan

6 dalam rangka industrialisasi, alih teknologi, pembukaan lapangan kerja dan meningkat ekspor nasional. ( Edianto, 2017) Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah tersebut, sehingga penelitian ini mengambil judul: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, PDRB, dan Pengangguran Terhadap Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Tengah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini perumusan masalahnya adalah berapa besar pengaruh tingkat suku bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah, PDRB, dan angkatan kerja terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah tahun 2000-2015. Serta apakah tingkat suku bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah, PDRB, dan pengangguran bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga Indonesia terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah.

7 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PDRB terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah. 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengangguran terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Tengah. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bersifat akademis maupun praktis, yaitu : 1. Akademis Penelitian ini diharapkan mampu menyumbang wawasan, ilmu pengetahuan tentang investasi khususnya mengenai Penanaman Modal Asing (PMA). 2. Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahan serta tambahan data bagi instasi dalam menetapkan kebijakan mengenai penanaman modal dalam negeri. 3. Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan penanaman modal di Indonesia.

8 E. Metode Penelitian E.1. Alat dan Model Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (OLS). Adapun model ekonometriknya diformulasikan sebagai berikut : Di mana : PMA = Penanaman Modal Asing (Juta Rupiah) SBI = Suku Bunga Indonesia (%) INF = Inflasi (%) PP = Pengeluaran Pemerintah (%) PDRB = Produk Domestic Bruto (Juta Rupiah) P = Pengangguran (Orang) t = Tahun ke t = Kesalahan yang Disebabkan Oleh Faktor Acak = Konstanta,,,, = Koefisien Regresi Variabel Independen E.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2015. Data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Laporan Bank Indonesia (BI), serta sumber lain yang terkait. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab dengan urutan sebagai berikut :

9 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini yaitu teori mengenai Penanaman Modal Asing, PDRB, pengeluaran pemerintah, inflasi, suku bunga Indonesia, angkatan kerja serta berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang data dan sumber data. Metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, hasil analisis dan pembahasannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan baik obyek penelitian maupun bagi penelitian selanjutnya.